Anda di halaman 1dari 16

SUMBER

HUKUM ISLAM
By : Lilis Komariah

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Sumber hukum islam merupakan suatu rujukan,landasan,atau dasar yang
utama dalam pengambilan hukum islam.Segala sesuatu haruslah bersumber
atau berpatokan kepadanya.
Sebagai sumber yang baik dan sempurna,hendaknya memiliki sifat :

Dinamis  berlaku dimana Benar  mengandung


saja,kapan saja,kepada kebenaran yang dibuktikan
siapa saja dengan fakta dan kejadian
sebenarnya

Mutlak  tidak diragukan lagi


kebenarannya serta tidak
terbantahkan
Adapun yang menjadi Sumber
Hukum Islam

Al – Qur’an
1

Hadis
2

Ijtihad
3
AL – QUR’AN
Definisi
Menurut Bahasa  Al-Qur’an berasal dari kata qara’a-yaqra’u-
qira’atan-qur’anan yang berarti sesuatu yang dibaca atau
bacaan.

Menurut Istilah  Al-Qur’an adalah Kalamullah yang diturunkan


kepada Nabi Muhammad saw dalam bahasa arab,yang sampai kepada
kita secara mutawattir,ditulis dalam mushaf,dimulai dari surah al-
Fatihah dan diakhiri dengan surah
Kedudukan Al-Qur’an
Sebagai sumber hukum islam, al-Qur’an memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Al-
Qur’an merupakan sumber utama dan pertama sehingga semua persoalan harus
merujukdan berpedoman kepadanya. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. Dalam al-
Qur’an:

َ ُ ‫ول ِإ ْن ـُكنْتُ ْم تُ ْؤ ِمن‬


‫ون‬ َّ ‫وه ِإل َى الل ّ َ ِه َو‬
ِ ‫الر ُس‬ ‫د‬
ُ
ُ ُّ ْ‫ر‬‫ف‬َ ‫ء‬ ٍ ‫ي‬‫ش‬ َ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ ‫م‬ ُ ‫ت‬ ‫ع‬ ‫ز‬
َ ‫ا‬َ ‫ن‬َ ‫ت‬ ‫ن‬ْ ‫إ‬
ِ ‫ف‬
َ ۖ ‫ُم‬ ‫ك‬ْ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ر‬
ِ ‫م‬ َ ‫ْأ‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ِ ‫ل‬ ‫و‬ُ ‫َوأ‬
ْ ْ ْ ْ
‫ْآخ ِر ۚ َٰذلِ َك َخيْ ٌر َوأ َ ْح َس ُن تَأ ْ ِويل ًا‬
ِ ‫ِبالل ّ َ ِه َوال ْيَ ْو ِم ال‬
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.
Kandungan Hukum Al-Qur’an

Akidah atau Keimanan


Keimanan terhadap hal-hal yang ghaib yang
terangkum dalam rukun iman (arkanu iman)

Syari’ah atau Ibadah


tata cara ibadah
(Mahdah)(Ghairu Mahdah)
Hukum Ibadah
Hukum Mu’amalah

Akhlak atau Budi Pekerti


Perilaku manusia
Hadits atau Sunnah
Dari segi bahasa, hadits berarti perkataan atau ucapan.

Menurut istilah, hadits adalah segala perkataan, perbuatan, dan


ketetapan (taqrir) yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.

Hadits juga dinamakan sunnah. Hadits adalah ucapan atau perkataan


Rasulullah saw., sedangkan sunnah adalah segala apa yang dilakukan
oleh Rasulullah saw., yang menjadi sumber hukum islam
Bagian – bagian Hadis

Sanad
Orang yang Rawi
menyampaikan hadis  orang yang
dari Rasulullah saw meriwayatkan hadis
sampai kepada kita
sekarang ini

Matan
isi atau materi hadis yang disampaikan
Rasulullah saw
Kedudukan Hadis

Sebagai sumber hukum islam, hadits berada satu tingkat di bawah al-Qur’an,
yang harus dijadikan sandaran berikutnya adalah hadits tersebut. Hal ini
sebagaimana firman Allah Swt:

‫عن ْ ُه فَانْتَ ُهوا ۚ َواتَّقُوا الل ّ َ َه ۖ إِ َّن الل ّ َ َه‬ ُ ‫َخ ُذ‬
َ ‫وه َو َما ن َ َها ُك ْم‬ ُ ‫الر ُس‬
ُ ‫ولف‬ َّ ‫يو َما آتَا ُك ُم‬
َ
‫اب‬ِ َ‫َش ِدي ُد ال ِْعق‬
Dan apa-apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah.
Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya.
Fungsi Hadis Terhadap Al – Qur;an

Menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an


01 yang masih bersifat umum

Memperkuat pernyataan yang ada


02 dalam Al-Qur’an

Menerangkan maksud dan tujuan


03 ayat yang ada dalam Al-Qur’an

Menetapkan hukum baru yang tidak


04 terdapat dalam Al-Qur’an
Macam – Macam Hadis

Mutawattir
Masyhur
Hadis yang diriwayatkan oleh
Hadis yang
banyak perawi,baik dari
diriwayatkan oleh dua
kalangan para sahabat maupun
orang sahabat atau
generasi sesudahnya dan
lebih yang tidak
dipastikan diantara mereka
mencapai derajat
tidak bersepakat dusta
mutawattir.

Ahad
Hadis yang hanya diriwayatkan oleh satu atau dua orang perawi
sehingga tidak mencapai derajat mutawattir.
a.Hadis Sahih
b.Hadis Hasan
c.Hadis Da’if
d.Hadis Maudu’
Ijtihad
Kata ijtihad berasal dari bahasa Arab, ijtahada – yajtahidu – Ijtihadan yang
berarti mengerahkan segala kemampuan, bersungguh-sungguh mencurahkan
tenaga, atau bekerja secara optimal.

Secara istilah, Ijtihad adalah mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara
sungguh-sungguh dalam menetapkan suatu hukum. Orang yang melakukan Ijtihad
dinamakan Mujtahid.
Syarat – Syarat Ijtihad

Memiliki pengetahuan yang


luas dan mendalam
Memiliki pemahaman
mendalam tentang bahasa
Arab, ilmu tafsir, usul fikih,
dan tarikh (sejarah)
Memahami cara merumuskan
hukum (istinbat)

Memiliki keluhuran akhlak


mulia
Kedudukan Ijtihad

Ijtihad memiliki kedudukan sebagai


sumber hukum Islam setelah al Qur’an
dan hadits.

Ijtihad dilakukan jika suatu persoalan


tidak ditemukan hukumnya dalam al-
Qur’an dan hadits. Namun demikian,
hukum yang dihasilkan dari ijtihad tidak
boleh bertentangan dengan al-Qur’an
maupun hadits.
Bentuk – Bentuk Ijtihad
Ijma’
kesepakatan para ulama ahli ijtihād
dalam memutuskan suatu perkara
atau hukum

Qiyas
adalah mempersamakan/menganalogikan masalah baru yang
tidak terdapat dalam al-Qur’ān atau hadis dengan yang
sudah terdapat hukumnya dalam al-Qur’ān dan hadis
karena kesamaan sifat atau karakternya.

Maślahah Mursalah
artinya penetapan hukum yang menitikberatkan pada
kemanfaatan suatu perbuatan dan tujuan hakiki-
universal terhadap syari’at Islam
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai