Anda di halaman 1dari 34

PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


01/GIZI/VI/2019 B 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan
STANDAR
Direktur
10/06/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok
Pelayanan gizi di rumah sakit “Ibnu Sina” adalah memberikan
PENGERTIAN pelayanan gizi kepada pasien
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pelayanan
TUJUAN gizi di rumah sakit “ Ibnu Sina”

SK Direktur Rumah Sakit “Ibnu Sina”YW-UMI Makassar


Nomor: 067c/E/RS.IBSI/YW-UMI/VIII/2019
KEBIJAKAN
1. Merencanakan pengadaan/penyediaan bahan makanan
untuk pasien, pimpinan, dan dokter
2. Mengolah bahan makanan yang dikirim oleh rekanan
sesuai dengan bon pemesanan bahan makanan
PROSEDUR 3. Mendistribusikan bahan makanan matang baik untuk
pasien dan pegawai khusus ( pimpinan dan dokter )
4. Memberikan konsultasi gizi kepada pasien yang rawat
inap
Instalasi gizi, Perawat dan Dokter
Unit terkait
PERENCANAAN ANGGARAN BELANJA
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
02/GIZI/VI/2019 0 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR Direktur
10/06/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok

Rangkaian kegiatan perhitungan anggaran berdasarkan laporan


penggunaan anggaran bahan makanan tahun sebelumnya
PENGERTIAN
dengan mempertimbangkan fluktuasi harga, fluktuasi
konsumen dan trend penyakit

Untuk mengetahui perkiraan kebutuhan anggaran dana yang


TUJUAN dibutuhkan dalam setahun untuk penyelenggaraan makan rumah
sakit

Untuk mengetahui perkiraan kebutuhan anggaran dana yang


dibutuhkan dalam setahun untuk penyelenggaraan makan
KEBIJAKAN
rumah sakit
1. Mencari atau mengumpulkan informasi mengenai
ketersediaan anggaran (sumber dana, besaran, dsb)
2. Mengelompokkan bahan makanan sesuai menu dan pedoman
menu (misalnya kelompok sayuran, buah, daging, ayam, ikan,
telur, susu, roti, bumbu, makanan jadi, bahan makanan kering,
dsb)
3. spesifikasi harga bahan makanan yang dibutuhkan
PROSEDUR berdasarkan nilai gizi, standar porsi, kualitas, keberadaan
dipasaran, dan kelayakan harga.dilakukan oleh rekanan
4. Mengumpulkan informasi mengenai jenis dan konsumen yang
akan dilayani (pasien, dokter, Pimpinan)
5. Menghitung volume kebutuhan bahan makanan. Pembulatan
volume didasarkan atas perkiraan rata – rata kenaikan
konsumen dan berat bahan makanan dalam tiap kemasan

Unit terkait Instalasi gizi, Rekanan dan Keuangan

PERENCANAAN MENU
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
03/GIZI/VI/2019 0 1/1
Tanggal Terbit : Ditetapkan,
STANDAR Direktur
10/06/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok

Perencanaan mengenai serangkaian hidangan untuk setiap


kali makan, yang terdiri dari makanan biasa, makanan
PENGERTIAN
luank/diet dan makanan saring serta menu makanan dan
snack untuk dokter dan karyawan dalam institusi rumah sakit.
Dengan menu yang terencana dengan baik, akan membuat
petugas dapat menyajikan variasi hidangan yang menarik dan
TUJUAN
dapat membantu dalam proses pemulihan pasien

1. Menyajikan makanan yang bergizi


2. Makanan yang menarik untuk memenuhi kebutuhan klien.
KEBIJAKAN 3. Dengan syarat sesuai dengan alokasi dana
4. Menggunakan siklus menu 10 hari.
1. Menetapkan pola makan sehari
2. Menetapkan pola menu
3. Menetapkan siklus menu
4. Menetapkan daftar bahan makanan yang akan dimasukan
PROSEDUR dalam menu & frekuensi pemakaian dalam satu siklus
Membuat master menu & menetapkan jenis hidangan
dengan bantuan katalog hidangan.

Unit terkait Ahli Gizi, Pramusaji

PERSIAPAN PELAKSANAAN PRODUKSI DISTRIBUSI


SEBELUM MASUK RUANG KERJA
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
04/GIZI/VI/2019 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan,


STANDAR Direktur
10/06/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok

Persiapan yang dilakukan oleh tenaga produksi distribusi


PENGERTIAN sebelum melakukan kegiatan produksi dan distribusi

Dengan persiapan yang dilakukan, diharapkan higiene dan


TUJUAN sanitasi makanan tetap terjaga

Dilaksanakan oleh tenaga produksi dan distribusi makanan


KEBIJAKAN
1. Tenaga produksi dan distribusi datang 10 menit sebelum
jadwal yang telah ditetapkan
2. Tenaga produksi dan distribusi datang dalam keadaan rapi
dan bersih, meliputi :
a. Pastikan personal hygiene (kuku, tangan, rambut,
pakaian dan lain – lain) dalam keadaan rapi
b. Gunakan alat kelengkapan masak :
- Tutup kepala
- Celemek
PROSEDUR
- Masker
- Alas kaki
3. Siap bekerja
4. Setelah selesai lepaskan semua atribut/kelengkapan masak
5. Cuci celemek, masker, tutup kepala dsb
6. Keringkan
7. Siap digunakan untuk besok

Ahli gizi, petugas produksi dan distribusi


Unit terkait
PERENCANAAN DAN PEMESANAN
BAHAN MAKANAN HARIAN
No. Dokumen Nomor Revisi Halaman
049 / JM / GZ / RS.IBSI 1 1/1
YW-UMI / III / 2019
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
10/06/2019
OPERASIONAL

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok


Penyusunan permintaan bahan makanan berdasarkan menu atau
pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen atau pasien yang
PENGERTIAN
dilayani dengan memperhitungkan stok bahan makanan yang ada
Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai dengan standar
TUJUAN atau spesifikasi yang ditetapkan

Surat keputusan direktur Rs. “Ibnu sina”YW-UMI Makassar No :


KEBIJAKAN 017.B/E/RS.IBSI/YW-UMI/VI/2019
1. Memeriksa ketersediaan stok bahan makanan basah dan kering
di tempat penyimpanan bahan makanan
2. Melihat menu yang akan dimasak di buku siklus menu untuk
pasien.
3. Mencatat bahan makanan yang dibutuhkan dalam menu yang
akan dimasak dengan memperhitungkan stok bahan makanan
yang tersedia
PROSEDUR
4. Pemesanan bahan makanan kering seperti beras, tepung, gula
dll dilakukan satu minggu sekali
5. Pemesanan bahan makanan harian dipesan satu hari
sebelumnya.
Pemesanan bahan makanan dicatat dalam daftar pesanan bahan
makanan
Ahli gizi
Unit terkait

PENERIMAAN BAHAN MAKANAN


No Dokumen Nomor Revisi Halaman
06/GIZI/VI/2019 0 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


STANDAR
Direktur
10/06/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok
Suatu proses kegiatan memeriksa, meneliti, mencatat,
memutuskan dan melaporkan waktu penerimaan bahan
PENGERTIAN makanan, macam dan jumlah serta spesifikasi bahan makanan
menurut pesanan
Diterimanya pesanan bahan makanan dalam macam, jumlah
serta spesifikasi yang disepakati, sesuai dengan waktu
TUJUAN
permintaan pesanan

1. Jumlah yang diterima harus sesuai dengan yang dipesan


2. Mutu yang diterima harus sesuai dengan spesifikasi yang
disepakati
KEBIJAKAN 3. Harga bahan makanan yang tercantum dalam faktur
pembelian harus sama dengan harga bahan makanan yang
tercantum dalam perjanjian jual beli
1. Memeriksa kualitas bahan sesuai spesifikasi bahan makanan
yang disepakati
2. Mengecek macam, jumlah, dan spesifikasi bahan makanan
yang diterima sesuai dengan Daftar Pesanan Bahan
Makanan
3. Jika bahan makanan yang dikirim oleh rekanan tidak sesuai
spesifikasi maka bahan makanan tersebut akan
dikembalikan atau ditukar
4. Bahan makanan selanjutnya disalurkan kepada bagian
PROSEDUR persiapan bahan makanan kemudian dibagi sesuai keperluan
pengolahan untuk makan siang, sore dan pagi hari
berikutnya
5. Penerimaan bahan makanan berdasarkan pada :
a. Daftar pesanan bahan makanan
b. Spesifikasi bahan makanan
c. Macam dan jumlah bahan makanan yang diterima
d. Jadwal dan waktu pengiriman
Pencatatan dan pelaporan
Ahli gizi, Petugas produksi
Unit terkait
RS. ”IBNU SINA” PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
YW-UMI (BASAH DAN KERING)

No Dokumen : Revisi :
Hal :1 / 2
07/GIZI/VI/2019 B

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR


STANDAR UTAMA
PROSEDUR Tanggal Terbit : RS. “IBNU SINA”YW-UMI
OPERASIONAL 10/06/2019

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok


Proses kegiatan yang menyangkut penyimpanan bahan
makanan serta penyaluran bahan makanan, penyimpanan bahan
makanan dilakukan untuk menyelenggarakan pengurusan bahan
PENGERTIAN
makanan agar setiap waktu diperlukan dapat dilayani dengan
tepat, cepat dan efisien
1. Mempertahankan kondisi bahan makanan yang disimpan
2. Mencegah kerusakan/gangguan di lingkungannya
3. Melayani kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan
dengan kualitas dan waktu yang sesuai untuk unit yang
TUJUAN
memerlukan
4. Persediaan bahan makanan dalam jumlah dan kualitas yang
cukup

SK Direktur Rumah Sakit “Ibnu Sina”YW-UMI Makassar


Nomor: 067c/E/RS.IBSI/YW-UMI/VIII/2019
Pedoman Penyelenggaraan Makanan No. 065f/E/RS.IBSI/YW-
KEBIJAKAN
UMI VII/2019

1. Penyimpanan bahan makanan dipisahkan antara bahan


makanan basah dan bahan makanan kering
2. Bahan makanan basah yang tidak digunakan, langsung

PROSEDUR disimpan dalam tempat penyimpanan bahan makanan


basah :
a. Merupakan bahan makanan yang masih segar seperti
daging, unggas, sayuran dan buah
b. Untuk susu skm, telur dan makanan matang disimpan
dalam kulkas dengan suhu berkisar antara 1-4°C, Untuk
sayuran segar berkisar antara 10 – 15°C, (penyimpanan
segar /fresh cooling)
3. Untuk daging, ikan atau unggas disimpan dengan suhu
antara ( - 5 ) - 0°C, Suhu ini dibutuhkan untuk menyimpan
daging ikan atau unggas tidak lebih dari tiga hari,
(penyimpanan dingin /Chilly).

RS. ”IBNU SINA” PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN


YW-UMI (BASAH DAN KERING)

No Dokumen : Revisi :
Hal :2 / 2
07/GIZI/VI/2019 0

4. Bahan makanan kering yang tidak digunakan, langsung


disimpan dalam tempat penyimpanan bahan makanan kering
:
a. Merupakan bahan makanan yang sifatnya kering seperti
beras, gula, tepung-tepungan, kacang hijau, minyak,
kecap, makanan dalam kaleng dan lain-lain
b. Bahan makanan harus disusun beraturan, diberi tanggal
penerimaan dan setiap jenis bahan makanan diberi
PROSEDUR
pembatas
c. Bahan makanan yang berbau tajam seperti terasi, harus
dipisahkan dan tidak berdekatan dengan bahan
makanan yang menyerap bau seperti tepung-tepungan
d. Suhu ruangan yang dianjurkan adalah 19-20°C, yang
harus sering dikontrol untuk menjaga kestabilan
e. Pada setian bahan yang telah di buka maka diberikan /
dicantumkan label tanggal dibuka dan tanggal
kadaluarsanya.
Ahli gizi, penanggung jawab bahan kering dan basah
UNIT TERKAIT
RS. ”IBNU SINA”
YW-UMI PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

