Anda di halaman 1dari 3

Membuahkan Kurma

Pupuk racikan
Kurma di kediaman dr A Bakarman SpB istimewa karena berasal dari pohon muda.
Umurnya baru 5 tahun hasil penanaman dari biji. Kurma itu berbuah hasil
perangsangan dari pupuk racikan penangkar tanaman buah dan juga staf di Dinas
Kehutanan Kabupaten Banyuwangi, Ir Eko Mulyanto.

Eko meracik beragam unsur hara seperti klor (Cl), mangan (Mn), molibdenum (Mo),
boron (Bo), dan kalsium (Ca) dengan asam amino dan zat perangsang tumbuh.
Bakarman lalu mengencerkan pupuk itu dengan seember air bersih dan
menyiramkan semua pupuk di sekitar pangkal batang kurma.

Dua bulan berselang, 5 tandan bunga muncul. Pada JuniJuli 2012 buah pun
matang. Itulah kali pertama Bakarman dan Eko mencicip tamarsebutan kurma di
Timur Tengahdalam kondisi segar hasil petikan sendiri. Sayangnya, buah kecil-
kecil dan sedikit.

Pada akhir September 2012 Eko membuat racikan pupuk serupa sebanyak 20 liter.
Nutrisi mengandung unsur Cl, Mn, Mo, Bo, Ca, asam amino, dan benzyl amino klorin
dengan komposisi 12 : 10 : 12 : 10 : 10 : 20 : 6. Saya racik agar semua unsur itu
tersedia dalam bentuk ion sehingga mudah diserap tanaman, katanya. Eko juga
menambahkan sedikit tembaga (Cu), magnesium (Mg), belerang (S), kalium (K),
seng (Zn), besi (Fe), dan fosfor (P). Eko lalu menyiramkan ramuan di sekitar pangkal
batang kurma.

Dalam meracik nutrisi, Eko memilih beberapa unsur dengan bilangan oksidasi tinggi.
Misal, Cl yang bersifat sebagai oksidator diambil bukan dari KCl (kalium klorida)
tetapi dari KClO3 (potasium klorat). Yang disebut pertama memiliki bilangan
oksidasi -1, sedangkan yang kedua 3. Di dalam tanaman potasium klorat lebih tidak
stabil sehingga begitu dikombinasi dengan pupuk mikro dan asam amino akan
memicu produksi senyawa florigen yang merangsang pembungaan, katanya.
Selama ini potasium klorat juga dikenal sebagai perangsang lengkeng itoh.

Benar saja dua bulan berselang pada Desember 2012, pohon mulai berbunga. Dua
bulan berikutnya buah pohon anggota famili Arecaceae itu mulai tua meski belum
matang penuh. Ukuran buah pun lebih besar daripada buah pertama. Buah sudah
terasa manis meski belum matang optimal. Buah pun tanpa biji, kata Eko. Kali ini
Eko juga menyiramkan ramuan pupuk ke kurma lain di belakang rumah Bakarman.
Pohon kedua pun terpicu mengeluarkan tandan bunga. Sayang, bunga tak
berkembang menjadi buah karena ternyata pohon kedua tergolong bunga jantan.

Ini benar-benar bukti sekarang kurma bisa dirangsang berbunga, kata Lutfi yang
gemar mengamati bunga beragam buah-buahan seperti bunga durian, cempedak,
dan nangka. Sejatinya kurma berbuah pendek bukan hanya di Banyuwangi. Pada
Mei 2012, Syamsul Asinar Radjam, praktikus buah di Kabupaten Sukabumi,
Provinsi Jawa Barat, mengabarkan kurma yang ditanam pamannya, Taswin di
Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan, juga berbuah meski tingginya belum genap
1 m. Sayang, persentasi bunga yang menjadi buah kecil. Hanya beberapa buah
yang jadi. Dalam satu tandan paling 35 buah saja, kata Syamsul.

Berumah dua
Menurut Gregori Garnadi Hambali, pakar buah di Bogor, Jawa Barat, selama ini
kurma yang berbuah di tanahair berukuran mini. Paling sebesar ujung ibu jari orang
dewasa dan tak berbiji. Padahal, kurma segar di Israel hampir sama dengan telur
ayam kampung. Kurma tanpa biji lantaran buah muncul bukan hasil perkawinan
bunga jantan dan betina. Buah berasal dari pohon yang bersifat partenokarpi.
Artinya, pohon mampu membentuk buah tanpa ada penyerbukan jantan pada
betina.

Itu karena sebetulnya kurma tergolong berumah dua yaitu hanya menghasilkan 1
jenis bunga saja. Bunga jantan atau betina. Penyerbukan alami terjadi bila terdapat
pohon jantan dan betina di lokasi berdekatan. Di Indonesia kurma sulit berbuah
karena kebanyakan ditanam tunggal sehingga penyerbukan tidak terjadi. Menurut
Greg Hambali, pada kasus perangsangan bunga yang dilakukan Bakarman dan Eko,
peluang memperbaiki kualitas buah lebih besar.

Bila benar-benar pohon jantan dan betina dapat dirangsang, maka serbuk sari
jantan dapat digunakan untuk menyerbuki putik betina. Ukuran, rasa, dan tekstur
buah dapat lebih bagus seperti kurma di Timur Tengah dan Kalifornia, tutur Greg.
Dengan bantuan penyerbukan, satu pohon jantan dapat menyerbuki 100 pohon
betina. Di Irak ahli terampil berpengalaman melakukan penyerbukan manual dengan
memanjat pohon. Di tanahair keberhasilan Eko itu tentu saja menjadi kabar gembira
bagi dunia buah. Dengan begitu pembuahan buah untuk berbuka puasa itu dapat
diatur sesuai keinginan pemilik pohon.
Sumber: Serba Tani

Anda mungkin juga menyukai