Anda di halaman 1dari 31

KEPEMIMPINAN

Oleh
Sestu Retno Dwi Andayani
 Kepemimpinan adalah Proses interpersonal
yang mempengaruhi kegiatan orang lain dalam
memilih dan mencapai tujuan ( Farland)
 
Hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh
yang dimiliki oleh seseorang terhadap orang lain
sehingga orang lain tersebut secara sukarela mau
dan bersedia bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang diinginkan ( Gregory – Terry )
Pimpinan Perawatan,
 Perlu memiliki ketrampilan kepemimpinan :

 Sehingga efektif dalam mengelola pelayanan


Askep.
 Perkembangan IPTEK untuk dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat.
 Menjalin hubungan yang efektif dengan
ketrampilan berkomunikasi sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerja.
Kepemimpinan dalam Keperawatan :
Kemampuan dan Ketrampilan
 
Pimpinan Perawat
 
Mempengaruhi
 
Memberikan pelayanan dari ASKEP
 
Tujuan keperawatan tercapai
Peran Pemimpin Terhadap Kelompok
 Sebagai penghubung interpersonal

 Sebagai inovator/pembaharu

 Sebagai penginformasi

 Sebagai pengambil keputusan


Tugas Pimpinan :
 Merencanakan dan mengorganisasikan

 Menyediakan informasi

 Membuat penugasan, memberi pengarahan


dan Bimbingan dsb

Kriteria dengan HAM :


 Memberi dorongan

 Mendamaikan/mempertemukan pendapat yang


berbeda
 Memperlancar / Memfasilitasi
Management Skills ( Hellriegel & Slocum, 1993 )
1. Technical Skills :
Kemampuan menerapkan metode, prosedur, dan teknik-teknik
khusus dalam bidang tertentu.
2. Interpersonal Skills :
Kemampuan untuk memimpin, memotivasi, mengelola konflik
dan bekerjasama dengan orang lain merupakan kemampuan
kunci yang harus dimiliki manager keperawatan.
3. Conceptual Skills :
Ketrampilan ini menyangkut kemampuan melihat organisasi
secara menyeluruh. Diperlukan kemampuan untuk melihat arah
organisasi.
4. Communication Skills :
Kemampuan untuk berkomunikasi secara baik dan jelas, baik
tulisan, lisan, maupun nonverbal.
Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Karakteristik Pribadi Pemimpin :
 Intelegen
 Berdaya analisa , kreatif
 Konsisten, motivasi tinggi
 Komunikasi baik
Dewasa sosial dan emosional, menghargai orang lain
Jujur
Kelompok yang dipimpin :
 Jumlah anggota kelompok
 Kemampuan & Pengalaman anggota kelompok
 Pola komonikasi dalam kelompok
 Kebutuhan anggota kelompok akan kemandirian
Gaya Kepemimpinan

Suatu pola perilaku yang ditampilkan pimpinan


saat mencoba mempengaruhi orang lain.
Gaya-gaya kepemimpinan keperawatan

Gaya diartikan sebagai suatu cara penampilan karateristik atau


tersendiri. Menurut Follet (1940), gaya di definisikan sebagai
hak istimewa yang tersendiri dari si ahli dengan hasil akhir
yang dicapai tanpa menimbulkan isu sampingan. Gillies
(1970), menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat di
identifikasikan berdasarkan perilaku pemimpin itu sendiri.
Menurut para ahli terdapat beberapa gaya kepemimpinan
yang dapat diterapkan dalam suatu organisasi, antara lain :

a. Gaya kepemimpinan menurut Tannenbau dan Warrant H.


Schmitdt
Gaya kepemimpinan dapat dijelaskan melalui dua titik
ekstrim, yaitu kepemimpinan berfokus pada atasan dan
kepemimpinan berfokus pada bawahan
b. Gaya kepemimpinan menurut Likert
Likert mengelompokkan gaya kepemimpinan dalam empat
system, yaitu :
1. Sistem otoriter-eksploitatif
2. Sistem Benevolent-Authoritatif
3. Sistem Konsultatif
4. Sistem Partisipatif
c. Gaya kepemimpinan menurut Teori X
dan Teori Y
Teori ini dikemukakan oleh Douglas Mc Gregor dalam
bukunya The human Side Interprise (1960), dia menyebutkan
bahwa perilaku seseorang dalam suatu organisasi dapat
dikelompokkan dalam dua kutub utama yaitu sebagai Teori X
dan Teori Y. Dari teori ini, gaya kepemimpinan dibedakan
menjadi empat macam, yaitu :
 Gaya kepemimpinan diktator
 Gaya kepemimpinan autokratis
 Gaya kepemimpinan demokratis
 Gaya kepemimpinan santai
d. Gaya kepemimpinan menurut Robert House
Berdasarkan teori motivasi pengharapkan, Robert House mengemukakan
empat gaya kepemimpinan, yaitu :
 Directive
 Supportive
 Participative
 Achievement oriented

e. Gaya kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard


Ciri-ciri kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard meliputi :
 Instruksi
 Konsultasi
 Partisipasi
 Delegasi
f. Gaya kepemimpinan menurut Ronald Lippits dan Rapiph K.
White
Menurut Ronald Lippits dan Rapiph K. White, terdapat tiga gaya
kepemimpinan, yaitu :
a. Otoriter
b. Demokratis
kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan dalam mempengaruhi
orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama
antara pimpinan dan bawahan
c. Liberal atau laissez
kepemimpinan gaya liberal atau laissez faire adalah kemampuan
mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan
dengan cara berbagai kegiatan dan pelaksanaannya dilakukan lebih banyak
diserahkan kepada bawahan
g. Gaya kepemimpinan berdasarkan kekuasaan dan wewenang
Menurut gillies (1996), gaya kepemimpinan berdasarkan wewenang dan
kekuasaan dibedakan menjadi empat, yaitu :
1. Otoriter
Merupakan kepemimpinan yang berorientasi pada tugas atau pekerjaan
2. Demokratis
Merupakan kepemimpinan yang menghargai sifat dan kemampuan setiap staf
3. Partisipatif
Merupakan gabungan antara otokratik dan demokrasi, yaitu pemimpin yang
menyampaikan hasil analisa masalah dan mengusulkan tindakan tersebut pada
bawahannya
4. Bebas tindak
merupakan pimpinan offisial, karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa
pengarahan, supervisi dan koordinasi
Gaya Kepemimpinan
Perilaku :
 Kepemimpinan Positif
 Kepemimpinan Negatif
Kekuasaan dan Wewenang
 Otoriter (otokratik)
 Demokratik
 Partisipatif
 Laissez- faire
Situasi yang dihadapi
 Memberi pengarahan atau perintah dan memberi
dukungan
 Memecahkan masalah
Klasifikasi Gaya Kepemimpinan Berdasarkan
Beberapa Aspek :

1. Perilaku ( + ) & ( - ) :
a. Kepemimpinan positif “ Orang dapat bekerja
baik bila diberikan kesempatan dan dorongan
yang cukup. Pimpinan memotivasi,
memfasilitasi, memperhatikan beban kerja. “
b. Kepemimpinan negatif “ Orang harus dipaksa
untuk bekerja karena malas ; pemimpin
memotivasi dengan menciptakan takut “.
2. Kekuasaan & Wewenang :
a. Otokratik
 berorientasi pada pekerjaan
 Menetukan semua tindakan pengambilan keputusan
 Informasi diberikan hanya sekedar menjalankan tugas
b. Demokratik
 Menghargai individu & kemampuan setiap staf
 Mendorong setiap staf menentukan tujuan sendiri,
merencanakan & melakukan kontrol atas
penerapannya.
 Informasi diberikan seluas-luasnya & terbuka
3. Partisipatif :
 Kombinasi antara otoriter & demokratik :

 Pimpinan memberi analisa masalah & asuhan


tindakan pada anggota kelompok
 Mengundang kritik- saran dari anggota
kelompok
 Membuat keputusan berdasar hasil kelompok
4. Laissez Faire / Lepas
 Merupakan pimpinan offisial

 Staf menentukan sendiri kegiatan tanpa


pengarahan supervisi dan koordinasi
 Staf mengevaluasi dengan caranya sendiri

 Pimpinan sebagai sumber informasi &


pengendalian minimal
 Tipe 1 efektif untuk keadaan kritis & situasi
yang sangat mobil ; mendorong dependen ;
penekanan kuantitas
 Tipe 2 mendorong independen ; penekanan
kualitas
 Tipe 3 meningkatkan kebutuhan independen;
nilai otoritas tetap ada
Kegunaan Gaya Kepemimpinan
 Kepemimpinan gaya otoriter hanya tepat
diterapkan dalam organisasi yang sedang
menghadapi keadaaan darurat kerena sendi-
sendi kelangsungan hidup organisasi terancam,
apabila keadaan darurat telah selesai gaya ini
harus segera ditinggalkan.
 Penerapan kepemimpinan gaya demokratis
dapat mendatangkan keuntungan antara lain
berupa keputusan serta tindakan yang lebih
obyektif, tumbuhnya rasa ikut memiliki, serta
terbinanya moral yang tinggi.
 Sedang kelemahan gaya ini antara lain
keputusan serta tindakan kadang-kadang
lamban, rasa tanggung jawab
kurang,keputusan yang dibuat bukan
merupakan keputusan yang terbaik.
Penerapan pimpinan gaya liberal dapat
mendatangkan keuntungan antara lain para
anggota atau bawahan akan dapat
mengembangkan kemampuan dirinya.
Tetapi kepemimpinan jenis ini membawa
kerugian bagi organisasi antara lain berupa
kekacauan karena tiap pejabat bekerja menurut
selera masing-masing.

Perbedaan Gaya Otoriter.doc


2. SITUATIONAL LEADERSHIP
(HERSEY & BLANCHARD)

Tinggi Gaya Pemimpin

Tinggi Suportif Tinggi Direktif


Rendah Direktif Tinggi Suportif

PARTICIPATING CONSULTING

Perilaku Hubungan
(Perilaku Suportif)
G3 G2

L = f (l, f, s)
G4 G1
DELEGATING INSTRUCTING

Rendah Suportif Tinggi Direktif


Rendah Direktif Rendah Suportif

Rendah Tinggi
Perilaku Tugas
(Perilaku Direktif)

M M TM TM (tdk mampu)
M TM M TM (tdk mau)
sudah belum
berkembang berkembang
P4 P3 P2 P1
Tingkat Perkembangan Bawahan
Teori X dan Y dari ( Mc Gregor )
Teori X
Orang :
 Menghindarkan pekerjaan

 Tidak bertanggungjawab

 Harus kontrol

 Dipaksa

Pimpinan :
 Gunakan ancaman

 Pendelegasian 

 Ajakan partisipasi 

Tidak menemukan dan memakai potensi karyawan secara utuh


Teori Y
Manusia :
 Suka bekerja
 Dapat mengatur diri
 Bertanggung jawab
 Punya imajinasi, kreatif , cerdik
 Kemampuan intelektual mantap
Pimpinan Memberi :
 Pujian
 Penghargaan
 Kesempatan individu untuk berkembang

KETRAMPILAN MANAJERIAL.doc
TUGAS MANAJER KEPERAWATAN ;
 Merencanakan

 Mengkoordinasikan

 Mengorganisasikan

 Mengarahkan

 Mengendalikan

KEPEMIMPINAN MODEL SITUASIONAL.doc


CARA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BAWAHAN
 Perintahkan apa yang anda inginkan

 Tunjukkan apa yang diharapkan

 Biarkan mereka mencoba

 Amati penampilan dan hasil kerja

 Tangani akibat yang mungin timbul


Kesimpulan :
 Untuk pemimpin yang sukses harus memahami
peran dan fungsinya, tahu keadaan bawahan,
 cukup luwes untuk merubah gaya
kepemimpinan  situasi dan kondisi yang
ada.
 Pimpinan harus mampu memotivasi, 
mengarahkan,  membimbing dan memberi
dorongan.

Anda mungkin juga menyukai