Anda di halaman 1dari 81

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

E DENGAN POST
SECTIO CAESAREA INDIKASI PREEKLAMSIA BERAT
DIRUANG BAITUNISSA 2 RUMAH SAKIT SULTAN
AGUNG SEMARANG
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk
Memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan

Disusun Oleh :
Rini Rahmawati
Nim. 40901800086

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG 2021

i
ASUHAN KEPERAWATAN NY.E DENGAN POST SECTIO
CAESAREA INDIKASI PREEKLAMSIA BERAT DIRUANG
BAITUNISSA 2 RUMAH SAKIT SULTAN
AGUNG SEMARANG

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :
Rini Rahmawati
Nim. 40901800086

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG

2021

ii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan dibawah ini dengan sebenarnya menyatakan


bahwa karya tulis ilmiah ini saya susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan
Agung Semarang . Jika Kemudian Hari Ternyata Saya melakukan Tindakan
Plagiarisme , Saya Bertanggung Jawab Sepenuhnya dan Menerima Sanksi yang
dijatuhkan oleh Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Semarang, 27 Januari 2021

Rini Rahmawati

iii
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah Berjudul :


ASUHAN KEPERAWATAN NY.E DENGAN POST SECTIO
CAESAREA INDIKASI PREEKLAMSIA BERAT DIRUANG
BAITUNISSA 2 RUMAH SAKIT SULTAN
AGUNG SEMARANG

Dipersiapkan dan disusun oleh :


Nama : Rini Rahmawati
Nim : 40901800086

KARYA Tulis Ilmiah ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankan
dihadapan tim penguji karya Tulis Ilmiah Prodi D-III Keperawatan Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada :

Hari :jumat
Tanggal :28 mei 2021

Pembimbing

Ns. Apriliani Yulianti Wuriningsih ,Sp.Kep.Mat, M.Kep


NIDN. 0618048901

iv
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Karya
Tulis Ilmiah Prodi DII Keperawatan Fik Unissula Semarang pada Hari ..............
tanggal ................................... dan telah diperbaiki sesuai dengan masuknya Tim
Penguji.

Semarang,..............................2021
Penguji I

Ns. Hernandia Distinarista, M.Kep


NIDN. 06-0209-8503 (.........................................)

Penguji II

Ns. Tutik Rahayu, M.Kep, Sp.Kep.Mat


NIDN. 06-2402-7403 (.........................................)

Penguji III

Ns. Apriliani Yulianti W, M.Kep, Sp.Kep.Mat


NIDN. 06-1804-8901 (.........................................)

Mengetahui,
Dekan Fakutas Ilmu Keperawatan

Iwan Ardian, SKM., M.Kep.

v
MOTTO

“dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”


(Q.S. Al-Insyirah ayat 8)
Jangan pernah berharap dihargai
Manusia Berharaplah dihargai Allah swt
Sabar.
Semua usaha tidak harus ada hasilnya sekarang Namun tenang..
Semua ada prosesnya, semua ada waktunya

Nikmati prosesnya, hargai waktu, kuatkan usahanya dan

syukuri hasilnya “Apapun itu”

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih
sayang-Mu telah memberi kekuatan, membekaliku dengan ilmu. Atas karunia
seta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya Karya Tulis Ilmiah yang
sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam selalu terlimpahkan
kepada nabi Muhammad SAW.
Ku persembahkan karya tulis ilmiah ini kepada orang yang sangat kukasihi

Dan kusayangi.

1. Kedua orang tua saya Bapak Sarpin dan Suntari yang paling tercinta yang
selalu mendoakan, terus mensupport dan selalu mengingatkan akan
beribadah agar semuanya berjalan dengan lancar, dukungan yang tidak
henti-hentinya baik moril ridho dan cinta kasih yang tiada mungkin dapat
kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata persembahan.
Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ayah dan ibu bahagia
karena kusadar, selama ini belum bisa berbuat lebih. Terima kasih Ayah..
Terima kasih ibu.
2. Kakak-kakakku dan adekku tersayang ku persembahkan karya tulis ilmiah
ini untuk kakak-kakakku (Arif setya efendi,anggita ayu) adik-adikku
(saifudin al amin). Terima kasih telah memberikan semangat dan inspirasi
dalam menyelesaikan tugas akhir.
3. Teman dekatku Diah fitryani, milanial nurus ,khofifah lilia dewi ,Dian alif
W, yang selalu menjadi temanku yang memotivasi, menasihati, menemani
dan menyemangati saya dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Teman-teman satu bimbingan serta teman seperjuangan DIII Keperawatan
2018 yang saling memberikan semangat dan saling membantu terimakasih
sudah memberikan kenangan indah di kelas kita selama kurang lebih 3
tahun ini yang tidak akan terlupakan

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta karunia-Nya, sehingga penulis diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul: “Asuhan Keperawatan Ibu
Hamil Pada Ny E Dengan Indikasi Preeklampsia Berat Di Ruang Baitunnisa 2
Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang”. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan pada
program studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Islam Sultan Agung.
Berbagai hambatan yang penulis hadapi dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini, namun semuanya dapat selesai berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan, kekuatan,


serta kemudahan dalam mengerjakan tugas, sehingga saya dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Bapak Drs Bedjo Santoso MT PhD, selaku Rektor Universitas
Islam Sultan Agung Semarang.
3. Bapak Iwan Ardian SKM, M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
4. BapakNs.Muh.Abdurrouf,M.Kep selaku Kaprodi DIII Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung
Semarang.
5. Bapak Ibu Dosen selaku tim penguji dan Ibu Ns. Apriliani Yulianti
Wuriningsih M.Kep,Sp.Kep.Mat selaku pembimbing yang telah
sabar dengan saya dan berkenan meluangkan waktu untuk
memberikan motivasi, bimbingan dan pengarahan pada penulis
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

viii
6. Bapak Ibu Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Islam Sultan Agung yang selalu mendoakan penulis
untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan tepat waktu.
7. Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk praktik di sana, dan
dapat mengaplikasikan ilmu yang telah saya peroleh dari kampus
sehingga saya dapat mengambil studi kasus untuk Karya Tulis
Ilmiah ini.
8. Kedua orang tua saya Bapak Sarpin dan Suntari yang paling
tercinta yang selalu mendoakan, terus mensupport dan selalu
mengingatkan akan beribadah agar semuanya berjalan dengan
lancar, dukungan yang tidak henti-hentinya baik moril ridho dan
cinta kasih yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan
selembar kertas yang bertuliskan kata persembahan. Semoga ini
menjadi langkah awal untuk membuat ayah dan ibu bahagia karena
kusadar, selama ini belum bisa berbuat lebih. Terima kasih Ayah..
Terima kasih ibu.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih sangat
banyak kekurangan. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna
bagi penulis dan pembaca dapat memberikan peningkatan
pelayanan keperawatan mendatang, Aamiin.
Semarang, Mei 2020

Penulis

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iv


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... v
MOTTO .................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................. viii
DAFTAR ISI.............................................................................................. x
BAB I....................................................................................................... 13
PENDAHULUAN.................................................................................... 13
A. Latar Belakang ............................................................................ 13
B. Tujuan Penulisan ......................................................................... 15
C. Manfaat Penulisan ...................................................................... 16
BAB II ..................................................................................................... 17
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 17
A. Konsep Dasar Post Partum dengan SC atas Indikas PEB ............. 17
1. Pengertian ................................................................................ 17
2. Tujuan asuhan keperawatan post partum .................................. 17
3. Adaptasi fisiologis dan psikologis post partum ......................... 17
4. Konsep asuhan keperawatan (pengkajian s/d intervensi) .......... 21
5. Tahapan post partum ................................................................ 23
6. Komplikasi Post Partum........................................................... 23
7. Patways.................................................................................... 25
B. Section caesarea .......................................................................... 26
1. Pengertian Sectio Caesarea ...................................................... 26

x
2. Manifestasi klinis ..................................................................... 26
3. Factor resiko section caesarea .................................................. 26
4. Patofisiologis ........................................................................... 26
5. Indikasi .................................................................................... 27
6. Komplikasi .............................................................................. 27
7. Jenis – jenis section caesarea.................................................... 28
C. Preeklamsia ................................................................................. 29
1. Pengertian ................................................................................ 29
2. Etiologi .................................................................................... 29
3. Manifestasi klinis ..................................................................... 29
4. Patofisiologi ............................................................................. 29
5. Tanda gejala preeklamsia ......................................................... 30
6. Penyebab ................................................................................. 31
7. Komplikasi .............................................................................. 31
A. Konsep Keperawatan Maternitas Post Sc Dengan indikasi
Preeklamsia .......................................................................................... 31
1. Pengkajian ............................................................................... 31
2. Diagnosa Keperawatan ............................................................ 33
3. Intervensi Keperawatan ............................................................ 33
BAB III .................................................................................................... 35
Laporan Asuhan Keperawtan ................................................................... 35
A. Pengkajian ............................................................................... 35
B. Analisis Data............................................................................ 38
C. Diagnosa Keperawatan ............................................................ 39
D. Intervensi keperawatan ............................................................ 39

xi
E. Implementasi keperawatan ....................................................... 39
I. Evaluasi ................................................................................... 41
BAB IV .................................................................................................... 44
PEMBAHASAN ...................................................................................... 44
A. Pengkajian ............................................................................... 44
B. Diagnosa .................................................................................. 45
C. Intervensi ................................................................................. 46
D. Implementasi ........................................................................... 49
E. Evaluasi ................................................................................... 49
BAB V ..................................................................................................... 51
PENUTUP ............................................................................................... 51
A. Simpulan .................................................................................. 51
B. Saran ........................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 53
Lampiran .............................................................................................. 56

xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan tata cara sectio caesarea ini ialah tata cara persalinan yg telah tidak
asing lagi di Indonesia. Dengan memakai insisi ataupun operasi pada perut penderita
buat jalannya melahirkan, telah banyak ibu di indonesia memakai tata cara
persalinan alternatif ini. Tetapi butuh dikenal, dengan melaksanakan operasi ataupun
insisi pada perut guna jadi jalur keluarnya balita mempunyai dampak samping pada
penderita ataupun bunda yang melahirkan, diantara dampak samping tersebut yakni
rasa perih. Rasa perih berasal dari sayatan diperut yang memutjskan kontiuitas
ataupun persambungan jarjngan sampai menghasilkan reseptor perih(Çelik et al.,
2018) Pembedahan sesar merupakan upaya menghasilkan bakal anak lewat operasi
pada bilik abdomen serta uterus. Pembedahan sesar ialah bagian dari tata cara
obstetrik operatif dicoba selaku alternatif bila persalinan melalui jalur lahir tidak bisa
dicoba. Tujuan dicoba persalinan lewat pembedahan sesar supaya bunda serta balita
baru lahir yang dilahirkan sehat serta selamat(Jaya & Ladja, 2017)
Preeklamsia adalah penyebab awal kematian dan kesakitan ibu dan bayi.
Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2010, angka kematian ibu di
dunia adalah 287.000. WHO memperkirakan adanya 500.000 kematian ibu di
seluruh dunia setiap tahun. Kontributor terbesar angka ini adalah negara
berkembang, yaitu 99 %. Wanita meninggal karena komplikasi selama dan sesudah
kehamilan dan persalinan. Sebagian besar komplikasi ini berkembang selama
kehamilan (Sri Sumarni, 2014)
Komplikasi persalinan mempengaruh kematian ibu adalah 9,94. Jenis
komplikasi yang langsung menyebabkan kematian ibu adalah perdarahan 28%,
eklampsia 24%, infeksi 11%, dan komplikasi kehamilan lainnya 15%. Lainnya:
perdarahan 42%, eklampsia/preeklamsia 13%, keguguran 11%, infeksi 10%, partus
lama 9%, penyebab lain 15%, kejadian preeklamsia di negara berkembang berkisar
antara 0,3% hingga 0,7% Namun, di negara maju, kejadian preeklamsia relatif kecil,
berkisar 0,05% sampai 0,1%. Di Indonesia, preeklamsia berat dan eklampsia
menyumbang 1,5% sampai 25% dari angka kematian ibu, sedangkan angka
kematian bayi antara 45% dan 50% (Djannah, 2010).