No Dokumen : Revisi :
Hal :1 / 2
08/GIZI/VI/2019 0
DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
STANDAR UTAMA
PROSEDUR Tanggal Terbit : RS. “IBNU SINA”YW-UMI
OPERASIONAL 10/06/2019

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok


Serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan, yaitu
meliputi berbagai proses antara lain : membersihkan,
PENGERTIAN
memotong, mengupas, mengocok, merendam, dan sebagainya
1. Tersedianya racikan yang tepat dari berbagai macam bahan
makanan untuk berbagai hidangan dalam jumlah yang
sesuai dengan menu yang berlaku, standar porsi, dan jumlah
TUJUAN konsumen
2. Tersedianya racikan bumbu sesuai dengan standar bumbu
atau resep yang berlaku, menu, dan jumlah konsumen

SK Direktur Rumah Sakit “Ibnu Sina”YW-UMI Makassar


Nomor: 067c/E/RS.IBSI/YW-UMI/VIII/2019
KEBIJAKAN Pedoman Penyelenggaraan Makanan No. 065f/E/RS.IBSI/YW-
UMI VII/2019
1. Persiapan makanan pokok
Makanan pokok berupa nasi, nasi tim, bubur nasi dan bubur
saring. Persiapannya dilakukan dengan cara mencuci beras
dengan air bersih dan air mengalir untuk kemudian diolah
2. Persiapan lauk
- Lauk hewani seperti daging, sosis,bakso dipotong-
potong sesuai dengan standar porsi, pemotongan
dilakukan secara manual menggunakan pisau
PROSEDUR - Untuk pengelolaan lauk hewani ikan, dari mulai
pemesanan sudah dalam keadaan bentuk potongan
sesuai standar porsi.
- Untuk pengolahan lauk hewani ayam, dari mulai
pemesanan sudah dalam keadaan bentuk potongan
sesuai dengan standar porsi
- Untuk telur tergantung dari pengolahannya, direbus, di
kocok lepas atau diceplok
- Untuk lauk nabati seperti tempe dan tahu dipotong-
potong sesuai standar porsi dan standar resep

3.

RS. ”IBNU SINA” PERSIAPAN BAHAN MAKANAN


YW-UMI

No Dokumen : Revisi :
Hal :2 / 2
08/GIZI/VI/2019 0

4. Persiapan sayur
PROSEDUR
- Sayuran di sortasi terlebih dahulu
- Dikupas kemudian kemudian dipotong-potong sesuai
menu yang akan dimasak
- Kemudian sayuran dicuci dengan air mengalir
5. Persiapan buah
- Persiapan buah misalnya buah melon, pepaya dan
semangka, buah dikupas, dipotong sesuai standar porsi,
lalu dibuang isinya kemudian dimasukkan kedalam
plastik
- Untuk buah pisang dipotong ujung-ujungnya.lalu dicuci
besih
6. Persiapan bumbu
- Bumbu dibuat sesuai standar bumbu yang telah
ditetapkan
- Pembuatan bumbu dilakukan dengan cara mengiris-iris
bumbu menggunakan pisau atau menggunakan mesin
penghalus bumbu
- Pembuatan bumbu dilakukan sebelum pengolahan
bahan makanan

UNIT TERKAIT Ahli Gizi, Petugas Produksi

PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN

No Dokumen: Revisi :
Hal :1 / 2
09/GIZI/VI/2019 0

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR UTAMA


STANDAR RS. “IBNU SINA”YW-UMI
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL 10/06/2019

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok


Kegiatan mengubah atau memasak bahan makanan mentah
menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas dan aman
PENGERTIAN
untuk dikonsumsi
1. Mengurangi resiko kehilangan zat gizi bahan makanan
2. Meningkatkan nilai cerna
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, tekstur,
TUJUAN dan penampilan makanan (kualitas makanan).
4. Bebas dari bahan potensial dan zat yang berbahaya bagi
tubuh.

Pedoman Penyelenggaraan Makanan No. 065f/E/RS.IBSI/YW-


KEBIJAKAN UMI VII/2019
1. Pengolahan makanan pokok
- Pada pengolahan nasi, beras yang sudah dicuci
kemudian dimasukkan dalam rice cooker
- Pada pengolahan bubur, beras dimasukkan dalam panci
besar kemudian dimasak hingga matang
- Proses pengolahan bubur saring yaitu terdiri bubur dan
PROSEDUR
lauk serta sayur dan memiliki standar pembuatan bubur
saring
2. Pengolahan lauk hewani
- Pengolahan lauk hewani disesuaikan dengan menu
pada hari tersebut dan standar resep yang ada

RS. ”IBNU SINA”


YW-UMI
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN

No Dokumen: Revisi :
Hal :2 / 2
09/GIZI/VI/2019 0

- Pemasakan lauk hewani dipisahkan antara lauk untuk


PROSEDUR
pasien tanpa diet dengan pasien dengan diet khusus
seperti RG (rendah garam)
3. Pengolahan lauk nabati
- Pengolahan lauk nabati disesuaikan dengan menu pada
hari tersebut dan standar resep yang ada
- Pemasakan lauk nabati dipisahkan antara lauk untuk
pasien tanpa diet dengan pasien dengan diet khusus
seperti RG (rendah garam).
4. Pengolahan sayur
- Pengolahan sayuran disesuaikan dengan menu
- Pengolahan sayuran dilakukan dengan cara menumis
dengan minyak atau merebus dengan banyak air
5. Setiap masakan di cek kematangan nya dengan
menggunakan alat pendeteksi suhu makanan.
Petugas Produksi,Ahli Gizi
UNIT TERKAIT

PENDISTRIBUSIAN MAKANAN PASIEN

No. Dokumen
048 / JM / GZ / RS.IBSI Revisi :
Hal :1 / 1
YW-UMI / III / 2019 B

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


PROSEDUR 10/06/2019 Direktur RS Ibnu Sina YW-UMI
OPERASIONAL
Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok
Rangkaian kegiatan penyaluran makanann sesuai dengan jumlah

PENGERTIAN porsi dan jenis makanan konsumen yang dilayani (makanan biasa
atau makanan khusus).
Agar pasien dan karyawan mendapat makanan sesuai dengan
TUJUAN kebutuhan gizi.

SK Direktur Rumah Sakit “Ibnu Sina”YW-UMI Makassar Nomor:


067c/E/RS.IBSI/YW-UMI/VIII/2019
Pedoman Penyelenggaraan Makanan No. 065f/E/RS.IBSI/YW-UMI
KEBIJAKAN
VII/2019

1. Distribusi makanan pasien


a. Makanan yang telah diolah oleh juru masak kemudian
diporsikan sesuai dengan jenis diet dan kelas perawatan
b. Pelabelan dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam
pemberian jenis diet dan kegiatan distribusi kepada pasien
dengan melihat buku diit pasien
c. Pengecekan kembali oleh petugas distribusi agar tidak terjadi
PROSEDUR kesalahan pemberian makan
d. Waktu distribusi makanan :
- Makan pagi : 06.30
- Makan siang : 11.30
- Makan sore : 17.30
2. Makanan diporsikan dalam wadah makanan khusus pimpinan
3. Makanan didistribusikan ke pasien
Ahli Gizi, Petugas produksi
Unit terkait

RS. ”IBNU SINA” PENARIKAN ALAT MAKAN PASIEN


YW-UMI

No Dokumen: Revisi :
Hal :1 / 1
11/GIZI/VI/2019 0

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR


UTAMA
STANDAR
RS. “IBNU SINA”YW-UMI
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL 10/06/2019

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok


Suatu kegiatan pengambilan alat makan pasien oleh tenaga
PENGERTIAN pramusaji setelah 1 jam makanan diberikan kepada pasien.

1. Pasien langsung dapat mengkonsumsi makanan dalam


keadaan hangat.
TUJUAN
2. Menghindari kehilangan alat makan.

Pedoman Penyelenggaraan Makanan No. 065f/E/RS.IBSI/YW-


UMI VII/2019
KEBIJAKAN
1. Setelah pramusaji mendistribusika makanan ke pasien,
pramusaji menunggu sekitar ½ - 1 jam dari pendistribusian
makanan.
2. Pramusaji kembali kekamar pasien sambil melihat apakah
makanan yang diberikan telah dikonsumsi atau belum.
PROSEDUR 3. Apabila makanan telah habis dikonsumsi, alat makan pasien
di ambil dan di bawa ke dapur.
4. Apabila makanan pasien belum habis, pramusaji meminta
ijin kepada pasien untuk memindahkan sisa makanan yang
masih ingin dikonsumsi ke wadah makan yang lain.
Petugas produksi
Unit terkait

RS. ”IBNU SINA” PENCUCIAN ALAT MAKAN PASIEN


YW-UMI

No Dokumen : Revisi :
Hal :1 / 1
12/GIZI/VI/2019 0

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR UTAMA


STANDAR RS. “IBNU SINA”YW-UMI
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL 10/06/2019

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok

Kegiatan membersihkan atau mencuci alat makan pasien dari


PENGERTIAN sisa makan pasien.
Alat makan yang digunakan pasien bersih dari sisa makanan
TUJUAN dan terbebas dari penyakit infeksi.

Pedoman Penyelenggaraan Makanan No. 065f/E/RS.IBSI/YW-


KEBIJAKAN UMI VII/2019
1. Peralatan makan pasien yang kotor dipisahkan dari sisa
makanan .
2. Peralatan makan yang sudah di pisahkan di masukkan di
dalam wastafel 1 yang berisi air panas dan detergen
dengan suhu 80°C - `100°C kemudian rendam ≤ 5 menit.
3. Setelah di rendam di wastafel 1 lalu di pindahkan ke
wastafel ke 2 yg berisi air hangat.(suam-suam kuku)
PROSEDUR
4. Setelah di bilas di wastafel ke 2 lalu di bilas/di bersihkan
di wastafel 3 yg berisi air mengalir.
5. Peralatan makanan pasien yang sudah di bersihkan
kemudian di keringkan terlebih dahulu setelah itu di atur
kembali sesuai tempat nya.
6. Peralatan makanan yg menular dibedakan dari warnanya
Petugas pramusaji
Unit terkait

RS. ”IBNU SINA” PENENTUAN DIET PASIEN


YW-UMI

No Dokumen : Revisi :
Hal :1 / 1
13/GIZI/VI/2019 0

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR UTAMA


STANDAR RS. “IBNU SINA”YW-UMI
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL 10/06/2019

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok

Suatu kegiatan untuk menentukan jenis diet pasien selama


PENGERTIAN dirawat di rumah sakit.
Memberikan makanan yang sesuai dengan kondisi dan
TUJUAN kebutuhan gizi pasien .

Pasien mendapatkan makanan sesuai dengan jenis diet yang


KEBIJAKAN dianjurkan.
1. Ahli gizi menerima laporan dari perawat bahwa ada
pasien rawat inap baru.
2. Ahli gizi mencari keterangan yang terkait melalui perawat
dan dokter.
3. Melakukan skrining gizi lanjut dengan membaca status
pasien yang meliputi hasil laboratorium, pemeriksaan fisik
PROSEDUR
klinis dan diagnosa penyakit pasien.
4. Mengkonsulkan dengan dokter dan perawat tentang
bentuk makanan dan jenis diit pasien.
5. Mencatat di buku diit pasien mengenai bentuk makan dan
jenis diit pasien.
Ahli Gizi, Dokter Dan Perawat
Unit terkait

RS. ”IBNU SINA” ASUHAN GIZI KLINIK PASIEN RAWAT INAP


YW-UMI
No Dokumen : Revisi :
Hal :1 / 1
14/GIZI/VI/2019 0
Tanggal Terbit : DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
RS. “IBNU SINA”YW-UMI
STANDAR
10/06/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok
Suatu kegiatan pelayanan gizi RS untuk memenuhi kebutuhan
gizi pasien rawat inap, untuk keperluan metabolisme tubuh,
peningkatan kesehatan, maupun mengoreksi kelainan
PENGERTIAN
metabolisme, dalam rangka upaya preventif, kuratif,
rehabilitatif dan promotif
1. Meningkatklan kesehatan pasien rawat inap
2. Pasien rawat inap mendapatkan konsultasi mengenai
TUJUAN makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk
penyakit yang diderita

KEBIJAKAN
1. Ahli gizi menerima laporan dari perawat akan adanya psien
baru atau pasien lama yang perlu penanganan diit atau
secara aktif ahli gizi datang ke ruangan dan menskrining
pasien yang perlu diit
2. Mempersiapkan alat tulis dan lembar asuhan gizi
3. Membaca rekam medik pasien
4. Mencari keterangan yang terkait melalui perawat
5. Mendatangi pasien untuk melihat kondisinya dan melakukan
pengukuran anthropometri yang meliputi berat badan (BB),
PROSEDUR
tinggi badan (TB), lingkar lengan (LLA), panjang ulna (PU)
6. Melakukan anamnesa gizi pada pasien, bila pasien tidak bisa
berkomunikasi maka informasi yang dibutuhkan bisa digali
dari keluarga pasien
7. Menentukan status gizi berdasarkan data anthropometri dan
data biokimia
8. Memberikan konsultasi gizi kepada pasien mengenai
pengaturan makan bagi pasien dengan penyakit tertentu
Ahli Gizi
Unit terkait
ASUHAN GIZI KLINIK PASIEN RAWAT JALAN
RS. ”IBNU SINA”
YW-UMI

No Dokumen : Revisi :
Hal :1 / 1
15/GIZI/VI/2019 0

Tanggal Terbit : DITETAPKAN OLEH DIREKTUR UTAMA


STANDAR RS. “IBNU SINA “
PROSEDUR 10/06/2019
OPERASIONAL

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok


Suatu kegiatan pelayanan gizi RS untuk memenuhi kebutuhan
gizi pasien rawat inap, untuk keperluan metabolisme tubuh,
peningkatan kesehatan, maupun mengoreksi kelainan
PENGERTIAN
metabolisme, dalam rangka upaya preventif, kuratif,
rehabilitatif dan promotif
1. Meningkatklan kesehatan pasien rawat Jalan
2. Pasien rawat jalan mendapatkan konsultasi mengenai
TUJUAN makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk
penyakit yang diderita

Pasien rawat inap mendapatkan konsultasi mengenai


KEBIJAKAN pengaturan makan untuk berbagai macam penyakit
1. Ahli gizi menerima laporan dari bagian pendaftaran, bahwa
ada pasien yang ingin berkonsultasi gizi
2. Mempersiapkan alat tulis dan lembar asuhan gizi
3. Menyapa dan mempersilahkan pasien duduk
4. Membaca rekam medik pasien
5. Melakukan prosedur asuhan gizi kepada pasien meliputi:
- Assesment, yaitu menanyakan biodata pasien, melakukan
pengukuran anthropometri, mempelajari data penunjang
PROSEDUR meliputi hasil tes laboratorium keadaan fisik dan klinis
- Memberika diagnosa gizi kepada pasien
- Memberika intervensi gizi kepada pasien dengan
memberikan konsultasi dengan media leafleat dan bahan
makanan penukar
- Monitoring dan evaluasi kepada pasien dengan cara
menyakan kembali apa yang telah di jelaskan kepada
pasien
Ahli Gizi
Unit terkait
MONITOR TERAPI NUTRISI

No. Dokumen
Revisi :
045 / JM / GZ / RS.IBSI Hal :1 / 1
0
YW-UMI / III / 2019
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RS Ibnu Sina YW-UMI
STANDAR 10/06/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok


Monitor terapi Gizi adalah kegiatan memantau terapi Gizi yang
sudah diberikan kepada pasien
PENGERTIAN

Untuk mengetahui respon pasien terhadap terapi gisi yang diberikan


TUJUAN dan Untuk melakukan evaluasi pencapaian terapi gizi.
Respon pasien terhadap terapi gizi dimonitor dan dicatat dalam
formulir catatan perkembangan pasien (assessment lanjut) direkam
KEBIJAKAN
medis.
1. Ahli gizi melakukan monitoring atau kunjungan ulang kepada
pasien yang mendapatkan terapi gizi untuk mendapatkan data
respon pasien terhadap terapi gizi antara lain :
a. Asupan total energy, karbohidrat, protein. Lemak dari total
energy dan asupan zat gizi terkait diagnose gizi pasien.
b. Riwayat diet dan perubahan BB/status gizi
c. Biokimia : kadar gula darah, ureum, lipid darah, elektrolit, Hb
dan lain - lain
d. Perilaku pasien yang terkait diagnosis gizi
PROSEDUR e. Kepatuhan terhadap anjutan gizi
2. Ahli gizi mencatat respon pasien pada pencatatan
perkembangangan pasien di fom assesmen lanjut
3. Apabila respon pasien terhadap terapi gizi belum mencapai target
yang diharapkan, ahli gizi melakukan pengkajian ulang dan revisi
asuhan gizi.

