Anda di halaman 1dari 35

PENYUSUNAN STANDAR MAKANAN PASIEN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU Al fatah ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Penyusunan standart makanan pasien adalah kegiatan menyusun kebutuhan


PENGERTIAN makan pasien berdasarkan jumlah, jenis, nilai gizi serta pembagian waktu
makan.
Memberikan petunjuk pemberian makan pada pasien sesuai dengan kondisi
TUJUAN dan penyakit pasien.
Adanya system pengawasan dalam pemberian makanan pada pasien sesuai
KEBIJAKAN dengan usia, dan jenis diet pasien.
1. Mempersiapkan berbagai macam standar yang hendak disusun
2. Membagi makanan sehari berdasarkan standar diet yang ada, serta
berdasarkan kelas perawatan
PROSEDUR
3. Melakukan uji coba standar apakah bisa diterima pasien ataukah perlu
dikaji ulang
4. Membakukan standar makanan yang telah disusun
1. Standar diet
DOKUMEN TERKAIT
2. Standar menu
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
2. Bidang Keuangan

1|SOP GIZI RSU AL FATAH


PENYUSUNAN MENU

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU Al fatah ambon

PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Penyusunan Menu adalah suatu kegiatan merangkai hidangan yang


PENGERTIAN dipersiapkan dalam pemberian makan. Penyusunan menu dilakukan dalam
siklus 5 hari ditambah 1 hari istimewa.
Tersedia menu yang bervariasi sesuai siklus menu, pedoman kelas
TUJUAN perawatan dan kebutuhan diet pasien.
Adanya system pengawasan dalam menyusun siklus menu dan pedoman
KEBIJAKAN menu sesuai dengan kebutuhan zat gizi yang berpedoman pada Buku
Penuntun Diet

1. Membentuk Tim Penyusun Menu


2. Melakukan penyusunan menu dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Mengumpulkan berbagai jenis hidangan
b. Mengelompokkan jenis-jenis hidangan berdasarkan jenis lauk
hewani, lauk nabati, sayur, buah serta makanan &minuman
selingan.
c. Membuat menu berdasarkan jenis makanan biasa, makanan
PROSEDUR
lunak, dan makanan cincang
3. Melakukan penyusunan menu dengan memperhatikan standar
pemberian makanan rumah sakit, ketersediaan sarana, prasarana,
tenaga dan biaya yang tersedia.
4. Melakukan evaluasi menu melalui kuesioner penilaian kepuasan dan
kesukaan makan pasien
5. Menetapkan menu yang dibuat dalam siklus menu
1. Standar Porsi
DOKUMEN TERKAIT
2. Biaya makan per kelas perawatan
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
2. Ruang Rawat Inap

2|SOP GIZI RSU AL FATAH


PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU Al fatah ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Perencanaan kebutuhan bahan makanan adalah suatu kegiatan


merencanakan dan menghitung kebutuhan bahan makanan sehari
PENGERTIAN
berdasarkan jumlah pasien, jenis diet dan kelas perawatan, serta
berdasarkan menu yang berlaku pada hari tersebut.
Memenuhi kebutuhan bahan makanan yang digunakan untuk pengolahan
TUJUAN
makanan.
Sebagai pedoman dalam penyusunan kebutuhan bahan makanan pasien
KEBIJAKAN
dalam satu tahun anggaran.
1. Petugas penyaji makanan mengambil daftar permintaan
makanan / bon makan dari masing-masing ruang rawat inap.
Daftar permintaan makanan (diet) pasien dari ruang rawat inap
untuk makan siang diterima oleh petugas distribusi pada pukul
10.00 WITA lalu diserahkan kepada petugas administrasi
produksi.
2. Petugas administrasi produksi merekap daftar diet masing
masing ruang rawat inap ke dalam buku rekap makanan pasien di
bagian produksi dan buku diet di ruang perawatan. Buku diet
PROSEDUR
ruang perawatan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
distribusi makanan pasien di ruang rawat inap.
3. Bila ada perubahan diet atau penambahan pasien baru dilakukan
sebelum pukul 11.30 WITA
4. Petugas administrasi produksi menghitung kebutuhan bahan
makanan berdasarkan jumlah pasien dengan penambahan 10%
sebagai cadangan.
5. Membuat daftar pesanan bahan makanan untuk rekanan setiap
hari disesuaikan dengan stok bahan yang ada
1. Standart Menu
DOKUMEN TERKAIT
2. Laporan Jumlah Pasien
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Inap

3|SOP GIZI RSU AL FATAH


PERENCANAAN ANGGARAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Direktur RSU Al fatah ambon
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Perencanaan anggaran adalah suatu kegiatan penyusunan anggaran belanja


PENGERTIAN
yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi pasien.

Tersedianya taksiran anggaran belanja makanan selama satu tahun, yang


TUJUAN diperlukan untuk memenuhi macam, jumlah bahan makanan bagi pasien
sesuai dengan standar kecukupan gizi

Sebagai system pengendalian dan pengawasan dalam pemakaian anggaran


KEBIJAKAN
belanja makan dan minum pasien.
1. Menentukan harga rata-rata bahan makanan (survey pasar)
2. Mengumpulkan data jumlah pasien pada tahun sebelumnya sesuai
dengan kelas perawatan
3. Menetapkan pola pemberian makanan berdasarkan kelas perawatan
4. Menghitung kebutuhan bahan makanan sesuai standart porsi dari
siklus menu ke dalam berat kotor
PROSEDUR 5. Menghitung jumlah kebutuhan bahan makanan per orang per hari
sesuai dengan kelas perawatan pasien
6. Menghitung jumlah kebutuhan bahan makanan pasien sebulan
7. Menghitung anggaran belanja makan dan minum pasien setahun
8. Mengajukan hasil perhitungan kepada bagian keuangan untuk
diteruskan dalam perhitungan perencanaan anggaran kebutuhan
bahan makanan (RAB)
1. Laporan jumlah pasien
2. Biaya makan per kelas perawatan
DOKUMEN TERKAIT
3. Siklus menu
4. Standart porsi
1. Instalasi gizi
2. Bidang pelayanan
UNIT TERKAIT
3. Bidang perencanaan
4. Bidang keuangan

4|SOP GIZI RSU AL FATAH


PENGADAAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU Al fatah ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Pengadaan bahan makanan adalah kegiatan pemesanan dan Pembelian


