Pengertian Persiapan yang dilakukan oleh tenaga produksi distribusi sebelum melakukan
kegiatan produksi dan distribusi
Tujuan Dengan persiapan yang dilakukan, diharapkan higiene dan sanitasi makanan
tetap terjaga
Kebijakan Dilaksanakan oleh tenaga produksi dan distribusi makanan
Prosedur 1. Tenaga produksi dan distribusi datang 10 menit sebelum jadwal yang telah
ditetapkan
2. Tenaga produksi dan distribusi datang dalam keadaan rapi dan bersih,
meliputi :
a. Pastikan personal hygiene (kuku, tangan, rambut, pakaian dan lain –
lain) dalam keadaan rapi
b. Gunakan alat kelengkapan masak :
a. Tutup kepala
b. Celemek
c. Masker
d. Alas kaki
3. Siap bekerja
4. Setelah selesai lepaskan semua atribut/kelengkapan masak
5. Cuci celemek, masker, tutup kepala dsb
6. Keringkan
7. Siap digunakan untuk besok
Unit Terkait Instalasi Gizi
1
PERENCANAAN DAN PEMESANAN BAHAN MAKANAN
2
PENERIMAAN BAHAN MAKANAN
3
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN KERING
4
PERSIAPAN BAHAN MAKANAN
5
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
Pengertian Kegiatan mengubah atau memasak bahan makanan mentah menjadi makanan
yang siap dimakan, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi
Tujuan 1. Mengurangi resiko kehilangan zat gizi bahan makanan
2. Meningkatkan nilai cerna
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, tekstur, dan penampilan
makanan (kualitas makanan).
4. Bebas dari bahan potensial dan zat yang berbahaya bagi tubuh.
Kebijakan Dihasilkan makanan dengan kualitas yang baik seperti penampilan dan rasa
masakan, serta bentuk bahan makanan tetap terjaga sesuai dengan resep dan
tingkat kematangan
Pengolahan bahan makanan hanya untuk bahan makanan kering, karena
makanan utama sudah disediakan oleh pihak ketiga atau rekanan
Prosedur 1. PengolahanTeh
a. Siapkan air minum yang sudah dimasak matang
b. Siapkan teh sesuai jumlah pasien dan berikan gula secukupnya, untuk
pasien diabetes menggunakan gula yang rendah kalori
c. Tuangkan air matang
d. Aduk sehingga semua gula terlarut
2. Pengolahan makanan pokok
a. Pada pengolahan nasi, beras yang sudah dicuci kemudian dimasukkan
dalam rice cooker
b. Pada pengolahan nasi tim, nasi yang telah matang dimasukkan ke
dalam wadah kecil yang merupakan mangkuk khusus nasi tim
kemudian dimasukkan ke dalam panci kukus
c. Pada pengolahan bubur, beras dimasukkan dalam panci besar
kemudian dimasak hingga matang
d. Bubur saring dibuat dari tepung beras. Proses pengolahan bubur saring
yaitu terdiri dari tepung beras yang diencerkan, kemudian untuk
santannya dimasak hingga mendidih setelah itu ditambahkan tepung
beras yang sebelumnya sudah diencerkan dan ditambahkan garam,
kemudian diaduk-aduk hingga matang
Unit Terkait Instalasi Gizi
6
PEWADAHAN MAKANAN
7
PENDISTRIBUSIAN MAKANAN PASIEN
Pengertian Rangkaian kegiatan penyaluran makanann sesuai dengan jumlah porsi dan
jenis makanan konsumen yang dilayani (makanan biasa atau makanan khusus).
Tujuan Agar pasien dan karyawan mendapat makanan sesuai dengan kebutuhan gizi.
Kebijakan Diperolehnya makanan yang bermanfaat dan tidak berbahaya bagi yang
mengkonsumsinya.
Prosedur 1. Distribusi makanan pasien
a. Makanan yang telah dikirimkan dari rekanan (GRHA PETRO), dicek
kelengkapan sesuai jumlah pesanan, jenis diit, banyaknya lauk sesuai
kelas pasien
b. Pelabelan dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam pemberian
jenis diet dan kegiatan distribusi kepada pasien dengan melihat buku
diit pasien
c. Pengecekan kembali oleh petugas distribusi agar tidak terjadi
kesalahan pemberian makan
d. Waktu distribusi makanan :
e. Makan pagi : 07.00
f. Makan siang : 12.00
g. Makan sore : 16.30
2. Makanan diporsikan dalam wadah makanan khusus
3. Makanan didistribusikan ke bagian Rawat Inap dan VK
Unit Terkait Instalasi Gizi
8
PENARIKAN ALAT MAKAN PASIEN
Pengertian Suatu kegiatan pengambilan alat makan pasien oleh tenaga pramusaji setelah 1
jam makanan diberikan kepada pasien.
Tujuan 1. Pasien langsung dapat mengkonsumsi makanan
2. Menghindari kehilangan alat makan.
Kebijakan Alat makan kembali sesuai dengan jumlah yang
didistribusikandandikembalikankepadarekanan
Prosedur 1. Setelah pramusaji mendistribusika makanan ke pasien, pramusaji menunggu
sekitar 1-2 jam dari pendistribusian makanan.
2. Pramusaji kembali kekamar pasien sambil melihat apakah makanan yang
diberikan telah dikonsumsi atau belum.
3. Apabila makanan telah habis dikonsumsi, alat makan pasien di ambil dan di
bawa ke dapur.
4. Apabila makanan pasien belum habis, pramusaji meminta ijin kepada pasien
jika wadah makanan boleh diambil atau tidak
Unit Terkait Instalasi Gizi
9
PENCUCIAN ALAT MAKAN PASIEN
Pengertian Kegiatan membersihkan atau mencuci alat makan pasien dari sisa makan
pasien.
Tujuan Alat makan yang digunakan pasien bersih dari sisa makanan dan terbebas dari
penyakit infeksi.
Kebijakan Alat makan pasien bersih dan steril.
Prosedur 1. Peralatan makan pasien yang sudah dipisahkan dari sisa makanan
direndam terlebih dahulu.
2. Peralatan makan yang menular dipisahkan tersendiri dan langsung
dibuang
3. Peralatan makan pasien yang sudah direndam, dicuci dengan
menggunakan sabun cuci piring.
4. Peralatan makan pasien dibilas dengan air bersih dan mengalir.
5. Peralatan makan pasien yang sudah dibilas direndam lagi menggunakan
air panas.
6. Peralatan makan pasien yang direndam dengan air panas kemudian
dikeringkan terlebih dahulu sebelum disimpan.
Unit Terkait Instalasi Gizi
10
PENENTUAN DIIT PASIEN
Pengertian Suatu kegiatan untuk menentukan jenis diet pasien selama dirawat di rumah
sakit.
Tujuan Memberikan makanan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan gizi pasien
Kebijakan Pasien mendapatkan makanan sesuai dengan jenis diet yang dianjurkan.
Prosedur 1. Ahli gizi menerima laporan dari perawat bahwa ada pasien rawat inap
baru.
2. Ahli gizi mencari keterangan yang terkait melalui perawat dan dokter.
3. Melakukan skrining gizi awal dengan membaca status pasien yang
meliputi hasil laboratorium, pemeriksaan fisik klinis dan diagnosa
penyakit pasien.
4. Mengkonsulkan dengan dokter dan perawat tentang bentuk makanan
dan jenis diit pasien.
5. Mencatat di buku diit pasien mengenai bentuk makan dan jenis diit
pasien.
Unit Terkait Ahli Gizi, Dokter Dan Perawat
11
PEMESANAN DIIT PASIEN
Pengertian Suatu kegiatan untuk menentukan jumlah diit pasien sesuai kelasnya yang
harus dipesan dan diberikan pada rekanan (GRHA PETRO)
Tujuan Memberikan makanan yang sesuai dengan pesanan diit pasien
Kebijakan Pasien mendapatkan makanan sesuai dengan jenis diet yang dianjurkan.
Prosedur 1. Ahli gizi mencatat di buku diit pasien mengenai bentuk makan dan jenis
diit pasien.
2. Ahli gizi mencatat apakah ada pasien yang pulang, pindah kelas,
pergantian diit, dan pasien baru.
3. Ahli gizi melakukan komunikasi via telpon kepada rekanan (GRHA
PETRO) berdasarkan diit yang dipesan.
a. Pemesanan makanan pagi dilakukan malam sebelumnya, apabila
ada pasien baru maka batas maksimal pemesanan adalah jam
08.00
b. Pemesanan makanan siang dilakukan pukul 09.00 sampai batas
akhir pukul 13.00
c. Pemesanan makanan sore dilakukan pukul 14.00 sampai batas
akhir pukul 17.00
Unit Terkait Ahli Gizi
12
PENERIMAAN MAKANAN DARI REKANAN
13
PEMBERSIHAN RUANG DAPUR
Pengertian Kegiatan membersihkan dapur yang dilakukan satu bulan sekali pada minggu
pertama.
Tujuan Menjaga kebersihan dan kerapian dapur.
Kebijakan Dapur selalu dalam keadaan rapi dan bersih.
Prosedur 1. Membersihkan semua alat – alat masak yang lama tidak terpakai maupun
yang sering dipakai
2. Membersihkan kompor, tempat pencucian piring dan tempat pencucian
bahan makanan
3. Membersihkan bagian plafon (sawang)
4. Membersihkan kulkas dan tempat penyimpanan bahan makanan kering,
bahan makanan yang sudah tidak layak digunakan dikeluarkan dari tempat
penyimpanan
5. Membersihkan meja persiapan, meja penyajian dan lantai
Unit Terkait Instalasi Gizi
14
ASUHAN GIZI KLINIK PASIEN RAWAT INAP
Pengertian Suatu kegiatan pelayanan gizi RS untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien
rawat inap, untuk keperluan metabolism tubuh, peningkatan kesehatan,
maupun mengoreksi kelainan metabolisme, dalam rangka upaya preventif,
kuratif, rehabilitative dan promotif
Tujuan 1. Meningkatklan kesehatan pasien rawat inap
2. Pasien rawat inap mendapatkan konsultasi mengenai makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk penyakit yang diderita
Kebijakan Pasien rawat inap mendapatkan konsultasi mengenai pengaturan makan untuk
berbagai macam penyakit
Prosedur 1. Ahli gizi menerima laporan dari perawat akan adanya psien baru atau
pasien lama yang perlu penanganan diit atau secara aktif ahli gizi datang ke
ruangan dan menskrining pasien yang perlu diit
2. Mempersiapkan alat tulis dan lembar asuhan gizi
3. Membaca rekam medik pasien
4. Mencari keterangan yang terkait melalui perawat
5. Mendatangi pasien untuk melihat kondisinya dan melakukan pengukuran
anthropometri yang meliputi berat badan (BB), tinggi badan (TB), lingkar
lengan (LLA)
6. Melakuka anamnesa gizi pada pasien, bila pasien tidak bisa berkomunikasi
maka informasi yang dibutuhkan bisa digali dari keluarga pasien
7. Menentukan status gizi berdasarkan data anthropometri dan data biokimia
8. Memberikan konsultasi gizi kepada pasien mengenai pengaturan makan
bagi pasien dengan penyakit tertentu
Unit Terkait Ahli gizi
15
ASUHAN GIZI KLINIK PASIEN RAWAT JALAN
Pengertian Suatu kegiatan pelayanan gizi RS untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien
rawat jalan, untuk keperluan metabolism tubuh, peningkatan kesehatan,
maupun mengoreksi kelainan metabolisme, dalam rangka upaya preventif,
kuratif, rehabilitative dan promotif
Tujuan 1. Meningkatklan kesehatan pasien rawat kalan
2. Pasien rawat jalan mendapatkan konsultasi mengenai makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk penyakit yang diderita
Kebijakan Pasien rawat inap mendapatkan konsultasi mengenai pengaturan makan untuk
berbagai macam penyakit
Prosedur 1. Ahli gizi menerima laporan dari bagian pendaftaran, bahwa ada pasien
yang ingin berkonsultasi gizi
2. Mempersiapkan alat tulis dan lembar asuhan gizi
3. Menyapa dan mempersilahkan pasien duduk
4. Membaca rekam medik pasien
5. Melakukan prosedur asuhan gizi kepada pasien meliputi:
a. Assesment, yaitu menanyakan biodata pasien, melakukan pengukuran
anthropometri, mempelajari data penunjang meliputi hasil tes
laboratorium keadaan fisik dan klinis
b. Memberika diagnosa gizi kepada pasien
c. Memberika intervensi gizi kepada pasien dengan memberikan konsultasi
dengan media leafleat dan bahan makanan penukar
d. Monitoring dan evaluasi kepada pasien dengan cara menyakan kembali
apa yang telah di jelaskan kepada pasien
Unit Terkait Ahli Gizi
16
PEMBERIAN EDUKASI
Pengertian Prosedur pemberian edukasi gizi bagi pasien dan keluarga pasien di Instalasi
Rawat Inap maupun di Instalasi Rawat Jalan
Tujuan Menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang pentingnya gizi
dalam membantu proses penyembuhan.
Kebijakan 1 Konsultasi gizi dilakukan oleh ahli gizi.
2 Konsultasi gizi diberikan kepada pasien yang dipandang perlu
mendapatkan penjelasan gizi sehubungan dengan kondisi dan
penyakitnya.
3 Konsultasi gizi dilakukan atas rujukan dokter atau atas permintaan pasien
atau keluarga pasien.
Prosedur 1. Lihat data rekam medis pasien, untuk mengetahui riwayat penyakit,
riwayat diet, diagnosa medis dan hasil pemeriksaan laboratorium.
2. Rencanakan diet yang akan diberikan kepada pasien.
3. Lakukan edukasi gizi kepada pasien dan keluarga pasien.
4. Berikan leaflet diet setelah edukasi dilakukan.
5. Catat data dan hasil edukasi ke dalam form asuhan gizi (IRNA) atau
status pasien (IRJ).
Unit Terkait 1. Gizi
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
17
PEMONITORAN TERAPI NUTRISI
Pengertian Suatu prosedur memonitor terapi nutrisi pada pasien rawat inap.
18
PEMBERIAN EDUKASI MAKANAN DARI LUAR RUMAH SAKIT
Pengertian 1. Edukasi Gizi adalah usaha yang terncana untuk meningkatkan pengetahuan
terkait gizi dan makanan kepada pasien rawat inap/keluarga agar memperoleh
asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatannya
2. Makanan Luar Rumah Sakit adalah makanan yang dikonsumsi pasien selain
dari makanan/diet yang diberikan/disediakan oleh rumah sakit.
Tujuan 1. Memberikan pelayanan gizi melalui peningkatan pengetahuan tentang makanan
selain yang diberikan/disediakan oleh rumah sakit kepada pasien rawat inap
agar memperoleh asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatannyadalam
upaya mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan
status gizi
2. Menanamkan dan meningkatkan pengetahuan, sikap serta perilaku sehat pada
pasien rawat inap melalui kebiasaan makan dan minum yang sesuai anjuran
dietnya.
Kebijakan RSU Rachmi Dewi melakukan edukasi pemberian makanan dari luar rumah sakit
berdasarkan Kebijakan Direktur RSU Rachmi Dewi dalam Pedoman Pelayanan
Gizi RSU Rachmi Dewi
Prosedur 1. Sampaikan salam, perkenalkan diri, nama dan profesi
2. Jelaskan kegiatan yang akan dilakukan
3. Lakukan identifikasi pasien dengan melihat di status rekam medis pasien
4. Tanyakan ke pasien tentang diet yang dijalankan
5. Tanyakan kepasien tentang ada/tidaknya makanan yang dikonsumsi dari luar
rumah sakit
6. Jelaskan kepada pasien dan atau keluarga pasien tentang jenis dan jumlah
makanan dari luar rumah sakit yang boleh dimakan
7. Evaluasi daya terima pasien terhadap materi yang diberikan
8. Sampaikan terimakasih
9. Tutup dengan salam
Unit Terkait 1. Gizi
2. Rawat Inap
19
PENANGANAN KELUHAN PASIEN TERHADAP PELAYAN GIZI
Pengertian 1. Penanganan keluhan pasien adalah suatu proses, tata cara atau tahapan
penyelesaian keluhan pasien terhadap pelayanan gizi Rumah Sakit melalui
bagian Humas.
2. Keluhan pasien adalah masukan, saran, keluhan, komplain dari pasien dan
atau keluarganya baik yang berupa tertulis maupun lisan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelaksanaan penanganan keluhan
pasien/keluarganya sehingga setiap keluhan yang masuk dapat dikoordinir
untuk ditangani dengan baik.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Prosedur 1. Penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi harus selalu berorientasi kepada
mutu dan keamanan makanan dan keslamatan pasien/konsumen.
2. Evaluasi kegiatan penyelenggaraan makanan dilakukan secara berkala.
Prosedur
1. Instalasi Gizi menerima keluhan dari pasien/keluarga pasien melalui perawat
ataupun bagian Humas.
2. Jika keluhan pasien tersebut disampaikan melalui bagian Humas, maka
Instalasi Gizi menerima resume keluhan tersebut dalam formulir keluhan
pasien/keluarga yang dikirimkan langsung oleh Bagian Humas.
3. Instalasi Gizi menyusun kronologis peristiwa yang dimaksud.
4. Instalasi Gizi melalui Penanggungjawab Pelayanan Gizi / Kepala Instalasi
Gizi memberi penjelasan pada pasien/keluarga sebagai tindak lanjut keluhan
yang telah disampaikan.
Unit Terkait Semua unit terkait
20
PENANGANAN KELUHAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN GIZI
Pengertian 1. Penanganan keluhan pasien adalah suatu proses, tata cara atau tahapan
penyelesaian keluhan pasien terhadap pelayanan gizi Rumah Sakit melalui
bagian Humas.
2. Keluhan pasien adalah masukan, saran, keluhan, komplain dari pasien dan
atau keluarganya baik yang berupa tertulis maupun lisan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelaksanaan penanganan keluhan
pasien/keluarganya sehingga setiap keluhan yang masuk dapat dikoordinir
untuk ditangani dengan baik.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Prosedur 1. Penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi harus selalu berorientasi kepada
mutu dan keamanan makanan dan keslamatan pasien/konsumen.
2. Evaluasi kegiatan penyelenggaraan makanan dilakukan secara berkala.
3. Instalasi Gizi menerima keluhan dari pasien/keluarga pasien melalui perawat
ataupun bagian Humas.
4. Jika keluhan pasien tersebut disampaikan melalui bagian Humas, maka
Instalasi Gizi menerima resume keluhan tersebut dalam formulir keluhan
pasien/keluarga yang dikirimkan langsung oleh Bagian Humas.
5. Instalasi Gizi menyusun kronologis peristiwa yang dimaksud.
6. Instalasi Gizi melalui Penanggungjawab Pelayanan Gizi / Kepala Instalasi
Gizi memberi penjelasan pada pasien/keluarga sebagai tindak lanjut keluhan
yang telah disampaikan.
Unit Terkait Semua unit terkait
21
PENCATATAN DAN PELAPORAN KESALAHAN MEMBERIKAN
PELAYANAN GIZI
22
PENGKAJIAN GIZI PASIEN TIDAK BERESIKO (PERENCANAAN
TERAPI NUTRISI PASIEN TIDAK BERESIKO)
23
PENGKAJIAN GIZI PASIEN BERESIKO (PERENCANAAN TERAPI
NUTRISI PASIEN BERESIKO)
24
SKRINING GIZI PASIEN RAWAT INAP
25
PEMBERIAN TERAPI GIZI TERINTEGRASI
Pengertian Pemberian Terapi Gizi adalah rangkaian proses asuhan gizi terstandar
oleh Ahli Gizi yang diberikan kepada pasien rawat inap dengan risiko
malnutrisi berdasarkan hasil asesmen lanjut
Tujuan 1. Untuk mengatasimasalah gizi pada pasien rawat inap yang berisiko
malnutrisi
2. Untuk mencegah komplikasi yang timbul akibat masalah gizi yang
tidak teratasi
26