1
Ada dua pendapat tentang penulis mandzumah ini,
1. Toha bin Muhammad bin Futuh al-Baiquni yang hidup sebelum
tahun 1080 H.
2. Umar bin Futuh bin Syaikh bim Muhammad bin Futuh ad-
Dimasyqi asy-Syafi’i.
2
Dari 2 bait ini dapat diketahui syarat hadis sohih ada 5 yaitu:
1. Sanadnya bersambung (Sanad: rangkaian perowi hadis)
2. Tidak Syadz (Syadz: bertentangan dengan rowi yang lebih kuat
atau lebih banyak)
3. Tidak ber’illat (‘illat: cacat baik yang kelihatan atau samar)
4. Diriwayatkan rowi yang adil
5. Diriwayatkan rowi yang dhobit (dhobit: kuat hafalannya)
Terjemah Nadham al Baiquni : 2
ِ ِ
ف َو ْه َو أقْ َساماً َك ُث ْر
ً َف ْه َو الضَّعْي ُ ََو ُك ُّل َما َع ْن ُر ْتبَة احْلُ ْس ِن ق
ص ْر -٦
6 – Dan setiap hadis yang kurang derajatnya dari hadis hasan maka
ia adalah hadis do’if yang memiliki bagian-bagiab yang banyak. 4
ِ ِ وماَ اُ ِضي
َُوماَ لتَابِ ٍع ُه َو الْ َم ْقطُْوع ُف للنَّيِب ِِّ الْ َم ْرفُْوع
َ ْ َ -٧
7-Hadis yang disandarkan kepada Nabi disebut hadis Marfu’, dan
hadis yang disandarkan kepada tabi’in disebut dengan hadis Mqthu’.
perowinya sampai kepada Nabi yang terpilih dan tidak terputus (sanadnya).
ِ ِ ٍص
مثْ ُل َأما َواهلل أ ْنبََأيِن الْ َفىَت ف أتَى ْ لى َو َ ُم َس ْل َس ٌل قُ ْل َما َع-١٠
ْأو َب ْع َد أ ْن َح َّدثَيِن ْ َتبَ َّس َما َك َذ َاك قَ ْد َح َّدثَنِْي ِه قَاِئ ًما-١١
3
Jadi perbedaan antara hadis sohih dan hadis hasan
- Hadis Sohih: rowinya adil dan dhobit
- Hadis Hasan: rowinya kurang adil atau kurang dhobit
4
Jadi Hadis Doi’f: hadis yang tidak memenuhi syarat-syarat hadis
hasan
5
Yang dimaksud bersambung disini adalah bersambung secara lahir
yaitu rowi meriwayatkan dari guru yang mungkin ia dengar bukan
terpotongnya sanad secara samar seperti hadis tadlisnya rowi
6
Berdasarkan definisi ini maka Hadis Muttasil lebih umum daripada
hadis musnad, karena hadis muttasil dapat berupa hadis marfu’ atau
mauquf, sedangkan hadis musnad khusus untuk hadis marfu’.
Terjemah Nadham al Baiquni : 3
10- Adapun hadis Musalsal, maka katakanlah bahwa itu hadis dengan
sifat yang akan datang, misalnya: Ingatlah, demi Allah, pemuda itu telah
menceritakan kepadaku.
11-Demikian pula, ia membakan hadis kepadaku dengan cara berdiri,
atau setelah ia membacakan hadis ia tersenyum.
َم ْش ُه ْو ُر َم ْر ِوي َف ْو َق َما ثَالَثَ ْة َع ِز ْي ُز َم ْر ِوي ا ْثَننْي ِ ْأو ثَالَثَ ْة-١٢
12- Hadis ‘Aziz adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang rowi
atau tiga orang rowi, Hadis Masyhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh
lebih dari tiga orang rowi. 7
َو ُمْب َه ٌم َما فِْي ِه َرا ٍو مَلْ يُ َس ْم ُم َعْن َع ٌن َك َع ْن َسعِْي ٍد َع ْن َكَر ْم-١٣
13- Hadis Mu’an’an seperti (hadis) dari S’aid dari Karam 8, dan hadis
Mubhan adalah hadis yang didalamnya ada rowi yang tidak disebutkan
(namanya).
ٌ َْوقُ ْل َغ ِري
ب َما َر َوي َرا ٍو َف َق ْط َّ ُ َو ُم ْر َس ٌل ِمْنه-١٦
الص َحايِب ُّ َس َق ْط
7
Pendapat yang masyhur adalah:
- Hadis Aziz: hadis yang diriwayatkan oleh 2 orang
- Hadis Masyhur: hadis yang diriwayatkan lebih dari 2 orang
8
Hadis Mu’an’an: hadis yang para rowinya meriwayatkan dengan
perkataan dari ( ) َع ْنfulan
9
Hadis ‘Ali: hadis yang diriwayatkan perowi yang sedikit
Hadis Nazil: hadis yang diriwayatkan perowi yang lebih banyak.
Terjemah Nadham al Baiquni : 4
16- Dan hadis Mursal adalah hadis yang dari (sanadnya) tidak
disebutkan (gugur) nama seorang sahabat 10 , Dan katakanlah bahwa hadis
Ghorib adalah hadis yang hanya diriwayatkan oleh satu orang rowi saja.
sesungguhnya ( ن
ّ ) أ. 12
20- Dan hadis Mudallas yang kedua: ia tidak menggugurkan gurunya,
tetapi ia mensifatinya dengan hal-hal yang membuatnya tidak dikenal. 13
10
Artinya hadis ini diriwayatkan tabi’in langsung dari Nabi SAW
(Tabi’in: orang yang berjumpa sahabat, dan meninggal dalam agama
Islam)
11
Artinya hadis ini terputus sanadnya 2 rowi secara berurutan.
Jika terputusnya tidak berurutan, maka bukan hadis Mu’dhol tetapi
disebut hadis Munqothi’
12
Ini disebut dengan Tadlis Isnad (pembutaan sanad hadis)
13
Ini disebut dengan Tadlis Suyukh (pembutaan guru)
Terjemah Nadham al Baiquni : 5
22- Satu bagian adalah mengganti satu rowi dengan rowi lainnya, dan
bagian yang lain adalah mengganti isnad suatu matan hadis (dengan yang
lainnya). 15
ص ٍر َعلَى ِر َوايَِة
ْ َْأومَجْ ٍع ْأو ق والْ َف ْر ُد َما َقيَّ ْدتَهُ بِثِ َق ِة-٢٣
23- Hadis Fard adalah hadis yang dibatasi dengan seorang rowi yang
tsiqoh, atau sekelompok rowi, atau terbatas oada satu riwayat. 16
ت
Fْ ََّصل ِ ُّ ض ألْفاَ ِظ
ِ ِم ْن َب ْع ِ والْم ْدرجات ىِف احْل ِدي-٢٦
َ الر َواة ات ت
ْ َث َما أت ْ َ ُ ََ ُ َ
26- Dan hadis Mudroj adalah hadis yang sebagian lafal-lafal dari
sebagian rowi itu bersambuug (dengan hadis tersebut).
14
Baik bertentangan dengan rowi yang lebih tsiqah darinya atau
bertentangan dengan rowi-rowi tsiqoh lain yang lebih banyak jumlahnya
Jika yang meriwayatkan hadisnya adalah rowi yang tidak tsiqoh maka
hadisnya disebut hadis Munkar.
15
Artinya hadis Maqlub (yang dibalik) ada dua macam:
- hadis Maqlub dalam sanadnya
- hadis Maqlub dalan matannya (isi hadisnya)
16
Hadis Fard: hadis yang rowinya menyendiri dari segi apapun, hadis
ini ada 2 macam:
- hadis Fard Mutlaq: jika ia menyendiri dalam periwayatan hadis dari
seluruh rowi hadis, tidak ada yang meriwayatakannya kecuali hanya
ia saja
- hadis Fard Nisbi: jika ia menyendiri dalam periwayatan hadis dalam
satu segi tertentu, misalnya menyendirinya rowi satu daerah
dengan suatu hadis yang tidak diriwayatkan rowi dari daerah yang
lain
Terjemah Nadham al Baiquni : 6
َو ِضدُّهُ فِْي َما ذَ َك ْرناَ الْ ُم ْفرَتِ ْق ُمت َِّف ٌق لَ ْفظاً َو َخطاًّ ُمت َِّف ْق-٢٨
28-Kesamaan (nama rowi hadis dalam sanad hadis) dalam pelafalan dan
tulisan disebut hadis Muttafiq, dan kebalikannya dalam hal yang kami
sebutkan adalah hadis Muftariq. 18
17
Qorin: adalah rowi yang berdekatan umur dan sanadnya.
18
Maksud dari nadzam ini adalah:
Yang disebut Hadis Muttafiq Muftariq: hadis yang dalam sanadnya ada
nama-nama rowi yang sama dalam lafal dan tulisan, tetapi berbeda
orang (rowi) nya.
19
Maksud dari nadzam ini adalah:
Yang disebut Hadis Mu’talif Mukhtalif: hadis yang dalam sanadnya ada
nama-nama rowi yang sama dalam lafal dan tidak dalam tulisan.
20
Hadis Munkar: hadis yang diriwayatkan oleh rowi yang banyak
kesalahannya (tidak dhobit) dan bertentangan dengan rowi yang
diterima riwayatnya (tsiqoh)
Terjemah Nadham al Baiquni : 7
31- Hadis Matruk adalah hadis yang driwayatkan secara tersendiri oleh
sorang rowi, yang para ulama sepakat akan kedoi’fan (kelemahan rowi)nya,
maka hadis Matruk (hukumnya) seperti hadis yang tertolak.
ِ ِ
ُض ْوع َ َعلَى النَّيِب ِّ فَ َذل
ُ ك الْ َم ْو ُصُن ْوع
ْ ب الْ ُم ْخَتلَ ُق الْ َم
ُ َوالْ َكذ-٣٢
32- Hadis yang didustakan, dibuat dan dikerjakan kepada Nabi maka
hadis tersebut disebut hadis Maudlu’.
مَسَّْيُت َها َمْنظُْو َمةَ الَْبْي ُق ْويِن ت َكاجْلَ ْو َه ِر الْ َمكُْن ْو ِن
ْ َ َوقَ ْد أت-٣٣
33- Dan al-Mandzumah ini telah dating seperti Mutiara yang
tersimpan, yang saya sebut dengan Mandzumah al-Baiquni.
ِ خِب ِ
ْ ْأبيَا ُت َها مُثَّ َرْيٍ ُخت َم
ت ْ َ َف ْو َق الثَّالَثنْي َ بِ ْأربَ ٍع أت-٣٤
ت
32- Bait-baitnya berjumlah tigapuluh empat, kemudian diakhiri dengan
kebaikan. 21
21
Terjemah Al-Mandzumah al-Baiquniyyah oleh Farid Zainal Effendi
Selesai pada hari Senin, 28 Ramdalan 1432 H / 6 September 2010 M
Pondok Pesantern Assalam Cepu – Blora - Jawa Tengah – Indonesia
Insya Allah dalam waktu dekat akan selesai terjemah Al-Mandzumah
Al-Baiquniyyah beserta keterangan dan contoh penerapannya
Semoga bermanfaat.