Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR PENGESAHAN

JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP


KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR DI DESA SUKU TIGA
KECAMATAN NASAL KABUPATEN KAUR

OLEH:

MUHAMMAD ADITHYA ABDILLAH


NPM. 1826010055

Telah dikoreksi dan disetujui oleh Pembimbing II


Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Tri Mandiri Sakti Bengkulu
Tahun 2022

Pembimbing II

(Ns. Gita Maya Sari, S.Kep, M.Kep)


HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP
KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR DI DESA SUKU TIGA
KECAMATAN NASAL KABUPATEN KAUR

Relationship of Knowledge and Attitude towards Flood Disaster Preparedness


in Tribal Tiga Village, Nasal District, Kaur Regency

Muhammad Adithya Abdillah1, Devi Listiana2, Gita Maya Sari3


1,2,3
Program Studi Ilmu Keperawatan
STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
Email : muhammadadithyaabdilah@gmail.com
No. HP : 0852 7928 2292

ABSTRAK
Kejadian bencana banjir tidak hanya menimbulkan korban jiwa tetapi juga dapat
menimbulkan permasalahan di bidang kesehatan, Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kesiapsiagaan bencana
banjir di Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode
obsevasional analitik yaitu studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh masyarakat yang ada di Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal
Kabupaten Kaur, yang berjumlah 760 orang. Teknik sampling yang digunakan
yaitu teknik simple random sampling dengan menggunakan rumus Slovin.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari responden
menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. (1)
Hasil penelitian didapatkan: Ada hubungan antara pengetahuan dengan
kesiapsiagaan bencana banjir di Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal Kabupaten
Kaur. (2) Tidak ada hubungan antara sikap dengan kesiapsiagaan bencana banjir
di Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur. Hasil uji Spearman's rho
didapat sebesar 0,298 dengan p-value = 0,005 < 0,05 signifikan, maka Ho ditolak
dan Ha diterima artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan kesiapsiagaan
bencana banjir di Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Karena nilai
rho terletak dalam interval 0,20 – 0,40 maka kategori hubungan sedang. Hasil uji
Spearman's rho didapat sebesar 0,129 dengan p-value = 0,230> 0,05 tidak
signifikan, maka Ha ditolak dan Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara sikap responden dengan kesiapsiagaan bencana banjir di Desa
Suku Tiga Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Kesiapsiagaan Banjir

ABSTRACT
Flood disasters not only cause casualties but can also cause problems in the
health sector, This study aims to study the relationship between knowledge and
attitudes towards flood disaster preparedness in the Suku Tiga Village, Nasal
District, Kaur Regency. This study uses a quantitative descriptive method using
an analytical observational method, namely a cross sectional study. The
population in this study was the entire community in the Suku Tiga Village, Nasal
District, Kaur Regency, which amounted to 760 people. The sampling technique
used is a simple random sampling technique using the Slovin formula. This study
uses primary data obtained from respondents using a questionnaire. Data
analysis was carried out univariate and bivariate. (1) The results obtained: There
is a relationship between knowledge and flood disaster preparedness in the Suku
Tiga Village, Nasal District, Kaur Regency. (2) There is no relationship between
attitude and flood disaster preparedness in the Suku Tiga Village, Nasal District,
Kaur Regency. The results of the Spearman's rho test are 0.298 with p-value =
0.005 <0.05 significant, then Ho is rejected and Ha is accepted, meaning that
there is a relationship between knowledge and flood disaster preparedness in the
Suku Tiga Village, Nasal District, Kaur Regency. The results of the Spearman's
rho test are 0.129 with p-value = 0.230> 0.05 not significant, then Ha is rejected
and Ho is accepted, meaning that there is no significant relationship between
respondents' attitudes and flood disaster preparedness in Suku Tiga Village,
Nasal District, Kaur Regency.

