Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Di Susun Oleh :

1. Lilis Komariah
2. Desi Amelia
3. Desti Andriyani
4. Enong Rohayati
5. Elia Sugiarti
6. Andrian Wibowo

STIE ISM TIGARKASA


T.A 2018/209
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya,penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA” tepat pada waktunya.

Makalah ini berisi uraian mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia mulai dari Peran
dan fungsi manajemen sumber daya manusia,Tujuan manajemen sumber daya manusia,Otoritas
manajemen sumber daya manusia,dan Perencanaan sumber daya manusia.Tak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu selaku Dosen kami dalam pembelajaran mata kuliah
Pengantar ilmu administrasi bisnis,dan juga kepada teman-teman yang telah memberikan
dukungan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Harapan terdalam kami, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
serta menjadi tambahan informasi mengenai “MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA”bagi para pembaca.

Kami menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang konstruktif guna kesempurnaan tugas
makalah ini. Demikian makalah ini kami susun,apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan
banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga
bermanfaat.Termakasih .

Tangerang, 09 Januari 2019

2
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR …………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… 3
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 4
A. Latar Belakang ……………………………………………………………….. 4
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………… 5
C. Tujuan ………………………………………………………………………... 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia …………………………….. 6
B. Tujuan – Tujuan MSDM ……………………………………………………. 7
C. Metode –Metode Pendekatan Dalam MSDM ………………………………. 8
D. Fungsi-Fungsi Dalam MSDM ……………………………………………… 9
E. Peranan MSDM ……………………………………………………………. 17

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………. 19


A. Kesimpulan ………………………………………………………………… 19
B. Saran ……………………………………………………………………….. 19

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam organisasi apapun Sumber Daya Manusia (SDM) menempati kedudukan yang
paling vital.Memang diakui bahwa biaya itu penting.Demikian pula sarana, prasarana dan
teknologi.Namun ketersediaan sumber-sumber daya itu menjadi sia-sia apabila ditangani oleh
orang-orang yang tidak kompeten dan kurang komitmen.Upaya-upaya untuk merencanakan
kebutuhan pegawai (SDM), mengadakan, menyeleksi, menempatkan dan memberi
penugasan secara tepat telah menjadi perhatian penting pada setiap organisasi yang
kompetitif.Demikian pula kebijakan kompensasi (penggajian dan kesejahteraan) dan
penilaian kinerja yang dilakukan dengan adil dan tepat dapat melahirkan motivasi berprestasi
pada para pegawai.

Fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia seperti itu masih belum cukup,
apabila tidak disertai dengan kebijakan pengembangan dan pemberdayaan pegawai yang
dilakukan secara sistematik.Dalam arti yang tradisional, konsep pengelolaan pegawai
terbatas pada urusan-urusan manajemen operatif, seperti mengelola data pegawai (record
keeping), penilaian kinerja yang bersifat mekanistik (mechanical job evaluation), kenaikan
pangkat dan gaji secara otomatis (automatic merit increase). Perhatian terhadap SDM pada
masa kini mencakup aspek-aspek yang berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan
pegawai (fisik, emosional dan sosial), yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap
cara-cara mereka bekerja, dan dengan sendirinya berpengaruh terhadap produktivitas mereka.

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah segala kegiatan yang berkaitan
dengan pengakuan pada pentingnya tenaga kerja pada organisasi sebagai sumber daya
manusia yang vital, yang memberikan sumbangan terhadap tujuan organisasi, dan
memanfaatkan fungsi dan kegiatan yang menjamin bahwa sumber daya manusia
dimanfaatkan secara efektif dan adil demi kemaslahatan individu, organisasi, dan
masyarakat.

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa perbedaan dan persamaan MSDM dengan Manajemen Personalia ?
2. Apa saja komponen dari MSDM ?
3. Apa saja metode Pendekatan MSDM ?
4. Apa fungsi dan peranan dari MSDM ?

C. TUJUAN
Tujuan penulisan Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan tujuan dari
penulisan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan dari MSDM dengan manajemen personalia
2. Untuk mengetahui komponen pembentuk dari MSDM.
3. Untuk mengetahui metode pendekatan dalam MSDM.
4. Untuk mengetahui fungsi dan peranan MSDM.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai
tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.

Menurut Mondy (2008) Manajemen Sumber Daya manusia (MSDM) adalah


pemanfaatan sejumlah individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.Konsekuensinya,
para manajer di setiap tingkat harus melibatkan diri mereka dengan Manajemen Sumber
Daya Manusia.Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi
sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier,
evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.Manajemen
sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang
mempengaruhi secara lansung sumber daya manusianya.

Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas


sumber daya manusia dalam organisasi.Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi
satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia
akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan,
menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe
(kualitas) yang tepat.

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai


masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya
untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah departemen sumber daya
manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.

6
B. TUJUAN - TUJUAN MSDM

1. Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia
(MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi.Walaupun
secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para
manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja
karyawan.Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-
hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.

2. Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi.Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen
sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.

3. Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap
organisasi.Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan
masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.

4. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-
tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi.Tujuan personal
karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau
dimotivasi.Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat
menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.

7
C. METODE – METODE PENDEKATAN DALAM MSDM
Seorang manajer di dalam memimpin bawahannya hendaklah mempunyai metode –
metode pendekatan dan juga dapat menerapkan secara efektif dan selektif metode
pendekatan mana yang lebih tepat agar bisa memecahkan masalah yang dihadapi. Terdapat
tiga pendekatan sesuai dengan periodenya artinya pendekatan yang lebih akhir menunjukkan
lebih baru ditinjau dari segi waktunya yaitu:

1. Pendekatan Mekanis
Mekanisasi (otomatisasi) adalah menggantikan peranan tenaga kerja manusia dengan
tenaga kerja mesin dalam melakukan pekerjaan.Pertimbangan ini didasarkan pada
pertimbangan ekonomis, kemanusiaan, efektivitas, dan kemampuan yang lebih besar dan
lebih baik.

Pendekatan ini menitik beratkan analisisnya terhadap spesialisasi, efektivitas,


standardisasi, dan memperlakukan karyawan sama dengan mesin. Keuntungan dalam
spesialisasi ini, pekerja semakin terampil tetapi kekurangannya pekerjaan membosankan
para pekerja, mematikan kreativitas para pekerja. Didalam pendekatan ini menimbulkan
masalah –masalah sebagai berikut :
a. Pengangguran Teknologis
Hal ini berarti bahwa pekerjaan yang dilaksanakan dengan metode padat karya (labor
intensive) menjadi metode utama modal (capital intensive) sehingga menyebabkan
banyak pelkerja yang kehilangan pekerjaannya karena tenaga pekerja tersebut diganti
dengan mesin.
b. Keamanan Ekonomis
c. Organisasi buruh.
d. Kebanggaan dalam pekerjaan.

2. Pendekatan Paternalis
Pendekatan paternalis (paternalistic approach) yaitu suatu pendekatan yang
dilakukan manager dalam memberikan pengarahan terhadap bawahannya selayaknya seperti

8
bapak etrhadap anak- anaknya.Dalam pendekatan ini mengakibatkan bawahannya manja,
bersifat malas sehingga produktivitasnya turun.

3. Pendekatan system social


Dalam pendekatan ini memandang bahwa organisasi atau perusahaan adalah suatu
system yang kompleks yang beroperasi dalam lingkungan yang kompleks juga yang bisa
disebut sebagai system yang ada di luar. Seorang manajer menyadari bahwa tujuan suatu
organisasi, baru akan tercapai jika terbina kerja sama yang harmonis antara sesama
karyawan, atasan dengan karyawan dll. Pemikiran ini didasarkan pada adanya saling
ketergantungan, interaksi, dan keterkaitan diantara sesama karyawan.

Pendekatan system social ini mengutamakan kepada hubungan harmonis, interaksi


yang baik, saling menghargai dan saling membutuhkan dan saling mengisi sehingga tercipta
suatu total system yang baik. Komunikasi juga sangat berperan dalam pendekatan system
social ini baik komunikasi formal maupun komunikasi non formal. Komunikasi yang baik
hendaknya komunikasi dua arah (two way traffic) dan umpan balik (feedback) yang positif
.(hasibuan,2012:21)

D. FUNGSI – FUNGSI DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab pendahuluan, fungsi-fungsi


manajemen sumber daya manusia, secara garis besar dibagi dua, yaitu fungsi-fungsi
manajemen dan fungsi-fungsi operasional. Berikut akan di bahas satu persatu.

1. Perencanaan
Semua orang memahami bahwa perencanaan adalah bagian terpenting, dan oleh
karena itu menyita waktu banyak dalam proses manajemen. Untuk manajer sumber daya
manusia, perencanaan berarti penentuan program karyawan (sumber daya manusia) dalam
9
rangka membantu tercapainya sasaran atau tujuan organisasi itu. Dengan kata lain mengatur
orang-orang yang dapat menangani tugas-tugas yang dibebankan kepada masing-masing
orang dalam rangka mencapai tugas organisasi yang telah direncanakan.

Perencanaan merupakan kegiatan atau proses yang sangat penting dalam


organisasi, termasuk dalam manajemen SDM sebab perencanaan merupakan persyaratan
pelaksanaan kegiatan yang harus dilakukan. Perencanaan mengembangkan “focus” dan
“fleksibilitas” suatu organisasi yang memiliki focus untuk mengetahui apa yang terbaik,
mengetahui apa yang dibutuhkan.

“Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi


tersedianya dan kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat
mencapai tujuan” (Robert L.Mathis dan Jhon H.Jackson;2001)

2. Pengorganisasian

 Menurut Cefto Samuel C, The proccess of establishing ordrly uses for all
oeganizational’s resources. (pengorganisasian merupakan proses mengatur semua
kegiatan secara sistematis dalam mengelola sumber daya)
 Menurut Williams Chuck, Deciding where decision will be made, who will do that jobs
and task, and who will work for whom. (memutuskan dimana keputusan akan dibuat,
siapa yang akan melakukan pekerjaan dan tugas itu, dan siapa yang akan bekerja serta
untuk siapa mpekerjaan itu dilakukan)

Jadi, perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya


manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana
yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan bersama. Pengorganisasian merupakan
sebuah aktivitas penataan sumber daya manusia yang tepat dan bermanfaat bagi
manajemen, dan menghasilkan penataan dari karyawan.

10
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya
manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana
yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan

Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas penataan sumber daya manusia


yang tepat dan bermanfaat bagi manajemen, dan menghasilkan penataan dari karyawan.
Hal pokok yang perlu diperhatikan dari pengorganisasian :

1. Menentukan arah dan sasaran satuan organisasi,


2. Menganalisa beban kerja masing – masing satuan organisasi.
3. Membuat job description ( uraian pekerjaan)
4. Menentukan seseorang atau karyawan yang berdasarkan atas pertimbangan arah
dan sasaran, beban kerja, dan urian kerja dari masing – masing satuan organisasi.

3. Pengarahan

Fungsi pengarahan ini menyangkut kepada pelaksanaan rencana yang telah


disusun dan telah diorganisasikan.Dalam fungsi pengarahan ini, terdapat pemotivasian,
pelaksanaan pekerjaan, pemberian perintah, dan sebagainya.Intinya bagaimana menyuruh
orang untuk bekerja secara efektif.Untuk melakukan kegiatan yang telah direncanakan,
dan agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan efektif maka diperlukan adanya arahan
(directing) dari manajer. Dalam suatu organisasi yang besar biasanya pengarahan tidak
mungkin dilakukan oleh manajer itu sendiri, melainkan didelegasikan kepada orang lain
yang diberi wewenang untuk itu. pengarahan adalah suatu proses pembimbingan,
pemberi petunjuk, dan intruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.

Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti


keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara
efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk
didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang
bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya

11
adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik.Para ahli banyak berpendapat
kalau suatu pengarahan merupakan fugsi terpenting dalam manajemen.Karena
merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan
dengan baik oleh seorang pemimpin.

Karena pemimpin adalah manajemen pengarahan yang berhubungan dengan


usaha memberikan bimbingan dan saran kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas
masing-masing, maka pengarahan ada hubungannya dengan kepemimpinan atau seorang
manager yang akan memberikan pengarahan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Seorang manajer atau pemimpin yang baik hendaknya sering memberi masukan-
masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota.
Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu
perhatian dari yang lain. Ada 4 kemampuan yang dibutuhkan dalam masalah kemimpinan
atau sebagai manager, diantaranya:

1. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaan secara efektif dan penuh rasa


tanggungjawab, sehingga dapat dikatakan mampu memberi pengarahan.
2. Kemampuan untuk memahami bahwa setiap manusia memiliki berbagai pendorong
motivasi pada setiap waktu dan situasi berbeda.
3. Kemampuan untuk memberi inspirasi
4. Kemampuan untuk menciptakan situasi-situasi yang kondusif bagi peningkatan
motivasi.

Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang


dilakukan agar kegiatan-kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan
pegarahan directing diharapkan :

1. Adanya kesatuan perintah (unity of command)

12
Dengan pengarahan ini akan diperolah kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan
oleh para pelaksana. Sehingga tidak tercapai kesimpangsiuran yang dapat
membingungkan para pelaksana

2. Adanya hubungan langsung dengan bawahan


Dengan pengarahan yang berupa peutnjuk atau perintah atasan yang langsung kepada
bawahan, tidak akan terjadi miskomunikasi. Disamping itu pegarahan yang langsung
ini dapat mempercepat hubungan antara atasan dan bawahan.

3. Adanya umpan balik yang langsung.


Pimpinan dengan cepat memperoleh umpan balik terhadap kegiatan yang
dilaksanakan.Selanjutnya umpan balik ini dapat segera digunakan untuk perbaikan.
Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi
bawahan adalah:

 Motivasi secara implisit, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para


bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan
koreksi jika diperlukan.
 Adanya upaya untuk mensingkronisasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi
dari para anggota organisasi.
 Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam
memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.

Selain itu ada cara-cara pengarahan yang dapat dilakukan, diantaranya :

1. Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu


supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2. Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang ang berada dibawahnya
untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
13
3. Delegasi wewenang, dalam pendelegasian wewenan ini pemimipin melimpahkan
sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya. Kemampuan
seseorang manajer untuk memotivasi akan mempengaruhi, mengarahkan dan
berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Manajer yang dapat melihat
motivasi sebagai suatu sistem akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya.

Motivasi yang telah disebutkan diatas, akan memengaruhi, mengarahkan dan


berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Ada dua faktor yang
mempengaruhi tingkat prestasi seseorang yaitu kemampuan individu dan pemahaman
tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut prestasi
peranan.Dimana antara komunikasi kemampuan dan persepsi peranan merupakan
satu kesatuan yang saling berinteraksi.

Fungsi Pengarahan dan Implementasi adalah proses implementasi program


agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi
agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan
Implementasi yaitu mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
dalam pencapaian tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai
pekerjaan, menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.

Pengarahan (leading) untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk


melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai
leading, directing motivating, atau actuating. Pengarahan memiliki beberapa
karakteristik :

1. Pervasive function, yaitu pengarahan yang diterima pada berbagai level organisasi.
Setiap menajer menyediakan petunjuk dan inspirasi pada bawahannya.
2. Continous activity , pengarahan merupakan aktifitas yang berkelanjutan disepanjang
masa organisasi.

14
3. Human factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu
berhubungan dengan human factor. Human factor itu sendiri adalah perilaku manusia
yang kompleks dan tidak bisa diprediksi.
4. Creative activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana
kedalam tindakan. Tanpa fungsi ini seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik
menjadi tak berarti.
5. Executive function, fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua menejer dan
executive pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan
menerima instruksi hanya dari atasannya.
6. Delegatd function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan
dengan manusia. atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan
suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan dapat mengkondisikan
perilaku seseorang kearah tujuan yang diharapkan.

Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk


meningkatkan fektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan
lingkungan kerja yang sehat, dinamis dan lain sebagainya.

Pengarahan pada dasarnya berkaitan dengan :

1. Faktor individu dalam kelompok


2. Motivasi dan kepemmpinan
3. Kelompok kerja, dan
4. Komunikasi dalam organisasi

4. Pengendalian

Pengendalian sebagai sebuah fungsi dari manajemen telah mengalami perkembangan


definisi dari masa ke masa, yang cukup popular adalah pendapat Usury dan Hammer
(1994:5) yang berpendapat bahwa “Controlling is management’s systematic efforts to

15
achieve objectives bycomparing performances to plan and taking appropriate action to
correct important differences” yang artinya pengendalian adalah sebuah usaha sistematik dari
manajemen untuk mencapai tujuan dengan membandingkan kinerja dengan rencana awal
kemudian melakukan langkah perbaikan terhadap perbedaan-perbedaan penting dari
keduanya. Namun secara sederhana pengendalian dapat diartikan sebagai proses penyesuaian
pergerakan organisasi dengan tujuannya.

Tujuan dan Fungsi Pengendalian

Berdasarkan pengertian yang telah disebutkan di atas, maka dapat diketahui bahwa
tujuan dari Pengendalian adalah untuk menyesuaikan gerak organisasiyang sedang
berlangsung dengan tujuan dan rencana awal dari organisasi itusendiri.

Adapun fungsi pengendalian adalah :

1. Meningkatkan akuntabilitas;
2. Merangsang kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan,dan ketentuan yang
berlaku;
3. Melindungi aset organisasi;
4. Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien;

Azaz-azaz pengendalian adalah:

1. Efektifitas;
2. Efisiensi;
3. Kejujuran;
4. Transparansi;
5. Tindakan korektif ;

16
Syarat Pengendalian.

Beberapa syarat yang sebaiknya dipenuhi dalam sebuah pengendalian adalah sebagai berikut:

1. Terencana dengan matang;


2. Memiliki Prosedur Operasional Standar dalam implementasinya;
3. Dijalankan oleh orang yang amanah dan berkapasitas;
4. Akuntabel/transparan dan tertulis;
5. Efisien dalam penggunaan anggaran;

Pengendalian berarti pengamatan atas tindakan dan perbandingannya dengan rencana


dan perbaikan atas setiap penyimpangan yang mungkin terjadi.Pada saat-saat tertentu juga
diadakan penyusunan kembali rencana-rencana dan penyesuaiannya terhadap penyimpangan
yang tidak dapat diubah.

Fungsi pengendalian adalah untuk mengatur kegiatan, agar kegiatan-kegiatan


organisasi itu diharapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana.Di samping itu pengendalian
juga dimaksudkan untuk mencari jalan ke luar atau pemecahan apabila terjadi hambatan
pelaksanaan kegiatan.

E. PERANAN MSDM

Pengimplementasian manajemen sumber daya manusia akan memberikan berbagai


manfaat bagi kegiatan pengorganisasian. Peranan MSDM mengatur dan menetapkan
program kepegawaian yang mencakup masalah – masalah dibawah ini yaitu :
a. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerjayang efektif sesuai dengan
kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job requirement,
dan job evaluation.
b. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan.
c. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.

17
d. Meramalkan penawaran dan permintaan, sumber daya manusia pada masa yang akan
datang.
e. Memperkiraan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan
pada khususnya.
f. Memonitor dengan cermat undang –undang perburuhan dan kebijaksanaan pembalasan
jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
g. Memonitor kemajuan tekhnik dan pengembangan serikat buruh.
h. Melaksanakan pensisikan, pelatihan, dan penilaian prestasi karyawan.3
i. Mengatur mutasi karyawan baik vertical maupun horizontal
j. Mengatur pensiun, dan pemberhentian serta pesangonnya.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan peran yang
harus dijalankan sehingga sebagai bagian dari suatu perusahaan, departemen sumber daya
manusia memiliki fungsi “sebagai pemain kunci dalam menolong perusahaan-perusahaan
mencapai tujuan-tujuan strategis”.Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah fungsi
yang berhubungan dengan mewujudkan hasil tertentu melalui kegiatan orang -orang.Hal ini
berarti bahwa sumber daya manusia berperan penting dan dominan dalam manajemen.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan strategis suatu perusahaan
hanya akan dapat tercapai jika perusahaan tersebut didukung oleh sumber daya manusia yang
andal dan menguasai bidangnya masing-masing. Penguasaan bidang pekerjaan merupakaan
hal mutlak yang yang harus dimiliki oleh setiap personal yang bekerja di suatu perusahaan.

B. Saran

Dalam organisasi apapun Sumber Daya Manusia (SDM) menempati kedudukan yang
paling vital.Namun ketersediaan sumber-sumber daya itu menjadi sia-sia apabila ditangani
oleh orang-orang yang tidak kompeten dan kurang komitmen.Upaya-upaya untuk
merencanakan kebutuhan pegawai (SDM), mengadakan, menyeleksi, menempatkan dan
memberi penugasan secara tepat telah menjadi perhatian penting pada setiap organisasi yang
kompetitif.Demikian pula kebijakan kompensasi (penggajian dan kesejahteraan) dan penilaian
kinerja yang dilakukan dengan adil dan tepat dapat melahirkan motivasi berprestasi pada para
pegawai.

19

Anda mungkin juga menyukai