Anda di halaman 1dari 1

Pasar Terapung Lok Baintan atau Pasar Terapung Sungai Martapura adalah sebuah pasar

terapung tradisional yang berlokasi di desa Sungai Pinang (Lok Baintan), kecamatan Sungai
Tabuk, Banjar. Aktivitas Pasar Apung Lok Baintan mulai pukul 05.00 WITA. Satu persatu para
pedagang berkumpul di sebuah titik di ruas sungai. Pasar ini bergerak mengikuti arus sungai. Jika
arus sungai tenang, para pedagang akan berkumpul di satu titik tertentu. Namun, jika arus cukup
deras, para pedagang akan terus bergerak mengikuti arah arus hilir.

Durasi waktu kegiatan jual beli di pasar apung tidak terlalu lama, yaitu hanya sekitar tiga sampai
empat jam. Barang dagangan yang diperjualbelikan umumnya berupa hasil perkebunan atau
pertanian, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan maupun kebutuhan pokok sehari-hari, atau
makanan. Ada juga pedagang yang menjual kue-kue basah tradisional khas Banjar atau biasa disebut
Wadai dalam bahasa setempat.

Karena hampir seluruh pedagang adalah kaum perempuan. Wajah-wajah putih yang diberi bedak
tradisional atau pupur dingin dengan mengenakan kerudung warna-warni ataupun topi lebar yang
dalam bahasa setempat di sebut Tanggui, memberikan warna tersendiri bagi pemandangan Pasar
Apung Lok Baintan.

Jembatan Gantung yang terletak tidak jauh dari Dermaga Lok Baintan ini merupakan lokasi favorit
para fotografer untuk mengabadikan Pasar Apung. Memotret aktivitas Pasar Apung saat tepat
berada di bawah jembatan, selain mendapatkan beragam sudut yang menarik, tentu juga akan
menjadi sebuah pengalaman yang mengasyikan. Meski banyak wisatawan yang memotret, para ibu
yang berdagang akan tetap beraktivitas seperti biasa seolah tidak terganggu dengan jepretan
kamera yang diarahkan kepada mereka.

Pasar Apung Lok Baintan merupakan satu dari dua Pasar Apung yang masih bertahan di Kalimantan
Selatan, selain Pasar Apung Kuin yang berada di atas Sungai Barito di Muara Sungai Kuin,
Banjarmasin.Pada zaman dahulu, pasar-pasar seperti ini banyak terdapat di beberapa anak sungai
Martapura. Perkembangan infrastruktur dan transportasi di darat menyebabkan Pasar Apung
perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Kemudahan jalan darat membuat sebagian masyarakat kini lebih
memilih untuk berbelanja di darat dari pada di Pasar Apung Tradisional.

Anda mungkin juga menyukai