Keywords: Knowledge, Attitude, Flood Preparedness

A. Pendahuluan
Banjir merupakan peristiwa yang subur di dunia berada di dataran
terjadinya genangan pada daerah yang banjir seperti New York, Tokyo,
biasanya kering.Banjir merupakan Osaka, Bangkok, Amsterdam, Jakarta
kejadian hidrologis yang dicirikan dan sebagainya. Bencana banjir juga
dengan debit dan atau muka air yang merupakan bencana yang sering terjadi
tinggi dan dapat menyebabkan di ASIA, didapatkan data dari
pengenangan pada lahan di sekitar Thailand’s Departement of Disaster
sungai, danau ataupun sistem air Prevention and Mitigation (DDPM)
lainnya (Dodon, 2013). Data yang menyatakan pada tanggal 6 November
diperoleh dari Badan Nasional 2016 sekitar 6.000 rumah tangga
Penanggulangan Bencana (BNPB) terkena banjir di pusat provinsi
bencana yang paling tinggi angka Kanchanaburi dan Phetchaburi
kejadiannya yaitu bencana banjir Thailand. Vietnam’s Disaster
(BNPB, 2018). Banjir merupakan Management Committee (DMT)
peristiwa atau keadaan suatu daerah melaporkan kejadian banjir pada 31
atau daratan terendam karena Oktober 2016 dengan kerugian 227
peningkatan volume air (BNPB, 2016). rumah rusak dan 40.000 terendam
Berdasarkan data yang di peroleh banjir. Hujan deras yang terjadi di
dari Badan Pengkajian dan Penerapan beberapa provinsi di Vietnam dari
Teknologi (BPPT,2010) kejadian dan tanggal 13 oktober tersebut
korban banjir menempati urutan mengakibatkan 35 korban jiwa
pertama di dunia dari berbagai bancana meniggal. Malaysia’s National Disaster
alam lain, yaitu mencapai 55%. Managemen Agency (NADMA)
Sebagian kota-kota besar, di daerah melaporkan bahwa terjadi hujan deras
industri penting serta daerah pertanian yang mengakibatkan bencana banjir
pada tanggal 7 – 8 November 2016 dan terdampak 24.000 orang di 10
menyebabkan ketidaknyamanan bagi Kabupaten/Kota (BPBD Provinsi
ribuan warga di Penang. (Davies, Bengkulu, 2019). Badan
2016). Penanggulangan Bencana Daerah
Berdasarkan data yang diperoleh (BPBD) Provinsi Bengkulu telah
dari Data Informasi Bencana Indonesia melakukan kegiatan pencegahan
(DIBI) Badan Nasional penanggulangan bencana yaitu,
Penanggulangan Bencana (BNPB) pengelolaan manajemen operasional,
Tahun 2018, bahwa bencana banjir pemantauan lokasi terjadinya bencana
merupakan bencana dengan angka dan pelaporan, penyiapan logistik
kejadian tertinggi di Indonesia dikawasan rawan bencana,
sepanjang 10 tahun terakhir. Pada penyebarluasan informasi potensi dan
Tahun 2010 – 2015 tercatat angka mitigasi bencana, serta memonitoring
kejadian bencana banjir di Indonesia evaluasi pelaksanaan rehabilitasi dan
sebanyak 4035 kali kejadian, rekontruksi pasca bencana (BPBD
sedangkan pada Tahun 2016 – 2018 Provinsi Bengkulu, 2019).
tercatat angka kejadian banjirdi Kaur adalah sebuah kabupaten
Indonesia sebanyak 2186 kali kejadian yang berada di provinsi Bengkulu,
( DIBI, 2018). Indonesia. Terletak sekitar 250 km dari
Kesiapsiagaan merupakan salah kota Bengkulu, Kaur mempunyai luas
satu proses manajemen bencana, sebesar 2.369,00 km² dan dihuni
pentingnya kesiap-siagaan merupakan sedikitnya 135.200 jiwa. Masyarakat
salah satu elemen penting dari kabupaten Kaur banyak bekerja di
kegiatan pencegahan pengurangan sektor pertanian, perdagangan,
risiko bencana (Firmansyah, 2014). perkebunan, dan perikanan. Kabupaten
Indonesia merupakan negara Kaur dibentuk berdasarkan Undang-
kepulauan yang secara geografis Undang Nomor 3 Tahun 2003 pada
terletak pada pertemuan tiga lempeng tahun 2003 bersamaan dengan
tektonik yaitu lempeng Indo Australia, pembentukan kabupaten Seluma dan
Eurasia, dan Pasifik. Pada bagian Mukomuko. Kaur sebelumnya
selatan dan timur Indonesia terdapat merupakan bagian dari kabupaten
sabuk vulkanik. Data United States Bengkulu Selatan. Pada tahun 2020,
Geological Survey (USGS) penduduk kabupaten ini berjumlah
menunjukkan bahwa Indonesia 135.200 jiwa dengan kepadatan 57
merupakan salah satu Negara yang jiwa/km² (Profil Kabupaten Kaur,
memiliki tingkat gempa tertinggi di 2021).
dunia.Data terakhir menunjukkan BPBD Kabupaten Kaur
adanya peningkatan, baik dalam hal menyatakan selama 3 tahun terakir
jenis bencana, jumlah kerugian, dan terdapat beberapa bencana banjir yang
jumlah korban jiwa (Sipahutar, 2013). diakibatkan oleh hujan dengan
Bencana banjir dan tanah intensitas tinggi. Pada jumat, 01
longsor, tercatat di data BNPB Provinsi oktober 2021 banjir melanda sejumlah
Bengkulu pada tanggal tahun 2019 daerah di kabupaten kaur, yang
banjir dan tanah longsor telah mengakibatkan tiga kecamatan
mengakibatkan 40 orang meninggal, 4 kabupaten kaur terdampak banjir yakni
orang hilang, 10 orang luka dan kecamatan tetap, semidang gumai, dan
kaur selatan. Ada 25 desa yang seluruh masyarakat yang ada di Desa
terdampak banjir dan mengakibatkan Suku Tiga Kecamatan Nasal
kelumpuhan transportasi darat di jalan Kabupaten Kaur, yang berjumlah 760
lintas barat Sumatra tepatnya di Desa orang. Teknik sampling yang
Muara Tetap, Kecamatan Tetap hingga digunakan yaitu teknik simple random
Desa Suka Jaya Kecamatan Kaur sampling sebanyak 88 orang. Teknik
Selatan. Jalur yang terendam sepanjang pengumpulan data yang digunakan
5,5 km (BPBD Kabupaten Kaur, 2021). dalam penelitian ini adalah
Rumusan masalah penelitian, menggunakan data primer yang
Apakah ada hubungan pengetahuan dan diperoleh dengan cara memberikan
sikap terhadap kesiapsiagaan bencana kuesioner. Teknik analisa data
banjir di Desa Suku Tiga Kecamatan menggunakan analisis univariat dan
Nasal Kabupaten Kaur?. Tujuan dalam analisis bivariat dengan uji statistik
penelitian ini untuk mengetahui korelasi product moment pearson. Jika
hubungan pengetahuan dan sikap data tidak berdistribusi normal maka
terhadap kesiapsiagaan bencana banjir digunakan analisis korelasi Rank
di Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal Spearman (rho).
Kabupaten Kaur.
C. Hasil Penelitian
B. Metode Penelitian 1. Analisis Univariat
Jenis penelitian ini menggunakan Analisis univariat dilakukan
metode deskriptif kuantitatif dengan untuk melihat distribusi frekuensi
menggunakan metode obsevasional variabel independen (pengetahua dan
analitik yaitu studi cross sectional. sikap) dan variabel dependen
Populasi dari penelitian ini adalah (kesiapsiagaan) Bencana Banjir.
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa
Suku Tiga Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur
No Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)
1 Kurang 2 2.3
2 Cukup 20 22.7
3 Baik 66 75.0
Total 88 100.0

Dari tabel pengetahuan responden cukup berjumlah 20 orang


responden di atas dapat diketahui: (22,7%), Pengetahuan responden baik
Pengetahuan responden kurang berjumlah 66 orang (75,0%)
berjumlah 2 orang (2,3%), Pengetahuan
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Sikap Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa Suku Tiga
Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur
No Sikap Frekuensi Presentase (%)
1 Favourable 88 100.0
Total 88 100.0
Dari tabel Sikap responden yaitu kategori rendah, sedang dan
(100%) di atas dapat diketahui: Semua tinggi, Distribusi frekuensi
responden sikapnya Favourable. kesiapsiagaan masyarakat terhadap
Dalam penelitian ini, Bencana Banjir Desa Suku Tiga
kesiapsiagaan masyarakat Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur
dikategorikan menjadi tiga kategori ditampilkan pada tabel berikut ini.
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa
Suku Tiga Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur

No Kesiapsiagaan Frekuensi Persentase (%)


1 Sedang 13 14.8
2 Tinggi 75 85.2
Total 88 100.0

Dari tabel Kesiapsiagaan atau tidak adanya hubungan


Bencana Banjir di atas dapat diketahui: pengetahuan dan sikap terhadap
13 orang (14,8%) responden kesiapsiagaan bencana banjir di Desa
kesiapsiagaannya sedang dan 75 orang Suku Tiga Kecamatan Nasal
(85,2%) responden kesiapsiagaannya Kabupaten Kaur, Karena ketiga data
tinggi. tidak berdistribusi normal, maka tidak
2. Analisis Bivariat memenuhi syarat untuk dilakukan
Analisis data yang digunakan analisis korelasi Product Moment
untuk menjawab hipotesis yang Pearson, selanjutnya akan digunakan
diajukan dalam penelitian ini yaitu ada analisis korelasi Rank Spearman (rho).
Tabel 4
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kesiapsiagaan Bencana Banjir Desa
Suku Tiga Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur

Pengetahuan Sikap Kesiapsiagaan


Spearman's rho Pengetahuan Correlation Coefficient 1.000 .284** .298**
Sig. (2-tailed) . .007 .005
N 88 88 88
**
Sikap Correlation Coefficient .284 1.000 .129
Sig. (2-tailed) .007 . .230
N 88 88 88
**
Kesiapsiagaan Correlation Coefficient .298 .129 1.000
Sig. (2-tailed) .005 .230 .
N 88 88 88
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil analisis korelasi Rank Spearman ditolak dan Ha diterima.


didapat nilai : Kesimpulan: Ada hubungan yang
a. Rho = 0,298 dengan p-value = signifikan antara pengetahuan
0,005 < 0,05 signifikan, maka Ho responden dengan kesiapsiagaan
bencana banjir di Desa Suku Tiga dalam menghadapi bencana banjir di
Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur. Kecamatan Danau Kerinci Barat
Karena nilai rho terletak dalam Kabupaten Kerinci tergolong hampir
interval 0,20 – 0,40 maka kategori siap. Dimana tingkat pengetahuan
hubungan sedang. dalam kategori sangat siap.
b. Rho = 0,129 dengan p-value = Berdasarkan hasil penelitian,
0,230> 0,05 tidak signifikan, maka bahwa dari 88 responden, didapatkan
Ha ditolak dan Ho diterima. sikap responden semua favourable
Kesimpulan: Tidak ada hubungan (100%). Hal ini dikarenakan
yang signifikan antara sikap masyarakat Desa Suku Tiga Kecamatan
responden dengan kesiapsiagaan Nasal Kabupaten Kaur sudah
bencana banjir di Desa Suku Tiga menganggap banjir adalah suatu
Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur. kebiasaan yang terjadi pada saat musim
hujan, kebiasaan ini sudah terjadi
D. Pembahasan dalam waktu yang lama dan juga
Berdasarkan hasil penelitian, tempat tinggal masyarakat tersebut
bahwa dari 88 responden didapatkan bersebelahan dengan Sungai Air Nasal.
pengetahuan responden kurang Hal inilah yang menyebabkan sikap
berjumlah 2 orang (2,3%), pengetahuan responden semuanya dalam kategori
responden cukup berjumlah 20 orang favourable.
(22,7%), pengetahuan responden baik Pengalaman masyarakat yang
berjumlah 66 orang (75,0%). Dari hasil pernah mengalami kejadian bencana
tersebut mayoritas pengetahuan sebelumnya juga dapat menjadi
responden baik, hal ini dikarenakan pelajaran bagi masyarakat untuk lebih
responden memiliki rentang usia dari berhati hati dan menjadi sikap kesiapan
18-40 tahun yang merupakan kelompok masyarakat dalam menghadapi bencana
usia dewasa atau usia produktif yang alam yang selanjutnya khususnya
pada umumya memiliki pengetahuan bencana yang sejenis. Pengalaman
yang tinggi karena biasanya adalah hasil persentuhan dengan
bersumberkan dari berbagai media panca indra manusia (Ana, 2015).
elektronik, media cetak maupun media Sikap kesiapsiagaan yang dimiliki
sosial dan pada umunya rentang usia masyarakat diperoleh dari pengalaman
ini memiliki memori yang kuat akan mengalami bencana banjir hampir
suatu objek misalnya dalam bidang setiap tahun, pengalaman yang dimiliki
bencana banjir. masyarakat akan mempengaruhi sikap
Pengetahuan masyarakat masyarakat untuk siap siaga
mengenai kesiapsiagaan bencana menghadapi banjir (Erlia, dkk 2017).
dilihat dari pemahaman masyarakat Berdasarkan hasil penelitian,
mengenai karakter bencana banjir yang bahwa dari 88 responden, didapatkan
ada disekitarnya, latar belakang Kesiapsiagaan responden sedang
budaya, dan tingkat pemahaman berjumlah 13 orang (14,8%) dan
masyarakat aman dalam menerima kesiapsiagaan responden tinggi
informasi (Husna, 2017). Hasil berjumlah 75 orang (85,2%). Dari hasil
penelitian ini didukung oleh Gustini, penelitian mayoritas kesiapsiagaan
dkk (2021), dapat disimpulkan bahwa kesiapsiagaan responden tinggi. Hal ini
Tingkat kesiapsiagaan masyarakat dikarenakan Desa Suku Tiga
Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur misalnya usia, pendidikan,
sudah memiliki jalur evakuasi dan titik pengalaman, dan lain-lain.
kumpul yang bertempat di dataran Untuk mengetahui hubungan
tinggi di wilayah Desa Suku Tiga sikap terhadap kesiapsiagaan bencana
Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur banjir di Desa Suku Tiga Kecamatan
yang dibuat oleh Pemerintah Desa Nasal Kabupaten Kaur digunakan
setempat, guna untuk meminimalisir analisis korelasi Rank Spearman (rho).
korban dan juga pada saat musim hujan Didapatkan Rho = 0,129 dengan p-
masyarakat sudah menyiapkan barang- value = 0,230> 0,05 tidak signifikan,
barang berharga untuk dibawa apabila maka Ha ditolak dan Ho diterima.
terjadi banjir. Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang
Berdasarkan hasil diperoleh dari signifikan antara sikap responden
penelitian Rahma dan Yulianti (2020), dengan kesiapsiagaan bencana banjir di
mengenai kesiapsiagaan masyarakat Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal
terhadap bencana banjir di Desa Cot Kabupaten Kaur.
Bayu Kecamatan Trumon Tengah Agnesia Y, dan Nopianto, (2022)
Kabupaten Aceh Selatan, maka dapat menyampaikan, berdasarkan kajian
disimpulkan bahwa dari 71 responden literature dari 5 jurnal penelitian
menjawab Ya adalah 57,0 % dan menunjukkan 4 diantaranya
menjawab Tidak adalah 43%. Dengan menyatakan adanya hubungan sikap
demikian dapat disimpulkan dari dengan kesiapsiagaan bencana. Data
jawaban terbanyak bahwa, lebih dari pertama dari dari jurnal pertama
setengah masyarakat sudah siap siaga menunjukkan adanya hubungan sikap
apabila terjadi bencana banjir terhadap kesiapsiagaan bencana
terkhususnya di Gampong Cot Bayu dengan nilai r = 0,591. Data
Kecamatan Trumon Tengah Kabupaten kedua menunjukkan tidak terdapat
Aceh Selatan. hubungan antara sikap terhadap
Untuk mengetahui hubungan kesiapsiagaan bencana dengan p value
pengetahuan terhadap kesiapsiagaan 0,594. Data ketiga menunjukan
bencana banjir di Desa Suku Tiga adanya pengaruh positif sikap
Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur kebencanaan terhadap kesiapsiagaan
digunakan analisis korelasi Rank dalam menghadapi bencana. Data
Spearman (rho). Didapatkan Rho = keempat menunjukkan terdapat
0,298 dengan p-value = 0,005 < 0,05 hubungan antara sikap terhadap
signifikan, maka Ho ditolak dan Ha kesiapsiagaan bencana dan data kelima
diterima. Kesimpulan: Ada hubungan menunjukkan sikap dengan
yang signifikan antara pengetahuan kesiapsiagaan didapatkan nilai (p
responden dengan kesiapsiagaan value 0,004 < α 0,05).
bencana banjir di Desa Suku Tiga Hasil penelitian ini berbanding
Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur. terbalik dengan penelitian–penelitian
Karena nilai rho terletak dalam interval sebelumnya seperti penelitian
0,20 – 0,40 maka kategori hubungan Harahap, (2011) dan Wahyuningsih
sedang, artinya masih ada beberapa (2013) bahwa ada hubungan antara
faktor lain yang mempengaruhi sikap dengan kesiapsiagaan, hal ini
kesiapsiagaan selain pengetahuan, disebabkan karena pengalaman
masyarakat desa suku tiga kecamatan
nasal kabupaten kaur yang sudah sering region hospitals of Malaysia.
menghadapi bencana banjir. Sementara Australasian Emergency Nursing
itu penelitian Harahap dan Journal, 19(4), 203–209.
Wahyuningsih dilakukan pada BNPB. (2021). Kejadian Bencana
masyarakat yang baru mengalami Alam Indonesia Sepanjang 2021.
banjir sehingga memperlihatkan sikap Badan Nasional Penanggulangan
yang tidak baik terhadap Bencana.
kesiapsiagaan banjir. BPBD. (2019). Bengkulu:
https://bpbd.bengkuluprov.go.id/.
E. Kesimpulan Davies R. Floods and Landslides
1. Dari 88 responden, didapatkan Affect Thousands in Indonesia,
Pengetahuan responden kurang Malaysia and Thailand 2016.
berjumlah 2 orang (2,3%), Available from:
Pengetahuan responden cukup http://floodlist.com/asia/floods-
berjumlah 20 orang (22,7%), indonesia-malaysia-
Pengetahuan responden baik thailandnovember-2016
berjumlah 66 orang (75,0%). Dodon. 2013. Indikator dan Perilaku
2. Dari 88 responden, didapatkan Kesiapsiagaan Masyarakat di
Sikap responden (100%) diketahui Permukiman Padat Penduduk
Semua responden sikapnya dalam Antisipasi Berbagai Fase
Favourable.. Bencana Banjir. Jurnal
3. Dari 88 responden, didapatkan Perencanaan Wilayah dan Kota.
Kesiapsiagaan responden sedang Vol 21 (2).
berjumlah 13 orang (14,8%) dan Gustini, S. dkk (2021). Gambaran
kesiapsiagaan responden tinggi kesiapsiagaan masyarakat dalam
berjumlah 75 orang (85,2%). antisipasi bencana banjir di
4. Ada hubungan yang signifikan kecamatan danau kerinci barat
antara pengetahuan responden kabupaten kerinci. Jurnal ilmiah
dengan kesiapsiagaan bencana Ners Indonesia. Vol. 2 (1). 53-62.
banjir di Desa Suku Tiga Harahap, Effendi, M. dkk (2011),
Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur. Pengaruh Pengetahuan dan Sikap
Karena nilai rho terletak dalam terhadap Kesiapsiagaan
interval 0,20 – 0,40 maka kategori Masyarakat dalam Menghadapi
hubungan sedang. benjana Banjir di Desa
5. Tidak ada hubungan yang perkebunan Bukit Lawang Kec.
signifikan antara sikap responden Bahorok. Jurnal Ilmiah
dengan kesiapsiagaan bencana Keperawatan Vol. 1, (1)
banjir di Desa Suku Tiga Husna, C . 2012. Faktor Faktor yang
Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur. Mempengaruhi Kesiapsiagaan
Bencana di RSUDZA Banda
DAFTAR PUSTAKA Aceh. Idea Nursing Jurnal, 3(2):
Ahayalimudin, N. A., & Osman, N. N. 10-19.
S. (2016). Disaster management: Erlia, D., Kumalawati, R., & Aristin,
Emergency nursing and medical N. F. (2017). Analisis
personnel’s knowledge, attitude kesiapsiagaan masyarakat dan
and practices of the East Coast pemerintah menghadapi bencana
banjir di Kecamatan Martapura Mona Saparwati, Trimawati,
Barat Kabupaten Banjar. JPG Wijayanti.F. 2020. Peningkatan
(Jurnal Pendidikan Geografi), Pengetahuan Kesiapsiagaan
04(03), 15–24. Bencana Dengan Video Animasi
Firmansyah, I. H. (2014). Hubungan Anak Usia Sekolah. Jurnal Pro
Pengetahuan dengan Perilaku Health. Vol. 2 (1), 23-28.
Kesiapsiagaan dalam Rahma, D. Yulianti, F (2020).
Menghadapi bencana Banjir dan Kesiapsiagaan Masyarakat
Longsor pada Remaja Usia 15- Dalam Menghadapi Bencana
18 tahun di SMA Al-Hasan Banjir Di Gampong Cot Bayu
Kemiri Kecamatan Panti Kecamatan Trumon Tengah
Kabupaten Jember. Jember: Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian pendidikan geosfer. Vol 5 (1).
Mahasiswa. 22-31
Kaur, B. (2021). Data Bencana Kaur. Sipahutar, A. (2013). Tanpa Mitigasi
Kaur: Kaurkab.go.id. Bencana Indonesia 2014 Masih
Kaur, D. K. (2021). Sekilas Kabupaten Menangis.
Kaur. Kaur: Kaurkab.go.id.

Anda mungkin juga menyukai