Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KUNJUNGAN

SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN


“KRIKREZZ CATERING DIET”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan II

Disusun Oleh :
AMAL AMANIUL ULFA
(060117A004)
FARIDA RIZKI YULIARMI (060117A014)
HAFIFAH RINDA MAHESTI (060117A018)
MUFTIYA TSABITA (060117A027)
RATNADUHITA RAHMA SARI (060117A034)

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
DESEMBER, 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Kunjungan Sistem Penyelenggaraan Makanan Di Krikrezz Catering Diet.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai
tugas dalam mata kuliah Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan II di
Program Studi Gizi Universitas Ngudi Waluyo.

i
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini
masih jauh dari kesempurnaan, baik pengetahuan maupun pengalaman, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
memperbaiki penulisan ini. Semoga laporan penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Ungaran, 21 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG................................................................................1
B. TUJUAN.....................................................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM ISTITUSI..............................................................3
A. SEJARAH..................................................................................................3
B. STRUKTUR ORGANISASI......................................................................6
C. KONSUMEN YANG DILAYANI..............................................................7
D. JENIS DAN JUMLAH TTENAGA...........................................................7
E. TUGAS POKOK DAN FUNGSI TENAGA..............................................7
BAB III PENYELENGGARAAN MAKANAN.....................................................9
A. PERENCANAAN......................................................................................9
B. PENGADAAN...........................................................................................9
C. PENERIMAAN........................................................................................10
D. PERSIAPAN.............................................................................................11
E. PENGOLAHAN.......................................................................................12
F. PEMORSIAN............................................................................................13
G. PENYAJIAN............................................................................................14
BAB IV SIMPULAN SARAN..............................................................................15
A. SIMPULAN.............................................................................................15
B. SARAN....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17
LAMPIRAN...............................................................................................................

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia sehingga penyediaan
makanan merupakan hal yang mutlak bagi manusia. Penyelenggaraan
makanan institusi adalah usaha dalam penyediaan makanan bagi konsumen
dalam jumlah banyak, yang berada dalam kelompok masyarakat yang
terorganisir di institusi seperti perkantoran, perusahaan, pabrik, industri,
asrama, rumah sakit, katering, panti sosial, lembaga permasyarakatan,
pesantren, dan lain-lain.
Pada dasarnya penyelenggaraan makanan institusi terdiri dari dua
macam yaitu penyelenggaraan makanan institusi yang berorientasi pada
keuntungan (bersifat komersial) dan penyelenggaraan makanan institusi yang
berorientasi palayanan (bersifat non komersil).
Salah satu industri yang bergerak dalam bidang pengolahan makanan
adalah catering. Catering saat ini tidak hanya terbatas untuk konsumen
umum, namun juga bagi konsumen yang memiliki kebutuhan khusus dari
segi nilai gizi, waktu, menu, dan lain-lain seperti catering diet yang
disediakan oleh Krikrezz catering diet. Catering diet merupakan salah satu
jasa pelayanan penyelenggaraan makanan yang berifat komersil.
Penelitian langsung ke lapangan merupakan sarana untuk mempelajari
gambaran nyata dari sebuah materi pembelajaran. Dengan melakukan
penelitian langsung dilapangan, mahasiswa dapat mempelajari sistem
penyelenggaraan makanan pada pelayanan jasa katering diet secara langsung
sehingga mahasiswa akan lebih paham mengenai gambaran umum
sistem penyelenggaraan makanan.
Latar belakang tersebut yang menghantarkan kami untuk melakukan
penelitian ke jasa catering diet Krikrezz agar lebih mengetahui bagaimana
sistem penyelenggaraan makanan dari segi institusi komersil melalui
pelayanan jasa katering diet.

1
B. TUJUAN
Mengetahui proses penyelenggaraan makan di Krikrezz catering,
dimulai dari penerimaan bahan pangan sampai distribusi makanan.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTITUSI
A. SEJARAH
Bermula dari mencoba usaha snack makanan ringan yag identik
dengan kota semarang. Usaha Krikrezz dimulai pada tahun 2016 dengan
menjual kripik tahu dengan aneka rasa. Kemudian untuk melanjutkan dan
mewujudkan usaha Krikrezz supaya menjadi lebih besar Krikrezz memulai
untuk menjual produk – produk makanan, minuman, dan snack sehat
mengikuti trend market konsumen terutama dikota Semarang.
Usaha catering Krikrezz bermula dari saran teman SMP sekitar tahun
2017 awal untuk membuatkan paket catering diet mayo dengan harga yang
terjangkau dan menu lebih bervariasi serta berdampak untuk menurunkan
berat badan, dari saran tersebut usaha catering krikrezz ditekuni untung
menjalankan diet mayo. Seiring dengan berjalanya waktu ada beberapa
customer yang tidak terbiasa mengikuti diet mayo tanpa garam dan gula
sehingga krikrezz catering menambahkan pilihan eat clean pada catering
dengan lebih menekankan pola gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori
setiap customer.
Diet mayo pada catering ini terdiri dari paket siklus 7 hari dan 13 hari
dengan atau tanpa menggunakan garam dan gula sama sekali dalam proses
pemasakan. Garam tidak digunakan karena bersifat mengikat natrium dalam
tubuh dengan tidak mengkonsumsi garam maka sistem metabolisme tubuh
lebih mudah mengeluarkan cairan tubuh yang berlebihan melalui urine.
Cairan tubh yang berlebihan ini menyumbang berat badan yang berlebihan
pada seseorang. Sekitar 60 – 70% kandungan dalam tubuh manusia adalah air
tetapi untuk porsi makan tetap sesuai kebutuhan kalori dikurangi 500 – 1000
kalori untuk menghasilkan penurunan berat badan. Proses perhitungan kalori
menggunakan TDEE (Total Daily Energy Ekspenditure).
Catering Eat Clean lebih menekankan porsi makan sesuai kebutuhan
kalori diurangi 500 – 1000 kalori untuk menghasilkan penurunan berat badan.
Proses perhitungan kalori menggunakan TDEE (Total Daily Energy
Ekspenditure) dan untuk proses masak menggunakan sedikit garam dan gula.
Siklus menu yang digunakan adalah siklus 7 hari. List menu selama 7 hari
untuk menu siang dan malam dibagikan terlebih dahulu ke customer melalui
3
WA/Instagram. Customer dapat memilih bahan makanan pengganti jika
terdapat alergi tertentu. Selain itu untuk sumber protein dibuat bergantian
antara protein nabati dan hewani dari daging unggas dengan ikan.
Perhitungan energi yang digunakan pada catering diet Krikrezz dibagi
menjadi 2 kategori yaitu energi keluar untuk mempertahankan fungsi tubuh
seperti detak jantung, fungsi otak dan sebagainya yang disebut sebagai BMR
(Basal Metabolic Rate) yang bisa saja energi ini keluar saat beristirahat.
Sedangkan yang kedua yaitu energi yang keluar karena digunakan untuk
melakukan aktivitas fisik seperti olahraga atau bahkan naik tangga.
Basal Metabolic Rate sendiri secara rinci merupakan kebutuhan kalori
yang tubuh anda butuhkan untuk melakukan aktivitas basalnya. Saat anda
sedang tidur atau duduk dan tidak sedang melakukan aktivitas apapun, maka
sebenarnya tubuh tetap melakukan aktivitasnya. Aktivitas yang dilakukan
tubuh seperti emompa jantung, mencerna makanan, bernapas, memperbaiki
sel tubuh, membuang racun dalam tubuh, dan lain sebagainya. Sedangkan
TDEE (Total Daily Energy Expenditur), yaitu jumlah energi yang dikeluarkan
oleh tubuh. TDEE tersebut merupakan total dari kedua energi yang
dikeluarkan dan dapat disimpulkan bahwa TDEE adalah kebutuhan kalori dari
BMR ditambah aktivitas yang dilakukan. Jika healthizen ingin menurunkan
berat badan maka dihitung terlebih dahulu TDEEnya apabila sudah diketahui
kemudian dikurangi dengan asupan energi sebanyak 500 – 1000 kalori sesuai
kebutuhan sehingga tercapai penurunan berat badan sebanyak ½ - 1
kg/minggu.
Berikut cara menghitung TDEE dan BMR, menggunakan rumus
perhitungan BMR menurut Harris Benedict (1919) :
Rumus Harris Benedict
Laki – laki : 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
Perempuan : 655(9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
Keterangan :
BB = Berat badan (kg)
TB = Tinggi badan (cm)
U = Usia (tn)
Rumus diatas untuk mengetahui BMR dan untuk mengetahui TDEE
adalah :
BMR x Faktor Aktivitas
Keterangan :

4
Aktivitas Laki – laki Perempuan

Sangat ringan 1.0 1.0

Ringan 1.65 1.55

Sedang 1.76 1.7

Berat 2.1 2

5
B. STRUKTUR ORGANISASI

Publikasi dan
Pemilik
pemasaran

Bagian Bagiaan Keuangan Bagian Produksi Bagian Distribusi


Pembelanjaan
dan Stock
Bahan

6
C. KONSUMEN YANG DILAYANI
Konsumen yang dilayani oleh catering diet Krikrezz mayoritas adalah
rata-rata seorang wanita dengan rentang usia 25-40 tahun yang memiliki
beberapa keluhan tentang kesehatannya pribadi. Selain itu banyak juga
wanita yang menginginkan penurunan berat badan yang memesan paket
catering ini. Konsumen yang dilayani biasanya sudah berkonsultasi terlebih
dahulu dengan dokter maupun ahli gizi sebelum memesan makanan di
catering diet ini. Biasanya dalam paket siklus 7 hari yang ditawarkan di
catering diet Krikrezz ini banyak konsumen yang dilayani ±15 orang dan
dalam paket siklus 13 hari yang ditawarkan banyak konsumen yang dilayani
±10 orang.

D. JENIS DAN JUMLAH TENAGA


Pada penyelenggaraan catering diet Krikrezz jumlah tenaganya yaitu
sebanyak 2 orang. Yang bertugas di bagian keuangan, bagian produksi
(perencanaan menu, persiapan bahan, pengolahan bahan, pemorsian,
penyajian dan quality control) publikasi dan pemasaran serta pendistribusian
yaitu Yohanes setya pemilik catering sendiri dan yang bertugas di bagian
pembelanjaan bahan dan pembukuan serta stock bahan yaitu adiknya.

E. TUGAS POKOK DAN FUNGSI TENAGA


1. Pemilik Krikrezz catering Diet
a. Bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan usaha.
b. Menentukan tujuan perusahaan untuk jangka pendek maupun jangka
panjang.
c. Mengembangkan rencana jangka panjang dalam usahanya
meningkatkan penjualan dan laba usaha.
d. Merencanakan menu dan menentukan jumlah dari macam barang
yang akan diproduksi.

7
2. Bagian Pembelanjaan Bahan
a. Mengecek bahan yang tersedia dan bahan yang tidak ada untuk
dicatat untuk stock bahan.
b. Membelanjakan bahan yang telah ditentukan oleh bagian pembukuan
dan stock bahan.

3. Bagian Publikasi dan Pemasaran


a. Mengadakan publikasi dan pemasaran produk dengan cara
menawarkan.
b. Menyusun anggaran biaya distribusi, terutama biaya-biaya iklan dan
promosi.
c. Mengembangkan produksinya di pasaran dengan mematok harga
yang bersaing
d. Memperhatikan keadaan pasar dan perkembangan pemasaran dan
banyak konsumen yang dapat dilayani

4. Bagian Keuangan
a. Mengelola administrasi keuangan.
b. Bertanggung jawab atas kelancaran administrasi usaha.

c. Mengatur dan bertanggung jawab atas keuangan usaha.

5. Bagian Produksi
a. Menkoordinir dan bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi agar
dapat terlaksana secara efisien.
b. Bertanggung jawab dibagian persiapan bahan, pengolahan,
pemorsian hingga penyajian bahan makanan.

6. Bagian Distribusi
a. Mengecek kembali daftar pesanan yang telah diterima dari bagian
pemasaran
b. Mengantarkan makanan setiap hari sampai ke tangan konsumen
sesuai dengan jenis makanan diet yang dipesan.

8
BAB III
PENYELENGGARAAN MAKANAN

A. PERENCANAAN
Perencanaan Menu di katering diet Krikrezz dilakukan sesuai dengan
pemesanan pelanggan, berdasarkan menu yang telah katering diet Krikrezz
berikan. pemesanan minimal yang ditetapkan oleh katering diet Krikrezz
adalah satu hari sebelum penyelenggaraan makanan.
Standar resep di katering diet Krikrezz disesuaikan dengan menu yang
ada. tetapi untuk setiap pemesanan katering, standart resep dapat diubah dan
disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

B. PENGADAAN
Katering (catering) pada kamus bahasa Inggris, didefinisikan sebagai
penyedia makanan dan jasa untuk sebuah acara atau pesta. Bisnis catering
pada umumnya adalah bisnis lokal yang melayani hanya pasar lokal yang
masih bisa dengan mudah dijangkau melalui angkutan darat. Hal ini
dikarenakan sifat dari bisnis catering yang membutuhkan persiapan yang
sangat intensif sebelum acara yang dilayani berlangsung. Di Indonesia, bisnis
catering kebanyakan berasal dari bisnis rumahan, yang banyak mengandalkan
promosi dari mulut ke mulut dari kenalan sendiri, atau pemasaran melalui
brosur kepada calon pelanggan. Pemanfaatan sistem informasi yang dapat
diakses secara online dapat meningkatkan pelayanan pelanggan maupun
menjangkau pelanggan baru sehingga dapat meningkatkan kinerja bisnis.
Penelitian ini berfokus pada pemecahan masalah untuk pengelolaan bisnis
kuliner, dengan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Bisnis Catering
Online.
Manajemen pengadaan bahan makan merupakan proses penyediaan
bahan makan dengan fungsi logistik , penyediaan bahan makan institusi
.Dalam proses penyediaan bahan makan diawali dari pembelian
,penerimaan ,dan penyimpanan bahan makanan.fungsi logistik ada 3 yaitu:
program,anggaran dan pendapatan.pembelian bahan makan adalah rangkaian
kegiatan dalam penyediaan macam dan jumlah serta sesuai dengan
spesifikasi bahan makanan tertentu dana kurun waktu tertentu. Sesuatu

9
dengan ketentuan yanh berlaku di institusi .fungsi pembelian / pengadaan
bahan makan dapat dipengaruhi oleh kebijakan syarat dan prosedur kerja
yang diterapkan.
1. Pembelian langsung ke pasar (the open martek of buy)
Pembeli akan mengumpulkan informasi pasar tentang kualitas
harga. Ketersediaan makanan dan memutuskan sesuai dengan ketentuan
institusi.
2. Pembelian dengan musyawarah (the negotiated of
buying)
Pembelian bahan makan pada saat dibutuhkan ,harga sesuai dengan
yang sudah di tetapkan.
Pengadaan bahan makan yang ada di catering diet Krikezzz ini tidak
menggunakan sistem rekanan tetapi dengan pembelian bahan sendiri di pasar.

C. PENERIMAAN
Penerimaan merupakan suatu kegiatan yang meliputi memeriksa,
meneliti, mencatat, memutuskan dan melaporkan tentang macam dan jumlah
bahan makanan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi yang telah
ditetapkan,serta waktu penerimaannya. Bahan makanan sesuai dengan daftar
pesanan, waktu pesan dan spesifikasi yang ditetapkan (Kemenkes, 2013).
Bentuk atau cara menerima bahan makanan secara umum ada dua macam,
yaitu Depkes RI (2007) :
1. Blind receiving atau cara buta
Petugas penerimaan bahan makanan tidak menerima spesifikasi
bahan makanan serta faktur pembelian dari penjualan/vendor. Petugas
penerimaan langsung mengecek, menimbang dan menghitung bahan
makanan yang datang di ruang penerimaan kemudian mencatat di buku
laporan atau formulir yang telah dilengkapi dengan jumlah, berat dan
spesifikasi lain jika diperlukan. Pihak penjualan mengirim faktur
pengiriman bahan makanan langsung ke bagian pembayaran dan bagian
penerimaan mengirim lembar formulir bahan makanan yang diterima
untuk dicocokkan oleh bagian pembelian/pembayaran.

10
2. Conventional atau konvensional
Petugas penerimaan bahan makanan menerima faktur dan
spesifikasi satuan dan jumlah bahan makanan yang dipesan, jika jumlah
dan mutu tidak sesuai, petugas penerima berhak mengembalikannya.
Petugas penerima harus mencatat semua bahan makanan yang
dilaporkan kepada bagian pembelian atau pembayaran. Prosedur
pengembalian bahan makanan, sebaiknya petugas pengiriman bahan
makanan ikut mengakui adanya ketidak cocokan pesanan dengan
pengiriman yang ditandai dengan membubuhkan tanda tangan di
formulir pengembalian bahan makanan. Perlu diberi catatan bahwa
makanan yang dikembalikan tersebut harus segera diganti atau
mengubah isi faktur pengiriman. Pencatatan bahan makanan yang
diterima harus dilakukan secara teliti, sistematis dan teratur. Merupakan
salah satu faktor penting sebagai dokumentasi tertulis tentang jumlah,
mutu bahan makanan yang diterima. Data tersebut dapat dijadikan
bahan monitoring, pengawasan dan pengendalian kegiatan atau bahkan
dapat dijadikan bahan perencanaan kebutuhan yang akan datang
(Depkes RI, 2007).

Berdasarkan hasil observasi yang telah kami lakukan di catering diet


Krikrezz semarang bahwa penerimaan bahan makanan tidak dilaksanakan
karena pemilik catering diet melakukan belanja di pasar yang sudah menjadi
langganan. Pembelian bahan makanan yang dilakukan sendiri oleh pemilik
catering diet bertujuan untuk melakukan pemilihan bahan yang sesuai kriteria
yang ditentukan pemilik catering dan memastikan bahwa penimbangan atau
berat bahan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan.

B. PERSIAPAN
Kegiatan persiapan bahan makanan merupakan bagian dari kegiatan
pengadaan bahan makanan. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada
persiapan bahan makanan diantaranya adalah mengupas, memotong,
mencuci, menghaluskan, dan sebagainya. Persiapan bahan makanan adalah

11
jantungnya penyelenggaraan makanan. Ada hubungan langsung dan konstan
antara metode persiapan dan nilai gizi, palatabilitas dan daya tarik makanan.
Kegiatan dimana bahan makanan itu siap untuk diolah. Kegiatan
persiapan merupakan kegiatan paling awal dari proses produksi yang sangat
menentukan hasil akhir dari produksi makanan. Mutu pelayanan makanan
juga ditentukan pada tahap persiapan, yaitu berkaitan dengan ketepatan
waktu atau jadwal produksi.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menepati jadwal produksi
yaitu:
1. Jumlah dan macam konsumen yang dilayani.
2. Jumlah dan macam menu/ resep yang akan diolah.
3. Waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan alat, bahan makanan dan
bumbu.
4. Jumlah dan jenis peralatan yang dimiliki untuk proses persiapan dan
pengolahan.
5. Jumlah dan jenis tenaga penjamah makanan yang dimiliki.
Pada ketering diet yang kami kunjungi bahan-bahan disiapkan di pagi
hari untuk menu makan siang, dan bahan-bahan disiapkan di siang hari untuk
menu makan sore. Hal itu dilakukan agar kualitas makanan yang di konsumsi
konsumen tetap terjaga nilai gizinya.

C. PENGOLAHAN
Pengolahan atau pemasakan bahan makanan adalah suatu kegiatan
terhadap bahan makanan yang telah dipersiapkan sebelumnya menurut
prosedur yang telah ditetapkan dengan menambahkan bumbu standar sesuai
standar resep, jumlah konsumen yang dilayani dan ada tidaknya perlakuan
khusus. Pengolahan makanan adalah suatu proses mengubah bentuk bahan
makanan dari mentah menjadi bahan makanan siap saji yang dalam
prosesnya dapat menggunakan penerapan panas atau tidak.
Menurut Kemenkes, 2018 cara pengolahan makanan yang baik dan
benar dapat menjaga mutu dan keamanan hasil olahan makanan. Sementara
cara pengolahan yang salah dapat menyebabkan kandungan gizi dalam

12
makanan hilang secara berlebihan. Tujuan dari pengolahan makanan
meliputi:
1. Mengurangi risiko kehilangan zat gizi bahan makanan
2. Meningkatkan nilai cerna dari bahan makanan
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, aroma, rasa, tekstur,
dan penampilan makanan
4. Membebaskan dari mikroorgaisme dan zat yang berbahaya bagi
tubuh sehingga aman untuk dikonsumsi
5. Meningkatkan atau menyeimbangkan zat gizi bahan makanan bila
bercampur dengan bahan makanan lain.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah kami lakukan
di catering diet Krikrezz semarang pengolahan dilakukan berdasarkan waktu
pemesanan dan dilaksanakan selama 7 hari dan 13 hari. Pada catering ini
pengolahan yang dilakukan belum termasuk dalam jumlah besar karena
pemesanan masih berkisar antara 10 – 20 porsi. Proses pengolahan
dilakukan oleh pemilik catering diet sendiri dan terkadang dibantu oleh
adiknya. Pengolahan makanan dilakukan untuk menyiapkan makan siang
dan sore hari.

D. PEMORSIAN
Pemorsian makanan adalah suatu proses atau cara mencetak
makanan sesuai dengan standart porsi yang telah ditentukan. Standart porsi
adalah detai macam dan jumlah bahan makanan dalam jumlah bersih pada
setiap hidangan. Sedangkan pemorsian yang dilakukan di katering diet
Krikrezz sesuai dengan menu makanan yang dipesan oleh pelanggan dan
sesuai dengan perencanaan.
Pemorsian dilakukan setelah pengolahan selesai. Makanan
diporsikan dalam bento plastik, dengan masing masing bahan makanan
(makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, dan sayur) diporsikan sesuai
jenisnya. Tujuan menggunakan bento plastik yaitu agar setiap jenis
makanan tidak menyatu atau tercampur dan lebih praktis untuk penyajian
serta mempermudah proses distribusi sampai ke tangan pelanggan.

13
E. PENYAJIAN
Penyajian makanan harus mengikuti beberapa ketentuan, meliputi:
1. Waktu penyajian, pagi, siang, malam, atau selingan
2. Acara khusus yang mengharuskan menyajikan makanan tersebut
3. Komposisi makanan
4. Bentuk, aroma, cita rasa, warna, tekstur, dan suhu makanan
5. Kebersihan dan estetika makanan
Teknik penyajian makanan yaitu cara membuat makanan yang
dihidangkan tampil seragam dan terlihat menarik. Pengaturan makanan dapat
dilakukan dengan mengatur komposisi dari bentuk, tekstur, dan warnanya.
Ada beberapa ketentuan tentang pengaturan makanan di dalam wadah
menurut Kemenkes RI (2013) antara lain:
1. Makanan utama harus diletakkan di dasar wadah. Jika terdapat simbol
atau logo, makanan harus ditempatkan di bawah logo pada wadah
tersebut.
2. Makanan pelengkap seperti sayuran ditata di sebelah kiri makanan
utama.
3. Letakkan saos terpisah di wadah yang lain.
4. Makanan harus dihias dengan bahan serta warna yang serasi dan dapat
dimakan.
5. Sebelum disajikan, makanan harus diperiksa kembali kebersihan dan
peralatannya.
Penyajian menu makan di catering diet Krikrezz sudah sesuai dengan
ketentuan penyajian makanan menurut Kemenkes RI (2013) dengan
menggunakan tempat makan bento dan setiap bahan makanannya di pisah.

14
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN
1. Pengadaan bahan makan yang ada di katering diet Krikrezz menggunakan
yaitu dengan membeli langsung ke pasar.
2. Perencanaan Menu di katering diet Krikrezz dilakukan sesuai dengan
pemesanan pelanggan, berdasarkan menu yang telah katering diet Krikrezz
berikan. pemesanan minimal yang ditetapkan oleh ketrering diet Krikrezz
adalah satu hari sebelum penyelenggaraan makanan.
3. Penerimaan yang ada catering diet Krikrezz semarang bahwa penerimaan
bahan makanan tidak dilaksanakan karena pemilik catering diet melakukan
belanja di pasar yang sudah menjadi langganan.
4. Pengolahan berdasarkan waktu pemesanan dan dilaksanakan selama 7 hari
maupun 13 hari yang dilakukan setiap harinya yaitu pagi hari untuk makan
siang dan sore hari untuk makan malam. Pada catering ini pengolahan
yang dilakukan belum termasuk dalam jumlah besar karena pemesanan
masih berkisar antara 10 – 20 porsi. Proses pengolahan dilakukan oleh
pemilik catering diet sendiri dan terkadang dibantu oleh adiknya. 5.
pemorsian yang dilakukan di katering diet Krikrezz sesuai dengan menu
makanan yang dipesan oleh pelanggan dan sesuai dengan perencanaan.
5. Pemorsian dilakukan setelah pengolahan selesai. Makanan diporsikan
dalam bento plastik, dengan masing masing bahan makanan (makanan
pokok, lauk hewani, lauk nabati, dan sayur) diporsikan sesuai jenisnya.
Tujuan menggunakan bento plastik.
6. Teknik penyajian makanan yaitu cara membuat makanan yang
dihidangkan tampil seragam dan terlihat menarik. Pengaturan makanan
dapat dilakukan dengan mengatur komposisi dari bentuk, tekstur, dan
warnanya.

B. SARAN

15
sebaiknya di dalam sebuah catering diit yang di buka harus ada ahli gizi yang
mendampingi dalam penentuan diit seseorang/ klien yang akan di beri
makanan diit. Dalam penyelenggaraan makan ,harus terdapat pembagian
jobdase baik dalam segi pengadaan bahan ,maupun yang lainnya .

16
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit. Jakarta :
Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar, Direktorat Jendral Bina
Pelayanan Medik.
Dictionary.com, "Definition of catering," n.d.. [Online]. Available:
http://dictionary.reference.com/browse/catering. [Diakses 25 Desember
2019].
Kemenkes RI. 2013. Buku Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta : Kemenkes RI
Kemenkes RI. 2018. Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi.
Jakarta : Kemenkes RI.
Njajan. 2018. Teknik Penting dalam Penyajian Makanan.
https://www.njajan.com/2018/02/penyajian-makanan.html
Wayansari, Lastmi. 2018. Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makan Institusi.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2018/09/Ma
najemen-Sistem-Penyelenggaraan-Makanan-Institusi_SC.pdf

LAMPIRAN

17
Foto bersama pemilik krikrezz catering
diet

Siklus menu 7 hari krikrezz catering


diet

Contoh menu diet mayo krikrezz catering


diet Daftar menu pilihan di krikrezz
catering diet

Daftar harga paket menu di krikrezz


catering diet

18

Anda mungkin juga menyukai