PENGERTIAN
bahan makanan guna memenuhi kebutuhan makanan pasien
Memenuhi kebutuhan bahan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang
TUJUAN
ditetapkan dalam waktu tertentu
Sebagai pedoman dalam dalam pemesanan bahan makanan sesuai dengan
KEBIJAKAN
kebutuhan
1. Menentukan jumlah pasien yang akan dilayani
2. Menghitung kebutuhan bahan makanan harian, dan mengisi form
permintaan bahan makanan sebanyak rangkap 2 yaitu rangkap 1
untuk diserahkan ke rekanan dan rangkap 1 sebagai arsip gizi saat
penerimaan bahan makanan
PROSEDUR 3. Mengirimkan bahan makanan oleh rekanan sesuai dengan spesifikasi
dan jumlah yang diminta pada waktu yang telah ditetapkan, yaitu
pukul 09.00 WIB setiap hari
4. Menghubungi petugas penerima barang dan menyerahkan nota /
faktur dari rekanan ke bagian penerima barang

1. Laporan jumlah pasien


DOKUMEN TERKAIT 2. Spesifikasi bahan makanan
3. Harga bahan makanan
1. Instalasi Gizi
2. Petugas Penerima Parang / Petugas Gudang
UNIT TERKAIT
3. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
4. Rekanan

5|SOP GIZI RSU AL FATAH


PENERIMAAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala RSU Al Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Penerimaan bahan makanan adalah kegiatan memeriksa, meneliti, mencatat


PENGERTIAN dan melaporkan kualitas dan kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai
dengan spesifikasi yang ditetapkan
Tersedianya bahan makanan untuk disalurkan sesuai dengan spesifikasi yang
TUJUAN di tetapkan, aman untuk digunakan, tidak mudah rusak (tahan lama) dan
siap pakai sesuai permintaan
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan penerimaan bahan makanan di
KEBIJAKAN
Instalasi Gizi
1. Menyiapkan alat dan prasarana penerimaan bahan makanan
(timbangan bahan makanan, bon permintaan bahan makanan).
2. Menerima bahan makanan sesuai waktu yang telah ditentukan
3. Memeriksa bahan makanan apakah sesuai dengan daftar pesanan
dan spesifikasi yang ditetapkan
4. Melakukan penerimaan bahan makanan berdasarkan kualitas dan
kuantitas bahan makanan. Dilakukan dengan cara menimbang, serta
pemeriksaan fisik bahan makanan dan menulis kuantitas bahan
makanan yang datang di kolom penerimaan pada bon permintaan
5. Pengembalian bahan makanan kepada rekanan apabila jumlah dan
kualitas bahan makanan tidak sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan
PROSEDUR
6. Menyalurkan bahan makanan basah yang diterima kepada petugas
pelaksana produksi dan distribusi
7. Menyalurkan bahan makanan kering kepada pelaksana penyimpanan
bahan makanan
8. Melakukan tambahan pesanan bahan makanan bila ada kebutuhan
bahan makanan yang belum tersedia pada hari itu. Penambahan
pesanan bahan makanan dilakukan maksimal 1 (satu) jam setelah
proses penerimaan
9. Melakukan pencatatan serah terima bahan makanan dalam buku
serah terima bahan makanan yang ditandatangani oleh rekanan dan
petugas penerimaan sebagai bukti pelaksanaan penerimaan bahan
makanan
1. Daftar pesanan bahan makanan
DOKUMEN TERKAIT
2. Tanda terima bahan makanan
1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
2. Rekanan

6|SOP GIZI RSU AL FATAH


PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Direktur RSU AL Fatah Ambon
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Penyimpanan bahan makanan adalah proses kegiatan penyimpanan bahan


PENGERTIAN makanan setelah melakukan pemesanan, penerimaan dan pemeriksaan dari
rekanan.
1. Memenuhi ketersediaan bahan makanan dalam jangka waktu
tertentu
2. Mempertahankan kondisi bahan makanan yang disimpan supaya
TUJUAN
tidak menimbulkan kerusakan
3. Melayani kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan dengan
kualitas dan waktu yang sesuai untuk unit yang memerlukan
KEBIJAKAN Berdasarkan Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit / PGRS
1. Melakukan penyimpanan bahan makanan basah di ruang
penyimpanan basah (refrigerator dan chiller) dan bahan makanan
kering dalam gudang bahan makanan.
2. Menyimpan bahan makanan dalam ruang penyimpanan sesuai
dengan sifat bahan makanan
a. Suhu ruang penyimpanan bahan makanan kering ± 20oC
b. Suhu ruang penyimpanan lauk hewani -5 s/d 0oC
c. Suhu penyimpanan lauk nabati, sayur dan buah : 10 s/d 15oC
3. Mencuci bahan makanan basah (daging/ikan/ayam) dan memotong
sesuai standart porsi, meletakkan dalam plastic tertutup rapat
sejumlah 10 potong / plastik.
4. Menyimpan bahan makanan sesuai dengan macam/jenis, sifat dan
PROSEDUR
kemasan bahan makanan
5. Penyimpanan beras dan gula pasir diletakkan dalam karung tertutup
di atas rak. Penyimpanan telur diletakkan pada tray telur dan di
dalam lemari. Penyimpanan minyak dalam wadah jerigen diletakkan
dalam rak penyimpanan bahan makanan.
6. Mencatat waktu (jam dan tanggal) masing-masing barang yang
diterima dengan menggunakan system FIFO (First In First Out) dan
pengeluaran bahan makanan dalam buku pengeluaran bahan
makanan kering
7. Mencatat bahan makanan yang diterima, dan yang disalurkan dalam
kartu stock bahan makanan

Kartu stock bahan makanan


DOKUMEN TERKAIT
Buku pengeluaran bahan makanan kering
Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
Bagian Gudang Besar

7|SOP GIZI RSU AL FATAH


PENYALURAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Direktur RSU AL Fatah Ambon
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Penyaluran bahan makanan adalah kegiatan menyalurkan bahan makanan


PENGERTIAN
berdasarkan permintaan harian

Tersedianya bahan makanan yang siap pakai dengan kualitas dan kuantitas
TUJUAN
yang tepat sesuai perencanaan

Sebagai pedoman dalam mendistribusikan / menyalurkan bahan makanan


KEBIJAKAN
sesuai dengan keperluan sehari
1. Bagian produksi memesan bahan makanan kepada petugas
penyimpanan bahan makanan dengan mengisi bon permintaan /
Buku Permintaan bahan makanan setiap hari sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan jumlah pasien
PROSEDUR 2. Bagian gudang mengeluarkan bahan makanan sesuai dengan
permintaan bagian produksi
3. Petugas penyimpanan bahan makanan mencatat keluar masuknya
bahan makanan di kartu stok / buku catatan setiap hari.

DOKUMEN TERKAIT Kartu stok bahan makanan


UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

8|SOP GIZI RSU AL FATAH


PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/2
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Persiapan bahan makanan adalah kegiatan membersihkan / menyiangi


PENGERTIAN bahan makanan, mencuci dan memotong bahan makanan sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang ditetapkan
Ketersediaan bahan makanan dalam bentuk dan ukuran sesuai menu dan
TUJUAN
porsi makanan

KEBIJAKAN Sebagai pedoman dalam persiapan bahan makanan sebelum diolah


1. Mempersiapkan peralatan dalam keadaan bersih
2. Mengumpulkan bahan makanan yang akan digunakan
3. Menyiangi / membersihkan / mengupas bahan makanan dari akar,
daun berwarna kuning, batang yang tidak terpakai, kulit bahan.
4. Memotong bahan makanan sesuai dengan bentuk, porsi, dan menu
yang berlaku
5. Mencuci bahan makanan sebelum disalurkan di unit produksi bahan
makanan
6. Merendam bahan makanan bila diperlukan proses perendaman
7. Mengiris / menggiling bahan makanan sebelum digunakan untuk
proses pengolahan
8. Melakukan penyimpanan bahan yang telah dipersiapkan ke dalam
lemari pendingin bila akan digunakan untuk pengolahan esok hari.
9. Menyalurkan bahan makanan ke unit produksi untuk dilakukan
pengolahan pada hari itu.
PROSEDUR
A. PROSEDUR PERSIAPAN SAYUR JENIS DAUN
1. Membersihkan / menyiangi bahan makanan
2. Memotong / memetik sayuran dengan ukuran ± 5 cm
3. Mencuci sayuran minimal 3 x pencucian
4. Meniriskan sayuran yang telah dicuci
5. Menyalurkan bahan makanan ke unit produksi

B. PROSEDUR PERSIAPAN SAYUR JENIS BUAH


1. Mengupas bersih kulit sayur jenis buah
2. Memotong dengan bentuk sesuai menu
3. Melakukan pencucian sayur
4. Meniriskan
5. Menyalurkan bahan makanan ke unit produksi

9|SOP GIZI RSU AL FATAH


PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


RSU AL FATAH AMBON
2/2

Ditetapkan
Direktur RSU AL Fatah Ambon
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

C. PROSEDUR PERSIAPAN SAYUR JENIS KACANG-KACANGAN


1. Membersihkan bagian ujung yang tidak terpakai dan dibuang
seratnya
2. Memotong sayuran dalam bentuk sesuai menu
3. Mencuci sayuran
4. Meniriskan sayuran
5. Menyalurkan ke unit produksi

D. PROSEDUR PERSIAPAN SAYUR JENIS BUNGA


1. Membersihkan sayuran dari bagian bagian yang tidak digunakan
2. Melakukan pemotongan sesuai bentuk dalam menu
3. Melakukan pencucian
4. Meniriskan sayuran yang telah dicuci
5. Menyalurkan bahan makanan ke unit produksi

E. PROSEDUR PERSIAPAN BUAH


1. Mencuci kulit buah sebelum dikupas
2. Melakukan pengupasan serta membersihkan biji buah
PROSEDUR TETAP 3. Melakukan pemotongan buah sesuai standart porsi
4. Melakukan pengemasan buah
5. Memotong ujung dan pangkal buah untuk persiapan buah pisang
6. Menyalurkan buah ke bagian distribusi

F. PROSEDUR PERSIAPAN LAUK HEWANI DAN NABATI


1. Melakukan pemotongan bahan makanan sesuai dengan standar porsi
yaitu tahu 50 gram, tempe 35 gram, ayam 75 gram, daging 50 gram,
ikan laut 75 gram.
2. Melakukan pencucian bahan makanan
3. Menyiapkan bahan sesuai dengan kebutuhan pada standart resep
4. Menyalurkan bahan ke bagian produksi makanan

G. PROSEDUR PERSIAPAN BUMBU


1. Membersihkan bahan bumbu yang akan digunakan
2. Memotong, mengiris, mengeprak, atau menghaluskan bahan bumbu
yang akan digunakan
3. Mencampur bahan bumbu sesuai dengan standar bumbu dan menu
yang telah disiapkan.
4. Menyalurkan bahan bumbu ke bagian pengolahan makanan
Standar Menu
DOKUMEN TERKAIT Standar Resep
Standart Porsi
UNIT TERKAIT Instalasi gizi

10 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Pengolahan bahan makanan adalah kegiatan merubah bahan makanan


PENGERTIAN mentah menjadi makanan matang yang berkualitas tinggi dengan
menggunakan media air, minyak, uap atau kombinasi ketiganya
1. Meningkatkan / mempertahankan nilai gizi makanan
2. Meningkatkan nilai cerna
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, bau, rasa, tekstur dan
TUJUAN
penampilan makanan
4. Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya bagi tubuh

Sebagai pedoman dalam mengolah bahan makanan menjadi bahan


KEBIJAKAN makanan yang berkualitas, aman, dan siap dikonsumsi serta mencegah
terjadinya kontaminasi
1. Menyiapkan peralatan dan bahan makanan dalam kondisi bersih
2. Melakukan pengolahan bahan makanan, sesuai Jenis bahan makanan
dan cara pemasakan
3. Melakukan pengolahan makanan sesuai dengan menu yang telah
ditetapkan dalam siklus menu :
- Merebus : memasak dengan banyak air
- Mengukus : memasak dengan uap air
- Mengetim : memasak dengan alat tim menggunakan uap air
- Memanggang : memasak dengan oven / alat panggang
PROSEDUR - Menggoreng : memasak dengan minyak panas
- Menumis : memasak dengan minyak sedikit
4. Melakukan pengolahan makanan biasa, lunak, saring, dan diet
khusus berdasarkan standart resep
5. Melaporkan hasil pemasakan dan menempatkan makanan pada
wadah yang telah disediakan
6. Melakukan pengecekan terhadap citarasa makanan yang dihasilkan
7. Menyalurkan makanan yang telah matang ke unit distribusi untuk
dilakukan pengemasan

Standar resep
DOKUMEN TERKAIT Standar menu
Buku Penghubung Shift
UNIT TERKAIT Instalasi gizi

11 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
PENYAJIAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RUANG PRODUKSI

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Penyajian makanan dan minuman di ruang produksi adalah serangkaian


