Anda di halaman 1dari 106

Modul 8

K3 PEKERJAAN
KONSTRUKSI

Disajikan oleh:

15/02/2013
M. Mushanif Mukti 1

mmushanifmukti@gmail.com
 Agar menjadi budaya,
K3 harus mulai dari
mana?

 Penerapan SMK3
Konstruksi harus
dimulai dari sejak
kapan?
UU Keselamatan Kerja No. 1/1970, Psl 4 :

1. Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja dalam perencanaan, pembuatan,
pengangkutan, peredaran, perdagangan,
pemasangan, pemakaian, penggunaan,
pemeliharaan dan penyimpanan bahan,
barang, produk teknis dan aparat produksi
yang mengandung dan dapat
menimbulkan bahaya kecelakaan.
UU Keselamatan Kerja No.1/1970, Psl 4
2. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip
teknis ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan
yang disusun secara teratur, jelas dan praktis
yang mencakup bidang konstruksi, bahan,
pengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-
alat perlindungan, pengujian dan pengesyahan,
pengepakan atau pembungkusan, pemberian
tanda-tanda pengenal atas bahan, barang, produk
teknis dan aparat produk guna menjamin
keselamatan barang-barang itu sendiri,
keselamatan tenaga kerja yang melakukannya
dan keselamatan umum.
PENYEBAB KECELAKAAN KONSTRUKSI
PENYEBAB
KECELAKAAN

FAKTOR- FAKTOR-
FAKTOR FAKTOR
TEKNIS MANUSIA
(30 – 20%) (70 – 80%)

MANAJER +
PERILAKU
BUDAYA
PEKERJA
PERUSAHAAN
(+/- 80%) (+/- 20%)
Car (Jazz) Accident at ITC Permata Hijau
On 17 May 2007

15/02/2013 7
Robohnya Bangunan Tambahan di Metro Tanah Abang Rabu 23
Desember 2009 lalu.
4 orang meninggal
12 orang luka-luka

Robohnya bangunan tambahan di pusat


grosir terbesar di Asia Tenggara ini meng-
akibatkan empat orang meninggal dunia
dan 12 orang lainnya luka-luka.
Korban meninggal dunia masing-masing
adalah Abdul Hafid, 18, Iwan, Alfa Nurul
Fikri, 20 dan Hamid, 30. Sementara kor-
ban luka-luka dirawat di lima rumah sakit
di Jakarta
Sumber: http://metro.vivanews.com/news/read/117335-bangunan_maut_tanah_abang_mulai_dibongkar
Hampir Selesai Dibangun, Jembatan di
Atas Sungai Kapuas Ambruk
Didanai Rp 28,2 Miliar,
Dijadwalkan Selesai Agustus
Mendatang, tiba-tiba Jembatan
ambruk pada jam 10.00, 3 April
2009.
PALANGKARAYA -Menjelang peresmian Agustus men-
datang, jembatan yang melintas di atas Sungai Kapuas
runtuh sekitar pukul 10.00, Jumat, 3 April 2009 lalu.
Jembatan sepanjang 255 m itu berada di Desa Lungku
Layang, Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas,
Kalimantan Tengah. Dari hasil penyelidikan, bagian
jembatan yang runtuh mencapai 150 meter.

Sumber:
http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=61526
Jembatan beton yang sedang Tiga Pekerja Tertimbun

dibangun ambruk Jumat, 12 Desember 2008 | 03:00 WIB


Surabaya, Kompas - Tiga pekerja yang
tertimbun akibat runtuhnya jembatan
Kecekaan terjadi pada Rabu 10 Desember penyeberangan di Kalidami, Kecamatan
2008, 3 orang tewas, dan 2 orang luka-luka Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, hing-
ga Kamis (11/12) malam belum berhasil
ditemukan. Proses evakuasi dihentikan
karena sulitnya mengangkat konstruksi
beton yang runtuh menimpa para peker-
ja itu pada Rabu malam.

Sumber: http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/12/0142294/tiga.pekerja.tertimbun
PENINGKATAN KINERJA K3L

TEKNOLOGI
1970-an
• Perilaku Selamat

Jumlah Kecelakan

Kepemimpinan K3L
• Enjiniring • Akuntabilitas
• Peralatan SISTEM
• Sikap Selamat
• Keselamatan 1990-an
• K3L = Pusat Laba
• Pemenuhan
Persyaratan
• Integrasi K3L
BUDAYA
• Sertifikasi 2000-an
• Kompetensi
• Asesmen Risiko

Waktu
Angka Kecelakaan Kerja Perbandingan Tingkat Kecelakaan
Di Beberapa Negara Kerja Fatal tahun 2002

Country / Region Occupational


3 Industri utama yang Fatality Rate #

menyubang kecelakaan Sweden 1.2

industri yang fatal 2002 - 2005 United Kingdom 1.3


General
General Factories Australia 2.0
Factories
33%
USA (2000) 2.2

EU15 Average 2.5


33%
Japan 2.6
54%
Singapore (2004) 4.9
13%
Taiwan (2001) 6.9

Construction Hong Kong SAR 8.6


Construction
54%
Ship
Shipbuilding and Malaysia 10.8
ship-repairing
building & 13%
# Kecelakaan kerja fatal / 100,000 pekerja
Ship Repairing Sumber: MOM, Singapore
Indonesia 23
15/02/2013 12
TYPES OF FATAL ACCIDENT IN CONSTRUCTION
Jatuh dari ketinggian

Kejatuhan, tertimpa dsb

Kecelakaan di jalan

Sakit jantung, stoke dsb

Terkena, terjepit mesin dsb

Tersengat arus listrik

Terbentur, terlindas dsb

Jatuh, tergelincir di lantai Analysed by Labour


Inspectors in the
Tersambar petir, banjir dsb years 2002-2004.

