Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

MONITORING, EVALUASI, DAN SUPERVISI PELAYANAN


KEPERAWATAN DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD dr. TJITROWARDOJO PURWOREJO

TRIWULAN I 2019

DISUSUN OLEH

INSTALASI BEDAH SENTRAL

RSUD dr. TJITROWARDOJO PURWOREJO


Jl. Jenderal Sudirman 60 Telp (0275) 321118, 325650, 325651, 322448
Fax. : 0275 325652, E-mail :rsud_tjitrowardojo@purworejokab.go.id;
webside : rsud.purworejokab.go.id

2019

19
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan
perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan,
penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan non
diskriminatif dan norma-norma agama. Pembangunan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
Tentang Kesehatan).
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajad
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan
kesehatan oleh Pemerintah dan/atau masyarakat (Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan).
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan
ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan
sosial ekonomi masyarakat yang tetap mampu meningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. Rumah Sakit memberikan pelayanan kesehatan yang
paripurna. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan
kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat,
keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan,

19
perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial
(Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit).
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan
proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Sedangkan
manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara
profesional. Dimana di dalam manajemen tersebut mencakup
kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana
yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang
seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga dan
masyarakat. Supervisi keperawatan merupakan kegiatan pengawasan
dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh
supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan, masalah
ketenagaan, dan perawatan agar pasien mendapat pelayanan yang
bermutu setiap saat. Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan
peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada
kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas (Nursalam, 2012).
Terbatasnya sumber daya Rumah Sakit, maka perlu diupayakan
agar pelayanan lebih efektif dan efisien, juga adanya desakan undang-
undang konsumen, mengakibatkan tuntutan dari masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang optimal, maka Instalasi Bedah
Sentral juga dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang
bermutu dan profesional. Oleh karena itu, Instalasi Bedah Sentral
dengan didasari Visi, Misi Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.Tjiotrowardojo Purworejo menyusun rencana kegiatan monitoring
evaluasi pelayanan keperawatan di Instalasi Bedah Sentral.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Terlaksananya peningkatan pelayanan keperawatan di Instalasi
Bedah Sentral RSUD Dr.Tjitrowardojo secara berkelanjutan dan
berkesinambungan.

19
2. Tujuan Khusus:
a. Tersusunnya sistem monitoring dan evaluasi upaya peningkatan
pelayanan keperawatan melalui pemantauan indikator
b. Menjamin terlaksananya program pelayanan keperawatan serta
monitoring kinerja individu dan unit.

19
BAB II
ISI TOPIK KEGATAN

A. Daftar topik kegiatan


Daftar topik kegiatan pelayanan keperawatan di Instalasi Bedah
Sentral, meliputi:
1. , Seluruh perawat memiliki NIRA, SIKP
2. Srubbing
3. Gowning
4. Gloving
5. Draping
6. Preparation
7. Instrumentator
8. Sirkuler
9. Kepatuhan zona steril
10. Perendaman instrument post op

B. Laporan Monitoring, Evaluasi dan Tindaklanjut Hasil Supervisi


1. Seluruh perawat memiliki NIRA, STR SIKP
No Bulan Seluruh perawat Jumlah yang Pencapaian
sudah punya
NIRA, SIKP

1 Januari 46 46 100.00%
2 Februari 46 46 100.00%
3 Maret 47 46 98.00%
4 April 53 46 86.00%

19
PERAWAT YANG MEMILIKI NIRA, SIKP
95.00%
94.00%
93.00%
92.00%
91.00%
90.00%
89.00% Kepatuhan identifikasi
pasien
88.00%
87.00%
86.00%
85.00%
Januari Februari Maret

Analisis
Selama bulan Januari – febuari, kepemilikan NIRA dan SIKP
mencapai target 100%, tapi pada bulan maret dan april menurun
karena ada karyawan yang resign dan ada penerimaan karyawan
baru pada bulan maret 1 orang dan pada bulan april ada
penambahan 6 orang. bekerja sama dengan DPK dan DPD PPNI
untuk mengeluarkan NIRA untuk kepengurusan SIKP kedinas
perijinan terpadu.

Tindak lanjut
1. Meningkatkan standar capaian hingga 100%
2. Bekerja sama dengan DPK dan DPD PPNI untuk
mengeluarkan NIRA untuk kepengurusan SIKP kedinas
perijinan terpadu.

Analisis menggunakan PDSA

Plan Mengupayakan SIKP dan NIRA100%


Do a. Sosialisasi pentingnya NIRA dan SIKP
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses
pembuatan
Study Input : Perawat punya nira dan sikp
Proses : Pembayaran, pendaftaran angaota PPNI,
rekomendasi DPK,DPD PPNI terus ke perijinan satu pintu
Output: Kepemilikan NIRA dan SIKP tercapai
100%

19
Action a. Sosialisasi prosedur pembuatan nira
b. Bekerja sama dengan DPK dan DPD PPNI untuk
pembuatan NIRA
c. Pembayaran iuran angaota dari bulan januari
d. Evaluasi hasil output

2. Seluruh perawat memiliki logbook, sudah diasesor sebagai kualifikasi staf, PK


I, PK II, PK III.

No Bulan Jumlah perawat Jumlah Pencapaian


yang sudah
diasesor
1 Januari 46 0 0%
2 Februari 46 0 0%
3 Maret 47 0 0%
4 April 53 0 0%

100.00%
98.00%
96.00%
94.00%
Kepatuhan scrubingi
92.00%
90.00%
88.00%
Januari Februari Maret

Analisis
Selama bulan Januari – April perawat yang diasesormasih 0%,
Karena RS Amanah Umat belum mempunyai asesor.

Tindak lanjut
1. Meningkatkan standar capaian hingga 100%
2. Bekerja sama dengan peergroup/mitra bestari untuk asesor
perawat

19
Analisis menggunakan PDSA

Plan Mengupayakan kualifikasi staf 100%


Do a. Sosialisasi pentingnya Asesor kepada direksi
b. Mengajukan dana untuk asesor perawat
Study Input : Kurangnya pengetahuan dan kemampuan
manajemen dalam kualifikasi staf
Output: kualifikasi staf keperawatan sesuai dengan
aturan yang berlaku
Action a. Mengajukan dana ke manajemen
b. Mengajukan diasesor oleh tim Asesor dari DPD PPNI
Purworejo

3. Rapat koordinasi bidang dan unit keperawatan setiap bulan

N Bulan Rapat sekali dalam Terlaksana Pencapaian


o sebulan
1 Januari 1 1 100%
2 Februari 1 1 100%
3 Maret 1 1 100%
4 April 1 1 100%

kepatuhan time out, sign out


94.00%
92.00%
90.00%
88.00%
86.00%
84.00%
kepatuhan time out, sign out
82.00%
80.00%
78.00%
76.00%
74.00%
Januari Februari Maret

Analisis
Selama bulan Januari – April, pelaksanaan pertemuan bulanan
mencapai target 100%,

19
Tindak lanjut
1. Mempertahankan standar capaian hingga 100%

Analisis menggunakan PDSA

Plan Mengupayakan pelaksanaan 100%


Do a. Sosialisasi pentingnya pelaksanaan rapat bulanan
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
Study Input : Kuranya personil saat ditingal
Proses : Sosialisasi pentingnya pelaksanaan
Output: Kepatuhan kepala unit
Action a. Penjadwalan rapat tiap bulan
b. Rencana tindak lanjut

2. Kepatuhan gowning

No Bulan Gowning sesuai Jumlah Pencapaian


prosedur gowning
1 Januari 98 98 100%
2 Februari 98 98 100%
3 Maret 98 98 100%

kepatuhan gowning
120.00%

100.00%

80.00%

60.00%
kepatuhan gowning
40.00%

20.00%

0.00%
Januari Februari Maret

Analisis
Selama bulan Januari – Maret, Kepatuhan Gowning di kamar
operasi sudah mencapai target 100%.

Tindak lanjut
1. Mempertahankan standar capaian hingga 100%

19
2. Monitoring dan evaluasi pelaksanan Gowning

Analisis menggunakan PDSA

Plan Mempertahankan standar capaian hingga


100%
Do a. Sosialisasi pentingnya kepatuhan prosedur Gowning di
kamar operasi
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Gowning di
kamar operasi
Study Input : pelaksanaan gowning sudah sesuai SPO
Proses : Sosialisasi pentingnya kepatuhan Gowning di
kamar operasi
Output: pencapaian Gowning sudah 100%
Action a. Supervisi oleh sekretaris instalasi bedah sentral ke
semua tim perawat bedah
b. Melakukan mentorship ke perawat baru tentang
Gowning
c. Evaluasi hasil output

3. Kepatuhan gloving

No Bulan gloving sesuai Jumlah Pencap


prosedur gloving aian
1 Januari 48 48 100%
2 Februari 48 48 100%
3 Maret 48 48 100%

kepatuhan gloving
120.00%

100.00%

80.00%

60.00%
kepatuhan gloving
40.00%

20.00%

0.00%
Januari Februari Maret

19
Analisis
Selama bulan Januari – Maret, Kepatuhan gloving di kamar
operasi sudah mencapai target 100%.

Tindak lanjut
1. Mempertahankan standar capaian hingga 100%
2. Monitoring dan evaluasi pelaksanan gloving

Analisis menggunakan PDSA

Plan Mempertahankan standar capaian hingga


100%
Do a. Sosialisasi pentingnya kepatuhan prosedur gloving di
kamar operasi
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan gloving di kamar
operasi
Study Input :pelaksanaan gloving sudah sesuai SPO
Proses : Sosialisasi pentingnya kepatuhan gloving di
kamar operasi
Output: pencapaian gloving sudah 100%
Action a. Supervisi oleh sekretaris instalasi bedah sentral ke
semua tim perawat bedah
b. Melakukan mentorship ke perawat baru tentang
c. gloving
d. Evaluasi hasil output

4. Kepatuhan preparation

N Bulan preparation sesuai Jumlah Pencapaia


o prosedur preparation n
1 Januari 48 48 100%
2 Februari 48 48 100%
3 Maret 48 48 100%

19
kepatuhan preparation
120.00%

100.00%

80.00%

60.00%
kepatuhan preparation
40.00%

20.00%

0.00%
Januari Februari Maret

Analisis
Selama bulan Januari – Maret, Kepatuhan preparation
di kamar operasi sudah mencapai target 100%.

Tindak lanjut
1. Mempertahankan standar capaian hingga 100%
2. Monitoring dan evaluasi pelaksanan preparation

Analisis menggunakan PDSA

Plan Mempertahankan standar capaian hingga


100%
Do a. Sosialisasi pentingnya kepatuhan prosedur
preparation di kamar operasi
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan preparation di
kamar operasi
Study Input : pelaksanaan preparation sudah sesuai SPO
Proses: Sosialisasi pentingnya kepatuhan preparation di
kamar operasi
Output: pencapaian preparation sudah 100%
Action a. Supervisi oleh sekretaris instalasi bedah sentral ke
semua tim perawat bedah
b. Melakukan mentorship ke perawat baru tentang
c. preparation
d. Evaluasi hasil output

5. Kepatuhan draping

No Bulan draping sesuai Jumlah Pencapaian


prosedur draping

19
1 Januari 48 48 100%
2 Februari 48 48 100%
3 Maret 48 48 100%

kepatuhan draping
120.00%

100.00%

80.00%

60.00%
kepatuhan draping
40.00%

20.00%

0.00%
Januari Februari Maret

Analisis
Selama bulan Januari – Maret, kepatuhan draping di kamar
operasi sudah mencapai target 100%.

Tindak lanjut
1. Mempertahankan standar capaian hingga 100%
2. Monitoring dan evaluasi pelaksanan draping

Analisis menggunakan PDSA

Plan Mempertahankan standar capaian hingga100%


Do a. Sosialisasi pentingnya kepatuhan prosedur draping di
kamar operasi
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan draping di kamar
operasi
Study Input : pelaksanaan draping sudah sesuai SPO
Proses: Sosialisasi pentingnya kepatuhan draping di
kamar operasi
Output: pencapaian draping sudah 100%
Action a. Supervisi oleh sekretaris instalasi bedah sentral ke
semua tim perawat bedah
b. Melakukan mentorship ke perawat baru tentang

19
draping
c. Evaluasi hasil output

6. Kepatuhan sebagai instrumentator

No Bulan instrumentator sesuai Jumlah Pencapai


prosedur instrumentator an
1 Januari 47 48 97.92%
2 Februari 48 48 100%
3 Maret 48 48 100%

kepatuhan instrumentator
100.50%
100.00%
99.50%
99.00%
98.50% kepatuhan
98.00% instrumentator
97.50%
97.00%
96.50%
Januari Februari Maret

Analisis
Bulan Januari kepatuhan instrumentator di kamar operasi belum
tercapai 100%, hal ini karena sewaktu mau merendam alat post
operasi, satu alat terjatuh ke lantai. Bulan Februari - Maret,
kepatuhan instrumentator di kamar operasi sudah mencapai target
100%.

Tindak lanjut
1. Mempertahankan standar capaian hingga 100%
2. Monitoring dan evaluasi pelaksanan instrumentator

Analisis menggunakan PDSA

Plan Mempertahankan standar capaian hingga100%

19
Do a. Sosialisasi pentingnya kepatuhan prosedur
instrumentator di kamar operasi
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan instrumentator di
kamar operasi
Study Input : pelaksanaan sebagai perawat sirkuler sudah
sesuai SPO
Proses: Sosialisasi pentingnya kepatuhan instrumentator
di kamar operasi
Output: pencapaian instrumentator sudah 100%
Action a. Supervisi oleh sekretaris instalasi bedah sentral ke
semua tim perawat bedah
b. Melakukan mentorship ke perawat baru tentang
instrumentator
c. Evaluasi hasil output

7. Kepatuhan sebagai sirkuler

No Bulan sirkuler sesuai Jumlah Pencapai


prosedur sirkuler an
1 Januari 50 50 100%
2 Februari 50 50 100%
3 Maret 50 50 100%

kepatuhan sirkuler
120.00%

100.00%

80.00%

60.00%
kepatuhan sirkuler
40.00%

20.00%

0.00%
Januari Februari Maret

Analisis
Selama bulan Januari – Maret, kepatuhan draping di kamar
operasi sudah mencapaitarget 100%.

Tindak lanjut
1. Mempertahankan standar capaian hingga 100%

19
2. Monitoring dan evaluasi pelaksanan sirkuler

Analisis menggunakan PDSA


Plan Mempertahankan standar capaian hingga100%
Do a. Sosialisasi pentingnya kepatuhan prosedur sirkuler di
kamar operasi
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan sirkuler di kamar
operasi
Study Input : pelaksanaan sebagai sirkuler sudah sesuai SPO
Proses: Sosialisasi pentingnya kepatuhan sirkuler di
kamar operasi
Output: pencapaian sirkuler sudah 100%
Action a. Supervisi oleh sekretaris instalasi bedah sentral ke
semua tim perawat bedah
b. Melakukan mentorship ke perawat baru tentang
sirkuler
c. Evaluasi hasil output

8. Kepatuhan zona steril

N Bulan zona steril sesuai Jumlah zona Pencapai


o prosedur steril an
1 Januari 38 50 76%
2 Februari 44 50 88%
3 Maret 47 50 94%

kepatuhan zona steril


100.00%

80.00%

60.00%

40.00% kepatuhan zona steril

20.00%

0.00%
Januari Februari Maret

Analisis

19
Selama bulan Januari – Maret, pelaksanaan kepatuhan zona
steril belum mencapai target 100%, namun sudah ada peningkatan
dari bulan ke bulan selanjutnya. Hal ini karena perawat perawat
masih memakai sandal tidak sesuai sandal pembagian zona
steril.

Tindak lanjut
1. Meningkatkan standar capaian hingga 100%
2. Monitoring dan evaluasiperawat dalam melakukan
pelaksanaan kepatuhan zona steril
3. Meningkatkan kemampuan perawat dalam pelaksanaan
kepatuhan zona steril

Analisis menggunakan PDSA

Plan Mengupayakan pelaksanaan kepatuhan zona steril 100%


Do a. Sosialisasi pentingnya pelaksanaan kepatuhan zona
steril
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kepatuhan zona
steril
Study Input : pencapaian kepatuhan zona steril belum 100%
Proses: kurang pedulinya perawat mentaati pembagian
zona steril
Output: perawat masih memakai sandal tidak sesuai
sandal pembagian zona steril
Action a. Menambah jumlah sandal untuk masing masing
pembagian zona steril
b. Sosialisasi pentingnya kepatuhan zona steril untuk
meminimalkan terjadinya infeksi karena pembedahan
c. Supervise pelaksanaan kepatuhan zona steril
d. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kepatuhan zona
steril
e. Evaluasi hasil output

11. Kepatuhan perendaman instrumen post operasi

19
N Bulan perendaman Jumlah Pencapaia
o instrumen sesuai perendaman n
prosedur instrumen
1 Januari 50 50 100%
2 Februari 50 50 100%
3 Maret 50 50 100%

kepatuhan perendaman instrumen


post operasi
120.00%
100.00%
80.00%
kepatuhan
60.00% perendaman
40.00% instrumen post
operasi
20.00%
0.00%
Januari Februari Maret

Analisis
Selama bulan Januari – Maret, kepatuhan perendaman
instrumen di kamar operasi sudah mencapai target 100%.

Tindak lanjut
1. Mempertahankan standar capaian hingga 100%
2. Monitoring dan evaluasi pelaksanan perendaman
instrumen

Analisis menggunakan PDSA

Plan Mempertahankan standar capaian hingga100%


Do a. Sosialisasi pentingnya kepatuhan prosedur
perendaman instrumen di kamar operasi
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan perendaman
instrumen di kamar operasi
Study Input :pelaksanaan perendaman instrumen sudah sesuai
SPO
Proses: Sosialisasi pentingnya kepatuhan perendaman
instrumen di kamar operasi
Output: pencapaian perendaman instrumen sudah 100%

19
Action a. Supervisi oleh sekretaris instalasi bedah sentral ke
semua tim perawat bedah
b. Melakukan mentorship ke perawat baru tentang
perendaman instrumen
c. Evaluasi hasil output

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Upaya peningkatan pelayanan keperawatan yang dilakukan di
Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr.Tjitrowardojo saat ini sudah
mendapatkan dukungan maksimal dari pimpinan/Direktur. Seluruh
staf/pelaksana juga memberikan kerja sama dan kontribusi yang
baik. Akan tetapi masih butuh koordinasi dan tata kelola yang baik
dalam sistematika kerjanya. Kedisiplinan dalam waktu pelaporan
supervisi juga harus ditingkatkan. Kompetensi dan pengetahuan
seluruh perawat unit tentang upaya peningkatan pelayanan
keperawatan harus selalu dilaksanakan.

B. Saran

1. Memaksimalkan pertemuan rutin tim perawat sebagai upaya


sosialisasi seluruh program peningkatan pelayanan keperawatan

19
2. Mengoptimalkan upaya validasi data keperawatan sehingga data
keperawatan yang ditampilkan benar-benar bisa
dipertanggungjawabkan kepada publik
3. Sosialisasi ulang program peningkatan pelayanan keperawatan
kepada seluruh pegawai RSUD Dr.Tjitrowardojo.

Sekretaris Instalasi Bedah Sentral


RSUD dr.Tjitrowardojo Purworejo

Slamet Sarjono,S.Kep.Ns
NIP.196902251996031002

19

Anda mungkin juga menyukai