A. Selayang Pandang
• Dusun Krajan
• Dusun Ponggok
• Dusun Sendang
B. Sejarah Desa
C. Geografis
Batas Wilayah Desa :
• Sebelah Barat : Desa Sidomulyo Kec. Pule
• Sebelah Timur : Desa Tanggaran Kec.Pule
• Sebelah Utara : Desa Selur Kec. Ngrayun Kab. Ponorogo
• Sebelah Selatan : Desa Sidomulyo Kecamatan Pule
D. Demografi
1
Wina Purwanto. Perangkat Desa. 14 Desember 2023
2
Parji. Cucu Poncodrono. 19 Desember 2023.
E. Potensi Daerah
Tabel jumlah penduduk setiap Dusun tahun 2017 (data terbaru masih
dalam pengumpulan)
dusun Jml KK
Laki-laki Perempuan Total
Krajan 1054 1058 2012 345
Ponggok 497 538 1035 293
Sendang 1036 1035 2071 315
Jumlah 2572 2608 5118 1632
3
Wawancara langsung dengan Bu Nur
3) Entok-entok (Alat yang terbuat dari kelapa untuk menuangkan
gulayang sudah matang, tetapi belum kering kedalam cerakan gula
aren.
4) Papan cetakan (Untuk mencetak gula aren)
5) Saringan (Untuk menyaring sajeng/nira yang akan dimasak)
6) Kayu bakar untuk memasak
7) Air sajeng/nira (Bahan baku gula aren)
8) Pawon (Tempat meletakan wajan dan menyalakan api)
9) Semengka (Proses sajeng/nira mulai matang dan menjadi gula)
10) Kitit (Proses mengentalkan sajeng/nira yang sudah matang)
4
Wawancara langsung dengan Pak Kasni
Singkong yang baik untuk keripik adalah singkong yang masih muda
yang berumur sekitar 3 bulan,tidak memiliki banyak serat, dan diolah
ketika singkong masih dalam keadaan segar.
1) Singkong
2) Tepung Tapioka
3) Pewarna Makanan
4) Ketumbar
5) Bawang Putih
6) Garam
7) Micin
8) Gula
6
Wawancara langsung dengan Bu Paiyem
3. Cara Pembuatan Kerupuk Singkong
Proses pembuatan kerupuk singkong ini membutuhkan beberapa
tahap diantaranya :
1) Singkong dikupas lalu dicuci dan diparut lalu diperas kemudian
ambil airnya
2) Air perasan tersebut didiamkan sekitar 1-2 jam kemudian
endapannya dicampur dengan ampasnya tadi.
3) Siapkan bumbu untuk kerupuk berupa : bawang putih,
ketumbar,garam,micin, gula kemudian haluskan
4) Adonan yang sudah siap campur dengan bumbu yang sudah
halus dan beri pewarna makanan
5) Cetak adonan yang sudah tercampur dengan bumbu di tutup
panci ataupun panci tersebut menggunakan garpu.
6) Sambil menunggu mencetak adonan rebus air hingga mendidih.
7) Jika sudah mendidih,panaskan adonan kerupuk yang sudah
dicetak diatas panci.
8) Tunggu sekitar 3 menit
9) Setelah itu, angkat adonan kerupuk singkong dan letakkan di
tempat yang sudah disediakan.
10) Jemur kerupuk singkong selama 1 hari jika cuaca panas, jika
cuaca tidak begitu panas proses penjemuran kerupuk berangsur
sekitar 3 hari.
11) Kerupuk singkong sudah siap untuk digoreng7
Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak
dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal biasanya
7
Wawancara langsung dengan Bu Wiji
diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari
mulut ke mulut. Manusia pada hidupnya pasti tidak lepas dari budaya atau
kebudayaan sebagai identitas daerah.
Desa Puyung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pule
Trenggalek yang mempunyai banyak tradisi kebudayaan yang mencerminkan
budaya lokal yang masih dijaga kelestariannya oleh masyarakat.