PENGERTIAN kegiatan membagi makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan
pasien yang dilayani
TUJUAN Pasien mendapatkan makanan sesuai dengan kebutuhan
Sebagai pedoman dalam menyajikan makanan pasien sehingga aman untuk
KEBIJAKAN
dikonsumsi, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan siswa
1. Petugas menyiapkan alat pelindung diri seperti : tutup kepala, sarung
tangan, celemek, masker
2. Mempersiapkan kartu diet pasien
3. Mempersiapkan alat-alat penyajian (nampan, piring makan, mangkok
sayur, piring lauk, sendok makan, plastic penutup / cling wrap) sesuai
dengan kelas perawatan :
4. Membagi makanan ke dalam alat saji berdasarkan kartu diet pasien
dan standart diet yang telah ditetapkan:
a. Menyajikan makanan pokok (nasi/nasi tim/bubur/bubur saring)
b. Menyajikan lauk pauk
c. Menyajikan sayur
d. Menyajikan buah dan air minum
e. Menutup masing-masing jenis makanan dengan cling wrap
f. Mengatur semua makanan pada nampan dan dilengkapi dengan
sendok makan yang ditutup dengan tissue makan serta air
PROSEDUR
mineral gelas
g. Khusus untuk makanan cair disajikan dalam gelas plastic dan
tertutup
5. Mengecek kembali makanan yang telah disajikan, sesuai jumlah
pasien
6. Mengisi Buku Kontrol Alat sebagai control alat makan di masing-
masing ruangan pasien
7. System pendistribusian dilakukan secara sentralisasi
8. Waktu pendistribusian makanan pasien :
Makan pagi : pukul 06.00 – 07.00 WITA
Makan siang : pukul 11.30 – 12.30 WITA
Makan malam : pukul 17.00 – 18.00 WITA
Snack dan minum pagi : pukul 08.00 – 09.00 WITA
Snack dan minum sore : pukul 15.00 – 16.00 WITA

Buku Penghubung Shift


DOKUMEN TERKAIT Buku Kontrol Alat
Buku Rekap Makanan Pasien
UNIT TERKAIT Instalasi gizi

12 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
DISTRIBUSI MAKANAN DAN MINUMAN DI RUANG RAWAT
PASIEN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Distribusi makanan dan minuman di ruang rawat pasien adalah proses


PENGERTIAN pembagian makanan, snack dan minuman dari ruang produksi ke ruang
rawat pasien
TUJUAN Pasien mendapat makanan sesuai dengan kebutuhan dan tepat waktu
Adanya system pengawasan dan pengendalian persediaan makanan,
KEBIJAKAN pemesanan makanan, dan menghindari terjadinya kekeliruan dalam
menyajikan makanan
1. Memeriksa makanan yang telah disajikan di unit produksi sesuai
jumlah pasien, jenis diet dan ruang perawatan
2. Membawa makanan menggunakan kereta makan tertutup ke
masing-masing ruang perawatan sesuai waktunya yaitu:
Makan pagi : pukul 07.00 – 08.00 WITA
Makan siang : pukul 12.30 – 13.30 WITA
Makan malam : pukul 18.00 – 19.00 WITA
PROSEDUR Snack dan minum pagi : pukul 08.00 – 09.00 WITA
Snack dan minum sore : pukul 15.00 – 16.00 WITA
3. Menyajikan makanan ke pasien berdasarkan buku diet ruangan
4. Mempersilahkan pasien untuk menghabiskan makanan dengan sikap
ramah dan sopan
5. Mengambil alat makan pasien dalam waktu 1 – 2 jam setelah
penyajian ke ruangan

Bon permintaan makanan ruangan


DOKUMEN TERKAIT
Buku makan pasien
Instalasi gizi
UNIT TERKAIT
Ruang rawat pasien

13 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
PENANGANAN MAKANAN DAN ALAT MAKAN UNTUK PASIEN
PENYAKIT MENULAR

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Penanganan makanan dan alat makan untuk pasien penyakit menular adalah
PENGERTIAN kegiatan perlakuan khusus terhadap makanan dan alat makan sebelum dan
setelah digunakan pasien
Menghindari penularan penyakit melalui alat makan terhadap petugas
TUJUAN
maupun pasien lain
Sebagai pengawasan untuk mencegah penularan penyakit melalui makanan /
KEBIJAKAN
alat makan pasien
1. Menerima informasi tentang pasien penyakit menular dari bagian
keperawatan. Informasi disampaikan melalui ahli gizi ruangan maupun
penyaji makanan
2. Menyiapkan alat makan sekali pakai (kotak nasi) khusus untuk pasien
penyakit menular
PROSEDUR 3. Membagikan makanan ke dalam alat makan kemudian ditutup rapat
dan diberi label sesuai nama dan kelas perawatan pasien
4. Menyerahkan makanan kepada penyaji makanan untuk diberikan
kepada pasien
5. Membuang sisa makanan dan alat makan ke dalam plastic sampah
infeksius
DOKUMEN TERKAIT Buku Makan Pasien
Instalasi gizi
UNIT TERKAIT
Instalasi rawat inap

14 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
PENGAWASAN MUTU MAKANAN DI TEMPAT ISOLASI
COVID-19

No. Dokumen No . Revisi Halaman


RSU AL FATAH AMBON
1/1

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Pengawasan Mutu Makanan adalah kegiatan yang dilakukan dalam upaya


PENGERTIAN memantau, melaksanakan dan mengendalikan pelayanan makanan pasien di
Tempat Isolasi Covid-19 berdasarkan standar yang ditetapkan.
Sebagai acuan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian mutu
TUJUAN pelayanan makan di Tempat Isolasi Covid-19 agar mencapai tujuan yang
diharapkan.
Sebagai pengawasan untuk mencegah penularan Covid-19 melalui makanan /
KEBIJAKAN
alat makan pasien
1. Petugas Gizi melakukan monitoring terhadap jumlah pasien yang
mendapatkan makanan pada setiap kali waktu makan, sebelum makanan
disistribusikan ke ruang rawat inap
2. Petugas Gizi mencatat data jumlah porsi, besar porsi dan kesesuaian menu
makanan yang akan di distribusikan ke ruang rawat inap.
3. Petugas Gizi melakukan pemantauan mutu makanan dari aspek warna,
PROSEDUR aroma, tekstur, dan rasa serta suhu makanan.
4. Petugas Gizi melakukan tindakan perbaikan/mengganti makanan apabila
ada yang tidak sesuai dengan standar.
5. Petugas Gizi mengecek kondisi sampel makanan dan mencatat dalam buku
laporan mutu makanan
6. Petugas Gizi melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap hasil
7. pengawasan mutu makanan.
DOKUMEN TERKAIT Buku Makan Pasien
Instalasi gizi
UNIT TERKAIT
Instalasi rawat inap

15 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
PELAYANAN GIZI DI RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON
Ditetapkan
Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR Tanggal Terbit

TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Pelayanan gizi di ruang rawat inap adalah serangkaian proses kegiatan


PENGERTIAN pelayanan gizi yang meliputi Assessment, Diagnosa gizi, Intervensi Gizi, serta
Monitoring dan Evaluasi secara berkesinambungan.

Memberikan pelayanan gizi kepada pasien sesuai dengan kondisi penyakit,


TUJUAN
dalam upaya mempercepat proses penyembuhan.
Adanya pedoman dalam pelaksanaan asuhan gizi pasien rawat inap sesuai
KEBIJAKAN
dengan Pedoman Gizi Rumah Sakit (PGRS)
1. Ahli gizi ruangan mempersiapkan Form Asuhan Gizi Anak / Dewasa.
2. Mengisi data dasar pasien dari Laporan Rekam Medis di ruang rawat inap.
3. Melakukan pengukuran antropometri yaitu Berat Badan dan Tinggi Badan
(bagi pasien yang dapat berdiri), Lingkar Lengan Atas dan Tinggi Lutut (bagi
pasien yang tidak dapat berdiri).
4. Melakukan pemeriksaan fisik/klinis seperti kurus, gemuk, tampak pucat, dsb
5. Mengumpulkan data laboratorium yang berhubungan dengan gizi misalnya
Albumin, kadar Hb, Glukosa darah, dsb
6. Melakukan anamnese gizi pasien sebelum MRS meliputi jadwal makan,
alergi makanan, kesukaan makanan, pernah/tidak mendapat konseling gizi
sebelumnya, serta recall makanan 1x24 jam
7. Menanyakan data personal terkait dengan factor yang berhubungan dengan
penyediaan makanan misalnya pekerjaan, tinggal bersama siapa dan siapa
yang memasak makanan di rumah
8. Melakukan identifikasi masalah dari data yang telah dikumpulkan
PROSEDUR
9. Menentukan Diagnosa Gizi sesuai PAGT (Prosedur Asuhan Gizi Terpadu)
10.Merencanakan dan menentukan intervensi diit yang akan diberikan kepada
pasien sesuai dengan etiologi / penyebab masalah yang telah ditemukan
11.Konsultasi gizi atas permintaan dokter dilakukan dengan menuliskan
permintaan konsultasi dalam buku rekam medis
12.Ahli gizi menjawab konsultasi gizi tersebut di lembar konsultasi gizi dan
dimasukkan ke dalam rekam medis pasien
13.Menentukan rencana Monitoring dan Evaluasi sesuai dengan tanda/gejala
yang ditemukan
14.Ahli gizi / perawat menuliskan nama pasien dan macam diet pasien di dalam
Buku Makan Ruangan dan Bon Permintaan Makanan untuk unit produksi /
administrasi gizi
15.Penentuan dan perubahan diet pasien diinformasikan kepada perawat jaga
dan dilakukan pemesanan makanan ke Unit Produksi Instalasi Gizi dapat
melalui airphone.
Rekam Medis Pasien
Lembar Asuhan Gizi Dewasa / Anak
DOKUMEN TERKAIT
Buku Makan Pasien
Bon Permintaan Makanan

16 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
Instalasi gizi
UNIT TERKAIT Ruang rawat pasien

PELAYANAN GIZI DI RUANG RAWAT JALAN

17 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
No. Dokumen No . Revisi Halaman
1/2

RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Pelayanan gizi di ruang rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan


pelayanan gizi untuk meningkatkan atau merubah pengetahuan, sikap /
PENGERTIAN
perilaku dan keterampilan pasien sehubungan dengan permasalahan gizi
yang dihadapi
1. Pasien mengerti dan memahami diet yang diberikan sesuai dengan
kondisi penyakitnya
TUJUAN 2. Pasien mau mematuhi diet yang diberikan
3. Pasien mampu menerapkan diet yang diberikan sebagai kebiasaan
makan sehari-hari
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan asuhan gizi pasien rawat jalan sesuai
KEBIJAKAN
dengan prosedur pelayanan gizi rumah sakit
PROSEDUR 1. Mempersiapkan Buku Registrasi dan Lembar Asuhan Gizi Pasien
Dewasa / Anak
2. Melakukan pengkajian data dasar dan mengisi pada buku register pasien
3. Mengisi Form Asuhan Gizi :
a. Melakukan pengukuran antropometri meliputi BB, TB, LILA,
b. Menentukan status gizi pasien
c. Melakukan pengkajian data keadaan umum, data pemeriksaan fisik,
klinis dan data laboratorium terkait gizi
d. Melakukan anamneses riwayat makanan, recall asupan makanan
3x24 jam, keadaan social ekonomi, riwayat penyakit dahulu dan
keluhan yang berkaitan dengan saluran pencernaan
e. Melakukan Identifikasi masalah yang ditemukan
f. Menentukan Diagnosa Gizi
g. Melakukan perhitungan kebutuhan gizi, membandingkan dengan
asupan makan pasien (Tingkat Konsumsi Makanan Pasien)
4. Menuliskan leaflet yang diperlukan pasien untuk dibawa sebagai
panduan penyelenggaraan makan di rumah
5. Melakukan Intervensi Gizi berupa Edukasi / Konseling gizi sesuai dengan
diagnose dan permintaan dokter yang merujuk dengan dibantu media
leaflet
6. Melakukan evaluasi terhadap konsultasi yang diberikan dengan cara
memberikan pertanyaan singkat seputar materi yang telah diberikan
7. Meminta pasien untuk melakukan kunjungan ulang / evaluasi bersamaan
dengan control dokter dalam waktu 2 minggu lagi
8. Pasien ASKES / JAMKESMAS diminta untuk menyerahkan lembar jaminan
legalisir yang telah disahkan pada bagian askes. Pasien umum
dipersilahkan untuk membayar biaya konsultasi di bagian keuangan /
kasir dengan membawa Nota konsultasi gizi yang ditandatangani ahli gizi.
18 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
PELAYANAN GIZI DI RUANG RAWAT JALAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


2/2
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

9. Memberikan jawaban konsultasi gizi kepada dokter yang mengirim,


menulis dalam buku rekam medis pasien bila rujukan dari dokter
RSUDP di Sumbawa NTB. Bila rujukan dari dokter swasta/puskesmas,
maka surat jawaban dimasukkan ke dalam amplop
10. Pasien memberikan tanda bukti pembayaran kepada petugas gizi
untuk selanjutnya pasien diberikan leaflet diet yang telah diisi
tentang pembagian makanan sehari sesuai kebutuhan pasien.
11. Mempersilahkan pasien pulang jika tidak ada lagi yang ditanyakan
pasien.
12. Mengembalikan rekam medis pasien di bagian Rekam medis
poliklinik dan mengisi Buku Pengembalian Rekam Medis.
13. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan :
- Mecatat administrasi pada buku konsultasi gizi rawat jalan
- Melaporkan jumlah pasien bulanan, macam diet dan konsultasi
gizi yang diberikan

Rekam medis pasien


DOKUMEN TERKAIT Buku Register PasienPoli Gizi
Form Asuhan Gizi Dewasa / Anak
Instalasi Gizi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
Bagian Rekam Medis

19 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GIZI TERAPAN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan adalah suatu kegiatan Penelitian


PENGERTIAN dan Pengembangan gizi yang dilaksanakan secara terencana dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan gizi rumah sakit

