Anda di halaman 1dari 5

Pasar Terapung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas




Suasana di Pasar Terapung.

Lukisan Pasar Terapung menurut seorang pelukis.
Pasar Terapung adalah sebuah pasar tradisional yang seluruh aktivitasnya dilakukan di
atas air dengan menggunakan perahu. Suasana pasar terapung yang unik dan khas adalah
berdesak-desakan antara perahu besar dan kecil saling mencari pembeli dan penjual yang
selalu berseliweran kian kemari dan selalu oleng dimainkan gelombang sungai.
Kebanyakan para pedagang adalah wanita. Menariknya, di Pasar terapung ini juga masih
berlaku barter antar pedagang. Tak ada organisasi pedagang sehingga jumlah mereka yang
berjualan tak terhitung. Mereka datang untuk berjualan, dan bubar dengan sendirinya ketika
matahari pagi mulai terik.
[1]

Pasar terapung tidak memiliki organisasi seperti pada pasar di daratan, sehingga tidak
tercatat berapa jumlah pedagang dan pengunjung atau pembagian pedagang berdasarkan
barang dagangan. Pasar ini unik karena selain transaksi dilakukan di atas perahu, pedagang
dan pembelinya juga tidak terpaku di suatu tempat, tetapi terus bergerak mengikuti arus
sungai. Keunikan ini membuat pasar terapung ini disebut sebagai Pasar Balarut.
[2]

Pasar Terapung yang terkenal di Indonesia berada di provinsi Kalimantan Selatan.
[3][4]

Pasar Terapung di Kalsel ini mulai melakukan aktivitas transaksi jual beli pada subuh
hingga pukul 10 pagi. Dari beberapa Pasar Terapung di Kalimantan Selatan, yang menjadi
objek wisata terkenal adalah Pasar Terapung Muara Kuin di Banjarmasin dan Pasar
Terapung Lok Baintan di Sungai Tabuk, Banjar.
Pasar Terapung juga ditemukan di Thailand, Kamboja dan Vietnam.
Daftar isi
1 Pasar Terapung Muara Kuin
2 Pasar Terapung Lok Baintan
3 Pasar Terapung Langkat
4 Pasar Terapung Bangkok
5 Terancam hilang
6 Referensi
7 Galeri
Pasar Terapung Muara Kuin
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pasar Terapung Muara Kuin
Pasar Terapung Muara Kuin berlokasi di muara Sungai Kuin, Kota Banjarmasin. Pasar ini
mulai terlihat aktivitasnya mulai subuh hingga jam 8 pagi.
Pasar Terapung Lok Baintan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pasar Terapung Lok Baintan
Pasar Terapung Lok Baintan dapat ditempuh sekitar 30 menit dengan menggunakan
transportasi sungai dari kota Banjarmasin menyusuri sungai Martapura. Pasar ini berlokasi
di desa Lok Baintan, Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
Pasar Terapung Langkat
Di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara juga terdapat pasar terapung. Namun, pasar
terapung ini sengaja dibuat dan berlokasi di Desa Pulau Sembilan, Kecamatan Pangkalan
Susu, yang berdekatan dengan perbatasan Provinsi Aceh. Pasar terapung ini diresmikan
oleh Bupati Langkat Yunus Saragih pada tanggal 9 Februari 2009. Pasar ini dimaksudkan
untuk menjaga kestabilan harga ikan kerapu yang kini sedang merosot di pasaran.
[5][6]

Pasar Terapung Bangkok

Pasar Terapung Damnoen Saduak di Ratchaburi, Thailand.
Di Thailand juga terdapat sebuah pasar terapung yang bernama The Damnoen Saduak
Floating Market atau Pasar Terapung Damnoen Saduak di Provinsi Ratchaburi. Pasar
Terapung ini berjarak sekitar 110 km sebelah barat kota Bangkok. Melancong ke pasar
terapung Damnoen Saduak masih layak untuk dilakukan. Situasinya benar-benar kacau dan
semrawut, kanal kecil yang disebut khlongs dipenuhi perahu datar yang diisi penuh dengan
tumpukan produk makanan segar, masing-masing berebut posisi. Perahu yang didayung
oleh wanita siap untuk berhenti dan melakukan tawar-menawar pada saat itu juga. Penuh
warna, berisik, amat menarik bagi turis, tapi sangat menyenangkan. Selama perahu berekor
panjang berjalan ke pasar, Anda akan melewati kebun-kebun, rumah-rumah kayu jati
tradisional dan masyarakat lokal yang berangkat demi penghidupan mereka.
[7]

[8]

Terancam hilang
Aktivitas pasar terapung menghadapi ancaman besar beberapa tahun ke belakang.
Transaksi perdagangan tidak lagi ramai. Dampaknya, banyak wisatawan yang kecewa.
Bihman Mulyansyah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Selatan
mengakui penurunan itu. Dulu, di Kuin Selatan ada sekitar 300 pedagang. Kini, hanya
tersisa puluhan orang.
"Harapan tersisa ada di Lokbaintan. Namun kegiatan pasar terapung yang mengandalkan
musim panen juga terganggu akibat gagal panen dan bencana banjir." Modernisasi juga
membuat pesona pasar terkikis. Saat transportasi darat belum berkembang, sungai menjadi
sarana perjalanan utama. Pasar terapung pun ikut berkembang pesat.
Pemerintah provinsi maupun kabupaten tidak tinggal diam. Pada 2009 lalu, digulirkan
bantuan berupa 40 klotok dan jukung untuk pedagang. Selain itu, juga dibangun kampung
wisata di sekitar pasar terapung Kuin Selatan. Masyarakat yang bermukim di sepanjang
daerah aliran sungai di sekitar lokasi pasar terapung diberi bantuan permodalan usaha.
Mereka bisa mendirikan warung dan usaha kerajinan khas Banjar.
Target yang hendak dicapai tidak muluk-muluk. Pada 2010 ini, Kalimantan Selatan
diharapkan mampu menarik wisatawan asing sebanyak 19 ribu orang. Maklum, karena dua
tahun terakhir terjadi penurunan jumlah pengunjung. Jika pada 2008 ada 24 ribu turis asing
yang datang, setahun kemudian turun menjadi 22 ribu orang.
[9]

Anda mungkin juga menyukai