Anda di halaman 1dari 7

PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIVITAS

Resume tentang :

“ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas “

Dosen Pengampu :

Dr. Nurhastuti, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh:

Regita aiza estiani 20003031

PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KREATIVITAS

A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas


Mihaly Csikszentmihalyi (1996: 23) menjelaskan “Creativity is
some sort of mental activity, an insight that occurs inside the heads of
some special people” kreativitas adalah beberapa macam aktivitas mental,
merupakan suatu kajian mendalam yang hanya dimiliki oleh orang-orang
tertentu.
Utami Munandar (1983: 69) mendefinisikan “Kreativitas sebagai
kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru”. Kemampuan ini yang
memungkinkan individu kreatif untuk merubah dan memperkaya dunianya
dengan penemuan-penemuan dibidang ilmu, teknologi, seni maupun
dalam bidang-bidang lainnya yang merupakan hasil ciptaan individu
kreatif.
Berikut ini dijelaskan pendapat para ahli mengenai faktor-faktor
apa saja yang dapat mendorong peningkatan kreativitas sebagai berikut :
1. Faktor internal individu yaitu factor yang berasal dari dalam
individu yang dapat mempengaruhi kreativitas diantaranya :
a. Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar
atau dalam individu.
b. Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan
menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya
sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense,
tanpa melakukan dari pengalaman-pengalaman tersebut.
c. Evaluasi internal yaitu kemampuan individu dalam menilai
produk yang dihasilkan diciptakan seseorang yang ditentukan
oleh dirinya sendiri, bukan karena kritik dan pujian dari orang
lain. Walaupun demikianindividu tersebut tidak tertutup
kemungkinan masukan dan kritikan dari orang lain.
2. Faktor eksternal (Lingkungan) yaitu mempengaruhi kreativitas
individu pada lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan
dan kebebasan psikologis.
Menurut Conny semiawan dalam (Susanto) dikutip oleh
Rohani (2017) meninjau faktor pendorong kreativitas dari segi
lingkungan sekolah. Ia mengemukakan bahwa kebebasan dan
keamanan psikologis merupakan kondisi penting bagi
perkembangan kreativitas.
Hurlock menyatakan bahwa kondisi yang dapat meningkatkan
kreativitas anak adalah :
a. Waktu, anak kreatif membutuhkan waktu untuk menuangkan
ide/gagasan atau konsep-konsep dan mencobanya dalam bentuk
baru atau original.
b. Kesempatan menyendiri, anak membutuhkan waktu dan
kesempatan menyendiri untuk mengembangkan imajinasinya.
Adakalanya anak tidak mau membaur dengan teman-
temannyakarena sedang melakukan sesuatu yang menarik
perhatiannya.
c. Dorongan,terlepas seberapa jauh hasil belajar anak memenuhi
standar orang dewasa, merekamemerlukan dorongan atau
motivasi untuk kreatif, bebas dari ejekan. Anak kreatif biasanya
dianggap tidak sama dengan teman lain dan mungkin berbuat
sesuatuyang aneh menurut orang dewasa dan membuat
orangtua khawatir.
d. Sarana,untuk merangsang dorongan eksperimen dan eksplorasi
perlu disediakan saranabermain. Kondisi yang dapat diciptakan
untuk meningkatkan kreativitas anak antara lain Dengan
menyediakan waktu, memberi kesempatan anak untuk
menyendiri, pemberian dorongan atau motivasi serta
penyediaan sarana. Sarana yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah melalui aktivitas menggambar sebagai salahsatu cara
yang dapat dilakukan orangtua atau guru dalam membantu
kreativitasanak usia dini.

Pendapat lain menyatakan bahwa kondisi yang dapat


mendukung dan meningkatkan kreativitas anak, yaitu :

a. Sarana belajar dan bermain disediakan untuk merangsang


dorongan eksperimen dan eksplorasi.
b. Lingkungan sekolah yang teratur, bersih, dan indah secara
lansung akan mendorong kreativitas.
c. Kemenarikan guru dalam mendidik dan memberikan
motivasi.
d. Peran masyarakat dan orangtua untuk mendukung kegiatan
ini yaitu dengan menyediakan media/bahan praktek seni
bagi putra-putrinya.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas Diintelegensi


Utami Munandar (1983: 69) mendefinisikan “Kreativitas sebagai
kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru”. Kemampuan ini yang
memungkinkan individu kreatif untuk merubah dan memperkaya dunianya
dengan penemuan-penemuan dibidang ilmu, teknologi, seni maupun
dalam bidang-bidang lainnya yang merupakan hasil ciptaan individu
kreatif.(A’yuna, 2015)
Pengertian kreativitas dapat disimpulkan sebagai segala sesuatu
berkaitan dengan cara atau upaya mengatasi berbagai masalah, mencari
kualitas kehidupan pribadi, masyarakat dan organisasi. Kreativitas
merupakan proses berpikir menemukan hal baru, hubungan baru,
mengajukan dan menguji hipotesis, metoda atau cara unik dalam
memecahkan masalah.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa terdapat kaitan antara faktor
intelegence terhadap kreativitas. Hildebrand (1999 dalam Fithriyah, 2008)
berpendapat bahwa kreativitas merupakan bagian dari kecerdasan, bahwa
creativity is part of human intellect, which hofstadler differentiates from
intelligence. “Intellect”, Hofstadler writes, “is the critical, creative, and
contemplative side of the mind”. Seseorang memiliki intelektual baik maka
ia akan semakin mudah untuk berkreasi. Semakin cerdas seseorang
semakin dapat ia menjadi kreatif. Pengaruh kecerdasan intelektual
terhadap kreativitas pernah dilakukan oleh Jauk, dkk (2011) menemukan
bahwa terdapat hubungan antara kecerdasan intelektual dan kreativitas.
Kreativitas atau perbuatan kreatif banyak berhubungan dengan
kecerdasan intelektual. Seseorang yang kreatif pada umumnya memiliki
kecerdasan intelektual yang cukup tinggi. Seseorang yang tingkat
kecerdasan intelektualnya rendah, maka kreativitasnya juga relatif kurang
(Fithriyah, 2008). Perbedaan kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh
setiap akuntan mungkin akan berpengaruh terhadap tingkat kreativitas
yang dihasilkan. Menurut Iman Setyabudi (2011) potensi dasar anak yang
sering disebut sebagai intelegensi sangat menentukan didalam anak
merespon kesulitan yang dihadapi, karena masyarakat umum sering
mengatakan bahwa intelegensi terkait dengan kemampuan otak, kepintaran
didalam memecahi masalah yang dihadapi.
Intelegensi merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah
atau untuk menciptakan karya yang dihargai dalam satu kebudayaan atau
lebih. Intelegensi juga merupakan tinkat kemampuan pengalaman
seseorang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang langsung dihadapi
dan untuk mengantisipasi masalah yang akan datang.

C. Perbedaan Jenis Kelamin Dengan Kreativitas


Menurut Rachman & Abdul (2014) Pengaruh Jenis Kelamin
Terhadap Kreativitas Berdasarkan teori trait terdapat dinamika dorongan
pembawaan atau Erg yang merupakan dorongan pembawaan primer yang
dibawa selama kelahiran (Cattel, 1979). Jenis kelamin merupakan salah
satu faktor yang menentukan intensitas dorongan pembawaan dari setiap
individu. Intensitas dorongan pembawaan yang dimiliki oleh laki-laki akan
berbeda dengan intensitas dorongan pembawa dari perempuan.
Menurut berbagai penelitian tentang kreativitas ditemukan adanya
hubungan antara perbedaan jenis kelamin dengan tingkat kreativitas baik
dalam bentuk kuantitas maupun kualitas. Laki-laki menunjukkan
kreativitas yang lebih besar daripada perempuan terutama setelah
berlalunya masa kanak-kanak. Untuk sebagian besar hal ini disebabkan
oleh perbedaan sikap dan perlakuan terhadap laki-laki dan perempuan.
Laki-laki diberi kesempatan untuk mandiri, didesak oleh teman sebaya
untuk lebih mengambil resiko dan didorong oleh para orangtua dan guru
untuk lebih menunjukkan inisiatif dan orisinalitas (Hurlock, 1993).
Pengaruh jenis kelamin terhadap kreativitas pernah dilakukan oleh
Stoltzfus, dkk (2011) yang menemukan adanya pengaruh jenis kelamin
terhadap kreativitas dimana laki-laki memiliki kreativitas lebih tinggi
daripada perempuan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara jenis
kelamin terhadap kreativitas. Perbedaan tingkat kreativitas antara akuntan
laki-laki dan perempuan mungkin berbeda dalam menyelesaikan masalah-
masalah dalam profesi.
REFERENSI

A’yuna, Q. (2015). Kontribusi Peran Orangtua Dan Guru Mata Pelajaran


Terhadap Pengembangan Kreativitas Siswa. Jurnal Ilmiah Edukasi, 1(1), 1–
19.

Rohani. (2017).Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Media Bahan


Bekas.Program Studi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA) ISSN:
2338-2163 - Vol. 05, No. 02

Rachman Aviv& Abdul Muid.(2014). Analisis Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Kreativitas Akuntan.Journal Of Accounting Volume 3,
Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 1-12 ISSN (Online): 2337-3806

Iman Setyabudi. 2011. Hubungan Antara Adversiti dan Inteligensi dengan


Kreativitas. Jurnal Psikologi. Vol. 9 No. 1

Anda mungkin juga menyukai