Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP USIA

ANAK SEKOLAH
Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Keluarga

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Dr. Retno Indarwati, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh:

Mimi Husni 132225045


Sherly Amanda Gani 132225047
Erma Astuti Lay 132225049
Icha Nur Imami Puspita 132225051
Dinna Alvia Novita 132225053

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas


limpahan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas Keperawatan Keluarga dengan judul
“Asuhan Keperawatan Keluarga pada Tahap Usia Anak
sekolah”.
Kami berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca. Namun terlepas
dari itu Kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna sehingga Kami mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah yang lebih baik lagi.

Surabaya, 15 Oktober 2022

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga berasal dari bahasa sansekerta yaitu kulu dan


warga atau bisa disebut kuluwarga yang merupakan
anggota kelompok kerabat (Padila, 2012). Menurut
Harnilawati (2013) Keluarga dapat terjadi jika ada ikatan
perkawinan ataupun kesepakatan, adanya hubungan darah
ataupun adopsi, tinggal Bersama dalam satu atap, adanya
peran masing-masing dalam anggota, dan adanya ikatan
emosional.

Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik


yang dilakukan perawat untuk mengetahui keadaan
keluarga tersubut baik yang sehat maupunsakit yang
berada dalam satu rumah. Keluarga adalah sekumpulan
orang yang berikatan dengan tali perkawinan yang terdiri
dari ayah, ibu, dan anak-anaknya baik anak kandung
maupun adopsi. Keluarga mempunyai fungsi untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari secara Bio-Psiko -Sosio-
kultur-spritual dan juga memenuhi fungsi reproduksi
untuk menuruskan kelangsungan menambah SDM.

Tahap perkembangan keluarga dibagi sesuai dengan


kurun waktu tertentu, seperti keluarga dengan anak
pertama tentu berbeda dengan keluarga dengan anak
remaja. Menurut Rodgers dalam Sulistiyo tahun 2012,
tahapan perkembangan yang dialami setiap keluarga
selalu berbeda, secara umum seluruh keluarga mengikuti
pola yang sama dalam tahap perkembangan diperlukannya
tugas atau fungsi keluarga agar dapat melalui tahap
tersebut dengan sukses. Untuk itu keluarga perlu
bekerjasama untuk mencapai tugas perkembangan. Oleh
sebab itu diperlukan perhatian dari perawat yang dapat
menjalankan perannya sebagai konselor dan advocator
dalam mempersiapkan serta membina keluarga mendidik
anak-anaknya menjadi manusia yang berkualitas.

Penyakit menular atau infeksi pada anak usia sekolah


disebabkan oleh perilaku hidup bersih sehat yang tidak
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku
kesehatan yang cenderung berisiko adalah hambatan
kemampuan untuk mengubah gaya hidup atau perilaku
dalam cara yang memperbaiki status kesehatan (Herdman
& Kamitsuru, 2014). Oleh karena alasan tersebut penulis
tertarik untuk mengangkat masalah mengenai asuhan
keperawatan keluarga pada tahap perkembangan anak usia
sekolah.

1.1 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penyelesaian kasus terkait masalah dalam perkembagan keluarga
tahap perkembangan usia sekolah
1.2 Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui masalah dalam perkembangan keluarga tahap perkembangan usia
sekolah

Tujuan Khusus

1. Mengetahui tugas dalam perkembagan keluarga tahap perkembangan usia sekolah


2. Mengetahui masalah kesehatan mayoritas tahap perkembangan usia sekolah
3. Memahami intervensi tahap perkembangan usia sekolah
4. Memahami penyelesaian kasus terkait masalah dalam perkembagan keluarga
tahap perkembangan usia sekolah
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan


perkawinan, adopsi, dan kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
dan emosional serta sosial individu-individu yang ada didalamnya dilihat dari
interaksi yang reguler dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan hubungan
untuk mencapai tujuan umum (Duval 1972, dalam Sulistiyo tahun 2012)

Anak usia sekolah merupakan suatu periode yang dimulai saat anak masuk
sekolah dasar sekitar usia 6 tahun sampai menunjukan tanda akhir masa kanak-
kanak yaitu 12 tahun. Langkah perkembangan selama anak mengembangkan
kompetensi dalam ketrampilan fisik, kognitif, dan psikososial. Selama masa ini
anak menjadi lebih baik dalam berbagai hal, misalnya mereka dapat berlari
dengan cepat dan lebih jauh sesuai perkembangan kecakapan dan daya tahannya.
2.2 Perkembangan Usia Sekolah
1. Perkembangan Biologis
Saat umur sampai 12 tahun, pertumbuhan rata-rata 5 cm per tahun untuk tinggi
badan dan meningkat 2-3 kg per tahun untuk berat badan. Selama usia tersebut,
anak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan ukuran tubuh. Anak laki-laki
cenderung gemuk. Pada usia ini, pembentukan jaringan lemak lebih cepat
perkembangannya daripada otot.
2. Perkembangan Psikososial
Menurut Freud, perkembangan psikososial anak usia sekolah termasuk fase laten.
Dalam tahap ini, anak cenderung membina hubungan yang erat atau akrab dengan
teman sebaya, juga banyak bertanya tentang gambar seks yang dilihat dan
dieksploitasi sendiri melalui media. Menurut Erikson, perkembangan
psikososialnya berada dalam tahap industri vs inferior. Dalam tahap ini, anak
mampu melakukan atau menguasai keterampilan yang bersifat teknologi dan
sosial, memiliki keinginan untuk mandiri, dan berupaya menyelesaikan tugas.
Inilah yang merupakan tahap industri. Bila tugas tersebut tidak dapat dilakukan,
anak akan menjadi inferior.

3. Temperamen
Sifat temperamental yang dialami sebelumnya merupakan faktor terpenting dalam
perilakunya pada masa ini. Pola perilakunya menunjukkan anak mudah bereaksi
terhadap situasi yang baru. Pada usia ini, sifat temperamental sering muncul
sehingga peran orang tua dan guru sangat besar untuk mengendalikannya.
4. Perkembangan Kognitif
Menurut Plaget, usia ini berada dalam tahap operasional konkret, yaitu anak
mengekspresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan simbol. Selama periode
ini kemampuan anak belajar konseptual mulai meningkat dengan pesat dan
memiliki kemampuan belajar dari benda, situasi, dan pengalaman yang
dijumpainya.
5. Perkembangan Moral
Masa akhir kanak-kanak, perkembangan moralnya dikategorikan oleh Kohlberg
berada dalam tahap konvensional. Pada tahap ini, anak mulai belajar tentang
peraturan-peraturan yang berlaku, menerima peraturan, dan merasa bersalah bila
tidak sesuai dengan aturan yang telah diterimanya.
6. Perkembangan Spiritual
Anak usia sekolah menginginkan segala sesuatunya adalah konkret atau nyata
daripada belajar tentang “God”. Mereka mulai tertarik terhadap surga dan neraka
sehingga cenderung melakukan atau mematuhi peraturan, karena takut bila masuk
neraka.
7. Perkembangan Bahasa
Pada usia ini terjadi penambahan kosakata umum yang berasal dari berbagai
pelajaran di sekolah, bacaan, pembicaraan, dan media. Kesalahan pengucapan
mengalami penurunan karena selama mencari pengalaman anak telah mendengar
pengucapan yang benar sehingga mampu mengucapkannya dengan benar.
8. Perkembangan Sosial
Akhir masa kanak-kanak sering disebut usia berkelompok, yang ditandai dengan
adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang
kuat untuk diterima sebagai anggota kelompok.
9. Perkembangan Seksual
Masa ini anak mulai belajar tentang seksualnya dari teman-teman terlebih guru
dan pelajaran di sekolah. Anak mulai berupaya menyesuaikan penampilan,
pakaian, dan bahkan gerak-gerik sesuai dengan peran seksnya. Kecenderungan
pada usia ini, anak mengembangkan minat-minat yang sesuai dengan dirinya.
Disini, peran orang tua sangat penting untuk mempersiapkan anak menjelang
pubertas.
10. Perkembangan Konsep Diri
Perkembangan konsep diri sangat dipengaruhi oleh mutu hubungan dengan orang
tua, saudara, dan sanak keluarga lain. Saat usia ini, anak- anak membentuk konsep
diri ideal, seperti dalam tokoh-tokoh sejarah, cerita khayal, sandiwara, film, tokoh
nasional atau dunia yang dikagumi, untuk membangun ego ideal yang menurut
Van den Daele berfungsi sebagai standar perilaku umum yang diinternalisasi.
2.3 Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah
Menurut Erikson 1950 dalam Ikhsan tahun 2014

Tahap Siklus Kehidupan Keluarga Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga


Mensosialisasikan anak-anak, termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan
Keluarga dengan anak usia sekolah mengembangkan hubungan dengan
teman sebaya yang sehat.
Mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan.
Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik
anggota keluarga

2.4 Masalah yang sering muncul pada usia anak sekolah


Menurut Prasasti tahun 2019, masalah yang sering muncul pada usia anak sekolah
1. Diare
Adalah kondisi yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar
(BAB) menjadi 3 kali atau lebih dalam sehari, dengan tinja yang lebih cair.
Laporan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa sekitar
525.000 anak balita meninggal setiap tahunnya akibat diare. Diare pada anak juga
bisa disebabkan oleh alergi, keracunan makanan, gangguan penyerapan makanan,
dan efek samping obat.
2. ISPA

Adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi pada saluran pernapasan bagian atas.
anak cenderung menjadi lesu, rewel, dan kurang mau makan. ISPA pada dapat
menggambarkan beberapa penyakit infeksi pada saluran pernapasan anak,
seperti flu, radang tenggorokan (faringitis), sinusitis, epiglotitis, atau radang pita
suara.
3. Masalah Gigi dan Mulut
Masalah pada gigi dan mulut dapat memengaruhi asupan gizi anak jika terjadi
sakit pada gigi atau masalah lain pada mulut. Proses tumbuh kembang rahang
anak akan terganggu apabila masalah terjadi karena perilaku atau kebiasaan buruk
yang tidak terpantau orang tua.

Masalah gigi dan mulut yang sering dialami :


a. gigi tumbuh
b. sariawan
c.gigi berlubang
d. gigi patah
e. radang gusi
f. gigi maju (tonggos)
g. susunan gigi tidak rapi
Usia sekolah merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan fisik anak. Periode ini juga disebut sebagai periode kritis karena
pada masa ini anak mulai mengembangkan kebiasaan yang biasanya cenderung
menetap sampai dewasa (Hariyanti, 2008). Salah satunya adalah kebiasaan
menjaga kebersihan gigi danmulut. Hal-hal yang menjadi hambatan dalam
membersihkan gigi adalah :
1. Anak tidak terbiasa dengan kegiatan menyikat gigi sehingga dianggap sebagai hal
yang menakutkan bahkan menyakitkan
2. Trauma yang diakibatkan penyikatan gigi yang dipaksa oleh orang tua
3. Pemilihan pasta gigi maupun sikat gigi yang tidak tepat sehingga anak tidak
merasa nyaman serta mengakibatkan muntah.
BAB 3

CONTOH KASUS
Ny.A berusia 31 tahun dan Tn.S berusia 33 tahun merupakan pasangan suami istri
yang memiliki 1 anak yang berusia 8 tahun (An.B) Tn.S berkerja pekerja di suatu
perusahaan dengan pendidikan akhir D3, dan Ny.A bekerja sebagai ibu rumah
tangga dengan pendidikan akhir SMA. An.B mempunyai kebiasaan makan jajan
sembarangan dengan teman-teman nya. An.B sangat menyukai makan-makanan
pedas. Sudah 2 hari An.B mengeluh sakit perut bagian atas dan badan terasa
panas. Tn.S dan Ny.A langsung membawa An.B ke pelayanan kesehatan
terdekatan ±3km dari rumah mereka. Setelah An.B mengalami nyeri perut Ny.A
melarang An.B untuk makan jajan sembarangan dan Ny.A mulai membuatkan
bekal untuk An.B sekolah.
Pola komunikasi pada keluarga Tn.S kesehariannya menggunakan bahasa
indonesia. Sebelum mengambil keputusan, Tn.S selalu berdiskusi dahulu bersama
istri. Tn.S memeluk agama Islam dan norma yang berlaku di masyarakat dan adat
istiadat orang betawi. Keluarga Tn.S selalu mematuhi peraturan yang ada di
rumah. Tn.S dan Ny.A selalu mengajarkan kepada An.B untuk bersikap sopan
santun dengan siapapun. Jika keluarga ada yang sakit, Tn.S dan keluarga percaya
bahwa ini adalah cobaan dari Allah. Saat mendapatkan musibah, Tn.S dan
keluarga selalu bertawakal dan berdoa kepada Allah

3.1 Pengkajian

Nama Puskesmas Pukesmas bringkoning No. Register -


Nama Perawat - Tanggal Pengkajian 20 september 2021
DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. S (33tahun) Bahasa sehari-hari Bhs. Indonesia

Alamat Rumah & Telp Jl.sukarno hatta No.10 Krian Yankes terdekat, Jarak Puskesmas bringkoning,

(±3 Km)

Pekerjaan Pegawai Kantor Alat transportasi Motor & Mobil

Agama & Suku Islam & betawi Status Kelas Sosial Menengah

11
DATA ANGGOTA KELUARGA
N Nama Hub Umur JK Suku Pendidi Pekerjaan Status TTV Status
o dgn kan Saat Ini Gizi (TB, (TD, N, S, P) Imuni
KK Terakhi BB, BMI) sasi
r Dasar
1 Ny. A Istri 31 thn P betawi SMA IRT - TD : 100/70 -
. mmHg
N : 80x/mnt
S : 36,5OC
RR : 20x/mnt
2 An. B Anak 8 thn L betawi SD Belum TB : 138 N : 92 x/mnt Imuni
. bekerja cm S : 37 C
O
sasi
BB : 32 RR : 20x/mnt lengka
kg p
LANJUTAN
N Status Kesehatan Riwayat Penyakit/
Nama Alat Bantu/ Protesa
o Saat ini Alergi
1 Tn. S - Saat ini Tn. S dalam keadaan sehat, -
. tidak ada keluhan apapun
2 Ny. A - Saat ini Ny. B dalam keadaan sehat, -
. tidak ada keluhan apapun
3 An. B - An. B mengatakan nyeri perut bagian Ny. B mengatakan
. dan tubuh bagian atas panas bahwa An. A dalam
P : Sering jajan sembarangan dan satu tahun terakhir
suka makan makanan pedas sudah 2 kali mengalami
Q : Nyeri terasa seperti teriris nyeri perut
R : perut
S : 6 (0-10)
T : Nyeri terasa terus menerus
terlebih pada malam hari

12
GENOGRAM KELUARGA TN. S

1 2 3 4

Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal : Tinggal
dalam satu rumah

: Perempuan : Klien

Dalam keluarga Tn. S tinggal dengan Ny. A dan An.B dalam satu rumah
seangkan dalam Keluarga Besar Tn.S terdapat 5 orang yang sudah meninggal
dan masing-masing telah diberi penomoran. Tn 1, Ny. 2, dan Tn. 3 dan tidak
diketahui penyebab kematiannya, keluarga hanya mengatakan mereka maninggal
karena sakit tua. Keluarga mengatakan Tn. 5 meninggal dikarenakan terkena
penyakit diabetes melitus

Analisis Masalah Kesehatan Individu :

A. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap Perkembangan Klg Saat Ini : dilihat dari anak pertama keluarga ,tahap perkembangan keluarga
dengan anak usia sekolah
Tugas Perkembangan Keluarga : Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan
Bila Tdk dijalankan, sebutkan : Keluarga belum mampu merawat kesehatan fisik anggota
keluarganya

13
Penjelasan :Ketika terdapat keluarga yang sakit Tn, S tidak dapat meluangkan
waktu untuk merawat anggota keluarganya karena sibuk bekerja
B. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : Baik Disfungsional
Penjelasan : pola komunikasi baik, dimana saat Tn.S pulang kerumah
atau dihari libur ia selalu embantu Ny.A alam mengerjakan pekerjaan rumah tangga
Peran Dalam Keluarga : Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Penjelasan : keluarag dapat melakukan peran dalam keluarga dengan
baik. Tn s sebagai kepala keluarga bekerja sebagai pegawai kantor disalah satu perusahan untuk
mencari nafkah. Ny A sebagai ibu rumah tangga selalu menyiapkan makanan, dan membesihkan rumah
serta memberi pendidikan kepada An. B serta memberikan kenyaman pada mereka
Nilai/Norma KLg : Tdk ada konflik nilai Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : jika terdapat masalah dalam keluga. Dalam mengambil
keputusan Tn.S selalu mendahulukan untuk berdiskusi bersama dengan Ny. A dan An. B

C. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Penjelasan : adanya saling perhatian antara keluarga seperti
mengingatkan makan,membawakan bekal makanan dan
saling menjaga satu sama lain
Fungsi Sosial : Berfungsi Tdk Berfungsi
Penjelasan :Tn. S dan Ny. A selalu memberi tahu pada anak B tentang
pentingnya erinteraksi ssosial dengan orang lain sehingga
tidak jarang An B sering bermain dengan teman-temannya
dan bermain di rumah mereka
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
Penjelasan :Tn S sebagai kepala keluarga bekerja di sebuah kantor
untuk memenuhi kebutuhan keluargannya
D. POLA KOPING KELUARGA
Mekanisme koping : Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga : An B. sering jajan sembarangan saat di sekolah an makan
makanan pedas . Meskipun sudah 2 kali mengalami nyeri
perut tetapi An. B masih berperilaku jajan sembarangan
dan tidak menghiraukan anjuran dari keluarganya.
DATA PENUNJANG KELUARGA
Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
 Kondisi Rumah  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Type rumah : permanen/semi permanen* :
Lantai : tanah/plester/keramik,lainnya…. Ya/ Tidak* pada saat Ny. A melahirkan keluarga membawa
Kepemilikan rumah : sendiri / sewa* ke rumah sakit
 Ventilasi :  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya/ Tidak*
Baik (10-15% dari luas lantai): ya/tidak* An. B mendapatkan asi ekslusif selama 6 bulan karena Ny. S
Jendela setiap hari dibuka: ya/tidak* sebagai ibu rumah tangga fokus dalam pemberian asi
Penjelasan ; tipe rumah Tn.S permanen dengan lantai ekslusifpada An. B
berkramik,kepemilikan rumah atas nama Tn.S. ventilasi  Jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :

14
terdapat 4 jendela di rumah dan dibuka setiap pagi hari untuk Ya/ Tidak*
ventilasi udara Waktu an. B masih kecil,ny. A selalu membawa An. B ke
Pencahayaan Rumah : posyandu setiap bulan
Baik/ Tidak*  Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Pada malam hari terdapat 1 lapu di setiap ruangan untuk Ya/ Tidak*
menerangi rumah sedangkan pada siang hari rumah Keluarga menggunakan air PAM yang direbus untuk minum
mendapatkan cahaya dari sinar matahari yang masuk melalui dan masak
jndela
 Saluran Buang Limbah :  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Tertutup/terbuka* Ya/ Tidak*
Pembuangan limbah keluarga Tn S tertutup dengan baik  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Air Bersih : Ya/ Tidak*
Sumber air bersih: sumur/PAM/sungai/lain-lain*,  Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
sebutkan Ya/ Tidak*
Kualitas air: baik Sampah organik dikubur di kebun belakang rumah dan
Sumber air bersih keluarga Tn. S menggunakan PAM sampah anorganik dibakar
dankualitas airnya bersih dan baik
 Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
 Jamban Memenuhi Syarat : Ya/tidak
Kepemilikan jamban : ya/tidak* Rumah Tn. S tampak bersih, Ny. B mengatakan rumahnya
Jenis jamban : leher angsa/cemplung* disapu pagi dan sore hari, dan di pel 1x/2 hari
Jarak septic tank dengan sumber air : Keluarga tidak  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
memiliki septic tank, pembuangan kotoran dibuang ke kolam Ya/ Tidak*
ikan dan sungai kecil Lauk pauk yang dikonsumsi keluarga Tn. S antara lain ayam,
Keluarga Tn. S mempunyai jamban berjenis leherangsa telur, tahu, tempe, ikan air tawar seperti bawal, gurame dan
namun keluarga tidak memiliki septic tank nila. Keluarga jarang mengkonsumsi ikan laut karena tinggal
di daerah pegunungan. An. B alergi terhadap udang dengan
 Tempat Sampah: reaksi gatal gatal saat memakannya namun sembuh dalam 1-3
Kepemilikan tempat sampah ;Ya/Tidak* hari.
Jenis : Tertutup/Terbuka *
Tempat sampah berada di dalam dan luar rumah. Tempat  Menggunakan jamban sehat :
sampah dalam rumah ada 2 untuk sampah organic dan Ya/ Tidak*
anorganik yang berada di dapur. Tempat sampah luar rumah Keluarga selalu memebrsihkan jamban 1 minggu 3 kali agar
berupa kebun untuk mengubur sampah organic. jamban tetap sehat
 Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Ya/ Tidak* (menguras, mengubur, menutup)
Anggota Keluarga (8m2/orang) Ya/Tidak * Tidak ditemukan adanya jentik nyamuk di bak air kamar
Luas rumah 100m2 yang dihuni oleh 3 anggota keluarga yaitu mandi, di air minum maupun di luar rumah.
Tn. S, Ny. A dan An. B
 Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak*
An B jarang makan sayur karena tidak menyukainya, buah
yang disukai An B hanya jeruk dan semangka. Tetapi Tn. S
dan Ny. A memakan sayur dan buah.

 Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tidak*


Tidak merokok di dalam rumah  : Ya/ Tidak*
Tn. S tidak merokok
Penggunaan alkohol dan zat adiktif : Ya/tidak

15
KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA
KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:
 Ada  Tidak karena, Jika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga Tn. S langsung memeriksakan ke pelayanan
kesehatan terdekat rumahnya
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
 Ya  Tidak , Keluarga mengatakan masalah kesehatan yang dialami pada An. B yaitu nyeri perut yang
mengakibatkan rasa tidak nyaman dan mengeluh sakit
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:
 Ya  Tidak , An. B terlalu sering membeli jajan sembarangan pada saat sekolah .
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
 Ya  Tidak, Nyeri perut, dan badan bagian atas terasa panas.
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak
diobati/dirawat :
 Ya  Tidak, Apabila masalah tidak segera diobati maka akan menyebabkan kekurangan nutrisi
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Keluarga  Tetangga  Kader  Tenaga kesehatan, yaitu paman, bibi, tetangga, dan petugas pukesmas terdekat
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
 Perlu berobat ke fasilitas yankes
 Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif :
(bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan),
 Ya  Tidak, Ny A mulai membuat bekal makanan kesekolah untuk anak B
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota
keluarganya :
 Ya  Tidak, Keluarga berusaha memberi minum hangat kepada An. B
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya:
 Ya  Tidak, Saat nyeri perut, keluarga memberi makanan lunak seperti bubur kepada anak B
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:

 Ya Tidak, Tn.A dan Ny. A mengatakan sudah menyiapkan bekal makanan untuk anak B agar tidak jajan
sembarangan saat di sekolah
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga
yang mengalami masalah kesehatan :

 Ya  Tidak
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
anggota keluarganya :

 Ya  Tidak, Keluarga membawa An. F berobat ke pukesmas terdekat

KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :

16
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
5
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif s.d 6
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1
s.d 7
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II

Kemandirian III Kemandirian IV

DENAH RUMAH KELUARGA TN. S

16 m

U
1
Keterangan:
1 : Teras
3 2 2: kamar utama
16 m 3 : Ruang tamu
4 : Ruang keluarga
5 : Dapur
4 6 : Kamar mandi
7 : Kamar tidur
7
6 5

3.2 Analisa Data

17
No. Tanggal Data Diagnosa keperawatan
1 28 September Subjektif: Domain 12
2021 Ny.A mengatakan Kenyamanan
1. An.B mengeluh sakit perut
bagian atas sejak 2 hari lalu Kelas 1
2. An. B suka makan-makanan Kenyamanan fisik
pedas dan sering jajan
sembarangan Kode 000132
Nyeri akut berhubungan
An.B menyatakan dengan agen cidera
1. An.B mengatakan nyeri kumiawi ditandai dengan
bagian perut mengeluh nyeri perut
2. P : An.B suka makanan bagian atas
pedas, sering jajan
sembarangan
Q : Nyeri perut terasa seperti
dililit
R : perut
S : 5 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul

Objektif:
An.B tampak meringis
memegangi perutnya
IMT = 19,2
Mukosa bibir kering
2 28 September Subjektif: Domain 1
2021 Tn.S dan Ny.A mengatakan : Promosi Kesehatan
1. An.B dalam 1 bulan terakhir
Kelas 2
sudah 2x mengalami nyeri
Manajemen Kesehatan
perut bagian atas
2. Sudah berusaha untuk Kode 00188
Perilaku kesehatan
membatasi An.B agar tidak
cenderung berisiko
sering memakan makanan berhubungan dengan
pedas dan membeli jajan pemilihan gaya hidup
tidak sehat ditandai
sembarangan, tetapi saat
dengan sering makan

18
No. Tanggal Data Diagnosa keperawatan
diluar rumah An.B tetap makanan pedas dan jajan
memakan jajanan pedas dan sembarangan

jajan sembarangan.
Objektif:
An.B sering makan makanan
pedas dan jajan sembarangan
saat diluar rumah. Walaupun
sudah 2x mengalami nyeri
bagian perut tetapi An.B masih
berperilaku makan makanan
pedas dan jajan sembarangan.
An.B tidak menuruti anjuran dari
keluarga.

3.3 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa : Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera kumiawi ditandai


dengan mengeluh nyeri bagian perut, dan tampak ekspresi nyeri.
No Kreteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran
Sifat masalah Keluarga menganggap
1. Wellness 3 kondisi An.B
1. 2. Aktual 3 1 3/3 x 1 merupakan ancaman
3. Resiko Tinggi 2 nyata kesehatan yang
4. Potensial 1 perlu segera diatasi
Keluarga menganggap
Kemungkinan masalah
kondisi kesehatan
untuk diubah
An.B bisa dirubah jika
2. 1. Mudah 2 2 2/2 x 2
dilakukan pengobatan
2. Sebagian 1
dan perawatan yang
3. Tidak dapat 0
tepat
Keluarga mengatakan
kondisi ini dapat
Potensial untuk dicegah
dengan mudah
1. Tinggi 3
3. 1 3/3 x 1 dicegah apabila An.B
2. Cukup 2
patuh dengan
3. Rendah 1
penatalaksanaan
pernyakitnya.

19
Menonjolnya masalah Keluarga sepakat
1. Segera 2 masalah kesehatan
4. 2. Tidak perlu 1 1 2/2 x 1 An.B ini adalah
3. Tidak dirasakan 0 masalah yang perlu
segera diatasi.
TOTAL 5

Diagnosa :
Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan pemilihan
gaya hidup tidak sehat dibuktikan dengan sering makan makanan pedas
dan jajan sembaranga
No Kreteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran
Sifat masalah Keluarga
1. Wellness 3 menganggap
2. Aktual 3 kondisi An.B
3. Resiko Tinggi 2 merupakan risiko
1. 4. Potensial 1 1 2/3 x 1 tinggi
menyebabkan
masalah kesehatan
yang perlu segera
diatasi
Keluarga
Kemungkinan
menganggap
masalah untuk
kondisi kesehatan
diubah
2. 2 2 ½x2 An.B bisa dirubah
1. Mudah
1 jika mampu
2. Sebagian
0 mengendalikan
3. Tidak dapat
perilaku
Keluarga
mengatakan
Potensial untuk
kondisi ini dapat
dicegah
3 dicegah apabila
3. 1. Tinggi 1 3/3 x 1
2 An.B patuh
2. Cukup
1 terhadap
3. Rendah
penatalaksanaan
pernyakitnya.
4. Menonjolnya 2/2 x 1 Keluarga sepakat
masalah 2 masalah

20
1. Segera 1 1 kesehatan An.B
2. Tidak perlu 0 adalah masalah
3. Tidak yang perlu segera
dirasakan diatasi.
TOTAL 3,6

Diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan prioritas :


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera kumiawi ditandai dengan
mengeluh nyeri perut bagian atas, tampak ekspresi nyeri
2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan pemilihan
gaya hidup tidak sehat ditandai dengan sering makan makanan pedas dan
jajan sembarangan
3.4 Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan NOC NIC


Keperawata TUM Kode Hasil Kode Intervensi
n
Domain 12 Setelah Keluarga mampu Keluarga
Kenyamanan dilakukan mengenal mampu
tindakan masalah mengenal
kesehatan masalah
Kelas 1 selama 3x
kesehatan
Kenyamanan kunjungan 1843 Pengetahuan : 5510
fisik diharapkan: Manajemen nyeri Pendidikan
Tingkat nyeri  Strategi kesehatan
Kode 000132 berkurang (3 mengontrol  Rumuskan
Nyeri akut dari 10) dan nyeri (184303) tujuan
berhubungan dapat pendidikan
dengan agen mengontrol Keluarga mampu kesehatan
memutuskan  Identifikasi
cidera nyeri tindakan yang sumber
kumiawi tepat daya
ditandai  Gunakan
dengan Partisipasi dalam berbagai
mengeluh keputusan strategi dan
nyeri perut perawatan intervensi
kesehatan utama
bagian atas, 1009 1100
 Menyampaikan
tampak
niat untuk Keluarga
ekspresi nyeri bertindak mampu
terkait memutuskan
keputusan tindakan yang
(160609) tepat
 Identifikasi

21
Diagnosa Tujuan NOC NIC
Keperawata TUM Kode Hasil Kode Intervensi
n dukungan yang
tersedia Partisipasi
(160610) dalam
keputusan
Menggunakan perawatan
pelayanan kesehatan
kesehatan  Fasilitasi
pengambila
Kepercayaan n keputusan
1703 mengenai 7400 kolaboratif
kesehatan :  Jadilah
Sumber sumber penghubun
g antara
yang diterima
pasien dan
 Merasakan keluarga
akses terhadap
obat-obatan Menggunakan
(170318) pelayanan
 Merasakan kesehatan
akses dari
layanan
Panduan
kesehatan
sistem
(170314)
pelayanan
kesehatan
Keluarga mampu  Anjurkan
mengenal pasien
Domain 1
masalah mengenai
Promosi Setelah
kesehatan jenis
Kesehatan dilakukan 1704 5520
layanan
tindakan Kepercayaan kesehatan
Kelas 2 selama 2x mengenai
Manajemen kunjungan kesehatan :
Kesehatan diharapkan: Ancaman yang
Perilaku patuh dirasakan
Kode 00188  Merasakan
ancaman atau
Perilaku
ketidaknyaman
kesehatan an dari penyakit
cenderung (170408)
beresiko  Merasakan Keluarga
berhubungan dampak gaya mampu

22
Diagnosa Tujuan NOC NIC
Keperawata TUM Kode Hasil Kode Intervensi
n
dengan hidup saat ini mengenal
pemilihan (170410) masalah
gaya hidup kesehatan
tidak sehat
Fasilitasi
ditandai Keluarga mampu pembelajaran
dengan sering memberikan  Berikan
makan perawatan pada informasi
makanan anggota keluarga sesuai
pedas dan 1622 yang sakit 4340 tingkat
jajan perkemban
Perilaku patuh : gan pasien
sembaranga
Diet yang  Gunakan
disarankan bahasa
 Memilih yang umum
makanan dan digunakan
cairan sesuai  Ciptakan
diet yang lingkungan
ditentukan yag
(162202) kondusif
 Menghindari  Berikan
makanan dan informasi
minuman yang yang sesuai
tidak kebutuhan
diperbolehkan
dalam diet Keluarga
(162207) mampu
memberikan
Memodifikasi perawatan
1504 lingkungan 5430
pada anggota
keluarga untuk keluarga yang
menjamin sakit
kesehatan
keluarga Modifikasi
perilaku
Dukungan sosial  Dukung
 Orang orang untuk
yang dapat mengganti
membantu kebiasaan
sesuai yang tidak
kebutuhan diinginkan
(150407) dengan
 Koneksi kebiasaaan

23
Diagnosa Tujuan NOC NIC
Keperawata TUM Kode Hasil Kode Intervensi
n dukungan sosial yang
(150410) diinginkan
 Dukung
pasien
berpartisipa
si dalam
memonitor
dan
pencatatan
perilaku

Memodifikasi
lingkungan
keluarga
untuk
menjamin
kesehatan
keluarga

Dukungan
kelompok
 Manfaatkan
kelompok
pendukung
selama
masa
transisi

3.5. Implementasi dan Evaluasi

24
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Domain 12 15.00 29/09/2021 Subjektif
Kenyamanan Pendidikan kesehatan Klien mengatakan dapat
 Merumuskan tujuan memahami mengenai
Kelas 1 pendidikan kesehatan penjelasan yang
Kenyamanan  Mengidentifikasi sumber diberikan dan klien
daya
fisik mampu menjelaskan
 Mengajarkan strategi
kembali apa yang sudah
mengontrol nyeri dengan
Kode 000132 distraksi seperti menonton diajarkan
Nyeri akut tv atau mendengarkan Objektif
berhubungan music favorit, menggambar Ekspresi klien
dengan agen atau bermain dengan mengangguk
cidera kumiawi mainan kesukaannya menunjukan pemahaman
ditandai dengan  Mengajarkan kompres Skala nyeri pada anak:
panas/ dingin pada area
mengeluh nyeri P : An.B suka makan
nyeri
perut bagian makanan pedas dan
atas, dan tampak Partisipasi dalam keputusan sering jajan sembarangan
ekspresi nyeri perawatan kesehatan Q : Nyeri terasa seperti
 Memfasilitasi pengambilan terlilit
keputusan kolaboratif R : perut bagian atas
seperti melakukan S : 3 (0-10)
pemeriksaan ke pelayanan
T : Nyeri hilang timbul
kesehatan dengan
mendapatkan obat-obatan Analisa
yang sudah diresepkan oleh Klien mampu memahami
dokter materi pendidikan
 Menjadi penghubung kesehatan
antara pasien dan keluarga Planning
Lakukan evaluasi ulang
dipertemuan selanjutnya
2 Domain 1 16.00 29/09/2021 Subjektif
Promosi Fasilitasi pembelajaran Klien mengatakan dapat
Kesehatan  Memberikan informasi memahami tentang
sesuai tingkat ancaman kesehatan dan
perkembangan anak pada dampak gaya hidup saat
Kelas 2
usia sekolah ini
Manajemen Objektif
 Menggunakan bahasa yang
Kesehatan umum digunakan Ekspresi klien
 Menciptakan lingkungan mengangguk
Kode 00188 yag kondusif menunjukan pemahaman
Perilaku  Memberikan informasi Analisa

25
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
kesehatan yang sesuai kebutuhan Klien mampu memahami
cenderung tentang ancaman kesehatan materi yang disampaikan
beresiko dan dampak gaya hidup Planning
saat ini
berhubungan Lakukan evaluasi ulang
dengan dipertemuan selanjutnya
pemilihan gaya 17.00 29/09/2021 Subjektif
hidup tidak Modifikasi perilaku An.B mengatakan akan
sehat ditandai  Dukung untuk mengganti berusaha mengganti
dengan sering kebiasaan yang tidak kebiasaan makan
diinginkan dengan makanan pedas dan jajan
makan makanan
pedas dan jajan kebiasaaan yang diinginkan sembarangan dengan
 Dukung pasien makanan sehat
sembaranga Objektif
berpartisipasi dalam
memonitor dan pencatatan Ekspresi klien
perilaku menunjukan semangat
merubah perilaku
Analisa
Klien mampu
berkomitmen untuk
memodifikasi perilaku
Planning
Lakukan evaluasi ulang
dipertemuan selanjutnya
3 Domain 1 16.00 30/09/2021 Subjektif
Promosi Panduan sistem pelayanan Klien mengatakan
Kesehatan kesehatan memahami jenis
 Menjelaskan pada pasien pelayanan kesehatan, dan
dapat mengulang
Kelas 2 mengenai jenis layanan
informasi yang telah
Manajemen kesehatan disampaikan
Kesehatan Objektif
Ekspresi klien
Kode 00099 menunjukan pemahaman
Ketidakefektifan Analisa
pemeliharaan Klien mampu memahami
kesehatan terkait pelayanan
kesehatan
Planning
Hentikan intervensi
4 Domain 1 17.00 30/09/2000 Subjektif

26
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Promosi Dukungan kelompok Keluarga mengatakan
Kesehatan  Manfaatkan kelompok akan meminta kepada
pendukung selama masa teman An.B untuk
transisi modifikasi perilaku membantu mencegah
Kelas 2
An.B makan makanan
Manajemen pedas dan jajan
Kesehatan sembarangan
Objektif
Kode 00188 Ekspresi klien
Perilaku menunjukan keseriusan
kesehatan Analisa
cenderung Klien mampu memahami
beresiko memanfaatkan dukungan
berhubungan kelompok
dengan Planning
pemilihan gaya Hentikan intervensi
hidup tidak
sehat ditandai
dengan sering
makan makanan
pedas dan jajan
sembaranga

BAB IV
PENUTUP

27
4.1 Kesimpulan

Tahap perkembangan keluarga dibagi sesuai dengan kurun waktu tertentu,


seperti keluarga dengan anak pertama tentu berbeda dengan keluarga dengan anak
remaja. Menurut Rodgers (Friedman, 1998), tahapan perkembangan yang dialami
setiap keluarga selalu berbeda, secara umum seluruh keluarga mengikuti pola
yang sama dalam tahap perkembangan diperlukannya tugas atau fungsi keluarga
agar dapat melalui tahap tersebut dengan sukses. Tahap perkembangan keluarga
keempat dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun.
Asuhan keperawatan keluarga anak usia sekolah dilakukan supaya pada
tahap perkembangan ini keluarga dapat mencapai dengan baik Permasalah pada
tahap perkembangan dapat dibantu oleh perawat keluarga dengan melibatkan
keluarga sehingga keluarga dapat mengenali masalah yang dihadapi.

4.1 Saran
Tenaga kesehatan sebaiknya mempelajari tentang Asuhan Keperawatan
keluarga tahap perkembangan anak usia sekolah karena diperlukan pendekatan
yang baik agar pelayanan keperawatan dapat berjalan maksimal. Pelayanan ini
sangat penting untuk keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, sulistyo. (2012). Keperawatan keluarga konsep teori, proses dan


praktik keperawatan. Yogyakarta : Graha ilmu

Kholifah, Siti Nur and Wahyu Widagdo. (2016). Keperawatan Keluarga dan
Komunitas. Jakarta : Kemenkes RI
Harnilawati. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan:
Pustaka As Salam
Herdman, T . H., & Kamitsuru, S. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi &
Klasifikasi 2018-2020 Edisi 11. Jakarta: EGC.
Ikhsan, Rio. (2014). Keluarga dengan Anak Usia Sekolah Tahap ini dimulai
ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah
dasar dan berakhir pada usia 13.
Prasasti, Yulinar. (2019). Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap
Perkembangan Keluarga Anak Usia Sekolah. Surakarta: STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
Prawati, dan Haqi. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Di
Tambak Sari, Kota. Surabaya: Universitas Airlangga SURABAYA
Susanto, Ahmad. (2012). Perkembangan anak usia dini pengantar dalam
berbagai aspeknya. Jakarta: Kencana prenada media group.

29

Anda mungkin juga menyukai