Anda di halaman 1dari 10

JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020

Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana


ISSN 2615-6571 (Online), ISSN 2615-6563 ((Print)
Tersedia online di http://ojs.ukmc.ac.id/index.php/JOH

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA PADA


TENAGA KESEHATAN

RELATHIONSHIPS OF PERCEPTION AND DISASTER PREPAREDNESS


AMONG HEALTH WORKER

I Made Dwie Pradnya Susila1, I Made Adi Wahyu Udaksana2, Nur A’ini3
123
Program Studi S1 Keperawatan, STIKES Bina Usada Bali
Email: dwiepradnya@gmail.com

Submisi: 25 Januari 2020 ; Penerimaan: 3 Februari 2020; Publikasi : 14 Februari 2020

ABSTRAK

Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat rawan terjadi bencana alam,
letaknya secara geografis berada di antara dua benua dan pertemuan lempeng api. Kabupaten
Badung merupakan pintu utama masuknya para wisatawan ke Bali sehingga perpindahan
penduduk di Kabupaten Badung menjadi sangat tinggi. Kabupaten Badung tercatat sebagai
penyumbang bencana tertinggi di Provinsi Bali maka diperlukan kesiapsiagaan bencana untuk
mengurangi korban dan kerugian material. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan persepsi dengan kesiapsiagaan bencana pada tenaga kesehatan ambulans desa. Metode
Survey cross sectional dilakukan pada 49 tenaga kesehatan ambulans desa yang dipilih secara total
sampling di wilayah kerja Kecamatan Petang dan Abiansemal. Pengumpulan data dilakukan pada
bulan Mei 2019 dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat
dengan chi square dan multivariat dengan regresi logistik biner. Hasil Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hanya 42,9% tenaga kesehatan yang memiliki tingkat kesiapsiagaan bencana
tinggi. Persepsi manfaat berhubungan dengan kesiapsiagaan bencana (AOR=16,1; 95%CI: 1,83-
141,35). Kesimpulan Persepsi manfaat berhubungan dengan kesiapsiagaan bencana.

Kata kunci: persepsi manfaat, kesiapsiagaan bencana, tenaga kesehatan

ABSTRACT

Background Indonesia is a country which is frequently to natural disasters, geographically located


between two continents and the plate of fire. Badung Regency is the main entrance of tourists to
Bali so that the population movement in Badung Regency is very high. Badung Regency is
recorded as the highest contributor to disasters in Bali Province so disaster preparedness is
needed to reduce casualties and material losses. Objectives This study aims to determine the
relationship of perception with disaster preparedness in village ambulance health workers.
Method Cross sectional survey was conducted on 49 village ambulance health workers who were
selected in total sampling in the working area of Petang and Abiansemal Districts. Data collection
was conducted in May 2019 using a questionnaire. Data analysis was performed univariate,
bivariate with chi square and multivariate with binary logistic regression. Results The results
showed that only 42.9% of health workers had high levels of disaster preparedness. Perceived
benefits related to disaster preparedness (AOR = 16.1; 95% CI: 1.83-141.35). Conclusion The
perception of benefits is related to disaster preparedness.

