Anda di halaman 1dari 43

PROSEDUR PERENCANAAN MENU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/01/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr.Syaiful Huda

Perencanaan mengenai serangkaian hidangan setiap kali makan yang


Pengertian terdiri dari makanan biasa, lunak dan diet khusus untuk pasien dan
karyawan (dokter jaga IGD, dan perawat IBS).
Dengan perencanaan menu yang baik, akan membuat petugas dapat
Tujuan menyajikan hidangan yang menarik dan dapat membantu dalam proses
penyembuhan.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Ahli gizi menetapkan pola makan sehari.
2. Ahli gizi menetapkan pola menu.
Prosedur 3. Ahli gizi menetapkan siklus menu.
4. Ahli gizi menetapkan daftar bahan makanan yang akan
dimasukkan dalam siklus menu.
Unit terkait Unit Gizi
PROSEDUR PEMESANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/02/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pemesanan bahan makanan merupakan penyusunan permintaan bahan


Pengertian makanan berdasarkan pedoman menu dan jumlah pasien sesuai
periode yang ditetapkan.
Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai menu, waktu
Tujuan pemesanan, standar porsi, bahan makanan dan spesifikasi yang
ditetapkan.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Ahli gizi memeriksa ketersediaan stok bahan makanan basah dan
kering di gudang penyimpanan.
2. Ahli gizi melihat menu yang akan dimasak untuk pasien, dokter
dan karyawan.
3. Ahli gizi mencatat bahan makanan yang dibutuhkan dalam menu
yang diolah.
Prosedur
4. Ahli gizi memesan bahan makanan kering secara bulanan.
5. Ahli gizi memesan bahan makann basah satu hari sebelumnya.
6. Ahli gizi mencatat bahan makanan dalam daftar pesanan bahan
makanan.
7. Ahli gizi mendaftar pesanan bahan makanan dikoordinasikan
dengan bagian pengadaan untuk dilakukan pembelian.
Unit terkait Unit Gizi
PROSEDUR PENERIMAAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/03/0919 1 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERSIONAL
dr. Syaiful Huda

Proses penerimaan bahan makanan mentah, maupun bahan makanan


Pengertian
jadi dari rekanan atau suplier.
Meminimalkan adanya bahan makanan yang tidak sesuai dengan
Tujuan
spesifikasi dan menjaga kualitas bahan makanan.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi mengecek semua bahan makanan dari supplier atau
rekanan.
Prosedur
2. Petugas gizi mengembalikan bahan makanan yang tidak sesuai
dengan spesifikasi.
Unit terkait Unit Gizi
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/04/0919 2 ½

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr.Syaiful Huda

Penyimpanan bahan makanan merupakan tata cara menata,


Pengertian menyimpan, memelihara jumlah dan keadaan bahan makanan kering
dan basah di gudang penyimpanan.
Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlah yang
Tujuan
sesuai kebutuhan.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Setelah bahan makanan di cek di penerimaan barang, bahan
makanan seger dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan sesuai
jenisnya, yaitu:
a. Bahan Makanan Kering
1) Bahan makanan yang datang ditata di rak yang terletak di
gudang penyimpanan sesuai jenisnya.
2) Bahan makanan yang masuk dan keluar dicatat pada kartu
stock bahan makanan.
b. Bahan Makanan Basah
1) Bahan makanan dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan
terpisah sesuai dengan jenisnya untuk menghindari
kontaminasi bahan makanan.
2) Bahan makanan diberi label tanggal penerimaan untuk
Prosedur penyimpanan yang agak lama.
3) Bahan makanan disimpan di almari pendingin dan dipantau
suhunya menggunakan termometer yang diletakkan di pintu
lemari pendingin.
4) Untuk daging yang penyimpanannya cukup lama dapat
disimpan di freezer dengan suhu -100 C.
5) Untuk daging yang akan digunakan tidak lebih dari 3 hari
dapat disimpan di freezer atas dengan suhu (-5)-00 C.
6) Untuk buah dan sayuran dapat disimpan di chiller bagian
bawah yang bersuhu antara 5 - 70 C.
7) Bahan makanan yang masuk dan keluar dicatat di kartu stock
bahan makanan.
2. Penggunaan bahan makanan berpedoman pada sistem FIFO
(First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out).
Unit terkait Unit Gizi
PROSEDUR PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/05/0919 2 1/1
Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
02/09/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Serangkaian kegiatan dalam proses penanganan bahan makanan


Pengertian
meliputi; pembersihan, pemotongan, pengupasan, perendaman, dsb.
Tersedianya racikan bahan makanan dan bumbu yang sesuai dengan
Tujuan
standar menu, porsi, serta jumlah pasien.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi mempersiapkan pengolahan makanan pokok (nasi,
bubur, nasi tim, bubur sumsum) persiapan dilakukan dengan
pencucian dilanjutkan pengolahan bahan makanan.
2. Petugas gizi mempersiapkan pengolahan lauk hewani (ayam, ikan,
daging, telur) dimulai dengan pembersihan/dicuci kemudian diolah.
3. Petugas gizi dapat langsung mengolah lauk olahan (nugget, sosis,
rolade, galantine) tanpa proses pencucian.
Prosedur
4. Petugas gizi mempersiapkan lauk nabati tempe dan tahu dengan
mencuci, memotong kemudian dimasak.
5. Petugas gizi mempersiapkan sayur dimulai dari pencucian
kemudian dipotong sesuai jenis masakan.
6. Untuk menghindari kontaminasi silang, petugas gizi menggunakan
talenan yang berbeda antara penyiapan sayur/ buah dan daging/
ikan.
Unit Terkait Unit Gizi
PROSEDUR PENCUCIAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/06/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Proses menghilangkan semua kotoran yang menempel pada bahan


