Anda di halaman 1dari 16

POLA KETENAGAAN UNIT

GIZI

RUMAH SAKIT BUN


Jl. Kosambi Timur Raya No. 2 RT 011/004
Kel. Kosambi Timur Kec. Kosambi, Tangerang
STANDAR KEBUTUHAN TENAGA DAN POLA KETENAGAAN INSTALASI

GIZI RUMAH SAKIT BUN

A. PENDAHULUAN
Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan
keadaan pasien dan berdasarkan keaadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuh
. Keaadaangizi pasien sangat berpengaruh terhadap penyembuhan penyakit. Sering terjadi
kondisi pasiensemakin buruk akibat tidak memperhatikan aspek gizi dalam masa
pengobatan. Hal ini terjadi karena asupan gizi tidak mencukupi untuk perbaikan organ
tubuh yang sudah terganggu.Berdasarkan PERMENKES RI No. 78 tahun 2013 tentang
pelayanan gizi rumah sakit maka, Terapi Gizi yang menjadi salah satu faktor penunjang
utama penyembuhan tentunya harus diperhatikan agar pemberian tidak melebihi
kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi metabolisme. Terapi gizi harus
selalu disesuaikan seiring dengan perubahan fungsi organ selama proses penyembuhan.
Dengan kata lain, pemberian diet harus di evaluasi dan diperbaiki sesuai dengan
perubahan keaadaan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium baik untuk pasien rawat
jalan maupun rawat inap. Proses pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan terdiri dari
empat tahap : (1).Asesmen atau pengkajian gizi; (2). Perencanaan pelayanan gizi dengan
menetapkan tujuan danstrategi; (3). Implementasi pelayanan gizi sesuai rencana; (4).
Monitoring dan evaluasi pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan. Setiap warga negara
berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dan memiliki kewajiban untuk
ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu semua
orang termasuk tenaga kesehatan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan ,
memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan dengan pendekatan promotif ,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan
berfungsi untuk melaksanakan upaya kesehatan .Didalam menjalankan fungsinya
diharapkan memperhatikan fungsi sosial dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Keberhasilan Rumah Sakit menjalankan fungsinya ditandai dengan
peningkatan mutu Rumah Sakit.Sedangkan Mutu Rumah Sakit sangat dipengaruhi oleh
SDM baik dari segi kualitas maupun kwantitas. Sejalan dengan peningkatan teknologi ,
pengetahuan, kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
bermutu , Rumah Sakit BUN berusaha untuk melakukan perbaikan dalam segala bidang
salah satunya dengan menyediakan tenaga gizi berdasarkan standar yang ditetapkan.Oleh
karena itu Bidang Pelayanan membuat ” Standar Kebutuhan Tenaga gizi ”yang akan
digunakan sebagai pedoman di Rumah Sakit BUN.

B. TUJUAN
Tujuan Unit Gizi Tujuan dari Unit Pelayanan Gizi adalah:
a. Terlaksananya pelayanan makanan yang prima, tepat gizi, tepat rasa, tepat waktu dan
aman.
b. terlaksananya asuhan gizi pasien yang optimal di ruang rawat inap dan rawat jalan
C. STRUKTUR ORGANISASI UNIT GIZI Unit

Gizi dipimpin oleh Bidang Pelayanan Medis yang membawahi Kasub. Penunjang Medis.
Penanggung jawab unit gizi membawahi dua petugas gizi yaitu juru masak dan penyaji makanan

Manager penunjang medis

Koord gizi

pramusaji
Juru masak
Uraian Jabatan di Unit Gizi RS bun adalah sebagai berikut :

1. Nama jabatan Koordinator unit Gizi


pengertian Adalah seorang yang diberi tanggung jawab
menggerakkan dan mengawasi terhadap distribusi
makan pasien di rawat inap dan melaksanakan kegiatan
pelayanan gizi di ruang rawat inap
Pendidikan D III Gizi
Tanggung Jawab 1. Terselenggaranya pelayanan makan pasien di ruang
rawat inap.
2. Ketepatan jenis diet dan waktu pelayanan makan
pasien.
3. Terselenggaranya penyuluhan/konsultasi gizi di
ruang rawat inap.
4. Tersedianya sarana dan peralatan pelayanan gizi di
ruang rawat inap.
5. Ketepatan dan kebenaran pencatatan dan pelaporan
pelayanan gizi di ruang rawat inap.
Wewenang 1. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi
rawat inap.
2. Membimbing dan membina bawahan.
Uraian Tugas 1. Aspek Perencanaan
a. Menerjemahkan rencana diet kedalam bentuk
makanan sesuai kebutuhan pasien
b. Menentukan jenis/macam diet sesuai dengan standar
gizi dan penyakit dengan koordinasi bersama dokter.
c. Melakukan kunjungan/visite kepada pasien
2. Aspek Penggerakan/Pelaksanaan
a. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan kepada
penyaji.
b. Melaksanakan monitor dan evaluasi kegiatan
c.Merekap daftar permintaan makan pasien.
d. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
3. Aspek Pengawasan dan Pengendalian
a. Mengecek ketepatan diet pasien pada waktu
pelayanan.
b. Menilai kinerja bawahannya.
c. Mengawasi pelaksanaan kerja penyaji dalam hal
distribusi makanan
d. Melaksanakan koordinasi dengan juru masak dan
penyaji makanan, berkaitan dengan pergantian diet dan
pasien baru.
Hubungan Kerja 1. Koordinator Unit Gizi
2. Ruangan Gizi
3. Penanggung Jawab Pasien Rawat Inap
2 Nama jabatan Pelaksana Pengolah Makanan (Juru Masak)
pengertian Adalah seorang tenaga pelaksana yang diberi tanggung
jawab menyiapkan dan mengolah bahan makanan
sesuai dengan menu dan standar yang telah ditetapkan.
Pendidikan SMA, SMP,
Tanggung Jawab Secara struktural bertanggung jawab kepada
Koordinatorn Gizi terhadap hal-hal :
1. Tersedianya makanan yang siap di distribusikan
untuk pasien dan dokter .
2. Tersedianya alat masak yang siap digunakan
Wewenang Memberikan laporan hasil kegiatan pengolahan
makanan.
Uraian Tugas 1. Menyiapkan bahan makanan yang akan di masak.
2. Melaksanakan persiapan bumbu, persiapan bahan
snack yang dibutuhkan dan melaksanakan persiapan
bahan makanan diet .
3. Memasak makanan biasa, makanan diet dan snack
karyawan.
4. Memasak bahan makanan sesuai prosedur ,menu dan
standar yang ditetapkan.
5. Menilai citarasa masakan. \
6. Mendistribusikan makanan ke ruang pendistribusian
makanan.
7. Membersihkan peralatan masak yang telah
digunakan.
8. Membersihkan dan menyusun peralatan masak pada
tempatnya
9. Membantu Koordinator gizi dalam hal merencanakan
cara kerja, mencoba resep masakan baru.
10. Melaksanakan kebersihan di lingkungan
pengolahan.
Hubungan kerja 1. Ruangan Gizi 2. Pelaksana kegiatan lain di
lingkungan Unit Gizi.
3 Nama jabatan Penyaji
pengertian Adalah seorang tenaga pelaksana yang diberi tanggung
jawab mendistribusikan makanan pasien di ruang rawat
inap .
Pendidikan SMA, SMP
Tanggung Jawab Secara struktural bertanggung jawab kepada
Koordinator gizi terhadap hal-hal :
1. Terdistribusinya makanan, minuman dan snack
kepada pasien di ruang rawat inap.
2. Terdistribusinya makanan dan snack kepada dokter.
3. Terdistribusinya snack untuk karyawan.
4. Tersedianya alat makanan yang siap digunakan.
Wewenang Melaporkan kegiatan distribusi makan pasien.
Uraian Tugas 1. Mengambil daftar diet pasien rawat inap pada pagi
hari. 2. Menyiapkan alat makan pasien yang siap
digunakan.
3. Menyajikan makanan ke masing-masing alat makan
sesuai daftar permintaan diet.
4. Menyajikan snack pagi dan sanck sore untuk pasien,
dokter dan karyawan.
5. Mendistribusikan makanan ke pasien sesuai dengan
dietnya.
6. Mengambil kembali alat makan yang telah selesai
digunakan.
7. Membersihkan/mencuci dan menata alat makan pada
tempatnya.
8. Mengecek keluar masuk alat makan pasien.
9. Membersihkan dapur ruangan/pantri.
10.Bekerjasama dengan tenaga di ruang rawat inap
secara baik.
Hubungan Kerja 1. Ruang Rawat Inap Pasien.
2. Ruangan Gizi
3. Pelaksana kegiatan lain di lingkungan Unit Gizi.

D. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI


A. Pola Ketenagaan
Dalam upaya mempersiapkan tenaga gizi yang handal, perlu kiranya melakukan kegiatan
menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi. Atas
dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan
menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya
adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu
yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi
dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi. Adapun pola
ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit Gizi Rumah Sakit Kartini adalah
sebagai berikut:

Nama jabatan Kualifikasi Tenaga yang dibutuhkan


Ahli Gizi DIII Gizi 1
Juru Masak SMU, SMP 3
Penyaji Makanan Sma 3
Jumlah 7

BAB XIII PELAPORAN


A. Laporan Harian
1. Laporan Jumlah pasien berdasarkan diet
2. Laporan Sisa Makanan
3. Laporan Pemesanan bahan Makanan Basah

B. Laporan Bulanan
1. Laporan belanja
a. Bahan makanan kering
b. Bahan makanan basah
c. Paketan buah dan minuman untuk kelas VIP
d. Snack pasien dan snack dokter
2. Laporan jumlah pasien berdasarkan diet
3. Laporan Jumlah Karyawan
4. Laporan Sisa stock bahan makanan
C. Laporan Tahunan Unit Pelayanan Gizi membuat laporan tahunan terdiri dari :

1. Laporan kinerja mutu pelayanan Rumah Sakit Kartini

2. Laporan kinerja mutu pelayanan Unit Gizi.

3. Laporan perencanaan anggaran unit Gizi


KESIMPULAN

Berdasarkan analisa pola ketenagaan yang telah di buat, maka dapat di


simpulkan:
1. Total tenaga yang ada 7 orang, terdiri dari 1 ahli gizi,3 pramusaji,3
pemasakbidan dan 2 perawat.
2. Total tenaga yang di perlukan 4 pemasak, 4 pramusaji, 1 ahli gizi .

Demikian analisa beban kerja ruang perawatan ini dibuat berdasarkan


perhitungan kebutuhan beban kerja yang sesuai dengan beban kerja kita
sendiri berdasarkan jumlah kunjungan pada tahun 2021.

Tangerang , Desember 2021

Dibuat Oleh, Mengetahui

Suci pratama A.Md.Gz dr. Eleonora vania ineza


ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PRAMUSAJI DI RS BUN

Objek Pengamatan : PRAMUSAJI


Waktu Pengamatan :
Kategori Tenaga : Shift pagi (5.00-13.00 WIB)
Shift siang (13.00-21.00 WIB)

LANGKAH PERTAMA :
MENETAPKAN WAKTU KERJA TERSEDIA

Waktu yang dibutuhkan oleh seorang tenaga pramusaji untuk bekerja setelah
dikurangi cuti, pendidikan pelatihan, libur nasional, ketidakhadiran kerja atau izin.
Adapun rumus waktu kerja yang tersedia yaitu;

Waktu kerja tersedia = [A-(B+C+D+E)]X F

Keterangan :
A = Hari kerja (6 hari kerja / minggu) = 364 hari – 52 hari = 312 hari
B = Cuti tahunan = 12 hari
C = Pendidikan dan pelatihan = 0 hari
D = Hari libur nasional = 14 hari
E = Ketidakhadiran kerja = 2 hari
F = Waktu kerja/rata-rata sehari kerja di RS
Sehingga perhitungan waktu kerja yang tersedia adalah:

Waktu kerja tersedia = [312-(12+0+14+2)]x 8 jam

=[312-28] x 8 jam

= 284 x 8 jam

= 2272 jam kerja/tahun

= 136.320 menit/tahun
LANGKAH KEDUA :
MENETAPKAN UNIT KERJA DAN KATEGORI SDM

Menetapkan unit kerja dan kategori SDM tujuannya adalah diperolehnya unit
kerja dan kategori SDM yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan perorangan.

No Unit Kerja Sub Unit Kerja dan Kategori SDM


1 Instalasi Gizi Pramusaji

LANGKAH KETIGA :
MENYUSUN STANDAR BEBAN KERJA

Standar beban kerja adalah volume/kuantitas beban kerja selama 1 tahun per
kategori SDM. Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun
berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakannya (rata-rata waktu)
dan waktu yang tersedia per-tahun yang dimiliki oleh masing-masing kategori
tanaga.
1. Jam dinas : P1 (05.00 – 13.00 WIB)
Shift siang ( 13.00 – 21.00 WIB)
2. Kualifikasi :
a. Latar belakang : SMKK Boga, SMTK Boga, SMA dan sederajat
b. Latar belakang : (non)
3. Garis Kewenangan
a. Secara langsung di bawah koordinator unit gizi RS BUN
4. Fungsi dan tanggung jawab
a. Fungsi
Melaksanakan kegiatan penyajian makanan pagi, selingan pagi, dan makan
siang, dan makanan sore pasien
b. Tanggung Jawab
Menyelesaikan semua kegiatan penyajian hingga clean up sore hari.
c. Uraian tugas :
 Membersihkan peralatan makan di tempat pencucian alat makan
 Mempersiapkan alat makan pasien yang akan digunakan dan menulis
label diet
 Melakukan pemorsian makan pagi
 Melakukan pengecekan makanan yang telah diporsi sekaligus
memorsi ulang jika ada yang kurang tepat
 Pendistribusian makanan pagi pada pasien
 Melakukan clear up/bersih-bersih
 Mempersiapkan snack pagi
 Pendistribusian snack pagi pada pasien
 Mempersiapkan alat makan pasien yang akan digunakan dan menulis
label diet
 Melakukan pemorsian makanan siang
 Melakukan pengecekan makanan yang telah diporsi sekaligus memorsi
ulang jika ada yang kurang tepat
 Pendistribusian makanan siang pada pasien
 Melakukan clear up/bersih-bersih
 Mempersiapkan alat makan pasien yang akan digunakan dan menulis
label diet
 Melakukan pemorsian makanan sore
 Melakukan pengecekan makanan yang telah diporsi sekaligus memorsi
ulang jika ada yang kurang tepat
 Pendistribusian makanan sore pada pasien
 Melakukan clear up
 Membersihkan peralatan di tempat pencucian alat makan
OBSERVASI RATA-RATA WAKTU SETIAP URAIAN KEGIATAN
PENYELENGGARAAN MAKANAN DI RSU BUN

Objek Pengamatan : Tenaga Pramusaji


Waktu Pengamatan :

Waktu Kegiatan
No Uraian Kegiatan
(menit) pokok
1 Membersihkan peralatan di tempat pencucian alat 5
2 Mempersiapkan alat makan pasien yang akan Persiapan
20
digunakan dan menulis label diet
3 Melakukan pemorsian makan pagi 40
4 Melakukan pengecekan makanan yang telah diporsi Pemorsian
20
sekaligus memorsi ulang jika ada yang kurang tepat
5 Pendistribusian makanan pagi pada pasien 15 Distribusi
6 Mengambil alat makan dari bangsal sekaligus Kebersihan
60
melakukan clear up
7 Mempersiapkan snack pagi Persiapan
10
snacks
8 Pendistribusian snak pagi pada pasien Distribusi
10
snack
9 Mempersiapkan alat makan pasien yang akan Persiapan
20
digunakan dan menulis label diet
10 Melakukan pemorsian makan siang 40
11 Melakukan pengecekan makanan yang telah diporsi Pemorsian
20
sekaligus memorsi ulang jika ada yang kurang tepat
12 Pendistribusian makanan siang pada pasien 15 Distribusi
13 Mengambil alat makan dari bangsal sekaligus Kebersihan
60
melakukan clear up
14 Mempersiapkan alat makan pasien yang akan 20 Persiapan
digunakan dan menulis label diet
15 Melakukan pemorsian makan sore 40
16 Melakukan pengecekan makanan yang telah diporsi Pemorsian
20
sekaligus memorsi ulang jika ada yang kurang tepat
17 Pendistribusian makanan sore pada pasien 15 Distribusi
28 Mengambil alat makan dari bangsal sekaligus Kebersihan
60
melakukan clear up
TOTAL 490 -

Rumus Perhitungan Standar Beban Kerja Adalah Sebagai


Berikut:

Standar beban kerja = waktu kerja yang tersedia per tahun (menit)
satuan waktu per keg pokok (menit)

No Uraian Kegiatan Waktu Waktu kerja yang Standar Beban


(menit)/minggu tersedia/tahun kerja
1 Membersihkan peralatan
105 136.320 1298,28
di tempat pencucian alat
2 Mempersiapkan alat
makan pasien yang akan
420 136.320 324,57
digunakan dan menulis
label diet
3 Melakukan pemorsian
840 136.320 162,28
makan
4 Melakukan pengecekan
makanan yang telah
diporsi sekaligus 420 136.320 324,57
memorsi ulang jika ada
yang kurang tepat
5 Pendistribusian makanan
315 136.320 432,76
pada pasien
6 Mengambil alat makan 1260 136.320 108,19
dari bangsal sekaligus
melakukan clear up
7 Mempersiapkan snack 210 136.320 649,14
8 Pendistribusian snak pada
210 136.320 649,14
pasien

LANGKAH KEEMPAT :
MENYUSUN STANDAR KELONGGARAN

Penyusunan standar kelonggaran tujuannya adalah diperolehnya faktor


kelonggaran tiap kategori SDM meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu
untuk menyelesaiakan suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau dipengaruhi
tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok/pelayanan.

Standar beban kerja Rata-rata waktu per factor


= kelonggaran Waktu kerja tersedia

Faktor kelonggaran Waktu Standar


No. kelonggaran
1 Istirahat 1,5 jam/minggu 0,0343
2 Isoma 1,5 jam/minggu 0,0343
Perhitungan standar kelonggaran:

 Waktu kerja yang tersedia = 2272 jam/tahun

 Faktor kelonggaran (istirahat) = 1,5 jam/minggu x 52 minggu dalam setahun

= 78 jam/tahun

 Faktor kelonggaran (isoma) = 1,5 jam/minggu x 52 minggu dalam setahun

= 78 jam/tahun

 Standar kelonggaran = 0,0343

LANGKH KELIMA :
MENENTUKAN KEBUTUHAN TENAGA

Dalm menentukan kebutuhan tenaga diperlukan uraian tentng kuantitas kegiatan


pokok. Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan
pelayanan yang telah dilaksanakan
No Kegiatan Pokok Waktu Standar Kebutuhan tenaga
(menit) beban kerja Jumlah rata-rata
Waktu kerja makanan yang
tersedia dilayani dalam
(136.320) : sehari (40) : standar
rata-rata waktu beban
kerja
1 Membersihkan peralatan di 60 1298,28 0,46
tempat pencucian alat
2 Mempersiapkan alat makan 10 324,57 0,30
pasien yang akan digunakan
dan menulis label diet
3 Melakukan pemorsian makan 60 162,28 0,36
4 Melakukan pengecekan 20 324,57 0,61
makanan yang telah diporsi
sekaligus memorsi ulang jika
ada yang kurang tepat
5 Pendistribusian makanan pada 30 432,76 0,69
pasien
6 Mengambil alat makan dari 30 108,19 0,27
bangsal sekaligus melakukan
clear up
7 Mempersiapkan snack 20 649,14 0,30
8 Pendistribusian snak pada 20 649,14 0,30
pasien
jumlah Standar 3,28+ 0,0686
kelonggaran (kelonggaran) =
3,3486
Kebutuhan tenaga pramusaji berdasarkan perhitungan adalah 3,28 dan
ditambahkan dengan perhitungan faktor kelonggaran (istirahat dan isoma) 0,0686
sehingga didapatkan kebutuhan pramusaji 3,3486 atau 3 orang. Berdasarkan
Recommendation Full Time Equaivalents (Rekomendasi), direkomendasikan
kebutuhan tenaga kerja dalam penyelenggaraan makan institusi adalah 1,5 full
time equivalents/shift (1,5 FTE/shift), yaitu 1,5 X jumlah tenaga yang diperlukan
waktu operasional karena faktor 8 hari kerja/minggu dan faktor cuti, libur, ijin,
sakit, dll. Sehingga kebutuhan tenaga pramusaji yang direkomendasikan di
Instalasi gizi adalah: 1,5 x 3 = 4,5 atau 4 orang pramusaji.

Anda mungkin juga menyukai