Manfaat penelitian ini yaitu untuk mengetahui kearifan lokal apa saja yang
pernah dijalankan, yang sudah hampir hilang, dan yang masih berjalan dan
dilestarikan oleh masyarakat setempat.
1. Yasinan
Yaitu kegiatan membaca surah yasin secara bersama-sama.
Kegiatan ini biasa diselenggarakan oleh warga Desa Puyung untuk tetap
menjaga silaturahmi antar warga. Yasinan diselenggarakan satu kali
dalam seminggu, untuk jamaah laki-laki diselenggarakan pada malam
jumat dan untuk jamaah perempuan diselenggarakan pada jumat siang
setelah sholat jumat. Dalam desa ini kegiatan yasinan masih terbilang
aktif dan diikuti hampir semua masyarakat.
Kegiatan ini pula di lakukan untuk mengenang dan mendoakan
orang yang sudah meninggal dunia.
2. Manaqiban
Yaitu kegiatan tawassul dan tabarukan kepada keturunan kanjeng
Nabi Muhammad SAW yaitu Syaikh Abdul Qadir Al Jailani. Kegiatan
manakib masih terbilang aktif di Desa Puyung. Kegiatan ini biasa
dilakukan setiap lima minggu sekali bertepatan pada hari jumat legi dan
diikuti oleh Masyarakat umum.
3. Dibaan
Maulid diba merupakan kegiatan membaca sholawat yang berisi
tentang kisah nabi Muhammad SAW pada kitab Majmu Maulid Wa Ad
iyah. Majmu Maulid Wa Ad iyah ialah buku sastra yang berisi tentang
biografi Nabi Muhammad SAW mulai dari lahir sampai beliau wafat.
Kegiatan ini masih rutin dilakukan seminggu sekali.
4. TPQ
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ) adalah lembaga atau
kelompok Masyarakat yang meyelenggarakan Pendidikan nonformal
jenis keagamaan islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran
membaca Al-Qur’an sejak usia dini,serta memahami dasar-dasar agama
islam pada anak usia taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan atau
Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) atau bahkan yang lebih tinggi. merupakan
Lembaga Pendidikan Islam yang kurikulumnya di fokuskan pada
pemberian dasar-dasar membaca al-quran untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan rohani anak. TPQ yang ada di Desa Puyung pertama
kali didirikan pada tahun 2000 dan terus mengalami perkembangan
hingga sekarang.
5. Semaan Al-Qur’an
Semaan Al-Qur’an merupakan kegiatan mendengarkan dan
menyimak bacaan Al-Qur’an secara bersama-sama. Dalam praktiknya
ada salah satu atau beberapa orang yang membaca kemudian yang lain
mendengarkan atau menyimak. Di desa Puyung khususnya dusun
Ponggok, kegiatan ini masih rutin dilakukan setiap sebulan sekali bergilir
dari rumah kerumah. Namun terkadang minat warga dalam kegiatan ini
masih minim sehingga hanya sedikit warga yang mengikuti semaan.8
1. Nyadran
Merupakan suatu budaya mendoakan leluhur yang sudah meninggal
dengan cara mengunjungi makam dengan membawa makanan dan sesajen.
Pada desa Puyung tradisi ini mengalami perubahan yaitu yang pada
awalnya membawa makanan dan sesajen ke makam lalu kemudian
ditinggal. Sekarang kegiatan ini berubah menjadi acara tahlilan di rumah
warga yang ditutup dengan makan bersama. Dan sebagai gantinya
sesajen(bunga) tetap dibawa ke makam.
2. Slametan weton
Merupakan kegiatan doa bersama untuk memperingati hari kelahiran
dalam kalender jawa. Kegiatan ini dilakukan setiap tujuh bulan sekali.
3. Sangkripan
Merupakan tradisi mengirim doa kepaaada leluhur yang dilakukan
oleh Masyarakat setempat dengan cara berkumpul pada salah satu rumah
warga yang menyelenggarakan kegiatan tersebut. Kemudian, setelah
Masyarakat berkumpul kegiatan akan dimulai dengan meletakkan sesajen
ditengah warga. Setelah itu tuan rumah atau yang mempunyai hajat
8
Yasinan, manaqiban, diba’an, TPQ, semaan al qur’an, sumber:
wawancara Pak Bejo, tanggal 9 Desember 2023 di rumah Pak Bejo Dusun
Ponggok Desa Puyung.
mengutarakan niatnya kepda pemimpin doa. Dilanjutkan dengan doa dan
makan bersama sebagai penutup.
4. Sedekah bumi
Merupakan suatu upacara adat yang melambangkan rasa syukur
kepada Tuhan yang telah memberikan rezeki melalui bumi berupa segala
bentuk hasil bumi. Di desa Puyung kegiatan ini dilakukan dengan cara doa
bersama sebelum memanen hasil bumi yang dilaksanakan langsung di
tempat panen.
5. Galungan
Di Desa Puyung galungan merupakan kegiatan mengundang warga
dengan menggunakan alat musik berupa gong. Kegiatan ini biasa dilakukan
dalam rangka mengumpulkan warga desa untuk memberikan pengumuman
atau kegiatan Masyarakat. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan
komunikasi, galungan perlahan ditinggalkan oleh Masyarakat dan berganti
menggunakan alat komunikasi elektronik.
6. Weton pernikahan
Merupakan sistem penanggalan yang berasal dari tradisi kalender jawa
yang dipercaya memiliki kemampuan meramal atau menilai potensi
kecocokan antara dua individu dalam sebuah hubungan berdasarkan hari
kelahiran mereka.
7. Mitoni, Selapanan dan Pagutan
Mitoni merupakan tasyakuran kelahiran bayi di hari ke tujuh dengan
melaksanakan doa Bersama dan dan sholawat dengan diiingi alunan rebana.
Sedangkan selapanan dan pagutan masing-masing dilaksanakan di hari ke
35 dan 45 dari kelahirn bayi. Pelaksanaan selapanan dan pagutan
menyerupai mitoni, hanya saja tidak ada sholawat dan rebana.
8. Takziyah
Merupakan kunjungan untuk menyatakan duka cita atau bela
sungkawa kepada keluarga orang yang meninggal. Awal mula tradisi
takziyah di desa Puyung ini dilaksanakan dengan membawa nasi, akan
tetapi banyak nasi yang pada akhirnya tidak termakan dan terbuang sia-sia,
sehingga masyarakat beralih dengan membawa beras sebagai bela
sungkawa. Membawa beras ternyata belum bisa menjadi Solusi bagi
Masyarakat dalam melaksanakan takziyah. Beberapa warga merasa
sungkan jika membawa beras dengan jumlah sedikit. Kemudian diputuskan
untuk mengumpulkan beras menjadi satu. Tapi ternyata penyikapan
tersebut memunculkan masalah baru, yaitu banyaknya beras yang
dikumpulkan menjadi satu, menjadikan beras sulit untuk dibawa. Sehingga
Masyarakat sekarang memilih untuk membawa uang sebagai bentuk bela
sungkawa.9
9. Jaranan
a. Sejarah Jaranan di Desa Puyung
Merupakan tarian yang melukiskan gerak penunggang kuda.
Biasanya para penari mengepit anyaman dari bambu atau kulit yang
dibentuk menyerupai kuda. Di desa Puyung kesenian jaranan masuk
sekitar tahun 1965 dan diberi nama Turonggo mulyo. Pada awal berdiri
kesenian ini ada istilah bibit sekawit pada setiap pentas. Dalam istilah
tersebut berupa adanya sesajen menyan, fambo, sekar, wedak, rokok
grendo. Jaraan ini dalam pentasnya meyakini adanya jin atau makhuk
gaib yang ikut andil dalam pentasnya,jadi seolah olah penari melakukan
tarian dengan di gerakkan oleh makhluk gaib.setelah selesai pentas
mahkluk gaib di keluarkan dari tubuh penari oleh gambuh\pawang
jaraanan,
9
Nyadran, slametan weton, sangkripan, sedekah bumi, galungan, weton pernikahan,
selapan, mitoni,takziah, sumber: wawancara dengan Pak Darto dan Pak Bejo, tanggal 9
Desember 2023, Dusun Sendang dan Ponggok Desa Puyung.
Pada masa ini kegiatan jaranan tidak memiliki latihan rutin
tetapi generasi penerus penari jaranan tetap berlanjut dengan
adanya pelatian tari secara pasif. Jaranan Turonggo Mulyo
awalnya memiliki 87 anggota, hingga sekarang memiliki 180
anggota tetap.10
b. Unsur-unsur Jaranan
1) Penari
Jatilan (kuda)
Sawunggaling ( peperangan)
Lengger celengan
Lengger barongan
2) Gamboh (pawang)
3) Pemusik (musik yang mengiringi berjalannya acara)
4) Kostum
10
Sumber : Wawancara dengan Pak Muryadi, tanggal 23 Desember 2023 di rumah Pak
Muryadi Dusun Ponggok Desa Puyung.
iringan gerak penari terdapat senggakan(orang
penyenggak)untuk memeriahkan jaranan turonggo
mulyo.penyenggak menyorakkan ee-oo-hake-hake-hokya-
hokya,Secara berulang.Menurut bapak muryadi senggakan
digunakan sebagai pembangun suasana dalam pertunjukan
jaranan turonggo mulyo.
3) Perangan celeng merupakan sebuah gambaran pengganggu pada
saat kestria penunggang kuda dalam melakukan
perjalanan,Dalam adegan ini terdapat perangan antara penari
celeng dan penari jaranan.Tokoh celeng sebagai penggambaran
bentuk babi hutan yang selalu merusak tanaman petani disawah.
4) Dalam adegan perangan barong sebagai adegan paling akhir
dalam struktur pertunjukan jaranan turonggo mulyo. Penari
barong merupakan penggambaran siluman naga yang
mengganggu kesatria penunggang kuda,Dalam adegan ini
terdapat adegan perangan antara penari barongan dengan penari
jaranan.Diakhir pertunjukan jaranan beberapa penari ada yang
mengalami kesurupan atau trance sehingga juru gambuh harus
membatasi hal tersebut.
10. Tayub
Merupakan salah satu kesenian Jawa yang mengandung unsur
keindahan dan keserasian gerak. Di daerah Trenggalek khususnya Desa
Puyung sudah banyak melahirkan seniman seniwati dalam kesenian Tayub.
Seperti waranggono (orang yang menyanyikan lagu-lagu jawa), pramugari
(orang yang mengawal berjalannya acara dari awal hingga akhir), dan juga
pengrawit (orang yang mengiringingi kesenian Tayub).
Warga biasa mengundang Tayub dalam acara pernikahan atau
walimatul khitan. Kesenian Tayub ini masih sangat diminati oleh warga
Desa Puyung, dilihat dari segi banyaknya Tayub diadakan. Dalam jangka
waktu satu tahun, Tayub bisa diadakan sebanyak lebih dari 20 kali.
Hambatan dalam acara ini adalah adanya peminum (orang yang meminum
minuman keras) yang terkadang bisa membuat kericuhan saat acara.11
Profil Sekolah
1 Nama Sekolah SD NEGERI 1 PUYUNG
2 NPSN 20541911
3 Jenjang Pendidikan SD
4 Status Sekolah NEGERI
5 Alamat Sekolah
RT / RW 6 3
Kode Pos 66362
Kelurahan PUYUNG
Kecamatan PULE
Kabupaten / Kota TRENGGALEK
Provinsi JAWA TIMUR
Negara Indonesia
6 Posisi Geografis -8,126 Lintang
111,4972 Bujur
7 SK Pendirian Sekolah Nomor 13/405.023.592 Tahun 2016
8 Tanggal SK Pendirian 30/05/2016
9 Status Kepemilikan Pemerintah Daerah
TANGGAL STATUS
Nama KELAMIN TEMPAT LAHIR
LAHIR KEPEGAWAIAN
JENIS PTK
Fenita Dwi Guru Honor
1 P TRENGGALEK 27/05/1993 Guru Kelas
Mei Shandi sekolah
Isnan Tenaga Honor Tenaga Administra
2 L TRENGGALEK 18/09/1994
Prastiyo Sekolah Sekolah
Nofi
3 L TRENGGALEK 30/11/1988 PNS Guru Kelas
Nurwakit
Nurul
4 P TRENGGALEK 08/06/1995 PPPK Guru Mapel
Istiqomah
Tenaga Administr
5 Panggi L TRENGGALEK 05/05/1970 PNS
Sekolah
Puguh Dwi Guru Honor
6 L TRENGGALEK 15/12/1991 Guru Mapel
Mulyanto sekolah
7 Ratmini P TRENGGALEK 02/11/1990 PPPK Guru Kelas
8 Rusita P TRENGGALEK 06/08/1969 PNS Guru Kelas
9 Sartono L TRENGGALEK 15/06/1968 PNS Kepala Sekolah
1
Siti Istirokah P TRENGGALEK 08/01/1990 PPPK Guru Kelas
0
Data Pendidik SDN 1 Puyung
2) Kurikulum Sekolah
Kurikulum yang berjalan di sekolah ini yaitu
gabungan antara kurikulum K13 dan kurikulum merdeka.
Untuk kurikulum merdeka masih berjalan dua tahun sejak
penerapannya. Untuk kurikulum merdeka diterapkan pada
kelas 3 dan 6. Sedangkan, kelas 1, 2, 4 dan 5 menggunakan
kurikulum K13. Kemungkinan kurikulum merdeka akan
diterapkan secara keseluruhan pada tahun 2024.
3) Prestasi Sekolah
Beberapa prestasi yang pernah diraih oleh sekolah ini antara
lain:
a) Juara 1 Kesenian Tingkat Kabupaten
b) Juara 1 Kesenian Tingkat Kecamatan
4) Kendala Dalam Pembelajaran
Beberapa kendala yang menghambat proses pembelajaran
antara lain:
a) Jaringan yang tidak mendukung
b) Kurangnya sarana dan prasarana (factor ekonomi)
5) Ekstra Kurikuler
Sekolah ini juga melaksanakan pembiasaan untuk
membentuk karakter peserta didik yang aktif berorganisasi.
Pelaksanaan kegiatan Pramuka mengundang Pembina dari
luar (BRK).
6) Lain-Lain
Untuk membentuk peserta didik yang memiliki
karakter religius sekolah ini mengadakan pembiasaan
pelaksanaan shalat dhuha. Untuk menunjang gizi anak-anak
agar tidak selalu mengonsumsi snack maka sekolah ini
menghimbau murid untuk membawa bekal 4 sehat 5
sempurna. Untuk memicu keperdulian siswa terhadap
lingkungan sekitar SDN 1 Puyung mengadakan bersih-bersih
setiap hari Jumat. Guru harus datang pukul 07.00 WIB
setelah ujian praktek dan classmeeting.
b. SDN 3 Puyung
1) Profil Sekolah
Sekolah Dasar Negeri 3 Puyung merupakan salah satu
sekolah di kecamatan Pule, tepatnya di desa Puyung. Sekolah
ini berdiri sejak 17 Agustus 1984. Pada tahun 2023 jumlah
murid yang aktif mencapai 117 dan jumlah guru yaitu 9
orang dengan satu kepala sekolah. Sekolah ini dikepalai oleh
Bapak Juremi.
Profil Sekolah
C. BIDANG KESEHATAN
Tingkat kesehatan di Desa Puyung masih dikatakan rendah, disana
masih dijumpai masalah kesehatan mulai dari bayi sampai lansia. Seperti
terjadinya stunting pada beberapa balita dan lansia yang mengalami
kadar gula yang tinggi (diabetes), darah tinggi (hipertensi), dan asam urat
(rematik).