Anda di halaman 1dari 7

Terjemah Nadham al Baiquni : 1

ُ‫ال َْم ْنظُْو َمةُ الَْب ْي ُق ْونِيَّة‬


Al-Mandzumah al-Baiquniyyah 1

‫الر ِحْي ِم‬ ِ ‫بِس ِم‬


َّ ‫اهلل الرَّمْح َ ِن‬ ْ
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

َ‫حُمَ َّم ٍد خَرْيِ نَيِب ٍّ اُْر ِسال‬ ِ


َ ‫أبْ َدُأ بِاحْلَ ْمد ُم‬
‫صلِّيًا َعلَى‬ -١
1-Aku memulai (mandzumah ini-pen) dengan pujian dan membacakan
shalawat kepada Muhammad yang merupakan Nabi yang paling baik yang
pernah diutus.

ٍِ ِ ِ ‫و ِذى ِمن اقْس ِام احْل ِدي‬


ْ ‫ع َّد ْة َو ُك ُّل َواحد أتَى َو َحد‬
‫َّه‬ ‫ث‬ ْ َ َ َ ْ َ -٢
2- Dan inilah (yang hadir di dalam hati-pen) beberapa dari beberapa
macam hadis, dan setiap bagian darinya akan datang (dalam manzdumah)
beserta definisinya.

ْ ‫ادهُ َومَلْ يُ َش َّذ ْأو يُ َع ّل‬ ِ َّ ‫َّأوهُل ا‬


ُ َ‫إسن‬
ْ ‫َّص ْل‬
َ ‫الصحْي ُح َو ْه َو َما ات‬ َ -٣
ِ‫معتم ٌد ىِف ضب ِط ِه و َن ْقل ِه‬ ِ‫ط عن ِمثْل ِه‬ ِ َ ‫دل‬ ٌ ‫َيْر ِويِْه َْع‬
َ ْ َ ْ َ َْ ُ ْ َ ٌ ‫ضاب‬ -٤
3- Yang pertama dari bagian-bagian ini adalah hadis sohih, yaitu hadis
yang sanadnya bersambung, tidak syadz, tidak berillat (cacat).
4- Diriwayatkan oleh rowi yang adil dan dobith (kuat hafalannya) dari
orang yang sama, yang dapat dijadikan sandaran dalam kedhobitan dan
penukilannya. 2

1
Ada dua pendapat tentang penulis mandzumah ini,
1. Toha bin Muhammad bin Futuh al-Baiquni yang hidup sebelum
tahun 1080 H.
2. Umar bin Futuh bin Syaikh bim Muhammad bin Futuh ad-
Dimasyqi asy-Syafi’i.
2
Dari 2 bait ini dapat diketahui syarat hadis sohih ada 5 yaitu:
1. Sanadnya bersambung (Sanad: rangkaian perowi hadis)
2. Tidak Syadz (Syadz: bertentangan dengan rowi yang lebih kuat
atau lebih banyak)
3. Tidak ber’illat (‘illat: cacat baik yang kelihatan atau samar)
4. Diriwayatkan rowi yang adil
5. Diriwayatkan rowi yang dhobit (dhobit: kuat hafalannya)
Terjemah Nadham al Baiquni : 2

‫ت‬ ِ َّ ‫ِرجالُه الَ َك‬


ْ ‫الصحْي ِح ا ْشَت َهَر‬ ُ َ ‫ت‬
ْ ‫ف طُْرقًا َو َغ َد‬
ُ ‫َواحْلَ َس ُن الْ َم ْع ُر ْو‬ -٥
Dan hadis hasan adalah hadis yang dikenal jalannya (sanadnya) dan
rowi-rowinya tidak semasyhur (terkenal) seperti halnya rowi-rowi hadis
sohih. 3

ِ ِ
‫ف َو ْه َو أقْ َساماً َك ُث ْر‬
ً ‫َف ْه َو الضَّعْي‬ ُ َ‫َو ُك ُّل َما َع ْن ُر ْتبَة احْلُ ْس ِن ق‬
‫ص ْر‬ -٦
6 – Dan setiap hadis yang kurang derajatnya dari hadis hasan maka
ia adalah hadis do’if yang memiliki bagian-bagiab yang banyak. 4

ِ ِ ‫وماَ اُ ِضي‬
ُ‫َوماَ لتَابِ ٍع ُه َو الْ َم ْقطُْوع‬ ُ‫ف للنَّيِب ِِّ الْ َم ْرفُْوع‬
َ ْ َ -٧
7-Hadis yang disandarkan kepada Nabi disebut hadis Marfu’, dan
hadis yang disandarkan kepada tabi’in disebut dengan hadis Mqthu’.

ْ ‫صطََفى َومَلْ يَنِب‬


ِ
َّ ‫َرا ِويْه َح‬
ْ ‫ىت الْ ُم‬ ‫َّص ُل اِْإل ْسناَِد ِم ْن‬
ِ ‫والْمسنَ ُد الْمت‬
ُ ُْ َ -٨
8- Dan Hadis Musnad yaitu hadis yang sanadnya bersambung dari 5

perowinya sampai kepada Nabi yang terpilih dan tidak terputus (sanadnya).

ِ ‫ْإسناَده ُلِْلمصطََفى فَالْمت‬


‫َّص ْل‬ ِ ‫وما بِسم ِع ُك ِّل را ٍو يت‬
‫َّصل‬ -٩
ُ ْ ُ ُ ْ َ َ َْ ََ
9- Dan hadis yang didengar oleh setiap rowi yang bersambung
sanadnya kepada (nabi) yang terpilih adalah hadis Muttasil. 6

ِ ِ ٍ‫ص‬
‫مثْ ُل َأما َواهلل أ ْنبََأيِن الْ َفىَت‬ ‫ف أتَى‬ ْ ‫لى َو‬ َ ‫ ُم َس ْل َس ٌل قُ ْل َما َع‬-١٠
‫ْأو َب ْع َد أ ْن َح َّدثَيِن ْ َتبَ َّس َما‬ ‫ َك َذ َاك قَ ْد َح َّدثَنِْي ِه قَاِئ ًما‬-١١
3
Jadi perbedaan antara hadis sohih dan hadis hasan
- Hadis Sohih: rowinya adil dan dhobit
- Hadis Hasan: rowinya kurang adil atau kurang dhobit
4
Jadi Hadis Doi’f: hadis yang tidak memenuhi syarat-syarat hadis
hasan
5
Yang dimaksud bersambung disini adalah bersambung secara lahir
yaitu rowi meriwayatkan dari guru yang mungkin ia dengar bukan
terpotongnya sanad secara samar seperti hadis tadlisnya rowi
6
Berdasarkan definisi ini maka Hadis Muttasil lebih umum daripada
hadis musnad, karena hadis muttasil dapat berupa hadis marfu’ atau
mauquf, sedangkan hadis musnad khusus untuk hadis marfu’.
Terjemah Nadham al Baiquni : 3

10- Adapun hadis Musalsal, maka katakanlah bahwa itu hadis dengan
sifat yang akan datang, misalnya: Ingatlah, demi Allah, pemuda itu telah
menceritakan kepadaku.
11-Demikian pula, ia membakan hadis kepadaku dengan cara berdiri,
atau setelah ia membacakan hadis ia tersenyum.

‫َم ْش ُه ْو ُر َم ْر ِوي َف ْو َق َما ثَالَثَ ْة‬ ‫ َع ِز ْي ُز َم ْر ِوي ا ْثَننْي ِ ْأو ثَالَثَ ْة‬-١٢
12- Hadis ‘Aziz adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang rowi
atau tiga orang rowi, Hadis Masyhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh
lebih dari tiga orang rowi. 7

‫َو ُمْب َه ٌم َما فِْي ِه َرا ٍو مَلْ يُ َس ْم‬ ‫ ُم َعْن َع ٌن َك َع ْن َسعِْي ٍد َع ْن َكَر ْم‬-١٣
13- Hadis Mu’an’an seperti (hadis) dari S’aid dari Karam 8, dan hadis
Mubhan adalah hadis yang didalamnya ada rowi yang tidak disebutkan
(namanya).

َ‫َو ِضدُّهُ َذ َاك الَّ ِذ ْي قَ ْد َنَزال‬ َ‫ت ِر َجالُهُ َعال‬


ْ َّ‫ َو ُك ُّل َما َقل‬-١٤
14- Dan setiap hadis yang perowinya sedikit itu telah naik derajatnya
(disebut Hadis ‘Ali), dan kebalikannya adalah adalah hadis yang telah turun
derajatnya (disebut dengan hadis Nazil) . 9

ٌ ‫َق ْو ٍل َوفِ ْع ٍل َف ُه َو َم ْو ُق ْو‬


‫ف ُزكِ ْن‬ ‫اب ِم ْن‬
ِ ‫أصح‬
َ ْ ‫أض ْفتَهُ إىَل‬
َ ‫ َو َما‬-١٥
15- Dan hadis yang disandarkan kepada para sahabat baik berupa
ucapan dan perbuatan, maka ia dikenal dengan (nama) hadis Mauquf.

