Letak wilayah Desa Kepuhkembeng berada di dataran rendah yaitu 42 m dari ketinggian laut. Dengan curah hujan 8 mm/tahun. Jumlah penduduk Desa Kepuhkembeng sebanyak 8.243 jiwa yang tersebar di 5 dusun yaitu : dusun Kandangan, dusun Kembeng, dusun Klagen, 6 RW, dan 45 RT. Terletak pada wilayah dataran dengan koordinat antara 7o32’13”S112o15’28”E, luas Desa Kepuhkembeng yang mencapai 190.223,0000 Ha. Desa Kepuhkembeng berada di wilayah kecamatan Peterongan paling barat dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Utara : Desa Kebuntemu Kecamatan Peterongan - Sebelah Timur : Desa Keplaksari Kecamatan Peterongan - Sebelah Selatan : Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto - Sebelah Barat : Desa Mojongapit Kecamatan Jombang Masyarakat Desa Kepuhkembeng sebagian besar belum bekerja sebanyak 35%, karyawan swasta sebanyak 30%, PNS sebanyak 19%, buruh harian lepas sebanyak 8%, buruh tani sebanyak 3% dan lain-lain sebanyak 5%. Dalam Program Wiradesa akan melibatkan sebanyak 80 orang dari semua dusun dan tokoh masyarakat di Desa Kepuhkembeng. Tokoh masyarakat yang terlibat dalam Program Pengembangan Produk Dan Daur Ulang Limbah Produksi Tempe dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Desa Kepuhkembeng Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang, antara lain: Kepala Desa, Kepala Dusun, Ketua PKK, dan ketua Karang Taruna. 2. Permasalahan Yang Dihadapi Rata-rata pengusaha tempe di Desa Kepuhkembeng sudah mulai memproduksi tempe lebih dari 20 tahun. Jumlah pengusaha tempe saat itu hanya beberapa, berkisar 2-4 orang. Proses pembuatan saat itu masih tradisional, untuk memisahkan kulit dan kedelainya masih menggunakan cara diinjak dengan kaki. Sampai sekarang media sebagai alas tempat fermentasi tempe berbahan kayu. Saat ini terdapat 17 pengusaha tempe di Desa Kepuhkembeng, 2 terletak di dusun Kembeng dan 15 pengusaha lainnya terletak di dusun Kandangan. Sebagian besar pengusaha tempe belum mempunyai legalitas industry rumah tangga seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), maupun legalitas izin edar SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan-Industri Rumah Tangga) karena kurangnya informasi tentang pentingnya memiliki legalitas dalam berwirausaha. Selain itu, limbah dari produksi tempe juga masih belum dimanfaatkan secara optimal. Sebagian limbah dibuang dan diberikan secara sukarela sebagai bahan campuran pakan ternak.
PKM PM - Pemanfaatan Limbah Bekatul Padi Sebagai Produk Pangan Fungsional Guna Meningkatkan Ekonomi Dengan Memberdayakan Ibu PKK Desa Pesanggrahan, Montong Gading, Lombok Timur