Anda di halaman 1dari 26

PERSIAPAN PELAKSANAAN PRODUKSI DISTRIBUSI SEBELUM

MASUK RUANG KERJA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Persiapan yang dilakukan oleh tenaga produksi distribusi sebelum melakukan
kegiatan produksi dan distribusi
Tujuan Dengan persiapan yang dilakukan, diharapkan higiene dan sanitasi makanan
tetap terjaga
Kebijakan Dilaksanakan oleh tenaga produksi dan distribusi makanan
Prosedur 1. Tenaga produksi dan distribusi datang 10 menit sebelum jadwal yang telah
ditetapkan
2. Tenaga produksi dan distribusi datang dalam keadaan rapi dan bersih,
meliputi :
a. Pastikan personal hygiene (kuku, tangan, rambut, pakaian dan lain –
lain) dalam keadaan rapi
b. Gunakan alat kelengkapan masak :
a. Tutup kepala
b. Celemek
c. Masker
d. Alas kaki
3. Siap bekerja
4. Setelah selesai lepaskan semua atribut/kelengkapan masak
5. Cuci celemek, masker, tutup kepala dsb
6. Keringkan
7. Siap digunakan untuk besok
Unit Terkait Instalasi Gizi

1
PERENCANAAN DAN PEMESANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Penyusunan permintaan bahan makanan berdasarkan menu atau pedoman


menu dan rata-rata jumlah konsumen atau pasien yang dilayani dengan
memperhitungkan stok bahan makanan yang ada
Tujuan Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai dengan standar atau
spesifikasi yang ditetapkan
Kebijakan Pemesanan dapat dilakukan sesuai dengan kurun waktu tertentu (harian,
mingguan, bulanan)
Pemesanan bahan makanan hanya untuk bahan makanan kering, karena
makanan utama sudah disediakan oleh pihak ketiga atau rekanan
Prosedur 1. Memeriksa ketersediaan stok bahan makanan kering di tempat
penyimpanan bahan makanan
2. Melihat menu yang akan dimasak di buku siklus menu untuk pasien,
3. Mencatat bahan makanan yang dibutuhkan dalam menu yang akan
dimasak dengan memperhitungkan stok bahan makanan yang tersedia
4. Pemesanan bahan makanan kering seperti beras, tepung, gula dll
dilakukan setiap tiga hari atau satu minggu sekali
5. Pemesanan bahan makanan dicatat dalam daftar pesanan bahan makanan
Unit Terkait Instalasi Gizi

2
PENERIMAAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


003/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Suatu proses kegiatan memeriksa, meneliti, mencatat, memutuskan dan


melaporkan waktu penerimaan bahan makanan, macam dan jumlah serta
spesifikasi bahan makanan menurut pesanan
Tujuan Diterimanya pesanan bahan makanan dalam macam, jumlah serta spesifikasi
yang disepakati, sesuai dengan waktu permintaan pesanan. Penerimaan bahan
makanan hanya untuk bahan makanan kering, Karena makanan utama sudah
disediakan oleh pihak ketiga atau rekanan
Kebijakan 1. Jumlah yang diterima harus sesuai dengan yang dipesan
2. Mutu yang diterima harus sesuai dengan spesifikasi yang disepakati
3. Harga bahan makanan yang tercantum dalam faktur pembelian harus sama
dengan harga bahan makanan yang tercantum dalam perjanjian jual beli
Prosedur 1. Memeriksa kualitas bahan sesuai spesifikasi bahan makanan yang
disepakati
2. Mengecek macam, jumlah, dan spesifikasi bahan makanan yang diterima
sesuai dengan Daftar Pesanan Bahan Makanan
3. Bahan makanan selanjutnya disalurkan kepada bagian persiapan bahan
makanan kemudian dibagi sesuai keperluan pengolahan untuk makan siang,
sore dan pagi hari berikutnya
4. Penerimaan bahan makanan berdasarkan pada :
a. Daftar pesanan bahan makanan
b. Spesifikasi bahan makanan
c. Macam dan jumlah bahan makanan yang diterima
d. Jadwal dan waktu pengiriman
5. Pencatatan dan pelaporan
Unit Terkait Instalasi Gizi

3
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN KERING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


004/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Proses kegiatan yang menyangkut penyimpanan bahan makanan serta


penyaluran bahan makanan, penyimpanan bahan makanan dilakukan untuk
menyelenggarakan pengurusan bahan makanan agar setiap waktu diperlukan
dapat dilayani dengan tepat, cepat dan efisien
Tujuan 1. Mempertahankan kondisi bahan makanan yang disimpan
2. Mencegah kerusakan/gangguan di lingkungannya
3. Melayani kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan dengan kualitas
dan waktu yang sesuai untuk unit yang memerlukan
4. Persediaan bahan makanan dalam jumlah dan kualitas yang cukup
Kebijakan 1. Menyelenggarakan pengurusan bahan makanan agar setiap waktu
diperlukan dapat dilayani dengan tepat, cepat dan efisien
2. Tepat tempat, tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dan tepat nilai gizi
3. Penyimpanan hanya untuk bahan makanan kering, karena makanan utama
sudah disediakan oleh pihak ketiga atau rekanan
Prosedur 1. Bahan makanan kering yang tidak digunakan, langsung disimpan dalam
tempat penyimpanan bahan makanan kering :
a. Merupakan bahan makanan yang sifatnya kering seperti beras, gula,
tepung-tepungan, kacang hijau, minyak, kecap, makanan dalam kaleng
dan lain-lain
b. Bahan makanan harus disusun beraturan, diberi tanggal penerimaan
dan setiap jenis bahan makanan diberi pembatas
c. Bahan makanan yang berbau tajam seperti terasi, harus dipisahkan
dan tidak berdekatan dengan bahan makanan yang menyerap bau
seperti tepung-tepungan
Suhu ruangan yang dianjurkan adalah 19-20°C, yang harus sering dikontrol
untuk menjaga kestabilan
Unit Terkait Instalasi Gizi

4
PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


005/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan, yaitu meliputi


berbagai proses antara lain : membersihkan, memotong, mengupas, mengocok,
merendam, dan sebagainya
Tujuan Tersedianya racikan yang tepat dari berbagai macam bahan makanan dalam
jumlah yang sesuai
Kebijakan 1. Tersedianya bahan makanan yang akan dipersiapkan
2. Tersedianya peralatan persiapan
3. Tersedianya standar potongan dan bentuk
4. Tersedianya standar porsi dan standar resep
5. Persiapan bahan makanan hanya untuk bahan makanan kering, karena
makanan utama sudah disediakan oleh pihak ketiga atau rekanan
Prosedur Persiapan makanan pokok
Makanan pokok berupa nasi, nasi tim, bubur nasi dan bubur saring.
Persiapannya dilakukan dengan cara mencuci beras dengan air bersih dan
air mengalir untuk kemudian diolah
Unit Terkait Instalasi Gizi

5
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


006/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar
Prosedur Tanggal Terbit
Operasional 15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Kegiatan mengubah atau memasak bahan makanan mentah menjadi makanan
yang siap dimakan, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi
Tujuan 1. Mengurangi resiko kehilangan zat gizi bahan makanan
2. Meningkatkan nilai cerna
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, tekstur, dan penampilan
makanan (kualitas makanan).
4. Bebas dari bahan potensial dan zat yang berbahaya bagi tubuh.
Kebijakan Dihasilkan makanan dengan kualitas yang baik seperti penampilan dan rasa
masakan, serta bentuk bahan makanan tetap terjaga sesuai dengan resep dan
tingkat kematangan
Pengolahan bahan makanan hanya untuk bahan makanan kering, karena
makanan utama sudah disediakan oleh pihak ketiga atau rekanan
Prosedur 1. PengolahanTeh
a. Siapkan air minum yang sudah dimasak matang
b. Siapkan teh sesuai jumlah pasien dan berikan gula secukupnya, untuk
pasien diabetes menggunakan gula yang rendah kalori
c. Tuangkan air matang
d. Aduk sehingga semua gula terlarut
2. Pengolahan makanan pokok
a. Pada pengolahan nasi, beras yang sudah dicuci kemudian dimasukkan
dalam rice cooker
b. Pada pengolahan nasi tim, nasi yang telah matang dimasukkan ke
dalam wadah kecil yang merupakan mangkuk khusus nasi tim
kemudian dimasukkan ke dalam panci kukus
c. Pada pengolahan bubur, beras dimasukkan dalam panci besar
kemudian dimasak hingga matang
d. Bubur saring dibuat dari tepung beras. Proses pengolahan bubur saring
yaitu terdiri dari tepung beras yang diencerkan, kemudian untuk
santannya dimasak hingga mendidih setelah itu ditambahkan tepung
beras yang sebelumnya sudah diencerkan dan ditambahkan garam,
kemudian diaduk-aduk hingga matang
Unit Terkait Instalasi Gizi

6
PEWADAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


007/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Prosedur pewadahan makanan dengan meminimalkan resiko kontaminasi dan


pembusukan.
Tujuan Menyediakan makanan yang aman dan higienis untuk pasien.
Kebijakan 1 Dilakukan oleh pihak ketiga yaitu catering GRHA PETRO, dan petugas
penyaji.
2 Petugas melaksanakan standar precaution yang telah ditetapkan.

Prosedur 1. Siapkan alat makan sesuai dengan kelas perawatan:


 Untuk pasien kelas VIP menggunakan piring, I, II dan III
menggunakan wadah bento dan dibungkus plasti wrapping sedangkan
pasien yang beresiko seperti HbsAg menggunakan wadah kap dan
dibungkus plastik wrapping
2. Tulis nama pasien, nomor kamar, nomor rekam medis dan diit sebagai
identifikasi pasien untuk ditempelkan pada setiap alat makan pasien.
3. Bungkus sendok dan garpu dengan tissue makan.
4. Isi alat makan sesuai dengan diit yang telah ditulis pada menu pesanan dari
ruang rawat inap.
5. Bungkus alat makan yang tidak bertutup dengan plastik wrapping .
6. Masukkan semua alat makan tersebut ke dalam kereta makan tertutup.

Unit Terkait Instalasi Gizi

7
PENDISTRIBUSIAN MAKANAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


008/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Rangkaian kegiatan penyaluran makanann sesuai dengan jumlah porsi dan
jenis makanan konsumen yang dilayani (makanan biasa atau makanan khusus).
Tujuan Agar pasien dan karyawan mendapat makanan sesuai dengan kebutuhan gizi.
Kebijakan Diperolehnya makanan yang bermanfaat dan tidak berbahaya bagi yang
mengkonsumsinya.
Prosedur 1. Distribusi makanan pasien
a. Makanan yang telah dikirimkan dari rekanan (GRHA PETRO), dicek
kelengkapan sesuai jumlah pesanan, jenis diit, banyaknya lauk sesuai
kelas pasien
b. Pelabelan dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam pemberian
jenis diet dan kegiatan distribusi kepada pasien dengan melihat buku
diit pasien
c. Pengecekan kembali oleh petugas distribusi agar tidak terjadi
kesalahan pemberian makan
d. Waktu distribusi makanan :
e. Makan pagi : 07.00
f. Makan siang : 12.00
g. Makan sore : 16.30
2. Makanan diporsikan dalam wadah makanan khusus
3. Makanan didistribusikan ke bagian Rawat Inap dan VK
Unit Terkait Instalasi Gizi

8
PENARIKAN ALAT MAKAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


009/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur
Standar
Prosedur Tanggal Terbit
Operasional 15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Suatu kegiatan pengambilan alat makan pasien oleh tenaga pramusaji setelah 1
jam makanan diberikan kepada pasien.
Tujuan 1. Pasien langsung dapat mengkonsumsi makanan
2. Menghindari kehilangan alat makan.
Kebijakan Alat makan kembali sesuai dengan jumlah yang
didistribusikandandikembalikankepadarekanan
Prosedur 1. Setelah pramusaji mendistribusika makanan ke pasien, pramusaji menunggu
sekitar 1-2 jam dari pendistribusian makanan.
2. Pramusaji kembali kekamar pasien sambil melihat apakah makanan yang
diberikan telah dikonsumsi atau belum.
3. Apabila makanan telah habis dikonsumsi, alat makan pasien di ambil dan di
bawa ke dapur.
4. Apabila makanan pasien belum habis, pramusaji meminta ijin kepada pasien
jika wadah makanan boleh diambil atau tidak
Unit Terkait Instalasi Gizi

9
PENCUCIAN ALAT MAKAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


010/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Kegiatan membersihkan atau mencuci alat makan pasien dari sisa makan
pasien.
Tujuan Alat makan yang digunakan pasien bersih dari sisa makanan dan terbebas dari
penyakit infeksi.
Kebijakan Alat makan pasien bersih dan steril.
Prosedur 1. Peralatan makan pasien yang sudah dipisahkan dari sisa makanan
direndam terlebih dahulu.
2. Peralatan makan yang menular dipisahkan tersendiri dan langsung
dibuang
3. Peralatan makan pasien yang sudah direndam, dicuci dengan
menggunakan sabun cuci piring.
4. Peralatan makan pasien dibilas dengan air bersih dan mengalir.
5. Peralatan makan pasien yang sudah dibilas direndam lagi menggunakan
air panas.
6. Peralatan makan pasien yang direndam dengan air panas kemudian
dikeringkan terlebih dahulu sebelum disimpan.
Unit Terkait Instalasi Gizi

10
PENENTUAN DIIT PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


011/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Suatu kegiatan untuk menentukan jenis diet pasien selama dirawat di rumah
sakit.
Tujuan Memberikan makanan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan gizi pasien
Kebijakan Pasien mendapatkan makanan sesuai dengan jenis diet yang dianjurkan.
Prosedur 1. Ahli gizi menerima laporan dari perawat bahwa ada pasien rawat inap
baru.
2. Ahli gizi mencari keterangan yang terkait melalui perawat dan dokter.
3. Melakukan skrining gizi awal dengan membaca status pasien yang
meliputi hasil laboratorium, pemeriksaan fisik klinis dan diagnosa
penyakit pasien.
4. Mengkonsulkan dengan dokter dan perawat tentang bentuk makanan
dan jenis diit pasien.
5. Mencatat di buku diit pasien mengenai bentuk makan dan jenis diit
pasien.
Unit Terkait Ahli Gizi, Dokter Dan Perawat

11
PEMESANAN DIIT PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


012/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Suatu kegiatan untuk menentukan jumlah diit pasien sesuai kelasnya yang
harus dipesan dan diberikan pada rekanan (GRHA PETRO)
Tujuan Memberikan makanan yang sesuai dengan pesanan diit pasien
Kebijakan Pasien mendapatkan makanan sesuai dengan jenis diet yang dianjurkan.
Prosedur 1. Ahli gizi mencatat di buku diit pasien mengenai bentuk makan dan jenis
diit pasien.
2. Ahli gizi mencatat apakah ada pasien yang pulang, pindah kelas,
pergantian diit, dan pasien baru.
3. Ahli gizi melakukan komunikasi via telpon kepada rekanan (GRHA
PETRO) berdasarkan diit yang dipesan.
a. Pemesanan makanan pagi dilakukan malam sebelumnya, apabila
ada pasien baru maka batas maksimal pemesanan adalah jam
08.00
b. Pemesanan makanan siang dilakukan pukul 09.00 sampai batas
akhir pukul 13.00
c. Pemesanan makanan sore dilakukan pukul 14.00 sampai batas
akhir pukul 17.00
Unit Terkait Ahli Gizi

12
PENERIMAAN MAKANAN DARI REKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


013/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Suatu proses kegiatan memeriksa, meneliti, mencatat, memutuskan dan


melaporkan waktu penerimaan makanan, macam dan jumlah serta spesifikasi
makanan menurut pesanan
Tujuan Diterimanya pesanan makanan dalam macam, jumlah serta spesifikasi yang
disepakati, sesuai dengan waktu permintaan pesanan
Kebijakan 1. Jumlah yang diterima harus sesuai dengan yang dipesan
2. Mutu yang diterima harus sesuai dengan spesifikasi yang disepakati
3. Harga makanan yang tercantum dalam nota pembelian harus sama dengan
harga makanan yang tercantum dalam perjanjian jual beli
Prosedur 1. Memeriksa kualitas makanan sesuai spesifikasi makanan yang disepakati
2. Mengecek macam, jumlah, dan spesifikasi makanan yang diterima sesuai
dengan Daftar Pesanan Makanan
3. Makanan selanjutnya disalurkan kepada bagian pendistribusian
4. Penerimaan makanan berdasarkan pada :
a. Daftar pesanan makanan
b. Spesifikasi makanan
c. Macam dan jumlah makanan yang diterima sesuai dengan kelasnya
d. Jadwal dan waktu pengiriman
5. Pencatatan dan pelaporan
Unit Terkait Instalasi Gizi

13
PEMBERSIHAN RUANG DAPUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


014/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Kegiatan membersihkan dapur yang dilakukan satu bulan sekali pada minggu
pertama.
Tujuan Menjaga kebersihan dan kerapian dapur.
Kebijakan Dapur selalu dalam keadaan rapi dan bersih.
Prosedur 1. Membersihkan semua alat – alat masak yang lama tidak terpakai maupun
yang sering dipakai
2. Membersihkan kompor, tempat pencucian piring dan tempat pencucian
bahan makanan
3. Membersihkan bagian plafon (sawang)
4. Membersihkan kulkas dan tempat penyimpanan bahan makanan kering,
bahan makanan yang sudah tidak layak digunakan dikeluarkan dari tempat
penyimpanan
5. Membersihkan meja persiapan, meja penyajian dan lantai
Unit Terkait Instalasi Gizi

14
ASUHAN GIZI KLINIK PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


015/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Suatu kegiatan pelayanan gizi RS untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien
rawat inap, untuk keperluan metabolism tubuh, peningkatan kesehatan,
maupun mengoreksi kelainan metabolisme, dalam rangka upaya preventif,
kuratif, rehabilitative dan promotif
Tujuan 1. Meningkatklan kesehatan pasien rawat inap
2. Pasien rawat inap mendapatkan konsultasi mengenai makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk penyakit yang diderita
Kebijakan Pasien rawat inap mendapatkan konsultasi mengenai pengaturan makan untuk
berbagai macam penyakit
Prosedur 1. Ahli gizi menerima laporan dari perawat akan adanya psien baru atau
pasien lama yang perlu penanganan diit atau secara aktif ahli gizi datang ke
ruangan dan menskrining pasien yang perlu diit
2. Mempersiapkan alat tulis dan lembar asuhan gizi
3. Membaca rekam medik pasien
4. Mencari keterangan yang terkait melalui perawat
5. Mendatangi pasien untuk melihat kondisinya dan melakukan pengukuran
anthropometri yang meliputi berat badan (BB), tinggi badan (TB), lingkar
lengan (LLA)
6. Melakuka anamnesa gizi pada pasien, bila pasien tidak bisa berkomunikasi
maka informasi yang dibutuhkan bisa digali dari keluarga pasien
7. Menentukan status gizi berdasarkan data anthropometri dan data biokimia
8. Memberikan konsultasi gizi kepada pasien mengenai pengaturan makan
bagi pasien dengan penyakit tertentu
Unit Terkait Ahli gizi

15
ASUHAN GIZI KLINIK PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


016/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Suatu kegiatan pelayanan gizi RS untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien
rawat jalan, untuk keperluan metabolism tubuh, peningkatan kesehatan,
maupun mengoreksi kelainan metabolisme, dalam rangka upaya preventif,
kuratif, rehabilitative dan promotif
Tujuan 1. Meningkatklan kesehatan pasien rawat kalan
2. Pasien rawat jalan mendapatkan konsultasi mengenai makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk penyakit yang diderita
Kebijakan Pasien rawat inap mendapatkan konsultasi mengenai pengaturan makan untuk
berbagai macam penyakit
Prosedur 1. Ahli gizi menerima laporan dari bagian pendaftaran, bahwa ada pasien
yang ingin berkonsultasi gizi
2. Mempersiapkan alat tulis dan lembar asuhan gizi
3. Menyapa dan mempersilahkan pasien duduk
4. Membaca rekam medik pasien
5. Melakukan prosedur asuhan gizi kepada pasien meliputi:
a. Assesment, yaitu menanyakan biodata pasien, melakukan pengukuran
anthropometri, mempelajari data penunjang meliputi hasil tes
laboratorium keadaan fisik dan klinis
b. Memberika diagnosa gizi kepada pasien
c. Memberika intervensi gizi kepada pasien dengan memberikan konsultasi
dengan media leafleat dan bahan makanan penukar
d. Monitoring dan evaluasi kepada pasien dengan cara menyakan kembali
apa yang telah di jelaskan kepada pasien
Unit Terkait Ahli Gizi

16
PEMBERIAN EDUKASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


017/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Prosedur pemberian edukasi gizi bagi pasien dan keluarga pasien di Instalasi
Rawat Inap maupun di Instalasi Rawat Jalan
Tujuan Menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang pentingnya gizi
dalam membantu proses penyembuhan.
Kebijakan 1 Konsultasi gizi dilakukan oleh ahli gizi.
2 Konsultasi gizi diberikan kepada pasien yang dipandang perlu
mendapatkan penjelasan gizi sehubungan dengan kondisi dan
penyakitnya.
3 Konsultasi gizi dilakukan atas rujukan dokter atau atas permintaan pasien
atau keluarga pasien.
Prosedur 1. Lihat data rekam medis pasien, untuk mengetahui riwayat penyakit,
riwayat diet, diagnosa medis dan hasil pemeriksaan laboratorium.
2. Rencanakan diet yang akan diberikan kepada pasien.
3. Lakukan edukasi gizi kepada pasien dan keluarga pasien.
4. Berikan leaflet diet setelah edukasi dilakukan.
5. Catat data dan hasil edukasi ke dalam form asuhan gizi (IRNA) atau
status pasien (IRJ).
Unit Terkait 1. Gizi
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan

17
PEMONITORAN TERAPI NUTRISI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


018/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Suatu prosedur memonitor terapi nutrisi pada pasien rawat inap.

Tujuan Untuk mengetahui perkembangan diet pasien, intake, perubahan berat


badan dan status gizi.

Kebijakan RSU Rachmi Dewi melakukan monitoring terhadap terapi nutrisi


berdasarkan Kebijakan Direktur RSU Rachmi Dewi dalam Pedoman
Pelayanan Gizi RSU Rachmi Dewi
Prosedur 1. Tentukan pasien-pasien yang memerlukan perhatian khusus
sehubungan dengan nutrisi (malnutrisi, diet khusus, anorexia).
2. Tuliskan hasil monitoring ke dalam lembar monitoring.
3. Hitung intake pasien dan melakukan perubahan terapi nutrisi bila
diperlukan.
4. Lakukan evaluasi setiap 3 hari sekali.

Unit Terkait 1. Gizi


2. Rawat Inap

18
PEMBERIAN EDUKASI MAKANAN DARI LUAR RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


019/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar
Prosedur Tanggal Terbit
Operasional 15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian 1. Edukasi Gizi adalah usaha yang terncana untuk meningkatkan pengetahuan
terkait gizi dan makanan kepada pasien rawat inap/keluarga agar memperoleh
asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatannya
2. Makanan Luar Rumah Sakit adalah makanan yang dikonsumsi pasien selain
dari makanan/diet yang diberikan/disediakan oleh rumah sakit.
Tujuan 1. Memberikan pelayanan gizi melalui peningkatan pengetahuan tentang makanan
selain yang diberikan/disediakan oleh rumah sakit kepada pasien rawat inap
agar memperoleh asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatannyadalam
upaya mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan
status gizi
2. Menanamkan dan meningkatkan pengetahuan, sikap serta perilaku sehat pada
pasien rawat inap melalui kebiasaan makan dan minum yang sesuai anjuran
dietnya.
Kebijakan RSU Rachmi Dewi melakukan edukasi pemberian makanan dari luar rumah sakit
berdasarkan Kebijakan Direktur RSU Rachmi Dewi dalam Pedoman Pelayanan
Gizi RSU Rachmi Dewi
Prosedur 1. Sampaikan salam, perkenalkan diri, nama dan profesi
2. Jelaskan kegiatan yang akan dilakukan
3. Lakukan identifikasi pasien dengan melihat di status rekam medis pasien
4. Tanyakan ke pasien tentang diet yang dijalankan
5. Tanyakan kepasien tentang ada/tidaknya makanan yang dikonsumsi dari luar
rumah sakit
6. Jelaskan kepada pasien dan atau keluarga pasien tentang jenis dan jumlah
makanan dari luar rumah sakit yang boleh dimakan
7. Evaluasi daya terima pasien terhadap materi yang diberikan
8. Sampaikan terimakasih
9. Tutup dengan salam
Unit Terkait 1. Gizi
2. Rawat Inap

19
PENANGANAN KELUHAN PASIEN TERHADAP PELAYAN GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


020/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian 1. Penanganan keluhan pasien adalah suatu proses, tata cara atau tahapan
penyelesaian keluhan pasien terhadap pelayanan gizi Rumah Sakit melalui
bagian Humas.
2. Keluhan pasien adalah masukan, saran, keluhan, komplain dari pasien dan
atau keluarganya baik yang berupa tertulis maupun lisan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelaksanaan penanganan keluhan
pasien/keluarganya sehingga setiap keluhan yang masuk dapat dikoordinir
untuk ditangani dengan baik.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Prosedur 1. Penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi harus selalu berorientasi kepada
mutu dan keamanan makanan dan keslamatan pasien/konsumen.
2. Evaluasi kegiatan penyelenggaraan makanan dilakukan secara berkala.

Prosedur
1. Instalasi Gizi menerima keluhan dari pasien/keluarga pasien melalui perawat
ataupun bagian Humas.
2. Jika keluhan pasien tersebut disampaikan melalui bagian Humas, maka
Instalasi Gizi menerima resume keluhan tersebut dalam formulir keluhan
pasien/keluarga yang dikirimkan langsung oleh Bagian Humas.
3. Instalasi Gizi menyusun kronologis peristiwa yang dimaksud.
4. Instalasi Gizi melalui Penanggungjawab Pelayanan Gizi / Kepala Instalasi
Gizi memberi penjelasan pada pasien/keluarga sebagai tindak lanjut keluhan
yang telah disampaikan.
Unit Terkait Semua unit terkait

20
PENANGANAN KELUHAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


021/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian 1. Penanganan keluhan pasien adalah suatu proses, tata cara atau tahapan
penyelesaian keluhan pasien terhadap pelayanan gizi Rumah Sakit melalui
bagian Humas.
2. Keluhan pasien adalah masukan, saran, keluhan, komplain dari pasien dan
atau keluarganya baik yang berupa tertulis maupun lisan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelaksanaan penanganan keluhan
pasien/keluarganya sehingga setiap keluhan yang masuk dapat dikoordinir
untuk ditangani dengan baik.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Prosedur 1. Penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi harus selalu berorientasi kepada
mutu dan keamanan makanan dan keslamatan pasien/konsumen.
2. Evaluasi kegiatan penyelenggaraan makanan dilakukan secara berkala.
3. Instalasi Gizi menerima keluhan dari pasien/keluarga pasien melalui perawat
ataupun bagian Humas.
4. Jika keluhan pasien tersebut disampaikan melalui bagian Humas, maka
Instalasi Gizi menerima resume keluhan tersebut dalam formulir keluhan
pasien/keluarga yang dikirimkan langsung oleh Bagian Humas.
5. Instalasi Gizi menyusun kronologis peristiwa yang dimaksud.
6. Instalasi Gizi melalui Penanggungjawab Pelayanan Gizi / Kepala Instalasi
Gizi memberi penjelasan pada pasien/keluarga sebagai tindak lanjut keluhan
yang telah disampaikan.
Unit Terkait Semua unit terkait

21
PENCATATAN DAN PELAPORAN KESALAHAN MEMBERIKAN
PELAYANAN GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


022/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Pencatatan dan pelaporan kesalahan memberikan pelayanan gizi adalah


kegiatan pelayanan gizi yang dilakukan tidak sesuai dengan prosedur ataupun
standar yang telah ditetapkan..
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pencatatan dan
pelaporan kesalahan dalam memberikan pelayanan gizi guna membantu
analisa mengenai kesalahan sehingga mempemudah pengambilan langkah-
langkah pencegahan dan tindak lanjut..
Kebijakan Surat keputusan direktur rumah sakit
Prosedur 1. Catat setiap kesalahan pelayanan gizi yang dilaporkan ke Instalasi Gizi.
2. Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh kepala Instalasi Gizi.
3. Pencatatan dilakukan pada laporan pencatatan kesalahan.
4. Jika diperlukan kronologis mengenai kesalahan yang lengkap, dibuat di
kertas tersendiri yang dilampirkan dalam laporan.
5. Laporan pencatatan kesalahan dilaporkan ke Direktur Pelayanan secara
peiodik
Unit Terkait Semua unit terkait

22
PENGKAJIAN GIZI PASIEN TIDAK BERESIKO (PERENCANAAN
TERAPI NUTRISI PASIEN TIDAK BERESIKO)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


023/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Pengkajian Gizi pasien tidak berisiko merupakan kegiatan mengumpulkan,


mengintegrasikan dan menganalisa data untuk identifikasi masalah gizi pada
pasien tidak berisiko yang terkait dengan aspek asupan gizi dan makanan,
aspek klinik dan aspek perilaku-lingkungan serta penyebabnya..
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengumpulkan data awal
pasien, menegakkan diagnosis gizi pasien, menentukan langkah untuk
menganalisa kebutuhan gizi dan menetapkan intervensi gizi pasien..
Kebijakan 1. Kegiatan Pelayanan Gizi Rumah Sakit meliputi kegiatan penyelenggaraan
makanan, kegiatan asuhan gizi dan kegiatan penelitian dan pengembangan gizi.
2. Kegiatan asuhan gizi disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan
keadaan klinis, status gizi, serta status metabolisme pasien. Setiap petugas
harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional yang
berlaku, etika profesi, dan menghormati hak pasien.
3. Kegiatan asuhan gizi meliputi pengkajian status gizi/riwayat gizi, penentuan
kebutuhan gizi, penentuan macam dan jenis dit, konseling dan penyuluhan gizi
baik secara individu maupun kelompok, pemantauan, evaluasi dan tindak
lanjut.
Prosedur 1. Kajian nutrisi awal dilakukan oleh perawat dengan menggunakan Form
Pengkajian Keperawatan Umum melalui wawancara, observasi dan
pengukuran antropometri pasien.
2. Jika hasil kajian nutrisi awal menunjukkan pasien tidak di rujuk ke Instalasi
Gizi, maka lanjutkan dengan kegiatan asuhan gizi dan didokumentasikan
dalam integrated note / formulir catatan terpadu.
3. Ikuti perkembangan gizi pasien.
4. Pengkajian gizi ulang dilakukan setelah 7 (tujuh) hari kemudian dengan
menggunakan Formulir Skrining Gizi.
Unit Terkait Semua unit terkait

23
PENGKAJIAN GIZI PASIEN BERESIKO (PERENCANAAN TERAPI
NUTRISI PASIEN BERESIKO)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


024/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Pengkajian gizi pasien berisiko merupakan kegiatan mengumpulkan,


mengintegrasikan dan menganalisa data untuk identifikasi masalah gizi pada
pasien berisiko yang terkait dengan aspek asupan gizi dan makanan, aspek
klinik dan aspek perilaku-lingkungan serta penyebabnya.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengumpulkan data awal
pasien, menegakkan diagnosis gizi pasien, menentukan langkah untuk
menganalisa kebutuhan gizi dan menetapkan intervensi gizi pasien.
Kebijakan 1. Kegiatan Pelayanan Gizi Rumah Sakit meliputi kegiatan penyelenggaraan
makanan, kegiatan asuhan gizi dan kegiatan penelitian dan pengembangan gizi.
2. Kegiatan asuhan gizi disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan
keadaan klinis, status gizi, serta status metabolisme pasien. Setiap petugas
harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional yang
berlaku, etika profesi, dan menghormati hak pasien.
3. Kegiatan asuhan gizi meliputi pengkajian status gizi/riwayat gizi, penentuan
kebutuhan gizi, penentuan macam dan jenis dit, konseling dan penyuluhan gizi
baik secara individu maupun kelompok, pemantauan, evaluasi dan tindak
lanjut.
Prosedur 1. Kajian nutrisi awal dilakukan oleh perawat dengan menggunakan Form
Pengkajian Keperawatan Umum melalui wawancara, observasi dan
pengukuran antropometri pasien dengan criteria skor >3.
2. Jika hasil pengkajian mengarahkan pasien untuk dirujuk ke Instalasi Gizi,
maka lanjutkan dengan kegiatan asuhan gizi berdasarkan Proses Asuhan
Gizi Terstandar yang didokumentasikan dalam Formulir Asuhan Gizi
Pasien Rawat Inap dan ikuti perkembangan status gizi, asupan makan dan
perjalanan penyakit pasien.
3. Pengkajian gizi ulang dilakukan setelah 7 (tujuh) hari kemudian dengan
menggunakan Formulir Skrining Gizi.
Unit Terkait Semua unit terkait

24
SKRINING GIZI PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


025/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Skrining gizi merupakan proses identifikasi karakteristik pasien yang


berhubungan dengan masalah gizi, dilakukan dengan cara menginformasikan
perubahan berat badan, perubahan asupan makan dan penyakit khusus pasien
Tujuan 1. Menilai kondisi klinis pasien dan status gizi pasien awal masuk di instalasi
rawat inap
2. Pengkajian / Assesment gizi lanjutan bagi pasien yang berisiko malnutrisi
Kebijakan Kegiatan asuhan gizi disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan
keadaan klinis, status gizi, serta status metabolisme pasien. Setiap petugas
harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional yang
berlaku, etika profesi, dan menghormati hak pasien.
Prosedur 1. Pasien baru yang masuk dilakukan skrining Malnutrition Screening Tool
(MST) oleh ahli gizi di instalasi rawat inap minimal 1 x 24 jam
2. Dietisien membaca hasil skor MST dengan membubuhkan nama jelas,
tanda tangan, dan jam pelaksanaannya
3. Bila hasil skrining gizi menunjukkan :
a. Pasien berisiko malnutrisi, maka dilakukan pengkajian atau assesmen
gizi yang dilanjutkan dengan langkah – langkah proses asuhan gizi
terstandar oleh dietisien.
b. Pasien dengan status gizi baik atau tidak berisiko malnutrisi, dianjurkan
dilakukan skrining ulang setelah 1 minggu. Jika hasil skrining ulang
berisiko malnutrisi maka dilakukan proses asuhan gizi terstandar.
Unit Terkait 1. Instalasi Gizi
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap

25
PEMBERIAN TERAPI GIZI TERINTEGRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


026/IGZ/SPO/RSURD/IX/2018 0 1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional
15 September 2018

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Pengertian Pemberian Terapi Gizi adalah rangkaian proses asuhan gizi terstandar
oleh Ahli Gizi yang diberikan kepada pasien rawat inap dengan risiko
malnutrisi berdasarkan hasil asesmen lanjut

Tujuan 1. Untuk mengatasimasalah gizi pada pasien rawat inap yang berisiko
malnutrisi
2. Untuk mencegah komplikasi yang timbul akibat masalah gizi yang
tidak teratasi

Kebijakan 1. Pasien dengan risiko malnutrisi berdasarkan hasil asesmen lanjut


mendapatkan terapi gizi dari ahli gizi
2. Terapi gizi berupa proses asuhan gizi terstandar yang tercatat pada
rekam medis.

Prosedur 1. Ahli gizi ruangan melakukan pendataan pasien yang berisiko


malnutrisi berdasarkan asesmen lanjut.
2. Ahli gizi ruangan merencanakan terapi gizi dalam bentuk proses
asuhan gizi terstandar dengan melakukan pengkajian gizi, menetapkan
diagnosa gizi dan merencanakan intervensi gizi .
3. Ahli gizi ruangan menetapkan preskripsi diet sesuai rencana
intervensi gizi. Ahli gizi menetapkan rencana monitoring dan target
yang akan dijadikan evaluasi apada akhir terapi
4. Ahli gizi mengkomunikasikan terapi gizi kepada dokter, perawat dan
keluarga pasien.
5. Ahli gizi memberikan terapi gizi berupa implementasi dari proses
asuhan gizi terstandar.
6. Ahli gizi mencatat proses asuhan gizi terstandar pada formulir asuhan
gizi di rekam medis.

Unit Terkait 1. Instalasi Gizi


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap

26

Anda mungkin juga menyukai