13
Prevalensi preeklampsia di Jawa Tengah mengalami adanya peningkatan setiap
tahunnya dari tahun 2014-2016. Pada tahun 2014 prevalensi preeklampsia sebanyak
24,44% dari 711 kematian per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2015 mengalami
peningkatan menjadi 26,34% dari 619 kematian per 100.000 kelahiran hidup,
sedangkan tahun 2016 juga mengalami peningkatan menjadi 27,08% dari 602
kematian per100.000 terdapat kelahiran hidup. Pada tahun 2014 dan tahun 2015
preeklampsia adalah penyebab kematian utama di provinsi Jawa Tengah, sedangkan
pada tahun 2016 preeklampsia penyebab kematian nomor dua setelah perdarahan
(Dinkes, 2017) sejak Januari sampai dengan Desember 2011 sebanyak 3.869 dengan
persentasi (100%), pasca perdarahan post partum 12 orang (0,33%) diantaranya
perdarahan post partum dengan indikasi pre eklampsi 9 orang (0,24%) dan 151
orang (4,09%) post partum dengan indikasi Seksio Sesarea. Sedangkan pada bulan
januari sampai dengan 2012 terdapat 3.851 post partum dengan persentasi (100%),
post partum pasca perdarahan 39 orang (1,01%), perdarahan post partum10 orang
(0,26%) dengan post partum indikasi pre-eklamsia dan 124 orang (3,22%)dengan
post partum secsio sesarea (Dwi, 2013)
Di Rumah Sakit islam sultan agung semarang pada tahun 2018 terdapat kasus
preeklamsia sebanyak 139 kasus,pada tahun 2019
Melihat berbagai fakta bahwa tingginya peningkatan angka kematian di Indonesia
pada ibu hamil dengan indikasi perawat berperan penting salah satunya berupa
memberikan pendidikan kesehatan terkait operasi SC Dengan ini penulis tertarik dan
mengangkat kasus ini untuk dijadikan Karya Tulis Ilmiah. Sehingga karya tulis
ilmiah ini penulis mengambil “Asuhan keperawatan maternitas pada ny.e denga
post sectio caesarea indikasi preeklamsia berat di ruang baitunnisa 2 Rumah
Sakit islam sultan agung semarang”.

14
B. Tujuan Penulisan
1. . Tujuan umum
Mahasiswa mampu memahami suatu konsep tentang post section caesareo dan
mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah section
caesareo
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny.E Dengan post partum SC
indikasi preeklamsia berat
b. Mampu mendeskripasikan analisa data pada pasien post partum SC dengan
indikasi preeeklamsia berat
c. Mampu menjelaskan diagnosa keperawatan pada pasien post partum SC dengan
indikasi preeklamsia berat
d. Mampu menjelaskan intervensi keperawatan pada pasien post partum SC dengan
indikasi preeklamsia berat
e. Mampu menjelaskan implementasi keperawatan pada pasien post partum SC
dengan indikasi preeklamsia berat
f. Mampu menjelaskan evaluasi keperawatan pada pasien post partum dengan
indikasi preeklamsia berat
g. Mampu menjelaskan dokumentasi keperawatan pada pasien post partum dengan
indikasi preeklamsia berat
Penulis mampu mengevaluasi keberhasilan dari tindakan keperawatan pada klien
dengan masalah section caesareo

15
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Mengembangkan ilmu keperawatan untuk menyiapkan perawat yang kompeten
dan dapat mendedikasikan diri dalam memberikan asuhan keperawatan yang
menyeluruh atau holistic, khususnya memberikan asuhan keperawatan
maternitas dengan post partum sc dengan indikasi preeklamsia berat
2. Bagi Profesi Kesehehatan
menambah wawasan pengetahuan ilmu dalam menerapkan Asuhan Keperawatan
pada pasien post partum dengan indikasi preeklamsia berat .
3. Bagi Lahan Praktik
sebagai bahan pembelajaran dan untuk mendapatkan referensi dalam
menerapkan asuhan keperawatan pada pasien post partum dengan indikasi
preeklamsia berat.
4. Bagi Masyarakat
untuk meningkatkan pengetahuan dan bahan informasi bagi masyarakat tentang
mengenai kehamilan dengan indikasi preeklamsia berat

16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Post Partum dengan SC atas Indikas PEB

1. Pengertian
Post partum merupakan plasenta lahir serta perlengkapan perlengkapan isi
kembali dalam kondisi saat sebelum berbadan dua, terdapatnya post partum masa
berlangsung sepanjang 6 minggu perkiraan

Terdapat 3 periode dalam nifas

a. Puerperium dini ialah kepulihan kala bunda telah diperbolehkan berdiri serta
Berjalan
b. Puerperium intermedial ialah pulihnya seluruh perlengkapan perlengkapan
genital secara menyeluruh
c. Remote puerperium ialah waktu yang akan dibutuhkan buat pulih serta sehat
sempurna, paling utama bila sepanjang berbadan dua ataupun waktu persalinan
memiliki komplikasi, waktu buat sehat sempurna sepanjang bisa jadi sebagian
minggu, bulan serta tahun(Wiseno, B., Winarni, I., Fevriasanty, 2017)
Masa nifas adalah masa atau periode waktu bagi organ reproduksi untuk
kembali ke keadaan tidak hamil, yang membutuhkan waktu sekitar 6 minggu.
Masa nifas adalah masa setelah melahirkan, bisa juga disebut masa nifas, yaitu
masa yang dibutuhkan untuk mengembalikan rahim setelah melahirkan, yaitu
selama 6 minggu. Masa nifas adalah masa 6 minggu sejak lahir sampai organ
reproduksi kembali normal sebelum hamil (Kirana, 2019)

2. Tujuan asuhan keperawatan post partum


Tujuan asuhan keperawatan pada post partum ialah buat melindungi kesehatan
bunda serta bayinya secara totalitas baik raga ataupun psikologi, dan membagikan
bimbingan tentang perawatan kesehatan diri serta menyusui. (Setyorini &
Mediastuti, 2014)

3. Adaptasi fisiologis dan psikologis post partum


Pergantian system reproduksi serta struktur terpaut adalah
a. Uterus

17
Proses involution: akibat kontraksi otot otot polos uterus Besar
fundus uteri
a) Sehabis balita lahir: setinggi pusar
b) Sehabis plasenta lahir: 2 hari dasar pusar
c) 5 hari postpartum:½ simpisis pusar
d) Sehabis 10- 12 hari: tidak teraba diatas simpisis
e) Buah avocado gepeng, p 15 centimeter, l 12 centimeter, tebal 10 cm
Berat uterus:
a) Sehabis plasenta lahir: 1000 gram
b) Seminggu postpartum: 500 gram
c) 2 minggu postpartum: 300 gram
d) 6 minggu postpartum: 40- 50 gram
Kontraksi uterus
a) Palpasi: traba bundar dan keras, hingga kontraksi uterus kokoh/ baik.
2. Uterus teraba lunak: kontraksi uterus lemah/ tidak baik
b. After pain
a) Rasa mules/ perih abdomen, fisiologis 1– 3 hari pp
b) Menyusui memicu nyeri
c. Lochea
1. Rubra: 1- 2 hari pp, darah, sel desi 2, sel trofoblastik.
2. Serosa: 3– 4 hari, darah lama, serum, leukosit, sisa jaringan, darah
menyebur, warna merah muda ataupun coklat.
3. Sanguolenta: antara 5- 9 hari, warna coklat hingga kuning.
4. Alba: 10 hari ke atas, leukosit, desidua, sel epitel, mucus, serum serta
kuman, warna kuning hingga putih.
5. Purulenta( abnormal): pus.
d. Serviks
Semacam corong: sebab korpus uteri berkontraksi serta serviks tidak,
seakan terdapat Batas antara korporat Untuk serviks, sebuah cincin
dibuat. Warna serviks Hitam dan merah karena penuh dengan pembuluh
darah

18
1. Serviks: sehabis bakal anak lahir, bisa dimasuki tangan pemeriksa, 2 \
jam pp: 2- 3 jari pemeriksa, satu minggu pp: satu jari pemeriksa gram.
Miss V serta Parineum
2. Estrogen pp yang menyusut berfungsi dalam penipisan mukosa Miss
V serta hilangnya rugae.
3. Dispareunia( perih dikala coitus), hingga guna ovarium kembali
wajar.
e. Sistem Kardiovaskuler
1. Volume darah: Sehabis melahirkan, ikatan shunt hendak lenyap
dengan seketika, volume darah bunda relative meningkat, sehingga
beban kerja jantung, hemokonsentrasi, hari ke- 3 sd 15 pp.
f. ( 3 ) pergantian fisiologis yang nelindungi perempuan postpartum.
1. Eliminasi perputaran uteroplasenta kurangi dimensi dasar
vaskularusasi maternal 10%- 15%.
2. Kehabisan guna endokrin plasenta, membebaskan stimulus buat
fasodilatasi.
3. Mobilisasi air extra vaskuler diismpan sepanjang kehamilan, shock
hipofolemik.
g. Sistem Neurologi
1. Kegelisahan
Eliminasi sehabis kelahiran anak, kurangi,Sindroma karpal,
menghindari kompresi pada syaraf, sakit kepala,bermacam- macam
dari 1- hari hingga sebagian minggu.
h. Sistem Muskuloskeletal
1. Pusat gravitasi.
• Stabilisasi tulang- tulang komplit 6- 8 minggu sehabis melahirkan.
• Ligamentum rotundum jadi kendor, sehingga uterus jatuh ke balik.
• Mobilisasi dini menghindari stasis darah, menghindari efek
tromboplebitis ataupun emboli.
2. Menyesuaikan diri Psikologis
Fase- fase transisi merupakan selaku berikut:
a. Fase prediksi kehamilan

19
b. Fase prediksi jadi orangtua, buat keputusan, serta harapan, berbagi
pekerjaan dalam keluarga.
c. Fase bulan madu( periode postpartum): kontak akan lebih lama serta
seksual, menggali kondisi anggota keluarga yang baru.
3. Fase menyesuaikan diri kedudukan jadi ibu
a. Taking in : pada awal jam kelahiran hingga 1- 2 hari, dependent
pasif, focus pada diri sendiri, butuh rehat.
b. Taking hold: dependent– independent, focus mengaitkan
balitamelaksanakan perawtan diri sendir, waktu baik untuk
penyuluhan, bisa menerima tanggung jawab
c. Letting go: independent pada kedudukan yang baru. hari hari
Terakhir minggu awal sehabis melahirkan.
4. Fase menyesuaikan diri jadi orang tua
Kelahiran mendesak orang tua buat menjaga serta bertanggung jawb
terhadap anaknya. Proses parenting bergantung :konsep, nilai, budaya, latar
balik, filosofi dalam menjaga anaknya(Anik puji rahayu, 2016)

20
4. Konsep asuhan keperawatan (pengkajian s/d intervensi)
1. Pengkajian pada post partum
a. Identitas pasien
identitas suami
b. Keluhan utama saat hamil
c. Riwayat keperawatan
1. Riwayat kesehatan
2. Riwayat kehamilan
3. Riwayat persalinan
4. Keadaan bayi
5. Data bayi
6. Riwayat keluarga
d. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
b. Tanda - tanda vital
c. Kepala
d. Leher
e. Dada
f. Abdomen
g. Panggul
h. Genito urinaria
i. Vulva/ vagina
j. Ekstremitas atas/bawah
e. Pemeriksaan penunjang(aziz alimul hidayat, 2021)
2. Diagnosa keperawatan
1) Gangguan rasa nyaman nyeri b.d trauma mekanisme,
edema atau pembesaran jaringan
2) risiko tinggi infeksi b.d trauma jaringan dan kerusakan
kulit
3) konstipasi b.d penurunan tonus otot, efek-efek dehidrasi,
diare dan nyeri perinel/rectal
1. Intervensi
1) Diagnosa 1

21
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d trauma mekanisme, edema atau
pembesaran jaringan
Tujuan : Nyeri dapat hilang atau berkurang, setelah dilakukan
tindakan keperawatan
Kriteria hasil
a. Klien tampak rileks
b. Rasa nyaman nyeri dapat berkurang
c. Skala nyeri 1-2
d. Tanda-tanda vital dalam batas normal
Rencana tindakan
a. Menentukan lokasi nyeri dan berbagai sifat nyeri,
menininjau ulang persalinan dan catat kelahiran
b. menginspeksi perbaikan perineum dan episiotomi
c. memberikan kompres pada perineum, pada
khususnya selama 24 jam pertama setelah
kelahiran
d. Anjurkan relaksasi nafas dalam
2) Diagnosa
Risiko tinggi infeksi b.d trauma jaringan dan kerusakan kulit
Tujuan : Resiko tinggi infeksi tidak terjadi setelah dilakukan
tindakan keperawatan
Kriteria hasil
a. demostrasikan teknik-teknik untuk menurunkan resiko
b. tuunjukkan luka bekas dari darinage purulent terbebas dari infeksi
dan karakteristik normal
Rencana tindakan
a. memantau suhu dan nadi dengan rutin dan sesuai dengan indikasi
b. infeksi sisi perbaikan episiotomi selama 8 jam, memperhatikan
nyeri tekan berlebihan, kemerahan, edema atau ada lerasi
c. memperhatikan frekuens berkemih
d. menganjurkan klien mandi setiap hari dan mengganti pembalit
3) Diagnosa
Konstipasi b.d penurunan tonus otot, efek-efek dehidrasi, diare

22
dan nyeri perinel/rectal
Tujuan : Konstipasi tidak terjadi setelah dilakukan tindakan
keperawatan
Kriteria hasil
a. Klien defekasi biasa
b. keluhan saat BAB tidak ada
Rencana tindakan
a. Auskultasi adanya bising usus
b. Memberikan informasi diet yang tepat tentang dengan
pentingnya makanan kasar, meningkatan cairan dan usaha untuk
membuat pengosongan normal
c. Menganjurkan peningkatan tingakat aktivitas dan ambulasi
sesuai toleransi
d. Mengakaji episiotomi, memperhatikan adanya leserasi dan
derajat keterlibatan jaringan. (S. Wahyuningsih, 2019)

5. Tahapan post partum


a) aImmediate Post Partum :( sehabis plasenta keluar lahir 24 jam) pada lekas
sehabis plasenta lahir hingga 24 jam, ada pula permasalahan dan kerap terjalin
misalnya atonia uteri oleh sebab dengan itu butuh melaksanakan pengecekan
kontraksi uterus, pengeluaran lochea, tekanan darah bunda serta temperatur.
b) Early Post Partum (24 jam – 1 minggu) Pada fase ini membenarkan involusi
uteri didalam kondisi wajar,tidak ada terdapat perdarahan, lochea tidak berbau
busuk, tidak demam, bunda lumayan memperoleh santapan serta cairan dan
bunda bisa menyusui dengan baik
c) Late Post Partum ( 1 minggu – 6 minggu) Waktu yang sangat dibutuhkan buat
pulih serta sehat sempurna paling utama apabila sepanjang berbadan dua
ataupun waktu saat persalinan memiliki komplikasi, jam buat sehat sempurna
dapat berminggu, bulan ataupun tahun. (Wahyuningsih, 2019)

6. Komplikasi Post Partum


a. Infeksi postpartum
b. nyeri pada luka robekan
c. kekurangan darah postpartum
d. perdarahan masa nifas
23
e. gangguan perkemihan
f. sakit kepala
g. preeklamsia. (H. P. Wahyuningsih, 2018)

24
7. Patways

Plasenta previa, rupture


sentralis dan lateralis, panggul Section Caesarea
sempit, pre-
eklamsia,persalinan lama

Post anestesi Luka post operasi

Penurunan medulla Penurunan kerja


pons
Jaringan Jaringan
oblongata
terputus terbuka

Penurunan refleksi Penurunan kerja


Merasang area Proteksi kurang
batuk otot eliminasi
sensorik

Akumulasi sekret Penurunan Gangguan rasa Invansi Bakteri


peristalistik usus nyaman

Bersihan jalan nafas


tidak efektif Konstipasi
Nyeri Resiko infeksi

Sumber :(Sholihah, 2019)

25
B. Section caesarea

1. Pengertian Sectio Caesarea


Seksio sesarea merupakan operasi untuk lahirkan janin dengan membuka
dinding perut dan dinding rahim atau vagina , histerektomi untuk mengeluarkan
janin dari bagian rahim. (padila, 2015)
Operasi caesar adalah sayatan yang dibuat di dinding perut dan rahim
janin. Perhatikan derajat penyembuhan luka akibat sayatan pada operasi caesar
(shela cristina dkk, 2012)

2. Manifestasi klinis
a. Plasenta previa sentral dengan lateral (posterior).
b. Panggulnya mengecil.
c. Disporsi cefalopelvik : yaitu ketidakseimbangan antara ukuran kepala dan
ukuran panggul.
d. Rupture Rahim mengancam .
e. Persalinan lama (prolonged labor).
f. Partus tak maju (obstructed labor).
g. persalinan serviks yang sulit
h. Pre-eklamsia dan hipertensi.(Nurarif & Hardhi, 2015)

3. Factor resiko section caesarea


Menurut (Nurarif&kusuma, 2017)faktor risiko terjadinya infeksi adalah
sebagai berikut :
a. Sebuah dampak prosedur invasi
b. Peningkatan paparan patogen lingkungan.
c. Pertahanan tubuh tidak mencukupi, integritas kulit terganggu, ketuban
pecah dalam waktu yang lama, dan ketuban pecah sebelum waktunya ,
d. pertahanan tubuh tidak mencukupi adanya:Penurunan hemoglobin,
imununosupresi

4. Patofisiologis
Sectio caesarea adalah tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat lebih
500 gram, sayatan di dinding rahim yang masih utuh. Indikasi untuk operasi ini
adalah deformasi kepala-panggul, disfungsi uterus, deformasi jaringan lunak,
plasenta previa, dll, untuk ibu. Bagi janin, itu adalah gawat janin dll. Ibu dari
26
janin yang menjalani operasi caesar akan mengalami adaptasi postpartum yang
baik.Dari aspek kognitif, pengetahuan yang kurang.Karena kurangnya informasi
dan aspek fisiologis yaitu kurangnya produk oksitosin hanya sedikit. air susu
akan keluar, dan luka pada sayatan akan menjadi pintu masuk kuman.Oleh karena
itu, antibiotik dan perawatan luka harus diberikan secara aseptik.Nyeri
merupakan salah satu penyebab utama ketidaknyamanan sayatan. Sebelum
operasi, pasien membutuhkan anestesi lokal dan umum, tetapi anestesi umum
memiliki dampak yang lebih besar pada janin dan ibu. Akibatnya janin bisa
mati(Nurarif & Hardhi, 2015).

5. Indikasi
a. Indikasi ibu
1) Penyakit ibu yang parah, seperti penyakit jantung berat, diabetes
melitus, preeklamsi berat atau eklamsia, kanker serviks, atau
infeksi berat (yaitu virus herpes simpleks tipe II atau herpes
genitalia dalam 2 minggu penyakit aktif atau aktif
2) operasi rahim sebelumnya, termasuk miomektomi,
Pelahiran caesarea sebelumnya dengan insisi klasik, sebelumnya atau
rekontruksi rahim
3) Obstruksi jalan lahir karena adanya mioma atau tumor ovarium
b. Indikasi janin
1) Kegawatan janin, seperti janin dengan kasus prolaps tali pusat,
insufisiensi uteroplasenta berat
2) Malpresentasi, seperti adanya letak melintang, janin dengan presentasi
dahi
3) Kehamilan kembar dengan bagian terendah janin kembar adalah
Pada posisi melintang bokong (NURARIF, 2015.)

6. Komplikasi
Kemungkinan yang timbul setelah dilakukan operasi ini antara lain (padila, 2015)
a. Infeksi (Nifas)
a) Ringan, suhu naik dalam beberapa hari.
b) Sedang, suhu meningkat disertai dehidrasi Dan perut kembung ringan.
c) Paralisis peritoneal ,septicemia dan paralisis usus yang parah .

27
b. Perdarahan
1) Banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka.
2) Perdarahan ditempat tidur plasenta.
a) Cedera kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih
dengan hiperperitonisasi
b) Kemungkinan rupture spontan pada kehamilan berikutnya lebih tinggi

7. Jenis – jenis section caesarea


Sectio caesarea abdominalis
1. Sectio caesarea klasik (Corporal)
Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang sekitar 10 cm
didalam tumbuh Rahim, namun teknik ini jarang digunakan karena
banyak kekurangan namun metode ini dapat dipertimbangkan bila
terdapat banyak plengketan organ seperti operasi berulang.
2. Section caesarea ismika (Profunda)
Dilakukan dengan membuat sayatan melintang cekung sepanjang
kurang 10 cm dibagian bawah Rahim (metastasis serviks rendah )
3. Section caesarea vaginalisi
Menurut arah sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat
Dilakukn sebagai berikut:
1) Sayatan panjang (longitudinal)
2) Sayatan melingkar (transversal)
3) Sayatan huruf T (T-incision) (NURARIF, 2015.)

28
C. Preeklamsia

1. Pengertian
Preeklampsia merupakan darah tinggi yang terjadi pada ibu hamil Dengan
Usia kehamilan 20 minggu atau selesai persalinan dengan adanya tanda
meningkatnya tekanan darah menjadi 140/90mmHg(Sitomorang & Dkk,
2016).
Preeklampsia adalah kumpulan tanda tanda muncul pada ibu hamil,
bersalin dan nifas yang terdiri dari edema, tekanan darah tinggi, proteinuria
tapi tidak sama sekali menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau darah
tinggi sebelumnya, dan gejalanya biasanya terdapat tanda tanda setelah
kehamilan berumur 28 minggu atau lebih (Rustam Muctar, 1998 dalam
(Padila, 2015).

