PROYEK
LINGKUNGAN
KONSTRUKSI
mitigasi adalah . . .
Penerapan tindakan yang direncanakan
Penyesuaian Penyesuaian
Dampak (-) Dampak (-)
Terencanaka mendadak/
n darurat
salinisasi tanah
Tindakan mitigasi:
Meniadakan water-logging
dengan menggunakan
sistem pengelolaan air
pertanian yang diperbaiki,
termasuk penempat an
struktur drainase
GREEN BUILDING =
HIGH PERFORMANCE BUILDINGS
Apakah Green Building?
Penciptaan dan pemeliharaan lingkungan yang
terbangun dengan sehat, yang menggunakan
sumber daya yang hemat susuai dengan
prinsip- prinsip ekologi .
Disebut juga sebagai Bangunan Kinerja Tinggi
(High Performance buildings)
Terkadang disebut Konstruksi berkelanjutan
(Sustainable Construction)
Para arsitek merujuk pada proses
perancangan ekologis (Ecological Design or
Ecologically Sustainable Design.)
Memenuhi kriteria LEED (Leadership in
Energy and Environmental Design)
Sustainable development :
Pembangunan berkelanjutan yang memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa mengkompromikan
kemampuan generasi yang akan datang
untuk memenuhi keburtuhan mereka sendiri
Sustainable construction :
Prinsip-prinsip sustainable development
diterapkan pada semua siklus konstruksi : dari
sejak tahap konsep, kajian kelayakan,
penyelidikan, rancangan, pengadaan,
pelaksanaan, operasi, renovasi, sampai
kepemusnahan konstruksi bangunan & infrastruktur,
tanpa membawa masalah limbah material
Sebuah proses holistic yang bertujuan
memulihkan, mempertahankan harmoni antara alami
dan dibangun sementara menciptakan lingkungan
pemukiman yang menegaskan martabat manusia dan
mendorong ekuitas ekonomi
PRINSIP-PRINSIP GREEN
CONSTRUCTION Meminimalkan jumlah
CONSERVE penggunaan sumberdaya
Memaksimalkan penggunaan
REUSE kembali sumberdaya
RECYCLE Menggunakan sumberdaya
terbarukan/ dpt didaur-ulang
Menciptakan lingkungan
SAFETY-HEALTH ma-
nusia yang selamat & sehat
ECONOMICS Menerapkan Life Cycle Cost
Analysis
QUALITY Menciptakan lingkungan
APA YANG KITA PERLUKAN UNTUK
MENDUKUNG KONSTRUKSI
BERKELANJUTAN?
Pertimbangan Lingkungan dimasukkan
Sustainable
ke dalam semua Construction
aspek konstruksi
Proses pengambilan keputusan
mendukung tindakan untuk mengurangi
dampak lingkungan, ekstraksi sumber
daya, penggunaan energi, air, bahan, &
tanah, lebih suka sumber daya
terbarukan daripada yang tidak
echnical terbarukan.
EconomicSocial
Institutional
Proses konstruksi berusaha untuk
ronmental
memelihara dan memulihkan
T keanekaragaman ekologi.
Mod 6 Ses 1
Envi
Landasan Hukum Lingkungan
1. UU No. 4/1982, Ketentuan-2 Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. UU No. 23/1997, Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. PP No. 19/1994, Pengelolaan Limbah Bahan Beracun & Berbahaya
4. PP No. 18/1999, Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3)
5. PP No. 20/1990, Pengendalian Pencemaran Air
6. PP No. 51/1993, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
7. PP No. 27/1999, Analisis Dampak Lingkungan
8. PP No. 19/1999, Pengendalian Pencemaran dan
9. Perusakan Laut
10. PP No. 41/1999, Pengendalian Pencemaran Udara
11. PP No. 74/2001, Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
12. Beracun
13. PP No. 63/2000, Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaat-an Radiasi Pengion.
14. Keppres No. 2/2002, Pelestarian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Staatblad
15. 1949 No 337, Ordonansi Bahan Berbahaya
16. Permenaker No.PER 03/MEN/1985, K3 Pemakaian Asbes
Permeneg. LH No.11/2006, Jenis rencana usaha &/ kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL Kep.