Pengertian
makanan dengan air yang mengalir.
1. Menghilangkan kotoran pada bahan makanan.
Tujuan 2. Menjaga kesegaran bahan makanan.
3. Menghilangkan residu pestisida.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Pelaksanaan gizi memilah bahan makanan berdasarkan jenisnya
(sayur, buah, bumbu, dll).
2. Pelaksana gizi membersihkan bagian – bagian sayur kotor.
Prosedur 3. Pelaksana gizi mencuci bahan makanan dengan air yang mengalir.
4. Pelaksana gizi meniriskan bahan makanan.
5. Pelaksana memilah bahan makanan yang langsung dimasak dan
yang disimpan.
Unit Terkait Unit Gizi
PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/07/0919 1 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Proses pengolahan bahan mentah makanan sesuai dengan perencanaan


Pengertian
dan berdasarkan jenis bahan makanan.
Tujuan Membuat bahan makanan menjadi fooding sesuai diet pasien.
Ruang Lingkup Unit Gizi.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi memulai dengan persiapan bahan dari pencucian
sampai pemotongan.
Prosedur
2. Petugas gizi mengolah bahan mentah berdasarkan siklus menu dan
diet pasien.
Unit terkait Unit Gizi
PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN POKOK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/08/0919 1 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Proses pengolahan bahan mentah menjadi siap dimakan, berkualitas


Pengertian dan aman untuk dikonsumsi yang meliputi pengolahan nasi, nasi
tim,bubur nasi,bubur sumsum.
Meningkatkan nilai gizi, rasa dan flavour serta keamanan makanan
Tujuan
pokok yang disajikan.
Ruang Lingkup Unit Gizi.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi menyiapkan bahan makanan yang akan diolah.
2. Pelaksana gizi mengolah nasi dengan perbandingan beras dan
air1:2 beras dicuci minimal 3kali kemudian masukan ke magic
com untuk dimasak.
3. Pelaksana gizi mengolah nasi tim dengan perbandingan beras dan
air 1:3, beras dicuci 3 kali kemudiandimasukkan ke panci
Prosedur tim,masak hingga matang.
4. Pelaksana gizi mengolah bubur nasi dengan perbandingan beras
dan air 1:4, beras dicuci,masak dalam panci beserta air diaduk
terus hingga mekar,kecilkan api tambahkan kremer jagung.
5. Pelaksana gizi mengolah bubur sumsum dengan perbandingan
tepung dan air 1:5, tepung dicampur dengan air dimasak dalam
panci diatas air diaduk terus sampai matang.
Unit terkait Unit Gizi
PROSEDUR PENGOLAHAN LAUK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/09/0919 1 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr.Syaiful Huda

Pengolahan lauk adalah proses mengubah bahan makanan mentah


Pengertian menjadi siap saji, berkualitas, aman meliputi pengolahan lauk nabati
dan hewani.
Meningkatkan nilai gizi, rasa dan flavour serta keamanan makanan
Tujuan
yang disajikan.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi menyiapkan bahan makanan dan mengecek jumlah
dan kualitasnya.
2. Pelaksana gizi memisah proses pengolahan lauk hewani dan
nabati serta memisahan lauk untuk diet khusus.
3. Pelaksana gizi mengolah opor, terik, ungkep untuk lauk hewani
mulai dari persiapan bahan dan bumbu, penumisan bumbu,
Prosedur pengolahan bahan utama, penambahan santan encer sampai
pematangan.
4. Pelaksana gizi mengolah semur, bistik dan bumbu kecap mulai
dari persiapan bahan dan bumbu, penumisan dan pengolahan
bahan utama, penambahan kecap sampai pematangan.
5. Pelaksana gizi mengolah lauk hewani dan nabati mulai dari
persiapan bahan dan bumbu, sampai penggorengan.
Unit terkait Unit Gizi
PROSEDUR PENGOLAHAN SAYUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/10/0919 1 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr.Syaiful Huda

Pengolahan sayur adalah kegiatan mengubah bahan makanan mentah


Pengertian
menjadi siap saji berkualitas dan aman meliputi sayur sayuran.
Meningkatkan nilai gizi, rasa dan flavour serta keamanan makanan
Tujuan
yang disajikan.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi menyiapkan bahan dasar dan mengecek.
2. Petugas gizi memilih dan membedakan sayur untuk diet tertentu.
3. Pelaksana gizi mengolah sayur sup dan ca mulai dari persiapan
bahan, penumisan bumbu, mengolah sayur didalam campuran air
dan bumbu. Untuk sup sayuran bisa dimasak terpisah.
Prosedur 4. Pelaksana gizi mengolah tumis dan oseng mulai dari persiapan
bahan, penumisan bumbu dengan sedikit minyak dan penambahan
sedikit air, serta memasak sayuran didalamnya.
5. Pelaksana gizi mengolah sayur lodeh dan bobor di mulai dari
persiapan bahan, menumis bumbu,memasukkan santan encer atau
krimmer danmemasak sayur didalamnya.
Unit terkait Unit Gizi
PENYIAPAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/11/0919 0 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Serangkaian proses dalam mempersiapkan bahan makanan yang


meliputi persiapan, pengolahan bahan makanan mentah hingga
menjadi makanan matang yang siap disantap. Dalam proses ini harus
Pengertian memperhatikan hygiene dan sanitasi makanan. Penyajian makanan
yang tidak baik, akan menimbulkan kurangnya selera makan pasien
dan sangat beresiko menjadi penyebab kontaminasi oleh bakteri dan
pembusukan.
Agar makanan layak untuk diberikan kepada pasien dan terhindar
Tujuan
dari kontaminasi.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Bahan makanan diperiksa sesuai pesanan dan spesifikasi
2. Menggunakan bahan baku yang baik
3. Bersihkan semua alat sebelum digunakan
4. Cuci tangan sebelum dan setelah bekerja
5. Masak makanan secara sempurna untuk membunuh
Prosedur
mikroorganisme yang ada didalam bahan makanan.
6. Simpan makanan di tempat yang bersih dan sesuai suhunya.
7. Makanan di porsi diatas alat makan pasien dan ditutup dengan
plastik wrap agar terhindar dari kontaminasi.
8. Segera berikan makanan kepada pasien selagi hangat.
Unit terkait Unit Gizi
PROSEDUR DISTRIBUSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/12/0919 3 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Proses penyajian makanan yang dimulai dari pemorsian sampai