2. Etiologi
Penyebab preeklamsia saat ini belum jelas, namun dikatakan bahwa
preeklampsia dapat terjadi pada beberapa orang, termasuk ibu yang memiliki
faktor internal seperti usia karena penuaan juga lebih mungkin menderita
hipertensi kronis dan menghadapi hipertensi kronis. Hipertensi dalam
kehamilan, riwayat persalinan, keturunan, riwayat kehamilan, riwayat
preeklamsia (Sitomorang & Dkk, 2016)

3. Manifestasi klinis
Gambaran klinis preeklamsia diawali adanya penambahan berat badan
meningkat, kemudian kaki dan tangan bengkak, darah tinggi meningkat,
lalu akhirnya proteinuria. Gejala umum preeklamsia adalah sakit kepala
parah. Ketegangan pada dinding hati yang disebabkan oleh perdarahan,
edema, atau nyeri yang disebabkan oleh masalah perut dan penglihatan
(seperti penglihatan kabur bahkan terkadang kebutaan pada pasien)
membuat perut sakit. Penyakit ini disebabkan oleh menyempitnya
pembuluh darah dan edema(Sitomorang & Dkk, 2016)

4. Patofisiologi
Pada preeklamsia, vasospasme disertai retensi air lalu garam. Pada
biopsi ginjal, spasme arteriol glomerulus sangat besar. Dalam macam macam
kasus, lumen areola sangat sempit sehingga hanya satu sel darah merah yang

29
benar-benar melewatinya. Oleh karena itu, jika semua arteri kecil di tubuh
mengalami kejang, tekanan darah akan meningkat sebagai upaya untuk
mengatasi peningkatan tekanan di sekitarnya, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan oksigen dalam jaringan. Pada saat yang sama, mungkin juga
karena retensi air dan garam. Penambahan berat badan dan edema yang
disebabkan oleh penumpukan air yang berlebihan di ruang interstisial belum
diketahui. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriol, yang
menyebabkan perubahan glomerulus. Vasokonstriksi adalah dasar dari
patogenesis preeklamsia, yang dapat menyebabkan peningkatan resistensi
total dan menyebabkan hipertensi. Adanya vasokonstriksi juga akan
menimbulkan hipoksia pada endotel setempat, sehingga terjadi kerusakan
endotel, kebocoran arteriola disertai perdarahan mikro tempat endotel. Pada
preeklampsia serum antioksidan kadarnya menurun dan plasenta menjadi
sumber terjadinya peroksidase lemak. Sedangkan pada wanita hamil normal,
serumnya mengandung transferin, ion tembaga dan sulfhidril yang berperan
sebagai antioksidan yang cukup kuat. Peroksidase lemak beredar dalam
aliran darah melalui ikatan lipoprotein. Peroksidase lemak ini akan sampai
kesemua komponen sel yang dilewati termasuk selsel endotel tersebut.
Rusaknya sel-sel endotel tersebut akan mengakibatkan antara lain ;adhesi dan
agregasi trombosit, gangguan permeabilitas lapisan endotel terhadap plasma,
terlepasnya enzim lisosom, thromboksan dan serotonin sebagai akibat
rusaknya trombosit. Produksi tetrasiklin terhenti, terganggunya
keseimbangan prostasiklin dan tromboksan, terjadi hipoksia plasenta akibat
konsumsi oksigen dan perioksidase lemak(Nuraini, 2011)

5. Tanda gejala preeklamsia


Beberapa gejala subjektif preeklampsia antara lain :

a. Nyeri kepala
sakit kepala Sakit kepala jarang terjadi pada preeklamsia
ringan, dan sakit kepala sering terjadi pada preeklamsia
berat. Sakit kepala sering terjadi di lobus frontal dan tulang
oksipital. Analgesik biasa tidak akan menyembuhkan
penyakit ini
b. Nyeri epigastrium
30
Nyeri di perut bagian atas merupakan keluhan yang umum Pada
preeklamsia berat keluhan ini dikarenakan oleh peningkatan darah tinggi
pada kantung hati karena edema atau perdarahan
c. Terganggunya penglihatan

mengeluh tentang gangguan penglihatan Dikarenakan oleh spasme


aterosklerotik, iskemia dan edema Retina. Bahkan dalam kasus jarang
terjadi, hal itu disebabkan Melalui ablasi retina. Pada preeklamsia ringan,
tidak ada temukan tanda-tanda subjektif(Ratnawati, 2018).

6. Penyebab
Preeklamsia selama kehamilan dapat menyebabkan asfiksia pada bayi
baru lahir. Patofisiologi asfiksia neonatal disebabkan oleh perubahan vaskuler
yang terjadi selama kehamilan. Pada kehamilan normal, fibroblast menyerang
intima arteri spiralis, menyebabkan degenerasi lapisan otot dan jaringan di
sekitarnya, menyebabkan ekspansi spiral, jaringan stroma menjadi longgar, dan
membuat lumen lebih mudah. Arteri spiralis mengalami dilatasi dan
dilatasi(Indah & Apriliana, 2016)

7. Komplikasi
komplikasi preeklamsia terbagi menjadi dua jenis yaitu komplikasi ibu dan
dua jenis komplikasi pada janin / bayi.
a) Komplikasi ibu meliputi kelemahan rahim, sindrom HELLP, gagal ginjal,
perdarahan otak, edema paru, gagal jantung, dan

b) Komplikasi janin, seperti asfiksia neonatal,tumbuhnya bayi terhambat


(retardasi pertumbuhan janin dalam rahim), hipoksia intrauterine, persalinan
prematur dan berat lahir rendah(Indah & Apriliana, 2016)

A. Konsep Keperawatan Maternitas Post Sc Dengan indikasi Preeklamsia

1. Pengkajian
Evaluasi adalah ide dasar dari proses keperawatan, yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang pelanggan untuk mengidentifikasi
dan mengidentifikasi masalah fisik, psikologis, sosial dan spiritual, kesehatan
dan kebutuhan keperawatan pelanggan(Dermawan, 2016)
a. Identitas ibu
31
b. Data Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Dahulu
a) Adanya Kemungkinan ibu pernah mempunyai berpotensi sebelum hamil
b) Adanya Kemungkinan juga ibu memiliki Penyakit berat atau menular dan
menurun seperti jantung, hipertensi, DM, TBC, hepatitis, penyakit kelamin
atau abortus
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Riwayat pada sebelum inpartu didapatkan cairan ketuban yang keluar
pervaginam secara spontan kemudian tidak diikuti tanda-tanda persalinan.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
AdakahKemungkinan penyakit keturunan dalam keluarga seperti jantung,
DM, Hipertensi, TBC, penyakit kelamin, abortus, yang mungkin dapat
diturunkan kepada pasien
A. Pemeriksaan umum
Pemeriksaan umum menurut (Yuli,2017) meliputi:
a. Keadaan umum, keadaan umum pasien biasanya lemah 29
b. Tanda-tanda vital, Tekanan darah normal atau menurun 80 kali permenit,
suhu meningkat > 37,5 C dan respirasi meningkat.
B. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala, Meliputi bentuk wajah apakah simetris atau tidak, keadaan rambut
dan keadaan kulit kepala.
b. wajah, Terlihat pucat dan tampak menahan sakit
c. Mata, Anemis atau tidak, dengan melihat konjungtiva merah segar atau
merah pucat, sclera putih atau kuning.
d. Hidung, Ada terdapat polip atau tidak, bersih atau kotor
e. Gigi, Bersih atau kotor, ada karies atau tidak
f. Lidah, Bersih atau kotor
g. Bibir, Lembab atau kering
h. Telinga, Bersih atau kotor, ada benjolan kelenjar tiroid atau tidak.
i. Abdomen, ada tidaknya distensi abdomen, bagaimana dengan luka oprasi
adakah perdarahan, berapa tinggi fundus uterinya, bagaimana dengan
bising usus dan adakah nyeri tekan atau tidak. 30

32
j. Thoraks, Perlu dikaji kesimetrisan dada, ada tidaknya retraksi intercostal,
pernapasan tertinggal, suara wheezing, ronchi, bagaimana irama dan
frekuensi pernapasan.
k. Payudara, Perlu dikaji bentuk payudara, puting susu menonjol atau tidak
dan pengeluaran ASI
l. Genetalia, Ada oedema atau tidak, adakah pengeluaran lochea dan
bagaimana warnanya m. Ektermitas, Simetris atau tidak, ada terdapat
oedema atau tidak

2. Diagnosa Keperawatan
Kemungkinan diagnosis yang ditemukan pada ibu dengan Post SC sesuai (Tim
Pokja SDKI DPP PPNI, 2017) adalah :
1. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera Fisik,prosedur
operasi (D.007)
2. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur infasi
(D.0142)
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Hambatan lingkungan
(D.0005)

3. Intervensi Keperawatan
A. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera Fisik,prosedur
operasi (D.007)
Kriteria hasil (SLKI) : (PPNI 2018 )

b. Keluhan nyeri menurun


c. Meringis menurun
d. Kesulitan tidur menurun
e. Gelisah menurun
Intervens:
a. Identiffikasi karakteristik nyeri
b. Identifikasi riwayat obat
c. Monitor TTV
d. Monitor efektifitas analgesik
e. Tetapkan efektifitas analgesik untuk mengoktimalkan pasien
f. Jelaskan efek samping obat
33
g. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik

B. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur infasi


(D.0142)

Kriteria Hasil (SLKI)


a. Area luka membaik
b. Kebersihan badan meningkat
c. Kebersihan tangan meningkat
d. Nyeri menurun
Intervensi :
a. Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
b. Membatasi jumlah pengunjung
c. Memberikan perawatan kulit pada area edema
d. Mencuci tangan
e. jelaskan tanda dan gejala infeksi
f. Mengajarkan mencuci tangan dengan benar
g. Mengolaborasi pemeberian imunisasi, jika perlu
C. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan (D.0005)
Kriteria hasil (SLKI) :

a. Keluhan sulit tidur menurun


b. Keluhan sering ter jaga menurun
c. Keluhan tidak puas menurun
d. Keluhan istirahat tidak cukup menurun
Intervensi :

a. Identifikasi faktor pengganggu tidur


b. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
c. Modifikasi lingkungan
d. Melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyaman
e. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
f. Kolaborasikan pemberian obat tidur, jika perlu

34
BAB III
Laporan Asuhan Keperawtan
A. Pengkajian
Pengkajian asuhan keperawatan ini dilakukan pada tanggal 27 januari 2021
pada pukul 15.40 WIB. Penulis melakukan asuhan keperawatan post partum spontan
pada Ny.E Diruaang Baitunissa 2 Diperoleh data/gambaran pengkajian kasus
sebagai berikut:
1. Data Umum:
a. Identitas klien
Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 januri 2021 pukul 05.40
WIB diruang Baitunnisa 2 Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang,
pasien bernama Ny E berusia 27 tahun berjenis kelamin perempuan.
Pasien merupakan seorang karyawan swasta, pendidikan terakhir pasien
SMA, pasien dibawa ke RS dengan G3P3A0 anak pasien yang masih
hidup ada 2 yaitu anak pertama dan anak kedua.

Selama klien dirawat Di RS islam sultan agung orang yang


bertanggung jawab adalah teman dekat pasien yang bernama Ny.S ,
alamat rumah Desa Batu karang tengah,Demak umur 22 tahun, beragama
islam, dan pekerjaan setiap harinya adalah sebagai karyawan wiraswasta
b. Status obstetri
Klien dengan G3P3A0 Kehamilan ketiga belum sudah memiliki
anak dan memiliki riwayat dan tidak memiliki riawayat keguguran dan
normal , kemudian klien hamil kembali dan melahirkan secara SC.
c. Keluhan utama

Klien datang ke rumah sakti dengan keluhan pusing pada tanggal


26 Januari 2021 jam 16.00 WIB dengan indikasi preklamsia dengan TD
:160/113 Nadi : 106x/mnt , Suhu : 36ºC. HPHT 03 mei 2020 dan HPL 06
Februari 2021. Kemudian pada tanggal 27 januari 2021 klien di lakukan
tindakan SC pada pukul 10.00 dan selesai pada jam 11.45
d. Riwayat kesehatan sekarang
setelah SC klien mengeluh nyeri pada bagian abdomen luka insisi post SC,
nyeri yang terus menerus seperti diiris-iris dengan skala nyeri 5, ditambah lagi

35
jika melakukan aktivitas atau gerakan semakin sakit. Dan klien juga mengatakan
sulit tidur dan tidak berani banyak bergerak karena nyeri yang dirasakan pasien.
2. Riwayat kehamilan
Klien mengatakan pada kehamilan sebelumnya normal saja dan hanya
ini terjadinya preeklamsia
b. Riwayat menstruasi
Klien mengatakan siklus menstruasi 28 hari, lamanya kurang lebih 6-7 hari,
manarche pada umur 13 tahun, klien mengatakan sat mens tidak terdapat
gangguan
c. Riwayat KB
Klien mengatakan sudah pernah mengikuti program KB gunakan jenis
kontrasepsi suntik 1 bulan 1 x terjadi keluhan : pusing ,mual klien mengatasi
maslahnya denngan istirahat tidur , rencana klien ingin mengikuti program pil KB
d. Pemeriksaan fisik (HEAD TO TOE)

