Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN LANJUT USIA BERDASARKAN KUALITAS

PELAYANAN DI PUSKESMAS LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN


2012

Evi Kusumahati*

ABSTRAK
Laju perkembangan kesehatan di Indonesia salah satunya dicerminkan oleh peningkatan derajat kesehatan
lanjut usia termasuk di wilayah kerja Puskesmas Jayagiri Lembang. Semakin meningkatnya jumlah lanjut usia
tentu akan menimbulkan permasalahan seperti masalah ekonomi, masalah sosial budaya, masalah kesehatan dan
masalah psikologi. Permasalahan tentang kualitas pelayanan kesehatan lanjut usia di Puskesmas Jayagiri yaitu :
Masih adanya persepi bahwa program lanjut usia adalah program pengembangan bukan program prioritas,
masih kurangnya tenaga dalam pelayanan, dan fasilitas masih belum tercukupi dengan baik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel tangible (kenyataan), empathy (empati), reliability
(kepercayaan), responsiveness (cepat tanggap), assurance (jaminan) dalam kepuasan pasien.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan cara accidental sampling pada pasien lansia yang
berkunjung ke Puskesmas Jayagiri Lembang selama tahun 2012 dengan jumlah sampel sebanyak 86 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara umum, pasien yang berkunjung ke Puskesmas Jayagiri
Lembang merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan petugas kesehatan sebanyak 51,2%. Mayoritas
pasien yang berkunjung ke Puskesmas Jayagiri Lembang merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan
ditinjau dari bukti fisik (tangible) sebanyak 48,8%, Sebanyak 45,3% merasa tidak puas dengan kualitas
pelayanan yang diberikan ditinjau dari kepedulian patugas (emphaty), sebanyak 40,7% pasien merasa puas
dengan kualitas pelayanan yang diberikan ditinjau dari keandalan dan keterampilan petugas (reliability),
Mayoritas pasien merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan ditinjau dari daya tanggap petugas
(responsiveness) sebanyak 47,7%. Setengah dari pasien merasa cukup puas dengan kualitas pelayanan yang
diberikan ditinjau dari jaminan yang diberikan petugas (assurance) sebanyak 50%.

Kata kunci : Kepuasan, Kualitas Pelayanan

ABSTRACT
Health growth rate in Indonesia one of them be reflected by health improvement elderly including in
the work area of Puskesmas Jayagiri Lembang. The increase the number of elderly will has created problems as
economic problems, social problems culture, health problems and the problem of psychology. Problems of the
quality of health service elderly at Puskesmas Jayagiri : fact that there are still perception that the program
elderly is a development not priority programs, there is a lack of the power to service , and facilities still not
awarded well. This study attempts to know a variable tangible, empathy, reliability, responsiveness, assurance
security in the satisfaction of patients.
The kind of research conducted is research descriptive analytic by cross sectional approach. The
sample techniques used is by means of accidental sampling in patients elderly visit to the Puskesmas Jayagiri
Lembang for years 2012 with the sample of the as many as 86 people.
The research results show that in general, patients who going to the Puskesmas Jayagiri Lembang are
satisfied with the quality of the service provided health workers 51,2 % as much as. Most of the patients who
visit Puskesmas Jayagiri Lembang feel satisfied with the quality of the service provided in terms of physical
evidence (tangible) 48.8 % as much as. Some 45,3 % felt dissatisfied with the quality of services provided in
terms of officer concern (emphaty). As many as 40,7 % of patients are satisfied with the quality of services that
are provided in terms of the reliability of and skill the attendant (reliability).Most of the patients are satisfied
with the quality of services given in terms of responsiveness of the officers (responsiveness) as 47,7 %. Half of
patients felt quite satisfied with the quality of services given in terms of collateral provided the officers
(assurance) as 50 % .

Keyword : satisfaction, the quality of services

PENDAHULUAN lanjut usia mencapai 23,9 juta orang atau sekitar


Berdasarkan data dari Kementerian 9,77%, kemudian perkiraan pada tahun 2020
Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada tahun penduduk lanjut usia mencapai 28,8 juta orang atau
2006, di Indonesia jumlah penduduk lanjut usia sekitar 11,34%, jumlah lansia di Jawa Barat
dengan usia 60 tahun ke atas sebanyak 19 juta mencapai 2.880.548, sedangkan di Kabupaten
orang atau sekitar 8,90%, pada tahun 2010 jumlah Bandung Barat sebanyak 643.000 orang, dan

28
jumlah lanjut usia di Kecamatan Lembang sekitar kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien
15.553 orang. berdasarkan dimensi tangible (kenyataan), empathy
Semakin meningkatnya jumlah lanjut usia (empati), reliability (kepercayaan), responsiveness
akan menimbulkan permasalahan baru seperti : (cepat tanggap), assurance (jaminan) dalam
masalah ekonomi, masalah sosial budaya, masalah kegiatan program kesehatan lanjut usia di
kesehatan dan masalah psikologi. Kegiatan Puskesmas Lembang, mengidentifikasi dimensi-
pelaksanaan program dan peningkatan kesehatan dimensi kualitas pelayanan yang paling
lanjut usia merupakan kegiatan yang menyeluruh berpengaruh terhadap kepuasan pasien berdasarkan
dan terpadu untuk meningkatkan kesehatan fisik, dimensi tangible (kenyataan), empathy (empati),
mental dan sosial para lanjut usia. Kegiatan ini reliability (kepercayaan), responsiveness (cepat
dimulai di tingkat masyarakat dari, oleh dan untuk tanggap), assurance (jaminan) dalam kegiatan
masyarakat, terutama yang tergabung dalam program kesehatan lanjut usia di Puskesmas
kelompok lanjut usia di posbindu (pos pembinaan Lembang.
terpadu) dengan pembinaan puskesmas dan sistem Jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas
rujukannya sampai dengan tingkat pelayanan Lembang meliputi Desa Wangunsari 1.928 jiwa,
spesialis lanjut usia (Geriatri) yang sedang Desa Mekarwangi 1.530 jiwa, Desa Kayuambon
dikembangkan, (DEPKES RI,2010). 2.884 jiwa, Desa Lembang 5.267 jiwa, Desa
Dalam upaya mempertahankan mutu Pagerwangi 3.944 jiwa, sehingga Jumlah
pelayanan serta mempertahankan pasien sebagai keseluruhan lansia yang berada di wilayah kerja
pelanggan Puskesmas harus mampu membangun Puskesmas Lembang adalah 15.553 jiwa, kemudian
loyalitas pelanggan dengan memberikan kepuasan untuk jumlah kunjungan untuk lanjut usia oleh
kepada para pelanggannya, misal dengan Puskesmas Lembang periode Januari 2012 sampai
memberikan layanan yang mutunya lebih baik, Desember 2012 sebanyak 5.100 kali kunjungan
harganya lebih kompetitif, kecepatan dalam yaitu bulan Januari sebanyak 411 kunjungan,
melakukan layanan serta layanan yang lebih unggul Februari 300 kunjungan, Maret 389 kunjungan,
dari layanan yang sejenis. Layanan dengan mutu April 410 kunjungan, mei 425 kunjungan, Juni 429
yang kurang baik, harganya tidak kompetitif, kunjungan Juli 460 kunjungan, Agustus 452
layanan yang lambat dapat menyebabkan Kunjungan, September 463 kunjungan, Oktober
pelanggan tidak puas (Supranto,2006). 449 kunjungan, November 422 kunjungan,
Mutu pelayanan kesehatan khusunya kemudian untuk bulan Desember Sebanyak 490
pelayanan kesehatan lanjut usia dapat diidentifikasi kali kunjungan. Selanjutnya Puskesmas Lembang
dengan cara melakukan pengamatan langsung Mencatat 10 besar penyakit pada lanjut usia
terhadap petugas kesehatan yang sedang periode Januari 2012 sampai Desember 2012
memberikan pelayanan, melakukan wawancara diantaranya : hypertensi 1.084 (21,2%), ISPA 860
kepada pasien dan petugas kesehatan, mendengar (16,8%), Rhematik 750 (14,6%), Myalgia 737
keluhan pasien dengan keluarganya. Kepuasan (14,4%), Gastritis 730 (14,3%), Cephalgia 380
merupakan data yang bersifat subjektif sesuai (7,4%), Kulit 210 (4,1%), Hipotensi 152 (3,0%),
dengan jawaban yang diberikan responden Diabetes melitus 140 (2,7%), Jantung 79 (1,5%).
berdasarkan pengalamannya, dalam kegiatan Dibawah ini diuraikan jumlah kunjungan
pelayanan kesehatan lanjut usia (Supranto, 2006) pasien lanjut usia selama 2010-2012 di Puskesmas
Untuk dapat menentukan kebijakan Lembang Kabupaten Bandung Barat, seperti
pelayanan yang tepat, khususnya dalam pelayanan terlihat pada tabel 1.1 dibawah ini:
kapada pasien, diperlukan kajian tentang dimensi
kualitas pelayanan kepada pasien dalam kegiatan
program kesehatan lanjut usia di Puskesmas
Lembang. Sehubungan dengan kondisi itu,
permasalahannya adalah apakah ada pengaruh
variabel tangible (kenyataan), empathy (empati),
reliability (kepercayaan), responsiveness (cepat
tanggap), assurance (jaminan) terhadap kepuasan
pasien. Dengan demikian, orientasi penelitian ini
adalah untuk membuktikan apakah ada pengaruh

29
Tabel 1.1 TINJAUAN PUSTAKA
Batas lanjut usia menurut WHO meliputi :
Cakupan dan target kunjungan pasien lanjut usia di a. Usia pertengahan (middle age) yaitu
Puskesmas Lembang Kabupaten Bandung Barat
periode tahun 2010-2012 kelompok usia 45-59 tahun
b. Lanjut usia ( elderly) antara 60-74 tahun
c. Lanjut usia tua (old) antara 75-90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun)

A. Perubahan - perubahan yang terjadi pada


lanjut usia
1. Perubahan normal (alami) tidak dapat
dihindari.
Sumber laporan tahunan Puskesmas Lembang 2010- a. Kulit menjadi kering dan keriput.
2012. b. Rambut beruban dan rontok.
c. Penglihatan menurun sebagian atau
Dari tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa menyeluruh.
indikator pelayanan kesehatan lanjut usia di d. Indera perasaan menurun.
Puskesmas Lembang dari tahun 2010-2012 e. Daya penciuman berkurang.
mengalami turun naik jumlah kunjungan pasien f. Tinggi badan menyusut karena
lansia, dari tahun 2010 cakupan lanjut usia sebesar osteoporosis yang berakibat badan
34,5%, tahun 2011 sebesar 31,2%, dan tahun 2012 bungkuk.
sebesar 32,8% hal ini menggambarkan bahwa g. Tulang keropos massanya berkurang,
pasien lanjut usia mengalami penurunan. kekuatannya berkurang dan mudah
Terciptanya kualitas pelayanan tentunya patah.
akan menciptakan kepuasan terhadap pengguna h. Elastisitas jaringan paru-paru
layanan, kualitas layanan ini pada akhirnya dapat berkurang, napas menjadi pendek.
memberikan beberapa manfaat, diantaranya i. Terjadi pengurangan fungsi organ di
terjalinnya hubungan yang harmonis antara dalam perut.
penyedia barang dan jasa dengan pelanggan, j. Dinding pembuluh darah menebal
memberikan dasar yang baik bagi terciptanya dan terjadi tekanan darah tinggi.
loyalitas pelanggan dan membentuk suatu k. Otot jantung bekerja tidak efisien.
rekomendasi kepada pengguna jasa yang l. Terjadi penurunan organ reproduksi,
menguntungkan bagi penyedia jasa kesehatan terutama ditemukan pada wanita.
tersebut. m. Otak menyusut dan reaksi menjadi
lambat, terutama pada pria.
TUJUAN PENELITIAN n. Seksualitas tidak selalu menurun.
1. Tujuan umum
Mengetahui tingkat kepuasan pasien lanjut 2. Perubahan fisik
usia sakit di Puskesmas Lembang Kabupaten a. Sel
Bandung Barat tahun 2012. Jumlah berkurang, ukuran membesar,
2. Tujuan Khusus cairan tubuh menurun dan cairan
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien intraceluler menurun.
lanjut usia sakit ditinjau dari lima dimensi b. Kardiovaskuler
kepuasan di Puskesmas Lembang Kabupaten Katup jantung menebal dan kaku,
Bandung Barat 2012, yaitu : kemampuan memompa darah
a. Tangible (bukti fisik) menurun (menurunnya kontraksi dan
b. Empathy (empati). volume), elastisitas pembuluh darah
c. Reability (kepercayaan) menurun, serta meningkatnya
d. Responsiveness (tanggap) resistensi pembuluh darah perifer
e. Ansurance (jaminan) sehingga tekanan darah meningkat.
c. Respirasi
Otot-otot pernapasan kekuatannya
menurun dan kaku, elastisitas paru

30
menurun, kapasitas residu meningkat akomodasi menurun, lapang pandang
sehingga menarik napas lebih berat, menurun, dan katarak.
alveoli melebar dan jumlahnya l. Endokrin
menurun, kemampuan batuk Produksi hormon menurun.
menurun, serta terjadi penyempitan m. Kulit
pada bronkus. Keriput serta kulit kepala dan rambut
d. Persarafan menipis, rambut dalam hidung dan
Saraf panca indera mengecil telinga menebal. Elastisitas menurun,
sehingga fungsinya menurun serta vaskularisasi menurun, rambut
lambat dalam merespon dan waktu memutih (uban), kelenjar keringat
bereaksi khususnya yang menurun, kuku keras dan rapuh, serta
berhubungan stress. Berkurang atau kuku kaki tumbuh berlebihan seperti
hilangnya lapisan aksonmyelin, tanduk.
sehingga menyebabkan berkurangnya n. Belajar dan memori
respon motorik dan refleks. Kemampuan belajar masih ada tetapi
e. Muskuloskeletal relative menurun, memori menurun
Cairan tulang menurun sehingga karena proses encoding menurun.
mudah rapuh (osteoporosis),
bungkuk (kifosis), persendian 3. Perubahan Sosial
membesar dan menjadi kaku (atrofi Perubahan yang terjadi pada lanjut usia
otot), kram, tremor, tendon mengerut, a. Peran: post power syndrome, single
dan mengalami skelerosis. woman, dan single parent.
f. Gastrointestinal b. Keluarga: kesendirian, kehampaan.
Oesophagus melebar, asam lambung c. Teman: ketika lanjut usia lainnya
menurun sehingga daya absorpsi juga meninggal, maka muncul perasaan
ikut menurun, ukuran lambung kapan akan meninggal berada di
mengecil serta fungsi organ aksesori rumah terus-menerus akan cepat
menurun sehingga menyebabkan pikun (tidak berkembang).
berkurangnya produksi hormon dan d. Abuse: kekerasan berbentuk verbal
enzim pencernaan. (dibentak) dan non verbal (dicubit,
g. Genitourinaria tidak diberi makan).
Ginjal mengecil, aliran darah ke e. Masalah hukum: berkaitan dengan
ginjal menurun, penyaringan di perlindungan asset dan kekayaan
glomerulus menurun, dan fungsi pribadi yang dikumpulkan sejak
tubulus menurun sehingga muda.
kemampuan konsentrasi urine ikut f. Pensiun: kalau menjadi PNS akan
menurun. ada dana pensiun. Kalau tidak anak
h. Vesika urinaria cucu yang akan memberi uang.
Otot-otot melemah, kapasitasnya g. Ekonomi: kesempatan untuk
menurun, dan retensi urine prostat: mendapatkan pekerjaan yang cocok
hipertrofi pada lanjut usia 75%. bagi lanjut usia dan income security.
i. Vagina h. Rekreasi: untuk ketenangan batin.
Selaput lendir mengering dan sekresi i. Keamanan: jatuh terpeleset.
menurun. j. Transportasi: kebutuhan akan sistem
j. Pendengaran transportasi yang cocok bagi lanjut
Membrane timpani atrofi sehingga usia
terjadi gangguan k. Politik: kesempatan yang sama untuk
Pendengaran, tulang-tulang terlibat dan memberikan masukan
pendengaran mengalami kekauan. dalam sistem politik yang berlaku.
k. Penglihatan l. Pendidikan: berkaitan dengan
Respon terhadap sinar menurun, pengentasan buta aksara dan
adaptasi terhadap gelap menurun,

31
kesempatan untuk tetap belajar sesuai pekerjaan, bergaul dengan teman,dan
dengan hak asasi manusia. memenuhi undangan.
m. Agama: melaksanakan ibadah. 3. Tipe tidak puas
n. Panti jompo: merasa dibuang atau Konflik lahir bathin menentang proses
diasingkan. penuan sehingga menjadi pemarah, tidak
sadar, mudah tersinggung, sulit dilayani,
4. Perubahan psikologis pengkritik, dan banyak menuntut.
Perubahan psikologis pada lanjut
usia meliputi short term 4. Tipe pasrah
memory,frustasi, kesepian, takut Menerima dan menunggu nasib baik,
kehilangan kebebasan, takut menghadapi mengikuti kegiatan agama, dan
kematian, perubahan keinginan, depresi, melakukan pekerjaan apa saja
kecemasan. Masalah-masalah umum yang
sering dialami oleh lanjut usia. Keadaan 5. Tipe bingung
fisik lemah dan tak berdaya, sehingga Kaget kehilangan kepribadian,
harus bergantung pada orang lain. mengasingkan diri, minder, menyesal,
pasif, dan acuh tak acuh (Hamid : 2002)
a. Status ekonominya sangat terancam,
sehingga cukup beralasan untuk Faktor-faktor yang mempengaruhi
melakukan berbagai perubahan besar kondisi kesehatan dan timbulnya suatu penyakit
dalm pola hidupnya. pada lanjut usia adalah (Supraptini, 2005):
b. Menentukan kondisi hidup yang 1. Usia, dari hasil penelitian persentase lanjut
sesuai dengan perubahan status usia dengan keluhan pada kelompok 65
ekonomi dan kondisi fisik. tahun ke atas lebih tinggi dibandingkan
c. Mengembangkan kegiatan baru lanjut usia 55-65 tahun, hal ini
untuk mengisi waktu luang yang menunjukan bahwa semakin meningkat
semakin bertambah usia, maka semakin besar pula persentase
d. Belajar untuk memperlakukan anak yang mengeluh sakit.
yang sudah besar sebagai orang 2. Status ekonomi diperkirakan berpengaruh
dewasa. secara tidak langsung pada status
e. Mulai terlibat dalam kegitan kesehatan seseorang. Di daerah perkotaan
masyarakat yang secara khusus tampak sekali bahwa semakin kaya
direncanakan untuk orang dewasa. seseorang pesentase keluhan sakit pada
f. Mulai merasakan kebahagiaan dari lanjut usia semakin meningkat, hampir
kegiatan yang sesuai untuk lanjut tiga kali lebih besar dari kelompok
usia dan memiliki kemauan untuk termiskin. Sebaliknya di daerah pedesaan,
mengganti kegiatan yang lama yang semakin rendah status ekonomi semakin
berat dengan yang lebih cocok. rendah persentase keluhan sakit.
3. Selain itu status ekonomi ini akan sangat
B. Tipe lanjut usia berpengaruh terhadap pola konsumsi
Pengelompokan Lanjut Usia dalam beberapa makanan dan status gizi yang dimiliki oleh
tipe yang tergantung pada karakter dan lanjut usia. Dimana di perkotaan banyak
kondisi fisik,mental,sosial dan ekonomi yaitu terjadi kelebihan berat badan pada lanjut
: usia, sedangkan di pedesaan banyak terjadi
1. Tipe arif bijaksana kekurangan berat badan, bahkan
Kaya dengan hikmah, pengalaman, kekurangan gizi, yang pada akhirnya
penyesuaian diri dengan perubahan zaman, berpengaruh terhadap kondisi
mempunyai kesibukan, bersikap ramah, kesehatannya.
rendah hati, sederhana, dermawan, 4. Keturunan/genetik, tidak dapat dipungkiri
memenuhi undangan dan menjadi panutan. bahwa faktor genetik mempunyai
2. Tipe mandiri kontribusi terhadap lamanya hidup
Mengganti kegiatan yang hilang dengan seseorang, tetapi di lain pihak, kesehatan
yang baru, selektif dalam mencari dan aktivitas dimasa tua adalah merupakan

32
gambaran dari kejadian di masa lampau 4. Mengembangkan dan menerapkan
dan aktivitas yang dilakukan sepanjang accountable, proactive, partnership
hidupnya. marketing sesuai dengan situasi
5. Olahraga, pada usia lanjut terjadi pemasaran. Perusahaan menghubungi
penurunan masa otot serta kekuatannya, pelanggan stelah proses pelayanan
laju denyut jantung maksimal, dan terjadi terjadi untuk mengetahui kepuasan dan
peningkatan lemak tubuh. Bukti-bukti harapan pelanggan. Perusahaan
yang ada menunjukan bahwa latihan dan menghubungi pelanggan dari waktu ke
olahraga pada lanjut usia dapat mencegah waktu untuk mengetahui perkembangan
atau melambatkan kehilangan fungsional pelayanan.
tersebut. Bahkan latihan yang teratur dapat Pohan (2003) mendefinisikan
memperbaiki morbiditas dan mortalitas kepuasan pasien sebagai suatu tingkat
yang diakibatkan oleh penyakit perasaan pasien yang muncul disebabkan
kardiovaskular. Penelitian prospektif karena kinerja pelayanan kesehatan yang
membuktikan bahwa kemungkinan di dapatnya setelah pasien
ketergantungan fungsional pada lanjut usia membandingkan dengan harapan pasien
yang tidak aktif akan meningkat sebanyak terhadap kinerja pelayanan kesehatan
40-60% dibandingkan lanjut usia yang tersebut. apabila kinerja pelayanan
bugar dan aktif secara fisik. kesehatan yang diperoleh pasien sama
Latihan/olahraga dengan intensitas sedang atau melebihi dari apa yang menjadi
dapat memberikan keuntungan bagi para harapannya, maka pasien akan merasa
lanjut usia melalui berbagai hal, antara lain puas. Apabila kinerja pelayanan
status kardiovaskular, risiko fraktur, kesehatan yang diperolehnya tidak
abilitas fungsional dan proses mental. sesuai dengan harapannya, maka pasien
tidak puas dan kecewa sehingga kita
C. Kepuasan Pasien tidak dapat mengharapkan loyalitas dari
Pencapaian kepuasan pelanggan melalui pasien tersebut.
kualitas pelayanan dapat ditingkatkan dengan
beberapa pendekatan sebagai berikut (Kotler, Menurut Muningjaya (2004) ada
2009): beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan
1. Memperkecil kesenjangan - kesenjangan pengguna jasa pelayanan kesehatan, yaitu :
yang terjadi antara pihak manajemen dan 1. Penampilan fisik (Tangible), kerapihan
pelanggan, misalnya melakukan petugas, kondisi keberhasilan dan
penelitian dengan menggunakan metode keyamanan ruangan.
fokus pada konsumen yang 2. Sikap peduli (Emphaty) yang ditunjukan
mendengarkan kuesioner dalam oleh petugas kesehatan sehingga dapat
beberapa periode, untuk mengetahui menyentuh sisi emosi dari pasien. Faktor
persepsi pelayanan menurut pelanggan. ini mempunyai pengaruh pada tingkat
Demikian juga penelitian dengan kepatuhan pasien
menggunakan pengamatan bagi pegawai 3. Keandalan dan keterampilan (reliability)
perusahaan tentang pelaksaan pelayanan. petugas kesehatan dalam memberikan
2. Perusahaan harus mampu membangun pelayanan dan perawatan kesehatan.
komitmen bersama untuk menciptakan 4. Kecepatan petugas memberikan
visi didalam perbaikan proses pelayanan. tanggapan terhadap keluhan pasien
termasuk di dalamnya adalah (responsiveness).
memperbaiki cara berpikir, berperilaku, 5. Jaminan keamanan yang ditunjukan oleh
kemampuan, dan pengetahuan dari petugas kesehatan (ansurance) ketepatan
semua sumber daya manusia yang ada. jadwal pemeriksaan dan kunjungan
3. Memberi kesempatan kepada pelanggan dokter juga termasuk pada faktor ini.
untuk menyampaikan keluhan, dengan
membentuk saran dan kritik.

33
RANCANGAN PENELITIAN untuk setiap faktor yang berhubungan dengan
kepuasan pelanggan :
Jenis penelitian yang dilakukan adalah
penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan ∑
= =

cross sectional. Populasi sasaran dalam penelitian


Dimana :
ini adalah seluruh pasien lanjut usia rawat jalan di
: skor dari rata-rata tingkat
Puskesmas Jayagiri Lembang. Jumlah populasi
pelaksanaan/kepuasan
sebanyak 5.100 pasien, rata-rata per bulan adalah
: skor rata-rata tingkat
sebanyak 425 orang dari usia 60 tahun ke atas,
sampel yang digunakan dalam penelitian ini harapan
sebanyak 86 orang. Alat pengumpulan data dan ∶ jumlah responden
pengukuran data menggunakan kuesioner . Data
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2
jenis yaitu data primer dan sekunder. 2. Analisis Diagram kartesius
Pengukuran tingkat kepuasan pasien terhadap
Teknik korelasi yang digunakan adalah rumus kualitas pelayanan kesehatan lanjut usia sakit
uji korelasi Product Moment. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan importance
reliabilitas menggunakan uji statistik Cronbach performance analysis (Supranto, 2006).
Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika Perhitungan tingkat kepuasan didapatkan
memberikan nilai Cronbach Alpha >0,700 (Yamin, dengan cara penilaian tingkat kepentingan dan
2009). Uji validitas dan uji reabilitas akan hasil penilaian kinerja.rumus yang digunakan
dilakukan pada respoden pasein lanjut usia di untuk pengukuran tingkat kepuasan adalah:

Puskesmas Lembang sebanyak 30 responden. Tki = 100%

1. Analisis data
Setelah proses pengolahan data selesai,
dilanjutkan dengan proses analisis data
dengan menggunakan program komputer yang
meliputi
Analisis tingkat kepuasan pasien
berdasarkan dimensi (Tangible, Emphaty,
Reability, Responsivenes, Assurance) terhadap
kualitas pelayanan. Untuk kualitas pelayanan,
jika rata-rata kurang dari 0 = tidak puas, rata-
Keterangan :
rata = 0 kurang puas dan rata-rata > 0 maka Tki = Tingkat kepuasan
puas (Ciptono, 2003). responden
Adapun rumus yang digunakan adalah :

Xi = Skor penilaian
Tki = 100% kinerja/pelayanan yang
Dimana : diterima
Tki = Tingkat kepuasan Yi = Skor penilaian
responden kepentingan/harapan
Xi = Skor penilaian pelanggan
kinerja/pelayanan
yang diterima Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan
Yi = Skor penilaian di isi oleh skor tingkat pelaksanaan,
kepentingan/ harapan sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh
pelanggan skor tingkat harapan. Dalam penyederhanaan
rumus, maka untuk setiap faktor yang
Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan berhubungan dengan kepuasan pelanggan
diisi oleh skor tingkat pelaksanaan, sedangkan dengan:
∑ ∑
sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat = =
harapan. Dalam penyederhanaan rumus, maka Dimana :

34
: skor dari rata-rata tingkat HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pelaksanaan/kepuasan
: skor rata-rata tingkat harapan Karakteristik Responden
∶ jumlah responden Berdasarkan hasil kuesioner yang
Diagram kartesius merupakan suatu bangun disebarkan kepada pasien lanjut usia yang
yang dibagi atas empat bagian yang di batasi berkunjung ke Puskesmas Jayagiri Lembang,
oleh dua buah garis yang berpotongan tegak penulis memperoleh data karakteristik responden
lurus pada titik-titik ( , ) dimana yang terdiri dari jenis kelamin, usia, tingkat
merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat pendidikan dan pekerjaan dengan uraian sebagai
pelaksanaan atau kepuasan pelanggan seluruh berikut:
faktor atau atribut dan adalah rata-rata dari
Tabel 4.1
rata-rata skor tingkat harapan seluruh faktor Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
yang berhubungan dengan kepuasan Kelamin
pelanggan dengan
Rumus untuk menentukan dan sebagai
berikut :
∑ = 1
=
∑ = 1
=
Keterangan :
K = Banyaknya atribut kualitas pelayanan Tabel 4.2
yang berpengaruh terhadap kepuasan Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
pelanggan.
Usia Frekuensi %
Gambar 3.2 60 - 74 tahun 64 74,4
Diagram Kartesius 75 - 90 tahun 22 25,6
Keterangan : Jumlah 86 100

Bagian A adalah atribut-atribut kualitas jasa Tabel 4.3


pelayanan dengan tingkat kepentingan yang Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
tinggi sedang tingkat kinerjanya dinilai rendah, Pendidikan
kepuasan konsumen rendah.
Pendidikan Frekuensi %
Bagian B adalah atribut-atribut tingkat SD 69 80,2
kepentingan dan tingkat kinerja yang sama- SMP 4 4,7
sama tinggi sehingga konsumen merasakan
SMA 9 10,5
kepuasan untuk mempertahankan posisinya.
Bagian C adalah atribut-atribut kualitas Diploma / Sarjana 4 4,7
pelayanan memiliki tingkat kepentingan dan Jumlah 86 100
tingkat kinerja yang sama-sama rendah. Atribut
kualitas pelayanan pada kuadran ini. Tabel 4.4
Bagian D adalah atribut-atribut kualitas jasa Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
pelayanan memiliki tingkat kepentingan redah
Pekerjaan Frekuensi %
sedangkan tingkat kinerja tinggi. Dalam
pelaksanaan atribut ini di rasakan terlalu PNS 0 0,0
berlebihan padahal konsumen menganggap nya Pegawai Swasta 0 0,0
kurang penting. Pensiunan 6 7,0
IRT 41 47,7
Lainnya 39 45,3
Jumlah 86 100

35
Cukup Puas 43 50,0
Tabel 4.5
Puas 37 43,0
Kepuasan Pasien Dilihat Dari Dimensi Tangible
Jumlah 86 100
Tangible f %
Tabel 4.10
Tidak Puas 7 8,1
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas
Cukup Puas 37 43,0 Pelayanan
Puas 42 48,8
Tingkat Kepuasan f %
Jumlah 86 100
Tidak Puas 37 43,0
Tabel 4.6 Cukup Puas 5 5,8
Kepuasan Pasien Dilihat Dari Dimensi Emphaty Puas 44 51,2
Jumlah 86 100
Emphaty f %

Tidak Puas 39 45,3


Importance Performance Analysis (IPA)
Cukup Puas 20 23,3

Puas 27 31,4

Jumlah 86 100

Tabel 4.7
Kepuasan Pasien Dilihat Dari Dimensi Reliability

Reliability f %

Tidak Puas 26 30,2

Cukup Puas 25 29,1

Puas 35 40,7

Jumlah 86 100
Berdasarkan diagram kartesius di atas
dapat dijelaskan interpretasi sebagai berikut:
Tabel 4.8
Kepuasan Pasien Dilihat Dari Dimensi Kuadran A
Responsiveness
Menunjukan faktor atau atribut yang dianggap
Responsiveness f % penting oleh pelanggan namun penyedia jasa belum
Tidak Puas 11 12,8 memberikan solusi yang tepat. Atribut-atribut yang
Cukup Puas 34 39,5 termasuk dalam kuadran ini adalah item nomor:
Puas 41 47,7
(6) Petugas kesehatan menghargai pasien.
Jumlah 86 100 (7) Petugas kesehatan bersedia mendengar
keluhan pasien.
(10) Petugas kesehatan memberikan
perhatian yang baik kepada pasien
(13) Petugas menggunakan bahasa yang
Tabel 4.9 mudah dipahami.
Kepuasan Pasien Dilihat Dari Dimensi Assurance

Assurance f %
Tidak Puas 6 7,0

36
Dengan demikian, item-item tersebut perlu (16) Pasien tidak menunggu lama untuk
mendapat prioritas utama untuk diperbaiki pihak pemeriksaan
penyedia jasa.

Kuadran B Dengan demikian masalah-masalah


Menunjukan faktor atau atribut yang dianggap tersebut dibiarkan saja dan fokuskan sumber daya
penting oleh pelanggan dan penyedia jasa layanan pada masalah yang relevan, karena dianggap
telah memberikan solusi yang tepat dan unsur jasa kurang penting dan kurang memuaskan pelanggan.
tersebut telah berhasil dilaksanakan oleh penyedia
jasa. Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran Kuadran D
ini adalah item nomor: Menunjukan masalah yang tidak dianggap
penting oleh pelanggan, tetapi penyedia jasa
(1) Kebersihan ruangan di bagian kesehatan berusaha keras memberikan solusinya. Tidak ada
lansia. satupun atribut yang masuk dalam kuadran ini.
(3) Tempat kegiatan pelayanan memiliki
Berdasarkan hasil analisis data
kenyamanan ruang tunggu.
dan pembahasan yang telah dilakukan maka penulis
(4) Pelayanan buka sesuai jadwal yang
mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
ditetapkan.
(5) Pemeriksaan pasien dilaksanakan sesuai 1. Secara umum, pasien yang berkunjung ke
dengan nomor urut. Puskesmas Jayagiri Lembang merasa puas
(8) Petugas kesehatan tidak terburu-buru dalam dengan kualitas pelayanan yang diberikan
memberikan pelayanan. petugas kesehatan sebanyak 51,2%.
(9) Petugas kesehatan tidak membiarkan pasien 2. Mayoritas pasien yang berkunjung ke
menunggu antrian terlalu lama Puskesmas Jayagiri Lembang merasa puas
(12) Petugas kesehatan mempunyai dengan kualitas pelayanan yang diberikan
keterampilan yang baik ditinjau dari bukti fisik (tangible) sebanyak
(11) Petugas kesehatan mempunyai 48,8%.
keterampilan yang baik 3. Mayoritas pasien yang berkunjung ke
(14) Pelayanan pemeriksaan cepat Puskesmas Jayagiri Lembang merasa tidak
(15) Pelayanan dimulai tepat waktu puas dengan kualitas pelayanan yang
(18) Tindakan yang dilakukan tenaga diberikan ditinjau dari kepedulian patugas
kesehatan tepat sesuai kebutuhan (emphaty) sebanyak 45,3%.
(19) Sebelum melakukan pemeriksaan 4. Mayoritas pasien yang berkunjung ke
petugas minta ijin Puskesmas Jayagiri Lembang merasa puas
(20) Petugas kesehatan membuat perasaan dengan kualitas pelayanan yang diberikan
aman ditinjau dari keandalan dan keterampilan
(21) Petugas kesehatan membuat perasaan petugas (reliability) sebanyak 40,7%.
pasien aman 5. Mayoritas pasien yang berkunjung ke
Puskesmas Jayagiri Lembang merasa puas
dengan kualitas pelayanan yang diberikan
Dengan demikian item-item tersebut perlu
ditinjau dari daya tanggap petugas
dipertahankan kinerjanya oleh penyedia jasa.
(responsiveness) sebanyak 47,7%.
6. Setengah dari pasien yang berkunjung ke
Kuadran C Puskesmas Jayagiri Lembang merasa cukup
Menunjukan faktor atau atribut yang puas dengan kualitas pelayanan yang
dianggap tidak penting oleh pelanggan dan diberikan ditinjau dari jaminan yang diberikan
penyedia jasa tidak diharapkan untuk mencari petugas (assurance) sebanyak 50%.
solusinya. Atribut-atribut yang termasuk dalam
kuadran ini adalah item nomor:

(2) Tempat pelayanan mempunyai papan


informasi yang baik

37
DAFTAR PUSTAKA Kaplan, H.I., Sadock, B.J., and Grebb, J.A., 2010.
Depkes RI. 2010. Pedoman Pelayanan Kesehatan Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan
Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan II. Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid Dua.Editor :
Jakarta Dr. I. Made Wiguna S. Jakarta : Bina Rupa
Aksara
Supranto, 2006, Pengukuran Tingkat Kepuasan
Pelanggan : Untuk Menaikkan Pangsa Landefeld. 2004.Current Geriatric Diagnosis and
Pasar, Jakarta, Rineka Cipta Treatmet. USA: McGrow-Hill, 156-160

Hamid, A. Y. 2002. Buku Ajar Aspek Spiritual Lesler, Zayas, C., 2001.Comprehensive Geriatric
dalam Keperawatan.Jakarta: Widya Medika Assessment.USA : McGraw Hill Companies,
465-475
Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran.
Jakarta : Erlangga Nugroho, W. 2008. Keperawatan gerontik dan
geriatrik. Edisi dua. Jakarta: EGC.
Muninjaya, A.AG., 2004, Manajemen Kesehatan,
Jakarta :EGC Yamin. 2009. SPSS Complate Teknik Analisis
Statistik Terlengkap dengan Software SPSS,
Maryam, R. S., Ekasari, M. F., Rosidawati., Jakarta: Salemba Infotek
Jubaedi, A., & Batubara, I. 2008. Mengenal
usia lanjut dan perawatanya. Jakarta:
Salemba Medika.

38

Anda mungkin juga menyukai