Anda di halaman 1dari 14

KONSEP

ACTIFITY BASED COSTING


DALAM PENYELENGGARAAN
MAKANAN RUMAH SAKIT
ANI PRASETYANINGSIH DCN MKES
PAGD DEPOK
NOVEMBER 2015
TUJUAN PELATIHAN
Memahami cara atau sistem perhitungan
dalam menentukan unit cost makanan
pasien
Memahami cara atau sistem perhitungan
akutansi dengan berbasis Activity Base
Costing (ABC)
Memahami berbagai jenis akititas yang
terlibat dalam penghitungan unit cost
berbasis ABC
PENYELENGGRAAN MAKANAN RUMAH SAKIT
Instalasi Gizi merupakan salah satu unit penunjang kegiatan
pelayanan kesehatan yang ada di RS.
Tugas pokok dan fungsi instalasi Gizi meliputi asuhan Gizi dan
pelayanan makanan di ruang rawat inap, penyuluhan /
konsultasi dan Rujukan Gizi, produksi dan Distribusi
makanan, penelitian dan pengembangan gizi terapan.
Penyelenggaraan makanan di RS pada umumnya diperuntukkan
bagi penyelenggaraan makanan pasien dan makanan pegawai.
Kegiatan produksi makanan bagi pasien dan pegawai di RS
dibutuhkan analisa accounting dalam penentuan buget
maupun tarif jual dalam penyelenggaraan makanan di rumah
sakit.
RS mempunyai kebijakan dalam penentuan tarif makan maupun
tarif kamar
Setiap untuk pasien yang dirawat tergantung kondisi dan tipe
rumah sakitnya.
DASAR HUKUM
PENYELENGGARAAN MAKANAN RS

1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.


134/MenKes/SK/IV/1978 tentang Susunan Organisasi &
Tata Kerja Rumah Sakit, dimana disebutkan bahwa unit
yang melaksanakan kegiatan pelayanan gizi di rumah
sakit disebut Instalasi Gizi
2. Pedoman Pelayanan gizi Rumah Sakit tahun 2004
tentang standar minimal pelayanan gizi rumah Sakit
3. Kebijakan Direktur tentang pelayanan makanan pasien
dan pegawai
4. Pedoman pelayanan gizi
5. Standar pelayanan gizi yang berlaku di Rumah sakit
PENGERTIAN
BIAYA (COST) :
ADALAH NILAI MONETER DARI BARANG DAN JASA
YANG DIKELUARKAN UNTUK MENDAPATKAN
KEUNTUNGAN BAIK DI MASA SEKARANG MAUPUN DI
MASA MENDATANG

BIAYA MAKAN
Biaya yang telah atau akan
dikeluarkan dalam rangka
memproduksi makanan
DASAR PERHITUNGAN FOOD COST

Analisis biaya makan merupakan informasi : biaya, proses,


produk makanan. dan berguna dalam perencanaan,
pelaksanaan dan wasdal penyelenggaraan makanan.

Dengan analisi biaya makanan akan diperoleh biaya satuan


makanan (Unit Cost) yaitu biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan suatu produk Makanan

Umumnya Instalasi Gizi RS belum melakukan analisis biaya


makan menyeluruh biaya makan satuan normative
(normative unit cost), tetapi hanya menganalisa biaya
bahan makanan saja (actual unit cost)
Biaya Satuan
Unit Cost

Actual Unit Cost Normative Unit Cost

biaya total (TC) Instalasi seluruh nilai biaya


adalah biaya Gizi yang melekat untuk
pengeluaran di
unit produksi memproduksi
dibagi jumlah (biaya tetap + biaya
produk (Q) yang tak tetap) dibagi
dihasilkan jumlah produksi
Rumus Biaya satuan actual (Actual Unit Cost) :
UC = TC/Q
UC = Biaya satuan
TC = Biaya total
Q = Jumlah produk
Mis : biaya bahan makanan/porsi = biaya
total bahan makanan : jumlah porsi
makanan yang diproduksi

RUMUS BIAYA SATUAN NORMATIF (NORMATIVE UNIT COST) :


BIAYA MAKAN NORMATIF/PORSI =
(BIAYA B.M + BIAYA TENAGA KERJA + BIAYA OVERHEAD) :
JUMLAH PORSI YANG DIPRODUKSI
UCN = (FC + VC) : Q
UCN = UNIT COST NORMATIF
FC = BIAYA TETAP (BIAYA B.M.)
VC = BIAYA TIDAK TETAP ( BIAYA TENAGA
KERJA + BIAYA OVERHEAD)
Q = JUMLAH PORSI MAK. YG DIPRODUK
ACTIVITY BASE COSTING (ABC)

Sistem ABC ini diterapkan dalam perusahaan


manufaktur, jasa, dan dagang
Sistem perhitungan biaya dengan mengumpulkan
seluruh biaya yang dikeluarkan sesuai aktivitas-
aktivitas yang terjadi yang kemudian hasil
perhitungan tersebut dibebankan dalam produk
atau jasa,
Activity Based Costing System timbul sebagai akibat
dari kebutuhan manajemen akan informasi
akuntansi yang mampu mencerminkan konsumsi
sumber daya dalam berbagai aktivitas untuk
menghasilkan produk
KEUNGGULAN
(T. LUCY, (1992 :33) DALAM AMIN WIDJAJA TUNGGAL (2000 : 24)

Biaya produk yang lebih realistik Semakin banyak


overhead dapat ditelusuri dalam menghasilkan
produk
Aktivitaslah yang menyebabkan biaya
Mengidentifikasi aktivitas yang tidak menambah
nilai terhadap produk.
Semakin kompleks aktivitas dari produksi yang
modern akan berakibat timbulnya pemacu biaya
(multiple cost drivers),
Semakin fleksibel dalam proses, pelanggan, area
tanggung jawab manajerial, dan juga biaya produk
Memberikan tolok ukur keuangan yang berguna
Memberikan tolok ukur non keuangan (misalnya
volume transaksi)
KETERBATASAN

Perusahaan yang memproduksi berbagai macam


produk dan dalam posisi berada di dalam
lingkungan persaingan ketat karena banyaknya
akifitas akan lebih sulit dan kompleks - Warteg
Lebih menekankan pada permasalahan alokasi
atau pembebanan biaya-biaya manufaktur,
pemasaran, penelitian dan pengembangan dan
lain-lainnya tanpa menjelaskan komposisi produk
yang paling optimal -- warteg ( tanpa biaya
promosi sudah ramai )
Aktivitas2 tidak dapat menunjukkan biaya-biaya
yang bisa dihindarkan / dihilangkan khususnya
pada suatu produk jasa --- Jasa gojeg
TAHAPAN DALAM PERHITUNGAN
Biaya-biaya aktivitas tersebut dikelompokkan dalam
beberapa kelompok / cost pool yang homogen -
misalnya : Food cost ( biaya pembelian bahan makanan
dalam periode tertentu
Menentukan tarif pemicu / cost driver untuk masing-
masing kelompok (cost pool)--- jumlah semua biaya
didalam cost pool dibagi dengan satuan ukuran aktivitas
yang dilakukan. misalnya : Seluruh biaya pembelian
bahan makanan dibagi jumlah pasien per hari
Seluruh Cost Pool digabungkan menjadi satu kelompok,
Dibentuknya tarif kelompok biaya sejenis
Kemudian tarif kelompok berdasarkan aktivitas
dibebankan ke produk berdasarkan konsumsi /
permintaan sesuai dengan margin yang ditetapkan
1. Beban biaya terhadap produk makanan yang di hasilkan berdasarkan aktifitas2 yang
dibutuhkan dalam proses produksi makanan
2. Proses produksi makanan Alur produksi makanan yang akan menimbulkan berbagai
aktifitas seperti proses pengadaan barang, proses penerimaan barang, proses
penyimpanan , proses persiapan, proses pengolahan, proses pendistribusian, proses
penyajian, proses pembersihan, proses pencatatan dan pelaporan dan lainnya
3. Pada setiap proses kegiatan akan melibatkan biaya yang dikeluarkan dalam
memenfaatkan berbagai unsur : material, SDM, peralatan , maintenace alat,
penyusutan gedung, barang habis pakai dan lainnya
4. Pengelompokan biaya disesuaikan keterlibatannya dalam produk makanan
5. Terdiri dari :
1. Biaya Langsung ( biaya bahan makanan , biaya tenaga kerja, biaya penunjang
pelayanan makanan ( tissue dll )
2. Biaya tidak langsung, yaitu biaya yang menunjang kegiatan produksi makanan
dan biaya overhead ( biaya air, telepon, ATK, penyusutan peralatanan produksi
makanan , penyusutan gedung, pemeliharaan dsb)
Biaya Bahan Makanan

Biaya Langsung
Biaya tenaga Langsung

* Biaya sarana fisik


Biaya peralatan dapur
(penerimaan, penyimpanan,
persiapan, pengolahan, Total Biaya
distribusi) sehari
Biaya bahan habis pakai
(kemasan, alat saji, bahan
bakar, dsb) BIAYA
Biaya Air, listrik, ATK, SATUAN
telpon,dsb Biaya Tidak MAKAN
Langsung (Unit Cost)
Biaya Pemeliharaan
Sarana fisik & peralatan Jumlah porsi
dapur perhari
Hygiene & sanitasi
makanan
Lingkungan (taman,
sampah, dsb)

Anda mungkin juga menyukai