PENGETAHUAN
INSPEKSI K3
Disajikan oleh:
Ir. M. Mushanif Mukti, MKKK, CSP
13/07/2018 1
mmushanifmukti@gmail.com
DEFINISI INSPEKSI K3
INSPEKSI K3 ADALAH PEMERIKSAAN RUTIN DAN
BERKALA TERHADAP SATU OBJEK KEGIATAN
ATAU UNIT KERJA.
13/07/2018 2
Inspeksi adalah salah satu alat
terbaik dalam mengidentifikasi
bahaya dan resiko.
Dasar Hukum :
13/07/2018 3
DANGER
hampir putus putus
INSIDENT
ACCIDENT
Mengidentifikasi potensial problem.
Mengidentifikasi defesiensi equipment.
Mengidentifikasi kekeliruan dalam tindakan/
pelaksanaan kerja.
Mengidentifikasi efek perubahan (effect of
changes).
Mengidentifikasi kekurangan dalam tindakan
perbaikan (remedial action).
Mengidentifikasi positive performance dan
quality result.
Mendemonstrasikan komitmen manajemen.
13/07/2018
5
13/07/2018 6
JENIS INSPEKSI
MENURUT SIFAT MENURUT URGENSI NYA MENURUT TAHAP PEKERJAAN
INSPEKSI INFORMAL
• BIASANYA TIDAK TERJADWAL, MEMPUNYAI KETERBATASAN DAN KURANG SISTEMATIS.
TERKADANG INSPEKSI INFORMAL DALAM KEADAAN TERTENTU DIPERLUKAN TERUTAMA PADA
MASALAH YANG HARUS SEGERA DITANGANI
INSPEKSI FORMAL
INSPEKSI FORMAL BIASANYA TERJADWAL, DAN SISTEMATIS. MISALNYA INSPEKSI
PADA ITEM KHUSUS, INSPEKSI YANG DILAKUKAN OLEH MANAJER LEBIH TINGGI.
INSPEKSI UMUM
TUJUAN : UNTUK MELIHAT APAKAH ADA PERUBAHAN TERHADAP PROSEDUR
KERJA, PERALATAN, BAHAN, LINGKUNGAN KERJA, DAN STANDARD HOUSE
KEEPING TELAH TERPENUHI .
13/07/2018 7
Katagori
Terdapat 2 katagori inspesksi secara umum:
– Informal Inspection (Unplanned inspection)
– Formal Inspection (Planned Inspection)
13/07/2018 8
Informal Inspection
• Dilakukan dengan tingkat kesadaran yang
tinggi oleh setiap orang dalam rutinitas
aktifitasnya.
• Spontan, terbatas dan tidak sistematis.
• Mendapatkan kondisi/ data sebenarnya/
nyata & asli.
• Bisa dalam bentuk kotak saran.
13/07/2018 9
Formal Inspection
• Menyeluruh dan komperhansif
• Terjadwal dengan jelas
• Bagian dari tanggung jawab line
management.
• Dilakukan secara team.
• Dimana & apa – need analysis.
13/07/2018 10
Manfaat Inspeksi Formal:
• Inspector/ observant memberikan perhatian penuh
dalam inspeksi.
• Inspector/ observer mempersiapkan menjadi
observant dan perceptive.
• Menggunakan check-list yang terstruktur dan teratur.
• Inspector melihat sesuatu diluar penglihatan normal
(outside normal eye level).
• Temuan sumber bahaya di klasifikasi, diprioritaskan
dan tindak lanjut.
• Temuan dan rekomendasi dilaporkan, meningkatkan
hazard awareness, corrective action dan pencegahan
kecelakaan.
13/07/2018 11
Formal Inspection
Secara umum formal inspection dapat
dikatagorikan sbb:
A. Inspeksi umum K3 (general inspection).
B. Inspeksi kebersihan (Housekeeping)
C. Inspeksi kritikal (critical part inspection)
D. Inspeksi Preventive maintenance
E. Pre-use equipment inspection
13/07/2018 12
Formal Inspection
Tahapan Formal Inspeksi:
1. Persiapan (prepare)
2. Inspeksi (inspect)
3. Mengembangakan langkah perbaikan
4. Tindak lanjut (follow-up action).
13/07/2018 13
Tahapan Inspeksi Formal
1. Persiapan (prepare)
• Mulailah dengan positive attitude.
• Persiapan mental untuk tidak hanya melihat hal
yang substandard namun juga harus hal yang
benar (right).
• Buat perencanaan inspeksi.
• Ketahui penanggung jawab area.
• Buat peta dan rute inspeksi.
• Tentukan apa yang akan dilihat/ inspeksi
• Pelajari dan pahami apa yang dilihat/diinspeksi.
