JURNAL SKRIPSI
OLEH:
Pembimbing II
ABSTRAK
Kejadian bencana banjir tidak hanya menimbulkan korban jiwa tetapi juga dapat
menimbulkan permasalahan di bidang kesehatan, Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kesiapsiagaan bencana
banjir di Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode
obsevasional analitik yaitu studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh masyarakat yang ada di Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal
Kabupaten Kaur, yang berjumlah 760 orang. Teknik sampling yang digunakan
yaitu teknik simple random sampling dengan menggunakan rumus Slovin.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari responden
menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. (1)
Hasil penelitian didapatkan: Ada hubungan antara pengetahuan dengan
kesiapsiagaan bencana banjir di Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal Kabupaten
Kaur. (2) Tidak ada hubungan antara sikap dengan kesiapsiagaan bencana banjir
di Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur. Hasil uji Spearman's rho
didapat sebesar 0,298 dengan p-value = 0,005 < 0,05 signifikan, maka Ho ditolak
dan Ha diterima artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan kesiapsiagaan
bencana banjir di Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Karena nilai
rho terletak dalam interval 0,20 – 0,40 maka kategori hubungan sedang. Hasil uji
Spearman's rho didapat sebesar 0,129 dengan p-value = 0,230> 0,05 tidak
signifikan, maka Ha ditolak dan Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara sikap responden dengan kesiapsiagaan bencana banjir di Desa
Suku Tiga Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur.
ABSTRACT
Flood disasters not only cause casualties but can also cause problems in the
health sector, This study aims to study the relationship between knowledge and
attitudes towards flood disaster preparedness in the Suku Tiga Village, Nasal
District, Kaur Regency. This study uses a quantitative descriptive method using
an analytical observational method, namely a cross sectional study. The
population in this study was the entire community in the Suku Tiga Village, Nasal
District, Kaur Regency, which amounted to 760 people. The sampling technique
used is a simple random sampling technique using the Slovin formula. This study
uses primary data obtained from respondents using a questionnaire. Data
analysis was carried out univariate and bivariate. (1) The results obtained: There
is a relationship between knowledge and flood disaster preparedness in the Suku
Tiga Village, Nasal District, Kaur Regency. (2) There is no relationship between
attitude and flood disaster preparedness in the Suku Tiga Village, Nasal District,
Kaur Regency. The results of the Spearman's rho test are 0.298 with p-value =
0.005 <0.05 significant, then Ho is rejected and Ha is accepted, meaning that
there is a relationship between knowledge and flood disaster preparedness in the
Suku Tiga Village, Nasal District, Kaur Regency. The results of the Spearman's
rho test are 0.129 with p-value = 0.230> 0.05 not significant, then Ha is rejected
and Ho is accepted, meaning that there is no significant relationship between
respondents' attitudes and flood disaster preparedness in Suku Tiga Village,
Nasal District, Kaur Regency.
A. Pendahuluan
Banjir merupakan peristiwa yang subur di dunia berada di dataran
terjadinya genangan pada daerah yang banjir seperti New York, Tokyo,
biasanya kering.Banjir merupakan Osaka, Bangkok, Amsterdam, Jakarta
kejadian hidrologis yang dicirikan dan sebagainya. Bencana banjir juga
dengan debit dan atau muka air yang merupakan bencana yang sering terjadi
tinggi dan dapat menyebabkan di ASIA, didapatkan data dari
pengenangan pada lahan di sekitar Thailand’s Departement of Disaster
sungai, danau ataupun sistem air Prevention and Mitigation (DDPM)
lainnya (Dodon, 2013). Data yang menyatakan pada tanggal 6 November
diperoleh dari Badan Nasional 2016 sekitar 6.000 rumah tangga
Penanggulangan Bencana (BNPB) terkena banjir di pusat provinsi
bencana yang paling tinggi angka Kanchanaburi dan Phetchaburi
kejadiannya yaitu bencana banjir Thailand. Vietnam’s Disaster
(BNPB, 2018). Banjir merupakan Management Committee (DMT)
peristiwa atau keadaan suatu daerah melaporkan kejadian banjir pada 31
atau daratan terendam karena Oktober 2016 dengan kerugian 227
peningkatan volume air (BNPB, 2016). rumah rusak dan 40.000 terendam
Berdasarkan data yang di peroleh banjir. Hujan deras yang terjadi di
dari Badan Pengkajian dan Penerapan beberapa provinsi di Vietnam dari
Teknologi (BPPT,2010) kejadian dan tanggal 13 oktober tersebut
korban banjir menempati urutan mengakibatkan 35 korban jiwa
pertama di dunia dari berbagai bancana meniggal. Malaysia’s National Disaster
alam lain, yaitu mencapai 55%. Managemen Agency (NADMA)
Sebagian kota-kota besar, di daerah melaporkan bahwa terjadi hujan deras
industri penting serta daerah pertanian yang mengakibatkan bencana banjir
pada tanggal 7 – 8 November 2016 dan terdampak 24.000 orang di 10
menyebabkan ketidaknyamanan bagi Kabupaten/Kota (BPBD Provinsi
ribuan warga di Penang. (Davies, Bengkulu, 2019). Badan
2016). Penanggulangan Bencana Daerah
Berdasarkan data yang diperoleh (BPBD) Provinsi Bengkulu telah
dari Data Informasi Bencana Indonesia melakukan kegiatan pencegahan
(DIBI) Badan Nasional penanggulangan bencana yaitu,
Penanggulangan Bencana (BNPB) pengelolaan manajemen operasional,
Tahun 2018, bahwa bencana banjir pemantauan lokasi terjadinya bencana
merupakan bencana dengan angka dan pelaporan, penyiapan logistik
kejadian tertinggi di Indonesia dikawasan rawan bencana,
sepanjang 10 tahun terakhir. Pada penyebarluasan informasi potensi dan
Tahun 2010 – 2015 tercatat angka mitigasi bencana, serta memonitoring
kejadian bencana banjir di Indonesia evaluasi pelaksanaan rehabilitasi dan
sebanyak 4035 kali kejadian, rekontruksi pasca bencana (BPBD
sedangkan pada Tahun 2016 – 2018 Provinsi Bengkulu, 2019).
tercatat angka kejadian banjirdi Kaur adalah sebuah kabupaten
Indonesia sebanyak 2186 kali kejadian yang berada di provinsi Bengkulu,
( DIBI, 2018). Indonesia. Terletak sekitar 250 km dari
Kesiapsiagaan merupakan salah kota Bengkulu, Kaur mempunyai luas
satu proses manajemen bencana, sebesar 2.369,00 km² dan dihuni
pentingnya kesiap-siagaan merupakan sedikitnya 135.200 jiwa. Masyarakat
salah satu elemen penting dari kabupaten Kaur banyak bekerja di
kegiatan pencegahan pengurangan sektor pertanian, perdagangan,
risiko bencana (Firmansyah, 2014). perkebunan, dan perikanan. Kabupaten
Indonesia merupakan negara Kaur dibentuk berdasarkan Undang-
kepulauan yang secara geografis Undang Nomor 3 Tahun 2003 pada
terletak pada pertemuan tiga lempeng tahun 2003 bersamaan dengan
tektonik yaitu lempeng Indo Australia, pembentukan kabupaten Seluma dan
Eurasia, dan Pasifik. Pada bagian Mukomuko. Kaur sebelumnya
selatan dan timur Indonesia terdapat merupakan bagian dari kabupaten
sabuk vulkanik. Data United States Bengkulu Selatan. Pada tahun 2020,
Geological Survey (USGS) penduduk kabupaten ini berjumlah
menunjukkan bahwa Indonesia 135.200 jiwa dengan kepadatan 57
merupakan salah satu Negara yang jiwa/km² (Profil Kabupaten Kaur,
memiliki tingkat gempa tertinggi di 2021).
dunia.Data terakhir menunjukkan BPBD Kabupaten Kaur
adanya peningkatan, baik dalam hal menyatakan selama 3 tahun terakir
jenis bencana, jumlah kerugian, dan terdapat beberapa bencana banjir yang
jumlah korban jiwa (Sipahutar, 2013). diakibatkan oleh hujan dengan
Bencana banjir dan tanah intensitas tinggi. Pada jumat, 01
longsor, tercatat di data BNPB Provinsi oktober 2021 banjir melanda sejumlah
Bengkulu pada tanggal tahun 2019 daerah di kabupaten kaur, yang
banjir dan tanah longsor telah mengakibatkan tiga kecamatan
mengakibatkan 40 orang meninggal, 4 kabupaten kaur terdampak banjir yakni
orang hilang, 10 orang luka dan kecamatan tetap, semidang gumai, dan
kaur selatan. Ada 25 desa yang seluruh masyarakat yang ada di Desa
terdampak banjir dan mengakibatkan Suku Tiga Kecamatan Nasal
kelumpuhan transportasi darat di jalan Kabupaten Kaur, yang berjumlah 760
lintas barat Sumatra tepatnya di Desa orang. Teknik sampling yang
Muara Tetap, Kecamatan Tetap hingga digunakan yaitu teknik simple random
Desa Suka Jaya Kecamatan Kaur sampling sebanyak 88 orang. Teknik
Selatan. Jalur yang terendam sepanjang pengumpulan data yang digunakan
5,5 km (BPBD Kabupaten Kaur, 2021). dalam penelitian ini adalah
Rumusan masalah penelitian, menggunakan data primer yang
Apakah ada hubungan pengetahuan dan diperoleh dengan cara memberikan
sikap terhadap kesiapsiagaan bencana kuesioner. Teknik analisa data
banjir di Desa Suku Tiga Kecamatan menggunakan analisis univariat dan
Nasal Kabupaten Kaur?. Tujuan dalam analisis bivariat dengan uji statistik
penelitian ini untuk mengetahui korelasi product moment pearson. Jika
hubungan pengetahuan dan sikap data tidak berdistribusi normal maka
terhadap kesiapsiagaan bencana banjir digunakan analisis korelasi Rank
di Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal Spearman (rho).
Kabupaten Kaur.
C. Hasil Penelitian
B. Metode Penelitian 1. Analisis Univariat
Jenis penelitian ini menggunakan Analisis univariat dilakukan
metode deskriptif kuantitatif dengan untuk melihat distribusi frekuensi
menggunakan metode obsevasional variabel independen (pengetahua dan
analitik yaitu studi cross sectional. sikap) dan variabel dependen
Populasi dari penelitian ini adalah (kesiapsiagaan) Bencana Banjir.
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Desa
Suku Tiga Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur
No Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)
1 Kurang 2 2.3
2 Cukup 20 22.7
3 Baik 66 75.0
Total 88 100.0