Anda di halaman 1dari 43

1

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KKN UNILA


PERIODE 1 TAHUN 2019

PEKON : SRIKATON
KACAMATAN : SEMAKA
KABUPATEN : TANGGAMUS

OLEH :
1. MOHAMMED GAYIL IZHAR/HUKUM/1652011140
2. ADILLA DWI NUR YADIKA/KEDOKTERAN/1618011130
3. M. PHILDO NUGROHO/TEKNIK/1415012025
4. DAHLIA/PERTANIAN/1614071063
5. CINDY EYKA ROLA BR GINTING/ISIP/1616071008
6. SITI ISMAWATI/PERTANIAN/1514141087

UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR MAHASISWA KKN UNILA

PEKON : SRIKATON
KACAMATAN : SEMAKA
KABUPATEN : TANGGAMUS

OLEH :
1. MOHAMMED GAYIL IZHAR/HUKUM/1652011140
2. ADILLA DWI NUR YADIKA/KEDOKTERAN/1618011130
3. M. PHILDO NUGROHO/TEKNIK/1415012025
4. DAHLIA/PERTANIAN/1614071063
5. CINDY EYKA ROLA BR GINTING/ISIP/1616071008
6. SITI ISMAWATI/PERTANIAN/1514141087

Bandar Lampung, 1 Maret 2018


Menyetujui,

Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan


Dosen Pembimbing Lapangan

Drs. Budi Raharjo, M.IP Dwi Mulyasih, S.Pi., M.Si.


NIP. 196801121998021001 NIP. 231608891029201
2

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .................................................................................................................... 2


I. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3
A. Sejarah Singkat Pekon Srikaton ............................................................................ 3
B. Batas Wilayah ........................................................................................................ 3
C. Luas Wilayah Pekon .............................................................................................. 3
D. Jumlah Penduduk................................................................................................... 4
E. Orbitasi .................................................................................................................. 4
F. Keadaan Sosial ...................................................................................................... 4
G. Kesehatan............................................................................................................... 4
H. Keagamaan ............................................................................................................ 5
I. Keadaan Ekonomi.................................................................................................. 5
J. Susunan Pemerintahan Pekon Srikaton ................................................................. 6
II. PELAKSANAAN KKN ............................................................................................ 7
Program Kerja I............................................................................................................. 7
Pengembangan Industri Kreatif Desa Srikaton ......................................................... 7
Program Kerja II ......................................................................................................... 11
DESA SADAR HUKUM DAN SOSIAL ............................................................... 11
Program Kerja III ........................................................................................................ 21
DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA) ....................................................... 21
Program Kerja IV ........................................................................................................ 26
Sehatlah Desaku ...................................................................................................... 26
Program Kerja V ..................................................................................................... 34
Desa Sadar Lingkungan .......................................................................................... 34
Program Kerja VI ........................................................................................................ 38
Pemberdayaan Desa Srikaton .................................................................................. 38
3

I. PENDAHULUAN

A. Sejarah Singkat Pekon Srikaton


Cikal bakal Pekon Srikaton diawali dari program kolonisasi zaman Belanda pada
tahun 1935. Pemerintah Hindia dan Belanda mentransmigrasikan penduduk dari
Pulau Jawa ke Pulau Sumatera. Penduduk yang pertama kali datang di daerah
yang kelak diberi nama Pekon Srikaton yang berarti “sri” berarti “padi” dan kata
“katon” berarti “terlihat”, yang berarti di Pekon Srikaton terlihat hamparan padi
yang luas. Pada zaman dahulu sampai sekarang, Pekon Srikaton juga
mempunyai pemerintahan yang dipimpin oleh Kepala Pekon/Lurah serta Pekon
Srikaton juga mempunyai pemuka agama dan masyarakat. Wilayah Pekon
Srikaton sebelum dimekarkan meliputi wilayah yang sekarang dibentuk menjadi
pekon sendiri, yaitu Pekon Sidomulyo, Pekon Sri Purnomo, dan Pekon Sri
Kuncoro.

B. Batas Wilayah
Pekon Srikaton berbatasan dengan:
- Sebelah utara : berbatasan dengan Pekon Sri Kuncoro

- Sebelah selatan : berbatasan dengan Pekon Parda Waras

- Sebelah Timur : berbatasan dengan Pekon Sudimoro Bangun

- Sebelah Barat : berbatasan dengan Bukit Barisan

C. Luas Wilayah Pekon


Wilayah Pekon Srikaton memiliki luas 633 Ha, terbagi menjadi 52 ha wilayah
pemukiman, 254 Ha wilayah pertanian/sawah, 146 Ha wilayah perkebunan, 146,5
Ha wilayah tegalan/ladang, 1 Ha wilayah makam, 52 Ha perkarangan, 1/8 Ha
wilayah perkantoran, 4,33 Ha untuk jalan.
4

D. Jumlah Penduduk
Pekon Srikaton memiliki penduduk berjumlah 2534 jiwa, terdiri dari 850 kepala
keluarga, 1286 orang berjenis kelamin laki-laki dan 1248 orang berjenis kelamin
perempuan.

E. Orbitasi
a. Jarak Ke Ibukota Kecamatan : 6 KM
b. Lama Tempuh Ke Ibu Kota Kecamatan : 20 Menit
c. Jarak Ke Ibu Kota Kabupaten : 30 KM
d. Lama Tempuh Ke Ibu Kota Kabupaten : 80 Menit
e. Jarak Dari Ibu Kota Provinsi : 143 KM
f. Lama Tempuh Ke Ibu Kota Provinsi : 4 Jam

F. Keadaan Sosial
1. Pendidikan
a. Taman Kanak-Kanak : 55 jiwa
b. SD/MI : 227 jiwa
c. SLTP/Mts : 500 jiwa
d. SLTA/SMA/MA : 164 jiwa
e. Akademi : 13 jiwa
f. S1/DIPLOMA : 52 jiwa
g. Pascasarjana : 5 jiwa
h. Pondok Pesantren : 65 jiwa
2. Lembaga Pendidikan
a. Gedung TK/Paud :1
b. SD :1
c. Madrasah Diniyah :1
d. TPQ :4

G. Kesehatan
a. Jumlah Bayi Lahir Pada Tahun 2018 : Bayi
b. Jumlah Bayi Meninggal Tahun 2018 : Bayi
c. Jumlah Ibu Melahirkan Tahun 2018 : Bayi
d. Imunisasi Polio.3 Dan DPT-1 : Anak
e. Jumlah Balita : 186 Balita
f. Balita Gizi Buruk : Anak
g. Balita Gizi Sedang : Anak
h. Balita Gizi Baik : Anak
i. Penggunaan Sumur Galian : Rumah Tangga
j. Penggunaan Air Sungai : Rumah Tetangga
5

H. Keagamaan
1. Jumlah Pemeluk Agama Berdasarkan Data Tahun 2016 :
a. Islam : 2.534 Orang
b. Khatolik : - Orang
c. Protestan : - Orang
d. Hindu : - Orang
e. Buddha : - Orang
2. Jumlah Tempat Ibadah : 4 Masjid/7Mushola

I. Keadaan Ekonomi
1. Pertanian
a. Padi Sawah : 254 Ha;
b. Tegal/Ladang : 146,5 Ha
c. Jenis Palawija : Kacang, Singkong, Ubi, Jagung
d. Jenis Holtikultura : Cabai, Bawang Merah, Kacang
Panjang, Kangkung, Terong, Sawi,
Labu, Kunyit, Jahe

2. Perkebunan
a. Luas Perkebunan : 146 Ha
b. Jenis Perkebunan : Kakao, Kopi, Pala, Lada, Cengkeh,
Kelapa, Pepaya, Pisang
3. Peternakan
a. Kambing : 200 Ekor
b. Sapi : 35 Ekor
c. Kerbau : 5 Ekor
d. Ayam : 7,550 Ekor
e. Itik : 251 Ekor
f. Burung : 4,755 Ekor
g. Marmut/ Kelinci : 54 Ekor

4. Perikanan
a. Kolam/Tebat/Empang : 1,5 Ha

5. Mata Pencaharian
Petani 595 19 Purnawirawan/Pensiuna 2
2 1 Buruh Tani 199 20 n
Perangkat Desa 18
3 1 Pegawai Negeri Sipil 19 21 Buruh Harian Lepas 199
4 Peternak 10 22 Pemilik usaha jasa -
5 Montir 7 23 transportasi
Kontraktor -
6 Dokter swasta - 24 Sopir 20
7 Perawat swasta 4 25 Usaha jasa pengerah 1
8 Bidan swasta 3 26 tenaga
Tukangkerja
Jahit 13
9 TNI 27
- Tukang Rias -
6

10 POLRI - 28 Karyawan Honorer 20


11 Guru swasta 20 29 Pskiater/Psikolog 1
12 Dosen swasta 1 30 Wartawan -
13 Seniman/artis 3 31 Tukang Cukur 4
14 Pedagang Keliling 22 32 Tukang Las 5
15 Penambang - 33 Wiraswasta 33
16 Tukang Kayu 15 34 Karyawan Perusahaan -
17 Tukang Batu 26 35 PemerintahPerusahaan
Karyawan -
18 Pembantu rumah 15 36 Swasta
Pengacara/Notaris -
tangga

J. Susunan Pemerintahan Pekon Srikaton

No NAMA JABATAN
.
1. NGATIMIN Lurah

2. SUWANTO Sekretaris Lurah

3. LENGGONO Kasi Pembangunan

4. ETIK MARYANA, S.Pd Kasi Pemerintahan

5. SADAT Kasi Pemberdayaan


6. DANI ARKI L, A.md Kaur Umum
7. BUDI PEMBELA, S.T Kaur Keuangan
8. RANI YUSTIKA S., S.Pd Kaur Pelayanan

Nama RT Alamat / Jalan RT Nomor HP


No
1. Nurman Sasono Dusun Srikaton 001 0853 8370 9149
2. Suparyanto Dusun Srimulyo 002 0822 8260 8243
3. Miswan Dusun Karang Dawung 003
4. Sukardi Dusun Srirejo 004 0823 8034 9710
5. Suparman Dusun Pesanggrahan 005 0852 2646 3216
6. Basiroh Dusun Tegal Rejo 006 0853 6932 9217
II. PELAKSANAAN KKN
Program Kerja I
Pengembangan Industri Kreatif Desa Srikaton

Identifikasi Masyarakat dapat menghasilkan produksi keripik tempe yang lebih aman
Masalah dan sehat untuk dikonsumsi, menjadi masyarakat yang mampu membuka
peluang usaha sendiri serta bagi masyarakat lainnya, serta usaha keripik
tempe menjadi lebih maju , kreatif, dan berinovasi.

Kegiatan Pembuatan brand keripik tempe


Pelatihan pembuatan keripik tempe dengan inovasi berbagai aneka rasa
Pembuatan Website Desa
Sosialisasi Kampung Pra-digital dan Internet Positif
Kelompok 1. Masyarakat Desa Srikaton
Sasaran
2. Ibu-Ibu Pelaku Industri Kreatif
Lokasi Posko KKN Desa Srikaton
kegiatan
RT 01 Desa Srikaton (Radio Delta Pratama)
Penangggun 1. Siti Ismawati
g Jawab
kegiatan 2. M. Phildo Nugroho

Waktu Rabu, 30 Januari 2019


Mulai
Kegiatan
Waktu Jumat, 8 Februari 2019
selesai
Kegiatan
Jam Kerja 24 jam
Efektif
Biaya 500.000
Kegiatan
Tingkat 90
Keberhasila
n
8