Ahli Gizi
Unit terkait
PERENCANAAN TERAPI NUTRISI

No : Revisi :
Hal :1 / 1
18/GIZI/VI/2019 B
Tanggal Terbit : DITETAPKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
STANDAR RS. “IBNU SINA”YW-UMI
PROSEDUR 10/06/2019
OPERASIONAL

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok


Perencanaan terapi diet adalah kegiatan merencanakan terapi
diet pasien berdasarkan assesment yang telah ditentukan
PENGERTIAN

Terlaksananya terapi diet yang adekuat dan sesuai dengan


penyakit untuk mendukung proses penyembuhan pasien
TUJUAN

SK Direktur Rumah Sakit “Ibnu Sina” Makassar Nomor :


01.B.o/E/RS.IBSI/YW-UMI/VII/2016
KEBIJAKAN
1. Siapkan lembar formulir pengkajian gizi
2. Hitung kebutuhan gizi pasien, gunakan rumus :
a. Pasien dewasa (rumus Harris Benedict)
Hitung kebutuhan energi basal
E = 66 + (13,7 x BBI) + (5 x TB) – (6,8 x U), untuk
pasien laki-laki
E = 655 + (9,6 x BBI) + (1,7 x TB) – (4,7 x U),untuk
pasien wanita
Tambahkan kebutuhan energi basal untuk :
 Faktor strees x kebutuhan energi basal
- Stress ringan (bedah elektif tanpa komplikasi
dan patah tulang) + 10-15%
- Stress sedang (bedah elektif dengan komplikasi
dan patah tulang) = 20-40%
 Aktifitas x kebutuhan energi basal
PROSEDUR
- Dengan menggunakan oksigen = -15%
- Bedresst dan sadar = 10%
- Duduk dikursi = 20%
- Bergerak/jalan di ruang rawat = 30%
 SDA x kebutuhan energi basal
- Makanan enteral = 1-4%
- Makanan lunak = 5-7%
- Makanan biasa = 8-10%
 Koreksi suhu
- Tambahkan 13% x kebutuhan energi basal
setiap peningkatan suhu 1 dari suhu tubuh
normal

RS. ”IBNU SINA” PERENCANAAN TERAPI NUTRISI


YW-UMI

No : Revisi :
Hal :2 / 2
18/GIZI/VI/2019 B

3. Tentukan jenis diet dan bentuk makanan pasien


(pertimbangkan daya terima dan tingkat kesulitan makan
pasien)
4. Pantau asupan makan pasien
PROSEDUR
5. Pantau data subjektif dan objektif yang mendukung
assessment (metode ADIME)
6. Pencatatan ADIME di tulis di kolom Cppt

UNIT TERKAIT Ahli Gizi Rawat inap


SKRINING GIZI PADA PASIEN

No. Dokumen
Revisi :
046 / JM / GZ / RS.IBSI Hal :1 / 1
B
YW-UMI / III / 2019
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RS Ibnu Sina YW-UMI
10/06/2019
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok


Suatu proses sederhana untuk mengidentifikasi individu yang
PENGERTIAN mengalami masalah gizi
Menapis dan mengidentifikasi pasien yang memerlukan terapi gizi
TUJUAN lebih lanjut

SK Direktur Rumah Sakit “Ibnu Sina” Makassar Nomor :


01.B.o/E/RS.IBSI/YW-UMI/VII/2016
KEBIJAKAN
1. Persiapan Alat :
a. Alat tulis
b. Rekam medik/form skrining pasien
c. Buku asuhan gizi
d. Alat pengukur status gizi pasien ( pengukur LiLA/ metelin/
timbangan/ microtoise/ pengukur panjang badan/ pengukur
tinggi lutut)

2. Pelaksanaan :
a. Dapatkan identitas dan informasi terkait pasien dari rekam
medik pasien
PROSEDUR
b. Tulis identitas pasien, diagnosa, dan hasil laboratorium
c. Mendatangi pasien dengan membawa peralatan yang telah
disiapkan
d. Mengetuk pintu dan 3S (salam, senyum, sapa)
e. Memperkenalkan diri dan memberitahukan tujuan
dilakukannya skrining
f. Mendapatkan data primer dengan metode wawancara,
lakukan pencatatan
g. Melakukan pengukuran LiLA/ berat badan/ tinggi badan/
tinggi lutut dan lakukan pencatatan

SKRINING GIZI PADA PASIEN

No. Dokumen
Revisi :
046 / JM / GZ / RS.IBSI Hal :2 / 2
B
YW-UMI / III / 2019
h. Mengkonversikan hasil pengukuran menjadi presentase status
gizi
i. Menyampaikan hasil status gizi pasien
j. Wawancara terkait dietary pasien dan lakukan pencatatan
PROSEDUR
k. Menapis pasien ke dalam pasien yang memerlukan tindakan
lebih lanjut berupa edukasi dan konseling gizi
l. Konsultasikan kepada unit terkait apabila terdapat masalah-
masalah pada pasien yang memerlukan tindakan lebih lanjut

UNIT TERKAIT Ahli Gizi Rawat inap


RS. ”IBNU SINA” PELAYAN GIZI RAWAT INAP
YW-UMI

No : Revisi :
Hal :1 / 1
20/GIZI/VI/2019 0

Tanggal Terbit : DITETAPKAN OLEH DIREKTUR UTAMA


STANDAR RS. “IBNU SINA”YW-UMI
PROSEDUR 10/06/2019
OPERASIONAL

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok


Pelayanan gizi pasien rawat inap adalah pelayanan gizi yang
dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnose gizi, intervensi
gizi, meliputi perencanaan, penyediaan makanan,
PENGERTIAN
penyuluhan/edukasi dan konseling gizi serta monitoring
evaluasi
Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar
TUJUAN memeperoleh asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatan
dalam upaya mempercepat proses penyembuhan ,
mempertahankan dan meningkatkan status gizi.

Permenkes No. 78 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Gizi Rumah


KEBIJAKAN Sakit.

1. Ruang rawat inap menghubungi klinik gizi untuk


memberitahukan bahwa ada pasien konsultasi gizi
sambil memberikan jenis diet pasien.
2. Petugas gizi memberikan edukasi dan konseling gizi
langkah menyiapkan dan mengisi leaflead sesuai
PROSEDUR penyakit dan kebutuhan gizi pasien
3. Ulangi dan tanyakan kembali apakah kesimpulan dari
konseling dan dapat dimengerti oleh pasien/keluarga
4. Petugas gizi menganjurkan kunjungan ulang setelah
pasien pulang dari perawatan di RS bila diperlukan.

Unit Rawat Inap


Unit terkait

RS. ”IBNU SINA”


YW-UMI KONSULTASI GIZI RAWAT INAP

No : Revisi :
Hal :1 / 1
21/GIZI/VI/2019 0

Tanggal Terbit : DITETAPKAN OLEH DIREKTUR UTAMA


STANDAR RS. “IBNU SINA”YW-UMI
PROSEDUR 10/06/2019
OPERASIONAL

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok


Serangkaiankegiatan dalam rangka untuk memberikan
pemahaman atau meningkatkan pengetahuan kepada pasien
PENGERTIAN maupun keluarga tentang pola makan yang sesuai dengan
kondisi, diet dan kebutuhan pasien.
Memperbaiki perilaku hidup sehat pasien dan keluarganya
untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan kondisi penyakit
TUJUAN
dalam upaya mempercepat proses penyembuhan.

 Diagnosa dilakukan oleh dokter penanggung jawab pasien.


 Penentuan diet pasien dilakukan bersama DPJP, dokter gizi
KEBIJAKAN dan ahli gizi
 Ahli gizi menterjemakan diet yang ditentukan kedalam
susunan menu makan sehari.
1) DPJP merujuk pasien untuk melakukan konsultasi gizi kepada
dokter gizi.
2) Kepada pasien dilakukan wawancara :
 Anamnesa diet untuk mengetahui kebiasaan makan pasien.
 Dokter gizi menentukan diet, diagnosa gizi dan kebutuhan
pasien.
PROSEDUR
 Diberikan penjelasan tentang diet yang berkaitan dengan
penyakitnya dan ahli gizi menterjemakan diet yang
ditentukan kedalam susunan menu makan sehari.
 Evaluasi hasil konsultasi pada saat kontrol untuk mengetahui
tingkat penerimaan saat diberi penjelasan.

Rawat inap
Unit terkait

RS. ”IBNU SINA”


PENYELENGGARAAN MAKAN PASIEN
YW-UMI

No : Revisi :
Hal :1 / 1
22/GIZI/VI/2019 0

Tanggal Terbit : DITETAPKAN OLEH DIREKTUR UTAMA


STANDAR RS. “IBNU SINA “
PROSEDUR 10/06/2019
OPERASIONAL

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok


Serangkaian Kegiatan yang dimulai dari perencanaan menu,
perhitungan kebutuhan BM, pemesanan dan pembelian BM,
PENGERTIAN penerimaan, persiapan dan penyaluran BM, pengolahan,
distribusi makanan, serta pencatatan, pelaporan dan evaluasi.

1. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan makanan pasien.


2. Menyediakan makanan dengan kulitas yang baik dan jumlah
sesuai dengan kebutuhan, serta memberikan pelayanan yang
TUJUAN
layak kepada pasien.

1. Buku Pedoman Pelayanan Gizi RS. IBNU SINA


2. Keputusan Direktur RS. IBNU SINA
KEBIJAKAN 3. Dilakukan oleh Kepala Urusan Produksi dan Distribusi
Makanan.

1. Buat menu dengan siklus menu 10 hari


2. Buat perhitungan kebutuhan BM harian berdasarkan menu
dan jumlah pasien
3. Tulis kebutuhan BM harian dalam form pemesanan BM
dan berikan kepada rekanan
4. Periksa dan terima BM dari rekanan sesuai dengan
spesifikasi BM dan jumlah yang dipesan
5. Simpan BM kering di gudang penyimpanan
6. Salurkan BM ke masing-masing bagian persiapan, sesuai
permintaan BM harian berdasarkan menu dan jumlah
pasien hari itu
PROSEDUR 7. Simpan stok BM basah (untuk sayur dan beberapa buah di
chiller dan untuk daging sapi, daging ayam dan ikan di
freezer
8. Siapkan BM sebelum diolah (dibersihkan, dikupas,
dipotong, dihaluskan, dsb).
9. Olah BM mentah menjadi makanan matang yang siap
dimakan dan aman untuk dikonsumsi
10. Distribusikan Makanan sesuai dengan permintaan makan
pasien dari ruangan
11. Lakukan pencatatan dan pelaporan di setiap kegiatan
12. Lakukan evaluasi

Ahli Gizi
Unit terkait

RS. ”IBNU SINA”


YW-UMI PEMESANAN MAKANAN PADA PASIEN

No : Revisi :
Hal :1
23/GIZI/VI/2019 B

Tanggal Terbit : DITETAPKAN OLEH DIREKTUR UTAMA


STANDAR RS. “IBNU SINA “
PROSEDUR 10/06/2019
OPERASIONAL

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok


Penyusunan Permintaan makanan berdasarka menu yang telah
PENGERTIAN tersedia

Teresedianya makanan untuk pasien rawat inap berdasarkan


waktu pemberiaan makanan yang dipesan oleh perawat dan
TUJUAN
disiapkan di instalasi gizi oleh tenaga Gizi.

1. Buku Pedoman Pelayanan Gizi RS. IBNU SINA


KEBIJAKAN 2. Keputusan Direktur RS. IBNU SINA

1. Perawat memesan makanan dalam bentuk


Ampra yang telah ditentuka oleh DPJP dan disesuaikan
oleh Ahli Gizi, kemudian diserahkan ke unit Instalasi Gizi
2. Penanggung jawab pengolahan menerima
Ampra makanan dari Ahli Gizi yang telah disesuaikan
dengan diet masing masing Pasien.
PROSEDUR
3. Bagian pengolahan makanan mengelolah
makanan sesuai dengan pesanan.
4. Kebijakam pemberian makanan diberikan
kepada pasein baru, bila masuk ketika sarapan maka pasien
mendapatkan makanan jam 07.00, Bila makan siang sampai
jam 12.30, Bila makan malam maka sampai jam 19.00.