ٌ ْ‫َوقُ ْل َغ ِري‬
‫ب َما َر َوي َرا ٍو َف َق ْط‬ َّ ُ‫ َو ُم ْر َس ٌل ِمْنه‬-١٦
‫الص َحايِب ُّ َس َق ْط‬

7
Pendapat yang masyhur adalah:
- Hadis Aziz: hadis yang diriwayatkan oleh 2 orang
- Hadis Masyhur: hadis yang diriwayatkan lebih dari 2 orang
8
Hadis Mu’an’an: hadis yang para rowinya meriwayatkan dengan
perkataan dari ( ‫ ) َع ْن‬fulan
9
Hadis ‘Ali: hadis yang diriwayatkan perowi yang sedikit
Hadis Nazil: hadis yang diriwayatkan perowi yang lebih banyak.
Terjemah Nadham al Baiquni : 4

16- Dan hadis Mursal adalah hadis yang dari (sanadnya) tidak
disebutkan (gugur) nama seorang sahabat 10 , Dan katakanlah bahwa hadis
Ghorib adalah hadis yang hanya diriwayatkan oleh satu orang rowi saja.

‫ص ِال‬ ِ ‫َّص ْل حِب َ ِال‬


ِ ‫و ُك ُّل ما مَل يت‬
َ ‫ألو‬
ْ ْ‫إسناَ ُدهُ ُمْن َقط ُع ا‬
ْ َْ َ َ -١٧
17- Dan setiap hadis yang tidak bersambung sanadnya dalam keadaan
apapun disebut hadis Munqhoti’, (terputus sambungannya).

ِ ‫وما أيَت م َدلِّساً نَوع‬


‫ان‬ ِ َ‫ط ِمْنه ا ْثن‬
‫ان‬ ِ َّ ‫والْمعضل‬
َْ ُ ََ ُ ُ ‫الساق‬ ُ َ ُْ َ -١٨
ِ
ْ ‫َيْن َق َل َع َّم ْن َف ْوقَهُ ب َع ْن َوأ ّن‬ ‫ألو ُل اِْإل ْس َقا ُط لِلشَّْي ِخ َوَأ ْن‬
َّ ْ‫َا‬ -١٩
‫ف‬ْ ‫صافَهُ مِب َا فِْي ِه الَ َيْن َع ِر‬
َ ‫ْأو‬ ‫ف‬
ْ ‫ص‬ ِ ‫والثَّايِن الَ يس ِقطُه لَ ِكن ي‬
َ ْ ُ ُْ َ -٢٠
18- Dan hadis Mu’dhol adalah hadis gugur (yang tidak bersambung)
dari sanadnya 2 orang rowi 11. Dan hadis Mudallas ada dua macam.
19- Hadis Mudallas yang pertama: pengguguran (tidak menyebutkan)
guru dan berpindah kepada rowi diatasnya dengan lafal dari ( ‫) َع ْن‬ dan lafal

sesungguhnya ( ‫ن‬
ّ ‫) أ‬. 12
20- Dan hadis Mudallas yang kedua: ia tidak menggugurkan gurunya,
tetapi ia mensifatinya dengan hal-hal yang membuatnya tidak dikenal. 13

ِ ‫فَالشاَّذُّ والْم ْقلُوب قِسم‬


َ‫ان تَال‬ َ‫ف ثَِقةٌ فِْي ِه الْ َمال‬ ِ
ْ ‫ َو َما خُيَال‬-٢١
َْ ُ ْ َ َ
‫إسناٍَد لِ َمنْت ٍ قِ ْس ُم‬
ْ ‫ب‬ُ ‫َو َق ْل‬ ‫ إبْ َد ُال َرا ٍو َما بَِرا ٍو قِ ْس ُم‬-٢٢
21- Dan hadis yang diriwayatkan seorang rowi yang tsiqah (terpercaya)
dan bertentangan dengan rowi-rowi yang lain disebut hadis Syadz 14. Dan
hadis Maqlub ada dua bagian,

10
Artinya hadis ini diriwayatkan tabi’in langsung dari Nabi SAW
(Tabi’in: orang yang berjumpa sahabat, dan meninggal dalam agama
Islam)
11
Artinya hadis ini terputus sanadnya 2 rowi secara berurutan.
Jika terputusnya tidak berurutan, maka bukan hadis Mu’dhol tetapi
disebut hadis Munqothi’
12
Ini disebut dengan Tadlis Isnad (pembutaan sanad hadis)
13
Ini disebut dengan Tadlis Suyukh (pembutaan guru)
Terjemah Nadham al Baiquni : 5

22- Satu bagian adalah mengganti satu rowi dengan rowi lainnya, dan
bagian yang lain adalah mengganti isnad suatu matan hadis (dengan yang
lainnya). 15

‫ص ٍر َعلَى ِر َوايَِة‬
ْ َ‫ْأومَجْ ٍع ْأو ق‬ ‫ والْ َف ْر ُد َما َقيَّ ْدتَهُ بِثِ َق ِة‬-٢٣
23- Hadis Fard adalah hadis yang dibatasi dengan seorang rowi yang
tsiqoh, atau sekelompok rowi, atau terbatas oada satu riwayat. 16

‫ُم َعلَّ ٌل ِعْن َد ُه ْم قَ ْد عُ ِرفَا‬ ٍ ‫ َو َما بِعِلَّ ٍة غُ ُم ْو‬-٢٤


‫ض ْأو َخ َفا‬
24- Dan hadis yang mengandung ‘illat (cacat) yang samara atau
tersembunyi seungguh telah dikenal oleh para ahli hadis sebagai hadis
Mu’allal.

‫ب ِعْن َد اَُهْي ِل الْ َف ِّن‬


ٌ ‫ضطَ ِر‬
ْ ‫ُم‬ ِ ‫ف َسنَ ٍد ْأو َمنْت‬
ِ َ‫ وذُواختِال‬-٢٥
ْ َ
25- Dan hadis yang sanad atau matannya berbeda-beda (kacau) itu
disebut oleh ulama ilmu (hadis) ini sebagai hadis Muthdorib.

‫ت‬
Fْ َ‫َّصل‬ ِ ُّ ‫ض ألْفاَ ِظ‬
ِ ‫ِم ْن َب ْع‬ ِ ‫ والْم ْدرجات ىِف احْل ِدي‬-٢٦
َ ‫الر َواة ات‬ ‫ت‬
ْ َ‫ث َما أت‬ ْ َ ُ ََ ُ َ
26- Dan hadis Mudroj adalah hadis yang sebagian lafal-lafal dari
sebagian rowi itu bersambuug (dengan hadis tersebut).
14
Baik bertentangan dengan rowi yang lebih tsiqah darinya atau
bertentangan dengan rowi-rowi tsiqoh lain yang lebih banyak jumlahnya
Jika yang meriwayatkan hadisnya adalah rowi yang tidak tsiqoh maka
hadisnya disebut hadis Munkar.
15
Artinya hadis Maqlub (yang dibalik) ada dua macam:
- hadis Maqlub dalam sanadnya
- hadis Maqlub dalan matannya (isi hadisnya)
16
Hadis Fard: hadis yang rowinya menyendiri dari segi apapun, hadis
ini ada 2 macam:
- hadis Fard Mutlaq: jika ia menyendiri dalam periwayatan hadis dari
seluruh rowi hadis, tidak ada yang meriwayatakannya kecuali hanya
ia saja
- hadis Fard Nisbi: jika ia menyendiri dalam periwayatan hadis dalam
satu segi tertentu, misalnya menyendirinya rowi satu daerah
dengan suatu hadis yang tidak diriwayatkan rowi dari daerah yang
lain
Terjemah Nadham al Baiquni : 6

‫اع ِرفْهُ َحقًّا َو ا ْنتَ ِخ ْه‬


ْ َ‫ُم َدبَّ ٌج ف‬ ِ ‫ وما روي ُك ُّل قَ ِري ٍن عن‬-٢٧
‫أخ ْه‬ َْ ْ ََ ََ
27- Dan hadis yang diriwayatkan dari setiap qorin 17 dari sesamanya
adalah hadis Mudabbaj, maka ketahuilah dengan benar dan banggalah
(dengan mengetahuinya).

‫َو ِضدُّهُ فِْي َما ذَ َك ْرناَ الْ ُم ْفرَتِ ْق‬ ‫ ُمت َِّف ٌق لَ ْفظاً َو َخطاًّ ُمت َِّف ْق‬-٢٨
28-Kesamaan (nama rowi hadis dalam sanad hadis) dalam pelafalan dan
tulisan disebut hadis Muttafiq, dan kebalikannya dalam hal yang kami
sebutkan adalah hadis Muftariq. 18

ِ ‫ف ُمت َِّف ٌق لَ ْفظاً َف َق ْط‬ ِ


‫ش الْغَلَ ْط‬
َ ‫اخ‬ ٌ ‫َو ِضدُّهُ خُمْتَل‬
ْ َ‫ف ف‬ ٌ ‫ ُمْؤ تَل‬-٢٩
29-Hadis Mu’talif adalah kesamaan (nama rowi hadis dalam sanad
hadis) dalam pelafalan (bukan tulisan), dan kebalikannya adalah hadis
Mukhtalif, maka takutlah kamu akan kesalahan(didalamnya). 19

َّ ‫َت ْع ِد ْيلُهُ الَ حَيْ ِم ُل‬


َ‫الت َفَّردا‬ ‫ َوالْ ُمْن َك ُر الْ َف ْر ُد بِِه َرا ٍو َغ َدا‬-٣٠
30-Dan hadis Munkar adalah hadis yang rowinya menyendiri (dalam
periwayatannya), dan penilain keadilan rowi itu tidak sampai pada (derajat
rowi yang diterima) kesendiriannya. 20
‫ض ْع ِف ِه َف ُه َو َكَر ْد‬ ِ
ُ ‫َوأمْج َعُ ْوا ل‬ ‫اح ٌد بِِه ا ْن َفَر ْد‬
ِ ‫ مْترو ُكه ما و‬-٣١
َ َ ُ ُْ َ

17
Qorin: adalah rowi yang berdekatan umur dan sanadnya.
18
Maksud dari nadzam ini adalah:
Yang disebut Hadis Muttafiq Muftariq: hadis yang dalam sanadnya ada
nama-nama rowi yang sama dalam lafal dan tulisan, tetapi berbeda
orang (rowi) nya.
19
Maksud dari nadzam ini adalah:
Yang disebut Hadis Mu’talif Mukhtalif: hadis yang dalam sanadnya ada
nama-nama rowi yang sama dalam lafal dan tidak dalam tulisan.
20
Hadis Munkar: hadis yang diriwayatkan oleh rowi yang banyak
kesalahannya (tidak dhobit) dan bertentangan dengan rowi yang
diterima riwayatnya (tsiqoh)
Terjemah Nadham al Baiquni : 7

31- Hadis Matruk adalah hadis yang driwayatkan secara tersendiri oleh
sorang rowi, yang para ulama sepakat akan kedoi’fan (kelemahan rowi)nya,
maka hadis Matruk (hukumnya) seperti hadis yang tertolak.

ِ ِ
ُ‫ض ْوع‬ َ ‫َعلَى النَّيِب ِّ فَ َذل‬
ُ ‫ك الْ َم ْو‬ ُ‫صُن ْوع‬
ْ ‫ب الْ ُم ْخَتلَ ُق الْ َم‬
ُ ‫ َوالْ َكذ‬-٣٢
32- Hadis yang didustakan, dibuat dan dikerjakan kepada Nabi maka
hadis tersebut disebut hadis Maudlu’.

‫مَسَّْيُت َها َمْنظُْو َمةَ الَْبْي ُق ْويِن‬ ‫ت َكاجْلَ ْو َه ِر الْ َمكُْن ْو ِن‬
ْ َ‫ َوقَ ْد أت‬-٣٣
33- Dan al-Mandzumah ini telah dating seperti Mutiara yang
tersimpan, yang saya sebut dengan Mandzumah al-Baiquni.

ِ ‫خِب‬ ِ
ْ ‫ْأبيَا ُت َها مُثَّ َرْيٍ ُخت َم‬
‫ت‬ ْ َ‫ َف ْو َق الثَّالَثنْي َ بِ ْأربَ ٍع أت‬-٣٤
‫ت‬
32- Bait-baitnya berjumlah tigapuluh empat, kemudian diakhiri dengan
kebaikan. 21

---- FZE ----

21
Terjemah Al-Mandzumah al-Baiquniyyah oleh Farid Zainal Effendi
Selesai pada hari Senin, 28 Ramdalan 1432 H / 6 September 2010 M
Pondok Pesantern Assalam Cepu – Blora - Jawa Tengah – Indonesia
Insya Allah dalam waktu dekat akan selesai terjemah Al-Mandzumah
Al-Baiquniyyah beserta keterangan dan contoh penerapannya
Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai