PEKON : SRIKATON
KACAMATAN : SEMAKA
KABUPATEN : TANGGAMUS
OLEH :
1. MOHAMMED GAYIL IZHAR/HUKUM/1652011140
2. ADILLA DWI NUR YADIKA/KEDOKTERAN/1618011130
3. M. PHILDO NUGROHO/TEKNIK/1415012025
4. DAHLIA/PERTANIAN/1614071063
5. CINDY EYKA ROLA BR GINTING/ISIP/1616071008
6. SITI ISMAWATI/PERTANIAN/1514141087
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR MAHASISWA KKN UNILA
PEKON : SRIKATON
KACAMATAN : SEMAKA
KABUPATEN : TANGGAMUS
OLEH :
1. MOHAMMED GAYIL IZHAR/HUKUM/1652011140
2. ADILLA DWI NUR YADIKA/KEDOKTERAN/1618011130
3. M. PHILDO NUGROHO/TEKNIK/1415012025
4. DAHLIA/PERTANIAN/1614071063
5. CINDY EYKA ROLA BR GINTING/ISIP/1616071008
6. SITI ISMAWATI/PERTANIAN/1514141087
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
B. Batas Wilayah
Pekon Srikaton berbatasan dengan:
- Sebelah utara : berbatasan dengan Pekon Sri Kuncoro
D. Jumlah Penduduk
Pekon Srikaton memiliki penduduk berjumlah 2534 jiwa, terdiri dari 850 kepala
keluarga, 1286 orang berjenis kelamin laki-laki dan 1248 orang berjenis kelamin
perempuan.
E. Orbitasi
a. Jarak Ke Ibukota Kecamatan : 6 KM
b. Lama Tempuh Ke Ibu Kota Kecamatan : 20 Menit
c. Jarak Ke Ibu Kota Kabupaten : 30 KM
d. Lama Tempuh Ke Ibu Kota Kabupaten : 80 Menit
e. Jarak Dari Ibu Kota Provinsi : 143 KM
f. Lama Tempuh Ke Ibu Kota Provinsi : 4 Jam
F. Keadaan Sosial
1. Pendidikan
a. Taman Kanak-Kanak : 55 jiwa
b. SD/MI : 227 jiwa
c. SLTP/Mts : 500 jiwa
d. SLTA/SMA/MA : 164 jiwa
e. Akademi : 13 jiwa
f. S1/DIPLOMA : 52 jiwa
g. Pascasarjana : 5 jiwa
h. Pondok Pesantren : 65 jiwa
2. Lembaga Pendidikan
a. Gedung TK/Paud :1
b. SD :1
c. Madrasah Diniyah :1
d. TPQ :4
G. Kesehatan
a. Jumlah Bayi Lahir Pada Tahun 2018 : Bayi
b. Jumlah Bayi Meninggal Tahun 2018 : Bayi
c. Jumlah Ibu Melahirkan Tahun 2018 : Bayi
d. Imunisasi Polio.3 Dan DPT-1 : Anak
e. Jumlah Balita : 186 Balita
f. Balita Gizi Buruk : Anak
g. Balita Gizi Sedang : Anak
h. Balita Gizi Baik : Anak
i. Penggunaan Sumur Galian : Rumah Tangga
j. Penggunaan Air Sungai : Rumah Tetangga
5
H. Keagamaan
1. Jumlah Pemeluk Agama Berdasarkan Data Tahun 2016 :
a. Islam : 2.534 Orang
b. Khatolik : - Orang
c. Protestan : - Orang
d. Hindu : - Orang
e. Buddha : - Orang
2. Jumlah Tempat Ibadah : 4 Masjid/7Mushola
I. Keadaan Ekonomi
1. Pertanian
a. Padi Sawah : 254 Ha;
b. Tegal/Ladang : 146,5 Ha
c. Jenis Palawija : Kacang, Singkong, Ubi, Jagung
d. Jenis Holtikultura : Cabai, Bawang Merah, Kacang
Panjang, Kangkung, Terong, Sawi,
Labu, Kunyit, Jahe
2. Perkebunan
a. Luas Perkebunan : 146 Ha
b. Jenis Perkebunan : Kakao, Kopi, Pala, Lada, Cengkeh,
Kelapa, Pepaya, Pisang
3. Peternakan
a. Kambing : 200 Ekor
b. Sapi : 35 Ekor
c. Kerbau : 5 Ekor
d. Ayam : 7,550 Ekor
e. Itik : 251 Ekor
f. Burung : 4,755 Ekor
g. Marmut/ Kelinci : 54 Ekor
4. Perikanan
a. Kolam/Tebat/Empang : 1,5 Ha
5. Mata Pencaharian
Petani 595 19 Purnawirawan/Pensiuna 2
2 1 Buruh Tani 199 20 n
Perangkat Desa 18
3 1 Pegawai Negeri Sipil 19 21 Buruh Harian Lepas 199
4 Peternak 10 22 Pemilik usaha jasa -
5 Montir 7 23 transportasi
Kontraktor -
6 Dokter swasta - 24 Sopir 20
7 Perawat swasta 4 25 Usaha jasa pengerah 1
8 Bidan swasta 3 26 tenaga
Tukangkerja
Jahit 13
9 TNI 27
- Tukang Rias -
6
No NAMA JABATAN
.
1. NGATIMIN Lurah
Identifikasi Masyarakat dapat menghasilkan produksi keripik tempe yang lebih aman
Masalah dan sehat untuk dikonsumsi, menjadi masyarakat yang mampu membuka
peluang usaha sendiri serta bagi masyarakat lainnya, serta usaha keripik
tempe menjadi lebih maju , kreatif, dan berinovasi.
Foto
Kegiatan
11
Program Kerja II
DESA SADAR HUKUM DAN SOSIAL
Aspek KETERANGAN
Pekon Srikaton memiliki masyarakat yang homogen dikarenakan sebagian
besar masyarakatnya adalah suku Jawa. Hanya sebagian kecil masyarakat
terdiri dari suku Lampung. Kehidupan masyarakat berjalan dengan tenteram
dan rukun. Mata pencaharian masyarakat yang terutama adalah petani dan
pekebun. Tanaman yang dibudidayakan seperti padi, coklat dan kopi. Di
desa masyarakat sudah giat mengikuti musyawarah pekon untuk
pembangunan desa. Namun dalam kegiatan sehari-hari masyarakat masih
belum memiliki kesadaran akan pentingnya pengetahuan akan pola
mendidik anak secara psikologis dan sosial yang baik. Hal ini berpotensi
menciptakan anak-anak yang salah didik dan terjerumus ke dalam pergaulan
yang salah. Contoh yang terjadi adalah perilaku Bullying yang sering terjadi
di lingkungan sekolah dan masyarakat. Hal ini menimbulkan ganguan
kesehatan mental pada anak dan munculnya perilaku sikap permusuhan dan
tidak cinta damai.
Peredaran Narkoba yang sangat cepat menyebar bukan hanya menjadi
ancaman bagi masyarakat di perkotaan tetapi masyarakat desa juga
mengalaminya. Fenomena penyalahgunaan narkoba semakin cepat beredar
dan menghawatirkan akan menjadikan anak-anak sebagai sasarannya karena
mereka masih polos dan mudah dipengaruhi oleh orang lain. Kecamatan
Semaka melalui Camat juga menghimbau mahasiswa KKN untuk
melakukan sosialisasi terkait dampak dan bahaya penyalahgunaan NAPZA
Identifikasi bagi anak-anak di desa. Masalah korupsi yang sudah terjadi sejak lama juga
Masalah masih belum ada sosialisasi yang dilakukan terhadap anak-anak. Pendidikan
anti korupsi,menurut kami harus dipupuk sejak dini agar nantinya adik adik
kita yang ada di sekolah dasar dapat mempunyai nilai integritas yang tinggi
terhadap nilai nilai anti korupsi yang menjadi keharusan dipunyai oleh adik
adik kita di tingkat pendidikan dasar.
Setelah melakukan pengumpulan data sejak Pra KKN dan data selama KKN,
ternyata fenomena Bullying masih sering terjadi baik disadari maupun tidak
disadari oleh naka-anak dan juga orang dewasa. Pelabelan anak-aank yang
terlihat aktif dan unya rasa ingin tau yang tinggi sehingga anak tersebut
menjadi sangat aktif cenderung dimaknai sebagai anak yang nakal dan tidak
bisa diam. Padahal orangtua dan anak-anak harusnya sudah bisa melakukan
edukasi yang positif bagi anak-anak dan saling berinteraksi secara baik.
Sekolah adalah tempat terjadinya bullying yang paling besar jumlahnya,
dikarenakan masih kurangnya kesadaran dan sikap untuk megehntikan
perilaku bullying di masyarakat Indonesia terutama di lingkungan desa yang
masih berkembang. Jadi sosialisasi bullying penting dilakukan karena dapat
membahayakan psikologi anak dan menghambat kemajuan pendidikan di
daerah tersebut.
Masyarakat desa Srikaton adalah masyarakat yang taat pada pemerintah
desa, namun pmahaman akan norma norma hukum yang ada masih kurang
diaplikasikan pada kehidupan bermasyarakat sehari hari, terutama pada
sektor kesadaran hukum di desa tersebut. Mahasiswa terutama jurusan
12
Hukum, tentunya merasa harus ada edukasi lebih dekat kepada masyarakat
agar nantinya masyarakat bisa lebih paham dan menjadi agen perubahan di
desa mereka,supaya nantinya desa sadar hukum' ini terealisasikan di desa Sri
Katon.
Selain Desa Sadar Hukum, untuk membantu terwujudnya rasa keadilan itu
sendiri diperlukan bentuan hukum begi masyarakat yang kurang mampu
secara finansial. Bantuan hukum merupakan suatu media yang dapat
digunakan oleh semua orang dalam rangka menuntut haknya atas adanya
perlakuan yang tidak sesuai dengan kaedah hukum yang berlaku. Hal ini
didasari oleh arti pentingnya perlindungan hukum bagi setiap insan manusia
sebagai subyek hukum guna menjamin adanya penegakan hukum. Bantuan
hukum itu bersifat membela masyarakat terlepas dari latar belakang,
etnisitas, asal usul, keturunan, warna kulit, ideologi, keyakinan politik, kaya
miskin, agama, dan kelompok orang yang dibelanya. Namun pada
kenyataannya masih banyak masyarakat yang tidakmampu untuk membayar
jasa penasihat hukum dalam mendampingi perkaranya. Meskipun ia
mempunyai fakta dan bukti yang dapat dipergunakan untuk meringankan
atau menunjukkan kebenarannya dalam perkara itu, sehingga perkara
mereka pun tidak sampai ke pengadilan. Padahal bantuan hukum merupakan
hak orang miskin yang dapat diperoleh tanpa bayar (probono publico).
Adanya ketidakmampuan masyarakat secara finansial untuk menuntut
haknya sesuai dengan prosedur hukum, menuntut untuk diadakannya suatu
kebijaksanaan sehingga dapat mengajukan suatu perkara perdata dengan
tidak terbentur oleh biaya, khususnya dalam berperkara perdata, oleh karena
itu diperlukan suatu prosedur untuk mengajukan perkara secara cuma-cuma
/ tidak perlu membayar panjer perkara (prodeo). Sehingga bagi pihak yang
kurang mampu, dapat mengajukan gugatan secara cuma-cuma yang disebut
juga berpekara secara prodeo.terutama di desa sri katon harapan kami adalah
masyarakat dapat memanfaatkan bantuan hukum yang bisa didapatkan
dengan cara cuma cuma atau gratis,tanpa dipungut biaya kecuali biaya
transportasi itupun biaya kantong pribadi masing-masing.
Kelompok
Sasaran Masyarakat Desa Srikaton, anak-anak SDN 1 Srikaton, anggota PKH
Pekon Srikaton
3. RT 04 Srikaton
Penanggung
jawab 1. Cindy Eyka Rola Br Ginting
Sosialisasi Bahaya Napza dan Sosialisasi Anti Korupsi Sejak Dini pada hari
Rabu, 9 Januari 2018. Persiapan acara kami lakukan dengan matang, dan
untuk membangkitkan semangat adi-adik kami menyiapkan hadiah bagi
adik-adik yang antusias dan berani menjawab pertanyaan yang diberikan.
Pembahasan Sosialisasi berjalan dengan lancar dan didampingi oleh Pak Sumaryo yang
merupakan guru olahraga di sekolah tersebut. Adik-adik sangat senang
ketika kami datang dan membawakan materi karena desa tersebut belum
pernah dikunjungi oleh KKN Unila. Selama membawakan materi tentang
NAPZA, ternyata masih banyak anak kelas V dan VI yang belum tau apa
jenis dan pengertian NAPZA. Namun setelah dijelaskan mereka mengerti
dan bisa menyebutkan contoh-contoh yang ada di lingkungan sehari-hari.
Saat sharing, ada anak yang mengalami anggota keluarganya ditangkap
polisi akibat penyalahguaan narkoba, dan adapula yang dialami oleh
tetangganya sendiri. Kenakan remaja akibat narkoba di desa juga banyak,
adik-adi yang masih SD pun menjelaskan bahwa ada beberapa anak nakal
yang sudah mencoba memakai ganja dan shabu-shabu dan itu adalah
temannya dan orang yang dikenalnya.
14
Pendidikan atau pengertian tentang nilai anti korupsi harus dapat dimengerti
oleh anak anak dri tingkat paud ke sekolah dasar,agar anak anak mempunyai
nilai integritas dan pemahaman tentang nilai nilai anti korupsi sejak dini
yang nanti nya ketika ia berkembang seiring berjalan nya waktu mereka akan
mendapatkan nilai nilai yang sudah diajarkan. Dampak dripada sosialisasi
ini diharapkan budaya yg jelek yang terjadi di tingkat sekolah dasar bisa
dicegah atau setidaknya diminimalisir seperti, mencontek, berbohong
kepada orang tua dan guru, dan sebagainya bisa dihindari. Sehingga anak
mempunyai karakter yang santun, baik dan tidak menjadi anak anak yang
tidak mencerminkan sebagaimana mestinya. Seperti kita ketahui bahwa
korupsi di negeri kita sekarang sudah merambah kesemua instansi dan
bahkan ke semua lini kehidupan, bahkan telah menjadi suatu “tradisi”.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam menangani korupsi dan
hukum yang sangat tegas. Hasilnya, tetap saja kasus korupsi masih menjadi
topik yang selalu ada di setiap pemberitaan media televisi kita. Ironinya,
pelaku korupsi terlihat tidak punya rasa malu dengan senyum lebar
sumringah telah berhasil memakan uang negara. Kita tidak larut pada
bagaimana sikap dan hukuman yang diterima mereka (pelaku korupsi). Kini
yang harus kita pikirkan adalah solusi untuk mencegah agar kasus dan
tindakan Korupsi tidak terulang pada generasi mendatang anak dan
keturunan kita. Maka daripada itu Korupsi adalah perbuatan melawan
hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri atau orang lain yang dapat
merugikan keuangan atau perekonomian negara (Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001).
Korupsi kini menjadi fenomena sosial yang telah berkembang secara
sistemik dan menjadi budaya di negara kita. Tindakan korupsi sepertinya
sudah melekat kedalam sistem operasional birokrasi sehari-hari dan sudah
dianggap lazim serta tidak merasa bersalah ketika melakukannya.
Penanaman nilai nilai anti korupsi ini juga diharapkan bisa menjadi hal yang
terus dilakukan kepada adik tingkat nya yg dibawah mereka agar lebih dini
lagi mereka dapat diberitahu mengenai betapa buruknya korupsi itu dan
mengapa kita harus menjauhi hal yang tidak dibenarkan oleh pemerintah.
Karena Korupsi adalah suatu tindakan yang sangat tidak terpuji dan dapat
merugikan suatu bangsa.
menghentikan perilaku tersebut karena merupakan hal yang tidak baik dan
berdampak buruk bagi kedua pihak. Setelah itu, saya juga menyampaikan
hal apa saja yang dapat dilakukan saat terjadi bullying yaitu melaporkan ke
guru dan orangtua atau orang dewasa yang bisa dipercaya, serta sikap saling
mengasihi antara satu dengan yang lain.
Kemudian, saat Live ada beberapa pertanyaan yang masuk ke kontak Radio
dan pertanyaan yang menarik dari salah satu Ibu adalah bagaimana cara
menghadapi anak yang terlalu aktif dan apakah respon masyarakat dengan
mengecap anak tersebut sebagai anak nakal sudah benar? Saya pun
memberikan ucapan terima kasih atas partisipasi ibu tersebut. Jawaban saya
adalah anak yang terlalu aktif harus diberikan pengajaran yang baik atau
dibawa ke hal yang baik, misalnya diajak melakukan hobby yang bermanfaat
dan tidak boleh memberika pelabelan yang sewenang-wenang karena mental
anak-anak masih sangat rawan dan bisa berakibat fatal hingga ia dewasa
nanti. Jadi Seharusnya masyarakat jangan langsung menghakimi anak yang
terlalu aktif sebagai anak yang nakal, tetapi keingintahuan anak tersebut bisa
diarahkan ke hal-hal positif seperti membantu orangtua di rumah dan
pekerjaan atau hobby yang bisa dilakukan anak tersebut.
Penyuluhan desa sadar hukum ini merupakan hasil lanjutan dripada KKN
yg telah kami lakukan, hasil dripada pengamatan saya selama sehari di desa
sri katon kecamatan semaka kabupaten Tanggamus,adalah masih kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat,terutama di bidang hukum.Hal ini ditandai dengan
meningkatnya angka kriminalitas pada desa sri katon.Seperti
pencurian,curanmor,narkoba, kejahatan yg dilakukan anak remaja,begal dan
lain sebagainya yang membuat desa sri katon dikategorikan desa yang masih
dinilai rawan tindak kejahatan. Hal itulah yang mendasari kami melakukan
penyuluhan desa sadar hukum,agar nantinya masyarakat yang ada di desa sri
katon dapat lebih menjadi masyarakat yang peduli akan hukum.
16
Selain itu juga kami memberikan pemahaman tentang kategori kategori desa
yang bisa dikatakan desa sadar hukum, dan langkah apa saja yang harus
dilakukan masyarakat agar mendapatkan predikat itu.harapan kami kepada
masyarakat semoga nantinya mereka memiliki kepekaan yang tinggi tentang
masalah-masalah hukum, namun patut juga disadari bahwa sikap kritis
tersebut, terkadang tidak didukung dengan pengetahuan dan pemahaman
yang utuh tentang hal-hal yang berkaitan dengan hukum secara teoritis
maupun dalam aplikasinyanya sehari-hari. Oleh sebab itu pembentukan dan
pembinaan Desa Sadar hukum dapat menjadi salah satu solusi yang mampu
memecahakan persoalan-persoalan hukum yang dihadapi masyarakat di
tanah air, terutama mereka yang berada pada kategori masyarakat yang
kurang memahami hukum dan sering kali terabaikan.Dan juga yang menjadi
dasar dripada penyuluhan desa sadar hukum ini merupakan salah satu
kebijakan dan program penyuluhan hukum sebagai bagian dari strategi
nasional akses terhadap keadilan adalah mengenai Pembentukan dan
Pembinaan Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum) dan Desa/Kelurahan Sadar
Hukum. Adapun yang dimaksud dengan Keluarga Sadar Hukum atau biasa
disingkat Kadarkum adalah wadah yang berfungsi menghimpun warga
masyarakat yang dengan kemauannya sendiri berusaha untuk meningkatkan
kesadaran hukum bagi dirinya, sedangkan Desa Sadar Hukum atau
Kelurahan Sadar Hukum adalah desa atau kelurahan yang telah dibina atau
karena swakarsa dan swadaya memenuhi kriteria sebagai Desa Sadar Hukum
dan Kelurahan Sadar Hukum (sesuai dengan Peraturan Kepala Badan
Pembinaan Hukum Nasional Nomor : PHN.HN.03.05-73 Tahun 2008
tentang Pembentukan dan Pembinaan Keluarga Sadar Hukum dan Desa
/Kelurahan Sadar Hukum).
Sosbakum merupakan bentuk Peranan lembaga bantuan hukum dalam
memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma dalam proses perkara
perdata bagi orang yang tidak mampu / golongan lemah adalah sangat
penting. Seorang penasihat hukum dalam menjalankan profesinya harus
selalu berdasarkan pada suatu kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan guna
mewujudkan suatu pemerataan dalam bidang hukum yaitu kesamaan
kedudukan dan kesempatan untuk memperoleh suatu keadilan. Hal tersebut
secara tegas dinyatakan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 Pasal 27 ayat (1), yang berbunyi: “Segala warga
negara bersamaan kedudukan nya dalam hukum dan pemerintahan serta
wajib menjunjung hukum dan pemerintah itu dengan tidak ada kecualinya”.
Persamaan di hadapan hukum tersebut dapat terealisasi dan dapat dinikmati
oleh masyarakat apabila ada kesempatan yang sama untuk mendapatkan
keadilan. Persamaan dihadapan hukum harus diiringi pula dengan berbagai
kemudahan untuk mendapatkan keadilan, termasuk didalamnya pemenuhan
hak atas bantuan hukum. Pemberian bantuan hukum juga dapat diberikan
oleh Advokat sebagaimana diatur juga pada Pasal 1 ayat (3) Peraturan
Pemerintah Nomor 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara
17
yang sudah dicapainya. Apalagi tidak dibekali dengan iman yang kuat maka
tidak mustahil ia akan mengambil jalan pintas yang dianggapnya layak
sebagai hadiah atas prestasi dan jerih payahnya. Ya, termasuk dengan
mengambil yang bukan haknya.Kita tidak dilarang memberikan hadiah
materi, namun adakalanya penghargaan kita berikan yang bersifat moral,
seperti pujian dan ungkapan kebanggaan kita kepadanya.
Penghargaan yang bersifat moral terkadang justru lebih berkesan dan paling
diingat oleh anak kita. Maka usahakan setiap ucapan terimakasih, atau
ungkapan perasaan bangga kita ucapkan secara khusus dan dengan hati yang
tulus agar betul sampai kelubuk hatinya yang paling dalam.Sehingga setiap
ucapan dan ungkapan kita benar-benar merasuk dalam sanubarinya, apalagi
di kemas dengan ungkapan kata yang tersusun secara baik juga dengan
menyanjungnya di hadapan orang lain, bahkan dengan menciumnya.
Perilaku Bullying menurut data KPIA dan Unicef Indonesia masih mewabah
di kalangan anak-anak dan remaja terutama di lingkungan pendidikan. Hal
ini menjadi anacaman karena setiap orangtua berharap institusi pendidikan
menjadi sarana bai perkembangan dan kemajuan anak justru sebaliknya
dapat mengganggu perkembangan mental dan psikologis anak. Oleh sebab
itu, sosialisasi bullying dianggap penting dan mendapat respon serta hasil
yang memuaskan di tengah masyarakat.
Masyarakat secara peduli memberikan tanggapan dan pertanyaan yang
berguna bagi pendidikan dan pengajaran yang baik bagi anak dan remaja.
Namun perlu realisasi dan tindakan nyata untuk pemberantasan bullying
salah satunya mellaui kampanye di media sosial tentang bahaya bully dan
perilaku non bullying dan non diskriminatif melalui postingan yang positif.
Anak-anak dan remaja juga erlu diawasi secara bijak agar tidak
menyalahgunakan alat elektronik untuk bermain game yang bersifat
kekerasan seperti game membunuh dan sebagainya yang memmicu tindakan
kekerasan di dunia nyata.
Peninjauan dari aspek karakteristik geografis, Indonesia memiliki sejumlah
desa yang tersebar di setiap provinsi, yang memiliki sejumlah kendala yang
cukup berat dalam masalah –masalah hukum.Pada tayangan sejumlah media
nasional, kita sering melihat adanya eksploitasi pemberitaan yang sangat
gencar terhadap masalah hukum ini dan penegakannya. Derasnya desakan
dari komponen masyarakat untuk menyelesaikan persoalan hukum ditingkat
semua jenjang pemerintah, memberikan sinyal kuat kepada kita bahwa,
tingkat kesadaran dan hasrat untuk memperoleh perlakuan dan penegakan
hukum yang adail dan benar, telah menjadi kebutuhan pokok yang harus
segera terpenuhi. Oleh karena itu pembentukan dan pembinaan Kelompok
Kadarkum menjadi Desa Sadar Hukum di setiap Provinsi seyogyanya
mendapat prioritas.serta dari apa yang telah kami lakukan pada pelaksanaan
kuliah kerja nyata di desa sri katon ini semoga nantinya akan menjadi bekal
bukan hanya bagi masyarakat di desa sri katon,tapi juga akan berguna bagi
19
dapat hadir. Penanaman nilai nilai anti korupsi sejak dini diharap dapat
menjadi sebuah nilai yang tumbuh seiring mereka menjadi dewasa dan juga
dapat diaplikasikan kepada kehidupan mereka sehari hari, dan tidak hanya
menjadi bahasan di kelas saja namun nantinya mereka bisa menjadi generasi
penerus bangsa yang jauh daripada korupsi yang selain merugikan negara
juga merugikan keluarga dan nama baik pribadi serta dibenci oleh Allah.
Foto
Kegiatan
21
Kelompok Masyarakat Desa terutama yang rentan terkena bencana, serta perangkat
Sasaran desa baik Kepala Pekon, ketua RT, dan Satgas Bencana di Desa Srikaton
Program Desa Tangguh Bencana yang dijalankan sudah dapat dipahami dan
diterapkan di lingkungan masyarakat Desa Srikaton. Masyarakat sudah
terlihat aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan musyawarah dan sosialisasi
DESTANA. Kepedulian masyarakat akan lingkungan juga sudah cukup baik
Kesimpulan dengan memberikan sistem peringatan dini terjadinya bencana secara
tradisional yakni dengan melihat intensitas hujan dan durasi hujan.
Mahasiswa sebagai fasilitator sudah mampu menjalankan perannya sebagai
perantara dan pengarah dalam diskusi masyarakat desa. Masyarakat desa
banyak memberikan gambaran tentang desa yang belum diketahui oleh
mahasiswa. Mahasiswa juga menjadi paham apa konsep kebencanaan dan
24
memahami cara menganalisis resiko bencana yang terjadi dan kelak dapat
berguna di dunia kerja dan di masa depan.
Foto
Kegiatan
26
Program Kerja IV
Sehatlah Desaku
Identifikasi Dalam kesehariannya, masyarakat Desa Srikaton kurang menerapkan budaya
Masalah dan gaya hidup sehat. Hal ini ditandai dengan masih banyak masyarakat yang
mengeluhkan gangguan kesehatan. Salah satu contoh gaya hidup sehat seperti
senam yang semula rutin dilakukan menjadi pasif bahkan sangat jarang
dilakukan oleh masyarakat Desa Srikaton. Oleh karena itu, kami ingin
mengaktifkan kembali senam tesebut. Selain itu, banyak terdapat masyarakat
yang menderita berbagai penyakit dan masalah kesehatan, seperti hipertensi
atau tekanan darah tinggi. Hal ini mendorong kami untuk melakukan
pemeriksaan tekanan darah untuk mendeteksi dini hipertensi dan mengontrol
tekanan darah penderita hipertensi serta melakukan sosialisasi hipertensi agar
masyarakat mengetahui apa yang dimaksud dengan hipertensi dan cara
penanggulangan, dan cara pencegahannya.
Sebagian besar masyarakat bermatapencaharian sebagai petani yang selalu
berkontak dengan pestisida dalam jumlah besar dan waktu panjang sehingga
sangat rentan terkena dampak buruk pestisida terutama bagi kesehatan. Akan
tetapi, sebagian besar masyarakat masih belum mengetahui bahaya dari
pestisida bagi kesehatan. Oleh sebab itu, kami melakukan sosialisasi bahaya
pestisida bagi kesehatan. Selain itu, penyakit tuberculosis menyebar di
masyarakat, tetapi masih sangat banyak masyarakat yang masih malu dan
tidak bersedia untuk dilakukan pemeriksaan dahak untuk mendeteksi bakteri
penyebab tuberculosis dan masih hampir seluruh penderita tuberculosis
belum mengetahui pentingnya pengobatan tuberculosis tanpa henti selama
enam bulan. Hal ini yang mendorong kami untuk melakukan sosialisasi
mengenai penyakit tuberculosis (TB).
Disamping itu, anak-anak membutuhkan pengetahuan mengetahu cara
mencuci tangan dengan benar dan waktu yang diharuskan untuk mencuci
tangan. Kegiatan sikat gigi yang dilakukan sehari-hari juga perlu dibenahi
agar anak-anak dapat menyikat gigi dengan cara yang benar dan tepat. Hal
inilah yang mendasari kami untuk melakukan sosialisasi dan praktek cuci
tangan WHO dan sikat gigi dengan baik dan benar. Anak-anak di Desa
Srikaton terutama balita (bayi di bawah lima tahun) juga membutuhkan
identifikasi tumbuh kembang dan peningkatan status kesehatan melalui
melakukan pengukuran status fisik, pemberian imunisasi, dan pemberian
makanan tambahan balita, yang mana hal ini dilakukan di kegiatan posyandu
balita.
Kegiatan 1. Senam Ayo Sehat
2. Sosialisasi Hipertensi dan Pemeriksaan Tekanan Darah
3. Sosialisasi Bahaya Pestisida Bagi Kesehatan
4. Sosialisasi Bahaya dan Pencegahan Tuberkulosis
5. Sosialisasi dan Praktik Cuci Tangan WHO dan Sosialisasi dan Praktek
Sikat Gigi yang Benar
Kelompok Posyandu Balita
Sasaran
27
hipertensi, cara pencegahan hipertensi atau darah tinggi, dan makanan yang
sesuai untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi atau darah tinggi, serta hal-
hal yang harus dilakukan oleh penderita hipertensi atau darah tinggi. Selain
melakukan pemeriksaan tekanan darah dan sosialisasi hipertensi atau tekanan
darah tinggi, kami juga melakukan pemeriksaan fisik berupa pengukuran
tinggi badan (TB) dan berat badan (BB), dan IMT (Indeks Massa Tubuh), dan
lingkar perut (LP). Selain itu, dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan
alat pengukur kadar lemak tubuh, dilakukan pengukuran presentase lemak
tubuh, tingkat lemak perut, lemak viseral, dan usia tubuh (body age).
Sebelum melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Bahaya Pestisida bagi Kesehatan
dan Lingkungan, pada Hari Senin, 7 Januari 2019 pukul 14.00-16.00 kami
melakukan koordinasi dengan pemilik PT Radio Delta Pratama, mengenai
mekanisme dan waktu pelaksanaan sosialisasi tersebut. Koordinasi ini
dilakukan di kediaman pemilik PT Radio Delta Pratama. Untuk sosialisasi
bahaya pestisida bagi kesehatan dan lingkungan ini, meliputi dua program
kerja, yaitu program kerja “Desa Sadar Lingkungan” di bidang pertanian
mengenai Bahaya Pestisida Bagi Lingkungan dan program kerja “Sehatlah,
Desaku” di bidang kesehatan mengenai Bahaya Pestisida Bagi Kesehatan,
yang dibahas secara terpisah sesuai dengan bidang masing-masing.
Kemudian, pada Hari Sabtu,12 Januari 2019 pukul 10.00-11.00 WIB, kami
melakukan koordinasi lanjutan dengan direktur PT Radio Delta Pratama
(Radeta), Bapak Sigit, mengenai sosialisasi bahaya pestisida bagi kesehatan
dan lingkungan serta sosialisasi bullying yang akan disiarkan di Radio Delta
Pratama.
Sosialisasi Bahaya Pestisida Bagi Kesehatan dilaksanakan pada Hari Senin,
21 Januari 2019 pukul 15.00-16.00 WIB melalui siaran radio yang direkam
terlebih dahulu. Dalam sosialisasi ini, kami dipandu oleh Direktur PT Radio
Delta Pratama, Bapak Sigit, sekaligus sebagai pihak penyiar dari radio.
Sosialisasi ini dilakukan setelah sosialisasi bahaya pestisida bagi lingkungan.
Sosialisasi ini membahas materi mengenai pengertian pestisida, bentuk-
bentuk pestisida yang berbahaya, kelompok masyarakat yang rentan terkena
dampak buruk dari penggunaan pestisida secara terus-menerus dan dalam
jumlah banyak, serta contoh kasus bahaya pestisida pada masyarakat. Selain
itu, terdapat juga bentuk pertanyaan yang langsung dijawab, yaitu apa saja
bahaya pestisida bagi kesehatan, termasuk organ-organ tubuh yang dapat
terserang, serta macam-macam pestisida dan contoh penyakitnya. Kedua,
tanda dan gejala yang dapat dirasakan apabila terkena dampak buruk
pestisida, terutama pestisida jenis organofosfat dan pestisida jenis
organoklorin. Ketiga, cara mencegah dampak buruk dari pestisida bagi
kesehatan. Rekaman ini kemudian ditayangkan di Radio Delta Pratama
(Radeta) 91,2 FM pada Hari Sabtu, 26 Januari 2019 pukul 19.00 WIB. Siaran
ini dapat didengar dan disimak oleh seluruh masyarakat Kabupaten
Tanggamus.
Kegiatan Sosialisasi Bahaya dan Pencegahan Tuberkulosis (TB) diawali
dengan persiapan sosialisasi pada Hari Selasa, 15 Januari 2019 pukul 13.00-
15.00. Dalam persiapan ini, kami melakukan koordinasi sosialisasi bahaya
dan pencegahan tuberkulosis (TB) dengan kader tuberkulosis (TB) Desa
Srikaton, Ibu Endang Dwi Lestari. Koordinasi ini membahas mengenai
mekanisme, materi waktu, tempat, dan peserta sosialisasi bahaya dan
pencegahan tuberkulosis (TB) di Desa Srikaton.
30
Kesimpulan Program kerja “Sehatlah, Desaku” telah terlaksana dengan sangat baik.
Semua kegiatan yang telah tercantum dalam matriks program kerja, yaitu
Senam Ayo Sehat, Pemeriksaan Tekanan Darah, dan Sosialisasi Bahaya
Pestisida Bagi Kesehatan telah berhasil dilaksanakan. Bahkan, terdapat
tambahan kegiatan seperti Sosialisasi Hipertensi, Sosialisasi Bahaya dan
Pencegahan Tuberkulosis, Sosialisasi dan Praktek Cuci Tangan WHO, dan
Posyandu Balita. Untuk persentase keberhasilan 90% dikarenakan masih
terdapat masyarakat yang kurang aktif saat dilaksanakannya kegiatan. Hal ini
ditandai dengan kurangnya pertanyaan maupun tanggapan masyarakat dan
anak-anak mengenai materi yang disampaikan. Namun, dalam setiap kegiatan
sambutan dan kerjasama masyarakat sudah baik, yang ditandai dengan
masyarakat yang mau membantu menyediakan tempat pelaksanaan kegiatan,
hadir tepat waktu, dan mengikuti kegiatan dengan sangat baik. selain itu,
dalam pelaksanaannya, kegiatan berjalan dengan lancar dan membuahkan
hasil. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan senam sehat, masyarakat meminta
lagi kepada kami, mahasiswa KKN Desa Srikaton untuk selalu melaksanakan
senam sehingga kami melaksanakan kegiatan senam berulang kali. Dari hasil
pemeriksaan tekanan darah dapat disimpulkan sebagian besar masyarakat
lanjut usia (lansia) yang hadir menderita hipertensi dan dari hasil sosialisasi
hipertensi, masyarakat mengakui hal-hal buruk yang sering dilakukan yang
menjadi penyebab hipertensi. Sosialisasi bahaya pestisida bagi kesehatan juga
telah berhasil disiarkan di Radio Delta Pratama yang bisa didengar oleh
seluruh masyarakat se-Kabupaten Tanggamus. Selain itu, masyarakat yang
semula enggan dan malu untuk melakukan pemeriksaan dahak untuk
mendeteksi bakteri tuberculosis, setelah dilakukan sosialisasi bahaya dan
pencegahan tuberculosis, masyarakat menjadi takut dan tidak malu lagi untuk
dilakukan pemeriksaan penyakit tuberculosis, kami dan kader TB sampai
kehabisan wadah dahak akibat para masyarakat berebut untuk dilakukan
pemeriksaan dahak. Untuk sosialisasi cuci tangan WHO dan sikat gigi dengan
benar, siswa-siswi SDN 1 Srikaton mendengarkan dan menyimak dengan
baik, serta dapat mempraktekkan cara mencuci tangan WHO dan sikat gigi
dengan sangat baik dan benar. Dalam kegiatan posyandu balita, sebagian
besar balita tergolong memiliki tumbuh kembang dan status fisik yang
normal.
Catatan Program Kerja "Sehatlah, Desaku" ini merupakan program kerja yang
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Desa Srikaton. Selama
pelaksanaan kegiatan, partisipasi dan kerjasama masyarakat sangat baik.
Namun, kami mahasiswa KKN Unila Desa Srikaton berharap masyarakat
terus mengingat bahkan menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah kami
bagi selepas kami kembali ke Bandar Lampung. Selain itu, kami juga
berharap masyarakat Desa Srikaton untuk lebih aktif dan lebih ingin mencari
tahu mengenai informasi-informasi dan pengetahuan yang dibagi oleh
mahasiswa KKN.
33
Foto
Kegiatan
34
Program Kerja V
Desa Sadar Lingkungan
Identifikasi • Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan yang dapat
Masalah membahayakan kesehatan masyarakat ternak.ternak yg dipelihara
• Masyarakat kurang memanfaatkan sampah organik dan barang bekas
yang berada dilingkungan mereka.
Kegiatan 1. Penyuluhan Teknik Penanaman Hidroponik
2. Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik
3. Sosialisasi Bahaya pestisida Bagi Lingkungan.
4. Sosialisasi Penyakit Pada Ternak
Kelompok Gapoktan dan seluruh masyarakat desa Srikaton
Sasaran
Lokasi Gedung Gapoktan Desa Srikaton
kegiatan
Rt 04 dan Rt 06 Desa Srikaton
PT. Radio Delta Pratama Desa Srikaton
Penangggun 1. Dahlia
g Jawab
kegiatan
2. Siti ismawati
Waktu 09-Jan-19
Mulai
Kegiatan
Waktu 26-Jan-19
selesai
Kegiatan
Jam Kerja 23,15 jam
Efektif
Biaya 500.000 Rupiah
Kegiatan
Tingkat 90 persen
Keberhasila
n
Pembahasan Kegiatan dengan judul "Penyuluhan Teknik Penanaman Hidroponik" telah
dilaksanakan 2 kali selama pelaksanaan KKN Unila periode 1 tahun 2019.
Kegiatan yang pertama yaitu pada hari jumat, 25 Januari 2019 yang bertempat di
rumah ketua rt. 04 Desa Srikaton dengan kelompok sasaran kegiatan kami adalah
para anggota Gapoktan dan masyarakat khususnya Ibu-ibu sekitar rt 04 Desa
Srikaton. Dan kegiatan yang kedua pada hari Sabtu, 26 Januari 2019 yang
bertempat di Gedung Gapoktan Desa SSrikaton dengan kelompok sasaran
35
kegiatan kami adalah para Ibu-ibu KWT dan masyarakat sekitar Rt.06 Desa
Srikaton.
pada penyuluhan ini kami menjelaskan tentang apa itu teknik tanaman
hidroponik, bagaimana teknik penanaman hidroponik dapat diterapkan
dihalaman sekitar rumah dengan biaya murah, apa saja keunggulan nya
dibandingkan tanaman yang tidak ditanam secara teknik penanaman hidroponik,
media apa saja yang dapat digunakan untuk penanaman hidroponik, Model-
model tanaman teknik hidroponik, nutrisi hidroponik, bahan dari hidroponik, dan
bagaimana pemanfaatan botol bekas sebagai wadah tempat menanam hidroponik
yang murah dan dapat dijangkau oleh kalangan masyarakat manapun. setelah nya
kami mempraktikkan langsung bagaimana tahap-tahap menanam tanaman
hidroponik, dan dilanjutkan juga dengan praktik dari para peserta yang mengikuti
penyuluhan, yang selanjutnya tanaman tersebut akan dibawa kerumah masing-
masing. Kemudian kami mengadakan bagi-bagi nutrisi hidroponik gratis dan
tanaman hidroponik gratis, untuk beberapa peserta yang datang. Selanjutnya
pada sesi penutupan kami mengadakan foto Bersama dengan para peserta yang
mengikuti Penyuluhan.
Selanjutnya kegiatan dengan judul "Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik
(kompos)" juga telah dilaksanakan 2 kali selama pelaksanaan KKN Unila periode
1 tahun 2019. Kegiatan yang pertama yaitu pada hari Selasa, 18 Januari 2019
yang bertempat di Gedung Gapoktan Desa Srikaton kecamatan Semaka
kabupaten Tanggamus, dan kegiatan yang kedua yaitu pada hari jumat, 25 Januari
2019 yang bertempat di rumah RT . 04 desa Seikaton kecamatan Semaka
kabupaten Tanggamus.
Pada pelatihan yang Pertama, kelompok sasaran kegiatan kami adalah para
bapak-bapak anggota Gapoktan desa Srikaton dan masyarakat sekitar Rt.06 Desa
Srikaton kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus. Selanjutnya pelatihan
pembuatan pupuk kompos yang kedua, kelompok sasaran kegiatan kami adalah
beberapa anggota Gapoktan dan masyarakat sekitar desa Srikaton kecamatan
Semaka kabupaten Tanggamus. Pada pelatihan pupuk kompos ini sebelumnya
kami menjelaskan beberapa materi tentang kompos, mulai dari apa itu kompos,
bahan apa yang bisa dibuat pupuk kompos, keunggulan kompos dibandingkan
dengan pupuk lain, langkah pembuatan pupuk kompos , Langkah pengaktifan
bakteri dari Em4, pemanfaatan sampah sayuran dan dedaunan dan pemanfaatan
lahan sekitar rumah warga untuk tanaman. Setelah penyampaian materi kami
langsung melakukan pelatihan pupuk kompos yang dimulai dari pembuatan
pembuatan larutan bakteri dari Em4, yang dilanjutkan dengan pencacahan
dedaunan pisang, daun coklat, serta rumput yang masih berukuran besar,
pencampuran semua bahan dedaunan dan sekam padi yang diaduk-aduk hingga
rata, lalu dilanjutkan lagi dengan peletakan semua bahan di dalam tanah serta
penyiraman larutan bakteri diatasnya. setelah nya kami mengajak para peserta
untuk mempraktikkan langsung pembuatan kompos, sambil diselingi dengan
tanya jawab dari peserta ke pemateri. setelah pelatihan selesai kami melakukan
foto bersama dengan para anggota Gapoktan.
Kemudian pada Kegiatan Sosialisasi Bahaya Pestisida Bagi Lingkungan dan
Sosialisasi Penyakit pada Ternak dilaksanakan masing-masing 1 kali selama
pelaksanaan KKN Unila periode 1 tahun 2019. Kegiatan pertama dimulai dari
sosialisasi bahaya pestisida bagi lingkungan yaitu dilaksanakan pada hari Senin,
21 Januari 2019 pada pukul 14.00-15.00 WIB. Kegiatan kedua yaitu Sosialisasi
Penyakit pada Ternak yang dilaksanakan pada hari senin 21 Januari 2019 pada
36
pukul 16.00-17.00. Dimana kedua kegiatan ini bertempat di PT. Radio Delta
Pratama, Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus, Lampung. Pada kegiatan
sosialisasi ini, kelompok sasaran kami adalah Seluruh masyarakat di Desa
Srikaton . Sosialisasi kami lakukan dengan melakukan siaran melalui radio yaitu
di PT. Radio Delta Pratama, disini menyampaikan beberapa materi melalui
Radio , dan dilanjutkan dengan melakukan beberapa tanya jawab antar pemateri
dan narasumber di tempat.
Kesimpulan Dari keseluruhan kegiatan dalam program kerja ini yang sudah terlaksana maka
dapat diambil kesimpulan bahwa Program kerja Desa Sadar Lingkungan 100℅
berhasil, dapat dilihat dari seluruh kegiatan yang sudah terlaksana dan berjalan
dengan lancar. Hal ini didukung Oleh masyarakat Desa Srikaton yang terlihat
antusias pada saat mengikuti kegiatan dan juga aparatur desa yang ikut
berpartisipasi langsung membantu setiap pelaksanaan kegiatan. Dengan
terlaksana nya seluruh kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui teknik
penanaman hidroponik yang mudah, murah, dan dapat dijangkau olleh kalangan
ekonomi kelas bawah serta telah mampu menerapkan secara mandiri di halaman
rumah, Petani dan masyarakat Desa Sri Katon dapat membuat pupuk organik
yang sehat dari sampah-sampah yang sangat dekat dengan lingkungan rumah
contohnya daun-daun kering maupun sampah sayuran yang telah membusuk serta
bahan-bahan-bahan organik disekitar rumah yang bermanfaat bagi budidaya
tanaman, seluruh masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat baik itu pola
hidup sehat pada manusia maupun pola hidup sehat pada hewan. Sehingga
walaupun mahasiswa KKN Unila periode 1 tahun 2019 sudah tidak berada didesa
Srikaton, masyarakat khususnya di desa srikaton semaka tanggamus dapat
melanjutkan dan menerapkan secara mandiri kebiasaan sadar lingkungan yang
sudah kami sampaikan serta ajarkan kepada mereka.
Catatan Masyarakat sangat antusias mengikuti setiap kegiatan desa sadar lingkungan baik
sosialisasi teknik penanaman hidroponik maupun sosialisasi pembuatan pupuk
kompos. Hasil dari sosialisasi langsung diterapkan oleh masyarakat dan ada
beberapa masyarakat yang kembali datang ke posko untuk memahami lebih
dalam tentang Hidroponik.
37
Foto
Kegiatan
38
Program Kerja VI
Pemberdayaan Desa Srikaton
3. Pengajian
4. Bimbel Gratis
1. TPA RT 01 dan RT 03
7. Pekon Srikaton
2. Siti Ismawati
3. M. Phildo Nugroho
Penanggung
Jawab Kegiatan 4. Adilla Dwi Nur Yadika
6. Dahlia
Waktu Mulai
Kegiatan Kamis, 03 Januari 2019
Waktu Selesai
Kegiatan Minggu, 9 Februari 2019
Jam Kerja
Efektif 102 Jam
Tingkat
Keberhasilan 90
Pemberdayaan desa yang terakhir kami lakukan adalah bazaar produk hasil
industri kreatif Pekon Srikaton dan sekaligus perpisahan dengan kecamatan
dan Bapak Camat Semaka. Setalh itu, pada malam harinya kami
mengadakan acara perpisahan dengan masyarakat pekon Srikaton. Acara
yang kami buat sangat sederhana yakni makan bersama dan juga menonton
film layar tancap di Rumah Kepala Pekon Srikaton. Kegiatan terasa sedih
dan banyak nasihat serta doa yang diberikan oleh para tetua desa kepada
kami.
diberikan ke kantor pekon dan juga ke rumah kepala pekon, dan sudah
dibingkai.
Foto Kegiatan