17. Meneg. LH No: 86/2002, Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup & Upaya
18. Pemantauan Lingkungan Hidup
19. SK Meneg. LH, No.Kep-11/MENLH/3/1994: Proyek Konstruksi yang Wajib Melakukan AMDAL SK
20. Meneg. LH 127/2002, PROPER
21. SK Meneg. LH 122/2004,Baku Mutu Limbah Cair (Pupuk)
22. SE Menaker No 01/1978,Nilai Ambang Batas Kebisingan & Iklim Kerja
23. SE Menaker No 02/1978, Nilai Ambang Batas Bahan Kimia
24. SE Menaker No 01/1979, Penyediaan Ruangan untuk Makan dan Kantin bagi Tenaga Kerja
SE Menaker No SE-01/MEN/1997, Nilai Ambang Batas faktor Kimia Udara di Lingkungan Kerja
Keputusan Kepala Bapedal No. 205/1996, Pedoman Teknis Pengen-dalian Pencemaran Udara
SK Meneg LH, No. Kep-11 / MENLH / 3 / 1994:
Proyek-proyek Konstruksi yang Wajib Melakukan AMDAL:
4. KEBIJAKAN LINGKUNGAN
1.
2.
ASPEK LINGKUNGAN
PERSYARATAN PERUNDANG-
PLAN
UNDANGAN & PERSYARATAN
LAINNYA
ACTION 3. TUJUAN & SASARAN
4. PROGRAM
MANAJEMEN DO
LINGKUNGAN
4.6 Pengkajian Manajemen
CHECK 1.
2.
Struktur & Tanggung Jawab
Pelatihan, Kepedulian dan Kompetisi
1. Pemantauan & Pengukuran
3. Komunikasi
2. Ketidak sesuaian, Tindakan 4. Dokumentasi SML
koreksi dan Pencegahan
5. Pengendalian Dokumen
3. Rekaman SML 6. Pengendalian Operational
4. Audit SML 7. Kesiapan dan Tanggap darurat
Dokumen AMDAL
K.A. ANDAL
ANDA
L
RK RP
L L
PENGERTIAN AMDAL
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL)
adalah kajian mengenai dampak besar dan penting
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan; ( PP 27/1999, Pasal 1 ayat 1)
• merupakan bagian kegiatan studi kelayakan rencana
usaha dan/ atau kegiatan. (PP 27/199, Pasal 2 ayat
1)
• merupakan syarat untuk mendapatkan izin melakukan
usaha dan/atau kegiatan ( PP 27/1999 Pasal 7 ayat 1)
PENGERTIAN ANDAL
Analisis dampak lingkungan hidup (ANDAL) adalah
telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak
besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan; (PP 27/1999, Pasal 1 ayat 4)
Fungsi RKL-RPL
merupakan
PEDOMAN PENGELOLAAN L.H
Dampak + / - , yang harus dikelola & dipantau
Pada Tahap:
Pra Konstruksi – Konstruksi – Operasi – Pasca Operasi
Untuk komponen
sosial –
kesehatan
abiotik ekonomi-
masyarakat
biotik budaya
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
adalah
Upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup yang meliputi :
kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,
pengembangan, peme-liharaan, pemulihan,
pengawasan, dan pengendalian
lingkungan hidup
Rencana Pengelolaan Lingkungan
(RKL)
Adalah
DOKUMEN YANG BERISI UPAYA
PENANGANAN DAMPAK BESAR DAN
PENTING TERHADAP LINGKUNGAN
HIDUP YANG DITIMBULKAN AKIBAT
DARI RENCANA USAHA DAN / ATAU
KEGIATAN. (Pasal 1 Butir 5)
A. RUANG LINGKUP
RKL
Pernyataan melaksanakan RKL & RPL
Maksud & tujuan pengelolaan lingkungan
Kebijakan pemrakarsa rencana usaha/
kegiatan dalam pengelolaan lingkungan
Jenis dampak penting yang harus
dikelola sesuai dengan hasil ANDAL
Katagori pengelolaan lingkungan
B. PENDEKATAN
RKL
Pendekatan TEKNOLOGI.
Penanggulangan limbah (mengolah limbah / cara lain)
Mengembangkan konsep terasering
Mereklamasi bekas galian tambang
Pendekatan SOSIAL-EKONOMI.
Melibatkan masyarakat
Memprioritaskan tenaga lokal
Bantuan fasilitas umum
Keringanan pajak
Menjalin interaksi sosial yang baik
Kompensasi yang saling menguntungkan
Pendekatan INSTITUSI.
Kerjasama dengan instansi Terkait
Pengawasan melibatkan institusi
dll
C. KEDALAMAN
RKL
a. Disain dasar
b. Kriteria disain
c. Syarat teknis pelaksanaan konstruksi
d. Syarat teknis pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan
e. Syarat lain yang diperlukan untuk
mencapai sasaran pengelolaan dampak
D. RENCANA PELAKSANAAN
RKL
Komponen/parameter terkena dampak besar & penting
Sumber dampak
Tolok Ukur dampak
Tujuan dan sasaran
Metode dan teknik pengelolaan lingkungan
Lokasi pengelolaan lingkungan
Periode/jadwal pelaksanaan
Pembiayaan & sumber biaya
Keberadaan & komitmen instansi yang terlibat dalam:
pelaksanaan RKL, pengawasan pelaksanaan RKL dan
pelaporan
SISTEMATIKA ISI RKL
I. PENDAHULUAN
(maksud & tujuan, pernyataan kebijakan,
kegunaan)
IV. PUSTAKA
LAMPIRAN
Tabel: Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
Rencana Pengelolaan Lingk Instansi
Komp. Jenis Tolok Lokasi Perio
N Sum- ukur Tuju- Pence Pena Pe de
Lingku
o ber dam- an nggulan ngem penge Penge Pelak Pengaw Pela-
ngan gahan gan bang-
dam- pak dam- as
Terkena an
pak pak lolaan lolaan sana poran
Dampak
TAHAP PRAKONSTRUKSI
1.
2.
TAHAP KONSTRUKSI
1.
2.
3.
TAHAP OPERASI
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL)
LOKASI
TAHAP
PRA KONSTRUKSI
A.GEOFISIK-KIMIA
B.BIOTIS
C.SOSEKBUDKESMAS
TAHAP KONSTRUKSI
A. GEOFISIK-KIMIA
Matriks UKL & UPL
Contoh Tahap Konstruksi Proyek Terminal Induk
Dampak yang Diperkirakan Upaya Pengelolaan Upaya Pemantauan
9. PENCEMARAN PERORANGAN
Merokok berlebihan, konsumsi
narkoba & minuman keras,
kekerasan fisik & emosional, kondisi
kemiskinan hidup, dan kebiasaan
buruk, serta sikap pribadi agresiv
PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM & PENCEMARAN LINGKUNGAN
Sumberdaya Alam
L i m b a h : G a s , ca i r, Limbah: sampah,
Limbah: gas, panas,
dan lainnya padatan d a n lain g a s, a s a p , dll
Pembuangan ke
Pembuangan ke P e n im b u n a n
sungai & perairan
atmosfer bebas di lahan
Faktor-faktor lingkungan ya n g
saling berinteraksi
PENCEMARAN
Kerusakan/kerugian RESEPTOR
KERUGIAN PRIMER DAN SEKUNDER AKIBAT PENCEMARAN
RESEPTOR
POLUTAN
KERUGIAN PRIMER:
Langsung pada reseptor
KERUGIAN SEKUNDER:
Langsung kepada reseptor
EMISI YANG DILEPASKAN OLEH BEKERJANYA MESIN
L I M B A H M E S I N :
N 2 , H C , C O 2 , C O , H 2 O , N O , H 2
C O + H 2 O --------------------------> C O 2 + H 2
C O + N O ----------------------------> 1 / 2 N 2 +
C O 2
H 2 + N O -------------------------------> 1/2 N 2 +
H 2 O R e d u k s i N O
katalitik
5 H 2 + 2 N O <------------------------> 2 N H 3 + 2 H 2 O
4 N H 3 + 6 N O <----------------------> 5 N 2 + 6 H 2 O
2 N H 3 <------------------------------> 3 H 2 + N 2
C O + 1/2 O 2 <------------------------------> C O 2
H C + O 2 <----------------------------------> C O 2 +
H 2 O
2 H 2 + O 2 <----------------------------------> 2 H 2 O O k s i d a s i H C d a n
C O s e c a r a
R e a k s i y a n g tidak di in ginka n:
katalitik
4 N H 3 + 5 O 2 <----------------------->
4 N O + 6 H 2 O
2 N H 3 + 2 O 2 <----------------------->
N 2 O + 3 H 2 O
E M I S I Y A N G D I L E P A S K A N :
C O 2 , N 2 O , N O , N 2 , H 2 O
DAMPAK PENCEMARAN
UDARA
• Efek rumah kaca (greenhouse effect)
• Penipisan lapisan ozon (ozone depletion)
• Pengasaman/hujan asam (acidification)
• Pembentukan kabut asap (smog
formation)
• Eurotrifikasi*) (eutrophication)
• Kesehatan manusia (human health)
• Kesehatan lingkungan (ecosystem health)
*) Peningkatan jumlah pasokan bahan organik ke dalam ekosistem
BERBAGAI JENIS PENCEMARAN
PENCEMARAN KIMIA GAS BUANG
PAPARAN B3 SANGAT
PENCEMARAN SUARA BERBAHAYA BAGI
GENSET KESEHATAN
PEKERJA
Jenis Limbah proyek
1. Limbah cair : Air Kotor KM/WC, Air Semen, Air
genangan, BBM, Pelumas/gemuk, Oli, Cat dst
MENIMBULKAN SEDIKIT
LIMBAH
PROGRAM YANG HARUS
DILAKUKAN
Gunakan kembali aset bangunan yang ada
(Re-use existing building assets).
Perancangan dengan sumberdaya
minimal
(Design for minimum)
Ditujukan untuk konstruksi yang ramping
(Aim for Lean Construction)
Minimalkan energi utk pelaksanaan konstruksi
(Minimise energy in construction)
Minimalkan energi dlm penggunaan bangunan
(Minimise energy in use)
Jangan melakukan pencemaran (Do not
pollute)
Minimalkan penggunaan sumberdaya air
Rencana Pengelolaan Lingkungan Konstruksi
Umum Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Peraturan internal perusahaan
Struktur Organisasi Komite Lingkungan
Tugas & Tanggung-jawab Monitoring kinerja
Pelatihan Lingkungan Promosi kesadaran lingkungan
Tindakan Sumber-sumber Polusi Pengukuran pengurangan emisi
Pengurangan Para penerima yang sensitiv Monitoring
Standar / Persyaratan Rencana Tanggap Darurat
Pengelolaan Pengukuran & pengurangan limbah Sistem pemilihan jenis limbah
Limbah Sasaran limbah Aliran dan pembuangan limbah
Rekaman Inventaris lisensi, ijin-ijin dll Invent. keluhan, inspeksi eksternal
Laporan Inspeksi mingguan Rekaman ringkasan ketidak sesuaian
Penyaring Suara
REUSE
!
Polusi udara - Relatif kecil Menggunaka Dinas Jalan yang Setiap bulan •Kadar debu,
dan n jalan yang Perhubungan digunakan sekali gas-gas di
kebisingan tidak padat dari lokasi udara dan
lalulintasnya material ke derajat kebi-
lokasi pem- singan sesuai
bangunan dg Kepmen
KLH ttg Baku
Mutu LH
•Gangguan
kesehatan
pekerja dan
penduduk
sekitar
Matriks UKL & UPL
Contoh Tahap Konstruksi Proyek Terminal Induk
Dampak yang Diperkirakan Upaya Pengelolaan Upaya Pemantauan
Jenis Besaran Pengelolaan Lembaga Lokasi Frekwensi Tolok Ukur
Dampak Dampak Dampak
Peningkatan Relatif kecil Penggunaan Dinas Lokasi Setiap bulan - Ketaatan
kadar debu masker tiap Perhubungan Proyek menggunaka
dan gas di pekerja / Bapedalda n masker
udara - Menyiram -
hasil Kedisiplinan
bongkaran pekerja
dan dibuang
keluar lokasi
REUSE
RECYCLING /
COMPOSTING
ENERGY RECOVERY
TIDAK
DISUKAI LANDFILL
HIRARKI PENANGANAN LIMBAH
1. Reduce (Pembatasan): mengupayakan agar limbah yang
dihasilkan sesedikit mungkin
2. Reuse (Guna-ulang): bila limbah akhirnya terbentuk,
maka
upayakan memanfaatkan limbah tersebut secara
langsung
3. Recycle (daur-ulang): residu atau limbah yang tersisa atau
tidak dapat dimanfaatkan secara langsung, kemudian diproses
atau diolah untuk dapat dimanfaatkan, baik sebagai bahan baku
maupun sebagai sumber enersi
4. Treatment (olah): residu yangdihasilkan atau yang tidak dapat
dimanfaatkan kemudian diolah, agarmemudahkan penanganan
berikutnya, atau agar dapat secara aman dilepas ke lingkungan.
5. Dispose (singkir): residu/limbah yang tidak dapat diolah perlu
dilepas ke lingkungan secara aman, yaitu melalui rekayasa
yang baik dan aman seperti menyingkirkan pada sebuah lahan-
urug (landfill) yang dirancang dan disiapkan secara baik.
6. Remediasi: media lingkungan (air & tanah) yang sudah
tercemar akibat limbah yang tidak terkelola secara baik, perlu
direhabilitasi atau diperbaiki melalui upaya rekayasa yang
sesuai, seperti bioremediasi dan sebagainya.
DILARANG MEMBAKAR LIMBAH SECARA TERBUKA
Gambar Konsep Sound Material-Cycle Society
TERIMA KASIH