Kebakaran, peledakan dsb


15/02/2013 14
COUNTRY RANGKING
FATAL ACCIDENT RATE vs COMPETITIVENESS
APA SAJA
AKAR PENYEBAB
TINGGINYA
KECELAKAAN
ONSTRUKSI

?
15/02/2013 16
Considering Safety During Design Offers
the Most Payoff
High
Conceptual Design

Detailed Engineering

Ability to Procurement
Influence
Safety Construction

Start-up
Low

Project Schedule
1 Szymberski (1987)
Tahapan Siklus Proyek Konstruksi
PEMASANGAN
100 % SECARA PRINSIP
SELESAI
P
E
R
C OPERASI
E PENUH
N
T
A PEMBORONGAN
S KONTRAK
E UTAMA

S
KEPUTUSAN
E
L Project “GO”
E
TAHAP I
S
A TAHAP II TAHAP III TAHAP IV
I WAKTU

KAJIAN KELAYAKAN DISAIN PERENCANAAN TAHAP KONSTRUKSI TURNOVER & STARTUP


• Perumusan Proyek • Basic Design • Fabrikasi • Pengetesan
• Kajian Kelayakan • Biaya & Jadwal • Penyerahan Terakhir
• Disain strategis dan • Ketentuan & • Pekerjaan Sipil • Pemeliharaan
Persetujuan Kondisi Kontrak • Pemasangan
• Perencanaan Rinci •Pengetesan
CAKUPAN K3 KONSTRUKSI

PROSES
PENGADAAN
MELIPUTI
SELURUH
SIKLUS HIDUP
KONSTRUKSI

PEMANFAATAN
BANGUNAN
K3 harus direncanakan dan
dilaksanaan di setiap tahap

MELIPUTI SELURUH SIKLUS HIDUP POYEK KONSTRUKSI


Ketentuan & Persyaratan SMK3 harus
dinyatakan secara jelas dan memadai dalam :

KAK (TOR) DELIVERABLES: DOKUMEN:


• Latar Belakang
• Maksud & Tujuan • Hasil Kajian Kelayakan • DOKUMEN KUALIFIKASI
• Sasaran • Hasil Penyelidikan • DOKUMEN SELEKSI
• Lingkup, Lokasi • Hasil Survey • DOKUMEN LELANG
Kegiatan, Data, • Konsep Rancangan • DOKUMEN PENAWARAN
Fasilitas • Rancangan Final • DOKUMEN KONTRAK
Penunjang, Alih • Perhitungan rancangan • DOKUMEN PELAKSANAAN
Pengetahuan • Spesifikasi Teknis • DOKUMEN TERBANGUN
• Pendekatan & • Gambar-gambar (ASBUILD DOCUMENTS)
Teknologi • Persyaratan Umum • DOKUMEN OPERASI
• Persyaratan Khusus • DOKUMEN RENOVASI
• Perhitungan Biaya (HPS) • DOK PEMBONGKARAN
• Daftar Kuantitas & Harga
SUMBER RUJUKAN MATERI POKOK PELATIHAN
PERMENAKER NO. 01/Men/1980 K3 PADA KONSTRUKSI BANGUNAN
1. KETENTUAN UMUM
2. TEMPAT KERJA DAN ALAT-ALAT KERJA
3. PERANCAH
4. TANGGA
5. ALAT-ALAT ANGKAT & ANGKUT
6. KABEL BAJA, TAMBANG, RANTAI DAN PERALATAN BANTU
7. MESIN-MESIN
8. PERALATAN KONSTRUKSI BANGUNAN
9. KONSTRUKSI DI BAWAH TANAH
10. PENGGALIAN
11. PEKERJAAN MEMANCANG
12. PEKERJAAN BETON
13. PEKERJAAN LAINNYA
14. PEMBONGKARAN
15. PENGGUNAAN PERLENGKAPAN PENYELAMAT DAN PERLINDUNGAN DIRI
16. KETENTUAN PERALIHAN
17. KETENTUAN LAIN-LAIN
18. KETENTUAN HUKUMAN
19. PENUTUP

!
Latar belakang diterbitkannya Permenaker No Per.01/Men/1980:
15/02/2013 Karena belum ditanganinya pengawasan K3 secara mantap dan 21

menyeluruh pada pekerjaan konstruksi bangunan


K3 PEKERJAAN TANAH

Jenis Pekerjaan : Jenis tanah


• tanah lempung basah,
• galian,
• tanah lempung kering
• timbunan, • tanah cadas
• pemadatan, • tanah pasir basah ,
• tanah pasir kering
• bawah tanah • tanah krikil
• tanah lumpur
15/02/2013 22
PEKERJAAN GALIAN TANAH YANG MEMBAHAYAKAN
Tebing Galian longsor, pekerja terkubur.
Turap runtuh karena kurang penopang

PONDASI RUMAH,
MEMBERI TEKAN- TANAH
AN KE ARAH
RETAINING WALL
BERPASIR

TANAH BERPASIR, TEPI


GALIAN TIDAK DIBERI TA-
BIR PELINDUNG (SHEET-
PILE), BAHKAN DIDIRIKAN
TIANG PIPA PENYANGGA
HOIST U/ MENURUNKAN
PIPA, TERJADI TEKANAN
KE SAMPING -> LONGSOR

!
SOLUSI : KURANGI TEKANAN KEARAH RETAINING LAH TANAH, MENGUBUR 2
WALL, & DAYA DORONG YANG AKAN TERJADI, BERI
15/02/2013 PEKERJA YANG ADA23DI
DALAM LUBANG GALIAN
PENOPANG HORISONTAL (SHORING) YANG KUAT
PEKERJAAN GALIAN TANAH
Identifikasi Bahaya: Pengendalian Risiko :
• longsor • dinding penahan/ retaining wall
• runtuh • stabilisasi tanah,
• akses licin/curam • tangga akses, barikade/pagar
• terperosok • pagar pengaman
• pengap, CO2 • sirkulasi udara yang cukup
• gelap • penerangan yang cukup ,
• terisolasi • sarana komunikasi, rambu
Sumber Risiko
• Tertimbun longsoran
• Tenggelam / hanyut
• Tersengat arus listrik
• Menghirup gas racun
• Menghrup debu B3
• Tertimpa alat/material
• Jatuh ke dalam galian
15/02/2013 24
Pekerjaan Galian Terbuka, Pekerjaan Galian Terbuka
kedalaman > 1,20 m (tanpa turap) kedalaman > 1,20 m (dengan turap)

Jenis Tanah
Bagus

Jenis Tanah
Sedang

Jenis Tanah Jelek

15/02/2013 Jika area memungkinkan Jika area tak memungkinkan 25


Pembedaan antara Pekerjaan galian & Saluran

Jangan memperpanjang waktu


pelaksanaan tanpa alasan tepat

Pekerjaan Galian Pek Saluran

15/02/2013 26
Bahaya dan Risiko pada Pekerjaan galian & Saluran

Hujan
Beban Alat Getaran
Berat alat berat
Shoring Tak
memadai

Retak-retak

Garis patahan Tinggi mat


Rembesan

Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas tanah


15/02/2013 27
Rekahan
– Kesadaran & Komunikasi
–Pemberian tanda
TABEL REKOMENDASI PERKUATAN TEBING GALIAN
(Tabel ini tidak berlaku untuk kondisi tanah yang kompleks)
KEDALAMAN GALIAN KETERANGAN
0,00 M 1,60 M DI
JENIS TANAH A : MENUNJUKAN TAK ADA
S/D S/D ATAS
TOPANGAN / PERKUATAN
1,60 M 4,60 M 4,60 M
YANG DIPERLUKAN.
HUMUS,
LEMPUNG-BERLUM- B : MENUNJUKAN HARUS
PUR, BATU LEPAS, C C C DIGUNAKAN SHEET PILE
DAN PASIR
(TURAP PELINDUNG TER-
SEMUA BATU & BUKA (OPEN SHEETING)
PASIR DIBAWAH
MUKA AIR
C C C
C : MENUNJUKAN HARUS
DIGUNAKAN TURAP
HUMUS PADAT A C C PELINDUNG TERTUTUP
(CLOSE SHEETING)
LEMPUNG KERAS A B C
* : Turap Pelindung terbuka, ter-
SEDIKIT BERSEMEN
tutup atau sheet Pile mung-
ATAU BATU & PASIR
YANG KOMPAK
A* A* B kin diperlukan jika kondisi
LAPISAN site tidak menguntungkan.
BATU/CADAS A A A
15/02/2013 29
15/02/2013 30
15/02/2013 31
SOLUSI TERHADAP KONDISI SLOPE YANG BERBAHAYA
Slope Stabilization at Alpine Way Thredbo,
Snowy Mountains. (substitusi material)

15/02/2013 32
BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH
BAHAYA BAHAYA YANG HARUS DIPERHATIKAN :
1. Terperangkap dan terhirup gas beracun
2. Ada gas bertekanan tinggi yang mudah terbakar
3. Kurangnya kadar oksigen untuk pernafasan (defisiensi)
!

15/02/2013 33
SELALU PERIKSA DULU SETIAP LAPIS UDARA DALAM
RUANGAN TERBATAS UNTUK MEMASTIKAN SELURUH
RUANGAN AMAN, BEBAS DARI BAHAYA/RISIKO

UDARA YANG
BAIK DEKAT
BUKAN BUKAN Udara
BERARTI yang Aman
UDARA YANG
BAIK UNTUK
SELURUH Udara
RUANGAN Berbahaya

Detektor Gas Udara


Mematikan
34
15/02/2013 35
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATI-
KAN PADA PEKERJAAN SUMURAN
 VENTILASI UDARA
 KEBUTUHAN O2
 ALAT KOMUNIKASI
 IDENTIFIKASI GAS BERACUN
 PEMADAM KEBAKARAN
 ANTISIPASI KEADAAN DARURAT
Saat melakukan pekerjaan yang
menggunakan tenaga listrik lingkungan
pekerjaan harus kering & bersih

15/02/2013 36
Persyaratan Umum Pekerjaan Galian Bawah Tanah
(Confined Space)
a. Lakukan pemeriksaan setiap pergantian shift kerja,
b. Lakukan pemeriksaan seminggu sekali - mesin-mesin –
peralatan - penyangga - jalan keluar dll
c. Daerah kerja berbahaya harus diberi pagar pengaman
d. Gunakan sistem komunikasi (Handy Talky, HP dsb )
e. Gunakan APD (pakaian water proof, sepatu boot)
f. Semua yang masuk terowongan harus dicatat dan
diidentifikasi
g. Buat ventilasi udara, jika perlu bawa tabung oksigen
15/02/2013 37
K3 KETIKA BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH
Ventilasi Udara
Perhatikan ventilasi uda-
ra pekerja yang bekerja
diruang bawah tanah

Alat Komunikasi
Perhatikan alat komu-
nikasi pekerja di dalam
ruang bawah tanah

Perhati-
kan
Fasi-
litas K3
& APD

MEMADAMKAN API DG
15/02/2013 38
APAR DI RUANG TERTU-
TUP / DIBAWAH TANAH
3.Program pencegahan dan Persyaratan penggalian

Peraturan Perundangan
K3 Bidang Konstruksi Bangunan
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA
NO. PER. 01/MEN/1980
TENTANG K3 KONSTRUKSI BANGUNAN

• SKB MENAKER DAN MEN. P U


No. 174 / 1986 DAN No. 104/KPTS/1986 TENTANG K3
PADA TEMPAT KEGIATAN KONSTRUKSI BESERTA PEDOMAN
PELAKSANAAN K3 PADA TEMPAT KEGIATAN KONSTRUSKSI

• Latar belakang : Belum ditanganinya pengawasan secara menyeluruh


pada pekerjaan konstruksi bangunan

15/02/2013 40
K3 PEKERJAAN PONDASI PANCANG

15/02/2013 41
15/02/2013 42
K3 PEKERJAAN PEMANCANGAN
Identifikasi Bahaya : Pengendalian Risiko:
• Kabel putus,  Pastikan kondisi kabel masih baik
• Alat terguling  Posisi dan kapasitas hrs simbang
• Pekerja terbentur  Wajib koordinasi & sesuai SOP
• Tenggelam  Gunakan pelampung
• Sheetpile lepas  Pastikan ikatannya kuat

15/02/2013 43
Kronologi kecelakaan :
• Pekerja menghidupkan
penggetar
• Pekerja tidak mengamankan
tombol hidrolik
• Karena tergetar, kait lepas dan
menjatuhi
Pencegahan:
• Hidupkan mesin getar setelah
tombol diamankan
• Pastikan kail pengaman
terkunci sebelum bekerja
• Hanya petugas kompeten yang
boleh melaksanakan
• Berikan pelatihan yang sesuai
cara menoperasikan alat
15/02/2013 44
dengan benar dari kejauhan
WAJIB LAPOR PEKERJAAN
KONSTRUKSI/PROYEK

PEMERIKSAAN
BAB I PASAL 2

PENGAWAS SPESIALIS K3 KONSTRUKSI


!
KONTRAKTOR IPK3 KABUPATEN/KOTA

LAPORAN :
 NAMA & ALAMAT PERUSAHAAN
 NAMA & PEMILIK PERUSAHAAN
 NAMA & ALAMAT PELAKSANA KONSTRUKSI
 PROGRAM K3 PELAKSANA KONSTRUKSI EVALUASI
 KEGIATAN K3 PELAKSANAN KONSTRUKSI
 PESAWAT/INSTALASI/PERALATAN YANG
DIGUNAKAN.
 FASILITAS K3
 JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA. WAJIB LAPOR PEKERJAAN
 PESAWAT / INSTALASI YG TERPASANG KONSTRUKSI
PADA BGN TEMPAT KERJA &
SUBKONTRAKTOR YG MELAKSANAKAN.
(Bila proyek > 6 bulan )
15/02/2013 45
K3 PEKERJAAN STRUKTUR
> Pekerjaan Bekisting & Perancah Pekerjaan Bekisting & Perancah
> Pekerjaan Besi Beton  Harus ada akses / rute yang aman
> Pekerjaan Beton  Pendukung rangka penyebab tergelincir
> Pekerjaan Shotcrete harus ditutup papan
 Sambungan rangka bekisting harus kuat
> Pekerjaan ditempat Tinggi
 Perancah pendukung bekisting harus
> Pekerjaan struktur baja dijangkar kuat
> Pekerjaan struktur kayu  Perancah gantung pada luar bangunan
harus dijangkar untuk menahan
kekuatan angin
Pekerjaan Bekisting & Perancah

15/02/2013 47
Apakah paparan bahaya yang berlangsung
ini dapat dicegah?

15/02/2013 48
15/02/2013 49
15/02/2013 50
15/02/2013 51
PAGAR PELINDUNG TEPI HARUS
DIPASANG CUKUP KUAT
MENAHAN PEKERJA JATUH

15/02/2013 52
LUBANG LANTAI TIDAK DIPROTEKSI

Guardrails

Guardrails

15/02/2013 53
OBYEK INSPEKSI PONDASI PERANCAH
►PONDASI PERANCAH
►KONSTRUKSI PERANCAH
►PERALATAN KERJA
►TANGGA KERJA / LADDER NO
►JALAN KERJA / PLATFORM
►PAGAR PENGAMAN
►PERALATAN KESELAMATAN
YES!
►SERTIFIKASI & KOMPETENSI

KONSTRUKSI PERANCAH YES

15/02/2013 54
15/02/2013 55
Peralatan kerja di ketinggian lainnya (tangga, trestle,
perancah dll), antara lain:

15/02/2013 56
TANGGA KERJA /LADDER PAGAR PELINDUNG TEPI

LANTAI KERJA/PLATFORM ALAT KESELAMATAN

15/02/2013 57
K3 Pekerjaan Pembesian

Identifikasi bahaya ; Pengendalian Risiko:


• Ujung besi mencuat  Ujung-ujung besi ditutup
• Terjatuh, tertusuk  Beri papan untuk jalan akses
• Tergencet, Terpeleset  Gunakan APD yang sesuai
• Tersengat listrik  Pasang instalasi listrik dg benar
• Anyaman
15/02/2013
besi roboh  Beri topangan/stud/steger
58
15/02/2013 59
Permenakertrans No. Per.01/MEN/1980
Pemasangan pagar pengaman diwajibkan untuk
setiap lantai perancah berketinggian lebih dari 2m
15/02/2013 60
• Koordinasi & Kerja sama antar bagian
K3 Pekerjaan Beton • Saling mengingatkan
• Pergantian kerja & shift
• Kesiapan & Kesesuaian kapasitas alat
• Pengamanan struktur sementara
• Pemasangan harus kuat
• Jumlah dan kombinasi alat
• Penerangan di malam hari
• Terpal pelindung jika hujan
• Pengamanan bahaya jatuh
Identifikasi bahaya:
• Iritasi kulit > sarung tangan, sepatu, helm, baju rapat
• Tersengat listrik > isolasi instalasi, pakaian isolatif
• Kejatuhan benda > helm yang kuat
• Jatuh > pagar pelindung, Safety deck, safety net, safety harness,
• Tertusuk ujung besi, paku, kayu > Lindungi ujungnya
• Hubungan pendek listrik, terbakar > isolasi
15/02/2013 61
• Bunga api Pek las, terbakar > jarak dan pelindung dll
Pekerjaan Shotcrete Identifikasi bahaya :
• Semburan shortcrete
• Debu semen
• Tekanan udara kompresor
• Selang/pipa pecah dsb
APD yang cukup:
 Masker pelindung pernafasan & Wajah,
 Kaca mata pelindung debu,
 Sarung tangan dan sepatu keselamatan
 Baju kerja yang rapat

15/02/2013 62
Kecepatan Jatuh VS Lama Bereaksi
Dalam 1 detik, tubuh anda jatuh
10 m kebawah

Waktu reaksi tubuh yang baik


= 0,2 detik

Jarak jatuh dalam 0,2 detik


=2m

Dengan waktu itu anda mereaksikan tubuh


anda 2 m atau kurang di mana anda berdiri
15/02/2013 64
Bekerja di ketinggian

15/02/2013 65
Contoh pelataran kerja (ptatform) dengan pagar penghalang:

15/02/2013 66

Sumber: www.wolfeindustrial.com/safety.aspx; www.industrysearch.com.au/.../p20613_4.jpg


Tanpa Pagar tepi

X
Strategi Perlindungan Jatuh
Hentikan / Cegah Jangan Tangkap/selamatkan Jika
Terjatuh Terjatuh

Gunakan pagar pelindung Gunakan harness/Safety belts

Pengekangan/Positioning Jaring penyelamat/Safety nets

Garis peringatan/warning lines Pelataran/lantai penangkap

Zona Akses Terkendali


Apakah penghentian &
Zona perlengkapan terkendali pencegahan jatuh ini
semua dilakukan?
Monitoring K3
Hirarki Tindakan Pencegahan ketika Bekerja di Ketinggian
The Work at Height Regulations 2005 (UK)
Prioritas Tertinggi Terendah
Contoh Tindakan-tindakan Pencegahan
Kategori Peralatan Kerja
Kolektif Perorangan
Tertinggi Peralatan kerja yang  Pelataran kerja dengan pagar  Sistem pencegahan jatuh perorangan
mencegah jatuh penghalang (misalnya valley frames)
 Sistem pagar pelindung terbaik  Peralatan pencegah jatuh perorangan
 Pagar pembatas  Single User mobil elevating platform
 Multi user mobile elevating work
platform (MEWP)
Peralatan kerja yang  Jaring Penyelamat pada level tinggi  Peralatan plindung jatuh perorangan
mengurangi tinggi dan (diikat di dekat tempat pekerjaan) lainnya (akses tali, penempatan kerja
akibat jatuh  Sistem pendaratan empuk, dipasang dan sistem penahan jatuh)
dekat pekerjaan (Lihat Catatan 2)
Peralatan kerja yang  Sistem pendaratan empuk  Sistem pencegah cedera yang dapat
mengurangi akibat jatuh  Jaring penyelamat diikat pada level digelembung-kan, misalnya: jaket udara
rendah ( < 7 m di bawah tempat  Alat pelindung diri lainnya yang
kerjanya) biasanya tidak terkait pencegah jatuh,
misalnya pelampung untuk bekerja di
atas air.
Peralatan kerja lainnya Instruksi kerja, supervisi dan pelatihan bagi para pengguna peralatan dan sistem,
(tangga, trestle, perancah untuk mengurangi risiko mereka sakit karena jatuh.
dsb)
Terendah
Catatan 1: Dalam setiap kategori:
a) Tindakan pelindungan kolektif mempunyai prioritas di atas tindakan perlindungan perorangan
b) Peralatan kerja yang sesuai (dan sesuai urutan prioritasnya) harus ditentukan dengan memperhatikan pekerjaan yang
dilakukan dan dengan memperhatikan risiko pada saat pemasangan, penggunaan dan pmindahan peralatan dan
akibatnya untuk penyelamatan terkait dengan peralatan kerja yang sedang digunakan
Catatan 2 : Faktor jatuhnya harus dijaga serendah mungkin, dengan sistem yang berfaktor jatuh = 0 yang dijadikan prioritas.
15/02/2013 69
Faktor jatuh = tinggi jatuh: panjang tali (Fall Factor = Length of Fall / Length of Rope).
PERSYARATAN BEKERJA DI KETINGGIAN

1. Harus selalu menggunakan safety belt,


helmet, sepatu kerja dan sarung tangan.
2. APD harus berfungsi memenuhi standar
nasional SNI
3. Taat pada aturan penerapan K3 Perancah
Personal Fall Arrest Systems
Caribiners

Rope
Grab

Bea
m
Lanyards Wrap
s
Positioning
Harnesses
Photo Source Credit: Associated General Contractors
of America, Fall Protection Training in the
Construction Industry, 2004.
15/02/2013 72
15/02/2013 73
LETAK TITIK PENJANGKARAN
PERSONAL FALL ARREST SYSTEM
3 Komponen Utama Sistem
Penahan Jatuh Perorangan
C (Personal Fall Arrest System):
A. Full Body Harness
A B. Alat penghubung (Connecting
Device, lanyard)
C. Titik penjangkaran (Anchor Point)

B
A B C

SALAH BENAR
Letak Perbedaannya
C

15/02/2013 74
15/02/2013 75
OK OK

Sistem Pagar Pelindung


(Guardrail systems)

OK
OK

Safety deck
15/02/2013
Sistem Jaring Penyelamat
76
:
(Safety-net systems)
Sesuai Permanaker No. 01 / MEN / 1980,
PAGAR PELINDUNG / PENGAMAN DIWAJIBKAN
PEMASANGANNYA UNTUK SETIAP LANTAI PERANCAH
YANG TINGGINYA LEBIH DARI 2 (DUA) METER
!
Pagar Pelindung pada tiap
Lantai Perancah yang tinggi- Pagar Pelindung pada tiap tepi
nya >2 M Lantai struktur beton

Sistem Pagar Pelindung


(Guardrail systems)

>2M

15/02/2013 77
15/02/2013 78
K3 PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pada setiap pekerjaan pembongkaran (khususnya
penghancuran gedung lama) di tengah pemukiman yang
padat, maka unsur-unsur K3 yang harus menjadi perhatian
dan secara konsisten harus diterapkan, adalah:
Pola pembongkaran yang jelas, dengan memperhatikan
!
faktor lingkungan dan tidak membahayakan

15/02/2013 79
Upaya K3 pada pekerjaan blasting :
 Penentuan batas-batas area peledakan yang
akurat;
 Tidak seorangpun berada di area peledakan,
kecuali dengan selter pelindung;
 Pengendalian akses yang efektif;
 Penggunaan tabir pelindung peledakan yang
memadai;
 Komunikasi yang efektif, termasuk sirene, rambu-
rambu dan upaya peringatan lainnya;
 Pelatihan terhadap para petugas peladakan dan
semua pekerja sesuai tugas masing-masing.
Shelter Pelindung Bahaya Ledakan
K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
Dalam Pekerjaan konstruksi baja, pada tahap ereksi hal-hal yang perlu
mendapatkan perhatian pada saat melakukan pemindahan material
menggunakan pesawat angkat adalah:
Beban yang diangkat dan kestabilan pengangkatan termasuk pesawat
!
angkatnya.

Identifikasi bahaya :
• Komponen rangka baja runtuh / jatuh
• Sambungan lepas, tali sling putus
• Pekerja, perkakas dan material jatuh
• Mesin
15/02/2013
las terbakar 82
• Baut patah lelah, dll
Perhatikan: Sistem dan metode penyambungan:
i. Tipe penyambungan antara kolom dan beam
ii. Tipe bracket, las ditempat, dengan plat gusset
iii. Tipe sambungan antar kolom
iv. Tipe splice, pengelasan & dasar kolom

Pada pekerjaan ereksi konstruksi baja, banyak menggunakan penyambungan


antar beam dan kolom dengan menggu-nakan baut tegangan tinggi. Yang perlu
diperhatikan pada pemasangan baut tersebut adalah :
a. Terjadinya gaya berlebih pada gaya eksternal dan gaya geser (bearing force)
b. Batasan
15/02/2013
kekuatan pengunci mur baut (torque control)
c. Step / tahap penguncian mur-baut (sequence) ! 83
15/02/2013 84
TRAFFIC
MANAGEMENT

15/02/2013 85
15/02/2013 86
Faktor Risiko Ergonomi
Beban Statik

Perulangan
Repetition

Gaya
Force

Risk of injury increases with:


 Prolonged exposure to any of these ergonomic risk factors
15/02/2013  Presence of multiple risk factors within a single job task 87
Bahaya Ergonomi Pekerjaan Penanganan Material

OK
15/02/2013 88
15/02/2013 89
SOLUSI : GUNAKAN ALAT BANTU MEKANIS

15/02/2013 90
Apa yang Harus Dipenuhi
 Peraturan Perundangan, Standar dan
Persyaratan K3, Keteknikan dan lingkungan
 Personil / Pekerja yang Kompeten
 Memenuhi kualifikasi
 Terlatih, bertanggung-jawab
 Memahami Bahaya setiap Jenis Pekerjaan,
Peralatan, Proses, Kegiatan, Kondisi dsb
 Menilai dan mengendalikan Risiko dari setiap
jenis bahaya
15/02/2013 91
Any Question?

Ada Pertanyaan?
2/15/2013 M. Mushanif Mukti 92
2/15/2013
Terima Kasih
M. Mushanif Mukti 93
PROSES MANAJEMEN RISIKO K3&L (HIRARC)
HI : Hazards Identification
DOKUMEN KONTRAK
RA : Risk Assessment, and
RC : Risk Control
LINGKUP, JENIS KEGIATAN,
PERSYARATAN LEGAL & FASILITAS, RKS TEKNIS,
PERATURAN PERUNDANGAN LESSON LEARNT
METODE KERJA, JENIS
STANDAR K3 & LINGKUNGN SUMBERDAYA, DATA BASE

PENINJAUAN ULANG/PERIODIK
OLEH P2K3 PROYEK IDENTIFIKASI BAHAYA

TINGKAT PENILAIAN RISIKO


PENGENDALIAN RISIKO
MONITORING, EVALUASI
• ELIMINASI (Inspeksi, Review, Audit)
PENGENDALIAN RISIKO
• SUBSTITUSI & TINDAKAN KOREKSI
• ENGINEERING CONTROL PENYELIDIKAN INSIDEN
• ADMINISTRATIVE CONTROL RENCANA/
• Personal Protective Equipment PROGRAM K3
(Alat Pelindung Diri)

IMPLEMENTASI PROGRAM
K3L (PENCEGAHAN RISIKO)
15/02/2013 94
IDENTIFIKASI BAHAYA

 Adalah mengenali, menetapkan dan mencatat


jenis-jenis bahaya yang terkandung pada
material, alat, pekerjaan, kegiatan, fasilitas,
proses, cara/metode/tempat/lingkungan kerja,
dan/atau setiap keadaan, serta perilaku pekerja;
 Atau mengenali, menetapkan dan mencatat
keterbatasan/ kelemahan prosedur, peraturan
dan sistem kerja, yang masih mengadung
potensi bahaya dan berisiko tinggi.
IDENTIFIKASI BAHAYA
 Bahaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan
kecelakaan
 Contoh bahaya:
 Pek. galian tanah mengandung bahaya longsor;
 Bekerja di ketinggian berpotensi bahaya jatuh;
 Peralatan listrik mengandung bahaya “setrum”;
 Roda gigi mesin mengandung bahaya terjepit;
 Cairan pelarut cat berbahaya jika terhirup ke
paru;
 Dsb.
PENILAIAN RISIKO
 Setiap jenis bahaya yg telah diidentifikasi,
harus dinilai peringkat risikonya, untuk
menetapkan bentuk/program pengendalian
risiko, agar yang risiko menjadi kecil atau
dapat diterima.
 Peringkat risiko ditetapkan melalui analisa
peluang timbulnya kecelakaan dan tingkat
keparahan bila kecelakaan terjadi;
 Peringkat risiko adalah perkalian antara
tingkat peluang dan tingkat keparahan. Maki
tinggi peringkat risiko, makin tinggi dan
ketat bentuk pengendaliannya.
15/02/2013 97
MATRIKS PENILAIAN RISIKO*)
METODE PENILAIAN RISIKO YANG PALING SEDERHANA
PELUANG (KEMUNGKINAN TERJADI)
AKIBAT
SULIT TERJADI JARANG SERING
(KEPARAHAN)
A B C
SERIUS SEDANG TINGGI TINGGI
3 3A 3B 3C
SEDANG RENDAH SEDANG TINGGI
2 2A 2B 2C
RINGAN RENDAH RENDAH SEDANG
1 1A 1B 1C
PERINGKAT RISIKO

*)Dalam praktek, sebaiknya digunakan matriks penilaian


risiko
dengan minimal 5 kriteria atau 5 skala, misal:
Peluang terjadi: Tak pernah, Jarang, Terkadang, Sering,
Selalu
Hirarki Pengendalian Risiko
Pengutamaan Tindakan Pengendalian

1. Eliminasi: Peniadaan kondisi & tindakan berbahaya


2. Substitusi: Penggantian suatu kondisi, bahan, alat
dan tindakan yang berbahaya, dengan yang lebih
aman dan sehat
3. Rekayasa: Penggunaan teknologi dan metode kerja
paling tepat untuk meminimalisir risiko
4. Administratif: Penggunaan sistem & prosedur kerja
dan ijin/aturan kerja yang ketat dan terkoordinasi
5. Perlindungan: Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
yang tepat, agar pekerja terlindung dari paparan
bahaya dan risiko cedera dan/atau sakit akibat kerja
15/02/2013 99
Contoh HIRARC U/ PEKERJAAN GALIAN PIPA PDAM
Kondisi pekerjaan:
• Tanah mengandung pasir dan lumpur
• Kedalaman galian tanah = 1,5 s/d 2,5 meter
• Lebar galian 1,5 m
• Lokasi galian di tepi jalan raya
• Pipa lama diambil dan di ganti baru
• Pipa berupa pipa baja galvanized diameter 10”
Identifikasi bahaya:
• Jenis tanah pasir berlumpur sangat mudah longsor
• Longsoran akan dipercepat jika di kedua tepinya
didirikan tripod (takel) untuk menaik-turunkan pipa.
• Dengan kedalaman 1,5 -2,5 m, pekerja yang berdiri
di lubang galian dapat tertimbun longsoran.
• Lokasi sempit, tidak memungkinkan “0pen Cut”
dengan tepi galaian landai
Contoh HIRARC U/ PEKERJAAN GALIAN PIPA PDAM

Penilaian risiko:
• Bahaya longsoran tanah pasir berlumpur dengan
kedalaman = 1,5 s/d 2,5 m, sangat mudah terjadi
• Dari statistik dan analisis teknis, bahaya longsoran
tsb mempunyai tingkat kemunginan terjadi SERING
(C), dan keparahannya serius atau fatal (3), yaitu
pekerja dapat mati terkubur
• Dari matriks penilaian risiko, maka peringkat
risikonya tertinggi (3C)
TABEL REKOMENDASI PERKUATAN TEBING GALIAN
(Tabel ini tidak berlaku untuk kondisi tanah yang kompleks)
KEDALAMAN GALIAN KETERANGAN
0,00 M 1,60 M DI
JENIS TANAH A : MENUNJUKAN TAK ADA
S/D S/D ATAS
TOPANGAN / PERKUATAN
1,60 M 4,60 M 4,60 M
YANG DIPERLUKAN.
HUMUS,
LEMPUNG-BERLUM- B : MENUNJUKAN HARUS
PUR, BATU LEPAS, C C C DIGUNAKAN SHEET PILE
DAN PASIR
(TURAP PELINDUNG TER-
SEMUA BATU & BUKA (OPEN SHEETING)
PASIR DIBAWAH
MUKA AIR
C C C
C : MENUNJUKAN HARUS
DIGUNAKAN TURAP
HUMUS PADAT A C C PELINDUNG TERTUTUP
(CLOSE SHEETING)
LEMPUNG KERAS A B C
* : Turap Pelindung terbuka, ter-
SEDIKIT BERSEMEN
tutup atau sheet Pile mung-
ATAU BATU & PASIR
YANG KOMPAK
A* A* B kin diperlukan jika kondisi
LAPISAN site tidak menguntungkan.
BATU/CADAS A A A
15/02/2013 102
Penetapan Pengendalian Risiko
1. Eliminasi: untuk meniadakan bahaya longsor
adalah dengan memasang turap, sesuai
dengan tabel rekomendasi tsb di atas.
2. Substitusi : untuk mengurangi bahaya, pipa
galvanized diganti pipa PVC yg lebih ringan.
3. Rekayasa: Menggunakan metode kerja yang
aman-efisien, galian dilakukan bertahap,
akses diberi tangga naik turun.
4. Admini stratif: buat prosedur, adakan
pelatihan, rambu-rambu, traffic management
dsb
5. APD, berupa helm dan sepatu sesuai standar
Perhitungan Biaya K3
 Dari penetapan program pengendalian risiko
maka perlu dibuat metode kerja yang paling
aman dan efisien
 Hitung kebutuhan upah, bahan dan alat bantu
untuk pekerjaan utama (tentukan berapa kali
bahan/alat bantu bisa dipakai agar hemat)
 Hitung kebutuhan sarana pengamanan / K3,
seperti tangga akses, rambu-rambu, traffic
manajemen dsb.
 Masukkan komponen biaya dalam bentuk analisa
harga satuan, sesuai dengan ketentuan
 Untuk kegiatan bersifat umum, biaya dimasukkan
sebagai biaya tak langsung (ovehead)
Pekerjaan Galian Terbuka, Pekerjaan Galian Terbuka
kedalaman > 1,20 m (tanpa turap) kedalaman > 1,20 m (dengan turap)

Jenis Tanah
Bagus

Jenis Tanah
Sedang

Jenis Tanah Jelek

Jika area memungkinkan Jika area tak memungkinkan


15/02/2013 106

Anda mungkin juga menyukai