1. Menemukan metode baru sesuai perkembangan ilmu pengetahuan


dan teknologi dalam bidang gizi dan makanan
TUJUAN
2. Meningkatkan mutu pelayanan gizi Rumah Sakit
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia

Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan


KEBIJAKAN
pengembangan gizi pada berbagai aspek

1. Menentukan permasalahan di instalasi Gizi


2. Melakukan pengkajian data dan studi pustaka
3. Mempersiapkan instrument dalam penelitian
4. Melakukan langkah-langkah penelitian
PROSEDUR 5. Melakukan penelitian gizi terapan dan analisa hasil penelitian
6. Melakukan pelaporan dan sosialisasi hasil dan menerapkan dalam
pelaksanaan pelayanan gizi

DOKUMEN TERKAIT Data Laporan Pelayanan Gizi

UNIT TERKAIT Instalasi Gizi

20 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
PENGUKURAN ANTROPOMETRI

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/2
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Pengukuran antropometri adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan


berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan
PENGERTIAN
komposisi tubuh dari berbagai tingkatan usia dan status gizi, yaitu Berat
badan, tinggi badan / panjang badan, lingkar lengan atas, tinggi lutut
1. Memperkecil kesalahan pada hasil pengukuranAntropometri
TUJUAN 2. Memberikan data akurat dalam penentuan Status gizi dan perhitungan
kebutuhan zat gizi.

Adanya system pengawasan dalam melaksanakan pengukuran antropometri


KEBIJAKAN
dalam proses asuhan gizi

1. Pengukuran Berat Badan


a. Mempersiapkan timbangan berat badan
b. Mengkalibrasi alat hingga jarum menunjukkan angka nol sebelum
digunakan
c. Mempersiapkan pasien yang akan ditimbang yaitu melepaskan alas
kaki dan pakaian sewajarnya
d. Pasien naik di atas timbangan
e. Membaca hasil timbangan sejajar dengan pasien
f. Mencatat hasil timbangan

2. Pengukuran Tinggi Badan


a. Mempersiapkan microtoise dan pastikan tertempel di tembok dengan
jarak antara lantai dan alat 2 meter (jarum mikrotoise dalam posisi
nol)
b. Mempersiapkan pasien yang akan diukur yaitu dengan melepaskan
PROSEDUR alas kaki
c. Pasien berdiri menghadap pemeriksa dengan posisi tumit dan kepala
belakang menempel ke tembok dan pandangan lurus ke depan.
d. Menarik mikrotoise hingga bersentukan dengan kepala bagian atas
pasien dan sisi belakang mikrotoise menempel di tembok.
e. Membaca hasil pengukuran
f. Mencatat hasil pengukuran

3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas


a. Mempersiapkan peralatan berupa pita ukur lila atau meteran kain
b. Mempersiapkan pasien yang akan diukur yaitu seminimal mungkin
pakaian yang menutupi lengan yang akan diukur
c. Meminta pasien untuk menekuk lengan hingga membentuk sudut
90o
d. Menentukan titik tengah dari lengan dengan cara mengukur panjang
lengan dari tulang atas lengan hingga tulang siku dan membagi dua

21 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
22 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
PENGUKURAN ANTROPOMETRI

No. Dokumen No . Revisi Halaman


2/2
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

hasil pengukuran tersebut


e. Meminta pasien untuk meluruskan kembali lengannya
f. Melingkarkan pita LILA atau meteran kain pada bagian tengah lengan
pasien
g. Membaca hasil pengukuran
h. Mencatat hasil pengukuran

4. Pengukuran Tinggi Lutut


a. Mempersiapkan alat pengukur tinggi lutut, bisa menggunakan papan
segiempat dan meteran kain
b. Mempersiapkan pasien yang akan diukur yaitu dengan posisi
terlentang menghadap atas
c. Menekuk lutut pasien hingga membentuk sudut 90o dengan dibantu
papan segiempat
d. Melakukan pengukuran dengan menarik meteran mulai dari tulang
lutut bagian samping luar hingga ke tumit sejajar dengan kaki pasien
e. Membaca hasil pengukuran
f. Mencatat hasil pengukuran

DOKUMEN TERKAIT Form Asuhan Gizi Dewasa/Anak


UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
Ruang Rawat Inap

23 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
PENYULUHAN DAN KONSULTASI GIZI

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Penyuluhan dan konsultasi gizi adalah salah satu bagian dari Intervensi Gizi
pada pasien sebagai upaya untuk meningkatkan dan atau merubah
PENGERTIAN
pengetahuan, sikap/perilaku dan keterampilan pasien mengenai gizi dan
makanan
1. Meningkatkan pengetahuan pasien terkait gizi dan makanan
2. Merubah Perilaku/sikap yang tidak benar mengenai gizi dan
makanan
TUJUAN
3. Meningkatkan Keterampilan dalam menyediakan makanan yang
sehat sesuai kondisi pasien
4. Meningkatkan kesadaran dari diri pasien untuk patuh pada diet

Sebagai pedoman dalam pelaksanaan konsultasi / penyuluhan gizi pada


KEBIJAKAN
pasien sesuai dengan usia, jenis diet dan kondisi pasien

1. Mempersiapkan media leaflet sebagai alat bantu dalam proses konseling


sesuai dengan jenis diet pasien/klien
2. Menjelaskan tujuan pemberian diet dan pentingnya untuk patuh pada
diet yang diberikan kepada pasien/klien
3. Menjelaskan Jadwal makan teratur, variasi menu setiap waktu makan,
serta porsi makan sesuai kebutuhan pasien/klien dapat menggunakan
media food model
4. Menjelaskan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi
5. Menjelaskan jenis makanan pengganti bila terdapat alergi ataupun
PROSEDUR
pantangan terhadap makanan tertentu sesuai dengan kelompok bahan
makanan pada DBMP (Daftar Bahan Makanan Penukar).
6. Mempersilahkan pasien/klien maupun keluarganya untuk bertanya
tentang diet yang diberikan
7. Menanyakan kembali beberapa pertanyaan seputar konseling yang telah
diberikan sebagai proses evaluasi
8. Menutup konsultasi dengan memberikan motivasi baik kepada pasien
maupun keluarga pasien untuk ikut membantu pengaturan makanan bagi
pasien/klien.
DOKUMEN TERKAIT Form Asuhan Gizi Dewasa/Anak
Leaflet
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Jalan

24 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
PRODUKSI FORMULA ENTERAL / MAKANAN CAIR

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/2
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Produksi formula enteral / makanan cair adalah serangkaian kegiatan


PENGERTIAN dimulai dari persiapan bahan, pengolahan hingga penyajian formula enteral/
makanan cair sesuai dengan kebutuhan zat gizi dan kondisi pasien
Memberikan formula enteral/makanan cair yang sesuai dari segi kandungan
zat gizi, volume pemberian, maupun tingkat kekentalan cairan kepada
TUJUAN
pasien

