Anda di halaman 1dari 11

Peningkatan Mutu dan Kualitas Pendidikan

dalam Mencerdaskan Bangsa

Oleh Kelompok 5

Fitri Amalia A. J3J115048


Hafaz Ibnu J3J115098
Marta Wahyu Dana R. J3J115011
Mitha Goshita P. J3J115042
Nathania Arviana S. J3J
Novi Intan S. J3J115078
Reyhansyah J3J115001

PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, karunia,
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan semaksimal mungkin
dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Makalah yang berjudul Peningkatan Mutu dan Kualitas Pendidikan dalam


Mencerdaskan Bangsa ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Fana Dewi S. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini. Untuk itu, sepantasnyalah
jika kepada beliau diberikan penghargaan setinggi-tingginya.

Walaupun pada awalnya kami mengalami kesulitan dalam menyatukan berbagai


pendapat yang cukup beragam, namun, akhirnya kami mampu menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat


kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu, berbagai saran dan kritik dari berbagai
pihak sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bogor, 11 September 2015

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan dan Kualitas Pendidikan ...................................... 3

2.2 Pengertian Mencerdaskan Kehidupan Bangsa ......................................... 3

2.3 Faktor-faktor yang Menjadi Penyebab Rendahnya Mutu Pendidikan di


Indonesia ................................................................................................... 4

2.4 Upaya yang Dilakukan Untuk Meningkatkan Mutu dan Kualitas Pendidikan
di Indonesia .............................................................................................. 5
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang
kehidupan manusia, sebab pendidikan memiliki fungsi untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan meningkatkan kualitas manusia itu sendiri.

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, para pendiri bangsa telah


mencantumkan tujuan negara, salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hal ini diperkuat dalam UUD 1945 yang menjelaskan bahwa setiap warga negara
Indonesia berhak memperoleh pendidikan, dan negara memiliki kewajiban untuk
memenuhi pendidikan setiap warga negara guna mewujudkan tujuan nasional, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Untuk menilai tingkat kecerdasan masyarakat bangsa Indonesia saat ini, kita
tidak perlu repot-repot, cukup dengan melirik proses perjalanan pendidikan yang ada
saja. Tidak bisa kita pungkiri memang, bahwa yang menjadi permasalahan mendasar di
dunia pendidikan adalah proses pendidikan yang carut marut. Dapat kita lihat dari
proses pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi yang
masih dilanda berbagai permasalahan dan perdebatan di mana-mana.

Persoalan mendasar pendidikan tersebut tampak belum tersentuh, karena kita


Masyarakat sebagai objek dari pendidikan tersebut dan Pemerintah sebagai subjek,
masih belum bisa satu persepsi dalam hal penyelesaian permasalahan tersebut.
Implikasinya adalah banyak bermunculan persoalan pendidikan, mulai dari
kesejahteraan guru, dosen, kurikulum, buku ajaran, ujian nasional, dan lain sebagainya.
Bahkan Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Bambang Suhendro
mengemukakan, masih banyak siswa-siswi yang sulit untuk melewati batas standar nilai
yang ada, artinya bahwa kualitas dan mutu peserta didik kita saat ini rata-rata di bawah
standar yang diharapkan, tentunya juga jauh di bawah standar rata-rata kualitas
internasional.

1
Berdasarkan permasalahan di atas, maka kami tertarik mengangkat topik tentang
Peningkatan Mutu dan Kualitas Pendidikan dalam Mencerdaskan Bangsa yang akan
dibahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan dan kualitas pendidikan?


2. Apa yang dimaksud dengan mencerdaskan kehidupan bangsa?
3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab rendahnya mutu pendidikan
di Indonesia?
4. Upaya apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan di Indonesia?

1.3 Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan agar kita mengetahui pengertian pendidikan,
kualitas pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa, faktor-faktor yang menjadi
penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia, serta upaya-upaya apa saja yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan dan Kualitas Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu strategi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meninggikan martabat bangsa. Pendidikan kerap sekali dijadikan hal yang mendasar
bagi setiap individu maupun masyarakat untuk dapat mensejahterakan hidupnya.
Dengan pendidikan, seseorang dapat ditinggikan martabatnya dan dianggap oleh
lingkungannya sebagai orang yang berilmu, apalagi jika dengan ilmu tersebut bisa
menjadikan dirinya bermanfaat bagi lingkungan, bahkan untuk bangsa dan negara.
Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas, yaitu lulusan yang memiliki prestasi akademik maupun non-akademik yang
mampu menjadi pelopor pembaruan dan perubahan, sehingga mampu menjawab
berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapinya, baik di masa sekarang atau di
masa yang akan datang (harapan bangsa).

Mutu atau kualitas pendidikan adalah kemampuan lembaga dan sistem pendidikan
untuk meningkatkan kualitas yang sesuai dengan harapan dan tujuan pendidikan melalui
proses pendidikan yang efektif.

2.2 Pengertian Mencerdaskan Kehidupan Bangsa


Mencerdaskan kehidupan bangsa yaitu mengembangkan potensi yang ada di
dalam diri peserta didik, meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, mengembangkan ilmu, kreatifitas, dan menjadikan peserta didik sebagai
warga negara yang demokratis. Mencerdaskan kehidupan bangsa juga dapat diartikan
suatu upaya sadar dan terencana untuk menjadikan bangsa dan negara berilmu
pengetahuan yang tinggi dan beriman kepada Tuhan yang Maha Esa.

3
2.3 Faktor-faktor yang Menjadi Penyebab Rendahnya Mutu Pendidikan di
Indonesia

Dibawah ini akan diuraikan beberapa penyebab rendahnya kualitas pendidikan di


Indonesia secara umum, yaitu:

1. Efisiensi Pendidikan di Indonesia Sangat Rendah

Beberapa masalah efisiensi pengajaran di Indonesia adalah mahalnya biaya


pendidikan, waktu yang digunakan dalam proses pendidikan kurang efisien, mutu
pegajar dan banyak hal lain yang menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di
Indonesia yang juga berpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia
yang lebih baik

2. Kurangnya Sarana dan Prasarana Belajar

Untuk sarana dan prasarana, banyak sekali Sekolah dan Perguruan Tinggi di
Indonesia yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah,
buku perpustakaan tidak lengkap, laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi
informasi tidak memadai, dan sebagainya. Bahkan, masih banyak sekolah yang tidak
memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan
sebagainya.

3. Rendahnya Kualitas Pendidik atau Pengajar

Pendidik harus mempunyai motivasi untuk memperbaharui keilmuannya dengan


lebih banyak membaca dari media tulis maupun dari media elektronik. Jadi, bagaimana
kualitas pendidikan akan meningkat bila gurunya enggan membaca.

4. Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan

Masih banyak daerah-daerah di Indonesia, khususnya daerah terpencil yang belum


tersedia tempat pendidikan, terkadang mereka bersekolah di luar daerah yang sangat
jauh hanya untuk mendapatkan pendidikan, dan masih banyak anak-anak yang tidak
sekolah karena di daerah mereka belum tersedia tempat pendidikan.

4
5. Kurang Relevannya Kurikulum yang Dibuat Pemerintah

Khususnya untuk daerah terpencil atau daerah pedesaan, karena biasanya sebelum
kurikulum itu diberlakukan, diuji cobanya selalu di daerah perkotaan saja, tidak pernah
diuji coba di daerah terpencil atau di pedesaan. Seharusnya, selain di perkotaan
kurikulum itu diuji coba juga di pedesaan terpencil sebagai pembanding. Baru dianalisis
kelebihan dan kekurangannya.

6. Dampak Buruk dari Alat Elektronik

Seharusnya anak dibimbing dan dibatasi waktunya menonton televisi. Anak juga
jangan sampai kecanduan bermain game atau gadget hingga lupa pada tugasnya untuk
belajar, main game juga perlu dibatasi waktunya, misalnya hanya pada hari libur saja
dengan durasi waktu maksimal 2 jam.

2.4 Upaya yang Dilakukan Untuk Meningkatkan Mutu dan Kualitas


Pendidikan di Indonesia

Hal-hal berikut adalah elemen dasar bagaimana kita dapat meningkatkan mutu
dan kualitas pendidikan di Indonesia:

1. Meningkatkan Profesionalisme Guru dan Pendidik

Meningkatkan profesionalisme guru bisa dengan menambah pengetahuan guru


tentang wawasan dan kebijakan pendidikan, teori belajar dan pembelajaran, penelitian
pendidikan (tindakan kelas), evaluasi pembelajaran, kepemimpinan pendidikan,
manajemen pengelolaan kelas/sekolah, serta teknologi informasi dan komunikasi.

2. Memberikan Sarana dan Prasarana yang Layak

Menurut Kepmendikbud No. 053/U/2001 tentang Standar Pelayanan Minimal


(SPM), sekolah harus memiliki persyaratan minimal untuk menyelenggarakan
pendidikan dengan serba lengkap dan cukup, seperti luas lahan, perabot lengkap,
peralatan/laboratorium/media, infrastruktur, sarana olahraga, dan buku.

5
3. Meratakan Pembangunan Tempat Pendidikan dan Meratakan Program
Dana BOS Keseluruh Daerah

Agar peningkatan pendidikan Indonesia menjadi baik, diperlukannya tempat


pendidikan untuk mereka belajar. Di Indonesia masih banyak sekali daerah yang belum
tersedia tempat pendidikan, bagaimana pendidikan Indonesia menjadi baik apabila
anak-anak di Indonesia tidak disediakan tempat dimana mereka bisa memperoleh
pendidikan. Selain itu, masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum
mendapatkan program dana BOS, sebaiknya pemerintah meratakan program dana BOS
ke seluruh daerah, agar masyarakat yang kurang mampu tidak terlalu terbebani dengan
biaya pendidikan yang mahal.

4. Peningkatan Materi

Dalam rangka peningkatan pendidikan, maka peningkatan materi perlu sekali


mendapat perhatian, karena, dengan lengkapnya meteri yang diberikan tentu akan
menambah lebih luas akan pengetahuan. Hal ini akan memungkinkan peserta didik
dalam menjalankan dan mengamalkan pengetahuan yang telah diperoleh dengan baik
dan benar. Materi yang disampaikan pendidik harus mampu menjabarkan sesuai yang
tercantum dalam kurikulum. Pendidik harus menguasai materi dengan ditambah bahan
atau sumber lain yang berkaitan dan lebih aktual dan hangat. Sehingga peserta didik
tertarik dan termotivasi mempelajari pelajaran.

5. Peningkatan Kualitas Belajar

Peningkatan kualitas belajar bisa dengan metode memberikan rangsangan untuk


membujuk anak-anak cinta terhadap bidang studi tersebut. Peningkatan kualitas belajar
juga bisa dilakukan dengan memberikan motivasi kepada anak untuk belajar.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa haruslah ditangani bersama,


baik dengan pemerintah, pendidik, dan masyarakat itu sendiri. Karena bila upaya
pemerintah dalam meningkatkan kecerdasan bangsa tidak didukung oleh tenaga
pendidik, masyarakat, dan pihak-pihak yang lainnya, maka tujuan dari upaya
pemerintah dalam meningkatkan kecerdasan bangsa itu tidak akan berhasil.

Anak-anak bangsa tidak hanya membutuhkan ijazah dan surat kelulusan dari
sekolah. Lebih dari itu, anak-anak bangsa harus mendapatkan pencerdasan pola pikir
dan karakter. Oleh sebab itu, pihak pengelola pendidikan harus menjadikan anak didik
sebagai subjek utama yang harus dikembangkan. Karena itu, infrastruktur pendidikan
harus berkualitas untuk membentuk anak-anak bangsa yang cerdas dalam pola pikir,
mental, dan karakter.

Dengan melandaskan pada cita-cita luhur pendidikan, diharapkan mutu


pendidikan Indonesia terus meningkat dan terjadi perkembangan pada perbaikan yang
terus menerus. Pendidikan Indonesia seharusnya membentuk anak Indonesia yang dapat
berpikir mandiri, kritis, dan mau belajar, sehingga, setelah lulus, para insan intelektual
ini dapat berkarya besar bagi pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara. Semangat
ini haruslah menjiwai benak setiap perangkat pendidikan sehingga upaya mencerdaskan
anak bangsa dapat berjalan seperti yang dicita-citakan.

3.2 Saran
Peran pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan sangat penting, namun,
bukan hanya pemerintah saja, juga harus mendapat dukungan dari semua pihak,
termasuk dari kualitas guru, sarana atau prasarana yang memadai, lembaga pendidikan,
peserta didik, bahkan keluarga dan masyarakat. Maka dari itu, penulis berharap dengan
adanya makalah ini dapat memberikan gambaran bahwa untuk meningkatkan mutu atau
kualitas pendidikan butuh ketja sama dari semua pihak.

7
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Ilmu Pendidikan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Di Daerah Diseminasi oleh
A. Supriyanto, November 1997, Jilid 4, IKIP, 1997: 225

Supranta. J, Metode Riset, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1997: 288

Ace Suryadi dan H.A.R Tilaar, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar,
PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 1993: 159

Umaedi, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Direktur Pendidikan


Menengah dan Umum, April, 1999: 4

Anda mungkin juga menyukai