Nama kelompok 2 :
1. Achmad korizky wibowo ( 181301001 )
2. Adhitiya cahya sakti ( 181301002 )
3. Cabrio marble citra danta ( 181301007 )
4. Fernanda lucky aby cahyana ( 181301020 )
5. Indah nur safitri ( 181301028 )
6. Leony akhzul laksmi ( 181301031 )
7. Nuhammad alfan ( 181301037 )
8. Noor amalia ( 181301042 )
9. Nurul aisah ( 181301045 )
10. Sindy dwi novendya ( 181301054 )
11. Wahyu indah cristanti waluyo ( 181301060 )
Dalam profil kesehatan Indonesia pada tahun (2005) CHF merupakan urutan
ke 5 penyebab kematian terbanyak di Rumah Sakit seluruh Indonesia. Tingkat
kematian untuk CHF sekitar 50% dalam waktu lima tahun (Arini, 2015). Pada
tahun 2014 terdiri dari 1380 orang terdiri dari 667 laki-laki dan 713 perempuan.
Pada tahun 2015 sampai dengan bulan Oktober terdiri dari 863 orang yang terdiri
dari 375 perempuan dan 488 laki-laki. Dari tahun ketahun angka kejadian CHF terus
mengalami peningkatan (Pranoto, 2015 dalam Didik Aji Asmoro, 2017).
Data rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru
pada tahun 2017 terdapat jumlah kasus CHF sebesar 224 kasus dan merupakan
penyakit urutan pertama pada kasus kardiovaskular di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru (Rekam Medis RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2017). Sehubung
dengan prevalensi kejadian CHF masih tinggi yang ditemukan serta masih adanya
resiko seperti dampak kematian yang ditimbulkan akibat CHF maka peran
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan untuk mengobati, mencegah dan
meningkatan kesehatan pasien.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Penulis mampu mendeskripsikan Asuhan Keperawatan secara
komprehensif dari pengkajian sampai dengan evaluasi pada pasien dengan
CHF.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Gagal jantung Kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap
oksigen dan nutrient dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat
jantung gagal memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan
atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel
kiri (Braundwald).
Gagal jantung adalah suatu keadaan yang serius dimana jumlah darah yang
masuk dalam jantung setiap menitnya tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuh akan
oksigen dan zat makanan.terkadang orang salah mengartikan gagal jantung dengan
henti jantung, jika gagal jantung adalah berkurangnya kemampuan jantung untuk
mempertahankan beban kerjanya.
Gagal jantung kongestif adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi
memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi badan untuk
keperluan metabolisme jaringan tubuh pada keadaan tertentu, sedangkan tekanan
pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi.
B. Etiologi
1. Kelainan otot jantung Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot
jantung, disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang
mendasari penyebab kelainan fungsi otot jantung mencakup ateroslerosis
koroner, hipertensi arterial dan penyakit degeneratif atau inflamasi.
5. Penyakit jantung lain, terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang sebenarnya,
yang secara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme biasanya terlibat
mencakup gangguan aliran darah yang masuk jantung (stenosis katub
semiluner), ketidakmampuan jantung untuk mengisi darah (tamponade,
pericardium, perikarditif konstriktif atau stenosis AV), peningkatan mendadak
after load.
7. Grade gagal jantung menurut New York Heart Association, terbagi dalam 4
kelainan fungsional:
a. Timbul sesak pada aktifitas fisik berat
D. Pathways
E. Manifestasi klinis
1. Tanda dominan :
F. Pemeriksaan diagnostik
G. Penatalaksanaan
Hanya pada regurgitasi aorta akibat infeksi aorta, reparasi katup aorta dapat
dipertimbangkan. Sedangkan pada regurgitasi aorta akibat penyakit lainnya
umumnya harus diganti dengan katup artifisial. Indikasi pada keluhan sesak
napas yang tidak dapat diatasi dengan pengobatan symptomatik. Bila
ekhokardiografi menunjukkan sistole ventrikel kiri 55 mm, atau fractional
shortning 25% dipertimbangkan untuk tindakan operasi sebelum timbul gagal
jantung.
5. Pendidikan kesehatan, menyangkut penyakit, prognosis, pemakaian obat-
obatan serta mencegah kekambuhan
6. Terapi Farmakologis :
a. Glikosida jantun Digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung
dan memperlambat frekuensi jantung. Efek yang dihasillkan : peningkatan
curah jantung, penurunan tekanan vena dan volume darah dan
peningkatan diurisi dan mengurangi oedema.
b. Terapi diuretic, diberikan untuk memacu ekskresi natrium dan air melalui
ginjal. Penggunaan harus hati-hati karena efek samping hiponatremia dan
hipokalemia.
c. Terapi vasodilator, obat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi
impadasi tekanan terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. Obat ini
memperbaiki pengosongan ventrikel dan peningkatan kapasitas vena
sehingga tekanan pengisian ventrikel kiri dapat diturunkan.
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
TTL : 24/01/1947
Umur : 71 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
No RM : 01.55.17 : 01.55.17
Nama : Ny. S
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
1. Keluhan utama
Pasien megatakan sesak napas +/- 2 jam sebelum masuk rumah sakit, dibawa ke IGD
Rumah Sakit pada tanggal 28/02/2020 jam 10.00 WIB, dengan TD : 90/50mmHg, N : 60
x/menit, 60 x/menit, RR: 28 x/menit 28 x/menit T: 36,1°C. Kemudian pasien dirawat
dirawat di ruang Cemara sampai tanggal 02/03/2020, pasien pindah ke ruang ICU tanggal
02/03/2020 jam 15.00WIB dengan keluhan sesak napas, KU lemah, Kesadaran
composmentis, saat dikaji TD : 100/75 mmHg, N : 83 x/menit, RR : 27 x/menit, S: 37 C
Pasien mengatakan +/- 1 minggu yang lalu dirawat dengan kardiomiopati dilatasi
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang mempunyai sakit seperti ini, tidak
mempunyai penyakit keturunan dan tidak mempunyai penyakit menular.
C. Pengkajian Primer
1. Airway
Tidak terdapat lendir atau sputum pada jalan napas pasien, tidak ada bunyi napas
tambahan.
Dx : -
2. Breathing
3. Circulation
Tidak ada sianosis, akral kulit hangat, CRT < 3 detik. TD : 100/75 mmHg, N : 72
x/menit, RR : 27 N : 72 x/menit, RR : 27 x/menit, S: 37 x/menit, S: 37 0C., tidak terdapat
perdarahan.
Dx : -
4. Disability
5 5
5 5
Dx : -
5. Eksposure
Tidak ada cedera leher, tidak ada jejas, tidak ada fraktur
Dx : -
D. Pengkajian Sekunder
1. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Lemah
2. Kesadaran : Composmentis
3. GCS 15 : E 4 M 6 V5
4. Tanda-tanda vital
Td :100/75 mmHg
Nadi : 83X/ menit
RR : 27 x/ menit
S : 37 C
SpO2 : 99 %
5. Kepala : Mesosephal, rambut hitam, tidak rontok dan bersih
6. Mata : Cekung, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
7. Hidung : Bersih, tidak ada discharge, tak ada nafas cuping hidung
8. Mulut : Bersih mukosa bibir kering, tidak ada sianosis
9. Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen
10. Leher : Tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada nyeri tekan
11. Dada : Simetris, ada retraksi otot dada, pengembangan dada simetris
12. Jantung
I : Ictus kordis tak tampak
Pa : ictus kordis teraba di SIC IV& V mid klavikula
Pe : Pekak, tak ada pembesaran jantung
A : Bunyi jantung jantung murni BJ I-II
13. Paru
I : Ictus kordis tak tampak
Pa : ictus kordis teraba di SIC IV& V mid klavikula
Pe : Pekak, tak ada pembesaran jantung
A : Bunyi jantung jantung murni BJ I-II
14. Abdomen
I : Perut tampak datar, simetris simetris
Au : Bising usus 11 x/menit
Pa : tidak ada distensi, tak ada pembesaran hati dan limfa
Pe : timpani
15. Genetalia : Tidak terpasang kateter (riwayat BPH)
16. Ektremitas : Normal, tidak sianosis, kapilery refill time < 3 detik, tidak ada
oedem, ekstremitas bawah mengalami kelemahan
17. Kulit : kulit tampak sedikit kering, sawo matang dan, turgor kulit baik
F. Data Penunjang
Kesan : Reguler
5. Terapi Obat
Tanggal 02/03/2020
1. IVFD RL Gtt XV x/menit
2. Nacl 100 Cc drip 1 ampul Dobutamin gtt 3 micro
3. Furosemid 1-1-0
4. Letonal 1x25 mg
5. Digoxin 2x1 tab
6. Captopril 2x6,25 tab
7. Aspilet 1x1 tablet
Analisa Data
Nama px : Tn. R
Umur : 71 thn
Dx Medis : CHF
Dx Kep :
Nama px : Tn. R
Umur : 71 thn
Dx Medis : CHF