Pengertian
fooding diterima pasien.
Memberikan pelayanan fooding pasien secara tepat dan sesuai diet
Tujuan
pasien.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi memorsi fooding pasien sesuai diet pasien.
2. Petugas gizi memilah fooding dengan diet-nya berdasarkan
permintaan diet rawat inap.
3. Setiap jenis makanan menggunakan wadah masing-masing dan
ditutupi dengan plastik wrap.
Prosedur 4. Petugas gizi memasukkan makanan ke dalam troli bersih dan
tertutup.
5. Petugas gizi menyajikan fooding ke pasien sesuai permintaan diet
pasien.
6. Petugas mencatat jam pasien terakhir yang mendapatkan
makanan.
1. Unit Gizi
Unit Terkait
2. Instalasi Rawat Inap
PEMBERIAN FOODING / MAKANAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/13/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Penyajian fooding kepada pasien sesuai dengan jadwal yang telah


Pengertian
ditentukan.
Tujuan Memberikan pelayanan fooding kepada pasien secara cepat dan tepat.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
Prosedur Unit Gizi memberikan pelayanan fooding kepada pasien rawat inap
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
1. Pemberian fooding meliputi makan, minum dan snack.
2. Jadwal pemberian fooding tersebut adalah sebagai berikut:
Fooding pagi Jam 05.30 – 07.30 WIB
Snack pagi Jam 10.00 – 10.30 WIB
Fooding siang Jam 11.30 – 11.45 WIB
Snack siang Jam 14.00 – 14.30 WIB
Fooding sore Jam 16.30 – 18.00 WIB

1. Unit Gizi.
Unit Terkait
2. Instalasi Rawat Inap.
PROSEDUR PERMINTAAN DIET

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/14/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pemesanan makanan adalah penyusunan permintaan makanan


Pengertian
berdasarkan status kesehatan dan kemampuan pasien.
Agar unit gizi mengetahui jumlah pasien keseluruhan dan jenis
Tujuan
makanan yang harus diberikan.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Pemesanan diet diintruksikan oleh dokter atau parawat dengan
menulis di lembar permintaan diet yang berisi nama pasien,
nomor rekam medis, umur, nomor kamar pasien, diagnosa, dan
diet pasien.
2. Lembar pemesanan diambil oleh petugas gizi shift pagi di setiap
Prosedur
bangsal.
3. Pemesanan makan siang dan makan sore pasien sesuai pemesanan
makanan pagi.
4. Penambahan dan perubahan diet dilakukan oleh perawat via
telepon.
1. Unit Gizi.
Unit terkait
2. Instalasi Rawat Inap.
PEMESANAN DIET PASIEN BARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/15/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pemesanan diet untuk pasien baru adalah pemesanan diet yang


dilakukan oleh perawat bangsal untuk pasien yang masuk bangsal
Pengertian
pada tanggal dan jam tertentu dari IGD maupun IRJ yang sebelumnya
belum dipesankan/tertulis di bon permintaan diet.
Memberikan pelayanan fooding secepatnya kepada pasien baru sesuai
Tujuan
tenggang waktu yang ditentukan.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Pasien baru dari IGD/IRJ masuk bangsal.
2. Perawat memesankan diet ke ruang gizi untuk pasien baru melalui
telp
Prosedur
3. Petugas gizi menuliskan pemesanan diit pada daftar permintaan
diet.
4. Petugas gizi menyajikan ke bangsal sesuai pesanan.
1. Unit Gizi.
Unit terkait
2. Instalasi Rawat Inap.
PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT MAKAN
PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/16/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Penggunaan alat makan pasien berdasarkan kelas dan resiko


Pengertian
penularan penyakit.
1. Mempermudah pemberian diet pasien.
Tujuan
2. Mengurangi resiko penularan penyakit lewat alat makan.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi memisah alat makan pasien berdasarkan kelas, jenis
dan fungsi.
Prosedur
2. Petugas gizi membagi alat berdasarkan jumlah pasien dan kelas
perawatan.
1. Unit Gizi.
Unit Terkait
2. Instalasi rawat inap.
PROSEDUR PENARIKAN ALAT MAKAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/17/0919 1 1/1
Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr.Syaiful Huda

Kegiatan pengambilan alat makan pasien oleh petugas gizi setelah


Pengertian
penyajian fooding pasien.
1. Pasien langsung dapat menkonsumsi makanan dalam keadaan
hangat.
Tujuan 2. Memberikan waktu yang agak lama agar pasien bisa
menkonsumsi makananya.
3. Menghindari kehilangan alat makan.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Setelah pramusaji menyajikan fooding, pramusaji kembali ke
kamar pasien sambil mengambil alat makan fooding sebelumnya.
Prosedur
2. Makanan yang belum dimakan/ belum dihabiskan, dianjurkan
untuk memindahkan makanan ke alat makan milik pasien sendiri.
Unit terkait Unit Gizi
PENCUCIAN ALAT MAKAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/18/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Kegiatan pemisahan kotoran atau sisa – sisa makan yang terdapat pada
Pengertian alat makan pasien ke tempat yang telah disediakan untuk sampah sisa
makanan.
1. Mempermudah pemberian diit pasien.
Tujuan 2. Mengurangi resiko penularan penyakit lewat alat makan.
3. Mensterilkan alat makan pasien.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas membersihkan kotoran dan sisa – sisa makanan ke tempat
yang sudah disediakan.
2. Petugas mencuci alat makan pada bak pencucian pertama dengan
air hangat pada suhu 65,50C yang ditambah dengan sabun cuci
piring anti bakterial.
3. Petugas membilas dengan air hangat pada suhu 700C di bak kedua,
Prosedur sambil digosok untuk menghilangkan sabun.
4. Petugas merendam alat makan pasien yang sudah dibilas ke dalam
air panas pada bak ketiga, dengan suhu disyaratkan 82 derajat
celcius selama 2 menit atau 100 derajat celcius selama 1 menit pada
bak ketiga.
5. Alat makan yang telah direndam, kemudian ditiriskan di rak
penirisan dengan cara terbalik atau miring dan tidak boleh dilap.
Unit Terkait Unit Gizi
PENYIMPANAN PERALATAN MAKAN PASIEN

No.Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/19/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
02/09/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Penyimpanan peralatan makan pasien adalahproses menyimpan alat


Pengertian makan pasien kedalam almari tertutup agar tetap terjaga
kebersihannya.
1. Menjaga kebersihan alat makan.
Tujuan
2. Memudahkan dalam pelayanan fooding pasien.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi memastikan semua peralatan makan pasien dakam
keadaan kering dan bersih sebelum disimpan.
2. Petugas gizi menyimpanan alat makan pasien dirak dengan posisi
Prosedur
terbalik dan disesuaikan dengan jenisnya.
3. Petugas gizi menyimpanan alat makan pasien dirak anti karat dan
tertutup.
Unit Terkait Unit Gizi
PROSEDUR PENGGUNAAN PERALATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/20/0919 0 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Penggunaan peralatan di unit gizi baik alat persiapan maupun alat untuk
Pengertian
proses pengolahan.
Dengan adanya peralatan yang modern seperti blender, oven
Tujuan
(microwave) akan mempermudah proses pengolahan makanan.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi mempelajari instruksi pengoperasian alat.
2. Petugas mengecek kinerja alat.
Prosedur
3. Petugas memulai penggunaan alat sesuai instruksi kerja dan kegunaan
masing – masing alat.
Unit Terkait Unit Gizi
PROSEDUR PENYIMPANAN ALAT MAKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/21/0919 2 1/1
Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Serangkaian kegiatan dan menyusun alat-alat makan dan dapur yang


Pengertian
ada secara benar menurut ketentuan yang ada.
1. Memudahkan pelaksanaan kegiatan dan pengawasan/control baik
Tujuan dalam penggunaan maupun pemeliharaan.
2. Memudahkan dalam perencanaan dan pemeliharaan alat.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Ahli gizi menghitung jumlah alat makan berdasarkan jenis dan
fungsinya
Prosedur 2. Mencatat/menginventaris alat makan
3. Menyimpan pada rak dan tempat yang telah disediakan
4. Evaluasi kerusakan alat setiap tahunnya.
Unit Terkait Unit Gizi
INVENTARISASI ALAT-ALAT DAPUR DAN GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/22/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Serangkaian kegiatan untuk mencatat, menyusun alat-alat makan dan


Pengertian
dapur yang ada secara benar menurut ketentuan yang berlaku.
1. Memudahkan pelaksanaan pengawasan atau control baik dalam
penggunaan maupun perawatan.
Tujuan
2. Membant pimpinan dalam merencanaan, mengadakan dan
memelihara peralatan yang ada.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
Petugas gizi melakukan inventaris alat-alat dapur dan gizi selama 1
Prosedur
tahun, dengan mencatat jumlah dan kondisi alat.
Unit Terkait Unit Gizi
PENANGANAN SAMPAH BASAH
(SISA – SISA MAKANAN)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/23/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Kegiatan penanganan sampah basah (sisa – sisa makanan pasien)


Pengertian mulai dari cara pengumpulan, penampungan dan pengangkutan
sampah basah sampai ke TPA.
Sebagai acuan untuk menangani sampah basah (sisa – sisa makanan)
Tujuan dan mencegah gangguan hama tikus, kecoa, dan binatang – binatang
pengganggu lainnya.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas membersihkan alat makan dari sisa-sisa makanan pasien
kemudian memasukkannya ke dalam tempat sampah tertutup yang
telah tersedia (ember tertutup).
2. Pada saat membersihkan peralatan makan, petugas menyaring dan
mengambil sisa – sisa makanan sampah supaya tidak masuk ke
Prosedur
saluran air limbah.
3. Sampah basah dalam ember tertutupakan dibuang ketempat
pembuangan sampah.
4. Tempat sampah basah dicuci setiap hari oleh petugas cleaning
service.
1. Petugas cleaning service.
Unit Terkait
2. Unit Gizi.
PENANGANAN LIMBAH CAIR DI UNIT GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/24/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Kegiatan penanganan limbah cair di dapur, mulai dari proses


pemisahan sisa sisa makanan, pencucian bahan makanan sampai
Pengertian
dengan peralatan,sampai limbah cair masuk ke bak penangkap lemak
(Pre Treatment).
Sebagai acuan untuk menangani limbah cair di Unit Gizi dan
Tujuan menghindari adanya kandungan lemak, sisa makanan yang masuk ke
saluran limbah cair.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas Gizi melaksanakan proses pencucian bahan makanan dan
peralatan kemudian membuang air sisa pencucian ke bak saringan.
2. Limbah cair yang telah di saring akan masuk dan diolah terlebih
dahulu dibak penangkap lemak.
3. Sampah yang tersaring diambil oleh petugas Unit Gizi dan dibuang
Prosedur ke tempat sampah. Selanjutnya saringan dan saluran air disikat dan
dibersihkan setiap hari.
4. Setiap seminggu sekali petugas Instalasi Sanitasi mengontrol
limbah cair di bak penangkap lemak (Pre Treatment).
5. Selanjutnya lemak yang telah menggumpal (padat) diangkat dan
ditimbun didalam tanah di TPA oleh Petugas Instalasi Sanitasi.
1. Instalasi Sanitasi.
Unit Terkait
2. Petugas Unit Gizi.
PROSEDUR PEMBERSIHAN DAN PERAWATAN
TROLI MAKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/25/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Upaya membersihkan dan merawat troli makanan agar senantiasa


Pengertian
terjaga kabersihan,hygiene dan sanitasinya.
Untuk menjaga hygiene dan sanitasi makanan agar tetap terjaga
Tujuan
kebersihanya.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi akan membersihkan troli bersih dan troli kotor dari
segala kotoran setelah digunakan.
2. Pembersihan oleh petugas gizi menggunakan air dan bahan
pembersih yang mengandung disinfektan.
Prosedur
3. Petugas gizi mengeringkan troli yang sudah dibersihkan dengan
kain bersih.
Unit terkait Unit Gizi
PEMBERSIHAN DAPUR GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/26/0919 0 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr.Syaiful Huda

Kegiatan pembersihan dapur yang dilakukan setiap hari oleh petugas


Pengertian
cleaning service.
Tujuan Menjaga kebersihan dan kerapian dapur.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas cleaning service mengelap atau membersihkan kaca, meja
persiapan, dan troli distribusi.
2. Petugas cleaning service membersihkan kompor, area pengolahan,
dan bak pencucian.
Prosedur
3. Petugas cleaning service menyapu seluruh ruang dapur.
4. Petugas cleaning service mengepel lantai ruang dapur.
5. Petugas cleaning service membersihkan langit-langit dapur setiap
satu minggu sekali yang dilakukan pada malam hari.
1. Unit Gizi
Unit Terkait
2. Cleaning service
PROSEDUR PEMAKAIAN KELENGKAPAN KERJA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/27/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pemakaian alat pelindung diri dalam proses persiapan dan


Pengertian
pengolahan.
Untuk melindungi petugas dalam mengurangi kontaminasi makanan
Tujuan
oleh penjamah makanan.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi menggunakan upron/celemek, penutup kepala dan
masker waktu proses persiapan dan pengolahan.
Prosedur 2. Penggunaan hand glove saat pemorsian.
3. Penggunaan celemek tahan air dan sarung tangan khusus untuk
mencuci alat makan pasien.
Unit Terkait Unit Gizi
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN HIGIENE
DAN SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/28/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pengawasan hygiene dan sanitasi makanan merupakan salah satu


Pengertian fungsi management yang berusaha agar pekerjaan/kegiatan
penyelenggaraan makanan berjalan sesuai rencana dan tujuan.
Untuk menjamin ketepatan dan keamanan hygiene dan sanitasi
Tujuan
makanan dan minuman dari unit gizi.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi melakukan penyimpanan sampel makanan 2 hari di
almari es pada suhu dibawah 10°C.
2. RSU Islam Cawas melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan
secara berkala.
Prosedur
3. RSU Islam Cawas melakukan pemeriksaan angka kuman pada
alat makan minimal 6 bulan sekali.
4. RSU Islam Cawas melakukan pemeriksaan air di unit gizi setiap 6
bulan sekali.
Unit terkait Unit Gizi
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/29/0919 1 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan gizi adalah upaya


Pengertian menjamin ketepatan dan keamanan pelayanan gizi ditiap tahapan
proses sampai hasil akhir pelayanan pada konsumen.
1. Untuk mengawasi setiap tahapan proses pelayanan di unit gizi.
Tujuan 2. Menjamin keamanan pelayanan.
3. Untuk menghasilkan pelayanan gizi yang bermutu.
Ruang Lingkup Unit Gizi
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Ahli gizi membuat pencatatan dan pelaporan pengadaan serta
penyelenggaraan makanan.
2. Ahli gizi membuat inventaris peralatan di unit gizi.
3. Ahli gizi mencatat dan melaporkan anggaran belanja makanan.
Prosedur
4. Ahli gizi mencatat dan melaporkan konsultasi gizi ke kasubag
penunjang medis.
5. Ahli gizi mencatat dan melaporkan sisa makanan pasien setiap
bulan.
Unit terkait Unit Gizi
PROSEDUR KESELAMATAN KERJA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/30/0919 1 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Suatu tindakan yang harus diterapkan dalam rangka mengurangi


Pengertian
resiko akibat kecelakaan kerja.
1. Mencegah atau mengurangi kecelakaan akibat kerja.
Tujuan
2. Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi menggunakan APD lengkap saat bakerja (apron,
masker dan penutup kepala, sarung tangan) saat menjamah
makanan.
2. Tersedianya APAR diruang gizi.
Prosedur 3. Petugas menggunakan APD lengkap saat pencucian alat makan
(apron tahan air dan sarung tangan rumah tangga).
4. Pengecekan peralatan listrik secara berkala oleh petugas IPSRS.
5. Petugas CS segera membersihkan lantai dan ruang gizi dari
kotoran dan cairan.
1. Unit Cleaning Service
Unit Terkait
2. Petugas IPSRS
FOODING KARYAWAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/31/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pemberian fooding/makanan karyawan dalam hal ini dokter spesialis


Pengertian full timer dan dokter jaga IGD untuk memenuhi kebutuhan asupan
nutrisinya selama bekerja.
1. Menjaga kinerja karyawan agar tetap prima.
Tujuan
2. Memenuhi asupan nutrisi karyawan selama bekerja.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Ahli gizi merencanakan pemesanan bahan makanan.
2. Pelaksana gizi melakukan proses pengolahan makanan sesuai
menu.
Prosedur
3. Makanan di siapkan di dalam kardus makan dan diantar ke ruang
dokter.
4. Setiap karyawan mendapatkan 1 kali makan.
Unit terkait Unit Gizi

FOODING KARYAWAN INSTALASI BEDAH


SENTRAL (IBS)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/GIZI/32/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pemberian fooding/makanan karyawan Instalasi Bedah Sentral (IBS)


Pengertian dalam upaya memenuhi kebutuhan asupan nutrisi karyawan selama
bekerja.
Menjaga kinerja karyawan agar tetap prima.
Tujuan Memenuhi asupan nutrisi karyawan selama bekerja.

Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi


1. Petugas Instalasi Bedah Sentral (IBS) mengisi blangko permintaan
makanan.
2. Petugas Instalasi Bedah Sentral (IBS) mengantarkan blangko
permintaan makanan ke ruang gizi.
Prosedur 3. Petugas gizi menerima blangko permintaan makanan Instalasi
Bedah Sentral (IBS).
4. Petugas gizi menyiapkan dan mengantarkan makanan sesuai
jumlah yang tertera pada blangko permintaan makanan.

1. Unit Gizi
Unit terkait
2. Instalasi Bedah Sentral (IBS)

PROSEDUR PELAYANAN GIZI RAWAT INAP


No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/GIZI/33/0919 2 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari
proses pengkajian gizi, intervensi gizi meliputi: Merencanakan,
Pengertian
penyediaan bahan makanan, penyuluhan dan konseling serta
monitoring dan evaluasi.
Memberikan pelayanan gizi kepada pasien ranap agar memperoleh
Tujuan asupan yang sesuai kondisi kesehatan dalam upaya mempercepat
proses penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan status gizi.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Dokter/ perawat menentukan diet awal.
2. Ahli gizi menelaah status kesehatan dan diagnosis pasien.
3. Ahli gizi melakukan skrining gizi pada semua pasien.
4. Ahli gizi melakukan proses asuhan gizi terstandar/PAGT pada
pasien dengan resiko nutrisi. PAGT meliputi
Prosedur pengkajiaan/assessment gizi, diagnose gizi, intervensi gizi,
monitoring dan evaluasi.
5. Ahli gizi meminta tandatangan kepada pasien/keluarga sebagai
bukti konseling.
6. Ahli gizi menulis hasil PAGT pada lembar asuhan gizi.
7. Ahli gizi membuat SPM konsultasi gizi.
Unit terkait Unit Gizi
KONSULTASI GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/34/0919 1 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
02/09/2019
OPERASIONAL
dr.Syaiful Huda

Konsultasi gizi adalah pemberian informasi berkenaan dengan diet


Pengertian
yang sedang dijalani pasien.
Tujuan Sebagai acuan pelaksanaan tugas ahli gizi di RSU Islam Cawas.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi menerima blangko pesanan diet dari perawat.
2. Ahli gizi merekapitulasi jumlah pasien rawat inap yang berdiet
khusus.
3. Berdasarkan rekapitulasi tersebut, ahli gizi memberikan
Prosedur konsultasi gizi kepada pasien dan atau keluarga pasien mengenai
diet pasien.
4. Ahli gizi membuat SPM konsultasi gizi.
5. Ahli gizi memberikan konsultasi ulang dan memberikan leaflet
sesuai dengan jenis penyakit pasien.
1. Unit Gizi
Unit Terkait
2. Instalasi Rawat Inap
SKRINING GIZI ANAK

No.Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/35/0919 1 1/1

Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
01/10/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Skrining gizi anak merupakan suatu proses yang sederhana dan cepat
Pengertian untuk mengidentifikasi individu yang mengalami masalah gizi atau
beresiko mengalami masalah gizi pada usia 0 – 18 tahun.
Tujuan dilakukan skrining gizi adalah untuk menentukan seseorang
Tujuan
beresiko malnutrisi atau tidak.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Perawat melakukan skrining gizi kepada semua pasien rawat inap
terhitung 1 x 24 jam dari pasien masuk.
2. Perawat melakukan skrining gizi yang mengacu pada lembar
skrining gizi yang ada dalam rekam medis pasien, berupa variabel
pertanyaan, yaitu:
a. Apakah pasien tampak kurus? jika Ya = skor 1, jika Tidak =
skor 0
b. Apakah terdapat penurunan berat badan selama satu bulan
terakhir? (berdasarkan penilaian objektif data berat badan bila
ada ATAU penilaian subjektif orangtua pasien)
ATAU Untuk bayi <1 tahun : berat tidak naik selama 3 bulan
terakhir? jika Ya = skor 1, jika Tidak = skor 0
c. Apakah terdapat SALAH SATU dari kondisi berikut? jika Ya
Prosedur = skor 1, jika Tidak = skor 0
- Diare > 5 kali/ hari dan atau muntah >3 kali/hari dalam
seminggu terakhir
- Asupan makanan berkurang selama 1 minggu terakhir
d. Apakah terdapat penyakit atau keadaan yang mengakibatkan
pasien beresiko mengalami malnutrisi (lihat TABEL)? jika Ya
= skor 1, jika Tidak = skor 0
3. Total skor diatas dengan kriteria sebagai berikut:
a. 0 : Resiko Rendah
b. 1 – 3 : Resiko Sedang
c. 4 – 5 : Resiko Tinggi
4. Apabila pasien beresiko sedang atau tinggi, maka Perawat
memberitahu Ahli Gizi untuk melakukan Proses Asuhan Gizi
Terstandar (PAGT)

1. Unit Gizi
Unit Terkait
2. Instalasi Rawat Inap
SKRINING GIZI DEWASA

No.Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/36/0919 1 1/1

Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
01/10/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Skrining gizi dewasa merupakan suatu proses yang sederhana dan