• Buat daftar perikasi (checklist)
13/07/2018 14
Tahapan Inspeksi Formal
1. Persiapan (prepare)
• Tinjau kembali laporan inspeksi sebelumnya.
– Temukan hal – hal yang belum tuntas akar
permasalahnya (basic causes).
13/07/2018 15
Tahapan Inspeksi Formal
1. Persiapan (prepare)
• Persiapkan dan lengkapi peralatan, material dan
kebutuhan lainya untuk menunjuang inspeksi.
• Pakaian yang cocok
• Alat pelindung diri
• Senter
• Alat ukur/ meteran
• Kamera
• P3K secukupnya.
13/07/2018 16
Tahapan Inspeksi Formal
2. Inspeksi (inspect)
“Key-point” / “Tips” dalam inspeksi:
• Mengacu pada Map dan Check-list.
• Berbicara secara positive.
• Lihat secara detai dan tajam.
• Lakukan tindakan perbaikan sementara.
• Uraikan dan petakan seluruh item temuan dengan jelas.
• Klasifikasikan sumber bahaya.
• Memeriksa dan melaporkan existing item bila diperlukan
• Menentukan basic causes dari substandard action dan
condition (gunakan magic word “Why”).
13/07/2018 17
Tahapan Inspeksi Formal
2.1 Klasifikasi Sumber Bahaya
– Klas ‘A’ (Major)
• Kondisi /tindakan yang dapat mengakibatkan
kecelakaan fatal atau cacat permanen.
– Klas ‘B’ (Serius)
• Kondisi /tindakan yang dapat mengakibatkan
kecelakaan serius atau cacat sementara.
– Klas ‘C’ (Minor)
• Kondisi /tindakan yang dapat mengakibatkan
kecelakaan minor dan tanpa cacat.
13/07/2018 18
Tahapan Inspeksi Formal
13/07/2018 19
Tahapan Inspeksi Formal
3. Mangembangkan Langkah Perbaikan
• Tidak sebatas corektif tapi juga preventif action.
• Merekomendasikan sesuatu yang sistematis yang
dapat mengontrol immediate / basic causes.
• Pontinsi dari severity loss
• Kemungkinan timbul kerugian
• Biaya pengontrolan
• Level pengontrolan
• Alternatif pengontrolan
• Justifikasi/ alasan pengontrolan
13/07/2018 20
Tahapan Inspeksi Formal
4. Tindakan Lanjut (follow-up)
– Sebagai tindakan nyata dari rekomendasi
tindakan perbaikan.
– Inspektor harus berinisiatif dalam follow-up
action:
• Recommendation, memorandum, recourses,
verifying, progress monitoring, final review.
13/07/2018 21
Katagori Inspeksi Formal
B. Inspeksi Kebersihan/ Housekeeping
– Ringkas, yang perlu-perlu saja, yang tidak
perlu buang/singkirkan
– Rapi, segala sesuatu ada pada tempatnya
– Resik, selalu bersih sesuai aslinya
– Rawat, memelihara ringkas, rapi dan resik
– Rajin, menjadi budaya dimanapun,
kapanpun, bagaimanapun
13/07/2018 22
Katagori Inspeksi Formal
C. Inspeksi Kritical (Critical Part Inspection)
– Critical part: komponen dari mesin, equipment,
material, struktur atau lokasi yang lebih vital dari
komponen lainya yang dapat mengakibatkan
kerugian yang besar bila mengalami kegagalan
atau kerusakan.
13/07/2018 23
Katagori Inspeksi Formal
D. Inspeksi Preventive Maintenance
– Preventive Maintenance bertujuan untuk menjaga
performa equipment atau mesin dalam kondisi
prima dan jauh dari kegagalan (fails).
– Point pada preventive maintenance:
• Histori kegagalan (failure), kecelakaan/
breakdowns
• Risk Assessment
• Program inspeksi
• Regulatory requirement
• Informasi dan data manufacturer’s
13/07/2018 24
Katagori Inspeksi Formal
D. Pre-use inspeksi
– Suatu inspeksi yang dilakukan sebelum
suatu alat/ equipment digunakan untuk
memastikan kelayakan serta terpenuhinya
persyaratan safety yang diharuskan.
13/07/2018 25
Contoh
Formulir Hasil Inspeksi K3
Tanggal Inspeksi : …………………………………
Mengetahui, Inspektor,
( ) ( )
Contoh
RENCANA TINDAK LANJUT HASIL INSPEKSI K3
No. Tgl. Inspeksi Masalah yang perlu ditindaklanjuti Oleh Waktu Status
13/07/2018 27
RANGKUMAN :
MANUAL
PROSEDUR
INST.KERJA
- PERATURAN
- STANDAR INSPEKSI
- SPESIFIKASI ALAT
ITP
- SPES. PEKERJAAN
- MENGAPA PERLU
- PENGALAMAN - APA
SESUAI TAHAPAN
- DIMANA PROSES KERJA
- KAPAN
- BAGAIMANA
- OLEH SIAPA
13/07/2018 - FREKUENSI 28
Ada
Pertanyaan ?
