Anda di halaman 1dari 42

0

02
Mengadaptasi Safeward

2
kedalam layanan kesehatan jiwa Indonesia

JI
sebagai implementasi WHO-Quality Rights

SK
PD
T
PI
dr. Eka Viora SpKJ-FISQua
Psikiatri Komunitas-PP-PDSKJI
Topik Bahasan

0
1. Pendahuluan

02
2. WHO-Quality Rights
3. Menciptakan layanan kesehatan jiwa dan layanan

2
terkait yang bebas dari kekerasan (violence),

JI
pemaksaan (coercion) dan pelecehan (abuse)
4. Intervensi Pendekatan ruang nyaman (safeward)

SK
dan sensorik
5. Mengadaptasi Safeward kedalam layanan

PD
kesehatan jiwa Indonesia
sebagai implementasi WHO-Quality Rights
T
PI
PI
T
PD
SK
JI
2 02
0
PENDAHULUAN
Mengadaptasi Safeward

PENDAHULUAN kedalam layanan Keswa Indonesia


sebagai implementasi WHO-Quality

0
Rights

02
SAFEWARD WHO-QR

2
• Model dan Intervensi pada rawat inap dan WHO-QR adalah reformasi pelayanan

JI
rawat jalan terbukti efektif dalam kesehatan jiwa dan mempromosikan HAM

SK
mengurangi konflik dan penahanan bagi penyandang disabilitas psikososial,
(containment) serta meningkatkan rasa intelektual dan kognitif

PD
aman dan saling mendukung untuk pasien
dan staf Salah satu tujuan WHO-QR adalah untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan
• Terdiri dari 10 model langkah intervensi
T
kondisi HAM di fasilitas rawat jalan maupun
PI
rawat inap pelayanan kesehatan jiwa

Bersifat dinamis dan terbuka untuk di kreasikan atau


di modifikasi sesuai budaya setempat
INTEGRASI
Safewards dan WHO-QR
Dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa

0
2 02
WHO-
Safe

JI
QR
wards

SK
cultural

PD
T adaptation
PI

Pelayanan Kesehatan Jiwa Berkualitas


yang berfokus pada Keselamatanan Pasien dan Hak Azasi Manusia
Apa yang dibutuhkan untuk
pelayanan kesehatan jiwa berkualitas?

0
202
JI
SK
PD
T
PI
0
02
2
WHO-Quality Rights

JI
SK
PD
T
PI
WHO-Quality Rights

0
02
WHO RIGHTS TOOL KIT
TUJUAN

2
1. Membangun kapasitas untuk memerangi TEMA 1. Hak-hak untuk mendapatkan standar
stigma dan diskriminasi serta kehidupan yang adekuat (artikel 28 dari CRPD)

JI
mempromosikan HAM dan pemulihan TEMA 2. Hak-hak untuk menikmati kesehatan fisik
(recovery) dan mental dengan standar tertinggi (artikel 25 dari

SK
2. Menciptakan layanan dan dukungan CRPD)
berbasis komunitas yang menghormati dan TEMA 3. Hak-hak untuk melatih kapasitas legal
mempromosikan HAM dan pemulihan (hukum) dan hak-hak untuk kebebasan dan

PD
3. Meningkatkan kualitas dan kondisi hak keamanan personal dari seseorang (artikel 12 dan 14
asasi manusia di Pelayanan Keswa dari CRPD)
layanan terkait TEMA 4. Kebebasan terhadap penyiksaan,
4. Mendukung gerakan masyarakat sipil untuk kekejaman, atau perilaku yang tidak
melakukan advokasi dan mempengaruhi
T
berperikemanusiaan atau perilaku yang
pembuatan kebijakan merendahkan atau hukuman dan bentuk-bentuk
PI
5. Mereformasi kebijakan dan perundang- eksploitasi, kekerasan dan perlakuan yang salah
undangan nasional sejalan dengan CRPD TEMA 5. Hak untuk hidup mandiri dan dilibatkan
dan standar hak asasi manusia dalam komunitas (artikel 19 dari CRPD)
internasional lainnya
TEMA 4. Kebebasan terhadap penyiksaan, kekejaman, atau
perilaku yang tidak berperikemanusiaan atau perilaku yang
merendahkan atau hukuman dan bentuk-bentuk eksploitasi,
kekerasan dan perlakuan yang salah

0
02
• Standar 4.1. Pengguna layanan mempunyai hak untuk bebas dari perlakukan salah
secara verbal, mental, fisik dan seksual dan pengabaian fisik dan emosional

2
• Standar 4.2. Metode yang lain diusahakan sebagai alternatif dari penggunaan

JI
seklusi atau restrain pada penanganan kondisi krisis

SK
• Standar 4.3. ECT, psychosurgery dan prosedur medis lain yang mempunyai efek
permanen atau irreversible, baik yang dilakukan di fasilitas maupun di luar fasilitas, tidak
boleh digunakan secara salah dan hanya bisa dilakukan dengan persetujuan dari

PD
pengguna layanan secara bebas
• Standar 4.4. Tidak ada pengguna layanan yang menjadi subyek eksperimen medis atau
T
ilmiah tanpa persetujuan mereka
PI

• Standar 4.5. Petugas keamanan ditempatkan untuk mencegah penyiksaan atau


kekejaman, perilaku tidak berperikemanusiaan atau merendahkan dan segala bentuk lain
dari perilaku salah dari pengobatan
0
202
Menciptakan layanan kesehatan jiwa dan

JI
layanan terkait yang bebas dari

SK
kekerasan (violence), pemaksaan
(coercion) dan pelecehan (abuse)
PD
T
PI
• Banyak contoh kekerasan dan pelecehan dalam
layanan kesehatan jiwa dan layanan terkait di semua

0
02
negara di seluruh dunia

2
JI
• Penting untuk:

SK
• Menumbuhkan budaya keselamatan,

PD
• Keterbukaan & transparansi dalam layanan
• Memiliki strategi untuk mencegah terjadinya
T
kekerasan dan pelecehan
PI
Apakah yang

0
02
dimaksud dengan
kekerasan,

2
pemaksaan dan

JI
pelecehan?

SK
PD
T
PI

violence, coercion and abuse


0
02
• Kekerasan dan pelecehan: tindakan mengakibatkan

2
bahaya, termasuk dampak psikologis, emosional dan fisik,

JI
cedera atau bahkan kematian
• Pemaksaan: tindakan yang dilakukan yang tidak sesuai

SK
dengan keinginan seseorang
• Pengasingan dan pengurungan

PD
• Penahanan dan pengobatan paksa
• Pemaksaan ekonomi
T
• Sterilisasi, kontrasepsi atau aborsi paksa
PI

• Bentuk pemaksaan halus


0
02
• Banyak orang memandang praktik pemaksaan seperti
pengasingan dan pengurungan sebagai perlakuan kejam, tidak

2
manusiawi, merendahkan, atau penyiksaan, dan perlakuan

JI
buruk

SK
• Pelapor Khusus PBB tentang Penyiksaan menyerukan
larangan mutlak pada pengurungan dan pengasingan

PD
 Dalam bentuk apapun, kekerasan, pemaksaan dan pelecehan
T
melanggar hak asasi manusia dan sangat mempengaruhi
PI

kesehatan dan kesejahteraan individu


Kekerasan & Kekerasan & pelecehan
Kekerasan dan
Pelecehan Fisik psikologi/emosi
Pelecehan verbal
Perilaku yang dirancang
Setiap kontak yang untuk mengontrol &

0
disengaja dan tidak menundukkan orang lain Bahasa yang merendahkan,

02
diinginkan terhadap setiap melalui rasa takut, merusak, dan kasar yang
orang yang mungkin atau penghinaan, intimidasi, dan mengacuhkan dan
tidak menimbulkan cedera

2
trauma emosional; meremehkan orang lain .
atau kerusakan pada tubuh
Perilaku yang merampas

JI
hargai diri korban

SK
Kekerasan &
Penelantaran

PD
Pelecehan Seksual
Perkosaan, kekerasan seksual,
sentuhan seksual yang tidak disengaja atau tidak disengaja –
T
diinginkan, mengajak individu untuk memberikan perhatian
rentan untuk melakukan aktivitas fisik, emosional, sosial atau
PI
seksual , melakukan aktivitas medis bagi seseorang yang
seksual di depan individu yang membutuhkan perhatian
rentan tersebut, atau hanya
mengabaikan orang tersebut
PENGUCILA
PEMBERIAN N KEUANG
ECT TANPA AN
PERSETUJU

0
AN

02
PENGURUNG
AN EMOSI

2
PENGOBAT PSIKOLOGI PENGHINAA
AN PAKSA

JI
KEKERASA N
N

SK
FISIK PEMAKSAA
N

PD
PELECEHA
N
SENTUHAN
TIDAK
T
UCAPA
PANTAS SEKSU
PI
N
AL BERTERI
PENGABAI AK
AN
Mengapa kekerasan, pemaksaan dan
pelecehan terjadi dalam layanan

0
202
• Perilaku

JI
SK
• Pengetahuan dan kemampuan
• Kebijakan dan manajemen
PD
T
PI
0
02
PERILAKU

2
• Orang percaya bahwa penggunaan kekerasan, pemaksaan

JI
atau pelecehan dibenarkan atau diperlukan untuk

SK
mengendalikan perilaku yang dianggap sulit

PD
• Orang percaya bahwa kadang-kadang praktek seperti
pengasingan dan pembatasan tidak dapat dihindari
T
PI

• Dinamika kekuasaan (sikap dan manajemen)


0
02
PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN

2
JI
• Pelatihan yang tidak memadai terkait metode alternatif

SK
untuk meredakan tindak kekerasan dan situasi yang

PD
sulit
T
• Orang tidak mendapat informasi dan tidak dididik
PI

mengenai isu-isu hak asasi manusia


KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN

0
• Kurangnya pengawasan dalam layanan kesehatan jiwa

02
• Adanya kebijakan atau prosedur layanan yang

2
memperbolehkan praktek-praktek seperti pengasingan dan

JI
pengurungan, pengiriman untuk perawatan dan pengobatan
secara paksa, dll

SK
• Pelecehan dalam layanan tidak terlihat dunia luar

PD
• Adanya budaya kekerasan, pemaksaan dan pelecehan dalam
layanan
• Kurangnya staf yang bertanggung jawab mengendalikan situasi
T
yang sulit atau konflik
PI

• Kurangnya sumber daya manusia di bidang layanan kesehatan


jiwa
Situasi yang menegangkan

0
02
• Sering menyebabkan konflik yang kadang-kadang “diselesaikan”
menggunakan “kekuatan”

2
JI
• Hasil dari komunikasi yang salah dan kesalahpahaman

SK
• Berawal dari orang-orang „menjalankan peran mereka'

PD
• Muncul ketika seseorang merasa keinginan mereka tidak didengarkan
atau dihormati
T
PI

• Bila tidak ditangani dengan tepat  krisis, menyebabkan praktisi


kesehatan jiwa dan praktisi lainnya menggunakan kekuatan fisik
Pengasingan dan pengurungan Respon atas praktik
Tidak ada manfaat medis yang tidak tepat
Tidak terbukti bahwa praktek-praktek ini membantu individu dan tidak efektif

0
meningkatkan kontrol diri mereka

02
Meningkatkan perasaan tidak berdaya, takut, tertekan, frustrasi,
kemarahan dan dendam

2
Memburuknya kesehatan jiwa seseorang dan •Ancaman dan intimidasi
•Digunakan untuk memaksa

JI
sangat menghambat proses pemulihan
Mengakibatkan cedera atau bahkan kematian orang untuk melakukan atau

SK
tidak melakukan sesuatu
Membahayakan hubungan medis antara individu dan staf
•membuat orang merasa tidak
Meninggalkan luka psikologis pada staf yang menyaksikan atau berdaya, sedih, takut, dan

PD
melakukannya direndahkan

•Penanganan paksa
•Teriakan
T
•Mendorong, meraih, menarik, dan tindakan fisik
•Digunakan untuk menegaskan kontrol dan
PI
lainnya
agar didengar
•cedera
•Meningkatkan ketegangan dan membuat
orang merasa lebih tertekan atau gelisah •Dapat dengan cepat memperburuk situasi
menjadi kekerasan.
Respon yang tepat dan efektif

0
02
• Berpikir tentang keselamatan semua orang yang ada di sekitar

2
• Intervensi dini untuk memastikan bahwa situasi tidak meningkat menjadi krisis
dan untuk menghindari penggunaan pemaksaan

JI
SK
– Hormat dan empati ;
– Mendengarkan kekhawatiran dan keinginan;

PD
Memahami dan mengakui perasaan mereka;
– Menanyakan bagaimana mereka ingin didampingi/diperlakukan;
• Sabar dan memberi dukungan;
• Meyakinkan;
T
• Memberikan ruang dan waktu;
PI
• Tetap tenang;
• Menemukan solusi tanpa kekerasan
Mengenali dan menanggapi pemicu dan
tanda-tanda peringatan

0
02
• Mengidentifikasi tanda-tanda peringatan dan pemicu seseorang
akan bahaya, pergolakan atau kemarahan sesegera mungkin untuk

2
mencegah eskalasi situasi menjadi krisis

JI
• Pemicu = situasi atau rangsangan yang membuat seseorang

SK
merasa tertekan, frustrasi, marah, dan gelisah yang dapat
menyebabkan situasi genting dan menantang, contoh:


• PD
Merasa seperti tidak sedang didengarkan
Orang berbicara dengan tidak hornat
T
• Menggunakan barang kepemilikan tanpa izin
PI
• Suara keras
• Disentuh
• Tidak memiliki pilihan, kontrol atau saran
• Tanda-tanda peringatan = tanda-tanda fisik atau tanda yang terlihat

0
bahwa seseorang mungkin mengalami kesulitan, contoh:

02
• Kegelisahan
• Agitasi / Pergolakan

2
• Mondar-mandir

JI
• Sesak napas atau napas cepat

SK
• Sesak di dada
• Berkeringat…

PD
• Identifikasi pemicu dan tanda-tanda peringatan harus dilakukan
T
semua pihak, termasuk orang yang menggunakan layanan, staf,
PI

keluarga dan lainnya


Strategi kunci untuk menghindari dan

0
02
meredakan situasi genting:

2
JI
1. Pendekatan ruang nyaman dan sensorik (safewards)

SK
2. Menciptakan budaya katakan “ya” dan “mampu”
3. Rencana individu untuk mengidentifikasi dan mengelola

PD
pemicu dan tanda-tanda peringatan
4. Teknik komunikasi
T
5. Tim tanggap
PI
Intervensi

0
02
Pendekatan ruang nyaman

2
(safeward) dan sensorik

JI
SK
PD
T
PI
Safewards interventions

0
02
Merupakan sekumpulan strategi pencegahan dan

2
intervensi khusus, yang dikembangkan agar sesuai

JI
dengan beragam flashpoint yang diidentifikasi dalam

SK
model safeward

PD
Menciptakan layanan kesehatan jiwa dan
T
layanan terkait yang nyaman
PI

serta bebas dari kekerasan, pemaksaan dan pelecehan


Intervensi
Pendekatan ruang nyaman (safeward) dan
sensorik

0
Ruang nyaman: Pendekatan Sensorik

2 02
• Tempat menenangkan yang efektif • Merangsang kelima indra

JI
membantu seseorang untuk kembali untuk membantu seseorang
tenang, dan menjadi mampu merasa lebih tenang

SK
menyelesaikan masalah dengan cara- • Digunakan sebelum situasi
cara yang baik meningkat menjadi krisis

PD
• Lingkungan di mana orang merasa • hanya dapat digunakan
aman, terlindungi dan mampu dengan persetujuan
mengendalikan diri mereka sendiri
T
(informed consent) dari
• Tempat untuk menenangkan diri
PI
orang yang bersangkutan
• Digunakan bersamaan dengan
pendekatan sensorik
Safewards mengidentifikasi enam area atau
domain yang dapat mempengaruhi atau memicu
konflik

0
02
Domains

2
1. Komunitas Pasien

JI
2. Karakteristik Pasien

SK
3. Kerangka Kebijakan
Flashpoint

PD
4. Tim Kerja RS
Situasi Sosial dan Psikologis yang
5. Lingkungan Fisik timbul dari ciri- domain asal
T
yang memberikan sinyal dan
PI
perilaku konflik yang akan
6. Diluar RS terjadi sebelumnya
Safewards interventions

0
Harapan

02
Bersama yang Kata yang Kata-kata Positif
jelas lembut Talk down

2
Positive words
(Clear mutual (Soft words)
expectations)

JI
SK
Mitigasi kabar Pertemuan
Mengetahui Metode
buruk saling
satu sama lain Menenangkan
membantu

PD
(Bad news mitigation) (Know each other) Calm down methods
T Mutual help meeting
PI
Discharge
Reassurance
messages
PI
T
PD
SK
JI
202
0
Pendekatan ruang nyaman dan
sensorik

0
02
2
JI
SK
PD
T
ggzingeest.nl
PI
0
Mengadaptasi Safeward

02
kedalam layanan kesehatan jiwa

2
Indonesia

JI
SK
sebagai implementasi
WHO-Quality Rights
PD
T
PI
Inovasi Implementasi Safeward dan
WHO QR di RS Jiwa Vertikal

0
02
• Ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Terpilih dari Direktur Utama

2
• Contoh indikator Safeward & QR di RSJ dr Marzuki Mahdi-Bogor:

JI
• Tidak adanya Fiksasi maks 2x24 jam setelah masa rawat di PHCU: 90%

SK
Tidak adanya Restrain : 90%
• Tidak adanya Seklusi : 90%
• AvLOS Fase Akut: 7 hari

PD
• LOS Fase akut kurang sama dengan 7 hari: 90%
• Kejadian Risiko Perilaku Kekerasan (%)
• Terjadinya Perilaku Kekerasan : menurun
T
• Angka Konflik antara Pasien dan Staff: menurun
PI

• Kepuasan Pasien / Pelanggan : 85%


• Kepatuhan Terapi Sesuai Standar ( Kepatuhan CP ) : 80%
Inovasi Implementasi Safeward dan
WHO QR di Pelayanan Keswa Indonesia

0
02
Pelayanan Kesehatan Jiwa

2
JI
Bangsal (wards) RSJ & Bangsal Psikiatri

SK
RSJ RSU

PD
Jenis Layanan

RSU
T
Anak Remaja Dewasa Forensik Geriatri
PI
Inovasi Implementasi Safeward dan
WHO QR di Pelayanan Keswa

0
02
Workshop,

2
Pelatihan

JI
Terintegrasi
dan Implementa
dalam

SK
dukungan si pelayanan
implementa

PD
si
Evaluation
T
PI

Evaluasi tujuan untuk:


Learning Practice change Experience Effectiveness
Sustainability
Contoh
Timeline Penerapan Safewards

0
02
Workshop Safewards-WHO-QR,
Pelatihan WHO-QR

2
• Desember 2020 – Jan 2021

JI
SK
Implementasi / Penerapan

PD
• Februari April 2021 – Februari 2021
T
PI
Kesinambungan
• Februari 2021– Februari 2022
EVALUASI

0
02
Evaluasi Pelatihan

2
Pra Pelatihan Pasca Pelatihan

JI
SK
Evaluasi Penerapan / Implemnetasi

PD
Checklist (readiness, fidelity) FGD dengan konsumen dan konsultan
T
Evaluasi Kesinambungan
PI

Consumer feedback Staff feedback


INDIKATOR IMPLEMENTASI
SAFEWARD & WHO-QR

0
02
• Menurunnya angka konflik

2
antara pasien dan petugas

JI
• Menurunnya angka restraint ,

SK
seclusion & containment

PD
• Menurunnya angka
involuntary hopitalisasi
T
PI
0
02
 Setiap orang diperlakukan dengan hormat dan bermartabat
setiap saat

2
 Kita semua bisa berperan dalam mencegah kekerasan,

JI
pemaksaan dan pelecehan

SK
 Dengan melakukan penerapan WHO-QR dan Safewards, kita

PD
akan membantu menciptakan suatu lingkungan di mana hak-
hak dan kesejahteraan orang dipromosikan dan di mana staf
T
dapat melakukan pekerjaan mereka dengan baik
PI

 Semua orang dalam layanan akan mendapatkan manfaatnya!


PI
T
PD
SK
JI
202
0

Anda mungkin juga menyukai