Anda di halaman 1dari 7

COMPLEMENTARY NURSING INTERVENSIONS TO IMPROVE THE SLEEP QUALITY

ON HEMODIALYSIS PATIENT
(Intervensi Keperawatan Komplementer Untuk Menoingkatkan Kualitas Tidur Pasien
Dengan Hemodialisis)

Oleh: Ns. Nurul Hidayah, M.Kep

PENDAHULUAN
Gagal Ginjal Kronis (CKD) adalah salah satu masalah kesehatan yang paling serius.
Meningkatnya prevalensi CKD di negara maju maupun berkembang menjadi ancaman dan
epidemik global. CKD sangat mempengaruhi kesehatan, gaya hidup dan kesejahteraan pasien,
sehingga menurunkan kualitas hidup mereka. Kemajuan teknologi dalam pengembangan terapi
hemodialisa meningkatkan harapan hidup pasien. Hemodialisa umumnya dilakukan tiga kali
dalam seminggu selama 4-6 jam setiap sesinya [1]. Hemodialisa merupakan terapi yang mahal,
memakan waktu serta prosedurnya harus dilakukan beberapa kali dalam seminggu selama-
lamanya [2]. Merawat pasien dengan CKD memerlukan kepekaan dan penilaian terus-menerus,
perencanaan, intervensi serta pendidikan pasien secara continue, sehingga peran perawat sangat
penting untuk menghadapi pasien dengan segala keluhannya [3].
Komorbiditas yang paling umum diamati pada pasien dengan CKD salah satunya adalah
gangguan tidur. Gangguan tidur merupakan masalah utama, diperkirakan mempengaruhi hingga
15-30% orang dewasa laki-laki dan sampai 5-15% orang dewasa perempuan [4]. Hal ini ditandai
dengan obstruksi berulang pada saluran napas bagian atas saat tidur dan sering menyebabkan
desaturasi oksigen, sehingga pasien sering terbangun, tidur terfragmentasi dan kantuk di siang hari
yang berlebihan [5]. Beberapa percobaan klinis yang telah dirancang menggunakan intervensi
keperawatan komplementer untuk meningkatkan kualitas tidur, menunjukkan bahwa aromaterapi,
akupunktur, akupresur, pijat, latihan fisik dan yoga telah memperbaiki kualitas tidur pada pasien
dewasa (Nalaka S. Gooneratne, MDMSc, 2011). Intervensi keperawatan komplementer untuk
meningkatkan kualitas tidur pada pasien dengan hemodialisa, dapat menjadi pertimbangan sebagai
alternatif intervensi karena minimalnya efek samping, mudah dalam proses pelaksanaan dan
pembiayaan yang lebih efisien.
Berikut adalah analisa intervensi komplementer berdasarkan hasil penelitian 5 tahun
terakhir.
No Penulis, Tahun Perlakuan Kontrol Sampel Metode Hasil
Penelitian Yang diukur Temuan
1. Gamze Muz, Memberikan Perawatan rutin 62 pasien Randomized 1. Intensitas nyeri yang 1. Penurunan secara signifikan skor
Sultan Tasci, 2017 aromaterapi (usual controlled hemodialysis yang controlled dirasakan secara kelelahan yang diukur dengan VAS
(jeruk manis and care) yang telah memenuhi study subjektif, diukur pada kelompok study, namun
“Effect of minyak lavender) dilakukan pada kriteria inklusi, dengan Visual sebaliknya terjadi peningkatan skor
aromatherapy via yang diberikan n=35 dibagi menjadi Analog Scale (VAS) kelelahan yang dihitung dengan
inhalation on the secara inhalasi kelompok study 2. Kelelahan (fatigue), VAS pada kelompok kontrol.
sleep quality and selama 2 menit n=27 dan kelompok diukur dengan Piper 2. Rata-rata skor menurun signifikan
fatigue sebelum tidur kontrol n=35 fatigue scale (PFS) pada kelompok yang telah di beri
level in people dalam waktu 1 perlakuan daripada di awal
3. Kualitas tidur
undergoing bulan 3. Penurunan secara signifikan skor
Pittsburgh Sleep
hemodialysis” PSQI pada dua kelompok, namun
Quality Index (PSQI)
pada kelompok study skor PSQI
lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok kontrol.

2. Zahra Arab, Ali Memberikan Kelompok 108 Randomized 1. Kualitas tidur diukur 1. Terdapat perbedaan signifikan dari
Reza Shariati, Akupresur yang Plasebo Pasien hemodialisis control trial dengan Pittsburgh total skor PSQI di kelompok setelah
Hamid Asayesh, dilakukan 3 kali akupresur dibagi secara acak (RCT) Sleep Quality Index perlakuan (p<0.001).
Mohammad Ali dalam seminggu (akupresur palsu) menjadi tiga (PSQI) 2. Terdapat perbedaan signifikan dari
Vakili, selama 1 bulan n=30dan kelompok: true 2. Health-related total skor PSQI antara kelompok
Hamidreza pada pasien kelompok tanpa akupresur n=32, quality of life yang true akupresure dan plasebo
Bahrami- selama perlakuan n=32. plasebo diukur dengan akupresur (p<0.001).
Taghanaki, Hoda hemodialisa. akupresur n=30, dan questioner (SF36) 3. Tidak ada perbedaan total skor PSQI
Azizi, 2017 kelompok tanpa antara kelompok plasebo akupresur
“A sham- perlakuan n=32 dan kelompok tanpa perlakuan.
controlled trial of 4. Pada kuesioner kualitas hidup
acupressure on (SF36) 7 point dar i 10 poin
the quality of sleep terdapat perubahan signifikan antara
and life in kelompok sebelum dan sesudah
haemodialysis perlakuan.
patients”
3. J A Widjaja, Akupuntur yang Kelompok 28 pasien Double blind, 1. Kualitas tidur diukur 1. Perbedaan signifikan ditemukan
C Simadibrata, dilakukan pada akupuntur palsu hemodialysis yang Randomized dengan Pittsburgh pada skor PSQI (4,20 ± 2,27 vs
A Srilestari, titik HT7 dilakukan menderita insomnia, control trial Sleep Quality Index 11,23 ± 3,37); p = 0.000) antara
M B H Marbun, Shenmen, dengan jarum ditentukan secara (RCT) (PSQI) kelompok akupunktur dan kelompok
2017. PC6 Neiguan, ditusuk ke dalam random menjadi 2 2. Kualitas Hidup kontrol pada akhir periode
GV20 Baihui, Perban perekat kelompok yaitu diukur dengan perlakuan.
“The effect of and EX-HN1 dan kelompok true questioner 2. Perbedaan signifikan ditemukan
acupuncture Sishenchong diaplikasikan akupuntur dan WHOQoL-BREF pada skor WHOQOL-BREF (94,53
treatment for ditusukkan pada titik yang yang dinilai sebelum ± 10,08 vs 82,69 ± 11,90); p =
insomnia in sampai sama seperti kelompok pengobatan, setelah 0,008) antara kelompok akupunktur
chronic kedalaman di pada kelompok akupuntur palsu. perawatan kelima, dan kelompok kontrol pada akhir
hemodialysis mana sensasi akupunktur, dan pada akhir periode perlakuan.
patients” jarum dirasakan. namun tanpa pengobatan. 3. Treatment akupunktur efektif
Jarum dibiarkan kontak dengan meningkatkan kualitas tidur dan
tertinggal di Kulit. Jarum kualitas hidup untuk pasien
tempat selama 30 dibiarkan hemodialisis kronis dalam penelitian
menit baru tertinggal di ini
dikeluarkan. tempat selama 30
Dilakukan 2 kali menit baru
dalam seminggu dikeluarkan
selama 5 minggu.
4. Kevser Sevgi Memberikan Kelompok 110 pasien yang Randomized, 1. Tingkat kelelahan 1. Skor posttest rata-rata kelompok
Unal, Reva Balci pijat refleksi control yang telah memenuhi Controlled, yang diukur dengan pijat punggung pada kelelahan dan
Akpinar, 2016. pada kaki dan tidak kriteria inklusi Experimental Visual Analog Scale energi berdasarkan Visual Analog
pijatan pada mendapatkan penelitian ini, Study Fatigue (VASF) Scale Fatigue (VASF) menunjukkan
“The effect of foot punggung pada perlakuan pijat Sampel secara acak 2. Kualitas tidur diukur bahwa pijat punggung mengurangi
reflexology and pasien dua kali refleksiologi dan dibagi dalama tiga dengan Pittsburgh kelelahan dan meningkatkan
back massage on seminggu selama pijat punggung n kelompok, yaitu: Sleep Quality Index energinya (p <0,001)
hemodialysis empat minggu. = 35 kelompok (PSQI) 2. Perbedaan skor rata-rata antara
patients fatigue refleksologi kaki pretest dan posttest PSQI dalam
and sleep quality” (n = 36), kelompok kelompok dan selisih antara Skor
pijat punggung (n = rata-rata posttest kelompok secara
37) dan kelompok statistik signifikan (p <0,001).
kontrol 3. Hasil penelitian menunjukkan
(n = 37). bahwa Pijat Refleksi kaki dan pijat
namun kemudian 5 punggung dapat meningkatkan
pasien drop out: 1 kualitas tidur dan mengurangi
dari kelompok kelelahan pasien hemodialisis
refleksiologi kaki (n
= 35),, 2 dari pijat
punggung (n = 35)
dan 2 dari kelompok
control (n = 35).
5. Elham Amini, Iraj Progresive Kelompok Penelitian ini Double blind 1. Kualitas tidur 1. Temuan dalam penelitian ,
Goudarzi2, Reza Muscle kontrol yang melibatkan 100 clinical trial diukur dengan kecemasan umum, sifat kecemasan,
Masoudi, Ali Relaxation tidak mendapat pasien gagal ginjal Pittsburgh Sleep daerah kecemasan, dan Beck
Ahmadi, Ali (PMR) dan perlakuan kronik dengan Quality Index anxiety secara signifikan lebih
Momeni 2016. latihan senam apapun hemodialysis yang (PSQI) rendah setelah intervensi daripada
aerobic setiap disampling secara 2. Ansietas diukur sebelumnya di kelompok PMR
“Effect of hari selama 60 acak menjadi 3 dengan Beck dengan nilai signifikasi (p <0,05)
Progressive hari. kelompok: senam Anxiety 2. Dalam kelompok latihan aerobik,
Muscle Relaxation aerobic (n: 32), 3. Kelelahan yang kecemasan Beck secara signifikan
and Aerobic PMR diukur dengan lebih rendah setelah intervensi dari
Exercise on (n: 33), dan kontrol Piper and Rhoten sebelumnya (p <0,05) .
Anxiety, Sleep (n: 35) Fatigue Scale 3. Skor kelelahan Piper tidak berbeda
Quality, and (PRFS) nyata antara sebelum dan sesudah
Fatigue in intervensi.
Patients with 4. skor untuk kualitas tidur menurun
Chronic Renal secara signifikan setelah intervensi
Failure dalam kelompok latihan PMR dan
Undergoing aaerobik, sehingga menunjukkan
Hemodialysis” peningkatan kualitas tidur yang
signifikan (p <0,05).
Berdasarkan review terhadap 5 artikel jurnal, didapatkan data yaitu semua penelitian
menggunakan metode randomized control trial (RCT). Jika ditinjau dari segi pemilihan metode 5
artikel penelitian tersebut memiliki kualitas yang baik karena penelitian RCT adalah urutan teratas
level of evidence. Seluruh artikel juga menggunakan kelompok kontrol, dimana 2 penelitian
menggunakan kelompok placebo (palsu) perlakuan sebagai kelompok kontrol dan 3 penelitian
menggunakan kelompok tanpa perlakuan sebagai kelompok kontrol. Seluruh artikel penelitian
menggunakan pemilihan sampel secara random/ acak.
Parameter/ instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas tidur dalam 5 artikel
penelitian yang direview seragam, yaitu seluruhnya menggunakan Pittsburg Scleep Quality Index
(PSQI). Parameter yang digunakan memiliki tingkat validasi yang baik dalam mengukur kualitas
tidur. PSQI menyediakan ukuran kuantitatif kualitas tidur, dan dapat dilakuka secara cepat dalam
mengidentifikasi kualitas tidur yang baik atau buruk.
Hasil review kelima artikel penelitian didapatkan, pada seluruh penelitian terjadi
penurunan signifikan Skor PSQI dengan nilai signifikasi (p<0.001) sehingga intervensi
keperawatan komplementer (aromaterapi, akupresur, akupuntur, pijat refleksi dan PMR terbukti
meningkatkan kualitas tidur pada pasien dengan hemodialisis.

PEMBAHASAN
Gangguan tidur pada pasien dengan hemodialisa sering dikaitkan dengan kecemasan,
kelelahan dan depresi. Terdapat beberapa penelitian tentang intervensi keperawatan komplementer
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur pada pasien dengan hemodialisa seperti
dijelaskan diatas. Intervensi untuk meningkatkan kualitas tidur dengan menggunakan aromaterapi
dalam hal ini menggunakan minyak jeruk manis dan lavender terbukti secara signifikan dapat
meningkatkan kualitas tidur pada pasien dengan hemodialisa, hal ini ditunjukkan dengan
menurunnya nilai PSQI setelah dilakuan intervensi. Aromaterapi ini juga terbukti dapat
menurunkan kelelahan pada pasien dengan hemodialisis, hal ini ditunjukkan dengan menurunnya
skor PFS dan VAS pada kelompok study, akan tetapi intervensi ini efektif dilakukan dalam waktu
1 bulan dan belum ada penelitian lagi dalam waktu lebih dari itu. Pada intervensi akupresur
penurunan signifikan skore PSQI juga ditemukan pada kelompok study, akan tetapi untuk variabel
kualitas hidup, akupresure tidak signifikan dapat meningkatkan kualitas hidup, hal ini ditunjukkan
tidak keseluruhan point dalam kuesioner WHOQoL-BREF signifikan. Pada intervensi berikutnya,
akupuntur digunakan sebagai intervensi untuk insomnia. Penelitian ini adalah penelitian pertama
yang dilakukan di Indonesia, dengan hasil yang menunjukkan bahwa akupuntur efektif untuk
meningkatkan kualitas tidur pasien dengan hemodialisa dibandingkan dengan kelompok kontrol
dan plasebo akupuntur. Pada intervensi pijat refleksiologi kaki dan punggung dua intervensi
tersebut signifikan meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi tingkat kelelahan pasien dengan
hemodialisa. Sedangkan intervensi terakhir yaitu PMR, PMR berhasil meningkatkan kualitas tidur
dan menurunkan kecemasan secara signifikan tetapi hasil pengukuran pada kelelahan dengan PFS
tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada awal dan akhir test. Dengan demikian ke 5
intervensi keperawatan komplementer diatas signifikan meningkatkan kualitas tidur pada pasien
dengan hemodialisa.
Keterbatasan dalam artikel penelitian yang direview adalah, lama waktu yang digunakan
dalam perlakuan pada responden pada kelima penelitian tersebut hanya dilakukan selama 4
minggu dan belum ada penelitian yang mengukur keefektifan perlakuan setelahnya, sehingga saat
ini kelima intervensi komplementer masih efektif dalam waktu satu bulan dan belum diketahui
untuk waktu selebihnya. Selain itu, hasil penelitian tersebut tidak dapat sepenuhnya diterapkan
pada pasien secara umum (general), karena kemungkinan terjadinya bias pada beberapa penelitian
sangat dimungkinkan. Hal ini dapat disebabkan karena kurang homogennya sampel penelitian.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur pada pasien dengan hemodialisa, misalnya,
responden yang terlibat dalam penelitian sudah mengalami berbagai kondisi patologis seperti
adanya gangguan kardivaskuler, komplikasi penyakit lain, dll. Keterbatasan lain adalah efektifitas
setiap intervensi tentu dipengaruhi oleh penyebab masalah dari gangguan tidur pasien, dalam
penelitian yang dirivew perbedaan jenis insomnia dan penyebab gangguan tidur lain yang di alami
pasien belum ditentukan dengan jelas dan tidak diketahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap signifikansi analisis hasil penelitian.

IMPLIKASI TERHADAP PRAKTIK KEPERAWATAN


Berdasarkan hasil penelitian yang telah ditelaah, menunjukkan bahwa intervensi
keperawatan komplementer (aromaterapi, akupresur, akupuntur, pijat refleksi, dan PMR) terbukti
efektif dalam meningkatkan kualitas tidur pada pasien dengan hemodialisis. Walaupun terdapat
beberapa kelemahan dan keterbasan dalam penelitian, namun kesimpulan ini dapat diambil dari
pertimbangan beberapa parameter yang telah diukur saat penelitian seperti metode penelitian yang
digunakan, penggunaan kelompok kontrol, pemilihan sampel secara random, ataupun durasi
penelitian.

KESIMPULAN
kesimpulan yang dapat diambil adalah Intervensi keperawatan komplementer merupakan
modalitas dalam penatalaksanaan/ pengobatan sekunder yang dapat diterapkan dan dilakukan
untuk meningkatkan kualitas tidur pada pasien dengan hemodialisa. Intervensi keperawatan
komplementer melalui aromaterapi, akupresur, akupuntur, pijat refleksi, dan PMR dapat
menurunkan skor PSQI, dengan perubahan secara signifikan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] B. Young-Hyeon, S. M. Lee, and J. Il Jo, “Aerobic training during hemodialysis improves
body composition , muscle function , physical performance , and quality of life in chronic
kidney disease patients,” J. Phys. Ther. Sci., vol. 27, pp. 1445–1449, 2015.
[2] A. N. Hogan, W. R. Fox, L. P. Roppolo, and R. E. Suter, “E mergent D ialysis and its I mpact
on Q uality of L ife in U ndocumented P atients with E nd -S tage R enal D isease,” vol. 27,
no. 1, pp. 39–44, 2017.
[3] C. D. Neyhart, L. McCoy, B. Rodegast, C. A. Gilet, C. Roberts, and K. Downes, “A new
nursing model for the care of patients with chronic kidney disease: the UNC Kidney Center
Nephrology Nursing Initiative,” Nephrol Nurs J, vol. 37, no. 2, p. 121–30; quiz 131, 2010.
[4] P. E. Peppard, T. Young, J. H. Barnet, M. Palta, E. W. Hagen, and K. M. Hla, “Increased
prevalence of sleep-disordered breathing in adults,” Am. J. Epidemiol., vol. 177, no. 9, pp.
1006–1014, 2013.
[5] N. T. Fonseca et al., “A systematic review of sleep disorders in patients with chronic kidney
disease undergoing hemodialysis.,” J. Phys. Ther. Sci., vol. 28, no. 7, pp. 2164–70, 2016.
[6] A. Manuscript and A. D. Control, “NIH Public Access,” vol. 193, no. 1, pp. 118–125, 2011.
[7] Buysse D.J., Reynolds C.F., Monk T.H., Berman S.R., dan Kupfer D.J. (1988). The
Pittsburgh Sleep Quality Index: a new instrument for psychiatric practice and research.
Psychiatri Research. [serial online].
http://xa.yimg.com/kq/groups/20795556/421574977/name/psqi+article.pdf
[8] Eti Arslan, F., & Karadakovan, A. (2010). Dahili ve Cerrahi Hastalıklarda Bakım. Adana:
Nobel Kitapevi.

Anda mungkin juga menyukai