Pengertian cepat untuk mengidentifikasi individu yang mengalami masalah gizi
atau beresiko mengalami masalah gizi.
Tujuan dilakukan skrining gizi adalah untuk menentukan seseorang
Tujuan
beresiko malnutrisi atau tidak.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Perawat melakukan skrining gizi kepada semua pasien rawat inap
terhitung 1 x 24 jam dari pasien masuk.
2. Perawat melakukan skrining gizi yang mengacu pada lembar
skrining gizi yang ada dalam rekam medis pasien, berupa variabel
pertanyaan, yaitu:
a. Apakah pasien terlihat kurus? jika Ya = skor 1, jika Tidak =
skor 0
b. Apakah pakaian anda terasa lebih longgar? jika Ya = skor 1,
jika Tidak = skor 0
c. Apakah akhir-akhir ini anda kehilangan berat badan secara
tidak sengaja (3-6 bulan terakhir)? jika Ya = skor 1, jika Tidak
= skor 0
Prosedur d. Apakan anda mengalami penurunan asupan makan selama 1
minggu terakhir? jika Ya = skor 1, jika Tidak = skor 0
e. Apakah anda merasakan lemah, loyo, dan tidak bertenaga? jika
Ya = skor 1, jika Tidak = skor 0
f. Apakah anda menderita suatu penyakit yang menyebabkan
adanya perubahan jumlah atau jenis makanan yang anda
makan? jika Ya = skor 1, jika Tidak = skor 0
3. Total skor diatas dengan kriteria sebagai berikut:
0 – 2 : Tidak beresiko malnutrisi
3 – 6 : Beresiko malnutrisi
4. Apabila pasien beresiko sedang atau tinggi, maka Perawat
memberitahu Ahli Gizi untuk melakukan Proses Asuhan Gizi
Terstandar (PAGT)

1. Unit gizi
Unit Terkait
2. Instalasi Rawat Inap
SKRINING GIZI OBSTETRI

No.Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/37/0919 1 1/1

Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
01/10/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Skrining gizi anak merupakan suatu proses yang sederhana dan cepat
untuk mengidentifikasi individu yang mengalami masalah gizi atau
Pengertian
beresiko mengalami masalah gizi pada ibu hamil dan selama masa
nifas.
Tujuan dilakukan skrining gizi adalah untuk menentukan seseorang
Tujuan
beresiko malnutrisi atau tidak.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Perawat melakukan skrining gizi kepada semua pasien rawat inap
terhitung 1 x 24 jam dari pasien masuk.
2. Perawat melakukan skrining gizi yang mengacu pada lembar
skrining gizi yang ada dalam rekam medis pasien, berupa
variabel pertanyaan, yaitu:
a. Apakah asupan makan berkurang karena tidak nafsu
makan?
b. Ada gangguan metabolisme (DM, gangguan fungsi tiroid,
infeksi kronis spt: HIV/AIDS, TB, Lupus, lain-lain
Prosedur sebutkan.....................................................)?
c. Ada pertambahan berat badan yang kurang atau lebih
selama kehamilan?
d. Nilai HB < 10 g/dl atau HCT < 30%?
3. Total skor diatas dengan kriteria sebagai berikut:
a. 0 – 3 : Tidak beresiko malnutrisi
b. > 3 : Beresiko malnutrisi
4. Apabila pasien beresiko sedang atau tinggi, maka Perawat
memberitahu Ahli Gizi untuk melakukan Proses Asuhan Gizi
Terstandar (PAGT)

1. Unit Gizi
Unit Terkait
2. Instalasi Rawat Inap
ASESSMENT GIZI

No.Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/38/0919 1 1/1

Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
01/10/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Asessment gizi merupakan suatu tindakan yang melibatkan staff Ahli


Pengertian Gizi klinik untuk melakukan penafsiran atau assesment gizi kepada
pasien dengan resiko malnutrisi atau masalah gizi yang terkait
Untuk melakukan identifikasi status gizi dan kebutuhan gizi pasien
Tujuan
sesuai level untuk dilakukan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT).
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Ahli Gizi akan melakukan assesment atau pengkajian gizi
kepada pasien rawat inap yang berdiet standar, maksimal 48
jam setelah pasien masuk ruang rawat inap.
2. Ahli Gizi akan melakukan assesment atau pengkajian gizi
kepada pasien rawat inap yang berdiet khusus atau
mempunyai masalah nutrisi yang dapat dilihat dalam lembar
assesment awal keperawatan maksimal 24 jam setelah pasien
masuk ruang rawat inap.
3. Ahli Gizi akan melakukan assesment atau pengkajian gizi
ulang kepada pasien yang memiliki diagnosis gizi setiap 3
hari sekali.
4. Ahli Gizi akan melakukan skrining gizi lanjut kepada pasien
yang tidak memiliki diagnosis gizi setiap 7 hari sekali,
mengacu pada lembar skrining gizi lanjut dengan melihat
Prosedur kriteria pasien.
5. Ahli Gizi akan melakukan assesment atau pengkajian gizi
ulang kepada pasien yang tidak mempunyai diagnosis gizi
jika hasil skrining gizi lanjut beresiko menengah – tinggi.
6. Assesment terdiri dari wawancara dengan pasien, keluarga dan
staf yang berperan dengan melihat dari catatan medis.
7. Aspek dalam assesment gizi meliputi:
a. Anamnesis Riwayat Gizi
b. Data Biokimia
c. Pengukuran Antropometri
d. Pemeriksaan Fisik Klinis
e. Riwayat Personal
8. Ahli Gizi akan mendokumentasikan assesment gizi awal pada
lembar asuhan gizi.

1. Unit Gizi
Unit Terkait
2. Instalasi Rawat Inap
ASUHAN GIZI

No.Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/39/0919 1 1/1

Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
01/10/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Serangkaian kegiatan yang terorganisir/ terstruktur yang memungkinkan


untuk identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan/ pemberian pelayanan
Pengertian
gizi pada pasien dengan resiko malnutrisi untuk memenuhi kebutuhan
gizinya.
Memenuhi kebutuhan zat gizi pasien secara optimal baik berupa
Tujuan
pemberian makanan pada pasien yang dirawat maupun konseling gizi.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Pengkajian Gizi atau Asesmen Gizi yang terdiri atas:
a. Riwayat gizi pasien (gambaran pola makan dan asupan zat gizi
sehari)
b. Data antropometri
c. Data Biokimia
d. Pemeriksaan fisik/ klinis
e. Riwayat Personal
Prosedur 2. Menentukan diagnosa gizi yang sesuai dengan masalah yang
ditemukan pada pengkajian gizi.
3. Menentukan Intervensi gizi yang meliputi jenis diet dan total
kebutuhan kalori pasien.
4. Monitoring dan Evaluasi
Pasien dipantau serta dicatat selama 3 hari sekali yang meliputi data
antropometri, biokimia, fisik/ klinis, asupan makanan

1. Unit Gizi
Unit Terkait
2. Instalasi Rawat Inap
PEMBATASAN DIET PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/42/0919 0 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
30/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pemberian konsultasi gizi kepada pasien dan keluarga untuk


Pengertian
membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit pasien
Untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap serta
Tujuan perilaku dan perilaku pasien dan keluarganya terhadap penerapan diet
sesuai penyakit yang diderita.
Ruang Lingkup Unit Gizi
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Ahli gizi mencatat pasien yang hendak diberikan konsultasi gizi
2. Ahli gizi mempersiapkan leaflet diet
3. Ahli gizi membaca status gizi pasien yang berada di bangsal rawat
inap
4. Ahli gizi memberikan konsultasi gizi dengan menjelaskan batasan
diet pasien yaitu bahan makanan atau makanan yang diperbolehkan
Prosedur
dan makanan yang tidak diperbolehkan
5. Ahli gizi menjelaskan bahwa selama dalam perawatan di rumah
sakit, maka pasien hanya diperbolehkan mengonsumsi makanan
yang diberikan dari rumah sakit.
6. Pasien atau keluarga pasien menandatangani lembar informasi dan
edukasi pasien dan keluarga terintegrasi.
Unit Terkait Unit Gizi, Instalasi Rawat Inap
PEMBERIAN ETIKET DIET PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/43/0919 0 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
30/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pemberian etiket diet merupakan suatu proses menempelkan etiket


Pengertian atau label pada setiap makanan yang diberikan kepada pasien rawat
inap.
Tujuan Untuk menghindari kesalahan dalam pemberian diet pasien
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Perawat menuliskan permintaan makan pasien di lembar
permintaan diet pasien
2. Perawat memberikan label identitas pasien sebanyak 3 buah
Prosedur 3. Ahli gizi menempelkan label identitas pada etiket diet pasien
4. Ahli gizi menuliskan diet dan ruangan pasien di etiket diet
5. Ahli gizi atau pelaksana gizi menempelkan etiket diet pada setiap
makanan yang hendak diberikan kepada pasien.
1. Unit Gizi
Unit Terkait
2. Instalasi Rawat Inap
PEMBUATAN SONDE DENGAN
FORMULA KOMERSIAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/44/0919 0 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
30/09/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Proses pembuatan sonde untuk pasien dengan gangguan sistem


Pengertian pencernaan, kesulitan mengunyah atau menelan, serta pasien dengan
penurunan kesadaran
Memenuhi asupan pasien dengan sonde yang higienis dan layak untuk
Tujuan
dikonsumsi.
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Pembuatan sonde dilakukan maksimal 30 menit sebelum disajikan
kepada pasien
2. Pelaksana gizi menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti
masker dan celemek
3. Pelaksana gizi membersihkan permukaan meja yang digunakan
untuk membuat sonde
Prosedur
4. Pelaksana gizi mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
5. Pelaksana gizi mengambil formula komersial sesuai takaran
6. Pelaksana gizi menuangkan air panas dengan suhu ± 700 C dan
mengaduk hingga larut
7. Pelaksana gizi menutup sonde dengan plastik wrap
8. Pelaksana gizi menempelkan etiket diet di atas gelas
1. Unit Gizi
Unit Terkait
2. Instalasi Rawat Inap
EDUKASI PENYIMPANAN MAKANAN YANG
DIBAWA KELUARGA DARI LUAR RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/GIZI/45/0919 0 1/1

Ditetapkan Oleh
Direktur RSU Islam Cawas
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
04/10/2019
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pemberian materi-materi edukasi kepada keluarga pasien berkaitan


Pengertian dengan penyimpanan makanan yang dibawa oleh keluarga atau orang
lain dari luar rumah sakit.
Tujuan Untuk mencegah kontaminasi dan pembusukan
Kebijakan Keputusan Direktur No. KBJ/GIZI/12/0919 Tentang Pelayanan Gizi
1. Ahli gizi menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa apabila
keluarga pasien hendak membawa makanan dari luar rumah sakit,
maka harus memenuhi syarat berikut ini:
a. Apabila membawa makanan kering, maka diharuskan membawa
kotak makan atau wadah tertutup untuk menempatkan makanan
Prosedur tersebut.
b. Apabila membawa makanan basah, maka harus segera
dihabiskan untuk mencegah adanya kontaminasi dan
pembusukan.
2. Keluarga pasien menandatangani pada lembar informasi dan
edukasi pasien dan keluarga terintegrasi.
1. Unit Gizi
Unit Terkait
2. Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai