“PEMUSATAN DATA”
DISUSUN OLEH :
AULIA PO.62.31.3.18.247
2020
KATA PENGANTAR
DiharapkanModulinidapatmemberikaninformasidanpelajarankepadakitasemua.
KamimenyadaribahwadalampenyusunanModulinimasihbanyakkekurangan.
Untukitukritikdansaran yang membangunsangat kamiharapkan agar
dalampembuatanModulselanjutnyadapatlebihbaik. Harapan kami,
semogaModulinidapatbermanfaatuntuk kamipadakhususnyadanrekan-rekanpadaumumnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................................2
1.3 Rumusan
Masalah.............................................................................................................2
BAB II ISI
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................................................
LATIHAN SOAL...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
dilakukan sendiri oleh unit pelayanan gizi, baik dari perencanaan sampai evaluasi. Sedangkan
penyelenggaraan makanan out-sourcing menggunaan jasa catering sebagai penyelenggaraan
makanannya.
Berkembangnyakegiatanpenyelenggaraanataupelayananmakanandalamjumlahbesarpadain
stitusi-institusi (misalnya: asrama, pelayananmakanananaksekolah, restoran/rumahmakan,
warungdan cafe) terutama di
perkotaanadalahdisebabkanolehkarenakurangtersedianyawaktuuntukmenyiapkanmakananbagik
eluargakarenasemakinbanyak para wanita yang bekerja di
luarrumahuntukmemenuhikebutuhankeluarga. Di sampingitufaktorjarakketempattugas yang
jauh, kesulitandalamperjalanansehinggamakanan yang
dibawamenjadirusakdankemajuanteknologimenuntutpenggunaan jam kerja yang
efektifbagitenagakerja. Olehkarenaitukeberadaantempatpelayananmakanan di
berbagaitempatsudahmenjadisangatpenting.
Bahkansaatinisemakinbanyakkitatemukanpenjajamakanan (food vendors) yang
menyediakanmakanan di sepanjangjalanbaik di kotamaupun di pedesaan,
sehinggamempermudahsetiap orang yang membutuhkanmakanansetiapsaat.
Dalampenyelenggaraanmakananasrama, adanyakontinuitaspelaksanaanmerupakanfaktor
yang penting,
karenakonsumennyamendapatkankebutuhangiziseharidaripenyelenggaraanmakanantersebut.
Khususuntukasramaatlit, angkatanbersenjata,
dimanakegiatanmerekadikategorikansebagaipekerjaanberat, sedangataupunsangatberat,
makadibutuhkanpengaturan menu yang tepat agar dapatdiciptakanmakanandalam volume
5
keciltetapidapatmemenuhikecukupangizimereka; karenamakanandengan volume
besarseringtidakdapatdihabiskanoleh para penghuniasrama.
B.Pantiasuhanmerupakansuatulembagakesejahteraansosialyangbertanggungjawabmemberikanpel
ayananpenggantidalammemenuhikebutuhanfisik, mental dansosialanakasuh,
sehinggamemperolehkesempatan yang luas,
tepatdanmemadaibagiperkembangankepribadiannyasesuaidengan yang diharapkan (Depkes,
2000).
Pemberianmakanan di
pantiasuhandidugamasihkurangkarenapantiasuhandituntutuntukdapatmenyediakanmakanan yang
berkualitasbaikdengan menu
makanansesuaikebutuhananakasuhdalamketerbatasansaranadanbiaya (Dewi, 2007).
Ketersediaanbahan di pasar,
dayabelipantiasuhandanketerampilanpengelolamakananmempengaruhipenyelenggaraanmakanan,
sehinggasecaratidaklangsungakanmempengaruhi pula polakonsumsimakananakasuhnya,
mengingatsebagianbesarmakanan yang merekakonsumsiberasaldarisana.
Selanjutnyatingkatkonsumsimakanandapatdilihatmelalui status gizianakasuh.
C.Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen.
Dalamhalinitermasukkegiatanpencatatan, pelaporan dan evaluasi. Tujuannya
adalahtersedianyamakanan yang sesuaikebutuhanbagipasienrawatinap. Kebutuhan konsumen
merupakan input untuk merancang menu dan secara umum perlu diidentifikasi dan dirumuskan
kebutuhan/kecukupan gizinya. Kebutuhan/kecukupan gizi konsumen merupakan input untuk
penyusunan standar bahan makanan. Tujuan penetapan standar bahan makanan adalah
6
tersedianya acuan atau patokan jenis dan jumlah bahan makanan dalam penyelenggaraan
makanan di institusi.
Identifikasi kebutuhan konsumen adalah menetapkan kebutuhan konsumen. Kebutuhan
konsumen yang dimaksud adalah mengkaji permintaan konsumen terhadap makanan yang akan
diproduksi oleh institusi. Kebutuhan tersebut berkaitan dengan permintaan konsumen
(demand/need) terhadap penyelenggaraan makanan. Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi
(SPMI) menjadi aktif karena adanya konsumen yang membutuhkan dan supply dari SPMI sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Seorang ahli gizi sebagai manajer atau pengelola SPMI, harus mempunyai kemampuan
untuk mengidentifikasi aspek yang dibutuhkan konsumen. Adapun aspek yang dibutuhkan
konsumen tersebut adalah menu, kenyamanan, suasana, hiburan, adanya diskon dan pelayanan.
Faktor-faktor yang dikaji dalam mengidentifikasi kebutuhan konsumen adalah:
1. Permintaan konsumen terhadap menu atau hidangan yang diinginkan oleh masyarakat.
Sebagai contoh pada institusi nonkomersial seperti rumah sakit memerlukan makan pagi,
makan siang, makan malam atau makanan selingan. Seorang manajer sistem penyelenggaraan
makanan institusi harus tanggap terhadap kecenderungan permintaan konsumen ini.
2. Penawaran/supplyadalahtanggapaninstitusibaikkomersialmaupun non
komersialterhadappermintaankonsumen.
Setelahmengkajikebutuhankonsumenmakainstitusiharusmerancang menu atauhidangan yang
akanditawarkansesuaidengankebutuhankonsumen. Cara
dalammengidentifikasikebutuhankonsumen yang
pertamaharusdiketahuisiapakahsegmensasarannyaapakahkelompokumurtertentuataukarakteristik
konsumentertentu (tipekonsumen), keduatipesistempenyelenggaraanmakananapa yang
akandidirikan, apakahkomersial, nonkomersialatau semi komersial. Padainstitusinonkomersial,
makaseorangmanajerperlumemperhatikanbahwamakanan yang
diselenggarakanharusmemenuhikebutuhan/kecukupangizinya.
7
masyarakat dinyatakan mengungsi sehingga tidak mungkin untuk menyelenggarakan makanan
sendiri.
Dalam Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana Kemenkes RI tahun
2012, disebutkan ada 3 tahapan penanggulangan bencana yaitu:
1. Prabencana.
2. Situasi Keadaan Darurat Bencana.
a. Siaga Darurat
b. Tanggap Darurat
• Tahap Tanggap Darurat Awal
• Fase I Tanggap Darurat Awal
• Fase II Tanggap Darurat Awal
• Tanggap Darurat Lanjut
• Transisi Darurat
3. Pasca Bencana
Untuk memberikan makanan yang layak bagi korban bencana.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui kebutuhan zat gizi Asrama haji,Panti asuhan dan RSU X dalam sehari.
2. Mengetahui standar kebutuhan makanan Asrama haji,Panti asuhan dan pasien RSU X
dalam sehari.
3. Mengetahui menu makanan pasienAsrama haji,Panti asuhan dan RSU X dalam sehari.
4. Mengetahui identifikasi bahan makanan yang digunakan Asrama haji,Panti asuhan dan
RSU X dalam sehari.
5. Mengetahui spesifikasi bahan makanan yang digunakanAsrama haji,Panti asuhan dan
RSU X dalam sehari.
6. Mengetahui kebutuhan bahan makanan untuk Asrama haji,Panti asuhan dan RSU X dalam
sehari.
8
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menghitung jumlah kebutuhan AKG dan pembagian persen Asrama haji,
Panti asuhan dan RSU X dalam sehari?
2. Berapa standar kebutuhan Asrama haji,Panti asuhan dan RSU X yang dibutuhkan?
3. Apa saja perencanaan menu yang ingin dibuat?
4. Berapakah identifikasi bahan makanan perhari?
5. Bagaiman spesifikasi bahan makanan yang baik?
6. Berapakah total kebutuhan bahan makanan perhari?
BAB II
Hasil
A. Asrama haji
Penyelenggaraan untuk jamaah haji dengan kapasitas 200 orang. Jamaah haji terdiri dari
50% perempuan dan laki laki rentang umur 30-49 tahun, 25% perempuan dan laki laki dengan
usia 50-64 tahun dan 25% laki laki dan perempuan dengan usia lebih dari 70 tahun.
Penyelenggaraan makan dilakukan untuk 3x makanan utama dan 2x selingan. Buatlah tafsiran
kebutuhan bahan makanan.
