Anda di halaman 1dari 1

Pasar terapung adalah pasar tradisional khas Kalimantan selatan, yang

dimana memiliki kegiatan perdagangan di sungai, dengan menggunakan jukung


atau perahu. Pasar terapung muncul secara alami sejak abad ke-14 sebelum
kerajaan banjar didirikan di tahun 1595, berawalnya pasar terapung yang dimana
terletak di muara sungai kuin karena pasar terapung tidak lepas dari pembangunan
kerajaan banjar pada tahun kurang lebih 1595. Menurut syarif bistamy bahwa
daerah pasar terapung merupakan kepingan dari aliran sungai dan Pelabuhan yang
dimana sungai itu dinamakan bandarmasih.
Saat masa itu, untuk penanganan Pelabuhan aliran sungai di berikan
kepada patih kuin dan patih masih, dimana mereka berdua dipercayai oleh syarif
dan masyarakat kuin. Dengan adanya pasar terapung membuat perkonomian
untuk kerjaan islam banjar yang di dirikan turut berkembang.
Pasar terapung juga mengungkap adanya sejarah tentang hubungan antara
kerajaan banjar dengan kerajaan daha hulu sungai selatan yaitu sebelum sultan
suriansyah diangkat menjadi raja banjar.
Pada perkembangan selanjutnya pasar terapung yang di Kawasan kuin di
pegang oleh kerajaan banjar, sehingga pasar terapung berkembang pesat serta juga
dengan politik. kawasan Pasar Terapung juga tak uput menjadi medan
pertempuran antara Kerajaan Banjar dengan kerajaan Negara Daha, yang hanya
terpicu dendam keluarga secara turun menurun. Salah satu sebab adalah
ketidaksukaan Pangeran Tumenggung terhadap Pangeran Samudra yang menjadi
Raja di Kerajaan Banjar dimana Pangeran Samudera merupakan keponakannya.
Meskipun sempat perang saudara untuk kerajaan banjar, akan tetapi pasar
terapung di aliran sungai muara kuin pada zaman dulu sampai sekarang pun masih
ada. Bahkan semenjak kerajaan banjar sudah tumbang kawasan di tepi sungai
barito pun masih dihuni oleh peninggalan masjid sultan suriansyah hingga pasar
terpung kini sudah berkembang yang dimana terdapat pasar terapung siring yang
terletak di sungai martapura.

Anda mungkin juga menyukai