Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN

AUDIT ?
Pemeriksaan – kritis & sistematis – penilaian –
standar/pedoman.

HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA ?


= K3, Urgensinya :
- Pencegahan Kecelakaan Kerja – PAK
- Penangaan Kecelakaan Kerja – PAK
Mengapa Audit K3 perlu ?
1. Menilai pelaksanaan program K3
2. Menilai keberhasilan program K3
3. Bahan evaluasi dan peningkatan program K3
4. Peningkatan SDM bidang K3
5. Citra Perusahaan
Berdasar AUDITOR :
- Internal : evaluasi & monitoring
- Eksternal : penilaian keberhasilan

Berdasar SASARANYA :
- Manajemen : komitmen, program,
organisasi, SDM
- Teknis : pengenalan, identifikasi, analisa,
pengendalian, monitoring.
AUDIT MANAJEMEN

1. Komitmen : Visi/Misi, Slogan/Motto,


Peraturan2 Perusahaan.
2. Program : JSA, Pemeriksaan Kesehatan TK,
Promosi.
3. Organisasi : P2K3, Poliklinik, P3K, Regu
Pemadam Api.
4. SDM : Ahli K3, Dokter/Paramedis Perusahaan,
Tenaga P3K, TK ahli pada bidangnya.
AUDIT TEKNIS

1. Recognation : Pengenalan Hazard /PB


2. Identification : Pencarian / Inventarisasi
Hazard /PB
3. Risk Assesment : Analisa Resiko Hazard/PB
4. Controlling : Pengendalian Hazard /PB
5. Monitoring : Pemantauan thd Controlling.
HAZARD RECOGNATION 1

SUMBERNYA JENISNYA
1. UNSAFE CONDITION 1. PENYEBAB KEC. KERJA
- Bahan Kerja - Mekanik
- Peralatan Kerja - Listrik
- Tempat Kerja - Kebakaran & peledakan
- Bahan Kimia Berbahaya

2. UNSAFE ACTION 2. PENYEBAB PAK


- Skill - Fisik
- Kondisi Fisik - Kimia
- Kondisi Psikis - Biologi
- Fisiologi
- Psikologi
DAFTAR POTENSI BAHAYA (1)

NO JENIS POTENSI BAHAYA CONTOH


PB PENYEBAB KEC. KERJA
1. Mekanik
a. Benda dpt melukai Benda tajam, runcing, permukaan panas
b. Benda dpt memperangkap Benda dpt menjepit, terimbun, tenggelam
c. Benda dpt membentur Benda meluncur horisontal/vertikal/mengayun
d. Bhy jatuh dari ketinggian sama Lantai licin, tdk rata, benda berserakan
e. Bhy jatuh dari ketinggian berbeda Bekerja diketinggian
2. Listrik
a. Bahaya Sentuh (Kesetrum) Kebocoran arus, jaringan terbuka
b. Bahaya hubungan pendek (Konslet) Peralatan rusak, instalasi listrik, kabel
3. Kebakaran / Peledakan
a. Bahan Mudah terbakar Gas, cairan, bahan padat
b. Source energy (sumber panas) Las, pembakaran, rokok, permukaan panas
4. Bahan Kimia Berbahaya
a. Bahan Iritatif
b. Bahan Korosif
c. Bahan explosive
d. Bahan Flamable, dsb.
DAFTAR POTENSI BAHAYA (2)

NO POTENSI BAHAYA CONTOH


PB PENYEBAB PAK
1. Faktor Fisik Kebisingan, Getaran, Tekanan Panas, Pencahayaan
kurang, radiasi
2. Faktor Kimia Debu, gas, asap, uap, kimia cairan, kimia padat
3. Faktor Biologi Virus, bakteri, jamur, cacing, binatang vektor
4. Faktor Fisiologi Sikap kerja, cara kerja, kesesuaian
5. Faktor Psikologi Hubungan kerja, kesesuaian kerja, perlakuan...
PB PRIMER
PB SEKUNDER

1. Pentahapan : pekerjaan / bagian.


2. Pengamatan : Bahan kerja, Peralatan,
Tempat, Cara kerja.
3. Pencatatan : What, Where, How ?
Potensi Bahaya
No Lokasi / Tahap Kerja
What Where How
1. Utk PB Terukur :
Measurement : Diukur – Hasilnya bandingkan
Standar.
a. Melebihi Standar – membahayakan
b, Pada standar - Perlu diperhatikan
c. Dibawah standar - Masih aman

2. Utk PB Tdk Terukur : Analisa PB :


1. Klasifikasi PB berdasar Tk. Probabilitasnya
Tingkat I : Sangat mungkin – Sangat sering terjadi
Tingkat II : Mungkin – Sering terjadi
Tingkat III : Kecil Kemungkinan – Pernah terjadi
Tingkat IV : Tidak Mungkin – Belum pernah terjadi

2. Klasifikasi PB berdasar Tk. Consequency-nya


Katastropik : Fatal – Kematian, rusak fatal
Major : Parah – Cacat tetap, rusak fatal
Minor : Ringan – Luka ringan, rusak ringan

3. Menentukan Tk Resiko Bahaya :


MENCARI LEVEL / Tk RESIKO PB :

PROBABILITY CONSEQUENCY / KEPARAHAN


KATASTROPIK MAYOR MINOR
TINGKAT I 1 2 3
TINGKAT II 2 3 4
TINGKAT III 3 4 5
TINGKAT IV 4 5 6
LEVEL I (Nilai 1 atau 2)
Sesegera mungkin dikendalikan
LEVEL II (Nilai 3 atau 4)
Segera dikendalikan
LEVEL III (Nilai 5 atau 6)
Boleh ditunda pengendaliannya
1. Pengendalian Teknis : Eliminasi, Isolasi,
Substitusi, APD
2. Pengendalian Administratif : Peraturan
Perusahaan, Penyusunan SOP
3. Pengendalian Medis : Promosi
Kesehatan, Pemkes, Gizi Kerja, Sanitasi
1. Dokumentasi Program.
2. Audit Internal.
3. Evaluasi Program.

Anda mungkin juga menyukai