13/07/2018 29
Terima Kasih
13/07/2018 30
PROSES MANAJEMEN RISIKO K3&L (HIRARC)
HI : Hazards Identification
DOKUMEN KONTRAK
RA : Risk Assessment, and
RC : Risk Control
LINGKUP, JENIS KEGIATAN,
PERSYARATAN LEGAL & FASILITAS, RKS TEKNIS,
PERATURAN PERUNDANGAN LESSONS LEARNT
METODE KERJA, JENIS
STANDAR K3 & LINGKUNGN SUMBERDAYA, DATA BASE
PENINJAUAN ULANG/PERIODIK
OLEH P2K3 PROYEK IDENTIFIKASI BAHAYA
• ELIMINASI PENGUKURAN
• SUBSTITUSI
PENGENDALIAN RISIKO KINERJA K3
• ENGINEERING CONTROL MONITORING, EVALUASI
(Inspeksi, Review, Audit)
• ADMINISTRATIVE CONTROL RENCANA/ & TINDAKAN KOREKSI
• Personal Protective Equipment PROGRAM K3 PENYELIDIKAN INSIDEN
(Alat Pelindung Diri)
IMPLEMENTASI PROGRAM
13/07/2018 K3L (PENCEGAHAN RISIKO) 31
Hirarki Pengendalian Risiko
Pengutamaan Tindakan Pengendalian
Penilaian risiko:
• Bahaya longsoran tanah pasir berlumpur dengan
kedalaman = 1,5 s/d 2,5 m, sangat mudah terjadi
• Dari statistik dan analisis teknis, bahaya longsoran
tsb mempunyai tingkat kemungkinan terjadi SERING
(C), dan keparahannya serius atau fatal (3), yaitu
pekerja dapat mati terkubur
• Dari matriks penilaian risiko, maka peringkat
risikonya tertinggi (3C)
TABEL REKOMENDASI PERKUATAN TEBING GALIAN
(Tabel ini tidak berlaku untuk kondisi tanah yang kompleks)
KEDALAMAN GALIAN KETERANGAN
0,00 M 1,60 M DI
JENIS TANAH A : MENUNJUKAN TAK ADA
S/D S/D ATAS
TOPANGAN / PERKUATAN
1,60 M 4,60 M 4,60 M
YANG DIPERLUKAN.
HUMUS,
LEMPUNG-BERLUM- B : MENUNJUKAN HARUS
PUR, BATU LEPAS, C C C DIGUNAKAN SHEET PILE
DAN PASIR
(TURAP PELINDUNG TER-
SEMUA BATU & BUKA (OPEN SHEETING)
PASIR DIBAWAH
MUKA AIR
C C C
C : MENUNJUKAN HARUS
DIGUNAKAN TURAP
HUMUS PADAT A C C PELINDUNG TERTUTUP
(CLOSE SHEETING)
LEMPUNG KERAS A B C
* : Turap Pelindung terbuka, ter-
SEDIKIT BERSEMEN
tutup atau sheet Pile mung-
ATAU BATU & PASIR
YANG KOMPAK
A* A* B kin diperlukan jika kondisi
LAPISAN site tidak menguntungkan.
BATU/CADAS A A A
13/07/2018 35
Penetapan Pengendalian Risiko
1. Eliminasi: untuk meniadakan bahaya longsor
adalah dengan memasang turap, sesuai dengan
tabel rekomendasi tsb di atas.
2. Substitusi : untuk mengurangi bahaya, pipa
galvanized diganti pipa PVC yg lebih ringan.
3. Rekayasa: Menggunakan metode kerja yang aman-
efisien, galian dilakukan bertahap, akses diberi
tangga naik turun.
4. Admini stratif: buat prosedur, adakan pelatihan,
rambu-rambu, traffic management dsb
5. APD, berupa helm dan sepatu sesuai standar
Perhitungan Biaya K3
• Dari penetapan program pengendalian risiko maka
perlu dibuat metode kerja yang paling aman dan
efisien
• Hitung kebutuhan upah, bahan dan alat bantu untuk
pekerjaan utama (tentukan berapa kali bahan/alat
bantu bisa dipakai agar hemat)
• Hitung kebutuhan sarana pengamanan / K3, seperti
tangga akses, rambu-rambu, traffic manajemen dsb.
• Masukkan komponen biaya dalam bentuk analisa
harga satuan, sesuai dengan ketentuan
• Untuk kegiatan bersifat umum, biaya dimasukkan
sebagai biaya tak langsung (ovehead)
13/07/2018 38
13/07/2018 39
13/07/2018 40
Terima Kasih
13/07/2018 41