I. PENDAHULUAN
Pedoman Manajemen mutu ini menjelaskan secara garis besar sistem
manajemen mutu Puskesmas Limbong. Semua ketentuan maupun pesyaratan serta
kebijakan yang tertuang dalam Pedoman Manajemen mutu ini merupakan acuan
untuk menjalankan kegiatan operasional Puskesmas Limbong.
Penerapan sistem manajemen mutu dimaskudkan untuk menjadikan gambaran
secara umum sistem manajemen mutu dalam mencapai komitmen mutu, sasaran
mutu, serta kepuasan pelanggan sehingga tujuan Puskesmas Limbong secara
keseluruhan dalam aspek mutu tercapai.
A. Latar Belakang
1. Profil Puskesmas Limbong
1. Desa Boho
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Aek Sipitudai /
Sarimarrihit
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kec. Harian
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Tanjung Bunga
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Aek Sipitudai /
Sarimarrihit
2. Desa Aek Sipitudai
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Pusuk Buhit
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Tele
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Boho
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Habeahan dan
Sarimarrihit
3. Desa Sarimarrihit
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Sianjur Mulamula
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Habeahan Naburahan
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Aek Sipitudai
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Singkam
PEDOMAN MUTU PUSKESMAS LIMBONG
a. Potensi Sumber daya manusia ada sebanyak 42 orang yang terdiri dari 39
Orang PNS, 2 Orang Pegawai Harian Lepas (Honorer) dan 1 Orang Pegawai
Tidak Tetap (PTT)
Susunan personil sesuai tugas dan fungsinya sebagai berikut :
- Kepala Puskesmas : 1 Orang
- Petugas Tata Usaha : 1 Orang
- Petugas Operasional
- Dokter Umum : 3 Orang
- Perawat : 8 Orang
- Perawat Gigi : 1 Orang
- Bidan/Bidan desa : 18 Orang
- Sanitarian : 1 Orang
- Petugas Gizi : 1 Orang
- Petugas Farmasi : 2 Orang
- Petugas Analis : 1 Orang
- LCPK : 4 Orang
- Petugas Kebersihan : 1 Orang
Poskesdes Hutagurgur
Poskesdes Janji Matogu
Poskesdes Siboro
Poskesdes Hutaginjang
Poskesdes Bonan Dolok
Poskesdes Binangara
4) Sarana Transportasi
Pusling : 1 Unit
Sepeda Motor : 8 Unit
5) Sarana Komunikasi
Telepon Seluler : 0822 4210 5260
Email : pusk.limbong@gmail.com
Facebook : Puskesmas Limbong
6) Lain-lain
Komputer
Laptop
Kamera Digital
Slide proyektor
S : Santun
E : Empati
N : Naluri dan Ikhlas
A : Akuntabel
N : Netral
G : Gigih
2. Kebijakan mutu :
Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas Limbong berkomitmen
untuk memberikan palayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, serta berkomitmen untuk
memperbaiki pelayanan yang ada di Puskesmas Limbong.
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
sistem manajemen mutu yang baik untuk penyelenggaraan UKM maupun
pelayanan klinis.
PEDOMAN MUTU PUSKESMAS LIMBONG
B. Ruang Lingkup
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standart akreditasi
puskesmas, yang meliputi : persyaratan umum sistem manajemen mutu,
tanggungjawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang
terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat yang meliputi : upaya
promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak
serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi masyarakat dan upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit dan pelayanan klinis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan keselamatan
sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen risiko.
C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
sistem manajemen mutu, baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk
penyelenggaraan pelayanan klinis.
PEDOMAN MUTU PUSKESMAS LIMBONG
D. Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Mayarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015,
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah : Standart
Akreditasi Puskesmas dan persyaratan ISO 9001:2008.
E. Istilah dan Defenisi
a. Pelanggan : adalah seluruh masyarakat pengguna layanan di Puskesmas
Limbong
b. Kepuasan Pelanggan : Perasaan senang dan nyaman yang diperolah akibat
dari pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Limbong, diukur melalui
kuisioner, kotak saran, survey kepuasan pelanggan maupun wawancara
langsung
c. Pasien : Seorang pelanggan yang menderita sakit dan mendapatkan
pelayanan klinis dari Puskesmas Limbong
d. Koreksi : Tindakan perbaikan yang dilakukan apabila ada kesalahan
e. Tindakan Korektif : Tindakan untuk memperbaiki hal yang tidak tepat
f. Tindakan preventif : Tindakan untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan
g. Pedoman Mutu : Panduan yang digunakan oleh Puskesmas Limbong dalam
menjamin kualitas pelayanan
h. Dokumen : Rekaman segala kegiatan yang dilakukan di Puskesmas
i. Rekaman : Semua catatan tertulis yang ada di Puskesmas yang merupakan
hasil dari kegiatan yang dilakukan
j. Efektivitas : Suatu pekerjaan yang dilakukan secara tepat waktu
k. Efisiensi : Suatu kegiatan yang tepat sasaran yang dilakukan tanpa prosedur
yang berbelit
l. Proses : Suatu perjalanan kegiatan yang dilakukan di Puskesmas
m. Sasaran Mutu : Yang menjadi target dari kegiatan
n. Perencanaan Mutu : Suatu proses perencanaan dalam hal menjaga
kualitas
o. Kebijakan Mutu : Hal-hal yang dilakukan untuk melegalkan suatu kegiatan
yang berkaitan dengan mutu
PEDOMAN MUTU PUSKESMAS LIMBONG
D. Tanggungjawab Manajemen
1. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Manajemen Mutu, Penanggung
Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat, Penanggung Jawab Pelayanan Klinis,
dan seluruh karyawan Puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan
seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
2. Fokus pada sasaran/pasien :
Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dilakukan dengan berfokus pada
pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan
harapan pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya Puskesmas dan
pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak
lanjut pelayanan.
3. Kebijakan mutu :
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang
berfokus pada pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan, dan
melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan
dalam surat keputusan Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu
pelayanan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM.
4. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu
Sasaran Mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan
minimal yang meliputi indikator manajemen, indikator penyelenggaraan upaya,
dan indikator pelayanan klinis Puskesmas. Perencanaan disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban
pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.
Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien berisi program-
program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi :
Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP
Upaya pencapaian lima sasaran keselamatan pasien
Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
Peningkatan mutu pelayanan obat
Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien
5. Tanggung jawab, wewenang Tim Manajemen
a. Pembina :
1. Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan manajemen mutu. DAlam
hal ini Kepala Puskesmas menunjuk seorang Wakil Manajemen Mutu
yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di
Puskesmas;
PEDOMAN MUTU PUSKESMAS LIMBONG
6. Tindakan Korektif
Tindakan perbaikan diambil untuk mengurangi ketidaksesuaian agar tidak
terulang kembali. Tindakan perbaikan yang diambil harus tidak berpotensi
menimbulkan masalah baru. Tindakan perbaikan juga meliputi :
a. Meninjau ketidaksesuaian termasuk complain pelanggan;
b. Menentukan penyebab dari ketidaksesuaian;
c. Mengevaluasi kebutuhan untuk suatu tindakan untuk memastikan
ketidaksesuaian tidak terulang;
d. Menetapkan dan menerapkan tindakan perbaikan yang dibutuhkan;
e. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan;
f. Meninjau tindakan perbaiakan yang dilaksanakan.
7. Tindakan Preventif
Tindakan pencegahan ditetapkan untuk mengurangi penyebab
ketidaksesuaian yang potensial untuk mencegah agar ketidaksesuaian
tidak terjadi. Tindakan pencegahan yang diambil harus tidak berpotensi
menimbulkan masalah baru. Tindakan pencegahan juga meliputi :
a. Menetapkan ketidaksesuaian yang potensial dan penyebabnya;
b. Mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk mencegah terjadinya
ketidaksesuaian;
c. Menetapkan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan;
d. Mencatat hasil tindakan yang dilakukan;
e. Meninjau tindakan pencegahan yang dilakukan.
2. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan)
a. Perencanaan Pelayanan Klinis
b. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis
1. Pendaftaran dan Rekam Medik
2. Pelayanan Umum
3. Pelayanan Gawat Darurat
4. Pelayanan Kesehatan Ibu
5. Pelayanan MTBS
6. Pelayanan Gigi
7. Pelayanan Imunisasi
8. Pelayanan Gizi
9. Pelayanan KB
10. Pelayanan Laboratorium
11. Pelayanan VCT HIV/AIDS dan IMS
12. Pelayanan Obat
a. Identifikasi dan ketelusuran
b. Hak dan Kewajiban pasien
c. Pemeliharaan barang milik pelanggan
d. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
PEDOMAN MUTU PUSKESMAS LIMBONG
III. PENUTUP
Demikian Pedoman Manajemen mutu ini dibuat dan telah disahkan oleh Kepala
Puskesmas untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan
dalam rangka menjalankan sisitem manajemen serta tugas, tanggungjawab
masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang telah diberikan.
IV. LAMPIRAN-LAMPIRAN :
1. SK Kebijakan Mutu Puskesmas Limbong
2. Indikator Mutu Layanan Klinis
3. Indikator Mutu Manajemen
PEDOMAN MUTU PUSKESMAS LIMBONG
B. KETENAGAAN
1. Prosentase kedisiplinan kerja sesuai dengan tingkat kehadiran (95 %)
2. Prosentase kebutuhan tenaga berdasarkan standar kompetensi dan
pengembangan pendidikan dan pelatihan kompetensi karyawan (3 kali setahun)
C. ASET
1. Frekuensi pemeliharaan sarana (Gedung) 1 kali dalam 1 tahun
2. Frekuensi pemeliharaan prasarana (kendaraan roda 4, kendaraan roda 2, air,
kipas angin, dan lain-lain) 4 kali dalam 1 tahun
3. Prosentasi peralatan medis dikalibrasi (25 %)
D. AUDIT INTERNAL
Terdokumentasinya laporan hasil Audit Internal