KEBIJAKAN Sebagai pedoman dalam proses produksi formula enteral/makanan cair

1. Persiapan Formula Enteral / Makanan Cair :


a. Mendata pasien yang mendapat Formula Enteral
b. Mempersiapkan alat pelindung diri seperti masker, celemek, sarung
tangan dan penutup kepala
c. Mempersiapkan bahan-bahan dan alat yang diperlukan seperti
sendok takar bersih dan kering, plastic kemasan pembungkus
d. Mempersiapkan standart formula enteral
e. Menakar setiap bahan sesuai dengan standart dan mengemas dalam
plastic ¼ kg, membungkusnya dengan rapat.
f. Memberikan label pada kemasan berupa nama pasien, ruang rawat,
waktu pemberian dan jenis formula enteral.
g. Menginformasikan kepada petugas pengolahan

2. Pengolahan Formula Enteral / Makanan Cair :


a. Mencuci tangan sebelum mengolah Formula Enteral
PROSEDUR b. Mempersiapkan alat-alat seperti panci, sendok pengaduk, gelas ukur,
blender, dalam kondisi bersih
c. Mencampur Bahan kering dengan air matang sesuai volume yang
ditetapkan
d. Merebus campuran di atas api kecil hingga setengah matang
e. Mengocok kuning telur dalam wadah terpisah
f. Ambil setengah larutan, masukkan ke dalam blender, masukkan
kuning telur. Blender hingga larutan tercampur/homogen.
g. Masukkan kembali larutan ke dalam panci, naikkan ke atas kompor
dengan api kecil dan rebus hingga suhu 70oC, pertahankan selama 15
detik sambil diaduk perlahan

3. Penyajian Formula Enteral / Makanan Cair


a. Persiapkan gelas plastic, label stiker.
b. Tempelkan label pada tutup gelas plastic
c. Formula enteral dituang ke dalam plastic ukuran ½ kg sesuai volume,

25 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
PRODUKSI FORMULA ENTERAL / MAKANAN CAIR

No. Dokumen No . Revisi Halaman


2/2
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

yang ditetapkan, masukkan ke dalam wadah gelas plastic dan tutup


sesuai dengan label dietnya.
d. Distribusi formula enteral diberikan kepada perawat di ruang rawat
pasien oleh petugas penyaji / pramusaji dan untuk segera diberikan
PROSEDUR
kepada pasien
e. Menginformasikan kepada perawat/pasien dan keluarganya bahwa
formula komersial jangan diberikan setelah 3 jam penyajian dalam
suhu ruang
DOKUMEN TERKAIT Standart Formula Enteral / Makanan Cair
Buku rekap makanan pasien
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Unit Gawat Darurat

26 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI INSTALASI GIZI

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/2
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Alat pelindung diri adalah alat yang dipakai untuk melindungi diri dari
benda/bahan-bahan/mesin yang dapat mencederai anggota badan dalam
PENGERTIAN
melaksanakan pekerjaan serta mencegah kontaminasi agen ke makanan
melalui host / manusia
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melindungi diri dari
TUJUAN bahaya terbentur benda keras atau tajam, panas/percikan bahan korosif,
dan mencegah kontaminasi penyakit melalui makanan

Sebagai pedoman kepada karyawan untuk menggunakan Alat Pelindung Diri


KEBIJAKAN
sesuai kebutuhan pada proses penyelenggaraan makanan

1. Pilih Alat Pelindung Diri sesuai dengan situasi dan tempat yang
membutuhkan.
a. Petugas Penerima, Penyimpanan dan pengeluaran barang, pengolah
makanan, APD yang digunakan :
- Celemek terbuat dari kain
- Penutup kepala / korpus, menutupi seluruh rambut, terbuat dari
kain yang tidak panas dan dapat dicuci
- Sandal jepit/ sepatu dinas harian terbuat dari karet
b. Petugas penyajian makanan, APD yang digunakan :
- Celemek
- Penutup kepala/korpus
- Sarung tangan plastic sekali pakai
- Sandal jepit/sepatu dinas harian
PROSEDUR c. Petugas Pramusaji makanan
- Pakaian dinas harian
- Masker penutup hidung (pada ruangan isolasi)
- Sepatu dinas harian
d. Petugas pencuci alat makan pasien
- Celemek terbuat dari bahan anti air
- Penutup kepala / korpus
- Sarung tangan plastic tebal bahan karet
- Sepatu boot

2. Setelah melaksanakan tugas, APD dilepas dan petugas mencuci tangan


dengan sabun menggunakan air yang mengalir
3. APD dibersihkan dan diletakkan pada tempatnya sehingga dapat dipakai
kembali saat melaksanakan tugas.

27 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI INSTALASI GIZI

No. Dokumen No . Revisi Halaman


2/2
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

DOKUMEN TERKAIT Inventaris Instalasi Gizi

1. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 2. Bagian Gudang
3. IPSRS

28 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
PENYEDIAAN MAKANAN EKSTRA PETUGAS KHUSUS

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON
Ditetapkan
Direktur RSU AL Fatah Ambon
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Makanan ekstra petugas khusus adalah makanan yang diberikan kepada


petugas jaga malam / petugas khusus yang karena pekerjaannya terancam
kesehatannya secara mutlak (tidak bisa dihindari) karena factor-faktor :
1. Penularan penyakit karena berada pada ruangan pasien dengan penyakit
yang menular
PENGERTIAN
2. Kerusakan jaringan tubuh karena radiasi
3. Kerusakan jaringan tubuh oleh zat kimia
4. Kerusakan jaringan tubuh oleh suhu tinggi, menghirup uap gas
karbondioksida secara terus-menerus, kecelakaan kerja.
5. Infeksi nasokomial antara pasien dengan petugas secara terus menerus
Tersedianya bahan makanan tambahan untuk pegawai petugas khusus yang
TUJUAN
disesuaikan dengan situasi dan kondisi rumah sakit
KEBIJAKAN Sebagai pedoman dalam pemberian makanan ekstra petugas khusus
1. Mengumpulkan data tentang macam dan jumlah karyawan yang akan
dilayani
2. Menentukan harga bahan makanan dan menyesuaikan dengan harga
makanan ekstra per orang yang telah ditetapkan
3. Melakukan pemesanan bahan makanan ekstra kepada rekanan selama 1
bulan.
PROSEDUR 4. Meminta data shift karyawan jaga malam pada unit kerja rawat inap dan
UGD serta data karyawan lainnya
5. Menyebarkan absensi untuk memperoleh makanan tambahan di masing-
masing unit kerja sesuai dengan ketentuan
6. Menghubungi masing-masing unit kerja untuk mengambil bahan
makanan di Instalasi gizi

1. Data Jumlah Pegawai jaga malam/ daerah rawan


DOKUMEN TERKAIT
2. Daftar Pengguna Anggaran (DPA)
1. Instalasi Rawat Inap
2. Unit Gawat Darurat
3. Instalasi Radiologi
4. Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT 5. Instalasi Laboratorium
6. Instalasi Bedah Sentral
7. Instalasi Sterilisasi dan pengelolaan Linen
8. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
9. Instalasi Kesehatan Lingkungan

29 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
SANITASI KERETA MAKAN (FOOD TROLLEY)

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Pembersihan kereta makan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam


PENGERTIAN upaya mencapai sanitasi kereta makanan sebagai penunjang proses
distribusi makanan ke ruangan pasien
Tersedianya kereta makan yang bersih dan memadai untuk mencegah
TUJUAN kontaminasi fisik/kimia/mikrobiologi ke dalam makanan pasien selama
proses distribusi ke ruangan pasien

KEBIJAKAN Sebagai pedoman dalam menjaga kebersihan fisik peralatan di Instalasi Gizi

1. Sebelum memulai pendistribusian makanan, semua kereta makan


diperiksa kebersihannya oleh petugas yang akan mendistribusikan
makanan ke ruangan
2. Setiap selesai mendistribusikan makanan, kereta makan yang sudah
selesai digunakan dibersihkan dengan menggunakan lap basah
PROSEDUR
3. Pada bagian dalam kereta makan dibersihkan dengan menggunakan
cairan disinfektan, sedangkan untuk bagian luar dibersihkan dengan
menggunakan lap basah yang bersih, kemudian di keringkan dengan
menggunakan lap kering yang bersih

DOKUMEN TERKAIT Inventaris Gizi Ruangan

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
IPSRS

30 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
SANITASI ALAT MAKAN PASIEN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Sanitasi alat makan pasien yang adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam
PENGERTIAN
upaya mencapai sanitasi peralatan distribusi makanan pada pasien

Tersedianya peralatan yang bersih dan memadai sebagai sarana penunjang


TUJUAN
dalam penyelenggaraan makanan pasien
Sebagai pedoman dalam menjaga kebersihan peralatan distribusi makanan
KEBIJAKAN
di Instalasi Gizi

1. Peralatan makan pasien diambil dan dikumpulkan dari masing-masing


ruangan rawat pasien setelah 1-2 jam proses distribusi makanan
2. Peralatan makan dibawa ke lokasi tempat cuci alat, petugas
mempersiapkan alat pelindung diri
3. Peralatan makan dibersihkan dari sisa-sisa makanan
4. Membilas peralatan makan dengan air mengalir untuk membersihkan
sisa makanan yang masih menempel
5. Membersihkan peralatan dengan spon dan cairan pencuci piring
6. Membilas peralatan dengan menggunakan air yang mengalir
PROSEDUR 7. Merendam peralatan di dalam Waskom yang berisi air panas selama 15
menit
8. Meniriskan peralatan pada rak piring yang tersedia, hingga kering (tanpa
di lap), setelah kering kemudian menyusun peralatan di rak alat sesuai
dengan jenisnya
9. Setelah pencucian selesai dilakukan, bersihkan spon / sabut dan
membuang sisa sabun pencuci piring
10.Setiap kali pencucian menggunakan cairan pencuci piring yang baru
dilarutkan dan spon yang bersih
11.Bersihkan wastafel / tempat cuci piring dari sisa-sisa makanan

1. Inventaris Instalasi Gizi


DOKUMEN TERKAIT

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
ISPRS

31 | S O P G I Z I R S U A L F A T A H
SANITASI ALAT MASAK PASIEN

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Sanitasi alat masak pasien adalah suatu proses pencucian peralatan


PENGERTIAN
masak dengan menggunakan sabun dan dibersihkan dengan air megalir.

1. Menghilangkan sisa proses pemasakan yang dapat menyebabkan


pertumbuhan mikroorganisme.
TUJUAN
2. Menghilangkan mikrooganisme melalui pencucian, pembilasan dan
pengeringan
Sebagai pedoman dalam menjaga kebersihan peralatan masak pasien di
KEBIJAKAN
Instalasi Gizi

1. Petugas masak membawa perlatan memasak yang telah selesai


digunakan ketempat pencucian alat
2. Membuang sisa kotoran (sraping)
3. Merendan peralatan memasak dengan air dingin agar air meresap
kedalam sisa makanan yang menempel/ mengeras pada alat memasak
PROSEDUR sehingga mudah dibersihkan atau terlepas dari permukaan alat.
4. Mencuci dengan menggunakan sabun dan menggosok dengan
menggunakan sabun pencuci
5. Membilas dengan menggunakan air dingin yang mengalir untuk
menghilangkan sabun yang menempel
6. Meniriskan dan menempatkan peralatan pada arak peralatan

DOKUMEN TERKAIT Inventaris Instalasi Gizi

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
ISPRS
SANITASI DAPUR

No. Dokumen No . Revisi Halaman


1/1
RSU AL FATAH AMBON

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU AL Fatah Ambon
PROSEDUR
TETAP
dr. Andi Tasrif Aziz

Dapur merupakan salah satu bagian dari rumah sakit yang tugas
utamanya adalah mengelola makanan, di mana dalam pengolahan
PENGERTIAN
makanan seorang staf dapur harus tetap memperhatikan kebersihan dan
kesehatan lingkungan dapur itu sendiri. .
Menciptakan lingkungan dapur yang bersih dan sehat untuk mencegah
TUJUAN timbulmya kontaminasi fisik/ kimia/ mikrobiologi kedalam makanan
pasien selama proses pengolahan makanan.
Sebagai pedoman dalam menjaga kebersihan sanitasi dapur di Instalasi
KEBIJAKAN
Gizi

1. Pelaksaan pembersihan dapur menggunakan alat yang sesuai dan


yang sudah disediakan. Proses pembersihan menggunakan cairan
pembersih yang tidak memiliki aroma keras dan cepat hilang. Di
lakukan secara berkala setelah shift terakhir berakhir.
2. Masing-masing petugas dapur bertanggung jawab terhadap areanya
masing-masing.
PROSEDUR
3. Setiap peralatan masak (untensil, peralatan mask) langsung
dibersihkan setelah di gunakan
4. Meletakan utensil dan peralatan dapur di tempat yang telah di
sediakan setelah mencucinya.
5. Mebersihkan semua area dapur
6. Seminggu sekali melakukan general cleaning di area dapur
7. Membuang semua sampah di tempat yang telah disediakan

DOKUMEN TERKAIT Inventaris Instalasi Gizi

Instalasi Gizi
UNIT TERKAIT
ISPRS
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)

GIZI

RUMAH SAKIT UMUM AL FATAH


AMBON
2022

Anda mungkin juga menyukai