Doc No. :
HOT WORK PROCEDURE Rev. No. : 0
Page : 1 of 10
Table of Contents
Doc No. :
HOT WORK PROCEDURE Rev. No. : 0
Page : 2 of 10
1. TUJUAN
Menempatkan/ memenuhi instruksi kerja dalam pekerjaan pengelasan, pemotongan dan lainnya yang
menggunakan api.
2. RUANG LINGKUP
Permit to work/ izin kerja panas meliputi pekerjaan Pengelasan, pemotongan, brazing dan pekerjaan
lainnya yang menggunakan api yang dapat menimbulkan sumber bahaya panas yang dilakukan di
dalam lokasi kerja PT. Solusi Bangun Indonesia
3. REFERENSI
3.1. OHSAS 18001: 2007 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Sub Pasal 4.4.6. Pengendalian Operasional
3.2. UU No 1/1970 Keselamatan Kerja
Pasal 3. Syarat-syarat Keselamatan Kerja
3.3. Peraturan Pemerintah RI No 12 tahun 2012 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3)
Elemen 6. Keamanan bekerja berdasarkan sistem manajemen K3
4. DEFINISI
Hot Work adalah suatu proses kerja yang dapat menyebabkan sumber panas dan nyala api yang
dapat menimbulkan bahaya kebakaran akibat adanya bahan mudah terbakar di tempat kerja
5. TANGGUNG JAWAB
5.1. Pimpinan proyek bertanggung jawab atas isi dan maksud daripada Permit-to-Work / izin kerja
5.2. Pimpinan proyek bertanggung jawab untuk meyakinkan pelaksanaan prosedur Permit-to-
Work - izin kerja.
5.3. HSE Manajer akan mengkoordinasikan pelaksanaan prosedur Permit-to-Work/ izin kerja ini
5.4. HSE Officer akan memberikan pemenuhan legal dan peraturan lainnya.
5.5. Setiap karyawan dan lainnya (kontraktor/ tamu) bertanggung jawab untuk mengikuti prosedur
ini.
6. INSTRUKSI KERJA
6.1. Hot Work Permit Instruction/ Instruksi dalam hal Hot Work Permit/ Izin kerja panas
6.1.1. Pengelasan, pemotongan, brazing dan pekerjaan lainnya yang menggunakan api tidak
boleh dilaksanakan tanpa adanya Hot Work Permit/ Izin Kerja Panas.
6.1.2. Yang berwenang untuk mengeluarkan izin kerja adalah HSE Manajer/ Petugas Safety.
PT. SINAR JEMBAR PRATAMA
Doc No. :
HOT WORK PROCEDURE Rev. No. : 0
Page : 3 of 10
6.1.3. Izin kerja berlaku sampai pekerjaan selesai, izin kerja harus dikembalikan kepada
petugas Safety.
6.1.4. Verifikasi pada penyelesaian pekerjaan akan dilakukan oleh HSE Officer/ Supervisor.
Doc No. :
HOT WORK PROCEDURE Rev. No. : 0
Page : 4 of 10
a) Pembakaran tidak terkontrol dari gas balik melalui blowpipe dikarenakan flashback.
b) Flashback dapat merusak peralatan las dan pada situasi yang buruk bila jalur api kembali
ke dalam botol gas, ini akan menyebabkan terjadinya peledakan.
c) Instruksi di bawah ini dapat mencegah terjadinya flashback:
Yakinkan setiap sambungan terpasang dengan baik dan kuat.
Yakinkan keran botol gas terbuka dan keran blowpipe tertutup.
Setel regulator pada tekanan yang diperlukan
Bersihkan selang secara terpisah dengan cara buka keran blowpipe dan alirkan gas
sampai betul- betul bersih dan hanya gas murni yang berada di dalam selang.
Bila selesai semua keran harus ditutup.
Kegiatan ini hanya boleh dilakukan di lokasi terbuka atau ruangan dengan ventilasi
yang memenuhi syarat.
Yakinkan bahwa flashback arrester atau check valve terpasang baik pada line gas dan
oksigen.
Selang acetylene dan oksigen harus dilepas dari botol gas bila sudah tidak digunakan,
check valve harus dipasang pada line oksigen dan acetylene dan flashback arrester
harus dipasang pada regulator acetylene.
d) Bila terjadi flashback
Pertama tutup blowpipe oksigen kemudian acetylene.
Cek kondisi botol gas, bila panas segera dinginkan dengan air, dan segera keluarkan
botol-botol gas lainnya dari lokasi tersebut
Bila terjadi flashback pada selang, selang harus diganti baru dan semua peralatan
harus diperiksa sebelum digunakan lagi.
6.2.3. Peledakan akibat dari penggunaan dan penyimpanan botol gas yang tidak benar.
a) Gemuk akan terbakar bila kontak langsung dengan oksigen murni.
b) Gas karbit akan menimbulkan reaksi bila kontak dengan tembaga dan perak dan bisa
terjadi ledakan.
c) Gas karbit bisa menjadi tidak stabil dan disimpan dalam tabung khusus dengan aceton.
Bila disimpan dengan ditidurkan aceton akan keluar dan dapat berakibat acetylene tidak
stabil.
d) Suhu panas pada botol gas juga dapat menimbulkan ledakan
e) Oksigen dan gas karbit harus disimpan secara terpisah, harus di berdirikan, cap pengaman
harus terpasang, terikat di suatu tempat. Oksigen dan gas karbit dapat disimpan secara
terpisah dalam ruangan yang berventilasi. Minimal 20 kaki atau dipisahkan oleh tembok
anti api.
PT. SINAR JEMBAR PRATAMA
Doc No. :
HOT WORK PROCEDURE Rev. No. : 0
Page : 5 of 10
Doc No. :
HOT WORK PROCEDURE Rev. No. : 0
Page : 6 of 10
a) Bila gas bocor dan masuk ke parit,atau ruangan tertutup akan menjadikan akumulasi gas
dan dapat meledak setiap saat bila ada percikan panas. Sebagai contoh mixture acetylene
hanya 3% dalam udara dapat terjadi ledakan. LPG lebih berat dari udara dan dapat
terkumpul di bagian bawah atau di ruang tertutup seperti parit dan basement.
b) Blowpipe jangan ditinggalkan dalam keadaan menyala.
c) Periksa selang dan setiap fitting secara regular untuk mengetahui adanya kebocoran,
gunakan air sabun.
Doc No. :
HOT WORK PROCEDURE Rev. No. : 0
Page : 7 of 10
Bila menggunakan mesin las/ generator di dalam bangunan, gas buang harus di buang
keluar.
Gas carbon monoxide yang dikeluarkan dapat membunuh.
e) Mati lemas dan tersengat listrik dalam ruang tertutup.
Seperti halnya pada gas hasil pengelasan, prosedur bekerja pada ruang tertutup harus
diikuti.
Risiko tersengat arus listrik dalam ruang terbatas sangat besar karena kondisi tukang
las yang berkeringat. Tukang las harus berdiri di atas balok kayu/platform kayu atau
material lain yang tidak menghantar arus bila ruangan terbuat dari metal.
f) Heat Stress/ Tekanan panas
Harus menyiapkan/ memasang tirai/ tenda bila pekerjaan dilakukan di area panas
terik, siapkan air minum secukupnya.
Doc No. :
HOT WORK PROCEDURE Rev. No. : 0
Page : 8 of 10