Keadaan klien
Keadaan umum klien tampak masih lemah, keasadaran composmentis,tanda-
tanda vital klien :tekanan darah 140/84 mmHg, nadi :80x/menit, Respiratory rate
(RR) :20x/menit, suhu :36.2. Bentuk kepala mesocepal, tidak ada oedem, tidak ada
nyeri tekan pada kepala , rambut tampak lurus, bersih, tidak mudah rontok,tidak
lepek dan berwarna hitam ,Leher tidak ada perbesaran kelenjar tyroid, tidak ada
perbesaran vena jugularis tidak terdapat benjolan pada leher,payudara
Inspeksi:Bentuk simetris, tidak ada oedem, tidak ada lesi, puting susu menonjol,
areola berwarna gelap ,areola berwarna gelap ,produksi asi baik Palpasi: Tidak ada
nyeri tekan :,Bentuk abdomen simetris ,terdapat luka insisi SC dengan jenis
horizontal tertutup perban dengan ukuran panjang luka sekitar 12 cm dengan lebar 1-
2 cm ,TFU 2 jari dibawah tali pusat ,Posisi Sejajar dengan umbilicus Kontraksi Baik,
kemudian lokhe rubra berwarna merah kecoklatan ,konsistensi lender dan darah ,bau
anyir,perineum keadaan utuh ,tida ada tanda “ redda ,dan bersih tidak ada oedeam
,eliminasi klien mengatakan terpasang kateter dengan frekuensi 500cc ,berbau
pesing,setelah melahirkan tetapi belum BAB,ekstremitas bawah tidak terdapat
edema pada ekstremitas atas dan bawa, ekstrimtas atas tangan kiri terpasang
infus,ekstremitas bawah tidak terdapat varise
I. Pengkajian kebutuhan khusus
36
1. Oksigenasi
Tidak ada keluhan sesak napas, pasien tidak mengeluh sesak
2. Nutrisi
Pasien mengatakan makan sehari 3X terkadang habis terkadang tidak makan
sedikit tapi sering
3. Cairan
Pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam minum
RL : ± 500 ml, Koloid HES: 500 ml
4. Eliminasi
klien mengatakan dalam pola eliminasinya tidak ada keluhan keringat berlebih,
dalam BAK pertama setelah persalinan Klien mengatakan BAB yang pertama
yaitu setelah melahirkan sekitar pukul 15.10 WIB, kemudian keluhan BAK
kedua: klien mengatakan Tidak ada keluhan BAK dan BAB.
5. Kenyamanan: Pasien mengeluh nyeri pada perut/ luka insisi post
SC
P: klien mengatakan saat bergerak nyerinya semakin bertambah
Q: klien mengatakan nyeri seperti diiris-iris
R: klien mengatakan pada perut/ luka insisi post SC
S: klien mengatakan skala nyeri 5
T: klien mengatakan nyerinya terus menerus
6. Pola manajemen kesehatan Post partum
a. Pola istirahat dan tidur
Klien mengatakan, setalah melahirkan klien tidur 4 – 5 jam klien mengatakan
kurang tidur dan sering terjaga setiap malam
7. Pemeriksaan fisik bayi
BB : 3200 gram
Panjang : 51 cm
Lingkar dada: 46 cm
Lingkar kepala: 30 cm
8. Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin : 12.2 g/Dl ,Hematokrit : 36.6 % ,Leukosit: 12.10 ribu/µL,
Trombosit: 315 ribu/µL,Golongan daraH: B/Positif , PT : 9.5 detik PT (Kontrol) :
11.2 detik ,APTT: 28.1 detik , APTT (Kontrol) : 25.9 detik , GDS: 137 mg/Dl ,

37
Ureum: 9 mg/Dl , Creatinin : 0.57 mg/Dl , Natrium : 113.0 mmol/L , Kalium :
3.80 mmol/L , Klorida : 108.0 mmol/L, HbsAg: Non reaktif ,(Urinalisasi), Warna
:Kuning,Kejernian: Keruh, Protein : Trace, Reduksi : Negatif, Bilirubin :
Negatif, Reaksi/Ph : 6.0, Urobilinogen : 0.2 mg/Dl, Benda keton : Negatif ,Nitri :
Negatif

9. Terapi (nama obat)

Terapi yang diberikan pada Ny.E yang pertama Dopament 2x1 dalam
sehari untuk mengatasi darah tinggi ( hipertensi ) ,yang kedua sanmol ( satu tablet
) obat pereda nyeri, ketiga cefazoline ( 2 gram ) Antibiotik , Methylergometrine
1x1 mencegah pendarahan , Pct infus 3 x untuk mengatasi keluhan muncul nyeri
,vit.A 2 cap untuk memperoleh kualitas asi senhingga dapat meningkatkan
kekebalan tubuh ,antasida 3x1 untuk menetralkan asam lambung , cefadroxyl 3x1
untuk menghambat pertumbuhan bakteri ,metergin 3 x1 untuk pendarahan pasca
persalinan , Fermia 1x1 membantu untuk pemenuhan zat besi , dompelidone 3x2
untuk meredakan mual muntah , RL dan MGSO4 adalah cairan infus untuk
pasien

B. Analisis Data
Pada tanggal 27 januari pukul 15.40 selesai pengkajian didapatkan data
pasien sebagai berikut :

Data pertama pada data subjektif pasien mengatakan saat bergerak nyerinya
semakin bertambah ,dan nyerinya seperti teriris – iris dengan skala nyeri 5 dan
terasa nyeri terus menerus ,data objektifnyapasien tampak gelisah dan tidak
nyaman dari hasil tanda vital sign didapatkan TD : 160/84 mmhg, HR : 80x/menit
,RR : 20x/menit ,Suhu : 36,2 oC

Data kedua terdapat data subjektif pasien mengatakan sulit tidur karena
merasakan nyerinya dan sering terjaga setiap malam ,dan ketika tengang malam
sering terbangun dan tidurnya tidak nyenya ,Data objektif terdapat pasien sangat
cemas , wajah tampak pucat tampak sayu, lelah dan gelisah

38
C. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang bisa ditegakkan adalah nyeri akut berhubungan dengan
agen pencedera fisiologis dihubungkan dengan klien mengeluh nyerinya seperti
teriris –iris skala nyeri 5 dan nyerinya terasa terus menerus dan untuk diagnose
kedua gangguan pola tidur berhubungan hambatan lingkungan

D. Intervensi keperawatan
Masalah muncul pada tanggal 27 januari 2021 pada pukul 15.40 wib
didapatakan intervensi sebagai berikut:

intervensi untuk diagnose pertama nyeri akut berhubungan dengan agen


pencedera fisiologis tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 8
jam diharapkan nyeri pasien berkurang dengan kriteria hasil : Keluhan nyeri
menurun ,Meringis menurun, kesulitan tidur menurun ,Dengan planing
identifikasi lokasi nyeri, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri,
identifikasi penyebab nyeri, identifikasi pengetahuan tentang nyeri, berikan
teknik non farmakologi, kontrol lingkungan yang memperberat nyeri, anjurkan
memonitor nyeri mandiri.

Dan untuk diagnose kedua Gangguan pola tidru berhubungan dengan


Hambatan lingkungan setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 8 jam pola
tidur pasien tidak terganggu Keluhan sulit tidur menurun ,Keluhan sering terjaga
menurun, Keluhan tidak puas tidur menurun planning yang dapat ditegakkan
:Identifikasi faktor pengganggu tidur ,pola aktivitas dan tidur , Melakukan
prosedur untuk meningkatkan kenyaman ,memfasilitasi pasien untuk
menghilangkan stres sebelum tidur ,Ajarkan relaksasi otot , pemberian obat tidur,
jika perlu

E. Implementasi keperawatan
Telah disusun intervensi berdasarkan masalah, kemudian dilakukan
implementasi sebagai tindakan lanjutan dari asuhan keperawatan pada Ny E.
Adapun Implementasi yang dilakukan untuk mengatasi masalah klien
yaitu:Implementasi yang pertama dengan diagnosa Nyeri akut berhubungan
dengan agen pencedera fisiologis. Telah dilakukan implementasi pada hari rabu

39
27 januari 2021 sebagai berikut :pukul 15.40 wib dengan data subyektif :keluhan
nyeri dibagian perut terasa seperti teriris iris dengan skala 5 dan saat bergerak
nyerinya semakin bertambah dan data objektif :luka pasien terlihat mulai
mengering, pukul 16.00 wib mengidentifikasi pengetahuan nyeri data
subyektif:klien tidak tahu bagaimana cara meredakan nyeri dan data obyektif
:klien tampak memahami apa yang disampaikan perawat.

Pada hari kamis 28 januari 2021 ,pukul 20.00 wib mengidentifikasi lokasi nyeri,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas Memberikan teknik
nonfarmalogis untuk mengurangi rasa nyeri ,data subjektif : klien terlihat
merasakan nyeri , Data oabjektif : klien tampak memahami teknik meredakan
rasa nyeri ,pukul 20.20 memfasailitasi istrahat dan tidur Data subjektif : klien
mengatakan bahwa tidurnya kurang nyaman dan Data objektif : ( Suhu 36,5 C
,Tekanan Darah110 /80 mmhg,Nadi 90 x/menit ,Respiratory rate 20 x/menit ).
Pada hari jumat tanggal 29 januari 2021 Pukul 07.00 wib mengidentifikasi lokasi
nyeri, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri telah dilakukan
implementasi yang pertama menjelaskan strategi ,Data subjektif :kluen
mengatakan nyerinya masih belum berkurang Dan data objektif : klien tampak
lebih rileks ,pukul 07.30 wib menganjurkan mengunakan analgetik secara tepat
Data subjektif : klien mengatakan merasa kurang nyaman Dan Data Objektif:
pasien tampak lebih nyaman setelah minum obat analgetik

Implementasi yang kedua dengan Gangguan pola tidur berhubungan dengan


hambatan lingkungan,telah dilakukan implementasi pada tanggal 27 januari
2021 pukul 15.30 wib mengidentifikasi saat gangguan pola tidur berubah
mengidentifikasi pola tidur Data subjektif :klien mengatakan sulit tidur Data
objektif : klien tampak mengerti apa yang dijelaskan perawat , pukul 16.20 wib
Menjelaskan bagaimana tidur cukup selama sakit ,Data Subjektif : klien
mengatakan kurang tidur ,Data objektif : klien mengerti apa yang disampaikan
perawat tentang pola tidur , tanggal 28 januari 2021 pukul 20 .40 wib
mengidentifikasi saat gangguan pola tidur berubah memodifikasi lingkungan
,Data subjektif : klien mengatakan lebih menyukai lingkungan sunyi ,Data
objektif : klien mengatakan lebih nyeman dengan lingkunganya ,pukul 21.00 wib
melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan , Daata subjektif: klien

40
mengatakan lebih nyaman tidur terlentang ,Data objektif : klien mengatakan
merasa kebih rileks ,jumat 29 januari 2021 pukul 15.20 mengidentifikasi saat
gangguan pola tidur berubah mengajarkan relaksai otot autogenic atau cara
nonfarmalogic lainya , Data subjektif : klien mengatakan ingin tau bagaimana
cara meralaksasi dirinya agar lebih tenang ,Data objektif pasien tampak
memperhatikan apa yang disampaikan oleh perawat dengan teknik distrasi ,Pukul
16.00 wib mengkolaborasikan obat analgesic ,Data subjektif : klien mengatakan
nyerinya agak menurun ,Data objektif : memberikan obat analgesic sesuai anjuran
dokter.

I. Evaluasi
Evaluasi yang pertama yaitu Evaluasi yang pertama yaitu Nyeri akut
berhubungan dengan agen pencedera fisiologi pada hari Rabu tanggal 27
Januari 2021 didapatkan hasil dari evaluasi. Data subyektif: klien mengatakan
saat bergerak nyerinya semakin bertambah ,klien mengatakan nyerinya seperti
diris – iris , Data objektif : tampak luka insisi pada bagian perut sekitar 12 cm ,
klien tampak meringis nyeri ,skala nyeri 5 ,klien tampak gelisah , klien tampak
tidak nyaman , tekanan darah : 140 /84 mmhg, Nadi : 80x/menit ,suhu : 36,2C ,
Respiratory rate : 20x/menit . Maka dapat disimpulkan bahwa masalah nyeri
berhubungan agen pencedera fisiologis masalah belum teratasi dengan
melanjutkan intervensi dihari berikutnya dengan mempertahankan intervensi
yang telah direncanakan adapun intervensi yang akan dilaksanakan identifikasi
nyeri, kontrol lingkungan yang memperberat nyeri, berikan teknik non
farmakologi,
Pada hari kamis tanggal 28 januari 2021 didapatkan hasil dari eavluasi Data
: data subjektif : klien mengatakan luka bagian sc mulai mengering ,klien juga
mengatakan nyerinya sudah tidak seperti dulu lagi ,Data objektif : tampak luka
insisi pada bagian perut sekitar 12 cm, klien tampak masih meringis nyeri skala
nyeri 5 ,klien tampak gelisah ,klien tamppak tidak nyaman , tekanan darah 110/20
mmhg suhu 36,5C nadi 90 x/menit Respiratory rate 20x/menit maka disimpulkan
bahwa masalah nyeri berhubungan degang agen pencedera fisiologis maslah
teratasi sebagian dengan melanjutkan intervensi dihari berikutnya dengan
mempertahankan intervensi yang telah direncanakan adapun intervensi yang akan

41
dilaksanakan identifikasi nyeri, kontrol lingkungan yang memperberat nyeri,
berikan teknik non farmakologi,
Pada hari jumat tanggal 29 januari 2021 didapatkan hasil dari evaluasi
Data subjektif : klien mengatakan nyeri pada bagian sc mulai berkurang ,klien
mengatakan nyerinya tidak sesakit sebelumnya ,Data objektif : tampak luka insisi
pada bagian perut sekitar 12 cm ,klien tampak meringis nyeri ,skala nyeri 3 , klien
tampak tidak terlalu gelisah , klien masih tidak nyaman, tekanan darah
103/58mmhg suhu 36,5C nadi 82x/menit respiratory rate 18x/menit
Evaluasi yang kedua gangguan pola tidur berhubungan dengan
hambatan tidur pada hari rabu 27 januari 2021 dengan evaluasi yang didapatkan
Data subjektif: klien mengatkan sulit tidur karena merasakan nyerinya ,klien
mengatakan sering terjaga setiap malam, klien mengatakan sering terbangun
Data objektif: klien tampak lemas ,mata klien tampak sayu ,klien tampak lemas
,klien tampak gelisah Maka dapat disimpulkan bahwa masalah gangguan pola
tidur berhubungan dengan hambatan tidur belum teratasi tindakan yang akan
dilakukan mempertahankan intervensi yang dilaksanakan adapun intervensi yang
dilaksanakan yaitu identifikasi saatgangguan pola tidur berubah, jelaskan
pentingnya tidur cukup selama sakit, modifikasi lingkungan ,lakukan prosedur
untuk mrningkatkan kenyamanann ,ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara
nonfarmacologic lainya
Pada hari kamis 28 januari 2021 didapatkan evaluasi Data subjektif: klien
mengatkan mulai bisa tidur tepat waktu tapi masih merasakan nyeri ,klien
mengatkan maish sering terjaga setiap malam ,klien mengatkan masih sering
terbangun ,Data objektif: klien tampak lemas, klien tampak tidak cemas, klien
tampak gelisah Maka dapat disimpulkan bahwa masalah gangguan pola tidur
berhubungan dengan hambatan tidur teratasi sebagian tindakan yang akan
dilakukan mempertahankan intervensi yang dilaksanakan adapun intervensi yang
dilaksanakan yaitu saat gangguan pola tidur berubah, jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit, modifikasi lingkungan ,lakukan prosedur untuk mrningkatkan
kenyamanan
Pada hari jumat tanggal 29 januari 2021 didapatkan evaluasi data
subjektif: klien mengatakan sudah mulai bisa tidur tepat waktu tapi terkadang
masih terjaga dimalam haru dan masih merasakan nyeri, Data objektif: klien

42
tampak lebih rileks ,mata klien mulai tidak sayu, klien tampak tidak cemas klien
tampak gelisah mulai berkuranf ,maka masalah gangguan pola tidur berhubungan
dengan hambatan lingkungan teratasi tindakan intervensi yang akan dilakukan
adalah mempertahankan intervensi.

43
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab IV penulis membahas hasil analisa kasus dari Asuhan Keperawatan
Maternitas Intranatal Pada Ny E Dengan Diagnosa post section dengan indikasi
preeklamsia berat diRuang Nisa 2 RSI Sultan Agung Semarang yang telah
disesuaikan dengan teori oleh penulis. Asuhan Keperawatan post partum pada Ny
E dengan Diagnosa post section dengan indikasi preeklamsia Telah Dikelola
selama 3 x sift pada tanggal 27 Januari sampai 29 Januari 2021.
Penulis akan membahas terkait kekurangan dan hambatan yang
didapatkan oleh penulis selama pemberian asuhan keperawatan intranatal pada
Ny. E dengan diagnose post section dengan indikasi preeklamsia berat dengan
tetap memberikan aspek terhadap proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan

A. Pengkajian
Evaluasi merupakan ide dasar dari proses keperawatan, bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang pasien guna mengidentifikasi dan
mengidentifikasi masalah fisik, psikologis, sosial dan lingkungan, kesehatan dan
kebutuhan perawatan pasien. Data yang dikumpulkan harus komprehensif dan
mencakup aspek biologis, sosial Psikologis dan spiritual, wawancara pasien,
mungkin juga berasal dari keluarga pasien untuk menanggapi atau melaporkan,
tim layanan perawatan kesehatan, informasi rekam medis (RM), Menggunakan
berbagai sumber yang ada relevansinya dengan masalah pasien dan menggunakan
cara-cara pengumpulan data yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Dilakukan
secara sistematis dan terus menerus menurut (Dermawan, 2012)
Dalam pemberian judul, penulis mengangkat judul asuhan keperawatan
maternitas post partum pada Ny E dengan diagnosa section caesarea dengan
indikasi preeklamsia berat diruang nisa 2 RSI Sultan Agung Semarang. Saat
melakukan wawancara, observasi / pengamatan dan pemeriksaan fisik Penulis
tidak mengalami hambatan / kesulitan. Hal ini dikarenakan pasien kooperatif dan
terbuka dalam menyampaikan informasi kepada penulis.

44
B. Diagnosa
Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis tentang bagaimana
individu, keluarga, dan komunitas menanggapi masalah kesehatan aktual dan
potensial. Berdasarkan hal ini, perawat dapat dengan andal menentukan dan
memberikan intervensi berdasarkan pendidikan dan pengalaman mereka untuk
mempertahankan, mengurangi, dan membatasi. Mencegah dan mengubah
kesehatan pasien. Kesehatan pelanggan.(NANDA, 2014)
Berdasarkan hal tersebut penulis dapat menentukan dan menegakkan dua
diagnosa sebagai berikut :
1. Diagnosa yang muncul
Berdasarkan pengkajian yang diperoleh, penulis menegakkan diagnosa
yang pertama yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ,
Klien mengatakan nyeri dibagian perut luka bekas SC, Klien mengatakan nyeri
terus-menerus, Klien mengatakan nyeri bertambah jika bergerak data obyektif yang
ditemukan oleh perawat adalah klien tampak meringis, gelisah ,terlihat focus pada
dirinya Suhu 36,5 C ,Tekanan Darah 110/80 mmhg, Nadi 90 x/menit, Respiratory
rate 20 x/menit , dengan skala nyeri 5.
Nyeri setelah persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang
sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks,
serta penurunan janin selama persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi
peningkatan tekanan darah,denyut nadi, pernapasan, keringat, diameter pupil, dan
ketegangan otot ditandai dengan adanya kontraksi rahim, kontraksi sebenarnya
telah terjadi pada minggu ke-30 kehamilan yang disebut kontraksi Braxton hicks
akibat perubahan-perubahan dari hormon estrogen dan progesteron tetapi sifatnya
tidak teratur, tidak nyeri dan kekuatan kontraksinya sebesar 5 mmHg, dan kekuatan
kontraksi Braxton hicks ini akan menjadi kekuatan his dalam persalinan dan
sifatnya teratur(Sari et al., 2018)
Sedangkan untuk diagnose kedua adalah Ganggua pola tidur b.d Hambatan
lingkungan d.d Klien mengatakan sulit tidur karena nyeri Gangguan pola tidur
adalah gangguan yang terjadi pada kualitas dan kuantitas waktu tidur seseorang
akibat faktor eksternal(DPP & PPNI, 2016)

45
Pola tidur dipengaruhi oleh banyak faktor.Orang yang sakit membutuhkan lebih
banyak tidur daripada orang normal. Biasanya pada orang yang sedang sakit pola
tidurnya juga terganggu oleh penyakit seperti nyeri(Perry, 2016)
Kemudian penulis menegakkan diagnosa yang kedua hambatan lingkungan
dibuktikan dengan data sujektif klien mengatakan sulit tidur karena nyeri, klien
mengeluh istirahat tidak cukup, klien mengatakan tidur tidak puas sedangkan data
objektf klien tampak lemah, klien tampak sulit tidur
Dari hasi observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosa
yang paling diprioritaskan adalah nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis. Alasan mengapa memprioritaskan diagnose ini, dikarenakan
mendapatkan data subyektif pasien mengatakan saat bergerak nyerinya semakin
bertambah ,dan nyerinya seperti teriris – iris dan terasa nyeri terus menerus data
obyektif yang ditemukan oleh perawat adalah klien tampak meringis, gelisah
,terlihat focus pada dirinya Suhu 36,5 C ,Tekanan Darah 110/80 mmhg, Nadi 90
x/menit, Respiratory rate 20 x/menit , dengan skala nyeri 5.
Adapun kekurangan dari diagnosa yang didapatkan yaitu adanya resiko
perfusi serebral tidak efektif b.d hipertensi yang ditandai dengan klien mengatakan
pusing hasil tanda vital sign didapatkan TD : 160/84 mmhg, HR : 80x/menit ,RR :
20x/menit ,Suhu : 36,2 oC Tetapi penulis baru menemukan setelah melakukan
implementasi keperawatan yang sudah ditegakkan.

C. Intervensi
Pada tahap ini perawat merumuskan rencana tindakan keperawatan untuk
memecahkan masalah dan meningkatkan kesehatan pasien.Rencana keperawatan
merupakan rangkaian kegiatan untuk menentukan langkah dan prioritas
penyelesaian masalah, perumusan tujuan, rencana tindakan, dan evaluasi perawatan
pasien / klien Berdasarkan analisis data dan diagnosis keperawatan(Mulyanti,
2017) Intervensi merupakan perencanaan atau langkah dari proses keperawatan dan
panduan untuk melakukan pekerjaan yang didasari oleh ilmu dan penilaian secara
klinis agar memenuhi outcome yang diinginkan dan diharapkan. Tingkah laku dan
kegiatan yang spesifik dilakukan oleh perawat yang bertujuan melakukan
implementasi keperawatan adalah tindakan keperawatan(PPNI, 2018a)
Penulis menyusun intervensi dengan diagnosa yang pertama yaitu nyeri
akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dengan tujuan setelah

46
dilakukan tindakan keperawatan 3 x 8 jam diharapkan nyeri dibagian perut luka
bekas sc, klien mengeluh nyeri terus menerus, nyeri seperti teriris iris sedangkan
data objektif klien tampak meringis, klien tampak gelisah, klien tampak menahan
sakit dan terdapat luka insisi post oprasi Adapun intervensi atau planning yang
telah dilakukan adalah Identifikasi lokasi nyeri, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri. Identifikasi penyebab nyeri, Identifikasi pengetahuan
tentang nyeri, Berikan teknik non farmakologis, Kontrol lingkungan yang
memperberat nyeri, Anjurkan memonitor nyeri mandiri. Dengan adanya intervensi
yang telah ditetapkan penulis, bisa melakukan teknik relaksasi nafas dalam saat
nyerinya kambuh(PPNI, 2018b)
Adapun intervensi Tindakan untuk mengatasi nyeri bisa dilakukan terapi
farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi dapat dilakukan dengan
berbagai cara antara lain teknik distraksi, relaksasi, dan stimulasi kulit(padila,
2015) satu terapi atau metode keperawatan yang bisa dilakukan oleh perawat yaitu
mengajarkan terapi relaksasi nafas dalam. Teknik terapi nafas dalam merupakan
teknik pereda nyeri yang banyak digunakan oleh perawat untuk mengatasi nyeri.
Manfaat dari terapi tarik nafas dalam yaitu dapat mempertahankan komponen
sistem saraf simpatis dalam keadaan homeostasis sehingga tidak terjadi
peningkatan suplay darah, meminimalkan ketakutan, dan menurunkan ansietas
sehingga ibu bisa beradaptasi dengan nyeri saat proses persalinan
berlangsung(Sukarta, 2016)
Adapun intervensi yang kedua dengan intervensi gangguan pola tidur
berhubungan dengan hambatan lingkungan dengan tujuan setelah dilakukan
tindakan keperawatan 3 x 8 jam diharapkan keluhan sulit tidur menurun, keluhan
sering terjaga menurun, keluhan tidak puas tidur menurun, keluhan istirahat tidak
cukup menurun dengan intervensi yang ditetapkan untuk mengatasi masalah
gangguan pola tidur adalah mengindentifikasi faktor pengganggu tidur yaitu karena
nyeri solusi untuk mengatasinya dengan pemberian obat analgesik sehingga nyeri
yang dirasakan klien berkurang dan klien dapat tidur dengan nyenyak dang
menjelaskan pentingnya tidur selama sakit
Adapun intervensi yang dapat diberikan pada ibu post partum dengan
diagnose gangguan pola tidur adalah Latihan yang dilakukan dengan memberikan
terapi relaksasi otot progresif dengan terapi tersebut menurunkan ketegangan otot,

47
menghilangkan ketakutan dan mengurangi stress, frekuensi nadi dan tekanan darah
diastolic dapat terkontrol, teknik relaksasi progresif efektif untuk mengurangi
Insomnia dan ditambah dengan latihan napas dalam(Ariana&Putra,2020)
Berdasarkan intervensinya Salah satu terapi non farmakologis mengatasi
gangguan pola tidur adalah dengan meningkatkan kualitas tidur pasien yaitu terapi
pengaturan tidur, terapi psikologi dan terapi relaksasi. Terapi relaksasi yang
termasuk adalah napas dalam, relaksasi otot progresif, latihan pasrah diri, terapi
musik dan aromaterapi, murotal dll.Murottal Al-Quran merupakan salah satu terapi
musik yang dapat didengarkan seseorang sehingga dapat memberikan pengaruh
positif pengaruh terapi murottal Al Qur’an terhadap kualitas tidur lansia
dipengaruhi oleh kelebihan terapi murottal Al Qur’an dengan tempo yang lambat
serta harmonis lantunan Al Qur’an dapat menurunkan hormon stres, mengaktifkan
hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian
dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga
menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut
nadi, dan aktivitas gelombang otak. Pemberian murattal Al-Qur‟an surat Ar-
Rahman dapat berikan perasaan tenang yang sangat membantu untuk tidur Dari
hasil dilakukannya terapi murotal menunjukkan hasil 96 % bahwa mendengarkan
ayat suci al-qur’an membuat pengaruh yang baik, membuat ketenangan dan
menurunkan ketegangan urat syaraf refleks (Iksan & Hastuti, 2020)
Adapun intervensi dari diagnosa tambahan yang pertama adalah adanya
resiko perfusi serebral tidak efektif b.d hipertensi dengan planing yang seharusnya
dapat dilakukan oleh perawat yaitu identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi ,jadwalkan pendidikan kesahatan sesuai kesepakatan ,jelaskan
tujuan dan manfaat tindakan yang akan dilakukan ,jelaskan perlunya tindakan
dilakukan, jelaskan keuntungan dan kerugian jika tindakan yang akan dilakukan
,jelaskan persiapan pasien sebelum tindakan,ajarkan teknik untuk
mengantisipasi/mengurangi ketidaknyamanan,(PPNI, 2018c)
Tindakan keperawatan non farmakologis yaitu dengan cara Bersantai
dengan mengambil napas dalam-dalam. Teknik relaksasi napas dalam adalah
prosedur dan teknik yang dirancang untuk menghilangkan kecemasan dan
mengurangi rasa sakit atau pusing dengan melatih pasien untuk secara sadar
mengendurkan otot-otot tubuhnya. Pernapasan dalam dan relaksasi adalah bernapas

48
di perut dengan kecepatan yang lambat dan lambat, berirama, dan tutup mata Anda
saat Anda menarik napas untuk kenyamanan. Efek dari terapi ini adalah untuk
mengalihkan perhatian atau pengalihan perhatian ,dengan memberikan tindakan
secara mandiri keperawatan yaitu dengan menggunakan model head up 30 derajat
Dimana posisi head up 30 derajat / elevasi kepala 30 derajat dilakukan selama 30
menit ,cara menaikan kepala tempat tidur atau memberikan ekstra bantal sesuai
dengan kenyamanan head up berdasarkan pada respon fisiologis adalah perubahan
posisi untuk meningkatkan aliran darah ke otak dan dapat mencegah terjadinya
TIK( peningkatan tekanan intracranial)(Minardo, 2019).

D. Implementasi
Implementasi keperawatan merupakan rangkaian aktivitas yang diberikan /
dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien mengatasi masalah kesehatan
yang sedang dilalui dengan kesehatan yang baik, menggambarkan standar hasil
yang diinginkan. Proses implementasi harus memperhatikan kebutuhan klien,
faktor lain yang dapat berpengaruh pada kebutuhan keperawatan, strategi
implementasi keperawatan dan aktivitas komunikasi (Mulyanti, 2017)
Implementasi seharusnya 3x24 jam tetapi penulis hanya melakukan
implementasi selama 3x8 jam dilakukan selama tiga hari dimulai pada tanggal 27
januari 2021 sampai dengan 29 januari 2021 Pada implementasi baik diagnosa
nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dan juga gangguan pola
tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan. Penulis dalam melakukan
tindakan keperawatan sudah sesuai dengan intervensi yang telah ditetapkan.
Penulis dapat melakukan semua intervensi yang sudah ditetapkan. Karena saat
dilakukan tindakan keperawatan terhadap klien sangat kooperatif. Klien tampak
aktif dan mendengarkan saat dilakukan pengkajian dan juga implementasi oleh
penulis.

E. Evaluasi
Evaluasi adalah langkah terakhir dalam proses keperawatan untuk
menentukan sejauh mana tujuan rencana keperawatan tercapai. Evaluasi dengan
membandingkan hasil akhir yang diamati dengan tujuan dan kriteria hasil yang
ditetapkan dalam rencana perawatan. Asesmen ini akan memandu perawatan,
apakah perawatan yang diberikan kepada pasien berhasil menyelesaikan masalah
pasien, atau perawatan yang telah dilakukan akan terus mengikuti siklus proses
49
perawatan hingga masalah pasien teratasi merupakan langkah terakhir dari proses
keperawatan untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan
tercapai(Ernawati, 2019)
Evaluasi yang telah dilakukan, setelah melakukan tindakan keperawatan
selama 3 x 8 jam pada Ny.E maka dilakukan evaluasi untuk mengetahui
efektivitas asuhan keperawatan dan untuk mencapai tujuan dan juga intervensi.
Evaluasi telah dilakukan pada tanggal 27 – 29 Januari 2021, pada evaluasi yang
terakhir didapatkan hasil
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis diagnoasa ini
penulis juga melakukan tindakan keperawatan dengan tujuan yang sesuai Pada
proses keperawatan sebelumnya yaitu implementasi keperawatan sudah diajarkan,
bagaimana proses asuhan keperawatan yang telah diajarkan kepada klien.
Sehingga masalah dapat teratasi dengan baik dan penulis memutuskan untuk
mempertahankan intervensi.
Gangguan pola tidur berhubugngan dengan hambatan lingkungan dari
evaluasi keperawatan yang telah dilakukan penulis selama 3 x 8 jam yaitu dengan
kriteria yang telah ditetapkan masalah gangguan pola tidur telah teratasi, klien
mengatakan sudah tidur dengan nyenyak, klien tampak rileks .Maka dari itu
penulis memutuskan untuk menghentikan intervensi.

50
BAB V
PENUTUP

Asuhan keperawatan dilakukan selama 3 x 8 jam yaitu mulai tanggal 27 Januari


2021 sampai 29 januari 2021. Langkah yang terakhir dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini yaitu membuat simpulan dan saran yang dapat digunakan sebagai
pertimbangan dari pemberi asuhan keperawatan pada Ny E dengan asuhan
keperawatan section caesarea. Adapun pembahasan kasus yang meliputi antara lain
pengkajian diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan
dan juga evaluasi tindakan keperawatan

A. Simpulan
1. Pengkajian
Pengkajian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap Ny E pada section
caesarea dengan indikasi preeklamsia berat didapatkan data subyektif dan obyektif
yang akhirnya penulis menegakkan dua diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut
berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dan gangguan pola tidur
berhubungan dengan hambatan lingkungan Prioritas masalah dan diagnosa
keperawatan
1. Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang ditegakkan berdasarkan keluhan dan hasil
pemeriksaan yang dilakukan pada pasien intranatal didapatkan 2 diagnosa yang
dapat ditegakkan yaitu Nyeri dan gangguan pola tidur
2. Implementasi
Evaluasi dilakukan pada tanggal 27 januari 2021 – 29 januari 2021 selama 3x24
jam, implementasi yang dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun
3. Evaluasi diagnosa

Evaluasi yang dilakukan oleh penulis adalah dengan mempertahan kan intervensi
nyeri akut yang dialami Ny E, Rencana keperawatan yang telah disusun dengan
hasil tujuan yang dicapai dengan rencana tindakan keperawatan sudah sesuai
dengan Standart Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standart Intevensi
Keperawatan Indonesia (SIKI)

51
B. Saran
1. Bagi rumah Sakit
Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup yang lebih sehat bagi masyarakat.
2. Bagi perawat
Bagi perawat diharapkan dapat mempertahankan asuhan keperawatan yang telah
sesuai dengan standar prosedur yang ada. Dapat mempertahankan
pendokumentasian asuhan keperawatan dengan baik benar sesuai dengan ilmu
keperawatan yang terbaru , sebab seiring berjalannya waktu ilmupun akan selalu
berkembang kearah yang lebih baik.
3. Bagi institusi
Bagi institusi pendidikan hendaknya dapat mempertahankan dan memperbanyak
kerjasama terhadap rumah sakit lain untuk meningkatkan proses pembelajaran
dan proses pendidikan bagi mahasiswa sehingga memiliki banyak pengalaman
dan skill yang memumpuni.

52
DAFTAR PUSTAKA

Anik puji rahayu. (2016). buku Ajar Asuhan Keperawatan Post Partum
Dilengkapi Dengan Panduan Persiapan ... - Sri Wahyuningsih dan
Mahasiswi D3 Keperawatan - Google Books.
https://books.google.com.sg/books?id=cBKfDwAAQBAJ&printsec=frontco
ver&dq=pengertian+post+partum&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjSjfrT-
f_uAhVGeH0KHYn1D_0Q6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=pengertia
n post partum&f=false

Ariana, p. a., & putra. (2020). Relaksasi Otot Progresif Meningkatkan Kualitas
Tidur pada Lansia Wanita. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(2), 416–425.
https://doi.org/10.31539/jks.v3i2.1051

Aziz alimul hidayat. (2021). Dokumentasi Keperawatan; Aplikasi Praktik Klinik -


Aziz Alimul Hidayat - Google Books.
https://books.google.com.sg/books?id=XecdEAAAQBAJ&pg=PA122&dq=f
ormat+pengkajian+post+partum+keperawatan&hl=en&sa=X&ved=2ahUKE
wjnsLvlkozvAhWGlEsFHZTLBOIQ6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=f
ormat pengkajian post partum keperawatan&f=false

Çelik, a, yaman, h., turan, s., kara, a., kara, f., zhu, b., qu, x., tao, y., zhu, z., dhokia,
v., nassehi, a., newman, s. t., zheng, l., neville, a., gledhill, a., johnston, d.,
zhang, z., xu, j. j., wang, g., … dutta, d. (2018). section cesarea pada ibuu
hamil. Journal of Materials Processing Technology, 1(1), 1–8. dermawan.
(2012). jurnal KDK 3.

Dermawan. (2016). Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Post Op Sectio Caesarea


Di Ruang Perawatan Mawar Nifas Rsud. Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
FLEPS 2019 - IEEE International Conference on Flexible and Printable
Sensors and Systems, Proceedings, 6(1), 1–46.
https://doi.org/10.1016/j.snb.2019.127013

Dinkes. (2017). View of Kejadian Preeklampsia pada Ibu Bersalin.


https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia/article/view/21390/11738

Djannah. (2010). View of Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya


Preeklampsia Pada Ibu Bersalin di RSUD Muhammad Sani Karimun.
http://ejurnal.stikesdhb.ac.id/index.php/Jsm/article/view/155/120

Dpp, t. p. s., & PPNI. (2016). gangguan pola tidur.

Dwi, a. (2013). SUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN POST PARTUM


SEKSIO SESAREAINDIKASI PRE EKLAMSIBERAT.

Ernawati, n. (2019). Keperawatan, Metodologi. 8–13.

Iksan, r. r., & hastuti, E. (2020). Terapi Murotal dalam Upaya Meningkatkan
Kualitas Tidur Lansia. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(2), 597–606.
53
https://doi.org/10.31539/jks.v3i2.1091

Indah, s. n., & apriliana, e. (2016). Hubungan antara Preeklamsia dalam


Kehamilan dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir.

Jaya, c., & ladja, h. (2017). Perbandingan hasil luaran ibu dan bayi baru lahir
pada operasi sesar elektif dengan operasi sesar emergensi terhadap lamanya
waktu tanggap operasi.

Kirana. (2019). No ASUHAN KEPERAWATAN IBU POST PARTUM DENGAN


POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RUANGAN RAWAT INAP
KEBIDANAN Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2019.
Αγαη, 8(5), 55.

Minardo, j. (2019). PENGELOLAAN RISIKO KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI


Oleh : RARAS.

Mulyanti, y. (2017). PRAKTIKA DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN


BERDASARKAN METODE PROSES KEPERAWATAN.
Nanda. (2014). Tugas KDK2 P OY.

Nuraini. (2011). Asuhan Keperawatan Klien dengan Preeklampsi yang dirawat di


Rumah Sakit. In Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (Vol. 53, Issue 9).

Nurarif&kusuma. (2017). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Risiko


Infeksi Pada Post Sectio Caesarea.

Nurarif. (n.d.). STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

Nurarif & hardhi. (2015). LAPORAN STUDI KASUS OLEH : YULIA RAHMI.

Padila. (2015). PENATALAKSANAAN MANAJEMEN NYERI UNTUK


MENGURANGI NYERI PADA PASIEN POST NATAL CARE (PNC)
DENGAN SECTIO CAESAREA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN
RASA NYAMAN DI RUANG MUTIARA RSU DEWI SARTIKA
KENDARI. KTI, 121.

Perry, p. dan. (2016). gangguan pola tidur pada lansia. Gangguan Pola Tidur, 7–37.

Ppni. (2018). standar-diagnosis-keperawatan-indonesia.

Sari, d. p., st, s., rufaida, z., bd, s. k., sc, m., wardini, s., lestari, p., st, s., & kes, m.
(2018). Nyeri persalinan.

Setyorini, r. h., & mediastuti, f. (2014). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN


PROGRAM NASIONAL MASA NIFAS PADA BIDAN PRAKTIK
SWASTA. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, Vol. 10(2), 130–136.

Shela cristina dkk. (2012). gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas mobilisasi dini
pada ibu sectio caesarea.
54
Sholihah, d. (2019). ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST PARTUM SC
(SECTIO CAESAREA) DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT
No Title. 8–55.

Sitomorang, & dkk. (2016). Manajemen Kebidanan Fisiologis Patologis. Journal of


Chemical Information and Modeling, 53(9), 5.

Sri sumarni. (2014). View of Efek Aromaterapi Lavender Inhalasi terhadap


Intensitas Nyeri Pasca Sectio Caesaria.
http://medicahospitalia.rskariadi.co.id/medicahospitalia/index.php/mh/article/v
iew/104/92

Sukarta, a. (2016). Data diolah dengan menggunakan metode uji statistic yaitu
Analisis univariat digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari
variabel diberikan tingkat teknik nyeri sebelum nafas dalam dan sesudah
diberikan teknik relaksasi Analisis nafas Bivariat uj. IV, 39–45.

Wahyuningsih. (2019). KTI post partum (Issue 1). http://mpoc.org.my/malaysian-


palm-oil-industry/

Wahyuningsih, h. p. (2018). ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI.

Wahyuningsih, s, (2019). buku ajar asuhan keperawatan post partum. Grup


penerbitan CV BUDI UTAMA.

Wiseno, b., winarni, i., fevriasanty, f. i. (2017). NurseLine Journal. NurseLine


JOurnal, 2(2).

55
Lampiran
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah Berjudul :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.E DENGAN POST

SECTION CAESAREA INDIKASI PREEKLAMSIA

BERAT DI RUANG BAITUNNISA 2

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Dipersiapkan dan disusun oleh :

Rini

Rahmawati

40901800086

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
ProdiDIII Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Unissula Semarang pada :

Hari :Jumat

Tanggal : 28 Mei 2021

Pembimbing

Ns. Apriliani Yulianti Wuriningsih ,Sp.Kep.Mat, M.Kep


NIDN. 0618048901

56
Lampiran 1

SURAT KESEDIAAN MEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ns. Apriliani Yulianti Wuriningsih ,Sp.Kep.Mat,

M.KepNIDN 0618048901
Pekerjaan : Dosen

Menyatakan bersedia menjadi pembimbing Karya Tulis Ilmiah atas nama


mahasiswa Prodi DIII Keperawatan FIK Unissula Semarang, sebagai berikut :

Nama : Rini Rahmawati

NIM 40901800086

Judul KTI : Asuhan Keperawatan Section Caesarea Indikasi Preeklamsia


Berat DiRuang Baitunnisa 2 Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat


digunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, Mei

2021

Pembimbing

Ns. Apriliani Yulianti Wuriningsih ,Sp.Kep.Mat, M.Kep


NIDN. 0618048901

57
Lampiran 2

SURAT KETERANGAN KONSULTASI

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ns. Apriliani Yulianti Wuriningsih ,Sp.Kep.Mat,
M.KepNIDN 0618048901
Pekerjaan : Dosen
Menyampaikan bersedia menjadi pembimbing Karya Tulis Ilmiah atas
nama mahasiswa Prodi DIII Keperawatan FIK Unissula Semarang, sebagai berikut :
Nama : Rini Rahmawati
NIM 40901800086
Judul KTI : Asuhan Keperawatan Section Caesarea Dengan Indikasi
PreeklamsiaBerat di Ruang Baitunnisa 2 Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang.
Menyatakan bahwa mahasiswa seperti yang disebutkan di atas benar-
benartelah melakukan konsultasi pada pembimbing KTI mulai tanggal
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, Mei
2021
Pembimbing

Ns. Apriliani Yulianti Wuriningsih ,Sp.Kep.Mat, M.Kep


NIDN. 0618048901

58
LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN KARYA TULIS
ILMIAHMAHASISWA PRODI DIII KEPERAWATAN
FIK UNISSULA 2021
NAMA MAHASISWA : Rini Rahmawati
JUDUL KTI : Asuhan Keperawatan Pada Ny.E Post Partum
Section Caesarea Dengan Indikasi Preeklamsia
Berat Di Ruang Baitunnisa 2 Rumah Sakit
Islam Sultan Agung Semarang.
PEMBIMBING : Ns. Apriliani Yulianti Wuriningsih
,Sp.Kep.Mat,M.Kep

HARI / TANGGAL MATERI SARAN TTD


KONSULTASI PEMBIMBING PEMBIMBING
Senin ,25 jnuari 2021 Pembekalan - Diskusi via
google meet
- Konsul
kasus yang
ada di
Rumah Sakit
Islam Sultan
Agung
Semarang
Kamis, 27 Januari Konsul mengenai - Kalau
2021 pasien memang
pasien
terbatas 1
pasien boleh
di kelola
maksimal 2

59
orang
mahasiswa
- Catatan :
diagnose
prioritasnya
dibedakan

Senin, 30 Januari ACC pasien - Kelola


2021 kelolaan dengan post pasien
partum SC minimal 3
denganindikasi shift
preeklamsia
Senin, 8 Februari 2021 Konsul Askep, kti - Revisi askep
- Perbaiki judul
askep
- Keluhan
utama dan
Kesehatan
sekarang
dperbaiki lagi
- Lalu tmbahan
preeklamsia
- Perbaiki
abdomen
- Perbaiki
intervensi
.

Senin 12 april 2021 Revisi askep ACC


Lanjut bab 1,2,3

Selasa, 6 April 2021 Bab 1,2,3 - Kata


persembahan
dicetak tebal

60
- Pemberian
tanda baca
titik diberikan
setelah penulis
- Harus pakai
mendeley
- Perbaiki
penulisan
kutipan
- Peran
perawat
- Spasi awal
diperbaiki
karna terlalu
Panjang dan
spasi lainya
- Berikan
tambahan
angka kejadian
sc dengan
inikasi
preeklamsia
berat
- Pebaiki
penulisan
nomornya
- Lebih
perhatikan
cara

61
penulisan
kutipan
-

Sabtu, 22 Mei 2021 Revisi Bab 1,2,3 - Hapus titik


ditambah konsul bab 4 awal
dan 5 - Berikan
pembahasan
dan tonjolkan
intervensi
yang
didukung
artikel jurnal
- Seperti
murotal qur
an dll
- Berikan
pembhasan
yang benar
benar
dilakukan
untuk pasien

Minggu 23, Mei 2021 Konsul bab 1-5 Via - Perbaiki spasi
goggle meet - Jngan ada
titik awal
- Tambahakan
jurnal jurnal
yang kurang
- Lebih
diperbaiki

62
tata letak
penomoranya
-

Perbaik
i daftar
pustaka
Senin , 24 mei 2021 Revisi Bab 1-5 Mengirim
makalah kti yang
sudah Direvisi
via
email
Rabu ,26 mei 2021 Revisi Bab 1-5 Pengumpulan file
Via email
untukUji
turnitin
Kamis ,10 juni 2021 Revisi bab 1-5 Uji Turnitin
sudah turun
menjadi 21 dan
acc

63
Lampiran 4

BERITA ACARA

ASUHAN KEPERAWATAN Ny.E DENGAN POST SECTIO


CAESAREA INDIKASI PREEKLAMSIA BERAT DI RUANG
BAITUNNISA 2 RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
NAMA : Rini Rahmawati

NIM : 40901800086

No. Nama Penguji Direvisi Pada Bagian Halaman Ya Tidak Tanda


Tangan

1. Ns. Hernandia Penambahan artikel 37 


Distinarista, jurnal di pembahasan
M.Kep resiko perfusi serebral
tidak efektif b.d
hipertensi yang
ditandai dengan
pusing
13 
Penjabaran patways
lebih detail

Perbaiki pemeriksaan 25 
fisik

2. Ns. Hj. Tutik Perbaiki data pasien 23 


Rahayu, dan lebih teliti di bab 3
M.Kep, pembahasan
Sp.Kep.Mat

64
3. Ns. Apriliani Penambahan asuhan 23 
Yulianti keperawatan untuk
Wuriningsih lebih teliti
,Sp.Kep.Mat,
M.Kep

65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81

Anda mungkin juga menyukai