9
JUMLAH JAMAAH = 200 orang
UMUR (30-49) THN = 50 %
UMUR (50-64) THN = 25%
UMUR (>70)THN = 25%
KEC. ENERGI
KELOMPOK JUMLAH
UMUR JAMAAH AKG JLH
(B) (A X B)
UMUR (30-49)
100 2350 235000
THN
UMUR (50-64)
50 1975 98750
THN
UMUR
50 1675 83750
(>70)THN
JUMLAH 200 417500
RATA-RATA 2087.50
Makan pagi
10
Energ Lema
Penukar Penukar Protein KH
i k
MP 1.1 175 4 0 40
193 4.4 0 44
LH 0.7 75 7 5 0
52.5 4.9 3.5 0
LN 0.5 75 5 3 7
37.5 2.5 1.5 3.5
Sayur B 1.0 25 1 0 5
25 1 0 5
Buah 2 25 1 0 5
50 2 0 10
Gula 2 25 1 0 5
50 2 0 10
Susu 0 125 7 6 10
0 0 0 0
Minyak 1.2 50 0 9 0
60 0 10.8 0
Total 468 16.8 15.8 72.5
Kecukupan 521.88 15.53 14.53 65.88
Toleransi 5% -
90% 108% 109% 110%
10%
Selingan pagi
∑
Penukar Energi Protein Lemak KH
Penukar
MP 0.5 175 4 0 40
87.5 2 0 20
11
LH 0 50 7 2 0
0 0 0 0
LN 0 75 5 3 7
0 0 0 0
Sayur B 0 25 1 0 5
0 0 0 0
Gula 1 25 1 0 5
25 1 0 5
Susu 0.5 125 7 6 10
62.5 3.5 3 5
Minyak 0.3 50 0 9 0
16.5 0 2.97 0
Total 191.5 6.5 5.97 30
Kecukupan 208.75 6.21 5.81 32.94
Toleransi 5%-
92% 105% 103% 91%
10%
Makan siang
Ʃ
Penukar Energi Protein Lemak KH
Penukar
MP 2 175 4 0 40
350 8 0 80
LH 1 50 7 2 0
12
50 7 2 0
LN 1 75 5 3 7
75 5 3 7
Sayur B 1 25 1 0 5
25 1 0 5
Buah 1.5 25 1 0 5
37.5 1.5 0 7.5
Gula 1.5 25 1 0 5
37.5 1.5 0 7.5
Susu 0 125 7 6 10
0 0 0 0
Minyak 1.7 50 0 9 0
85 0 15.3 0
Total 660.0 24.0 20.3 107
Kecukupan 730.63 21.74 20.34 115.28
Selingan sore
Ʃ Protei
Penukar Energi Lemak KH
Penukar n
MP 0.5 175 4 0 40
87.5 2 0 20
13
LH 0.0 50 7 2 0
0 0 0 0
LN 0.0 75 5 3 7
0 0 0 0
Sayur B 0.0 25 1 0 5
0 0 0 0
Gula 1.0 25 1 0 5
25 1 0 5
Susu 0.5 125 7 6 10
62.5 3.5 3 5
Minyak 0.3 50 0 9 0
16.5 0 2.97 0
Total 191.5 6.5 5.97 30
Agar-Agar 15 gram
Air 200 ml
Kebutuhan 208.75 6.21 5.81 32.94
Makan malam
Ʃ
Penukar Energi Protein Lemak KH
Penukar
MP 1.0 175 4 0 40
175 4 0 40
Sayur B 1.5 25 1 0 5
14
37.5 1.5 0 7.5
LH 0.5 50 7 2 0
25 3.5 1 0
LN 0.5 75 5 3 7
37.5 2.5 1.5 3.5
Buah 2.0 25 1 0 5
50 2 0 10
Gula 0.0 25 1 0 5
0 0 0 0
Susu 0.0 125 7 6 10
0 0 0 0
Minyak 1.0 50 0 9 0
50 0 9 0
Total 375 13.5 11.5 61
Kecukupan 417.50 12.43 12.00 65.88
Peyusunan menu
15
telur dadar telur ayam u
sayur Gula Pasir
bening bayam Susu Sapi
labu waluh Margarine
kacang panjang
tahu
goreng tahu
Jus jeruk Jeruk
Gula
Minyak Minyak
Makan malam
Bahan
Menu
Makanan
Nasi Beras
16
sop sayur Wortel
Buncis
Kembag Kol
Udang
Udang Segar
goreng
tempe
Tempe
goreng
Buah Semangka
Minyak
Identifikasi bahan
17
Bahan Berat Bahan Berat
Menu Menu
Makanan (gr) Makanan (gr)
nasi Beras 100 Puding
Agar - agar 15
Jagung
ikan bakar Ikan patin 40
Air 200
Wortel 30
Jagung 60
Brokoli 25
Sayur capcai Susu sapi 100
Jagung muda 25
tempe Gula 13
Sawi 20
Santan 12
Tempe 50
Minyak 8.5
setup buah Apel 42.5
Pisang 50
Gula 19.5
Makan Malam
Bahan Berat
Menu
Makanan (gr)
Nasi Beras 50
sop sayur
Wortel 50
udang
Buncis 50
Kembag Kol 50
Udang Segar 17.5
tempe goreng Tempe 25
Buah Semangka 360
Minyak 5
Spesifikasi Bahan
18
Bahan
Jenis Spesifikasi Bahan
Makanan
19
Beras Putih, butirannya utuh, bersih dari batu, kutu,kayu,dan lainnya
MP Jagung Keadaan baik tanpa cacat & berwarna kuning
Warna putih, bersih, berat per kemasan 1kg, tidak ada kotoran,
Tepung
serangga dan benda asing, tidak menggumpal, baunya tidak apek dan
Terigu
asam
Telur
Segar, bersih, tidak rusak/pecah, tidak bercampur kotoran ayam
Ayam
Segar, mengkilat, mata bulat dan jernih, daging ikan masih elastic,
Ikan Patin
LH insang berwarna merah, tidak berlendir, tanpa isi perut
Kulitnya masih segar dan keras, kepala masih kuat melekat pada
tubuh udang, kulitnya belum berwarna merah. Setelah dimasak
Udang ,barulah berubah warna menjadi lebih merah,tidak mengeluarkan bau
busuk, setelah dimasak, udang yang segar rasa dagingnnya agak
manis
Segar, asli, berwarna putih, tidak hancur, padat, tidak bau, tidak
Tahu
berlendir, 1 tahu = 55 gram
Kedelainya padat dan rapat, dari luar tampak segar dan baru,
LN
memiliki aroma kedelainya segar dan saat disentuh hangat, memiliki
Tempe serabut berwarna putih, tempek tidak berbau,berlendir atau beruah
warna, hindari memilih tempe yang berwarna kuning cerah karena
tempe tersebut mengandung pewarna berbahaya
Bayam Segar, muda, bersih, daun utuh, warna hijau, tidak layu, tidak berulat
Labu Segar, muda, bersih, tidak berulat, tidak busuk, berwarna orange dan
Waluh utuh
Kacang
Segar, muda, tidak berulat, tidak berlubang,warna hijau tua
Sayur Panjang
Warna oranye yang cerah, halus, dan bagus, pilih wortel yang masih
memiliki daun hijau yang melekat, daunnya sendiri harus hijau segar
Wortel dan cerah,pilih wortel yang berukuran sedang yang ujungnya lancip,
hindari memilih wortel dengan noda dan retak,tekstur lembek, atau
seperti karet
Buncis Segar, muda, bersih, tidak berlubang, tidak busuk, warna hijau muda
Jagung
Tidak cacat(berlubang,patah,dll),berwarna kuning pucat,tidak layu
Muda
Sawi Segar, muda, utuh, bersih, tidak berulat, tidak busuk, berwarna hijau
bersih, kuntum berwarna hijau segar tanpa bintik coklat, batang tidak
brokoli
berlendir, dan daun tidak layu
Kuntum putih krem tanpa bintik-bintik coklat atau noda
Kembang lainnya,bintik atau noda cenderung menunjukkan bahwa kembang
Kol kol sudah tua atau terlalu matang, batangnya masih segar dan keras,
berdaun hijau cerah dan tidak layu,tidak berbau
Buah Segar, manis, tidak karbitan, tua, daging padat, berwarna kekuningan,
Pisang
tidak busuk, 1 biji = 50 gram
Apel Segar,berwarna merah muda, tidak busuk/benyok
20
Segar, tua, warna kulit hijau kekuningan, tidak benyok, tidak busuk
Jeruk
dan manis
Segar, manis, tanpa biji, matang, warna daging merah merata, tidak
Semangka
busuk
Tidak menggumpal, warna putih, tidak bersemut, kemasan masih
Gula Gula Pasir
baik
Berwarna putih kekuningan, rasa gurih, bau khas susu, tidak
Susu Susu Sapi
menggumpal
Minya Santan Kental, warna putih, kemasan tidak bocor, aroma tidak busuk
k Minyak Warna kuning jernih, tidak berbau tengik, barang baru, ada BPOM
Kemasan utuh tidak berlubang, tidak berbau tengik, berwana
margarine
kekuningan
21
Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan dalam sehari
22
B. Panti Asuhan
Waktu % E P L KH
Pagi 25% 492,5 13,69 16,5 73
Selingan pagi 10% 197 5,48 6,6 29,2
Makan siang 35% 689,5 19,16 23,1 102,2
Selingan sore 10% 197 5,48 6,6 29,2
Makan malam 20% 394 10,95 13,2 58,4
23
1
1 40 0 0 0
Susu 1 13 7 7 9
0
0 0 0 0 0
∑ 12 3
Sub 5 0
Total 1 0
Karb 17 4
ohidr 5 0
at 1 4 0
1 17 4 0 4
5 0
∑ 17 4
Sub 5 0
Total 4 0
Protei
n
1 75 7 5 0
Hewa
ni
11 10,
2, 5
1,5 5 5 0
∑ 11 10, 7,
Sub 2, 5 5
Total 5 0
Lema 1 50 0 5 0
k
2 10 0 10 0
0
∑ 10
Sub 0
Total 10 0
51 15, 17 7
2, 5 ,5 0
Total 5
Kecu 49 13, 16 7
kupan 2, 69 ,5 3
5
9
5
Toler 10 11 10 ,
ansi 4, 3,2 6, 8
5% 06 2 06 9
24
Tabel 2 . Standar Kebutuhan Menu Selingan Pagi
Bahan Penuka Ener Protei Lema
KH
Makanan r gi n k
Nabati 1 75 5 3 7
0 75 5 3 7
Sayur B 0 25 1 0 5
0 0 0 0
Sayur C 0 25 1 0 10
0 0 0 0
Buah 0 25 1 0 5
0 0 0 0
Gula 3 25 0 0 5
75 0 0 15
Susu 0 125 7 6 10
0 0 3 0
∑ sub Energ Lema
Bahan Penukar Protein KH
total 150
i 5 k3 22
Makanan
Karbohidr
Nabati 0,5 75 5 3 7
at 0,5 175 4 0 40
37,5 2,5 1,5 3,5
Sayur B
∑ sub 1 25 1 0 5
total 25
87,5 21 0 0 20 5
Sayur C
Protein 0 25 1 0 10
Hewani 0 750 70 5 0 0 0
Buah
0,5 50 0 0 12
∑ sub 25 0 0 6
total
Gula 0,50 0
50 00 0 0 0 12
Lemak 0,5 50
25 00 5 0 0 6
Susu 0 125 7 6 10
∑ sub 0 0 0 0
totaltotal
∑ sub 25
112,5 0
3,5 2,51,5 020,5
Karbohidrat 2 175 4 0 40
TOTAL 175 5 5,5 22
Kecukup
∑ sub total 350 8 0 80
an 197 5,48 6,6 29,2
Protein
toleransi 1 50 7 2 75,3 0
Hewani
5% 88,83 91,24 83,33 4
Tabel 3. ∑ sub total 50 7 2 0 Standar
Kebutuhan Lemak 4 50 0 5 0 menu
makan siang
∑ sub total 200 0 20 0
TOTAL 712,5 18,5 23,5 100,5
25
Kecukupa
n 689,5 19,16 23,1 102,2
toleransi
5% 103,34 96,56 101,73 98,34
Tabel 4. Standar Kebutuhan Menu Selingan Sore
Bahan Penuka Ener Protei Lema
KH
Makanan r gi n k
Nabati 0 75 5 3 7
0 0 0 0
Sayuran B 0 25 1 0 5
0 0 0 0
Sayur C 0 25 1 0 10
0 0 0 0
Buah 0 50 0 0 12
0 0 0 0
Gula 0,5 50 0 0 12
25 0 0 0
Susu 0,5 125 7 6 10
62,5 3,5 3 5
∑ sub
total 87,5 3,5 3 5
karbohidra
t 0,5 175 4 0 40
∑ sub
total 87,5 2 0 20
Protein
Hewani 0 75 7 5 0
∑ sub
total 0 0 0 0 0
Lemak 0,75 50 0 5 0
∑ sub
total 37,5 0 3,75 0
TOTAL 212,5 5,5 6,75 25
Kecukup
an 197 5,48 6,6 29,2
toleransi 107,8 102,2 85,6
5% 7 100,36 7 2
26
Tabel 5 . Standar Kebutuhan Menu Makan Malam
Bahan Penuk Ener Protei Lema
KH
Makanan ar gi n k
Nabati 1 75 3 3 7
75 3 3 7
Sayur B 1 25 1 0 5
25 1 0 5
Sayur C 0 25 1 0 10
0 0 0 0
Buah 1,15 40 0 0 10
46 0 0 11,5
Gula 0 50 0 0 12
0 0 0 0
Susu 0 75 7 0 10
0 0 0 0
∑ sub
total 146 4 3 23,5
Karbohidr
at 1 175 4 0 40
∑ sub
total 175 4 0 40
Protein 0,5 50 7 2 0
Hewani
∑ sub
total 25 3,5 1 0
Lemak 1,17 50 0 9 0
∑ sub
total 58,5 0 10,53 0
TOTAL 404,5 11,5 14,53 63,5
Kecukup
an 412 10,95 13,2 58,4
27
toleransi 105,0 110,0 108,7
5% 98,18 2 8 3
Menu Sehari
Bahan Penuka
Waktu Menu Berat
makanan r
Beras 1 100
Kol 0,25 25
Nasi goreng Kacang 0,25 25
panjang
Pagi Minyak 1 5
Telur ayam 0,5 60
Telur dadar
Minyak 1 5
Teh manis Gula 1 13
Buah potong Apel 1 112,5
kacang
bubur kacang merah 1 20
merah
gula 3 39
Selingan pagi
santan
(kara) 0,5 20
Nasi Beras 2 100
Ikan nila 1 30
Ikan Nila Goreng
Minyak 3 15
Kacang
0,5 50
panjang
Toge
Siang kacang 0,25 25
hijau
Oseng sayur
Jagung
Manis 0,25 25
Tempe 0,5 25
Gula 0,5 6,5
Minyak 1 5
28
Buah Pepaya 0,5 82,5
biskuit regal 0,5 20
susu kental
puding biskuit manis
Selingan sore 0,5 50
regal
margarin 0,75 3,75
gula 0,5 6,5
Nasi Beras 1 50
Ayam tp.
Kulit 0,5 20
Sop ayam Wortel 25
Malam Brokoli 0,5 15
Kol 19
Tempe 0,5 25
Tempe Goreng
Minyak 1,15 5,85
buah Pepaya 1,15 115
29
Spesifikasi Bahan makanan
Bahan
No
makanan Spesifikasi
Putih, bersih, bebas kutu dan kotoran,
1 Beras
butirannya utuh, isi bersih 25 kg/karung
Bungkus dalam keadaan utuh, bersih,
2 Biskuit tidak berbau apek, tidak hancur, tidak
kedaluwarsa
kacang bersih, bebas dari kutu dan
3 kacang merah
kotoran, butirannya utuh,
30
permukaan apel mulus tidak ada sayatan,
lubang dan noda, memiliki tekstur keras
15 Apel tidak lembek, beraroma khas apel,
berwarna merah segar,tidak busuk,
matang, berbentuk bulat
susu kemasan kaleng frisian flag 375gr ,
Susu kental
16 kemasan tidak rusak, tidak
manis
menggembung, dan tidak kedaluwarsa
Keadaan permukaan normal, tidak berbau
17 margarin tengik, tidak berjamur,kemasan tidak
rusak,berwarna kuning layaknya margarin
Berwarna putih, berukuran 1 kg, bermerk
18 gula gulaku, kemasan baik, tidak rusak, tidak
terbuka, tidak basah, tidak kadaluarsa
19 santan Tidak basi, kemasan bagus tidak ada yang
rusak
kemasan tidak rusak, tidak berbau, tidak
20 Minyak kadaluarsa, tidak ada kotoran, isi bersih 1
L
31
18 santan (kara) 2.000 2
19 Minyak 2.000 2,625
20. Margarin 375 0,375
32
C. Rumah Sakit Umum
3. Kebutuhan Makanan Pasien dalam Sehari
Umur (th) Jlh Kec E A×B Kec P A×C Kec L A×D Kec KH A×E
(A) (B) (kkal) (C) (gram) (D) (gram) (E) (gram)
10-12 90 1950 175500 58 5175 65 5850 290 26100
30-49 90 2150 193500 60 5400 60 5400 340 30600
50-64 120 2150 258000 65 7800 60 7200 340 40800
Jumlah 300 6250 627000 183 18375 185 18450 970 97500
Rata-rata 100 2090 61 62 325
33
Sub Total 290 4 11,5 41
Karbohidrat 1 175 4 0 40
175 4 0 40
Sub Total 175 4 0 40
Protein
Hewani 1 75 7 5 0
75 7 5 0
Sub Total 75 7 5 0
Total 540 15 16,5 81
Kecukupan 522,5 15 15.375 81,25
Toleransi 496,37 -
5% 548,62 14,42 - 15,94 14,60 - 16,14 77,18 - 85,31
34
Toleransi 198,55 -
5% 219,45 5,77 - 6,37 5,48 - 6,45 30,87 - 34,12
35
25 0 0 6
Susu 0 125 7 6 10
0 0 0 0
Lemak 1'/4 45 0 5 0
12,5 0 2,25 0
Sub Total 213 10 8,25 26
Karbohidrat 0 175 4 0 40
0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0
Protein
Hewani 0 95 6 10 0
0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0
Total 213 10 8,25 26
Kecukupan 209 6,075 12,3 65
Toleransi 198,55 -
5% 219,45 5,77 - 6,37 5,84 - 6.45 30,87 - 34,12
36
Total 428 12,5 12 65,5
Kecukupan 418 12,15 12,3 65
Toleransi 397,1 -
5% 438,9 11,4 - 12,6 11,7 - 12,9 61,7 - 68,2
Menu
Makan Pagi (25%)
Energi = 522,5 kkal (496,37 - 548,62)
Protein = 15,2 gram (14,4 - 15,9)
Lemak = 15,37 gram (14,6 - 16,14)
KH = 81,25 gram (77,18 - 85,31)
37
Minyak 1 5 45 0 5 0
Anggur Anggur 1/2 82,5 25 0 0 6
Jumlah 208 6,5 6 31
38
Makan Malam (20%)
Energi = 418 (397,1 - 438,9) kkal
Protein = 2,15 (11,4 - 12,6) gram
Lemak = 12,3 (11,7 - 12,9) gram
KH = 65 (61,7 - 68,2) gram
Menu BM P Berat (g) E (kkal) P (g) L (g) KH (g)
Nasi Nasi 1 100 175 4 0 40
Ikan Ikan 1 40 50 7 2 0
goreng Minyak 1 5 45 0 5 0
Bayam 1/2 50 12,5 0,5 0 2,5
Kol 1/2 50 12,5 0,5 0 2,5
Sup Wortel 1/2 50 12,5 0,5 0 2,5
Sayuran Minyak 1 5 45 0 5 0
Gula 1/2 6,5 25 0 0 6
Pepaya Pepaya 1 110 50 0 0 12
Jumlah 427,5 12,5 12 65,5
Kangkung Warna hijau, penampilan segar, bebas hama, diameter batang 8 mm atau
lebih, panjang 20cm, panjang daun 15 cm, aroma tidak busuk
Warna orange, segar, tidak bercabang, bebas hama, berukuran 10-15 cm,
Wortel aroma tidak busuk
Kacang Warna hijau, segar, bebas jama, aroma tidak busuk, batang tegak dan
panjang lurus, bentuk silindris, daun lonjong, panjang daun 6-8 cm, lebar daun 3-
4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip
Gula Butiran kecil, warna putih, bebas hama dan kotoran, rasa manis, aroma
tidak apek
Pepaya Warna orange, tidak memar, segar, bersih, padat, bebas hama, panjang
tangkai tidak lebih dari 3 cm, utuh, bebas dari rasa dan aroma asing
Tahu Aromanya tidak asam, permukaan tidak licin, padat, tekstur lembut, agak
kenyal, warna putih segar, bentuk utuh, dan tidak berpengawet
Udang Warna udang segar, sudah dibersihkan dari kotoran dan cangkang, bau
udang segar khas amis, tidak ber bau busuk
Buncis Bebas hama, tidak ada bercak dan bintik hitam, warna hijau muda cerah,
bertekstur halus, bentuk panjang dan lurus
Jagung muda Bebas hama, warna kuning muda/putih pucat, bebas bercak dan bintik
hitam, sudah dikupas/dibersihkan, bentuk utuh dan tidak patah
Apel Bentuk bulat dengan ujung pangkal berlekung datar, kulir berwarna merah
keorenan disertai bintik-bintik khas buah, buah tidak lembab dan tidak ada
bercak hitam atau coklat, daging buah manis, kulit mulus tidak cacat.
Labu kuning bentuk bulat utuh, warna kuning, bebas hama dan penyakit, bebas rasa dan
aroma asing, tidak rusak
40
Tepung terigu bebas hama, warna putih bersih, tidak berbau asing
Brokoli Warna hijau segar, bebas hama, tidak rusak, bentuk utuh, tidak berbau
asing
kacang hijau berbentuk biji polongan,berwarna hijau, rasa hambar
santan berupa cairan lemak, berwarna putih, aroma kelapa, rasa manis dan gurih
berkulit tipis, daging buah manis, bentuk buah bulat, kulit buah licin, tidak
Anggur terdapat bercak atau bintik hitam, tidak lebam, warna buah merah
keunguan
Tempe tidak ada jamur, tidak berbau busuk, putih bersih
Bayam tidak layu, tidak berulat, daun utuh, atau tidak berlubang dan tidak ada
bercak
Kol tidak ada bercak hitam, putih bersih, masih utuh, tidak berulat, tidak
berbau busuk
warna kuning merata, permukaan halus, tidak bernoda, bebas serangga,
Buah Pisang tidak ada bercak, tidak penyok atau rusak
berwarna keabuan dan cerah, kulit ayam bersih, jika disentuh daging
Daging ayam terasa lembab dan tidak lengket, konsistensi kurang padat, tidak berbau
amis dan tidak busuk
Mangga bentuk bervariasi (bulat, oval, pipih), daging buah lembek, berair, dan
berserat halus/kasar, warna kulit buah hijau kekuningan
Melon bentuk bulat utuh, segar, tidak rusak, bebas hama, bebas kerusakan akibat
suhu ekstrim, bebas aroma dan rasa asing, warna hijau muda
memiliki kulit yang keras, kulit berwarna hijau pekat/muda dengan larik-
Semangka larik hijau tua, daging buah berair warna merah, rasa manis, buah tidak
rusak atau cacat
Pepaya Berbentuk lonjong/elips, berwarna kuning keorenan, berisi biji,
permukaan empuk dan rasa manis, buah tidak lebam, rusak, dan cacat
bentuk bulat agak lonjong, kulit berwarna jingga kekuningan/kuning
Jeruk kehijauan, buah tidak lembab dan tidak ada bercak hitam atau coklat,
daging buah manis dan terasa asam segar, kulit mulus tidak cacat.
41
Tempe 7500
Labu kuning 15000
Tepung terigu 7500
Brokoli 15000
Gula 10725
Anggur 24750
Buncis 15000
Jangung muda 15000
Tahu 30000
Apel 51000
Kacang ijo 9000
Santan 3000
Jeruk 30000
Semangka 45000
Ikan 12000
Kangkung 15000
Kacang panjang 15000
Pepaya 33000
Melon 45000
a. Kebutuhan
1. KEBUTUHAN DEWASA
42
KEC.
JUMLAH KEC. ENERGI PROTEIN KEC.LEMAK KEC.KARBOHIDRAT
KELOMPO
PASIEN AK
K UMUR
(A) AKG JLH AKG JLH G JLH AKG JLH
(B) (AXB) (C) (CXA) (D) (DXA) (E) (EXA)
L&P 30-49
tahun 100 2350 235000 62,5 6250 65 6500 377,5 37750
Lansia 15 3050 45750 61,5 922,5 55 825 310 4650
Jumlah 115 5400 280750 124 7172,5 120 7325 687,5 42400
JADWAL PERSE TOT.ENERG ENERG2441,3
TOT.PROTEI PROTEI TOT.LEMA LEMA TOT.K KARBOHIDRA
MAKAN Rata-rata
N I I 0 N
62,37N K
63,70 K H
368,70 T
MAKAN
PAGI 30% 2441,30 732,39 62,37 18,71 63,70 19,11 368,70 110,61
MAKAN
SIANG 35% 2441,30 854,46 62,37 21,83 63,70 22,29 368,70 129,04
SELINGA
N 10% 2441,30 244,13 62,37 6,24 63,70 6,37 368,70 36,87
MAKAN
MALAM 25% 2441,30 610,33 62,37 15,59 63,70 15,92 368,70 92,17
2. Kebutuhan anak-anak
43
MALAM
3. Kebutuhan bayi
KEC.KARBOHIDRA
KELOMPO JUMLAH KEC. ENERGI KEC. PROTEIN KEC.LEMAK T
K UMUR PASIEN (A) AKG JLH AKG JLH AKG JLH AKG JLH
(B) (AXB) (C) (CXA) (D) (DXA) (E) (EXA)
Bayi 6-11
10 800 8000 15 150 35 350 105 1050
bulan
Jumlah 10
Rata-rata 800 15 35 105
b. Standar kebutuhan
1. Dewasa
Pagi
Nabati 1/2 80 6 3 8
40 3 1,5 4
Sayur B 0 50 3 0 10
0 0 0 0
Buah 3 40 0 0 10
120 0 0 20
Gula 0 40 0 0 10
44
0 0 0 0
Susu 0 130 7 9 7
0 0 0 0
KH
2 175 4 0 40
PH
1 95 10 6 0
Ʃ Sub total 95 10 6 0
Lemak
2 1/2 45 0 5 0
Siang
Nabati 0 75 5 3 7
0 0 0 0
Sayuran B 1 1/2 25 1 0 5
37,5 1,5 0 7,5
Sayuran C 0 25 1 0 10
0 0 0 0
Buah 2 50 0 0 12
100 0 0 24
Gula 2 50 0 0 12
100 0 0 24
Susu 0 125 7 6 10
45
0 0 0 0
∑ Sub total 237,5 1,5 0 55,5
Karbohidrat 2 175 4 0 40
350 8 0 80
∑ Sub total 350 8 0 80
PH 1 1/2 75 7 5 0
112,5 10,5 7,5 0
∑ Sub total 112,5 10,5 7,5 0
PN 1 75 5 3 7
75 5 3 7
∑ Sub total 75 5 3 7
Lemak 2 50 0 5 0
100 0 10 0
∑ Sub total 100 0 10 0
Total 800 20 20,5 135,5
Kecukupan 854,46 21.83 22,29 129,04
Toleransi
10% 93,63 93,89 91,97 105,01
Selingan sore
Ʃ
Penukar Energi Protein Lemak KH
Penukar
46
1/2 80 6 3 8
Nabati 40 3 1,5 4
1/2 50 3 0 10
Sayur B 17 1,5 0 5
1 40 0 0 10
Buah 40 0 0 10
0,3 50 0 0 12
Gula 16,6 0 0 4
0 130 7 9 7
Susu 0 0 0
Ʃ Sub total 113,3 1,5 0 23
KH 1/3 175 4 0 40
Ʃ Sub total 58,33 1 0 13
PH 1/3 95 10 6 0
Ʃ Sub total 32 3 2 0
Lemak 1 45 0 5 0
Ʃ Sub total 45 0 5 0
Total 248,27 6 7 36
Kecukupan 244,13 6,24 6,37 36,87
Toleransi 10% 219-268 5,6-6,8 5,8-7 33,18- 41
Malam
Nabati 0 75 5 3 7
0 0 0 0
Sayuran B 1 25 1 0 5
25 1 0 5
Sayuran C 0 25 1 0 10
0 0 0 0
Buah 2 50 0 0 12
100 0 0 24
Gula 0 50 0 0 12
0 0 0 0
Susu 0 125 7 6 10
47
0 0 0 0
∑ Sub total 125 1 0 29
Karbohidrat 1 1/2 175 4 0 40
262,2 6 0 60
∑ Sub total 262,2 6 0 60
PH 1 1/3 75 7 5 0
100 9,3 6,67 0
∑ Sub total 100 9,3 6,67 0
PN 0 75 5 3 7
0 0 0 0
∑ Sub total 0 0 0 0
Lemak 2 50 0 5 0
100 0 10 0
∑ Sub total 100 0 10 0
Total 587,2 16,3 16,67 89
Kecukupan 610,33 15,59 15,92 92,17
Toleransi
96,21 104,55 104,71 96,56
10%
Anak
Pagi
Ʃ
Penukar Energi Protein Lemak KH
Penukar
0 80 6 3 8
Nabati 0 0 0 0
0 50 3 0 10
Sayur B 0 0 0 0
2 1/2 40 0 0 10
Buah 100 0 0 25
0 40 0 0 10
Gula 0 0 0 0
0 130 7 9 7
Susu 0 0 0 0
Ʃ Sub total 100 0 0 25
KH 1 175 4 0 40
Ʃ Sub total 175 4 0 40
PH
48
1/2 95 10 6 0
Ʃ Sub total 47,5 5 3 0
Lemak 2 45 0 5 0
Ʃ Sub total 90 0 10 0
Total 412,5 9 13 65
Kecukupan 456,43 9,43 15,21 70,5
8,4- 63,45-
Toleransi 10% 411-502 10,37 13-17 77,55
Siang
∑Penuka
Penukar Energi Protein Lemak KH
r
Nabati 0 75 5 3 7
0 0 0 0
Sayuran B 1 25 1 0 5
25 1 0 5
Sayuran C 0 25 1 0 10
25 1 0 10
Buah 1 50 0 0 12
50 0 0 12
Gula 2 50 0 0 12
100 0 0 24
Susu 0 125 7 6 10
0 0 0 0
∑ Sub total 175 1 0 41
Karbohidrat 1 175 4 0 40
175 4 0 40
∑ Sub total 175 4 0 40
PH 1/2 75 7 5 0
37,5 3,5 2,5 0
∑ Sub total 37,5 3,5 2,5 0
PN 1/2 75 5 3 7
37,5 2,5 1,5 3,5
∑ Sub total 37,5 2,5 1,5 3,5
Lemak 2 1/2 50 0 5 0
125 0 12,5
∑ Sub total 125 0 12,5 0
Total 550,00 11,0 16,5 84,5
49
Kecukupan 532,5 11 17,8 82,3
Selingan sore
Ʃ
Penukar Energi Protein Lemak KH
Penukar
Nabati 0 80 6 3 8
0 0 0 0
Sayur B 1 50 3 0 10
50 2 0 10
Buah 1 40 0 0 10
0 0 0 0
Gula 0 40 0 0 10
0 0 0 0
Susu 0 130 7 9 7
0 0 0 0
KH
1/3 175 4 0 40
Ʃ Sub total 58 1 0 13
PH
0 95 10 6 0
Ʃ Sub total 0 0 0 0
Lemak
1 45 0 5 0
Ʃ Sub total 45 0 5 0
Total 153 3 5 23
50
167
Nabati 0 75 5 3 7
0 0 0 0
Sayuran B 1 25 1 0 5
25 1 0 5
Sayuran C 0 25 1 0 10
25 1 0 10
Buah 1 50 0 0 12
50 0 0 12
Gula 0 50 0 0 12
0 0 0 0
Susu 0 125 7 6 10
0 0 0 0
∑ Sub total 75 1 0 17
Karbohidrat 1 175 4 0 40
175 4 0 40
∑ Sub total 175 4 0 40
PH 1/2 50 7 2 0
25 3,5 1 0
∑ Sub total 25 3,5 1 0
PN 0 75 5 3 7
0 0 0 0
∑ Sub total 0 0 0 0
Lemak 2 1/2 50 0 5 0
75 0 12,5
∑ Sub total 75 0 12,5 0
Total 350 8,5 13,5 57
Kecukupan 380 8 13 59
Toleransi
92,1 106,25 103,85 96,61
10%
Bayi
51
Ʃ
Penukar Energi Protein Lemak KH
Penukar
0 80 6 3 8
Nabati 0 0 0 0
0 50 3 0 10
Sayur B 0 0 0 0
2 40 0 0 10
Buah 80 0 0 20
0 40 0 0 10
Gula 0 0 0 0
0 130 7 9 7
Susu 0 0 0 0
Ʃ Sub total 80 0 0 20
KH 1/2 175 4 0 40
Ʃ Sub total 87,5 2 0 10
PH 1/4 95 10 6 0
Ʃ Sub total 23,75 2,5 1,5 0
Lemak 1 1/2 45 0 5 0
Ʃ Sub total 67,5 0 7,5 0
Total 258,75 4,5 9 30
Kecukupan 240 4,5 10,5 31,5
28,35-
Toleransi 10% 216-264 4,05-5 9-11,55 35
∑Penuka
Penukar Energi Protein Lemak KH
r
Nabati 0 75 5 3 7
0 0 0 0
Sayuran B 1/3 25 1 0 5
8,33 0,33 0 1,67
Sayuran C 0 25 1 0 10
0 0 0 0
Buah 1 50 0 0 12
50 0 0 12
Gula 0 50 0 0 12
0 0 0 0
Susu 0 125 7 6 10
52
0 0 0 0
58,3333 0,33333 13,6666
∑ Sub total 3 3 0 7
Karbohidrat 1/2 175 4 0 40
87,5 2 0 20
∑ Sub total 87,5 2 0 20
PH 1/2 75 7 5 0
37,5 3,5 2,5 0
∑ Sub total 37,5 3,5 2,5 0
PN 0 75 5 3 7
0 0 0 0
∑ Sub total 0 0 0 0
Lemak 2 50 0 5 0
100 0 10 0
∑ Sub total 100 0 10 0
283,333 33,6666
Total 3 5,83 12,5 7
Kecukupan 280 5,3 12,3 36,8
Selingan sore
Ʃ
Penukar Penuka Energi Protein Lemak KH
r
0 80 6 3 8
Nabati 0 0 0 0
1/2 50 3 0 10
Sayur B 25 2 0 5
1/2 40 0 0 10
13,3333 3,33333
Buah 3 0 0 3
0,25 50 0 0 12
Gula 12,5 0 0 3
0 130 7 9 7
Susu 0 0 0 0 0
Ʃ Sub total 51 2 0 11
KH 0 175 4 0 40
Ʃ Sub total 0 0 0 0
53
PH 0 95 10 6 0
Ʃ Sub total 0 0 0 0
Lemak 1/2 45 0 5 0
Ʃ Sub total 22,5 0 3 0
Total 73 1,50 3 11
Kecukupan 80 1,5 3,5 10,5
Toleransi 10% 72 - 88 1,3-1,6 3,1-3,8 9,4-11,5
Nabati 0 75 5 3 7
0 0 0 0
Sayuran B 0 25 1 0 5
0 0 0 0
Sayuran C 0 25 1 0 10
25 1 0 10
Buah 1/2 50 0 0 12
25 0 0 6
Gula 0 25 1 0 5
0 0 0 0
Susu 0 125 7 6 10
0 0 0 0
∑ Sub total 25 0 0 6
Karbohidrat 1/2 175 4 0 40
87,5 2 0 20
∑ Sub total 87,5 2 0 20
PH 1/3 50 7 2 0
16,6 2,3 0,6 0
∑ Sub total 16,6 2,3 0,6 0
PN 0 75 5 3 7
0 0 0 0
∑ Sub total 0 0 0 0
Lemak 1 1/2 50 0 5 0
75 0 7,5 0
∑ Sub total 75 0 7,5 0
Total 204,1 4,3 8,1 26
Kecukupan 200 4 9 26
54
Toleransi
102,05 107,5 106,6 100
10%
c. Menu
1. Dewasa
2. Anak-anak
3. Bayi
55
Telur ayam 55 gram
Tahu 165 gram
Ayam 33,33 gram
Ikan 10 gram
Tepung terigu 33,33 gram
Wortel 133,33 gram
Sawi 50 gram
Buncis 50 gram
Kembang kol 25 gram
Jagung 100 gram
Kacang panjang 25 gram
Terong 50 gram
Pisang 175 gram
Pepaya 275 gram
Mangga 270 gram
Semangka 180 gram
BAYI
NAMA BAHAN IDENTIFIKASI JUMLAH ORANG TOTAL (GRAM) KG
Beras 50 10 500 0,5
ayam 13,33 10 133,33 0,13
pisang 25 10 250 0,25
Mentega 7,5 10 75 0,075
ANAK
NAMA BAHAN IDENTIFIKASI JUMLAH ORANG TOTAL (GRAM) KG
Mie kering 50 35 1750 1,75
Sawi 50 35 1750 1,75
Wortel 50 35 1750 1,75
pisang 50 35 1750 1,75
mentega 12,5 35 437,5 0,4375
DEWASA
NAMA BAHAN IDENTIFIKASI JUMLAH ORANG TOTAL (GRAM) KG
Beras 75 115 8625 11,5
Sawi 50 115 5750 5,75
56
Kacang panjang 50 115 5750 5,75
Bakso 85 115 9775 9,775
mentega 10 115 1150 1,15
pisang 100 115 11500 11,5
PEMBAHASAN
57
1.
Pengelolaan makanan ini didasarkan atas dasar kebutuhan segolongan masyarakat untuk
mencapai stamina kesehatan yang maksimal dalam batas waktu yang ditetapkan.Sifat
penyelenggaraan pada dasarnya adalah sementara, namun bagi lembaga yang diadakan secara
periodik, sifat itu dapat menjadi kontinue, misalnya penjara, latihan olahraga yang
berkesinambungan, seminar yang berurutan dan lain-lain.Dalam pelaksanaan makanan bagi
lembaga khusus ini yang perlu diingat adalah bahwa setiap kelompok konsumen berbeda
mencakup gizinya serta tujuan penampungannya.Untuk jenis lembaga ini diperlukan pengawasan
mutu yang tinggi, mengingat waktu pelaksanaan yang terbatas tetapi dituntut untuk mencapai
tujuan tertentu.Oleh karena itu, makanan yang disajikan seyogyanya sesuai dan termakan habis
oleh konsumennya dengan baik.
58
Kebutuhan gizi disesuaikan dengan golongan umur yang mengacu pada tabel
AKG 2019 dan didapatkan hasil rata-rata kebutuhan gizi 200 jamaah dalam sehari
yaitu energi = 2087.50 kkal, protein= 62.13 gr, lemak=58.13 gr, dan karbohidrat=
329.38 gr.
2. Standar kebutuhan makanan sehari
Standar bahan makanan adalah baku terjemahan jenis dan jumlah bahan makanan
sehari yang dibutuhkan oleh konsumen pada sistem penyelenggran makanan sesuai
kecukupan gizi dengan mempertimbangkan dana yang tersedia dan menjadi
acuan/pedoman legal dalam penyelenggaraan makanan. Standar makanan disebut juga
sebagai Peraturan Pemberian Makan.
Tujuan menyusun standar makanan adalah tersedianya acuan/patokan jenis dan
jumlah bahan makanan seorang sehari sebagai dasar untuk merancang kebutuhan akan
jenis dan jumlah bahan makanan dalam penyelenggaraan makanan. Selain itu standar
makanan juga berfungsi sebagai alat evaluasi pencapaian kecukupan gizi konsumen yang
sesuai dengan dana yang tersedia.
Langkah-langkah penyusunan standar bahan makanan seorang sehari adalah sebagai
berikut:
1. Hitung/tetapkan kecukupan/kebutuhan gizi berdasarkan data yang tersedia dapat
menggunakan cara yang paling praktis dan cepat misalnya menggunakan AKG
yang telah dihitung pada tahap Satu
2. Tetapkan prosentase harga bahan makanan dari alokasi biaya atau dari harga
hidangan
3. Tetapkan macam bahan makanan yang akan digunakan dalam sehari (9-12 item)
dengan menggunakan Daftar Bahan Makanan Penukar.
4. Terjemahkan kecukupan/kebutuhan gizi sehari ke dalam kebutuhan bahan
makanan sehari dalam berat bersih.
5. Dari daftar bahan makanan sehari yang telah ditentukan
6. Analisa nilai energi dan zat gizi makro, harus selaras dengan kecukupan rata-rata
yang telah dihitung.
7. Jika semua telah sesuai maka sudah dapat ditetapkan menjadi standar makanan.
3. Peyusunan menu
59
Perencanaan menu adalah serangkaian kegiatan menyusun dan memadukan
hidangan dalam variasi yang serasi, harmonis yang memenuhi kecukupan gizi, cita rasa
yang sesuai dengan selera konsumen/pasien dan kebijakan institusi.Tujuan perencanaan
menu adalah sebagai pedoman dalam kegiatan pengolahan makanan, mengatur variasi
dan kombinasi hidangan, menyesuaikan dengan biaya yang tersedia, menghemat
penggunaan waktu dan tenaga serta menu yang direncanakan dengan baik dapat
digunakan sebagai alat penyuluhan.
Dalam sehari menu yang disajikan sebanyak 5 menu yaitu menu makan pagi
berupa (nasi+telur dadar+tahu goreng+sayur bening+jus jeruk), menu selingan pagi
berupa bolu, menu makan siang berupa(nasi+ikan bakar+sayur capcai tempe+setup buah)
, menu selingan sore berupa puding jagung, dan menu makan malam berupa (nasi+sop
sayur+udang goreng+buah semangka).
4. Identifikasi bahan
Pada tahap ini menentukan rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam
berat bersih dan mentah untuk setiap hidangan yang disesuaikan dengan posri penukar
yang telah ditentukan pada tahap kedua dengan bahan yang telah ditentukan pada tahap
ketiga.
5. Spesifikasi Bahan
Spesifikasi bahan yaitu standard mutu yang ditetapkan terhadap bahan makanan
yang akan diadakan memenuhi kebutuhan. kriteria untuk menentukan spesifisikasi bahan
makanan antara lain:nama bahan makanan,warna bahan makanan,bentuk bahan makanan,
kualitas bahan makanan, jumlah produk (dalam 1kg=..buah), ukuran, keterangan khusus
(levering, identitas pabrik/produsen) karena bahan makanan banyak jumlahnya, maka
dilakukan penggolongan spesifikasi bahan makanan. Spesifikasi bahan makanan
dilakukan agar bahan yang dapat yang sebelumnya telah dipesan akan dilakukan
pengecekan mutu apakah sesuai dengan spesifikasi bahan atau tidak. Apabila bahan
makanan yang datang tidak sesuai dengan spesidikasi bahan makanan yang telah
ditentukan, maka bahan makanan tersebut tidak dapat digunakan.
60
Perhitungan kebutuhan bahan makanan adalah kegiatan penyusunan kebutuhan
bahan makanan yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan.Penghitungan bahan
makanan ini mempunyai tujuan yaitu tercapainya usulan anggaran dan kebutuhan bahan
makanan untuk konsumen untuk periode satu tahun anggaran.
Data yang digunakan dalam menghitung kebutuhan makanan untuk mencapai
standar kuantitas (jumlah yang tepat) untuk pengadaan/pemesanan bahan makanan antara
lain:
a. Frekuensi pemakaian bahan, yaitu frekuensi pemakaian bahan pada kurun waktu
tertentu (sesuai siklus menu).
b. Standar porsi, yaitu rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam berat bersih
mentah untuk setiap hidangan.
c. Lama pemakaian, yaitu kurun waktu yang ditetapkan dan tergantung dari lama
periode siklus menu berlangsung dan perjanjian jual beli dengan rekanan.
d. Jumlah konsumen, yaitu banyaknya konsumen yang mengkonsumsi makanan.
Cara menghitung kebutuhan bahan makanan adalah:
Porsi pemakaian BM dalam sehari x standar porsi x jumlah konsumen
61
2.
Panti asuhan merupakan suatu lembaga kesejahteraan sosial yangbertanggung jawab memberikan
pelayanan pengganti dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial anak asuh, sehingga
memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya sesuai dengan
yang diharapkan (Depkes, 2000). Panti Asuhan merupakan Penyelenggaraan makanan institusi Non
komersial. Penyelenggaraan makanan non komersial yaitu penyelenggaraan makanan yang dilakukan
oleh suatu instansi baik dikelola pmerintah, badan swasta, maupun yayasan sosial yang tidak bertujuan
untuk mencari keuntungan.
Sebuah panti asuhan menyelenggarakan makan untuk anak-anak panti. Anak asuh pada panti
tersebut terdiri dari 30 anak pada usia 7-9 th, 30 anak pada usia 10-12 th (15 laki-laki dan 15 perempuan)
dan 40 anak pada usia 13-15 th (20 laki-laki dan 20perempuan). Panti tersebut menyelenggarakan
makanan sebanyak 3x makanan utama dan 2x selingan. Dari setiap golongan umur telah dihitung
kebutuhan zat gizi nya sesuai dengan yang ada di hasil dan didapat rata-rata kebutuhan zat gizi pe-anak
tersebut yaitu Energi 1970 kkal , Protein 54,75gram , Lemak 66 gram dan Karbohidrat 292 gram.
Dari kebutuhan tersebut akan dibagi untuk membuat menu sehari anak-anak panti tersebut yaitu
tiga kali Makanan Utama (Menu Pagi, Menu Siang,Menu Malam) dan dua kali makanan Selingan
(Selingan Pagi dan Selingan Sore). Jumlah Kebutuhan zat gizi yang diperlukan pada Menu Pagi yaitu
sebanyak 25% dari kebutuhan total dengan nilai Energi sebanyak 492,5kkal, protein 13,69gram, lemak
13,69 gram dan karbohidrat 73 gram. Untuk Menu Siang diperlukan sebanyak 35% dari kebutuhan total
dengan nilai Energi 689,5kkal, protein 19,16gram, lemak 23,1 gram dan karbohidrat 102,2gram. Menu
Malam diperlukan sebanyak 20% dari kebutuhan Total dengan nilai Energi 394kkal, protein 10,95gram,
lemak 13,2gram dan karbohidrat 48,4. Sedangkan untu Menu Selingan diperlukan sebanyak 10% untuk
masing-masing Menu Selingan Pagi dan Selingan Sore, yaitu dengan nilai Energi 197kkal, protein 5,48
gram, lemak 6,6gram dan Karbohidrat 29,2gram.
Setelah kebutuhan zat gizi dibagi sesuai dengan waktu selanjutnya membuat Menu sehari untuk
anak-anak panti asuhan tersebut. Adapun Menu Pagi yaitu Nasi goreng telur dadar + teh es manis dan
Buah Apel, Selingan Pagi bubur kacang merah , Menu Siang Nasi+ikan nila goreng+Oseng sayur+ buah
pepaya, Selingan Sore puding biskuit regal dan Biskuit dan Makan Malam Nasi+Sop Ayam+Tempe
goreng+Buah pepaya. Dari menu yang telah dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan yang telah dihitung
sebelumnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan zat gizi sehari anak-anak panti asuhan tersebut.
Spesifikasi bahan makanan yang dibuat sudah sesuai dengan standar bahan makanan yang
ditetapkan dengan ukuran,bentuk, penampilan dan kualitas bahan makanan. Adapun beberapa tipe
spesifik yaitu Spesifikasi Penampilan yaitu nama bahan makanan/nama produk,
ukuran/tipeunit/kontainer/kemasan (kemasan jangan ada yang penyok, menggembung, terbuka, rusak atau
62
cacat), tingkat kualitas umur bahan makanan(kedaluwarsa), warna bahan makanan. Kemudian Spesifikasi
Pabrik yaitu dilihat dari barang keluaran pabrik, biasanya makanan kaleng atau kemasan.
3.
Kebutuhan Makanan Pasien Dalam Sehari
Kebutuhan konsumen merupakan input untuk merancang menu dan secara umum perlu
diidentifikasi dan dirumuskan kebutuhan/kecukupan gizinya. Kebutuhan/kecukupan gizi
konsumen merupakan input untuk penyusunan standar bahan makanan. Tujuan penetapan standar
bahan makanan adalah tersedianya acuan atau patokan jenis dan jumlah bahan makanan dalam
penyelenggaraan makanan di institusi.
Saat ini dibahas penyelenggaraan makanan di institusi di rumah sakit (nonkomersial). Pada
institusi nonkomersial, maka seorang manajer perlu memperhatikan bahwa makanan yang
diselenggarakan harus memenuhi kebutuhan/kecukupan gizinya. Kecukupan zat gizi di Indonesia
dapat ditentukan dengan Angka Kecukupan Gizi yang terdapat dalam PMK Nomor 28 Tahun
2019 tentang angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia. Kecukupan
rata-rata gizi setiap orang dapat digolongkan dari umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan
aktivitas tubuh.
Tujuan dari penetapan Kecukupan rata-rata konsumen adalah:
1. Mengendalikan status gizi konsumen.
2. Memberikan pelayanan yang layak bagi konsumen yaitu tepat mutu.
3. Sarana untuk mencapai salah satu tujuan penyelenggaraan makanan insitusi yaitu tepat nilai
gizi.
4. Menyesuaikan dengan sumber daya yang tersedia (dana).
5. Memberikan input dalam perencanaan standar makanan.
6. Profesionalisme dalam sistem penyelenggaraan makanan institusi.
63
b. Kumpulan lauk hewani misalnya : telur ayam, daging sapi, daging ayam, udang
c. Kumpulan lauk nabati misalnya : tempe, tahu, kacang hijau, kacang tanah, oncom
d. Kumpulan sayuran misalnya : kangkung, jagung muda, kacang panjang, labu kuning
e. Kumpulan buah misalnya : pepaya, apel, mangga, pisang, anggur, jambu, kiwi
Setelah dilakukan inventarisasi terhadap jenis bahan makanan sesuai dengan kelompoknya
maka disusun pola menu yang sesuai dengan jadwal makan. Selain itu, setiap bahan makanan
ditentukan besar porsinya menggunakan penukar. Besar porsi adalah banyaknya golongan bahan
makanan yang direncanakan setiap kali makan dengan menggunakan satuan penukar berdasarkan
standar makanan yang berlaku di RSU X.
2.3. Menu
Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk
memenuhi selera pasien, dan kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip gizi seimbang.
Tujuannya adalah tersedianya siklus menu untuk pelayanan makanan bagi pasien di rumah sakit.
Kebutuhan gizi tiap waktu makan diberikan toleransi sebesar 5%. Pasien yang dirawat di RSU X
adalah anak-anak dan orang dewasa. Karakter dari masing-masing golongan usia ini
mempengaruhi pemilihan jenis hidangan.
Anak-anak adalah kelompok usia yang akan mencari jati dirinya sehingga sangat mudah
terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, terutama teman sebaya yang pengaruhnya sangat kuat
merubah perilaku dan kebiasaan temannya, termasuk perubahan kebiasaan makan. Sulit untuk
menebak selera makan yang disukai anak-anak. Mereka cenderung tidak suka makan makanan
bergizi dan lebih menyukai makanan yang banyak mengandung gula dan berwarna cerah. Menu
yang disiapkan harus menarik dalam segi penampilan seperti bentuk dan warna, dan padat gizi.
Makanan juga mengandung energi dan protein yang tinggi. Selain itu makanan juga mengandung
lemak, vitamin, mineral, serat, dan cairan yang cukup. Makanan mudah cerna agar tidak merusak
gigi susu anak, suhu makanan tidak terlalu panas dan dingin agar tidak merusak gigi dan
menghindari terkena pilek, daging dan sayur diberikan tidak liat, mengurangi makanan manis
karena dapat menekan nafsu makan, menu jangan dominan dalam bentuk gorengan karena dapat
merangsang batuk, serta makanan tidak terlalu asam dan pedas karena dapat mengganggu saluran
pencernaan.
Kelompok umur dewasa adalah kelompok umur yang paling produktif untuk menjalankan
tugas-tugas perkembangan rentang kehidupan manusia. Usia ini merupakan usia yang sangat
penting untuk pendidikan dan pemeliharaan kesehatan guna mencegah terjadinya penyakit
degeneratif di usia lanjut. Makanan harus mengandung semua zat gizi yang diperlukan tubuh
dalam jumlah seimbang. Pengaturan makan yang baik adalah makanan rendah lemak (<30% dari
total kebutuhan energi), rendah kolestrol, lebih banyak serat dan karbohidrat kompleks, hindari
alkohol, mengonsumsi lebih sering omega 3, dan mengurangi konsumsi gula.
65
3.6. Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan
Perhitungan kebutuhan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan untuk menetapkan
macam dan jumlah bahan makanan dengan kualitas yang ditetapkan dalam pengadaan bahan
makanan yang dibuat berdasarkan menu atau pedoman menu dan rata-rata jumlah pasien yang
dilayani. Dari perhitungan kebutuhan bahan makanan ini maka dapat diketahui penggunaan
bahan makanan RSU X dalam sehari. Perhitungan berat bersih kebutuhan bahan makanan
didasarkan pada jumlah pasien yaitu sebanyak 300 orang. Jadi, pemesan bahan makanan akan
memesan jumlah bahan makanan sesuai dengan jumlah yang tertera. Contohnya seperti beras,
dalam sehari beras diperlukan sebesar 150 gram untuk setiap orang, sehingga untuk 300 orang,
adalah: 150 × 300 = 45.000 gram/hari
4.
Pemberian makan pada kasus gawat darurat di kota Palangka Raya ini diberikan dengan pola 3 kali
makanan utama dan 1 kali selingan di sore hari. Pada kasus ini saya mengerjakan bagian makan malam.
Perencanaan dalam penyelenggaraan makanan darurat merupakan hal penting agar semua warga di
pengungsian memperoleh makanan dan minuman yang bergizi, jumlah cukup sesuai kebutuhan dan layak
di konsumsi. Untuk memberikan pelayanan gizi dengan baik, perlu dilakukan antisipasi sebelum terjadi
bencana untuk mengurangi resiko terutama di daerah yang rawan bencana, atau pada waktu sudah terlihat
ada tanda awal kejadian bencana. Pada Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penanggulangan Bencana
disebutkan pada tahap prabencana perlu sosialisasi dan pelatihan petugas seperti manajemen gizi bencana,
penyusunan rencana kontinjensi kegiatan gizi, konseling menyusui, konseling Makanan Pendamping Air
Susu Ibu (MP-ASI), pengumpulan data awal daerah rentan bencana, penyediaan bufferstock MP-ASI,
pembinaan teknis dan pendampingan kepada petugas terkait dengan manajemen gizi bencana dan
berbagai kegiatan terkait. Anak-anak merupakan kelompok yang rawan terkena dampak bencana alam
baik secara fisik maupun mental. Kejadian yang dialami dapat menyebabkan stress dan trauma mendalam
bagi yang mengalami bencana. Makanan yang cukup dapat membantu mempercepat pemulihan fisik dan
mental pada anak-anak.
Hal yang perlu direncanakan dalam hal penyelenggaraan makanan adalah:
1. Perencanaan perhitungan kebutuhan ransum. Meliputi ransum untuk orang dewasa dan remaja, balita
dan bayi.
2. Menyusun menu untuk berbagai kelompok umur dan golongan rawan (bayi, balita, ibu
3. hamil, ibu baru melahirkan/menyusui, lansia).
4. Perencanaan pengadaan MPASI dan suplementasi zat gizi mikro (kapsul vitamin A untuk balita dan
tablet besi untuk ibu hamil).
5. Sosialisasi pada masyarakat terutama tentang berbagai hal terkait pemberian makanan bayi dan anak.
Menu makan malam yang diberikan kepada bayi yaitu bubur dengan taburan ayam cincang dan diberikan
buah pisang. Adapun yang diberikan kepada anak-anak yaitu mie goreng yang lengkap dengan lauk pauk
dan sayuran, diberikan buah pisang. Dan yang diberikan kepada orang dewasa yaitu nasi goreng dengan
lauk pauk dan sayuran, diberikan buah pisang. Dikarenakan dalam gawat darurat bahan makanan terbatas
jadi pengolahan makanan hanya menggunakan bahan makanan yang ada di dapur darurat.
5.
66
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Penyelenggaraan makanan adalah rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan
menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen dalam rangka
pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian makanan yang tepat dan
termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi.
Perencanaan penyelenggaraan makanan melalui tahap menghitung kebutuhan,
membagi zat gizi ke tiap waktu makan, menyusun standar kebutuhan, menyusun menu,
mengidentifikasi bahan makanan pada menu, membuat spesifikasi bahan makanan, dan
menghitung jumlah semua bahan makanan yang diperlukan.
Hal yang perlu direncanakan dalam hal penyelenggaraan makanan adalah:
1. Perencanaan perhitungan kebutuhan ransum. Meliputi ransum untuk orang dewasa dan
remaja, balita dan bayi.
2. Menyusun menu untuk berbagai kelompok umur dan golongan rawan (bayi, balita, ibu
3. hamil, ibu baru melahirkan/menyusui, lansia).
4. Perencanaan pengadaan MPASI dan suplementasi zat gizi mikro (kapsul vitamin A
untuk balita dan tablet besi untuk ibu hamil).
5. Sosialisasi pada masyarakat terutama tentang berbagai hal terkait pemberian makanan
bayi dan anak.
Menu makan malam yang diberikan kepada bayi yaitu bubur dengan taburan ayam
cincang dan diberikan buah pisang. Adapun yang diberikan kepada anak-anak yaitu mie
goreng yang lengkap dengan lauk pauk dan sayuran, diberikan buah pisang. Dan yang
diberikan kepada orang dewasa yaitu nasi goreng dengan lauk pauk dan sayuran,
diberikan buah pisang. Dikarenakan dalam gawat darurat bahan makanan terbatas jadi
pengolahan makanan hanya menggunakan bahan makanan yang ada di dapur darurat.
Ada 6 tahapan yang dibahas dalam makalah ini dalam melaksanakan penyelenggaran
makanan diasrama haji yaitu:
1. Penentuan rata-rata kebutuhan gizi jamaah
67
2. Standar kebutuhan makanan sehari
3. Penyusunan menu
4. Identifikasi bahan
5. Spesifikasi bahan
6. Perencanaan kebutuhan bahan makanan dalam sehari
1. Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai
dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen.
2. Tujuannya adalah tersedianya makanan yang sesuai kebutuhan bagi pasien rawat
inap.
4. Tujuan penetapan standar bahan makanan adalah tersedianya acuan atau patokan
jenis dan jumlah bahan makanan dalam penyelenggaraan makanan di institusi.
5. Kecukupan zat gizi di Indonesia dapat ditentukan dengan Angka Kecukupan Gizi
yang terdapat dalam PMK Nomor 28 Tahun 2019 tentang angka kecukupan gizi yang
dianjurkan untuk masyarakat Indonesia.
6. Standar kebutuhan bahan makanan adalah adalah bahan makanan dalam berat
bersih mentah untuk setiap jenis menu yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
7. Pola menu adalah golongan dan frekuensi macam hidangan yang direncanakan
untuk setiap waktu makan.
8. Tujuan dibuat pola menu adalah agar dalam siklus menu dapat dipastikan
menggunakan bahan makanan sumber zat gizi yang dibutuhkan konsumen.
9. Pola menu terdiri atas makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, dan
buah.
10. Besar porsi adalah banyaknya golongan bahan makanan yang direncanakan setiap
kali makan dengan menggunakan satuan penukar berdasarkan standar makanan yang
berlaku di insitusi.
68
11. Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah
untuk memenuhi selera pasien, dan kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip gizi
seimbang.
12. Tujuan perencanaan menu adalah tersedianya siklus menu untuk pelayanan
makanan bagi pasien di rumah sakit.
13. Identifikasi bahan makanan berisi nama, berat, dan penukar bahan makanan yang
akan digunakan dalam satu siklus.
14. Spesifikasi bahan makanan adalah standar yang ditetapkan oleh institusi sesuai
dengan ukuran, besar untuk mempertahankan kualitas bahan makanan.
15. Tipe spesifikasi terdiri dari: Technical Spesifications, approved Brand
Spesifications , dan performance Spesifications.
16. Tujuan dari identifikasi dan spesifikasi adalah untuk memudahkan dalam
pemesanan bahan makanan dan vendor bahan makanan harus memberikan bahan
makanan sesuai dengan berat dan standar mutu dalam kontrak.
4.2. Saran
Dalam melakukan tahap demi tahapan penyelenggaraan makanan diharapkan
dilakukan dengan teliti dan tepat, agar tidak terjadi kesalahan sehingga dapat
mengganggu proses penyelenggaraan makanan. Maka disarankan agar teliti dalam
pembuatan perencanaan ini, karena pada setiap tahap akan berkesinambungan atau
berkaitan dengan tahapan sealnjutnya.
69
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang Irianton. 2014. Penyelenggaraan Makanan. PT. Leutika Nouvalitera. Yogyakarta
Bakri Bachyar, dkk. 2018. Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan: Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Taqhi, Sitti Aisyah. "Gambaran Sistem Penyelenggaraan Makanan di Pondok Pesantren Hubulo
Gorontalo." Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 10.4 (2016): 241-247.
Wayansari Lastmi, dkk. 2018. Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
70
Soal
1. Data yang digunakan dalam menghitung kebutuhan baban makanan adalah…, kecuali
a. Frekuensi
b. Siklus menu
c. Standar porsi
d. Lama pemakaian
e. Jumlah konsumen
3. Kualitas suatu barang diukur fungsinya misalnya penggunaan peralatan, deterjen kertas dan
sebagainya merupakan...
a. Technical spesification
c. Performance spesification
d. Taste spesification
e. Appearance slesification
4. Standard mutu yang ditetapkan terhadap bahan makanan yang akan diadakan memenuhi
kebutuhan merupakan...
a. Penentuan rata-rata kebutuhan gizi
b. Standar kebutuhan makanan sehari
c. Penyusunan menu
d. Identifikasi bahan
e. Spesifikasi bahan
5. Contohnya seperti beras, dalam sehari beras diperlukan sebesar 150 gram untuk setiap
orang, sehingga untuk 300 orang diperlukan...
a. 45.000 g/hr
b. 50.000 g/hr
c. 55.000 g/hr
d. 60.000 g/hr
e. 65.000 g/hr
71
72
Kunci Jawaban
1. B
2. E
3. C
4. E
5. A
73