Unit terkait Instalasi Gizi, Ahli Gizi, Perawat

RS. ”IBNU SINA”


YW-UMI SERAH TERIMA MAKANAN KE PASIEN

No : Revisi :
Hal :1
24/GIZI/VI/2019 0

STANDAR
PROSEDUR DITETAPKAN OLEH DIREKTUR UTAMA
OPERASIONAL Tanggal Terbit : RS. “IBNU SINA”YW-UMI

10/06/2019

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok


Penyusunan permintaan makanan berdasarkan menu yang telah
PENGERTIAN
tersedia atau pedoman menu atau pasein yang dilayani.

Tersedianya makanan untuk pasien rawat inap secara regular


berdasarkan waktu pemberian makanan dan sesuai standar yang
TUJUAN
telah ditetapkan dan disesuaikan diet yang telah dipesan
( order ).

SK Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI :


No 017.B/E/RS.IBSI/YW-UMI/VIII/2014 tertanggal 26/08/
KEBIJAKAN
2014

1. Pramusaji menyiapkan makanan untuk Pasein rawat inap


sesuai pesanan dietisien (Ahli Gizi)

2. Pramusaji mengantar makanan kepasien sesuai dengan diet


masing – masing pesien.
PROSEDUR
3. Pasien menerima makanan sesuai dengan dibuktikan tanda
tangan pasein / keluarga pasien Diampra makan.

Unit terkait Ahli Gizi, Pramusaji, Pasien

PEMBERIAN EDUKASI BILA KELUARGA MEMBAWA


MAKANAN DARI LUAR RUMAH SAKIT
No : Revisi :
Hal :1
25/GIZI/VI/2019 0

Tanggal Terbit : DITETAPKAN OLEH DIREKTUR UTAMA


STANDAR RS. “IBNU SINA”YW-UMI
PROSEDUR 10/06/2019
OPERASIONAL

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok

Penyampaian informasi kepada keluarga pasien mengenai


PENGERTIAN makanan yang bisa mereka sediakan untuk pasien yang sedang
dirawat.

Sebagai acuan petugas gizi dalam memberikan edukasi bagi


TUJUAN
keluarga pasien.

SK Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI :


No 017.B/E/RS.IBSI/YW-UMI/VIII/2014 tertanggal 26/08/
KEBIJAKAN
2014

1. Petugas menginformasikan kepada pasien / keluarga


bahawa rumah sakit menyediakan makanan, tetapi apabila
keluarga ingin menyediakan makanan untuk pasien maka
diperbolehkan dengan batasan diet yang sesuai kondisi
pasien.
2. Petugas menjelaskan ke pasien / keluarga tentang jenis
makanan yang bisa dipersiapkan dari rumah yaitu makanan
PROSEDUR seimbang yang terdiri dari nasi, lauk – pauk, sayur, buah
dan susu
3. Petugas memberitahukan jadwal / waktu pemberian
makanan untuk pasein.
4. Petugas menyarankan pemberian selingan untuk pasien
diantara waktu makan
5. Petugas mengevaluasi pemahaman keluarga pesien tentang
makanan dan selingan yang harus disiapkan untuk pasien.
Petugas Gizi dan unit rawat inap,Ahli Gizi
Unit terkait

RS. ”IBNU SINA”


YW-UMI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

No : Revisi :
Hal :1/1
26/GIZI/VI/2019 0

Tanggal Terbit : DITETAPKAN OLEH DIREKTUR UTAMA


STANDAR RS. “IBNU SINA “
PROSEDUR 10/06/2019
OPERASIONAL

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok


Pelayanan gizi di rumah sakit “Ibnu Sina” adalah memberikan
PENGERTIAN pelayanan gizi kepada pasien

Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pelayanan


TUJUAN gizi di rumah sakit “ Ibnu Sina”

SK Direktur Rumah Sakit “Ibnu Sina” Makassar Nomor :


01.B.o/E/RS.IBSI/YW-UMI/VII/2016
KEBIJAKAN
5. Merencanakan pengadaan/penyediaan bahan makanan
untuk pasien, pimpinan, dan dokter
6. Mengolah bahan makanan yang dikirim oleh rekanan
sesuai dengan bon pemesanan bahan makanan
7. Mendistribusikan bahan makanan matang baik untuk
PROSEDUR pasien dan pegawai khusus ( pimpinan dan dokter )
8. Memberikan konsultasi gizi kepada pasien yang rawat
inap

Instalasi gizi, Perawat dan Dokter


Unit terkait

PEMBERIAN EDUKASI GIZI


No. Dokumen
Revisi :
047 / JM / GZ / RS.IBSI Hal :1 / 1
0
YW-UMI / III / 2019
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur RS Ibnu Sina YW-UMI
STANDAR 10/06/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr.dr. Sultan Buraena, MS Sp.Ok

Pemberian edukasi gizi merupakan pemberian materi-materi edukasi


PENGERTIA
gizi kepada pasien atau keluarga yabg berkaitan dengan kondisi
N
kesehatannya.
Memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan
pasien dan atau keluarga pasien terkait gizi berhubungan dengan
TUJUAN
kondisi kesehatan pasien

SK Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI :


No 017.B/E/RS.IBSI/YW-UMI/VIII/2014 tertanggal 26/08/ 2014
KEBIJAKAN
1. Pelajari masalah gizi yanh tertulis dalam rekam medis atau
PROSEDUR
formulir hasil skrining gizi atau formulir konzul gizi sesuai
permintaan dan hasil wawancara pasien
2. Tulis identitas pasien, diagnosis gizi,rencana invtervensi gizi
dalam formulir asuhan gizi pasien rawat inap dan rawat jalan
3. Hitung dan susun kebutuhan gizi terjemahkan dalam pembagian
makanan dan tuliskan dalam leaftlet diit.
4. Gunakan masker pada pasien yang dapat menularkan infeksi lewat
udara
5. Jelaskan dan diskusikan pelaksanaan diit dengan pasien
6. Berikan penjelasan makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan
7. Buat evaluasi hasil konsultasi dengan memberikan pertanyaan
kepada pasienLakukan pencacatan dan pelaporan harian tindakan
konsul gizi yang dilakukan

Unit terkait Ahli gizi, Dokter Dan Perawat

Anda mungkin juga menyukai