Keywords: perception of benefits, disaster preparedness, health workers

91 | I Made Dwie Pradnya Susila, I Made Adi Wahyu Udaksana, Nur A’ini : Persepsi Manfaat
Berhubungan Dengan Kesiapsiagaan Bencana Pada Tenaga Kesehatan
JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020
PENDAHULUAN memiliki peran yang penting sebagai
Indonesia merupakan salah satu jalur arteri untuk evakuasi korban
negara yang sangat rawan terjadi bencana yang terjadi di Kecamatan
bencana alam, letaknya secara Petang menuju Rumah Sakit Umum
geografis berada di antara dua benua Mangusada. Situasi ini menuntut
dan pertemuan lempeng api. Tahun tenaga kesehatan untuk selalu siap
2016 tercatat 2.334 terjadi bencana siaga menghadapi bencana.
yang didominasi oleh bencana Kesiapsiagaan terhadap bencana
hidrometeorologi yang diantaranya penting dimiliki oleh setiap individu.
adalah puting beliung, banjir, dan Sesuai yang tercantum dalam UU
longsor. Kejadian tersebut dikatakan Nomor 24 Tahun 2007 tentang
meningkat 38% dari tahun 2015 Penanggulangan Bencana (2007),
(Badan Nasional Penanggulangan bahwa setiap orang berkewajiban
Bencana, 2016). Pada tahun 2017 melakukan kegiatan penanggulangan
dilaporkan terdapat penurunan bencana. Apalagi tenaga kesehatan
kejadian bencana menjadi 2163 yang merupakan orang-orang yang
kejadian bencana (Badan Nasional memiliki pengetahuan dan
Penanggulangan Bencana, 2017), kemampuan hendaknya selalu siap
sedangkan tahun 2018 kembali siaga untuk bisa memberikan
meningkat menjadi 2572 kejadian pertolongan pertama pada kondisi
bencana (Badan Nasional bencana hingga ke kondisi
Penanggulangan Bencana, 2018). pemulihan pasca bencana.
Kabupaten Badung merupakan Penelitian tentang kesiapsiagaan
pintu utama masuknya para bencana sudah pernah dilakukan di
wisatawan ke Bali sehingga beberapa negara. Penelitian yang
perpindahan penduduk di Kabupaten dilakukan di Kanada dengan
Badung menjadi sangat tinggi. Jadi mengambil perawat sebagai subjek
apa bila bencana terjadi, penelitian, dilaporkan bahwa perawat
kemungkinan jumlah korban akan kurang percaya diri, menganggap
tinggi. Apalagi Kabupaten Badung dirinya dan institusinya kurang
tercatat sebagai penyumbang berpengalaman dalam kondisi
bencana tertinggi di Provinsi Bali, bencana (O‟Sullivan et al., 2008).
yaitu sejumlah 7 kejadian pada tahun Hasil penelitian yang serupa juga
2016 yang didominasi oleh bencana diperoleh pada penelitian yang
tanah longsor. Pada tahun 2017 memperoleh sampel sebanyak 620
tercatat 6 kejadian bencana di orang di Texas, yaitu perawat merasa
Kabupaten Badung (Badan Nasional tidak siap jika dihadapkan dalam
Penanggulangan Bencana, 2017). situasi bencana (Baack and Alfred,
Kondisi yang terparah akibat 2013). Selain itu, penelitian yang
tanah longsor ini adalah terputusnya dilakukan di Arab Saudi juga
akses jalan utama penghubung Desa menyatakan tingkat pengetahuan dan
Plaga ke pusat kota yang terjadi di praktik perawat masih di bawah rata-
Banjar Semanik, tentunya hal ini rata sehingga kesiapsiagaaan
sangat berdampak buruk bagi bencana perawat masih rendah
perekonomian penduduk Desa Plaga (Ibrahim, 2014).
yang lebih banyak berprofesi sebagai Persepsi dipahami sebagai
petani, tidak mampu sebuah proses menerima,
mendistribusikan hasil buminya menyeleksi, mengorganisasikan,
(Surya, 2016). Pada kondisi bencana, mengartikan, menguji, dan
Wilayah Kecamatan Abiansemal memberikan reaksi kepada suatu

91 | I Made Dwie Pradnya Susila, I Made Adi Wahyu Udaksana, Nur A’ini : Persepsi Manfaat
Berhubungan Dengan Kesiapsiagaan Bencana Pada Tenaga Kesehatan
JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020
objek, peristiwa atau permasalahan kegawatdaruratan dan bencana
(Linda, 2009). Baack & Alfred (Bappeda Kabupaten Badung, 2018).
(2013) mengemukakan bahwa
regulasi diri (persepsi) menjadi salah Metode Penelitian
satu faktor yang mempengaruhi Penelitian ini merupakan studi rekam
kesiapsiagaan bencana. Slepski medis dengan analitik observasional,
(2005) mengatakan bahwa persepsi rancangan cross sectional. Peneliti
menjadi asal-muasal pemahaman tidak melakukan tindakan intervensi
responden terhadap kesiapsiagan apapun maupun perlakuan khusus
bencana. pada subjek penelitian dan hanya
Kabupaten Badung telah terbatas pada mengumpulkan data
memiliki 68 ambulans desa yang menggunakan kuesioner. Populasi
dioperasikan di setiap desa/kelurahan target penelitian ini adalah seluruh
di Kabupaten Badung. Setiap tenaga kesehatan ambulans desa.
ambulans desa terdapat petugas Populasi pada penelitian ini adalah
kesehatan dengan klasifikasi, 2 bidan seluruh tenaga kesehatan ambulans
dan 2 perawat. Sayangnya para desa di Kecamatan Petang dan
petugas kesehatan ambulans desa Abiansemal sejumlah 49 tenaga
belum dibekali dengan keahlian yang kesehatan dengan teknik
mumpuni di bidang pengambilan sampel yang digunakan
kegawatdaruratan dan bencana. Apa adalah total sampling. Uji statistik
lagi dalam Rencana Kerja bivariat pada penelitian ini
Pemerintah Daerah (RPKD) menggunakan uji Chi Square.
Kabupaten Badung tidak tercantum Analisis multivariat yang dilakukan
pengembangan sumber daya manusia pada penelitian ini adalah dengan
ambulans desa tentang menggunakan regresi logistik biner.

HASIL
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Persepsi Tenaga Kesehatan Ambulans Desa
Variabel (n=49) n (%)
Persepsi Kerentanan
Mean ± SD 15,14 ± 1,486
Median ± IQR 15 ± 14-16
Min 12
Max 18
Kurang 28 (57,1)
Baik 21 (42,9)
Persepsi Keseriusan
Mean ± SD 17,51 ± 1,938
Median ± IQR 17 ± 16-18,5
Min 14
Max 24
Kurang 27 (55,1)
Baik 22 (44,9)
Persepsi Manfaat
Mean ± SD 16,06 ± 2,115
Median ± IQR 15 ± 15-17
Min 134
Max 20
Kurang 33 (67,3)
Baik 16 (32,7)
Persepsi Hambatan
Mean ± SD 15,47 ± 1,324
Median ± IQR 15 ± 15-16

92 | I Made Dwie Pradnya Susila, I Made Adi Wahyu Udaksana, Nur A’ini : Persepsi Manfaat
Berhubungan Dengan Kesiapsiagaan Bencana Pada Tenaga Kesehatan
JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020
Min 12
Max 19
Kurang 23 (53,1)
Baik 26 (46,9)
Self Efficacy
Mean ± SD 18,57 ± 1,837
Median ± IQR 18 ± 18-19,5
Min 14
Max 24
Kurang 31 (63,3)
Baik 18 (36,7)

Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat 31 responden (63,3%) yang


memiliki self efficacy kurang serta 33 responden (67,3%) yang memiliki persepsi
manfaat baik.

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Kesiapsiagaan Bencana Tenaga Kesehatan Ambulans Desa


Variabel (n=49) n (%)
Kesiapsiagaan Bencana
Mean ± SD 76,63 ± 8,769
Median ± IQR 74 ± 72-79
Min 63
Max 112
Sedang 28 (57,1)
Tinggi 21 (42,9)

Tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat 28 responden (57,1%) memiliki


kesiapsiagaan sedang.

Tabel 4 Hasil Uji Analisa Bivariat Hubungan Persepsi dengan Kesiapsiagaan Bencana Tenaga
Kesehatan Ambulans Desa
Kesiapsiagaan bencana
Variabel OR Nilai p
Sedang Tinggi
Persepsi Kerentanan 9,167 0,001
Kurang 22 (78,6%) 6 (21,4%)
Baik 6 (28,6%) 15 (71,4%)
Persepsi Keseriusan 3,431 0,037
Kurang 19 (70,4%) 8 (29,6%)
Baik 9 (40,9%) 13 (59,1%)
Persepsi Manfaat 26,000 <0,001
Kurang 26 (78,8%) 7 (21,2%)
Baik 4 (12,5%) 12 (87,5%)
Persepsi Hambatan 4,222 0,017
Kurang 19 (73,1%) 7 (26,9%)
Baik 9 (39,1%) 14 (60,9%)
Self Efficacy 4,489 0,012
Kurang 22 (71,0%) 9 (29,0%)
Baik 6 (33,3%) 12 (66,7%)

Pada tabel 4 menunjukkan persepsi hambatan, dan self efficacy


bahwa persepsi kerentanan, persepsi berhubungan dengan kesiapsiagaan
keseriusan, persepsi manfaat, bencana.

92 | I Made Dwie Pradnya Susila, I Made Adi Wahyu Udaksana, Nur A’ini : Persepsi Manfaat
Berhubungan Dengan Kesiapsiagaan Bencana Pada Tenaga Kesehatan
JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020
Tabel 5 Hasil Uji Analisa Multivariat Hubungan Persepsi dengan Kesiapsiagaan Bencana Tenaga
Kesehatan Ambulans Desa
Variabel AOR 95% CI Nilai p R2
Persepsi Manfaat 0,518
Kurang 1 (Ref)
Baik 16,102 1, 834-141,352 0,012

Pada tabel 5 menunjukkan penelitian cross sectional


bahwa secara independen variabel memperoleh hasil bahwa usia (OR
persepsi manfaat (95% CI: 1,834- 1.49; 95 % CI: 1.27-1.65) memiliki
141,352) berhubungan secara dampak pada kinerja perawat,
signifikan dengan kesiapsiagaan terlebih pada situasi bencana
bencana pada tenaga kesehatan (Ogedegbe et al., 2012).
ambulans desa. Kemampuan variabel Ogedegbe et al. (2012)
bebas yang diteliti pada penelitian ini mengungkapkan dalam
dalam menjelaskan varians dari penelitiannya, bahwa jenis kelamin
variabel terikatnya adalah sebesar (p<0,001) dan lama kerja (OR 1.16;
51,8%, yang berarti terdapat 49,2% 95 % CI: 0.95-1.43) memiliki
varians variabel terikat dijelaskan hubungan dengan tindakan
oleh faktor lain yang tidak diteliti penyelematan pada saat terjadi
pada penelitian ini. bencana. Husna, Hatthakit and
Chaowalit (2011) mengatakan
PEMBAHASAN tingkat pendidikan mungkin
Peningkatan kesiapsiagaan memainkan peran penting. Penelitian
bencana yang dialami bisa lain menemukan bahwa perawat
dipengaruhi oleh perubahan yang pendidikannya tingkat diploma
psikologis seiring bertambahnya usia menunjukkan tingkat pengetahuan
yang cenderung menumbuhkan dan keterampilan yang lebih rendah
kesabaran dan ketelatenan dalam daripada sarjana, magister atau
menghadapi situasi bencana. Miceli, doktor (Chan, 2009).
Sotgiu and Settanni (2008), Wahidah (2016)
menyatakan bahwa tingkat mengungkapkan lama kerja
kesiapsiagaan bencana dapat berubah berhubungan dengan kesiapsiagaan
yang bisa disebabkan oleh beberapa bencana dengan nilai signifikansi
faktor pribadi dan psikologis. p=0,001 yang diklasifikasikan
Hasil penelitian oleh menjadi 6-10 tahun (50%) dan >10
Wahidah (2016), dikatakan bahwa tahun (50%). Magnaye et al. (2011)
usia berhubungan dengan menegaskan bahwa panjang lama
kesiapsiagaan bencana dengan nilai kerja dan pelatihan mempengaruhi
signifikansi p=0,005. Penelitian yang variasi dalam hal perolehan
dilakukan di Amerika oleh Sattler, pengetahuan, peningkatan
Kaiser and Hittner (2000) ditemukan keterampilan dan kompetensi
bahwa usia memiliki hubungan kegawatdaruratan.
siginifikan dengan kesiapsiagaan Pada penelitian Fung, Loke and
bencana yang memiliki nilai p<0,001 Lai (2008) diketahui seluruh
pada responden yang mengalami responden sepakat bahwa harus
Badai Emily dan nilai p<0,0001 pada harus diadakan pelatihan
responden yang mengalami Badai kegawatdaruratan bencana untuk
Fran. Penelitian yang dilakukan di menghadapi situasi bencana.
New Jersey Utara dengan rancangan Responden menganggap pelatihan

92 | I Made Dwie Pradnya Susila, I Made Adi Wahyu Udaksana, Nur A’ini : Persepsi Manfaat
Berhubungan Dengan Kesiapsiagaan Bencana Pada Tenaga Kesehatan
JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020
PPGD (76,2%), BHD (75%), ACLS dalam pengetahuan maupun sikap
(64%) merupakan pelatihan yang kesiapsiagaan bencana dengan nilai
penting untuk diikuti untuk p<0,05.
meningkatkan kesiapsiagaan bencana Penelitian yang dilakukan
dan kemampuan dalam oleh Pesiridis et al. (2015), dikatakan
menanggulangi situasi gawat darurat bahwa program pelatihan yang
bencana. Smith, Gilcreast and Pierce diberikan layak dan efektif dalam
(2008) mengemukakan bahwa meningkatkan pengetahuan
pelatihan darurat (BHD, ACLS) responden dan kesiapsiagan terhadap
perlu dilakukan lebih banyak dan bencana dengan nilai p<0,001.
jika memungkinkan lebih banyak Pendapat yang sejalan juga
waktu untuk praktik keterampilan disampaikan oleh Duong (2009),
langsung walaupun bagi yang sudah kesiapsiagaan perawat darurat dan
pernah mengikuti pelatihan agar kepercayaan diri untuk bertindak
mampu memperbaharui keilmuan dalam suatu peristiwa bencana dapat
yang dimiliki. secara langsung dipengaruhi oleh
Hasil penelitian dari Chiu, kombinasi pengalaman, pendidikan
Polivka and Stanley (2012), dan pelatihan bencana sebelumnya.
disampaikan bahwa pelatihan Bistaraki, Waddington and Galanis
penanganan bencana ditemukan (2011) pun menyatakan bahwa
secara signifikan meningkatkan pelatihan bencana memberikan
kepercayaan responden dalam manfaat besar bagi para peserta, serta
kemampuan mereka untuk menunjukkan bahwa intervensi
melakukan kompetensi dalam pendidikan dan pelatihan bencana itu
penanganan bencana dengan nilai bermanfaat. Kobayashi et al. (2003)
p<0,001. Selain itu, hasil penelitian menyebutkan bahwa pelatihan
dari Yin et al. (2011), menyebutkan bencana dan darurat diberikan
bahwa pelatihan yang diberikan dengan keterampilan khusus dan
dapat meningkatkan kompetensi unik, namun perlu dilakukan secara
dalam kesiapsiagaan bencana efisien untuk menanggapi keadaan
terutama pada komunikasi dan triage darurat atau bencana.
dengan nilai p<0,05. Akan tetapi hasil penelitian
Pada hasil penelitian Sangkala dari Williams, Nocera and Casteel
and Gerdtz (2018), sekitar sepertiga (2008) mengungkapkan belum
dari peserta menganggap latihan cukupnya referensi yang tersedia
bencana yang sering dilakukan untuk menentukan apakah intervensi
merupakan metode pembelajaran pelatihan untuk penyedia layanan
terbaik untuk mencapai kesehatan efektif dalam
kesiapsiagaan bencana yang efektif. meningkatkan pengetahuan dan
Pelatihan bencana berkelanjutan keterampilan dalam penanggulangan
yang memadukan kebutuhan- bencana. Kondisi tersebut diprediksi
kebutuhan pembelajaran khusus para menjadi salah satu faktor tidak
responden masih diperlukan untuk ditemukannya hubungan usia, jenis
mencapai kesiapsiagaan dan kelamin, tingkat pendidikan, lama
pengelolaan bencana yang efektif. kerja, kepesertaan dalam pelatihan
Selain itu penelitian yang dilakukan kegawatdaruratan dan bencana,
di New York oleh Qureshi et al. pengalaman bencana sebelumnya,
(2004) dipaparkan bahwa program serta pengalaman di tempat
pelatihan yang diberikan pengungsian dengan kesiapsiagaan
menghasilkan perubahan positif, baik bencana.

92 | I Made Dwie Pradnya Susila, I Made Adi Wahyu Udaksana, Nur A’ini : Persepsi Manfaat
Berhubungan Dengan Kesiapsiagaan Bencana Pada Tenaga Kesehatan
JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020
Selain dengan memberikan bahwa pengalaman di tempat
pelatihan kegawatdaruratan dan pengungsian memiliki hubungan
bencana, sebaiknya petugas dengan kesiapsiagaan bencana
kesehatan diberikan juga simulasi dengan nilai p=0,024.
penanganan bencana di wilayah kerja Pada penelitian ini, persepsi
masing-masing agar mampu berhubungan dengan kesiapsiagaan
meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Nilai p masing-masing
bencana. Seperti yang disampaikan persepsi yaitu: persepsi kerentanan
oleh Cowan and Cloutier (1988), p=0,001; persepsi keseriusan
melalui simulasi bencana, responden p=0,037; persepsi manfaat p<0,001;
mampu memperbaiki keterampilan persepsi hambatan p=0,017; dan self
medis, gaya kepemimpinan, secara efficacy p=0,012. Selain itu, pada
substansial meningkatkan penilaian hasil uji multivariat, hanya persepsi
klinis, dan menangani kompleksitas manfaat yang memiliki hubungan
masalah yang terkait sebagai petugas dengan kesiapsiagaan bencana
kesehatan. dengan nilai AOR 16,102 (95%
Pengalaman bencana CI:4,203-13,476). Hasil tersebut
sebelumnya disebutkan berhubungan bermakna bahwa responden yang
secara signifikan dengan memiliki persepsi manfaat baik
kesiapsiagaan bencana pada memiliki kemampuan kesiapsiagaan
penelitian yang dilakukan oleh 16 kali lebih tinggi dibandingkan
Wahidah (2016) di Kabupaten responden yang memiliki persepsi
Jember dengan nilai signifikansi manfaat kurang.
p<0,001. Pengalaman bencana Hasil penelitian di atas
sebelumnya merupakan pengalaman didukung juga penelitian yang
yang diperoleh dengan melakukan dilakukan di Amerika oleh Sattler,
triage di tempat terjadinya bencana. Kaiser and Hittner (2000) ditemukan
Baack and Alfred (2013) juga bahwa persepsi kerentanan memiliki
mengemukakan hal yang serupa, hubungan siginifikan dengan
pengalaman bencana sebelumnya kesiapsiagaan bencana yang
mempengaruhi kompetensi yang memiliki nilai p<0,01 pada
dirasakan responden dalam responden yang mengalami Badai
kesiapsiagaan bencana. Pengalaman Emily dan nilai p<0,05 pada
bencana sebelumnya secara responden yang mengalami Badai
signifikan berkorelasi dengan Fran. Miceli, Sotgiu and Settanni
kesiapsiagaan bencana, yang (2008) menambahkan bahwa dengan
memberikan beberapa dukungan adanya persepsi kerentanan mampu
untuk keefektifannya dalam menjauhkan individu dari situasi
mengevaluasi keseluruhan bencana. Dalam literatur persepsi
kompetensi responden yang risiko, tingkat pengetahuan dan
dirasakan dalam kesiapsiagaan sering terpaparnya dengan biasanya
bencana dan pengaruh pengalaman dikaitkan dengan persepsi risiko
situasional pada kompetensi secara yang lebih rendah (Slovic, 1987).
keseluruhan. Hasil penelitian dari Hasil penelitian Adame and
Wahidah (2016), dikatakan bahwa Miller (2015) yang dilakukan di
pengalaman di tempat pengungsian Amerika menemukan bahwa self
berhubungan dengan kesiapsiagaan efficacy merupakan variabel yang
bencana dengan nilai signifikansi sangat terkait dengan kesiapsiagaan
p<0,001. Hasil penelitian dari Baack bencana. Self efficacy juga mampu
and Alfred (2013) menambahkan mengubah perilaku seseorang dalam

93 | I Made Dwie Pradnya Susila, I Made Adi Wahyu Udaksana, Nur A’ini : Persepsi Manfaat
Berhubungan Dengan Kesiapsiagaan Bencana Pada Tenaga Kesehatan
JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020
menghadapi bencana (Mulilis and Puskesmas Petang dan Abiansemal,
Lippa, 1990). Penelitian yang responden dan semua pihak yang
dilakukan pada 243 perawat di Israel telah membantu dalam penelitian ini.
mengungkapkan bahwa self efficacy
mampu mempengaruhi Referensi
kesiapsiagaan perawat (Melnikov et Adame, B.J., Miller, C.H., 2015. Vested
al., 2014). Al Khalaileh, Bond and interest, disaster preparedness, and
Alasad (2012) menyebutkan bahwa strategic campaign message
self efficacy memiliki andil dalam design. Health communication 30,
perubahan kesiapsiagaan bencana. 271–281.
Baack and Alfred (2013) pun Al Khalaileh, M.A., Bond, E., Alasad,
mengungkapkan hal yang serupa, J.A., 2012. Jordanian nurses‟
persepsi yang dirasakan perawat perceptions of their preparedness
merupakan poin pertama yang for disaster management.
penting dalam menilai kemampuan International emergency nursing
perawat pedesaan untuk bereaksi 20, 14–23.
terhadap bencana. Pada penelitian
yang dilakukan oleh O‟Sullivan et al. Baack, S., Alfred, D., 2013. Nurses‟
(2008) juga didapatkan hubungan preparedness and perceived
persepsi kesiapsiagaan bencana competence in managing disasters.
dengan kesiapsiagaan bencana Journal of Nursing Scholarship 45,
281–287.
dengan nilai p<0,0001. Pendapat
https://doi.org/10.1111/jnu.12029
yang sama juga disampaikan oleh
Slepski (2005), persepsi Badan Nasional Penanggulangan
kesiapsiagaan bencana menjadi asal- Bencana, 2018. Data Informasi
muasal pemahaman responden Bencana Indonesia [WWW
terhadap kesiapsiagan bencana. Hasil Document]. URL
penelitian dari Susila, Januraga and https://bnpb.cloud/dibi/laporan5
Utami (2019) pun menyatakan
bahwa persepsi kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan
bencana memiliki korelasi dengan Bencana, 2017. Data Informasi
kesiapsiagaan bencana. Bencana Indonesia [WWW
Document]. URL
http://dibi.bnpb.go.id/dibi/

Badan Nasional Penanggulangan


Simpulan dan Saran Bencana, 2016. Capaian Kinerja
Persepsi manfaat memiliki 2016. Jakarta.
hubungan yang signifikan dengan
kesiapsiagaan bencana pada tenaga Bappeda Kabupaten Badung, 2018.
kesehatan ambulans desa. Metode Rencana Kerja Pemerintah Daerah
kualitatif sangat disarankan untuk Kabupaten Badung.
peneliti berikutnya agar mampu
mendapatkan informasi lebih dalam Bistaraki, A., Waddington, K., Galanis,
P., 2011. The effectiveness of a
terkait persepsi dan kesiapsiagaan disaster training programme for
bencana. healthcare workers in Greece.
International nursing review 58,
Ucapan Terima Kasih 341–346.
Peneliti mengucapkan terima kasih
kepada STIKES Bina Usada Bali, Chan, M.F., 2009. Factors affecting
Dinas Kesehatan Badung, Kepala knowledge, attitudes, and skills

94 | I Made Dwie Pradnya Susila, I Made Adi Wahyu Udaksana, Nur A’ini : Persepsi Manfaat
Berhubungan Dengan Kesiapsiagaan Bencana Pada Tenaga Kesehatan
JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020
levels for nursing staff toward the Muro, J.H.M., 2011. The role,
clinical management system in preparedness and management of
Hong Kong. CIN: Computers, nurses during disasters.
Informatics, Nursing 27, 57–65. International Scientific Research
Journal 3, 269–294.
Chiu, M., Polivka, B.J., Stanley, S.A.R.,
2012. Evaluation of a Melnikov, S., Itzhaki, M., Kagan, I.,
Disaster‐Surge Training for Public 2014. Israeli nurses‟ intention to
Health Nurses. Public Health report for work in an emergency or
Nursing 29, 136–142. disaster. Journal of Nursing
Scholarship 46, 134–142.
Cowan, M.L., Cloutier, M.G., 1988.
Medical simulation for disaster Miceli, R., Sotgiu, I., Settanni, M., 2008.
casualty management training. The Disaster preparedness and
Journal of trauma 28, S178-82. perception of flood risk: A study in
an alpine valley in Italy. Journal of
Duong, K., 2009. Disaster education and environmental psychology 28,
training of emergency nurses in 164–173.
South Australia. Australasian https://doi.org/10.1016/j.jenvp.200
Emergency Nursing Journal 12, 7.10.006
86–92.
Mulilis, J., Lippa, R., 1990. Behavioral
Fung, O.W.M., Loke, A.Y., Lai, C.K.Y., change in earthquake preparedness
2008. Disaster preparedness among due to negative threat appeals: A
Hong Kong nurses. Journal of test of protection motivation
advanced nursing 62, 698–703. theory. Journal of Applied Social
https://doi.org/10.1111/j.1365- Psychology 20, 619–638.
2648.2008.04655.x https://doi.org/10.1111/j.1559-
1816.1990.tb00429.x
Husna, C., Hatthakit, U., Chaowalit, A.,
2011. Emergency training, O‟Sullivan, T.L., Dow, D., Turner,
education and perceived clinical M.C., Lemyre, L., Corneil, W.,
skills for tsunami care among Krewski, D., Phillips, K.P.,
nurses in Banda Aceh, Indonesia. Amaratunga, C.A., 2008. Disaster
Nurse Media Journal of Nursing 1, and emergency management:
75–86. Canadian nurses‟ perceptions of
preparedness on hospital front
Ibrahim, F.A.A., 2014. Nurses lines. Prehospital and Disaster
Knowledge, Attitudes, Practices, Medicine 23, S11–S18.
and Familiarity Regarding Disaster
and Emergency Preparedness– Ogedegbe, C., Nyirenda, T., DelMoro,
Saudi Arabia. American Journal of G., Yamin, E., Feldman, J., 2012.
Nursing Science 3, 18–25. Health care workers and disaster
preparedness: barriers to and
Kobayashi, L., Shapiro, M.J., Suner, S., facilitators of willingness to
Williams, K.A., 2003. Disaster respond. International Journal of
medicine: the potential role of high Emergency Medicine 5, 29.
fidelity medical simulation for https://doi.org/10.1186/1865-1380-
mass casualty incident training. 5-29
Rhode Island Medical Journal 86,
196. Pesiridis, T., Sourtzi, P., Galanis, P.,
Kalokairinou, A., 2015.
Magnaye, B., Muñoz, M.S.L.M., Development, implementation and
Muñoz, M.A.F., Muñoz, R.G. V, evaluation of a disaster training

95 | I Made Dwie Pradnya Susila, I Made Adi Wahyu Udaksana, Nur A’ini : Persepsi Manfaat
Berhubungan Dengan Kesiapsiagaan Bencana Pada Tenaga Kesehatan
JKSP Volume 3 Nomor 1, 14 Februari 2020
programme for nurses: A Tinjau Bencana Longsor Di Plaga -
Switching Replications ANTARA News Bali [WWW
randomized controlled trial. Nurse Document]. URL
education in practice 15, 63–67. https://bali.antaranews.com/berita/
100221/wabup-badung-tinjau-
Qureshi, K.A., Gershon, R.R.M., bencana-longsor-di-plaga
Merrill, J.A., Calero-Breckheimer,
A., Murrman, M., Gebbie, K.M., Susila, I.M.D.P., Januraga, P.P., Utami,
Moskin, L.C., May, L., Morse, N.W.A., 2019. Perception of
S.S., Sherman, M., 2004. disaster preparedness and
Effectiveness of an emergency participation in training are
preparedness training program for associated with disaster
public health nurses in New York preparedness among health
City. Family & Community Health workers. Public Health and
27, 242–249. Preventive Medicine Archive 7.
https://doi.org/10.15562/phpma.v7i
Republik Indonesia, 2007. Undang- 1.186
undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana. Wahidah, D.A., Rondhianto, Hakam,
Jakarta. M., 2016. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kesiapsiagaan
Sangkala, M.S., Gerdtz, M.F., 2018. Perawat dalam Menghadapi
Disaster preparedness and learning Bencana Banjir di Kecamatan
needs among community health Gumukmas Kabupaten Jember.
nurse coordinators in South Jurnal Pustaka Kesehatan 4, 568–
Sulawesi Indonesia. Australasian 574.
Emergency Care 21, 23–30.
Williams, J., Nocera, M., Casteel, C.,
Sattler, D.N., Kaiser, C.F., Hittner, J.B., 2008. The effectiveness of disaster
2000. Disaster Preparedness: training for health care workers: a
Relationships Among Prior systematic review. Annals of
Experience, Personal emergency medicine 52, 211–222.
Characteristics, and Distress 1.
Journal of Applied Social Yin, H., He, H., Arbon, P., Zhu, J.,
Psychology 30, 1396–1420. 2011. A survey of the practice of
https://doi.org/10.1111/j.1559- nurses‟ skills in Wenchuan
1816.2000.tb02527.x earthquake disaster sites:
implications for disaster training.
Slepski, L.A., 2005. Emergency Journal of advanced nursing 67,
preparedness: Concept 2231–2238.
development for nursing practice.
Nursing Clinics 40, 419–430.

Slovic, P., 1987. Perception of risk.


Science 236, 280–285.

Smith, K.K., Gilcreast, D., Pierce, K.,


2008. Evaluation of staff‟s
retention of ACLS and BLS skills.
Resuscitation 78, 59–65.
https://doi.org/10.1016/j.resuscitati
on.2008.02.007

Surya, I.M., 2016. Wabup Badung

96 | I Made Dwie Pradnya Susila, I Made Adi Wahyu Udaksana, Nur A’ini : Persepsi Manfaat
Berhubungan Dengan Kesiapsiagaan Bencana Pada Tenaga Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai