Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM KERJA IGD

.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................i

DAFTAR ISI ..............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................1


A. LATAR BELAKANG ....................................................................1
B. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS ....................................3

BAB II KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN ............................5


A. KEGIATAN POKOK ....................................................................5
B. RINCIAN KEGIATAN ..................................................................5

BAB III CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN............................................7

BAB IV SASARAN KEGIATAN ...............................................................11

BAB V JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................14

BAB VI EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN & PELAPORAN .............17

BAB VII PENCATATAN, PELAPORAN & EVALUASI KEGIATAN...............18

BAB VIII PENUTUP .................................................................................19


PROGRAM KERJA INSTALASI GAWAT DARURAT

RUMAH SAKIT BOBOHO


TAHUN 2022

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah Sakit Boboho merupakan rumah sakit kelas C berdasarkan


Surat Keputusan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dengan SK NO
1234567890 Tertanggal 02 Maret 2015 dan berdasarkan surat keputusan
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu pintu
Kabupaten Amegakure NO 0987654321 Tanggal 15 oktober 2019 tentang
ijin Operasional Rumah Sakit Kelas C. Tujuan utamanya adalah
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta
mewujudkan kesejahteraan umum melalui peningkatan derajat kesehatan
masyarakat kabupaten Amegakure dan sekitarnya.
Rumah Sakit Boboho memberikan pelayanan kesehatan secara efektif
dan efisien sejalan dengan tuntutan masyarakat atas pelayanan kesehatan
yang semakin bermutu dan di dukung sumber daya yang optimal dan
profesional.

A. LATAR BELAKANG
Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masy
arakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai
berubah. Masyarakat mulai menuntut pelayanan yang lebih baik, lebih
ramah, dan lebih bermutu. Dengan semakin meningkatnya tuntutan
masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan maka fungsi rumah sakit
sebagai pemberi pelayanan kesehatan secara bertahap perlu
ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien, serta memberi
kepuasan terhadap pasien, keluarga dan masyarakat. Hal ini membuat
setiap pelayanan di rumah sakit harus terus menerus melakukan
peningkatan dalam kualitas mutu pelayanan dan melakukan inovasi
dalam pelayanan kesehatan.
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat adalah keadaan gawat darurat
medik merupakan peristiwa yang dapat menimpa seseorang atau kelompok
orang dengan tiba-tiba yang dapat membahayakan jiwa sehingga
memerlukan tindakan yang cepat dan tepat agar dapat meminimalkan
angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu.
Dilain pihak, kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus
investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa.
Kunjungan pasien Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Boboho
selama kurun waktu 2 tahun sejak pandemi mengalami
penurunan/peningkatan/dan lain-lain.
Dengan pertimbangan untuk meningkatkan mutu pelayanan di
Instalasi Gawat Darurat perlu/harus berupaya untuk meningkatkan
kualitas pelayanan agar dapat meningkatkan/menurunkan TEMUAN
MASALAH PRIORITAS. Berkenaan dengan hal tersebut, maka Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit Boboho perlu menyusun program kerja yang
sistematis untuk mencapai target yang diharapkan, dan sebagai upaya
dalam mendukung program peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
RS Boboho.

B. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Sebagai upaya pengendalian mutu pelayanan dan keselamatan
pasien di Instalasi Gawat Darurat sehingga membantu
terselenggaranya pelayanan rawat inap/rawat jalan/bedah/dll
yang bermutu dan profesional sesuai dengan standar pelayanan
yang ditetapkan perundang-undangan dimana pasien safety
sebagai prioritas utama.
2. Tujuan Khusus :
a. Sebagai acuan bagi kepala Instalasi Gawat Darurat dalam
melaksanakan perencanaan, monitoring dan utamanya evaluasi
pengelolaan kegiatan pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.
b. Sebagai acuan dalam menganalisa capaian seluruh kegiatan
pelayanan di Instalasi Gawat Darurat, merencanakan dan
melaksanakan upaya perbaikan semua kegiatan pelayanan untuk
mencapai standart pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.
c. Terkoordinirnya kegiatan-kegiatan pelayanan dan pengelolaan di
Instalasi Gawat Darurat.
d. Peningkatan kualitas, kuantitas dan profesionalisme Sumber Daya
Manusia (SDM) sesuai standar pelayanan di Instalasi Gawat
Darurat.
e. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana & prasarana sesuai
dengan standar perawatan Instalasi Gawat Darurat.
f. Tercapainya upaya peningkatan mutu pelayanan melalui
pemantauan capaian indikator mutu di Instalasi Gawat Darurat.
g. Terlaksananya program manajemen resiko di Instalasi Gawat
Darurat.
h. Peningkatan angka kunjungan pasien di Instalasi Gawat Darurat.
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Pokok Instalasi Gawat Darurat adalah mengidentifikasi,


menganalisa, merumuskan, merencanakan, menyusun, mengusulkan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan pelayanan
di Instalasi Gawat Darurat.

A. KEGIATAN POKOK
Kegiatan Pokok di Pelayanan Instalasi Gawat Darurat adalah:
1. Peningkatan kualitas, kuantitas dan profesionalisme Sumber Daya
Manusia.
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana.
3. Pelaksanaan Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP).
4. Pelaksanaan Program Manajemen Resiko.
5. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pelayanan di Instalasi Gawat
Darurat.

B. RINCIAN KEGIATAN
1. Peningkatan kualitas, kuantitas dan profesionalisme SDM :
a. Orientasi Pegawai Baru.
b. Pendidikan dan Pelatihan sesuai kompetensi.
c. Penilaian/Evaluasi Kinerja Pegawai.
d. Perencanaan Kebutuhan Tenaga.
2. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana :
a. Perencanaan Kebutuhan dan Pemenuhan Sarana & Prasarana.
b. Pemeliharaan dan Kalibrasi Alat.
3. Pelaksanaan Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP) :
a. Penetapan Indikator Mutu Instalasi Gawat Darurat (Area
Klinis/Manajemen/Lokal).
b. Pengukuran Indikator Mutu Instalasi Gawat Darurat, meliputi;
1) Indikator Mutu Lokal/Penilaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM).
2) Indikator Mutu Wajib Nasional.
3) Indikator Mutu Area Klinis /Manajemen Unit.
c. Pencatatan dan Pelaporan Indikator Sasaran Keselamatan Pasien.
d. Pencatatan dan Pelaporan Indikator HAIs-PPI.
e. Survey Kepuasan Pelanggan.
f. Angka Kunjungan dan Kematian Pasien.
g. GDR, NDR, BOR, LOS, TOI .
h. Data 10 Besar Penyakit.
4. Pelaksanaan Program Manajemen Resiko:
a. Laporan Insiden dan Analisa Sederhana.
b. Penyusunan Risk Register.
c. Pelaksanaan Root Cause Analysis (RCA) dan atau Failure Mode
Effect Analysis (FMEA).
5. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pelayanan di ruang perawatan:
a. Rapat Rutin Internal (Bulanan/Tribulan/Semester).
b. Rapat Insidentil.
c. Rapat Evaluasi Tahunan.
BAB III

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Pelaksanaan Kegiatan Program Kerja di Instalasi Gawat Darurat dapat


dirinci sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas, kuantitas dan profesionalisme SDM
a. Orientasi Pegawai Baru
1) Orientasi Umum
Orientasi umum dilaksanakan selama satu minggu, yakni pada
minggu pertama pegawai masuk kerja. Kegiatan ini dilaksanakan
oleh Sub Bagian SDM, Pendidikan dan Pelatihan sebelum pegawai
baru diserahkan ke unit kerja.
2) Orientasi Khusus
Kegiatan akan diatur dengan penjadwalan yang telah ditentukan
oleh ruangan, meliputi pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya. Orientasi khusus ini dilaksanakan selama tiga bulan
dikurangi waktu orientasi umum, dengan menggunakan metode
preceptorship.
b. Pendidikan dan Pelatihan
1) Pendidikan Formal
- Menyusun pola kompetensi tenaga sesuai dengan latar
pendidikan staf (perawat, petugas administrasi dan cleaning
service).
- Membuat usulan kebutuhan pendidikan tenaga berdasarkan
kompetensi yang dibutuhkan.
2) Pelatihan Internal
Dikelola oleh Sub Bagian SDM, Pendidikan dan Pelatihan, dan
dilakukan di lingkungan rumah sakit. Instalasi Gawat Darurat
membuat usulan pelatihan dengan menyusun TOR/KAK dan
diajukan kepada Bidang Pelayanan melalui Kasie Pelayanan
Keperawatan.
3) Pelatihan Eksternal
Dilaksanakan melalui usulan dari Instalasi Gawat Darurat (berupa
proposal pengajuan pelatihan) atau disposisi dari pimpinan untuk
mengikuti pelatihan yang diselenggarakan di luar rumah sakit,
disesuaikan dengan kompetensi standar masing-masing unit.
c. Penilaian/Evaluasi Kinerja Pegawai
Evaluasi kinerja dilaksanakan dengan membuat Sasaran Kinerja
Pegawai tiap akhir bulan dan akhir tahun sesuai dengan format yang
ditentukan, seperti contohnya form penilaian SKP dan melaporkannya
kepada Kasie Pelayanan Keperawatan dan Kasubag SDM, Pendidikan
dan Pelatihan.
d. Perencanaan Kebutuhan Tenaga
1) Menyusun pola ketenagaan dan kompetensi
perawat/admin/cleaning service.
2) Menyusun dan merencanakan pola pengembangan jenjang karir
perawat Instalasi Gawat Darurat.
3) Menghitung kebutuhan tenaga berdasarkan analisa kebutuhan
tenaga sesuai standar yang ditetapkan rumah sakit.
4) Mengajukan permohonan penambahan jumlah tenaga kepada
Kasubbag SDM, Pendidikan dan Pelatihan melalui Kepala Bidang
Pelayanan.
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas sarana dan prasarana
a. Perencanaan kebutuhan dan pemenuhan
- Menyusun daftar inventaris alat kesehatan dan non
kesehatan/penunjang pelayanan yang ada di Instalasi Gawat
Darurat Menyusun kebutuhan alat medis dan non medis sesuai
dengan standar perawatan di Instalasi Gawat Darurat.
- Membuat usulan kebutuhan alat medis dan non medis dalam
RKBU tahunan kepada Kepala Sub. Bagian Perencanaan dan
Pengembangan, dengan persetujuan Kasie Pelayanan
Keperawatan/Kepala Bidang Pelayanan.
b. Pemeliharaan dan Kalibrasi Alat
- Memantau dan melakukan evaluasi terhadap setiap alat
kesehatan dan penunjang pelayanan yang digunakan pada setiap
shift/jam bertugas, dan didokumentasikan dengan baik.
- Menyusun dan mencatat jadwal pemeliharaan rutin dan kalibrasi
dalam buku bantu/form excel RKBU tahunan terkait Sarana dan
Prasarana, dan melakukan evaluasi pelaksanaannya. Koordinasi
dengan Instalasi Sarana dan Prasarana.
- Mengusulkan perbaikan dan kalibrasi alat kesehatan sesuai jadwal
dan kebutuhan kepada Inst. Pemeliharaan Sarana (IPS),
terlaporkan juga dalam RKBU tahunan.

3. Pelaksanaan Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)


a. Penetapan Indikator Mutu Instalasi Gawat Darurat (Area
Klinis/Manajemen/Lokal)
Penetapan Indikator Mutu Unit berdasarkan Identifikasi Prioritas
Masalah yang ingin/dapat diperbaiki, ditambah dengan indikator
mutu wajib yang telah menjadi ketetapan dan standar penilaian mutu
rumah sakit.
b. Pengukuran Indikator Mutu Instalasi Gawat Darurat
Dilakukan pencatatan dalam buku laporan/lembar instrumen/form
penilaian, selanjutnya data dicatat secara rutin dalam lembar sensus
harian (excel)/form yang sudah ditentukan (SPM, Indikator Mutu
Wajib, Indikator Area Klinis/Manajemen/Lokal), INM dan IKP. Pada
setiap awal bulan berikutnya, data direkap, dibuat analisa sederhana
dan diserahkan kepada Komite Mutu dan disimpan sebagai arsip
dokumen unit kerja.
c. Pencatatan dan Pelaporan Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
Dilakukan pencatatan dalam buku laporan/lembar instrumen/form
penilaian, selanjutnya kejadian dicatat secara rutin dalam lembar
sensus harian (excel) dan aplikasi. Pada setiap awal bulan berikutnya,
data direkap, dibuat analisa sederhana dan diserahkan kepada Tim
Keselamatan Pasien (TKPRS) atau Komite Mutu dan disimpan sebagai
arsip dokumen unit kerja/ruangan.
d. Pencatatan dan Pelaporan Indikator HAIs-PPI
Dilakukan pencatatan dalam buku laporan/lembar instrumen/form
penilaian, selanjutnya kejadian dicatat secara rutin dalam lembar
sensus harian (excel) dan aplikasi. Pada setiap awal bulan berikutnya,
data direkap, dibuat analisa sederhana dan diserahkan kepada
Komite PPI dan disimpan sebagai arsip dokumen unit kerja/ruangan.
e. Survey Kepuasan Pelanggan
Dilakukan survey dan penilaian kepuasan pelanggan melalui
kuisioner kepuasan pelanggan kepada setiap pasien/keluarga pasien
yang dirawat di ruang Intensif. Kuisioner kemudian direkap pada
setiap awal bulan berikutnya, data dapat diolah mandiri oleh masing-
masing ruangan atau dengan pendampingan oleh Komite Mutu/Tim
Survey Kepuasan (Subag Perencanaan) RS Boboho. Survey kepuasan
pelanggan oleh tim internal dan eksternal dilakukan setiap semester.
f. Pencatatan dan Pelaporan Angka Kunjungan dan Kematian Pasien,
BOR, LOS, TOI dan 10 besar penyakit
4. Pelaksanaan Program Manajemen Resiko
Pengelolaan risiko instalasi rawat Intensif dilakukan dengan cara
melaksanakan rencana kegiatan pelayanan yang telah ditetapkan setiap
tahun. Kegiatan dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi setiap bulan.
Setiap akhir bulan dilakukan asesmen resiko dan dicatat dalam formulir
risk register dalam dua rangkap. Satu lembar diserahkan ke Komite Mutu
dan satu lembar untuk arsip unit kerja. Berdasarkan risk grading, jika
ditemukan prioritas resiko dan masalah, proses manajemen resiko
berlanjut kepada langkah pengendalian resiko, dapat berupa tahapan
RCA atau FMEA.
5. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat
Melakukan evaluasi tiap bulan/trimester/tahun, menyusun laporan
program dan atau laporan kerja setiap trimester dan semester.
a. Rapat Rutin Internal (bulanan/tribulan/semester)
- Mengundang semua staf ruang Instalasi Gawat Darurat dan unit
terkait bila perlu.
- Masing-masing PIC melaporkan capaian hasil pelapora kegitan
perbulan.
- Membahas hal-hal penting terkait penguatan tim kerja dan kendala yang
ada di Instalasi Gawat Darurat serta menyusun rencana tindak
lanjutnya.
- Dilakukan rutin setiap 1 bulan dan didokumentasikan (Undangan, Materi,
Daftar Hadir, Notulen).
b. Rapat Insidentil
Pelaksanaan rapat insidentil disesuaikan dengan kebutuhan dan
kegiatan yang bersifat insidentil atau tidak terencana.
c. Rapat Evaluasi Tahunan
Merupakan evaluasi tahunan kegiatan pelayanan di ruang Instalasi
Gawat Darurat, dan menjadi acuan bagi Kepala Ruang untuk
menyusun laporan kerja tahunan sekaligus sebagai dasar pemilihan
prioritas masalah atau rencana aksi lean hospital pada program kerja
tahun berikutnya.
BAB IV SASARAN

KEGIATAN

No Kegiatan Indikator/Sasaran Target


1. Peningkatan kualitas, 1) Semua tenaga baru di Instalasi 100%
kuantitas dan Gawat Darurat diberikan orientasi
profesionalisme umum dan khusus.
Sumber Daya Manusia 2) Capaian pendidikan dan pelatihan >20
(SDM) bagi tenaga perawat/staf ruang jam/tahun
Intensif, baik internal maupun
eksternal .
3) Data tenaga, baik jumlah dan 100%
kualifikasi yang ada di Instalasi
Gawat Darurat telah
terdokumentasikan. 100%
4) Penilaian kinerja terukur sesuai
form yang ditetapkan oleh RS. Sesuai
5) Usulan penambahan SDM sesuai Kebijakan
kebutuhan dan kompetensi yang RS
diharapkan
2. Peningkatan kualitas 1) Inventaris sarana dan prasarana 100%
dan kuantitas sarana diruang Instalasi Gawat Darurat
dan prasarana. terdokumentasikan dengan baik.
2) Evaluasi terhadap setiap alat 100%
kesehatan dan penunjang
pelayanan yang digunakan pada
setiap shift/ jam dinas
didokumentasikan dengan baik.
3) Semua alat kesehatan dan 100%
penunjang pelayanan di Instalasi
Gawat Darurat telah dilakukan
pemeliharaan rutin sesuai
usulan/RKBU.
4) Semua alat kesehatan di Instalasi
Gawat Darurat telah dilakukan 100%
kalibrasi rutin sesuai
usulan/RKBU.
5) Usulan pengadaan fasilitas, Sesuai
sarana dan prasarana dalam Kebijakan
RKBU tahunan terealisasi. RS
3. Pelaksanaan Program Tercapainya upaya peningkatan
Peningkatan Mutu dan mutu pelayanan melalui pemantauan
Keselamatan Pasien capaian indikator mutu di Instalasi
(PMKP) Gawat Darurat;
Setiap
1) Penetapan Indikator Mutu awal
Instalasi Gawat Darurat (Area tahun
Klinis/Manajemen/Lokal) dalam Setiap
Profil Indikator Mutu Instalasi bulan,
Gawat Darurat. terkumpul
2) Pengukuran Indikator Mutu setiap
Instalasi Gawat Darurat, sesuai tanggal 5
dengan form yang sudah
ditentukan (SPM, Indikator Mutu
Wajib, Indikator Area
Klinis/Manajemen/Lokal).
3) Pelaporan Indikator Sasaran
Keselamatan Pasien.
4) Pencatatan dan Pelaporan
Indikator HAIs-PPI.
5) Survey Kepuasan Pelanggan
(sesuai Permenpan No.14
Thn.2017).
6) Pencatatan dan Pelaporan Angka
Kunjungan dan Kematian Pasien,

13
GDR, NDR, BOR, LOS, TOI dan 10
besar penyakit.
4. Pelaksanaan Program 1) Terlaksananya proses asesmen Setiap
Manajemen Resiko resiko dan penyusunan risk bulan,
register Instalasi Gawat Darurat. terkumpul
2) Tersusunnya rencana program setiap
pengendalian resiko Instalasi tanggal 5
Gawat Darurat tahun 2023 (dapat
pula dijadikan sebagai rencana
program lean hospital).
5. Monitoring dan 1) Terlaksananya rapat rutin 100%
Evaluasi Kegiatan internal/bulan.
Pelayanan di Instalasi 2) Terlaksananya rapat evaluasi
Gawat Darurat tahunan.
3) Terlaksananya rapat insidentil.

14
BAB V
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
No Kegiatan 1 Ket.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12
0
A. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM
1. Orientasi Men
x x X x x x X x x x x x
pegawai baru ye-
2. Pendidikan suai
dan pelatihan x x X x x x X x x x x x kan
staf
3. Penilaian/eval
uasi kinerja x
staf
4. Pendataan x x
pola
ketenagaan
dan
perencanaan
kebutuhan
tenaga
B. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Fasilitas, Sarana dan
Prasarana
1. Monitoring
dan evaluasi
fasilitas, x x X x x x X x x x x x
sarana dan
prasarana
2. Pemeliharaan
x x X x x x x x x x x x
alat

15
3. Kalibrasi alat Menyesuaikan dengan jadwal
kalibrasi 2x/tahun

4. Usulan
x x
pengadaan
C. Pelaksanaan Program PMKP

1. Penetapan
Indikator
Mutu Unit
x x X
(Area
Klinis/Manaje
men/ Lokal)

2. Pencatatan
dan Pelaporan
Indikator x x X x x x X x x x x x

Mutu Wajib
Nasional
3. Pencatatan
dan Pelaporan
Indikator x x x x x x x x x x x x
Mutu Area
klinis
4. Pencatatan
dan Pelaporan
x x x x x x x x x x x x
Indikator
Mutu Prioritas
5. Pengukuran
Indikator
x x x x x x x x x x x x
Mutu SPM
Pelayanan
6. Pelaporan
Indikator x x x x x x x x x x x x
Sasaran

16
Keselamatan
pasien
7. Laporan
Insiden dan
x x x x x x x x x x x x
Analisa
Sederhana
8. Pencatatan
dan Pelaporan
x x x x x x x x x x x x
Indikator
Mutu HAIs-PPI
9. Survey
Kepuasan x x x x x x x x x x x x
Pelanggan
10. Angka
Kunjungan Pela-
pora
dan x x x x x x x x x x x x
n
Kematian tiap
seme
Pasien
ster
11. GDR, NDR,
BOR, LOS, x x x x x x x x x x x x
TOI
12. Data 10
besar x x x x x x x x x x x x
penyakit

D. Pelaksanaan Program Manajemen Resiko

1. Asesmen
x x x x x x x x x x x x
Resiko
2. Penyusunan
x x x X x x x x x x x x
Risk Register
3. Pengendalian
x x x X x x x x x x x x
Resiko

E. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan

17
1. Rapat rutin
Internal/ x x x X x x x x x x x x
bulanan
2. Rapat
monitoring
x
evaluasi
tahunan
3. Rapat Men
Insidentil ye-
suai
kan

18
BAB VI

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Waktu Pelaksana
No Kegiatan Pelaporan KET
Evaluasi Evaluasi
1. Peningkatan Tiap Ka Sie. Pely. Direktur
kualitas, kuantitas akhir Keperawatan, & Kabag
dan profesionalisme tahun Ka.Subag ADUM
Sumber Daya Perencanaan
Manusia (SDM) dan
Pengembangan
2. Peningkatan kualitas Tiap Ka Sie. Pely. Direktur
dan kuantitas sarana akhir Keperawatan, & Kabag
dan prasarana. tahun Ka.Subag ADUM
Perencanaan
dan
Pengembangan
3. Pelaksanaan Program Tiap Komite Mutu, Direktur Pelaporan
Peningkatan Mutu bulan Ka Sie. Pely. & Kabag setiap
dan Keselamatan dan akhir Keperawatan, ADUM tribulan/
Pasien (PMKP) tahun Ka.Subag semester
Perencanaan
dan
Pengembangan
4. Pelaksanaan Program Tiap Komite Mutu, Direktur Pelaporan
Manajemen Resiko bulan Ka Sie. Pely. & Kabag setiap
dan akhir Keperawatan, ADUM tribulan/
tahun Ka.Subag semester
Perencanaan
dan
Pengembangan

19
5. Monitoring dan Tiap Ka Sie. Pely. Direktur Pelaporan
Evaluasi Kegiatan bulan/ Keperawatan, & Kabid setiap
Pelayanan di tribulan/ Ka.Subag Pelayanan tribulan/
Instalasi Gawat semester/ Perencanaan semester/
Darurat tahunan dan tahunan
Pengembangan

20
BAB VII

PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Evaluasi program kerja ini dilakukan setiap satu bulan sekali dengan
melihat pencapaian kegiatan yang telah dilaksanakan dalam menunjang
peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Hasil pencatatan
program kerja dilaporkan ke Direktur RS Boboho melalui Kepala Bidang
Pelayanan setiap semester setelah dilakukan evaluasi setiap tiga bulan,
enam bulan dan satu tahun. Apabila dari kegiatan yang terlaksana belum
mencapai standar, tidak sesuai jadwal atau masih terdapat kendala, maka
akan dicari akar masalah dan solusinya. Kepala Ruang juga akan
melakukan analisa dan rencana tindak lanjut.
Pelaporan atas pelaksanaan kegiatan program kerja disampaikan
berupa :
1) Laporan Tribulan
Sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil kerja
Instalasi Gawat Darurat mencakup semua kegiatan selama tiga bulan
yang dilaporkan kepada kepada Direktur RS Boboho melalui Bidang
Pelayanan.
2) Laporan Semester
Sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil kerja
Instalasi Gawat Darurat mencakup semua kegiatan selama enam bulan
yang dilaporkan kepada kepada Direktur RS Boboho melalui Bidang
Pelayanan.
3) Laporan Tahunan
Sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil kerja
Instalasi Gawat Darurat mencakup semua kegiatan selama satu tahun
yang dilaporkan kepada kepada Direktur RS Boboho melalui Bidang
Pelayanan.
.

21
Kami Senantiasa Mengutamakan Keselamatan Pasien

BAB VIII

PENUTUP

Program Kerja Instalasi Gawat Darurat tahun 2022 diharapkan dapat


menjadi acuan atau Pedoman untuk melakukan evaluasi, usulan ataupun
perbaikan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien di Instalasi Gawat Darurat RS Boboho Isekai, Kabupaten Amegakure.

Mengetahui, KABID Isekai, 21 Desember 2021


KEPERAWATAN KARU Instalasi Gawat Darurat

Rmr Beib

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT BOBOHO
Nomor :….

TENTANG

PROGRAM KERJA INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

DIREKTUR RUMAH SAKIT BOBOHO

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkann visi dan misi Rumah Sakit
Boboho yang berdasarkan pada Pedoman Pelayann dan Pedoman
Pengorganisasian Rumah Sakit maka perlu disusun sebuah
Program Kerja IGD Rumah Sakit Boboho;

b. untuk mencapai maksud dan tujuan pada poin a di atas maka


dipandang perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur
tentang Program Kerja IGD Rumah Sakit Boboho.

Mengingat : 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2004 tentang


Kesehatan;

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit;

23
Program kerja Instalasi Gawat Darurat
Kami Senantiasa Mengutamakan Keselamatan Pasien

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BOBOHO


TENTANG PENETAPAN PROGRAM KERJA IGD RUMAH SAKIT
BOBOHO;

Kedua : Memberlakukan Program Kerja IGD di Rumah Sakit


Boboho sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;

Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Kegiatan dilaksanakan


oleh Manajemen dan Direksi Rumah Sakit Boboho;

Keempat : Seluruh anggaran yang ditimbulkan dari pelaksanaan program kerja


dibebankan kepada kas operasional Rumah Sakit.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kalian
Pada tanggal : 21 Desember 2021
Direktur Rumah Sakit Boboho

…………………..

Anda mungkin juga menyukai