Pembahasan Dasar kami bersama masyarakat melaksanakan pembuatan keripik tempe


atau produk olahan rumahan di desa srikaton ialah untuk memberikan
wawasan masyarakat agar dapat membuat keripik tempe serta menjalankan
UKM yang telah ada sehingga dapat membantu peluang pendapatan sehari-
hari, menjadikannya sebagai keterampilan dan mejadi salah satu hasil
produk dari desa srikaton tersebut.
Pembuatan keripik tempe ini telah dilaksanakan 2 kali selama pelaksanaan
KKN Unila periode 1 tahun 2019 berlangsung. Kegiatan pembuatan keripik
tempe yang pertama kali dilaksanakan pada Jumat, 01 Februari 2019 yang
bertempatan di Posko KKN desa Srikaton dan kegiatan yang kedua
dilaksanakan pada Jumat, 08 Februari 2019 yang bertempatan di Posko
KKN desa Srikaton, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus. Proses
pembuatan keripik tempe ini memberikan beberapa manfaat diantaranya
hasil produksi menjadi lebih sehat, menjadi masyarakat yang mampu
membuka peluang usaha sendiri serta bagi masyarakat lainnya, usaha
keripik tempe menjadi lebih kreatif, berinovasi dan maju.
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan keripik tempe ini adalah
kompor, peralatan penggorengan lengkap, pisau, talenan, sendok, plastik
kemasan,baskom, nampan besar, tempe, tepung beras, tepung sagu, aneka
macam rasa, minyak,santan kelapa dan bumbu dapur lainnya ( garam,
kemiri, ketumbar dan bawang putih).
Pada pembuatan keripik tempe yang pertama kelompok sasaran kami ialah
masyarakat desa srikaton. Dalam pembuatan keripik tempe ini kami
memberikan contoh tahapan-tahapan pembuatan keripik tempe dari awal
sampai proses pengemasan keripik tempe yang baik. Serta memberikan
brand pada setiap kemasannya dengan pilihan rasa yang berbeda-beda dari
setiap kemasan tersebut. Setelah selesai dipacking kemudian dapat
langsung dipasarkan secara langsung, melalui media social ataupun yang
lainnya.
Internet membawa pengaruh yang teramat besar dalam pola kehidupan
masyarakat dunia, khususnya Negara-negara maju. Internet disebut juga
dunia tanpa batas karena sifatnya yang benar-benar mendunia. Waktu dan
jarak bukan lagi masalah untuk memperoleh informasi maupun memberi
informasi. Walau masih tertinggal jauh dari Negara-negara Asia yang lebih
maju, perkembangan internet di Indonesia telah menunjukkan
perkembangan yang signifikan. Secara keseluruhan memang masih dapat
dikatakan bahwa internet relatif baru dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Internet kini menjadi pusat informasi di seluruh dunia. Berbagai
kepentingan pekerjaan maupun pendidikan bergantung pada internet.
Semua itu menuntut setiap individu untuk dapat mengoperasikan internet
sebagai konsekuensi hidup di zaman serba canggih ini. Internet sebagai
media pembelajaran mulai diterapkan pada dunia pendidikan. Peserta didik
diajarkan mengenai pengoperasian internet, tujuannya adalah agar peserta
didik mengenal dunianya, dunia yang tidak berhenti mengalami
perkembangan teknologi. Namun, sebesar apapun manfaat internet bagi
kehidupan manusia, sebesar itu pula internet membawa pengaruh buruk.
Pengaruh buruk ini tentunya harus dihindari, terutama bagi para peserta
didik sebagai generasi penerus bangsa.
Dengan itu mahasiswa KKN memberikan sosialisasi kepada masyarakat
terlebih kepada orang tua untuk menjaga dan mengetahui baik buruknya
penggunaan internet, sosialisasi di lakukan di padepokan RT 01 desa Sri
Katon dengan ibu-ibu PKK, masyarakat antusias untuk mendengarkan dan
9

menyimak dikarenakan tingkat kekawatiran anak-anak mereka yang sudah


mengerti internet.
Untuk pembuatan keripik tempe yang kedua kelompok sasaran kami ialah
masyarakat desa srikaton. Kemudian hasil dari produk kripik tempe
tersebut dipasarkan di bazar yang diadakan rekan-rekan KKN di lapangan
kecamatan SEMAKA sekaligus perpisahan mahasiswa KKN Unila periode
1 tahun 2019.
Pembuatan Wesite desa juga dilakukan dengan mengoleksi foto desa, baik
lahan perkebunan dan persawahan serta fasilitas penting yang ada di desa.
Website juga dapat lengkap dengan adanya media sosial yang dapat
dijangkau secara lebih praktis, maka dari itu kami juga menggunakan
media instagram sebagai alat promosi industri kreatif desa Srikaton kepada
masyarakat luas.
Kesimpulan Melihat dampak negatif dan positif dari teknologi informasi dan
komunikasi khususnya Internet di atas, dapat disimpulkan bahwa bila
dibandingkan dengan dampak negatif maka dampak positifnya adalah jauh
lebih banyak, jadi tidak mungkin kalau sampai dilarang di Inonesia.
Internet memberikan manfaat yang begitu besar bagi pelajar tetapi di lain
pihak internet menjadi suatu media informasi yang tidak mudah untukdi
batasi. Berbagai macam informasi dalam berbagai bentuk dan tujuan
bercampur menjadi satu di mana untuk mengaksesnya hanya perlu satu
sentuhan jari saja. Berbagai informasi dengan mudah didistribusikan
kepada pemakai internet.
Terlepas dari dampak yang mungkin akan timbul, internet tetap merupakan
suatu teknologi baru di bidang komputer dan komunikasi yang mampu
memberikan berbagai kemudahan bagi para pelajar. Dalam beberapa tahun
ke depan dapat dipastikan bahwa internet akan menjadi tulang punggung
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Masyarakt Desa sudah
mampu mengembangkan dan mengenali potensi bisnis online.
Mahasiswa berperan sebagai fasilitator untuk menghidupkan kembali
industri kreatif dalam masyarakat dengan memperkenalkan inovasi baru
dan teknik pengemaasan yang menarik dan punya nilai jual yang lebih.
Melalui industri kreatif diharapkan dapat menjadi mata pencaharian utama
bagi ibu-ibu di desa Srikaton serta menjadikan perekonomian desa sekain
maju dan bertambah banyak ibu-ibu yang mengembangkan inovasi produk
baik kerajinan tangan maupun makanan yang dapat dijual secara online dan
offline.
Catatan Dalam menjalankan suatu usaha harus diiringi dengan ide-ide baru yang
kreatif untuk menarik para pelanggan dan diharapkan masyarakat srikaton
dapat terus melanjutkan usaha keripik tempe agar terus berkembang.
Sosialisasi kampung pra digital berjalan dengan lancar dan masyarakt
terlihat tertarik dengan materi yang dismapaikan mulai dari cara
menggunakan media sosial secara positif dan cara berjualan online.
10

Foto
Kegiatan
11

Program Kerja II
DESA SADAR HUKUM DAN SOSIAL

Aspek KETERANGAN
Pekon Srikaton memiliki masyarakat yang homogen dikarenakan sebagian
besar masyarakatnya adalah suku Jawa. Hanya sebagian kecil masyarakat
terdiri dari suku Lampung. Kehidupan masyarakat berjalan dengan tenteram
dan rukun. Mata pencaharian masyarakat yang terutama adalah petani dan
pekebun. Tanaman yang dibudidayakan seperti padi, coklat dan kopi. Di
desa masyarakat sudah giat mengikuti musyawarah pekon untuk
pembangunan desa. Namun dalam kegiatan sehari-hari masyarakat masih
belum memiliki kesadaran akan pentingnya pengetahuan akan pola
mendidik anak secara psikologis dan sosial yang baik. Hal ini berpotensi
menciptakan anak-anak yang salah didik dan terjerumus ke dalam pergaulan
yang salah. Contoh yang terjadi adalah perilaku Bullying yang sering terjadi
di lingkungan sekolah dan masyarakat. Hal ini menimbulkan ganguan
kesehatan mental pada anak dan munculnya perilaku sikap permusuhan dan
tidak cinta damai.
Peredaran Narkoba yang sangat cepat menyebar bukan hanya menjadi
ancaman bagi masyarakat di perkotaan tetapi masyarakat desa juga
mengalaminya. Fenomena penyalahgunaan narkoba semakin cepat beredar
dan menghawatirkan akan menjadikan anak-anak sebagai sasarannya karena
mereka masih polos dan mudah dipengaruhi oleh orang lain. Kecamatan
Semaka melalui Camat juga menghimbau mahasiswa KKN untuk
melakukan sosialisasi terkait dampak dan bahaya penyalahgunaan NAPZA
Identifikasi bagi anak-anak di desa. Masalah korupsi yang sudah terjadi sejak lama juga
Masalah masih belum ada sosialisasi yang dilakukan terhadap anak-anak. Pendidikan
anti korupsi,menurut kami harus dipupuk sejak dini agar nantinya adik adik
kita yang ada di sekolah dasar dapat mempunyai nilai integritas yang tinggi
terhadap nilai nilai anti korupsi yang menjadi keharusan dipunyai oleh adik
adik kita di tingkat pendidikan dasar.
Setelah melakukan pengumpulan data sejak Pra KKN dan data selama KKN,
ternyata fenomena Bullying masih sering terjadi baik disadari maupun tidak
disadari oleh naka-anak dan juga orang dewasa. Pelabelan anak-aank yang
terlihat aktif dan unya rasa ingin tau yang tinggi sehingga anak tersebut
menjadi sangat aktif cenderung dimaknai sebagai anak yang nakal dan tidak
bisa diam. Padahal orangtua dan anak-anak harusnya sudah bisa melakukan
edukasi yang positif bagi anak-anak dan saling berinteraksi secara baik.
Sekolah adalah tempat terjadinya bullying yang paling besar jumlahnya,
dikarenakan masih kurangnya kesadaran dan sikap untuk megehntikan
perilaku bullying di masyarakat Indonesia terutama di lingkungan desa yang
masih berkembang. Jadi sosialisasi bullying penting dilakukan karena dapat
membahayakan psikologi anak dan menghambat kemajuan pendidikan di
daerah tersebut.
Masyarakat desa Srikaton adalah masyarakat yang taat pada pemerintah
desa, namun pmahaman akan norma norma hukum yang ada masih kurang
diaplikasikan pada kehidupan bermasyarakat sehari hari, terutama pada
sektor kesadaran hukum di desa tersebut. Mahasiswa terutama jurusan
12

Hukum, tentunya merasa harus ada edukasi lebih dekat kepada masyarakat
agar nantinya masyarakat bisa lebih paham dan menjadi agen perubahan di
desa mereka,supaya nantinya desa sadar hukum' ini terealisasikan di desa Sri
Katon.
Selain Desa Sadar Hukum, untuk membantu terwujudnya rasa keadilan itu
sendiri diperlukan bentuan hukum begi masyarakat yang kurang mampu
secara finansial. Bantuan hukum merupakan suatu media yang dapat
digunakan oleh semua orang dalam rangka menuntut haknya atas adanya
perlakuan yang tidak sesuai dengan kaedah hukum yang berlaku. Hal ini
didasari oleh arti pentingnya perlindungan hukum bagi setiap insan manusia
sebagai subyek hukum guna menjamin adanya penegakan hukum. Bantuan
hukum itu bersifat membela masyarakat terlepas dari latar belakang,
etnisitas, asal usul, keturunan, warna kulit, ideologi, keyakinan politik, kaya
miskin, agama, dan kelompok orang yang dibelanya. Namun pada
kenyataannya masih banyak masyarakat yang tidakmampu untuk membayar
jasa penasihat hukum dalam mendampingi perkaranya. Meskipun ia
mempunyai fakta dan bukti yang dapat dipergunakan untuk meringankan
atau menunjukkan kebenarannya dalam perkara itu, sehingga perkara
mereka pun tidak sampai ke pengadilan. Padahal bantuan hukum merupakan
hak orang miskin yang dapat diperoleh tanpa bayar (probono publico).
Adanya ketidakmampuan masyarakat secara finansial untuk menuntut
haknya sesuai dengan prosedur hukum, menuntut untuk diadakannya suatu
kebijaksanaan sehingga dapat mengajukan suatu perkara perdata dengan
tidak terbentur oleh biaya, khususnya dalam berperkara perdata, oleh karena
itu diperlukan suatu prosedur untuk mengajukan perkara secara cuma-cuma
/ tidak perlu membayar panjer perkara (prodeo). Sehingga bagi pihak yang
kurang mampu, dapat mengajukan gugatan secara cuma-cuma yang disebut
juga berpekara secara prodeo.terutama di desa sri katon harapan kami adalah
masyarakat dapat memanfaatkan bantuan hukum yang bisa didapatkan
dengan cara cuma cuma atau gratis,tanpa dipungut biaya kecuali biaya
transportasi itupun biaya kantong pribadi masing-masing.

1. Sosialisasi Bahaya NAPZA bagi Anak

2. Sosialisasi Anti Korupsi Sejak Dini


3. Sosialisasi Bahaya Bullying terhadap Anak
Kegiatan
4. Bully Talks bersama Orangtua dan Anak
5. Sosialisasi Desa Sadar Hukum
6. Sosialisasi Bantuan Hukum

Kelompok
Sasaran Masyarakat Desa Srikaton, anak-anak SDN 1 Srikaton, anggota PKH
Pekon Srikaton

Lokasi 1. SDN 1 Srikaton


Kegiatan
2. Radio Delta Pratama, Srikaton Tanggamus
13

3. RT 04 Srikaton
Penanggung
jawab 1. Cindy Eyka Rola Br Ginting

2. Mohammed Gayil Izhar


Waktu
mulai
kegiatan Selasa, 8 Januari 2019
Waktu
Selesai
Kegiatan Minggu, 27 Januari 2019
Jam Kerja
efektif 34 Jam 30 Menit
Biaya
Kegiatan Rp 600.000,00
Tingkat
Keberhasila
n 90
Pada hari Selasa, 8 Januari 2019 kami melakukan koordinasi dengan Guru
dan Kepala Sekolah SDN Sri Katon untuk melakukan sosialisasi kepada
anak-anak. Kami memaparkan bahwa kegiatan sosialisasi ini bertujuan
untuk memberikan ilmu yang kami dapatkan di kampus dan juga
mengajarkan adik-adik tentang informasi penting di bidang hukum dan
sosial. Respon Guru dan kepala sekolah menyambut baik, kehadiran
mahasisiwa KKN di sekolah tersebut.

Sosialisasi Bahaya Napza dan Sosialisasi Anti Korupsi Sejak Dini pada hari
Rabu, 9 Januari 2018. Persiapan acara kami lakukan dengan matang, dan
untuk membangkitkan semangat adi-adik kami menyiapkan hadiah bagi
adik-adik yang antusias dan berani menjawab pertanyaan yang diberikan.
Pembahasan Sosialisasi berjalan dengan lancar dan didampingi oleh Pak Sumaryo yang
merupakan guru olahraga di sekolah tersebut. Adik-adik sangat senang
ketika kami datang dan membawakan materi karena desa tersebut belum
pernah dikunjungi oleh KKN Unila. Selama membawakan materi tentang
NAPZA, ternyata masih banyak anak kelas V dan VI yang belum tau apa
jenis dan pengertian NAPZA. Namun setelah dijelaskan mereka mengerti
dan bisa menyebutkan contoh-contoh yang ada di lingkungan sehari-hari.
Saat sharing, ada anak yang mengalami anggota keluarganya ditangkap
polisi akibat penyalahguaan narkoba, dan adapula yang dialami oleh
tetangganya sendiri. Kenakan remaja akibat narkoba di desa juga banyak,
adik-adi yang masih SD pun menjelaskan bahwa ada beberapa anak nakal
yang sudah mencoba memakai ganja dan shabu-shabu dan itu adalah
temannya dan orang yang dikenalnya.
14

Pendidikan atau pengertian tentang nilai anti korupsi harus dapat dimengerti
oleh anak anak dri tingkat paud ke sekolah dasar,agar anak anak mempunyai
nilai integritas dan pemahaman tentang nilai nilai anti korupsi sejak dini
yang nanti nya ketika ia berkembang seiring berjalan nya waktu mereka akan
mendapatkan nilai nilai yang sudah diajarkan. Dampak dripada sosialisasi
ini diharapkan budaya yg jelek yang terjadi di tingkat sekolah dasar bisa
dicegah atau setidaknya diminimalisir seperti, mencontek, berbohong
kepada orang tua dan guru, dan sebagainya bisa dihindari. Sehingga anak
mempunyai karakter yang santun, baik dan tidak menjadi anak anak yang
tidak mencerminkan sebagaimana mestinya. Seperti kita ketahui bahwa
korupsi di negeri kita sekarang sudah merambah kesemua instansi dan
bahkan ke semua lini kehidupan, bahkan telah menjadi suatu “tradisi”.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam menangani korupsi dan
hukum yang sangat tegas. Hasilnya, tetap saja kasus korupsi masih menjadi
topik yang selalu ada di setiap pemberitaan media televisi kita. Ironinya,
pelaku korupsi terlihat tidak punya rasa malu dengan senyum lebar
sumringah telah berhasil memakan uang negara. Kita tidak larut pada
bagaimana sikap dan hukuman yang diterima mereka (pelaku korupsi). Kini
yang harus kita pikirkan adalah solusi untuk mencegah agar kasus dan
tindakan Korupsi tidak terulang pada generasi mendatang anak dan
keturunan kita. Maka daripada itu Korupsi adalah perbuatan melawan
hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri atau orang lain yang dapat
merugikan keuangan atau perekonomian negara (Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001).
Korupsi kini menjadi fenomena sosial yang telah berkembang secara
sistemik dan menjadi budaya di negara kita. Tindakan korupsi sepertinya
sudah melekat kedalam sistem operasional birokrasi sehari-hari dan sudah
dianggap lazim serta tidak merasa bersalah ketika melakukannya.
Penanaman nilai nilai anti korupsi ini juga diharapkan bisa menjadi hal yang
terus dilakukan kepada adik tingkat nya yg dibawah mereka agar lebih dini
lagi mereka dapat diberitahu mengenai betapa buruknya korupsi itu dan
mengapa kita harus menjauhi hal yang tidak dibenarkan oleh pemerintah.
Karena Korupsi adalah suatu tindakan yang sangat tidak terpuji dan dapat
merugikan suatu bangsa.

Selanjutnya sosialisasi Bahaya Bullying dilakukan pada tanggal 16 Januari


2019 kepada anak-anak kelas VI. Pagi hari itu, anak-anak kelas VI masih
terlihat segar dan sangat siap menerima sosialisasi Bullying. Istilah bullying
masih belum pernah mereka dengar dan pahami dengan baik, tidak ada
satupun anak yang pernah mendengar istilah tersebut. Lalu kami pun
menjelaskan pengertian bullying dan jenis jenis perilaku yang termasuk di
dalamnya. Anak-anak sudah bisa menambahkan contoh dari jenis perilaku
bullying dna mulai menunjuk temannya yang sering membully di kelas.
Setelah mengetahu hal tersebut, tindakan yang saya lakukan adalah
memberikan nasihat bagi adik-adik yang membully dan yang di bully agar
15

menghentikan perilaku tersebut karena merupakan hal yang tidak baik dan
berdampak buruk bagi kedua pihak. Setelah itu, saya juga menyampaikan
hal apa saja yang dapat dilakukan saat terjadi bullying yaitu melaporkan ke
guru dan orangtua atau orang dewasa yang bisa dipercaya, serta sikap saling
mengasihi antara satu dengan yang lain.

Sosialisasi Bullying di Radio dilakukan pada hari Minggu, 20 Januari 2019


pada acara anak-anak Radio Delta Pratama yang berada di Desa Srikaton.
Kami melakukan sosialisasi secara Live di Radio dan didampingi oeh
seorang pembawa acara radio Delta. Radio Delta adalah stasiun radio swasta
yang mampu menjangkau seluruh wilayah kabupaten Tanggamus, sehingga
pendengarnya lumayan banyak tidak hanya Desa Srikaton. Acara sosialisasi
ini bersifat non formal karena sasaran pendengarnya adalah orangtua dan
anak-anaknya sehingga lebih bersifat mengedukasi sekaligus menghibur. Di
sela-sela perbincangan juga diputarkan lagu-algu ceria untuk anak anak.
Saya memperkenalkan lembaga dunia yakni Unicef yang bergerak di bidang
perlindungan anak yang menyebutkan bahwa 80% tindakan bullying terjadi
di sekolah dan anak Indonesia 40% merupakan korban bullying. Kekerasan
terhadap anak yang dilakukan oleh orangtua dan bahkan teman sebaya ini
berdampak buruk bagi kesehatan mental anak-anak.

Kemudian, saat Live ada beberapa pertanyaan yang masuk ke kontak Radio
dan pertanyaan yang menarik dari salah satu Ibu adalah bagaimana cara
menghadapi anak yang terlalu aktif dan apakah respon masyarakat dengan
mengecap anak tersebut sebagai anak nakal sudah benar? Saya pun
memberikan ucapan terima kasih atas partisipasi ibu tersebut. Jawaban saya
adalah anak yang terlalu aktif harus diberikan pengajaran yang baik atau
dibawa ke hal yang baik, misalnya diajak melakukan hobby yang bermanfaat
dan tidak boleh memberika pelabelan yang sewenang-wenang karena mental
anak-anak masih sangat rawan dan bisa berakibat fatal hingga ia dewasa
nanti. Jadi Seharusnya masyarakat jangan langsung menghakimi anak yang
terlalu aktif sebagai anak yang nakal, tetapi keingintahuan anak tersebut bisa
diarahkan ke hal-hal positif seperti membantu orangtua di rumah dan
pekerjaan atau hobby yang bisa dilakukan anak tersebut.
Penyuluhan desa sadar hukum ini merupakan hasil lanjutan dripada KKN
yg telah kami lakukan, hasil dripada pengamatan saya selama sehari di desa
sri katon kecamatan semaka kabupaten Tanggamus,adalah masih kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat,terutama di bidang hukum.Hal ini ditandai dengan
meningkatnya angka kriminalitas pada desa sri katon.Seperti
pencurian,curanmor,narkoba, kejahatan yg dilakukan anak remaja,begal dan
lain sebagainya yang membuat desa sri katon dikategorikan desa yang masih
dinilai rawan tindak kejahatan. Hal itulah yang mendasari kami melakukan
penyuluhan desa sadar hukum,agar nantinya masyarakat yang ada di desa sri
katon dapat lebih menjadi masyarakat yang peduli akan hukum.
16

Selain itu juga kami memberikan pemahaman tentang kategori kategori desa
yang bisa dikatakan desa sadar hukum, dan langkah apa saja yang harus
dilakukan masyarakat agar mendapatkan predikat itu.harapan kami kepada
masyarakat semoga nantinya mereka memiliki kepekaan yang tinggi tentang
masalah-masalah hukum, namun patut juga disadari bahwa sikap kritis
tersebut, terkadang tidak didukung dengan pengetahuan dan pemahaman
yang utuh tentang hal-hal yang berkaitan dengan hukum secara teoritis
maupun dalam aplikasinyanya sehari-hari. Oleh sebab itu pembentukan dan
pembinaan Desa Sadar hukum dapat menjadi salah satu solusi yang mampu
memecahakan persoalan-persoalan hukum yang dihadapi masyarakat di
tanah air, terutama mereka yang berada pada kategori masyarakat yang
kurang memahami hukum dan sering kali terabaikan.Dan juga yang menjadi
dasar dripada penyuluhan desa sadar hukum ini merupakan salah satu
kebijakan dan program penyuluhan hukum sebagai bagian dari strategi
nasional akses terhadap keadilan adalah mengenai Pembentukan dan
Pembinaan Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum) dan Desa/Kelurahan Sadar
Hukum. Adapun yang dimaksud dengan Keluarga Sadar Hukum atau biasa
disingkat Kadarkum adalah wadah yang berfungsi menghimpun warga
masyarakat yang dengan kemauannya sendiri berusaha untuk meningkatkan
kesadaran hukum bagi dirinya, sedangkan Desa Sadar Hukum atau
Kelurahan Sadar Hukum adalah desa atau kelurahan yang telah dibina atau
karena swakarsa dan swadaya memenuhi kriteria sebagai Desa Sadar Hukum
dan Kelurahan Sadar Hukum (sesuai dengan Peraturan Kepala Badan
Pembinaan Hukum Nasional Nomor : PHN.HN.03.05-73 Tahun 2008
tentang Pembentukan dan Pembinaan Keluarga Sadar Hukum dan Desa
/Kelurahan Sadar Hukum).
Sosbakum merupakan bentuk Peranan lembaga bantuan hukum dalam
memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma dalam proses perkara
perdata bagi orang yang tidak mampu / golongan lemah adalah sangat
penting. Seorang penasihat hukum dalam menjalankan profesinya harus
selalu berdasarkan pada suatu kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan guna
mewujudkan suatu pemerataan dalam bidang hukum yaitu kesamaan
kedudukan dan kesempatan untuk memperoleh suatu keadilan. Hal tersebut
secara tegas dinyatakan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 Pasal 27 ayat (1), yang berbunyi: “Segala warga
negara bersamaan kedudukan nya dalam hukum dan pemerintahan serta
wajib menjunjung hukum dan pemerintah itu dengan tidak ada kecualinya”.
Persamaan di hadapan hukum tersebut dapat terealisasi dan dapat dinikmati
oleh masyarakat apabila ada kesempatan yang sama untuk mendapatkan
keadilan. Persamaan dihadapan hukum harus diiringi pula dengan berbagai
kemudahan untuk mendapatkan keadilan, termasuk didalamnya pemenuhan
hak atas bantuan hukum. Pemberian bantuan hukum juga dapat diberikan
oleh Advokat sebagaimana diatur juga pada Pasal 1 ayat (3) Peraturan
Pemerintah Nomor 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara
17

Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma - Cuma, yang berbunyi : “Bantuan


Hukum Secara Cuma - Cuma adalah jasa hukum yang diberikan Advokat
tanpa menerima pembayaran honorarium meliputi pemberian konsultasi
hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan
melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan pencari keadilan yang
tidak mampu”. Dan aturan diatas dipertegas dengan adanya Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat yang menyebutkan bahwa Advokat
wajib memberi bantuan hukum secara cuma - cuma kepada pencari keadilan
yang tidak mampu. Sementara itu fakir miskin merupakan tanggung jawab
negara yang diatur dalam Pasal 34 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yang berbunyi : “Fakir miskin dan anak-anak yang
terlantar dipelihara oleh negara” hal ini juga dapat membantu keluarga yang
sedang menempuh jalur hukum,dengan cara pendaftaran yang rinciannya
ada di setiap pengadilan negeri tanjuh karang atau tiap daerah dan juga
jangan lupa membawa persyaratan seperti surat keterangan tidak mampu dari
kelurahan/kecamatan.Maka masyarakat dapat dibantu dengan didampingi
tim bantuan hukum atau advokat oleh negara.

Bahaya NAPZA penting untuk diketahui oleh anak-anak karena sekarnag


ini banyak anak uang sudah terjerumus ke dalam penyalahgunaan NAPZA
dan bibarengi dengan maraknya peredaran Narkoba di lingkungan
masyarakat. Perlu adnya edukasi bagi siswa agar mengenali jenis NAPZA
dan mampu menghindarkan diri dari penyalahgunaan zat tersebut.
Anti korupsi sejak dini yang kami lakukan kepada adik adik di tingkat
sekolah dasar kelas 5 dan 6 di sekolah dasar Negeri 01 Sri Katon Kecamatan
Semaka kabupaten Tanggamus ini diharapkan dapat mempersiapkan atau
minimal mengedukasi adik adik sehingga mereka bisa menjadi generasi
penerus yang diperlukan oleh bangsa ini.Hal lain yang kami harapkan juga
bahwa nanti nya anti korupsi sejak dini bisa menjadi hal yang diteruskan di
SDN 01 Sri Katon agar dapat menjafi agenda rutin untuk menyadarkan para
Kesimpulan siswa dan orang tua agar senantiasa mereka menjadi anak yang tumbuh
dengan nilai nilai anti korupsi yang kami sudah sampaikan pada kegiatan
kuliah kerja nyata kami.Keteladanan menghindari perbuatan korupsi dalam
bentuk sekecil apapun akan menjadi hukum bagi anak, bahwa dia akan
merasa terbebabani bila keluar dari contoh yang kita perbuat. Sebaliknya
akan menjadi bumerang bagi kita bila kita hanya pandai menganjurkan,
mengajarkan jika kita tidak aplikasikan dalam kehidupan nyata kita sehari-
hari.Dan jugajuga menghin pemberian imbalan bersifat materi.
Kerap kali orangtua memberikan penghargaan pada anaknya dengan
memberikan imbalan uang, makanan jajanan, barang mainan dan bentuk
lainnya yang bersifat materi. Padahal tanpa kita sadari hal tersebut secara
langsung memberikan pendidikan bagi anak kita bahwa setiap penghargaan
harus disertakan dan dibuktikan dengan materi. Kelak pada usia dewasa
dikhawatirkan anak kita akan menunggu setiap reward materi atas segala apa
18

yang sudah dicapainya. Apalagi tidak dibekali dengan iman yang kuat maka
tidak mustahil ia akan mengambil jalan pintas yang dianggapnya layak
sebagai hadiah atas prestasi dan jerih payahnya. Ya, termasuk dengan
mengambil yang bukan haknya.Kita tidak dilarang memberikan hadiah
materi, namun adakalanya penghargaan kita berikan yang bersifat moral,
seperti pujian dan ungkapan kebanggaan kita kepadanya.
Penghargaan yang bersifat moral terkadang justru lebih berkesan dan paling
diingat oleh anak kita. Maka usahakan setiap ucapan terimakasih, atau
ungkapan perasaan bangga kita ucapkan secara khusus dan dengan hati yang
tulus agar betul sampai kelubuk hatinya yang paling dalam.Sehingga setiap
ucapan dan ungkapan kita benar-benar merasuk dalam sanubarinya, apalagi
di kemas dengan ungkapan kata yang tersusun secara baik juga dengan
menyanjungnya di hadapan orang lain, bahkan dengan menciumnya.
Perilaku Bullying menurut data KPIA dan Unicef Indonesia masih mewabah
di kalangan anak-anak dan remaja terutama di lingkungan pendidikan. Hal
ini menjadi anacaman karena setiap orangtua berharap institusi pendidikan
menjadi sarana bai perkembangan dan kemajuan anak justru sebaliknya
dapat mengganggu perkembangan mental dan psikologis anak. Oleh sebab
itu, sosialisasi bullying dianggap penting dan mendapat respon serta hasil
yang memuaskan di tengah masyarakat.
Masyarakat secara peduli memberikan tanggapan dan pertanyaan yang
berguna bagi pendidikan dan pengajaran yang baik bagi anak dan remaja.
Namun perlu realisasi dan tindakan nyata untuk pemberantasan bullying
salah satunya mellaui kampanye di media sosial tentang bahaya bully dan
perilaku non bullying dan non diskriminatif melalui postingan yang positif.
Anak-anak dan remaja juga erlu diawasi secara bijak agar tidak
menyalahgunakan alat elektronik untuk bermain game yang bersifat
kekerasan seperti game membunuh dan sebagainya yang memmicu tindakan
kekerasan di dunia nyata.
Peninjauan dari aspek karakteristik geografis, Indonesia memiliki sejumlah
desa yang tersebar di setiap provinsi, yang memiliki sejumlah kendala yang
cukup berat dalam masalah –masalah hukum.Pada tayangan sejumlah media
nasional, kita sering melihat adanya eksploitasi pemberitaan yang sangat
gencar terhadap masalah hukum ini dan penegakannya. Derasnya desakan
dari komponen masyarakat untuk menyelesaikan persoalan hukum ditingkat
semua jenjang pemerintah, memberikan sinyal kuat kepada kita bahwa,
tingkat kesadaran dan hasrat untuk memperoleh perlakuan dan penegakan
hukum yang adail dan benar, telah menjadi kebutuhan pokok yang harus
segera terpenuhi. Oleh karena itu pembentukan dan pembinaan Kelompok
Kadarkum menjadi Desa Sadar Hukum di setiap Provinsi seyogyanya
mendapat prioritas.serta dari apa yang telah kami lakukan pada pelaksanaan
kuliah kerja nyata di desa sri katon ini semoga nantinya akan menjadi bekal
bukan hanya bagi masyarakat di desa sri katon,tapi juga akan berguna bagi
19

kami untuk bahan pembelajaran,dan khususnya untuk warga dan masyarakat


di desa sri katon dapat lebih menjunjung tinggi nilai hukum dan ham pada
keluarga dan masyarakat yang ada di desa sri katin kecamatan semaka,terima
kasih juga kami sampaikan kepada warga yang sudah antusias pada
penyuluhan yg kami lakukan di RT 4 kediaman Bapak Ipul dan juga kepada
ibu ibu PKH,Voli juga kami ucpkan terimakasih.
Sosialisasi Bantuan Hukum atau SOSBAKUM ini diharapkan bisa menjadi
solusi daripada masalah yang ada fi masyarakat yakni,mahalnya biaya
pendampingan hukum oleh pengacara dan juga besar harapan saya agar
nantinya pada saat diberikannya bantuan hukum tidak ada pungli yg terjadi.
Dari apa yang sudah kami sampaikan ke masyarakat, masyarakat masih
banyak yang belum tahu terhadap hal ini,semoga masyarakat desa sri katon
dapat lebih menjafi pribadi yang melek akan hal hal yang menyangkut
masalah hukum, agar dapat juga mewujudkan desa yang sadar hukum baik
itu dri keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat juga
diharapkan dapat memberikan pembelajaran kepada orang lain yang ada
disekitar rumahnya terhadap pemahaman akan bantuan hukum yang
disediakan oleh pemerintah, agar nantinya ketika masyarakat tersandung
masalah baik itu dalam hal pidana, perdata dan seterusnya. Masyarakat tidak
lagi bingung dan panik, langsung saja mengurus persyaratan yang telah
dijelaskan dan mengurusnya agar nanti disediakan oleh pemerintah tim
advokasi untuk membantu pendampingan hukum secara cuma cuma. Selain
itu juga output dripada sosialisasi ini adalah agar masyarakat bisa ter-edukasi
terhadap pemahaman SOSBAKUM lebih lanjut, serta bagaimana proses dri
hulu ke hilir dalam proses bantuan hukum itu dilaksanakan kepada
masyarakat secara nyata. Lain daripada itu masyarakat yang mengikuti
sosialisasi ini juga sama halnya dengan penyuluhan desa sadar hukum,
mereka sangat antusias, namun tidak semua warga yg diundang hadir seperti
para pemuda dan warga yg lain.

Sosialisasi di sekolah dan di Radio berjalan lancar. Anak-anak SD yang


sudah mendapatkan materi sering menyapa anak KKN di jalan dan datang
ke posko KKN untuk sekedar bermain atau mengerjakan PR. Sosialisasi
Bullying Radio sempat mengalami kendala teknis beberapa menit sebelum
acara selesai listrik padam sehingga rekaman acara hilang atau terhapus.
Sangat disayangkan sekali, padahal rencana direktur penyiaran acara akan
direkam dan diputar kembali setelah kami selesai KKN. Banyak masyarakat
Catatan yang memberikan pujian terhadap sosialisasi bullying karena memberikan
informasi baru bagi mereka. Adapun yg menjadi catatan adalah masih
kurangnya antusias remaja dan warga lain untuk menghadiri penyuluhan
desa sadar hukum. Bantuan hukum yang secara cuma cuma dihadirkan oleh
pemerintah diharap dapat dirasakan sampai kepada warga atau masyarakat
Desa Sri Katon kecamatan semaka kabupaten tanggamus.dan harapan kami
semoga apa yang sudah disampaikan dapat bermanfaat bagi masyarakat
disana, dan kami ucapkan juga banyak terimakasih kepada warga yang sudah
20

dapat hadir. Penanaman nilai nilai anti korupsi sejak dini diharap dapat
menjadi sebuah nilai yang tumbuh seiring mereka menjadi dewasa dan juga
dapat diaplikasikan kepada kehidupan mereka sehari hari, dan tidak hanya
menjadi bahasan di kelas saja namun nantinya mereka bisa menjadi generasi
penerus bangsa yang jauh daripada korupsi yang selain merugikan negara
juga merugikan keluarga dan nama baik pribadi serta dibenci oleh Allah.

Foto
Kegiatan
21

Program Kerja III


DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA)
Aspek KETERANGAN
Bencana seringkali terjadi karena ulah manusia itu sendiri. Penyebab bencana
alam misalnya dikarenakan kerusakan lingkungan yang berkelanjutan dan
sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Bencana yang terjadi seringkali tidak
disadari penyebabnya sehingga solusi dan penanggulangan yang dilakukan
belum efektif dan tidak mampu menyelesaikan masalah secara komprehensif.
Pananggulangan bencana sudah menjadi tanggung jawab semua masyarakat
desa. Namun kenyataannya, masyarakat masih bergantung pada kebijakan
pemerintah dan bantuan dana dari BPBD maupun pemerintah Kabupaten
Tanggamus. Bencana yang pernah dan hampir setiap tahunnya menganca
Pekon Srikaton adalah Banjir bandang dan Gajah Liar. Bencana Banjir
Bandang dan Gajah Liar dapt merusak perumahan dan menghancurkan kebun
Identifikasi serta sawah masyarakat. Banjir bandang biasanya terjadi setiap musim
Masalah
penghunaj,s edangkan Gajah Liar terjadi saat musim panen kebun tiba.
Bencana yang paling merugikan bagi masyarakat adalah Gajah Liar
dikarenakan mampu merusak seluruh lahan petani dan menghabiskan seluruh
lahan yang akan dipanen. Gajah liar biasanya bertahan di kebun petani sampai
hasil kebun habis dan berpindah ke kebun lainnya. Akibatnya petani gagal
panen dan tidak mendapatkan kompensasi apapun atas kejadian tersebut.
Banjir Bandang yang terjadi di Desa Srikaton memiliki intensitas yang parah
dan kerentanan yang cukup tinggi. Ketika hujan secara terus menerus hingga
tiga hari berturut-turut masyarakat desa harus siap siaga menunggu banjir
tiba. Padahal pemerintah desa sudah melakukan upaya pembangunan tanggul
dan brojong kali.

1. Sosialisasi Upaya Mitigasi Bencana di SDN 1 Srikaton

2. Pembekalan Kebencanaan dan Desa Tangguh Bencana oleh BPBD


Tanggamus

3. Musyawarah dengan Ibu-Ibu dari RT 01,02 dan 03 Srikaton

Kegiatan 4. Musyawarah dengan Perwakilan RT Terkait Potensi Ancaman dan


Bencana di Pekon Srikaton

5. Pembentukan Pokja DESTANA

6. Pembuatan Peta Resiko Bencana Partisipatif

7. Presentasi DESTANA dan Monitoring oleh BPBD Tanggamus


22

Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan identifikasi ancaman yang


berpotensi menimbulkan bencana bagi masyarakat Desa. Program Desa
Tangguh Bencana ini akan dapat mengurangi dampak ancaman serta
mengurangi resiko bencana dengan cara melakukan upaya pencegahan,
Tujuan mitigasi dan tanggap darurat bencana. Selain itu, mahasiswa KKN sebagai
Kegiatan fasilitator bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis penyebab terjadinya
bencana dan deskripsi ancaman yang berpotensi terjadi. Pembentukan Pokja
Destana yang sah dapat menjadi suatu sarana bagi masyarakat untuk
mewujudkan desa yang bebas bencana dan sadar akan upaya pencegahan
bencana secara berkesinambungan.

Kelompok Masyarakat Desa terutama yang rentan terkena bencana, serta perangkat
Sasaran desa baik Kepala Pekon, ketua RT, dan Satgas Bencana di Desa Srikaton

Lokasi Kegiatan 1: SDN 1 Srikaton, Kegiatan 2 dan 7: Balai Pekon Kacapura,


Kegiatan Kegiatan 4,5,dan 6: Balai Pekon Srikaton

1. Cindy Eyka Rola Br Ginting


Penanggung
jawab 2. M. Phildo Nugroho

Waktu mulai Jumat, 11 Januari 2019


kegiatan
Waktu
selesai Jumat, 08 Februari 2019
kegiatan
Jam Kerja 41 jam
Efektif
Biaya Rp400.000
Kegiatan
Tingkat 90
Keberhasilan
Program Desa Tangguh bencana adalah program KKN yang bekerjasama
dengan BPBD Tanggamus. KKN di Kabupaten Tanggamus berfokus pada
pembentukan dan pengembangan desa tangguh bencana. Kegiatan yang kami
lakukan pertama pada tanggal 11 Januari 2019 adalah mitigasi bencana yang
disosialisasikan kepada anak-anak SDN 1 Srikaton. Program mitigasi ini
berupa sosialisasi cara penyelamatan diri saat terjadi bencana agar anak-anak
Pembahasan tidak panik saat terjadi bencana sepeprti banjir dan gajah liar. Upaya yang
dapat dilakukan anak-anak adalah mendapatkan informasi dan arahan dari
orang dewasa dan menyelamatkan diri melalui bantuan benda yang ada di
sekitar seperti saat terjadi banjir menyelamatkan diri ke daerah yang lebih
tinggi atau mengikuti masyarakat banyak yang berlari ke lokasi evakuasi.
Selain itu, kami juga mengajak anak-anak untuk melestarikan dan menjaga
kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya.
23

Pembekalan Mahasiswa KKN tentang kebencanaan oleh BPBD Tanggamus


dilakukan pada tanggal 17 Januari 2019 di Balai Pekon Kacapura.
Pembekalan kebencanaan bertujuan untuk membekali mahasiswa yang akan
menjadi fasilitator dalam pengembangan DESTANA. Selama materi
pembekalan, mahasiswa juga diajarkan cara membuat analisis risiko bencana
dan penilaian mandiri desa serta pembuatan peta resiko bencana oleh
masyarakat desa. Pembekalan berlangsung dari pagi pukul 08.00 sampai
pukul 17.00 WIB. Kami sebagai anggota kelompok Korcam membantu tuan
rumah dalam membereskan tempat acara hingga pukul 18.00 WIB. Tugas
yang harus dilakukan oleh mahasiswa KKN adalah membuat kajian resiko
bencana di setiap desa dan mebentuk Pokja (Kelompok Kerja) DESTANA.
Tugas tersebut harus dikumpulkan dua minggu setelah pembekalan.
Kegiatan sosialisasi DESTANA di Pekon Srikaton dilakukan sebanyak dua
kali. Sosialisasi dilakukan dua kali untuk meningkatkan efektivitas dan
keakuratan hasil analisis. Sosialisasi pertama membahas tentang pengenalan
Desa Tangguh Bencana dan kajian sejarah bencana di desa. Sosialisasi kedua
membahas tentang pembentukan Pokja dan analisis Peta Resiko Bencana
Partisipatif di Pekon Srikaton. Masyarakat sangat antusias dalam
menyampaikan jenis ancaman dan bencana yang rentan terjadi serta
memperkirakan biaya yang dikorbankan akibat bencana. Warga masyarakat
sudah melakukan upaya kesiapsiagaan dengan melakukan ronda serta
peringatan secara manual akan terjadinya bencana baik Banjir bandang
maupun gajah liar. Ancaman gajah liar sebelumnya sudah terdapat Satgas
penanggulangan Gajah Liar tetapi masih kurang optimal dalam
menanggulangi ancaman gajah. POKJA DESTANA yang sudah dibentuk
inilah nantinnya yang diharapkan dapat membentuk kelompok yang
berkelajutan untuk mengurangi potensi munculnya bencana. Kegiatan
terakhir adalah presentasi DESTANA oleh masing-masing desa serta
tambahan materi perencanaan pengurangan resiko bencana oleh BPBD
Tanggamus. Setelah Presentasi BPBD memberikan tanggapan baik kritik
mapun saran terhadap pengembangan desa tangguh bencana tersebut.

Program Desa Tangguh Bencana yang dijalankan sudah dapat dipahami dan
diterapkan di lingkungan masyarakat Desa Srikaton. Masyarakat sudah
terlihat aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan musyawarah dan sosialisasi
DESTANA. Kepedulian masyarakat akan lingkungan juga sudah cukup baik
Kesimpulan dengan memberikan sistem peringatan dini terjadinya bencana secara
tradisional yakni dengan melihat intensitas hujan dan durasi hujan.
Mahasiswa sebagai fasilitator sudah mampu menjalankan perannya sebagai
perantara dan pengarah dalam diskusi masyarakat desa. Masyarakat desa
banyak memberikan gambaran tentang desa yang belum diketahui oleh
mahasiswa. Mahasiswa juga menjadi paham apa konsep kebencanaan dan
24

memahami cara menganalisis resiko bencana yang terjadi dan kelak dapat
berguna di dunia kerja dan di masa depan.

Musyawarah dan audiensi dengan masyarakat desa menjadi lebih hidup


dengan adanya umpan balik dari mahasiswa dengan memberikan pertanyaan
secara mendalam dan detail sampai menemukan penyebab bencana secara
mendalam. Dari hasil analisis bencana bersama masyarakat, ternyata lahan
perkebunan yang sering longsor dan dirusak gajah masih sering ditebangi
pohon dan sudah menjadi hak milik masyarakat desa untuk membuka hutan.
Pembukaan lahan hutan yang semakin mengurangi daerah resapan air
memicu terjadinya longsor dan mengakibatkan banjir bandang. Selain itu
gajah liar dianggap sebagai akibat dari adanya perusakan lahan makanan
gajah di daerah Bukit Barisan sehingga gajah tersebut turun ke perkebunan
rakyat.

Masyarakat desa sudah aktif dalam musyawarah desa tangguh bencana,


namun partisipasi pemuda-pemudi masih sangat kurang serta belum adanya
kemandirian desa dalam mengelola ancaman dan menyelesaikan amsalah
Catatan desa secara mandiri, tapi hanya bergantung pada kebijakan BPBD dan
Kabupaten saja. Inilah yang menyulitkan bagi kami dalam melakukan
sosialisasi, mengubah mindset masyarakat desa agar mampu mandiri dan
mengembangkan desanya.
25

Foto
Kegiatan
26

Program Kerja IV
Sehatlah Desaku
Identifikasi Dalam kesehariannya, masyarakat Desa Srikaton kurang menerapkan budaya
Masalah dan gaya hidup sehat. Hal ini ditandai dengan masih banyak masyarakat yang
mengeluhkan gangguan kesehatan. Salah satu contoh gaya hidup sehat seperti
senam yang semula rutin dilakukan menjadi pasif bahkan sangat jarang
dilakukan oleh masyarakat Desa Srikaton. Oleh karena itu, kami ingin
mengaktifkan kembali senam tesebut. Selain itu, banyak terdapat masyarakat
yang menderita berbagai penyakit dan masalah kesehatan, seperti hipertensi
atau tekanan darah tinggi. Hal ini mendorong kami untuk melakukan
pemeriksaan tekanan darah untuk mendeteksi dini hipertensi dan mengontrol
tekanan darah penderita hipertensi serta melakukan sosialisasi hipertensi agar
masyarakat mengetahui apa yang dimaksud dengan hipertensi dan cara
penanggulangan, dan cara pencegahannya.
Sebagian besar masyarakat bermatapencaharian sebagai petani yang selalu
berkontak dengan pestisida dalam jumlah besar dan waktu panjang sehingga
sangat rentan terkena dampak buruk pestisida terutama bagi kesehatan. Akan
tetapi, sebagian besar masyarakat masih belum mengetahui bahaya dari
pestisida bagi kesehatan. Oleh sebab itu, kami melakukan sosialisasi bahaya
pestisida bagi kesehatan. Selain itu, penyakit tuberculosis menyebar di
masyarakat, tetapi masih sangat banyak masyarakat yang masih malu dan
tidak bersedia untuk dilakukan pemeriksaan dahak untuk mendeteksi bakteri
penyebab tuberculosis dan masih hampir seluruh penderita tuberculosis
belum mengetahui pentingnya pengobatan tuberculosis tanpa henti selama
enam bulan. Hal ini yang mendorong kami untuk melakukan sosialisasi
mengenai penyakit tuberculosis (TB).
Disamping itu, anak-anak membutuhkan pengetahuan mengetahu cara
mencuci tangan dengan benar dan waktu yang diharuskan untuk mencuci
tangan. Kegiatan sikat gigi yang dilakukan sehari-hari juga perlu dibenahi
agar anak-anak dapat menyikat gigi dengan cara yang benar dan tepat. Hal
inilah yang mendasari kami untuk melakukan sosialisasi dan praktek cuci
tangan WHO dan sikat gigi dengan baik dan benar. Anak-anak di Desa
Srikaton terutama balita (bayi di bawah lima tahun) juga membutuhkan
identifikasi tumbuh kembang dan peningkatan status kesehatan melalui
melakukan pengukuran status fisik, pemberian imunisasi, dan pemberian
makanan tambahan balita, yang mana hal ini dilakukan di kegiatan posyandu
balita.
Kegiatan 1. Senam Ayo Sehat
2. Sosialisasi Hipertensi dan Pemeriksaan Tekanan Darah
3. Sosialisasi Bahaya Pestisida Bagi Kesehatan
4. Sosialisasi Bahaya dan Pencegahan Tuberkulosis
5. Sosialisasi dan Praktik Cuci Tangan WHO dan Sosialisasi dan Praktek
Sikat Gigi yang Benar
Kelompok Posyandu Balita
Sasaran
27

Masyarakat Desa Srikaton


Masyarakat sekitar terutama lansia dan penderita hipertensi
Masyarakat terutama masyarakat bermatapencaharian petani
Masyarakat, terutama masyarakat yang dicurigai menderita tuberkulosis
Siswa-siswi SD di Desa Srikaton
Balita di Desa Srikaton
Lokasi Latihan Senam dilaksanakan di Posko KKN Mahasiswa Unila Desa Srikaton.
kegiatan Senam pertama dilaksanakan di Halaman Rumah Bapak Kepala Desa
Srikaton. Senam kedua dilaksanakan di Lapangan Volly RT 04 Desa Sri
Katon. Senam ketiga dilaksanakan di Halaman Balai Desa Srikaton
Balai Desa Srikaton
Rumah Ketua RT 01 Desa Srikaton

Radio Delta Pratama (Radelta) 91.2 FM


Kediaman Ketua RT 04, Bapak Sukardi
SDN 01 Srikaton
Balai Desa Srikaton
Penanggung 1. Adilla Dwi Nur Yadika
Jawab
Kegiatan
Waktu Mulai 05-Jan-19
Kegiatan
Waktu 08-Feb-19
selesai
Kegiatan
Jam Kerja 34,5 Jam
Efektif
Biaya 20.000
Kegiatan
Tingkat 90%
Keberhasilan
Pembahasan Sebelum melaksanakan kegiatan Senam Ayo Sehat, kami melakukan
persiapan senam dengan mencari berbagai video senam di intenet lalu
menngunduhnya. Persiapan ini kami lakukan pada Hari Sabtu, 5 Januari 2019
pada pukul 10.00-12.00 WIB. Lalu, kami melakukan latihan senam di Posko
KKN pada pukul 13.00-15.00 WIB di hari yang sama.
Pada Hari Minggu, 13 Januari 2019 pukul 10.00-11.30 WIB kami kembali
melakukan latihan senam. Lalu, kami melakukan persiapan senam pada pukul
13.00-15.00 WIB, yaitu mempersiapkan laptop, sound, dan checksound. Lalu,
pada pukul 16.00-18.00 WIB di hari yang sama kami menyelenggarakan
28

Kegiatan Senam Ayo Sehat bersama warga RT 02 Desa Srikaton. Kegiatan


Senam yang dilaksanakan di Halaman Rumah Bapak Kepala Desa Srikaton
(Posko KKN) ini dihadiri oleh kurang lebih 19 peserta. Senam yang dilakukan
adalah Senam Tanggamus dan Senam Maumere/Gemufamire yang diulang
berkali-kali. Material yang digunakan pada senam ini adalah laptop dan
sound.
Kegiatan Senam Ayo Sehat selanjutnya kami selenggarakan pada Hari
Minggu, 27 Januari 2019 pada pukul 16.00-17.00 WIB bersama warga RT 04
Desa Srikaton. Senam ini dilakukan setelah sosialisasi Desa Sadar Hukum
dan Sosialisasi Bantuan Hukum di kediaman warga RT 04 Desa Srikaton.
Kegiatan Senam Ayo Sehat bersama warga RT 04 ini dihadiri oleh Ibu-ibu
PKH (Program Keluarga Harapan) RT 04 Desa Srikaton sejumlah 51 peserta.
Senam ini dilaksanakan di Lapangan Volly RT 04 Desa Srikaton. Senam ini
hanya menggunakan alat berupa laptop dan sound. Kami melakukan Senam
Tanggamus, Senam Maumere/Gemufamire, dan Senam Kewer-kewer yang
diulang berkali-kali.
Kegiatan Senam Ayo Sehat berikutnya dilaksanakan pada Hari Jum’at, 8
Februari 2019 pukul 16.30-18.00 WIB. Senam ini dihadiri oleh para warga
RT 02 dan RT 03 Desa Srikaton sejumlah kurang kebih 39 peserta. Peserta
Senam Ayo Sehat bersama Warga RT 02 dan RT 03 ini merupakan Ibu-ibu
yang termasuk dalam kelompok PKH (Program Keluarga Harapan) RT 02
dan RT 03 Desa Srikaton. Senam ini dilaksanakan di Halaman Balai Desa
Srikaton. Kami melakukan Senam Tanggamus, Senam
Maumere/Gemufamire, dan Senam Pinguin yang diulang berkali-kali, yang
dibantu dengan alat berupa laptop dan sound.
Program kerja Sosialisasi Hipertensi dan Pemeriksaan Tekanan Darah
dilakukan pada Hari Kamis, 10 Januari pukul 07.30-12.00 WIB. Program
kerja ini dilakukan bersamaan dengan Kegiatan Posbindu PTM (Pemanfaatan
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular). Posbindu PTM ini
merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk deteksi dini
masyarakat yang memiliki faktor risiko penyakit tidak menular, mengontrol
perjalanan penderita penyakit tidak menular, seperti penyakit hipertensi atau
darah tinggi, diabetes, dan dislipidemia. Kegiatan sosialisasi hipertensi dan
pemeriksaan tekanan darah ini dilaksanakan di kediaman Ketua RT 01 Desa
Srikaton, dan dihadiri oleh warga dari berbagai RT. Jumlah peserta yang
hadir dalam kegiatan sosialisasi hipertensi dan pemeriksaan tekanan darah ini
adalah 32 peserta, yang terdiri dari mayoritas wanita lanjut usia dan pria lanjut
usia, tetapi ada juga wanita dewasa berusia kurang lebih 20 tahun yang ikut
dalam kegiatan ini.
Pemeriksaan tekanan darah ini dilakukan dengan menggunakan alat berupa
sphygmomanometer atau yang biasa disebut tensimeter dan stetoskop.
Sphygmomanometer yang digunakan bukanlah sphygmomanometer berjenis
digital, tetapi menggunakan sphygmomanometer berjenis aneroid sehingga
hasil tekanan darah yang didapatkan lebih akurat, baik tekanan darah tinggi
maupun tekanan darah rendah. Mayoritas dari warga Desa Srikaton yang
mengikuti Program Posbindu ini adalah warga yang menderita hipertensi atau
darah tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pemeriksaan tekanan darah
yang dominan tinggi pada warga yang datang. Selain melakukan pemeriksaan
tekanan darah, kami juga melakukan sosialisasi mengenai hipertensi atau
tekanan darah tinggi. Sosialisasi ini mencakup pengertian atau definisi
29

hipertensi, cara pencegahan hipertensi atau darah tinggi, dan makanan yang
sesuai untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi atau darah tinggi, serta hal-
hal yang harus dilakukan oleh penderita hipertensi atau darah tinggi. Selain
melakukan pemeriksaan tekanan darah dan sosialisasi hipertensi atau tekanan
darah tinggi, kami juga melakukan pemeriksaan fisik berupa pengukuran
tinggi badan (TB) dan berat badan (BB), dan IMT (Indeks Massa Tubuh), dan
lingkar perut (LP). Selain itu, dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan
alat pengukur kadar lemak tubuh, dilakukan pengukuran presentase lemak
tubuh, tingkat lemak perut, lemak viseral, dan usia tubuh (body age).
Sebelum melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Bahaya Pestisida bagi Kesehatan
dan Lingkungan, pada Hari Senin, 7 Januari 2019 pukul 14.00-16.00 kami
melakukan koordinasi dengan pemilik PT Radio Delta Pratama, mengenai
mekanisme dan waktu pelaksanaan sosialisasi tersebut. Koordinasi ini
dilakukan di kediaman pemilik PT Radio Delta Pratama. Untuk sosialisasi
bahaya pestisida bagi kesehatan dan lingkungan ini, meliputi dua program
kerja, yaitu program kerja “Desa Sadar Lingkungan” di bidang pertanian
mengenai Bahaya Pestisida Bagi Lingkungan dan program kerja “Sehatlah,
Desaku” di bidang kesehatan mengenai Bahaya Pestisida Bagi Kesehatan,
yang dibahas secara terpisah sesuai dengan bidang masing-masing.
Kemudian, pada Hari Sabtu,12 Januari 2019 pukul 10.00-11.00 WIB, kami
melakukan koordinasi lanjutan dengan direktur PT Radio Delta Pratama
(Radeta), Bapak Sigit, mengenai sosialisasi bahaya pestisida bagi kesehatan
dan lingkungan serta sosialisasi bullying yang akan disiarkan di Radio Delta
Pratama.
Sosialisasi Bahaya Pestisida Bagi Kesehatan dilaksanakan pada Hari Senin,
21 Januari 2019 pukul 15.00-16.00 WIB melalui siaran radio yang direkam
terlebih dahulu. Dalam sosialisasi ini, kami dipandu oleh Direktur PT Radio
Delta Pratama, Bapak Sigit, sekaligus sebagai pihak penyiar dari radio.
Sosialisasi ini dilakukan setelah sosialisasi bahaya pestisida bagi lingkungan.
Sosialisasi ini membahas materi mengenai pengertian pestisida, bentuk-
bentuk pestisida yang berbahaya, kelompok masyarakat yang rentan terkena
dampak buruk dari penggunaan pestisida secara terus-menerus dan dalam
jumlah banyak, serta contoh kasus bahaya pestisida pada masyarakat. Selain
itu, terdapat juga bentuk pertanyaan yang langsung dijawab, yaitu apa saja
bahaya pestisida bagi kesehatan, termasuk organ-organ tubuh yang dapat
terserang, serta macam-macam pestisida dan contoh penyakitnya. Kedua,
tanda dan gejala yang dapat dirasakan apabila terkena dampak buruk
pestisida, terutama pestisida jenis organofosfat dan pestisida jenis
organoklorin. Ketiga, cara mencegah dampak buruk dari pestisida bagi
kesehatan. Rekaman ini kemudian ditayangkan di Radio Delta Pratama
(Radeta) 91,2 FM pada Hari Sabtu, 26 Januari 2019 pukul 19.00 WIB. Siaran
ini dapat didengar dan disimak oleh seluruh masyarakat Kabupaten
Tanggamus.
Kegiatan Sosialisasi Bahaya dan Pencegahan Tuberkulosis (TB) diawali
dengan persiapan sosialisasi pada Hari Selasa, 15 Januari 2019 pukul 13.00-
15.00. Dalam persiapan ini, kami melakukan koordinasi sosialisasi bahaya
dan pencegahan tuberkulosis (TB) dengan kader tuberkulosis (TB) Desa
Srikaton, Ibu Endang Dwi Lestari. Koordinasi ini membahas mengenai
mekanisme, materi waktu, tempat, dan peserta sosialisasi bahaya dan
pencegahan tuberkulosis (TB) di Desa Srikaton.
30

Sosialisasi bahaya dan pencegahan tuberkulosis (TB) ini dilaksanakan pada


Hari Selasa, 22 Januari 2019 pukul 10.00-12.00 WIB. Sosialisasi ini
dilaksanakan di Kediaman Bapak Ketua RT 04, Bapak Sukardi. Peserta yang
hadir dalam kegiatan sosialisasi bahaya dan pencegahan tuberkulosis (TB) ini
berjumlah kurang lebih 24 peserta, yang terdiri dari warga RT 01, 02, dan RT
04. Dalam kegiatan sosialisasi bahaya dan pencegahan tuberkulosis (TB) ini,
pertama-tama dilakukan perkenalan mahasiswa KKN, kemudian dilakukan
pemaparan dan sosialisasi mengenai pengertian dan apa yang dimaksud
dengan tuberkulosis, kesalahpahaman masyarakat umum mengenai
tuberkulosis, tuberkulosis bukanlah sebuah penyakit turunan, macam-macam
tuberkulosis dan organ-organ yang dapat terserang oleh bakteri penyebab
penyakit tuberkulosis, penyebab tuberkulosis, cara bakteri penyebab
tuberkulosis masuk ke dalam tubuh manusia, gejala tuberkulosis pada orang
dewasa, gejala tuberkulosis pada anak, pemeriksaan tuberkulosis pada orang
dewasa, pemeriksaan tuberkulosis pada anak, tatalaksana atau pengobatan
tuberkulosis dan lama pengobatannya serta alasan pengobatan harus
dilakukan secara berkelanjutan tanpa henti selama enam bulan, apa yang
harus dilakukan bila sudah terkena tuberkulosis, dan cara pencegahan
tuberkulosis, serta bahaya tuberkulosis apabila tidak dilakukan pengobatan
secara teratur dan tuntas. Setelah dilakukan sosialisasi, kami bersama kader
tuberkulosis (TB) Desa Srikaton, Ibu Endang Dwi Lestari, membagikan
wadah sputum atau dahak berupa botol kecil beserta tutupnya kepada
masyarakat, untuk kemudian diserahkan kepada kader tuberkulosis lalu
dilakukan pemeriksaan di laboratorium sehingga dapat diidentifikasi
masyarakat yang menderita tuberkulosis sehingga dapat dilakukan tindak
lanjut berupa pengobatan tuberkulosis dan pemantauan atau evaluasi hasil dan
kepatuhan pengobatan tuberkulosis. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
jumlah penyebaran bakteri tuberkulosis dan mengurangi tingkat keparahan
dan kompikasi penyakit tuberkulosis.
Program Sosialisasi Praktik Cuci Tangan WHO dan Sosialisasi dan Praktek
Sikat Gigi yang Benar dilaksanakan pada Hari Jum’at, 11 Januari 2019 pukul
09.30 sampai dengan pukul 11.00. Namun, sebelum melaksanakan sosialisasi
ini, pada Selasa, 8 Januari 2019 pukul 09.00-10.00 WIB,kami melakukan
Silaturahmi dan Koordinasi dengan Bapak Kepala Sekolah sdan Guru SDN 1
Srikaton. Kami menjabarkan program kerja kami terutama yang akan
dilaksanakan di SDN 1 Srikaton dan mengatur jadwal. Lalu, kami meminta
tolong para siswa kelas 1 dan 3 SD untuk membawa sikat gigi, pasta gigi, dan
gelas pada tanggal 11 Januari 2019.
Pada Hari Kamis, 10 Januari 2019 pukul 14.00-15.30 WIB, kami melakukan
persiapan kegiatan ini. Persiapan ini dilakukan dengan mencari materi,
menghafal, memahami, dan mempraktekkan materi Cuci Tangan WHO dan
Cara Sikat Gigi dengan Benar. Selain menghafal dan memahami teori, kami
juga menghafal lagu cuci tangan WHO dan sikat gigi yang benar berulang-
ulang kali sembari mempraktikkannya. Di hari yang sama, pada pukul 21.00-
23.00 WIB, kami menyiapkan poster berisi panduan cuci tangan WHO dan
sikat gigi yang benar yang digunakan keesokan harinya untuk mempermudah
pemahaman siswa-siswi SDN 1 Srikaton.
Pada Hari Jum’at, 11 Januari 2019 pukul 09.30-11.00 WIB, kami
melaksanakan Sosialisasi dan Praktek Cuci Tangan WHO serta Sikat Gigi
dengan Benar di SDN 1 Srikaton. Peserta yang hadir adalah siswa-siswi kelas
31

1 dan 3 SDN 1 Srikaton yang berjumlah 75 orang. Materi yang disampaikan


adalah mengenai pentingnya mencuci tangan secara benar sesuai dengan
panduan enam langkah cuci tanganWHO (World Health Organization) atau
Organisasi Kesehatan Dunia, waktu-waktu yang penting untuk mencuci
tangan, serta menyanyi bersama lagu panduan praktik cuci tangan WHO oleh
siswa-siswi SDN 1 Srikaton sembari mempraktikannya. Kemudian pada
pukul 10.00-11.00 WIB, dilaksanakan Sosialisasi dan Praktek Sikat Gigi yang
Benar. Pada kegiatan ini, disampaikan teori mengenai pentingnya sikat gigi
dan cara sikat gigi yang benar. Kami juga menggunakan lagu panduan sikat
gigi yang benar agar lebih mudah diingat. Lalu, dilakukan praktik sikat gigi
bersama siswa-siswi SDN 1 Srikaton dengan menggunakan sikat gigi, pasta
gigi, dan gelas untuk berkumur-kumur dengan air dari keran yang terdapat di
sekolah.
Posyandu merupakan singaktan dari Pos Pelayanan Terpadu. Posyandu yang
kami lakukan adalah Posyandu Balita (Bayi di Bawah Lima Tahun).
Posyandu balita ini merupakan salah satu program pemerintah. Posyandu
Balita ini dilaksanakan pada Hari Rabu, 16 Januari 2019. Kegiatan posyandu
balita ini dimulai pada pukul 8.00 WIB dan selesai pada pukul12.00 WIB.
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Srikaton. Peserta yang hadir
merupakan balita atau bayi di bawah lima tahun dari RT 01, RT 02, RT 03,
RT 04, RT 05, dan RT 06 Desa Srikaton. Para balita didampingi oleh ibunya,
namun ada beberapa balita yang didampingi oleh bibi maupun neneknya.
Balita yang mengikuti posyandu ini berjumlah kurang lebih enam puluh
peseta, yang berusia mulai dari 0-11 bulan dan 1-5 tahun.
Setiap balita yang datang di posyandu balita ini dilakukan pengukuran berat
badan (BB), panjang badan (PB), lingkar kepala (LK), pendataan hasil
pengukuran berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala. Pengukuran berat
badan dilakukan dengan menggunakan timbangan dacin balita. Pengukuran
tinggi badan menggunakan meteran 150cm, pengukuran lingkar kepala juga
menggunakan meteran 150cm. Setelah melakukan pengukuran berat badan,
tinggi badan, dan lingkar kepala, seluruh data hasil pengukuran dicatat di
buku catatan bidan desa. Setelah seluruh hasil pengukuran dicatat di buku
catatan bidan desa, kemudian dilakukan pemberian imunisasi kepada seluruh
balita yang hadir. Imunisasi yang diberikan merupakan imunisasi polio dan
imunisasi BCG (Bacille Calmette-Guerin) yang diberikan sesuai usia balita.
Lalu, dilakukan pengisian buku KIA (Buku Kesehatan Ibu dan Anak) milik
masing-masing balita mengenai data-data hasil pengukuran yang telah
diperiksa. Kemudian setelah dilakukan pengisian buku KIA, para balita diberi
makanan tambahan. Namun, tidak semua balita yang mendapatkan makanan
tambahan, tetapi makanan tambahan berupa snack seperti biskuit ini hanya
diberikan untuk balita yang tergolong kurus atau berat badan kurang dari
standard normal balita pada umumnya. Dalam kegiatan ini, kami dibantu oleh
bidan desa dan dua kader kesehatan desa. Dari kegiatan posyandu balita ini,
dapat diidentifikasi data mengenai tumbuh kembang anak, baik yang normal
maupun yang tidak normal.
32

Kesimpulan Program kerja “Sehatlah, Desaku” telah terlaksana dengan sangat baik.
Semua kegiatan yang telah tercantum dalam matriks program kerja, yaitu
Senam Ayo Sehat, Pemeriksaan Tekanan Darah, dan Sosialisasi Bahaya
Pestisida Bagi Kesehatan telah berhasil dilaksanakan. Bahkan, terdapat
tambahan kegiatan seperti Sosialisasi Hipertensi, Sosialisasi Bahaya dan
Pencegahan Tuberkulosis, Sosialisasi dan Praktek Cuci Tangan WHO, dan
Posyandu Balita. Untuk persentase keberhasilan 90% dikarenakan masih
terdapat masyarakat yang kurang aktif saat dilaksanakannya kegiatan. Hal ini
ditandai dengan kurangnya pertanyaan maupun tanggapan masyarakat dan
anak-anak mengenai materi yang disampaikan. Namun, dalam setiap kegiatan
sambutan dan kerjasama masyarakat sudah baik, yang ditandai dengan
masyarakat yang mau membantu menyediakan tempat pelaksanaan kegiatan,
hadir tepat waktu, dan mengikuti kegiatan dengan sangat baik. selain itu,
dalam pelaksanaannya, kegiatan berjalan dengan lancar dan membuahkan
hasil. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan senam sehat, masyarakat meminta
lagi kepada kami, mahasiswa KKN Desa Srikaton untuk selalu melaksanakan
senam sehingga kami melaksanakan kegiatan senam berulang kali. Dari hasil
pemeriksaan tekanan darah dapat disimpulkan sebagian besar masyarakat
lanjut usia (lansia) yang hadir menderita hipertensi dan dari hasil sosialisasi
hipertensi, masyarakat mengakui hal-hal buruk yang sering dilakukan yang
menjadi penyebab hipertensi. Sosialisasi bahaya pestisida bagi kesehatan juga
telah berhasil disiarkan di Radio Delta Pratama yang bisa didengar oleh
seluruh masyarakat se-Kabupaten Tanggamus. Selain itu, masyarakat yang
semula enggan dan malu untuk melakukan pemeriksaan dahak untuk
mendeteksi bakteri tuberculosis, setelah dilakukan sosialisasi bahaya dan
pencegahan tuberculosis, masyarakat menjadi takut dan tidak malu lagi untuk
dilakukan pemeriksaan penyakit tuberculosis, kami dan kader TB sampai
kehabisan wadah dahak akibat para masyarakat berebut untuk dilakukan
pemeriksaan dahak. Untuk sosialisasi cuci tangan WHO dan sikat gigi dengan
benar, siswa-siswi SDN 1 Srikaton mendengarkan dan menyimak dengan
baik, serta dapat mempraktekkan cara mencuci tangan WHO dan sikat gigi
dengan sangat baik dan benar. Dalam kegiatan posyandu balita, sebagian
besar balita tergolong memiliki tumbuh kembang dan status fisik yang
normal.
Catatan Program Kerja "Sehatlah, Desaku" ini merupakan program kerja yang
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Desa Srikaton. Selama
pelaksanaan kegiatan, partisipasi dan kerjasama masyarakat sangat baik.
Namun, kami mahasiswa KKN Unila Desa Srikaton berharap masyarakat
terus mengingat bahkan menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah kami
bagi selepas kami kembali ke Bandar Lampung. Selain itu, kami juga
berharap masyarakat Desa Srikaton untuk lebih aktif dan lebih ingin mencari
tahu mengenai informasi-informasi dan pengetahuan yang dibagi oleh
mahasiswa KKN.
33

Foto
Kegiatan
34

Program Kerja V
Desa Sadar Lingkungan
Identifikasi • Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan yang dapat
Masalah membahayakan kesehatan masyarakat ternak.ternak yg dipelihara
• Masyarakat kurang memanfaatkan sampah organik dan barang bekas
yang berada dilingkungan mereka.
Kegiatan 1. Penyuluhan Teknik Penanaman Hidroponik
2. Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik
3. Sosialisasi Bahaya pestisida Bagi Lingkungan.
4. Sosialisasi Penyakit Pada Ternak
Kelompok Gapoktan dan seluruh masyarakat desa Srikaton
Sasaran
Lokasi Gedung Gapoktan Desa Srikaton
kegiatan
Rt 04 dan Rt 06 Desa Srikaton
PT. Radio Delta Pratama Desa Srikaton
Penangggun 1. Dahlia
g Jawab
kegiatan
2. Siti ismawati
Waktu 09-Jan-19
Mulai
Kegiatan
Waktu 26-Jan-19
selesai
Kegiatan
Jam Kerja 23,15 jam
Efektif
Biaya 500.000 Rupiah
Kegiatan
Tingkat 90 persen
Keberhasila
n
Pembahasan Kegiatan dengan judul "Penyuluhan Teknik Penanaman Hidroponik" telah
dilaksanakan 2 kali selama pelaksanaan KKN Unila periode 1 tahun 2019.
Kegiatan yang pertama yaitu pada hari jumat, 25 Januari 2019 yang bertempat di
rumah ketua rt. 04 Desa Srikaton dengan kelompok sasaran kegiatan kami adalah
para anggota Gapoktan dan masyarakat khususnya Ibu-ibu sekitar rt 04 Desa
Srikaton. Dan kegiatan yang kedua pada hari Sabtu, 26 Januari 2019 yang
bertempat di Gedung Gapoktan Desa SSrikaton dengan kelompok sasaran
35

kegiatan kami adalah para Ibu-ibu KWT dan masyarakat sekitar Rt.06 Desa
Srikaton.
pada penyuluhan ini kami menjelaskan tentang apa itu teknik tanaman
hidroponik, bagaimana teknik penanaman hidroponik dapat diterapkan
dihalaman sekitar rumah dengan biaya murah, apa saja keunggulan nya
dibandingkan tanaman yang tidak ditanam secara teknik penanaman hidroponik,
media apa saja yang dapat digunakan untuk penanaman hidroponik, Model-
model tanaman teknik hidroponik, nutrisi hidroponik, bahan dari hidroponik, dan
bagaimana pemanfaatan botol bekas sebagai wadah tempat menanam hidroponik
yang murah dan dapat dijangkau oleh kalangan masyarakat manapun. setelah nya
kami mempraktikkan langsung bagaimana tahap-tahap menanam tanaman
hidroponik, dan dilanjutkan juga dengan praktik dari para peserta yang mengikuti
penyuluhan, yang selanjutnya tanaman tersebut akan dibawa kerumah masing-
masing. Kemudian kami mengadakan bagi-bagi nutrisi hidroponik gratis dan
tanaman hidroponik gratis, untuk beberapa peserta yang datang. Selanjutnya
pada sesi penutupan kami mengadakan foto Bersama dengan para peserta yang
mengikuti Penyuluhan.
Selanjutnya kegiatan dengan judul "Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik
(kompos)" juga telah dilaksanakan 2 kali selama pelaksanaan KKN Unila periode
1 tahun 2019. Kegiatan yang pertama yaitu pada hari Selasa, 18 Januari 2019
yang bertempat di Gedung Gapoktan Desa Srikaton kecamatan Semaka
kabupaten Tanggamus, dan kegiatan yang kedua yaitu pada hari jumat, 25 Januari
2019 yang bertempat di rumah RT . 04 desa Seikaton kecamatan Semaka
kabupaten Tanggamus.
Pada pelatihan yang Pertama, kelompok sasaran kegiatan kami adalah para
bapak-bapak anggota Gapoktan desa Srikaton dan masyarakat sekitar Rt.06 Desa
Srikaton kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus. Selanjutnya pelatihan
pembuatan pupuk kompos yang kedua, kelompok sasaran kegiatan kami adalah
beberapa anggota Gapoktan dan masyarakat sekitar desa Srikaton kecamatan
Semaka kabupaten Tanggamus. Pada pelatihan pupuk kompos ini sebelumnya
kami menjelaskan beberapa materi tentang kompos, mulai dari apa itu kompos,
bahan apa yang bisa dibuat pupuk kompos, keunggulan kompos dibandingkan
dengan pupuk lain, langkah pembuatan pupuk kompos , Langkah pengaktifan
bakteri dari Em4, pemanfaatan sampah sayuran dan dedaunan dan pemanfaatan
lahan sekitar rumah warga untuk tanaman. Setelah penyampaian materi kami
langsung melakukan pelatihan pupuk kompos yang dimulai dari pembuatan
pembuatan larutan bakteri dari Em4, yang dilanjutkan dengan pencacahan
dedaunan pisang, daun coklat, serta rumput yang masih berukuran besar,
pencampuran semua bahan dedaunan dan sekam padi yang diaduk-aduk hingga
rata, lalu dilanjutkan lagi dengan peletakan semua bahan di dalam tanah serta
penyiraman larutan bakteri diatasnya. setelah nya kami mengajak para peserta
untuk mempraktikkan langsung pembuatan kompos, sambil diselingi dengan
tanya jawab dari peserta ke pemateri. setelah pelatihan selesai kami melakukan
foto bersama dengan para anggota Gapoktan.
Kemudian pada Kegiatan Sosialisasi Bahaya Pestisida Bagi Lingkungan dan
Sosialisasi Penyakit pada Ternak dilaksanakan masing-masing 1 kali selama
pelaksanaan KKN Unila periode 1 tahun 2019. Kegiatan pertama dimulai dari
sosialisasi bahaya pestisida bagi lingkungan yaitu dilaksanakan pada hari Senin,
21 Januari 2019 pada pukul 14.00-15.00 WIB. Kegiatan kedua yaitu Sosialisasi
Penyakit pada Ternak yang dilaksanakan pada hari senin 21 Januari 2019 pada
36

pukul 16.00-17.00. Dimana kedua kegiatan ini bertempat di PT. Radio Delta
Pratama, Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus, Lampung. Pada kegiatan
sosialisasi ini, kelompok sasaran kami adalah Seluruh masyarakat di Desa
Srikaton . Sosialisasi kami lakukan dengan melakukan siaran melalui radio yaitu
di PT. Radio Delta Pratama, disini menyampaikan beberapa materi melalui
Radio , dan dilanjutkan dengan melakukan beberapa tanya jawab antar pemateri
dan narasumber di tempat.
Kesimpulan Dari keseluruhan kegiatan dalam program kerja ini yang sudah terlaksana maka
dapat diambil kesimpulan bahwa Program kerja Desa Sadar Lingkungan 100℅
berhasil, dapat dilihat dari seluruh kegiatan yang sudah terlaksana dan berjalan
dengan lancar. Hal ini didukung Oleh masyarakat Desa Srikaton yang terlihat
antusias pada saat mengikuti kegiatan dan juga aparatur desa yang ikut
berpartisipasi langsung membantu setiap pelaksanaan kegiatan. Dengan
terlaksana nya seluruh kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui teknik
penanaman hidroponik yang mudah, murah, dan dapat dijangkau olleh kalangan
ekonomi kelas bawah serta telah mampu menerapkan secara mandiri di halaman
rumah, Petani dan masyarakat Desa Sri Katon dapat membuat pupuk organik
yang sehat dari sampah-sampah yang sangat dekat dengan lingkungan rumah
contohnya daun-daun kering maupun sampah sayuran yang telah membusuk serta
bahan-bahan-bahan organik disekitar rumah yang bermanfaat bagi budidaya
tanaman, seluruh masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat baik itu pola
hidup sehat pada manusia maupun pola hidup sehat pada hewan. Sehingga
walaupun mahasiswa KKN Unila periode 1 tahun 2019 sudah tidak berada didesa
Srikaton, masyarakat khususnya di desa srikaton semaka tanggamus dapat
melanjutkan dan menerapkan secara mandiri kebiasaan sadar lingkungan yang
sudah kami sampaikan serta ajarkan kepada mereka.
Catatan Masyarakat sangat antusias mengikuti setiap kegiatan desa sadar lingkungan baik
sosialisasi teknik penanaman hidroponik maupun sosialisasi pembuatan pupuk
kompos. Hasil dari sosialisasi langsung diterapkan oleh masyarakat dan ada
beberapa masyarakat yang kembali datang ke posko untuk memahami lebih
dalam tentang Hidroponik.
37

Foto
Kegiatan
38

Program Kerja VI
Pemberdayaan Desa Srikaton

Pekon Srikaton memiliki kegiatan yang rutin yang dilaksanakan setiap


minggu atau setiap tahun. Masyarakat Pekon memiliki antusiasme yang
tinggi dalam mengikuti kegiatan pekon. Oleh sebab itu, kami melakukan
pendekatan dengan masyarakat pekon melalui kegiatan rutin tersebut untuk
Identifikasi menambah pengalan dalam bersosialisasi dengan masyarakat yang luas dan
Masalah beragam. Masyarakat Pekon juga masih belum memahami tujuan diadakan
KKN sehingga penting melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan
pengenalan program KKN serta tujuan dan manfaat yang akan diperoleh
Pekon selama kehadiran Mahasiswa KKN. Pembaruan denah desa Sri
Katon, dikarenakan denah desa yang terakhir dibuat tahun 2015.

1. TPA (Taman Pendidikan Al-Quran)

2. Turnamen Bola Voly

3. Pengajian

4. Bimbel Gratis

5. Pendampingan Pemasangan KB Implan

6. Pembuatan Denah Desa

7. Musyawarah Rencana Pembangunan


Kegiatan 8. Lokakarya

9. Pengisian Data Masyarakat Miskin di Desa

10. Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Pembagian Abate

11. Acara Hadroh di RT 03

12. Rapat Kordinator Desa di Posko KKN Srikaton

13. Penyambutan Mahasiswa KKN di Kecamatan dan Oleh Masyarakat


Pekon Srikaton

14. Acara Perpisahan dengan Kecamatan dan Masyarakat Pekon Srikaton

1. Anak-anak Taman Pendidikan Al-Quran

2. Pemuda-pemudi desa Srikaton


Kelompok 3. Masyarakat Desa Srikaton
Sasaran
4. Ibu-Ibu Desa Srikaton dan Kecamatan Semaka

5. Masyarakat Miskin di Desa


39

6. Kordes Kecamatan Semaka

1. TPA RT 01 dan RT 03

2. Lapangan Bola Volly Desa Srikaton

3. Pengajian di rumah warga secara bergilir

Lokasi Kegiatan 4. Pemasangan Implan KB di Puskesmas Kecamatan Semaka

5. Bimbel dan pembuatan Peta Desa di Posko KKN

6. Balai Pekon Srikaton

7. Pekon Srikaton

1. Cindy Eyka Rola Br Ginting

2. Siti Ismawati

3. M. Phildo Nugroho
Penanggung
Jawab Kegiatan 4. Adilla Dwi Nur Yadika

5. Mohammed Gayil Izhar

6. Dahlia

Waktu Mulai
Kegiatan Kamis, 03 Januari 2019

Waktu Selesai
Kegiatan Minggu, 9 Februari 2019

Jam Kerja
Efektif 102 Jam

Biaya Kegiatan Rp 4.000.000

Tingkat
Keberhasilan 90

Program Kerja Pemberdayaan Desa di Pekon Srikaton memiliki banyak


ragam dan karakteristik. Kegiatan non matriks ini bertujuan untuk
mendekatkan diri mahasiswa ke lingkungan sosial masyarakat.
Penyambutan Mahasiswa KKN pada tanggal 3 Januari diadakan di balai
kecamatan. Kemudian masyarakat desa juga menyambut mahasiswa kkn
Pembahasan dengan acara kuda kepang di Stasiun Radio Delta Pratama Srikaton.
Kemudian Lokakarya di Balai Pekon Srikaton dilakukan pada hari Senin,
7 Januari 2019 yang dihadiri oleh masyarakat desa baik kepala RT maupun
perwakilan setiap RT. Dalam Lokakarya banyak kegiatan yang diusulkan
masyarakat untuk ditambahkan dan memberi masukan terhadap kegiatan
yang sudah ada dan disusun sebelumnya.
40

Kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al Quran diadakan dengan membuka


donasi kepada masyarakat Bandar Lampung yang ingin mengembangkan
TPA di Pekon Srikaton. Setelah memperoleh dana berupa uang dan barang
kami pun menyerahkan kepada Pengurus TPA di RT 03 dan 01,
dikarenakan jumlah TPA yang resmi masih terbatas dan pengembangan
dilakukan dengan bantuan Anggaran Dana Desa. Acara keagamaan seperti
Ibadat dan Pengajian, acara Hadroh juga aktif dilakukan oleh masyarakat.
Oleh sebab itu, kami sebagai mahasiswa yang berkunjung selama disana
rajin mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan ibadat rutin diadakan setiap
minggunya dan kami mengunjungi setiap RT secara bergantian.
Pendampingan Implan KB bersama Bidan Desa Srikaton juga mengajak
kami untuk ikut dan membantu kegiatan tersebut. Peran kami hanya
sebagai bidang administrasi dan membantu membagikan obat-obatan yang
sudah disediakan gratis oleh dinas kesehatan Lampung. Kemudian,
kegiatan turnamen Bola Voly yang dilakukan setiap tahunnya antar Pokon
se Kecamatan Semaka untuk membangkitkan semangat pemuda-pemudi
dan orang dewasa untuk berolahraga. Dalam turnamen tersebut, Tim Voly
Putri Desa Srikaton meraih juara II. Setelah turnamen diadakan acara
syukuran di RT 04. Acara memanggang ikan dan penyampaian ucapan
terima kasihd an apresiasi bagi tim voly yang sudah berlatih selama
perisiapan acara. Acara berlangsung hingga pukul 23.00.
Acara Hadroh juga berlangsung mulai setelah magrib hingga pukul 24.00
namun dikarenakan ada kegiatan pada pagi harinya kami mahasiswa
meminta izin untuk pulang lebih awal. Salah satu anggota Kelompok KKN
Pekon Srikaton dipercaya sebagai Kordinator Kecamatan oleh dosen dan
mahasiswa lainnya. Sehingga seringkali rapat evaluasi kegiatan dan sharing
tentang masalah atau kendala setiap pekon diadakan di Posko KKN
Srikaton.

Pemberdayaan desa yang terakhir kami lakukan adalah bazaar produk hasil
industri kreatif Pekon Srikaton dan sekaligus perpisahan dengan kecamatan
dan Bapak Camat Semaka. Setalh itu, pada malam harinya kami
mengadakan acara perpisahan dengan masyarakat pekon Srikaton. Acara
yang kami buat sangat sederhana yakni makan bersama dan juga menonton
film layar tancap di Rumah Kepala Pekon Srikaton. Kegiatan terasa sedih
dan banyak nasihat serta doa yang diberikan oleh para tetua desa kepada
kami.

Program Kerja Pemberdayaan Desa ini meliputi segala bidang kehidupan


masyarakat sehingga sosialisasi kepada masyarakat tentang program KKN
dan tujuan dari program tersebut sudah dapat dikatakan berhasil. Program
Kesimpulan kerja yang berjalan sudah mampu memberikan dampak positif bagi
masyarakt dan terutama masyarakt menjadi ingin menyekolahkan anaknya
hingga ke jenjang perguruan tinggi. Kegiatan yang berjalan sepenuhnya
dapat berhasil karena kesadaran masyarakat untuk mengembangkan
41

lingkungannya. Data kemiskinan di Pekon Srikaton juga menunjukkan data


yang tidak terlalu parah dan masih dapat dikatakan layak karena
masyarakat sangat rajin dalam bekerja dan mau menabung hasil panennya
melalui swadaya masyarakat untuk membangun rumah yang layak huni.
Pengisian data masyarakat miskin juga dilakukan dengan bantuan data base
dari Pekon dan juga meninjau secara langsung beberapa rumah warga. Pada
kenyataannya masih ada warga yang mengaku miskoin namun standar
hidupnya sudah terlihat layak. Dikarenakan juga budaya masyarakat desa
yang saling gotong royong untuk membangun rumah saat musim panen tiba
sehingga dapat dilihat sudah layak. Kunjungan ke rumah kepala RT terkait
tujuan KKN dan program kerja yang akan dilaksanakan sepepri Kepada
Pak Sigit yang merupaka insinyur pertanian dan beberapa perangkat desa
lainnya sebagai bentuk koordinasi dan juga koordinasi program kerja dan
pemberdayaan desa dengan bapak Suyanto, beliau adalah camat di
Kecamatan Semaka yang merupakan bagian dari penduduk desa Srikaton.
Dalam pembuatan denah desa yang dilakukan oleh mahasiswa KKN
Universitas Lampung periode 1 tahun 2019 selain menggunakan apliasi
google map harus melakukan diskusi yang intensif ke berbagai pihak Desa
Sri Katon agar tidak salah dalam menentukan batas-batas wilayah desa Sri
Katon
Hasil yang dicapai dari kegiatan pembuatan denah desa Sri Katon ini adalah
dapat digunakan oleh pemerintah Desa sebagai informasi untuk
perencanaan Desa.respon masyarakat setempat sangatlah baik dan aparatur
desa setempat sangat lah mendukung dalam memberikan informasi yang
dibutuhkan untuk pembuatan denah tersebut.Masyarakat dapat mengetahui
pentingnya pendefinisian batas wilayah desa, masyarakat dapat mengetahui
tata letak bangunan dan masyarakat pun dapat lebih mengenal wilayah-
wilayah yang termasuk ke dalam desa Sri Katon. Tindak lanjutnya dari
kegiatan pembuatan denah Sri Katon diharapkan agar data denah Desa
dimutakhirkan secara berkala oleh perangkat desa bila terdapat
pembangunan dan perubahan pada Desa yang berkaitan dengan data peta,
juga masyarakat setempat memiliki kesadaran untuk menjaga denah yang
telah dibuat.

Pemberdayaan Desa masih membutuhkan penggerak yang aktif dan


bermasyarakat bukan hanya karena kekuasaan ekonomi, tetapi juga mampu
mendorong masyaakt untuk saling membantu dan saling mendukung dalam
setiap kegiatan. Sejauh ini, masyarakat desa sangat senang untuk bekerja
Catatan bagi pembangunan dan pemberdayaan Pekon, serta pemerintah pekon juga
sudah memfasilitasi amsyarakatnya. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan
swadaya masyarakat untuk membangun TK secara gotong royong. Proses
pengerjaan TK sepenuhnya dilakukan masyarakat hingga saat kami pulang
KKN TK tersebut sudah hampir selesai. Denah desa dicetak 2 banner dan
42

diberikan ke kantor pekon dan juga ke rumah kepala pekon, dan sudah
dibingkai.

Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai