i
5
KATA PENGANTARii | P a g e
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya makalah kelompok yang berjudul “ANALISIS TEORI
KEPERAWATAN HUMAN CARING JEAN WATSON DAN TRANSTITION
THEORY AFAF IBRAHIM MELEIS” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kelompok mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan dalam proses pembuatan makalah ini, antara lain :
1. Ibu Enie Novieastari, SKp.,MSN selaku coordinator dan dosen pengampu
mata ajar Sains Keperawatan.
2. Semua anggota kelompok IV
Kelompok menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran untuk menyempurnakan
makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan mampu
menjawab tujuan pembelajaran.
Kelompok IV
6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
Analisis Hubungan............................................................................................15
4.1. Kesimpulan................................................................................................19
4.2. Saran..........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................iv
5
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Filosofi Jean Watson
Margaret Jean Harman Watson dalam buku pertamanya tahun 1979, Nursing:
The Philosophy and Science of Caring menggambarkan pandangannya terkait konsep
keperawatan. Kemudian pada buku keduanya tahun 1985, Nursing:Human Science
and Human Care - A Theory of Nursing, Watson menampilkan pengembangan
pandangannya human caring pada teori transpersonal caring relationshipdan pada
buku ketiganya tahun 1999, Watson menyusun model yang digunakan sebagai
pendekatan dalam praktik keperawatan. Bahkan pada buku kelimanya pada tahun
2005; Caring Science as Sacred Science, Watson memaparkan perjalan personal
dalam pemahaman caring science, spiritual practice, the concept and practice of
care, and caring-healing work. Sepanjang perjalanannya sampai saat ini, Watson
terus mengembangkan pemikirannya tentang keperawatan, mulai dari pandangannya,
teori dan aplikasi keperawatan. Namun pada makalah ini, penyusun menspesifikkan
untuk menganalisis teori pada tingkat filosofi Watson: human caring.
6
Pengakuan sebuah dimensi spiritual kehidupan dan kekuatan diri dari proses
human care
Pengakuan kekuatan manusia tumbuh dan berubah
Nilai nonpaternalistik berhubingan dengan otonomi manusia dan kebebasan
memilih ditujukan untuk mempertahankan diri, martabat manusia, dan
humanistik pada tingkat individu dan global
Sebuah nilai tinggi ditempatkan pada subjektif-intersubjektif sebagai bukti, dalam
hubungan resiprokal antara perawat dan lainnya, melalui kesadaran, kesengajaan,
persepsi, pengalaman hidupberhubungan dengan caring, penyembuhan dan
kondisi sehat sakit dalan suatu caring moment dan pengalaman atau arti yang
melebihi momen dan pengalaman aktual
Penekanan didasarkan pada membantu orang lain melalui modalitas keperawatan
caring healing lanjut, dan memperoleh pengetahuan diri lebih, kontrol diri dan
bahkan penyembuhan diri, tanpa menghiraukan kondisi sehat sakit
Sebuah nilai tinggi ditempatkan pada hubungan antara perawat dan orang lain,
dengan semua bagian dipandang sebagai coparticipann dalam proses human care
Caring diakui sebagai bentuk komitmen tertinggi terhadap diri dan orang lain,
sosial dan lingkungan bahkan pada semesta
Jika human caring-healing tidak dipertahankan dalam bagian
nilai,pengetahuan,praktik dan tujuan global maka kebaikan sulit dipertahankan
Asumsi Watson yang berhubungan dengan human care dan human caring
Care dan lovebersifat paling universal, paling dahsyat, dan paling misteri dalam
kekuatan cosmik
Manusia membutuhkan care dan love seringkali terabaikan, atau kita tahu bahwa
seseorang membutuhkan orang lain namun seringkali kita tidak menunjukkan hal
tersebut satu dengan lainnya
Karena keperawatan merupakan caring profession, tanggung jawab untuk
mempertahankan ideal caring dan ideologi dalam pendidikan dan praktik yang
akan mempengaruhi bagaimana manusia berkembang dan berkembang menjadi
sebuah moral, caring.
Untuk memulai, kita harus membangkitkan kesadaran, moral ideal, kesengajaan,
akan merawat dan mencintai menjadi perilaku dan kesadaran diri.
Human care pada tingkat individu, kelompok, komunitas dan sosial sedikit atau
tidak didapatkan dari sistem teknologi perawaatan medis pada akhir abad 20
Caring didefinisikan sebagai etika dan moral ideal keperawatan yang bersifat
humanistik dan interpersonal. Caring merupakan konsep kompleks melibatkan
perkembangan sebuah rentang ilmu pengetahuan, keterampilan, keahlian dan
kecakapan teknis dan keterampilan interpersonal. Watson menyebutkan caring
6
sebagai esensi dari keperawatan “caring is the most central and unifying focus for
nursing practice” (Watson: 2005). Bahkan Watson memandang caring sebagai fokus
dan sentral dari keperawatan. Berikut asumsi Caring dari Watson:
Caring didasarkan pada sebuah otologi dan hubungan etika
Kesadaran caring, dalam hubungannya menjadi primer
Caring paling efektif didemonstrasikan dan dipraktikkan secara interpersonal dan
transpersonal
Caring terdiri dari kesadaran caritas dan nilai. Caring diarahkan dengan
komponen caratives
Sebuah hubungan caring dan lingkungan caring merawat “soul care”:
pertumbumbuhan spiritual pemberi dan penerima caring
Sebuah hubungan caring dan lingkungan caring mempertahankan martabat
manusia, keutuhan dan integritas
Caring mempromosikan pertumbuhan diri, pengetahuan diri, kontrol diri dan
proses penyembuhan diri
Caring menerima dan mempertahankan ruang aman bagi seseorang yang
membutuhkan keutuhannya dan menjadi utuh bukan hanya saat ini namun juga
yang akan datang, mengembangkan keutuhan, kompleksitas lebih baik dan
keterkaitan lebih dalam diri, jiea dan diri yang k]lebih tinggi
Setiap tindakan caring perlu dipertahankan dalam kesadaran caring yang
disengaja.
Caring, sebagai ontologi dan kesadaran, memerlukan kesadaran ontologi dan
keterampilan dan kompetensiontologi lanjut. Ini bisa diterjemahkan sebagai
ontologis profesional berdasarkan modalitas caring-healing
Watson memandang orangsecara holistik meliputi raga, jiwa dan pikiran
yang saling berhubungan, setiap bagian merefleksikan keseluruhan, namun
keseluruhan lebih luas dan berbeda dari ketiga bagian.Sehat dipandang sebagai
kesatuan dan keselarasan dari jiwa, raga dan pikiran.Keperawatan ditujukan untuk
membantu seseorang mencapai harmonisasi dari jiwa, raga dan pikiran. Dalam ten
carative factors, Watson menyebutkan lingkungan secara implisit, yaituperan perawat
dalam memberikan dukungan, perlindungan dan perbaikan lingkungan mental, fisik,
sosial dan spiritual. Dengan demikian, perawat menjadi bagian dari lingkungan untuk
membantu pasien mencapai kesehatan.
Perawat-pasien melibatkan hubungan interpersonal dengan menekankan
hubungan transpersonal caring. Caring menjadi fokus utama keperawatan dan ten
carative factors sebagai penuntun praktik yang bertujuan mencapai kesehatan.
BAB I
PENDAHULUAN
6
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam
aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan
yang kokoh, dengan demikian perawat harus mampu berfikir
logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi
fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan
pada setiap situasi klien, antara lain dengan menggunakan
model-model keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap
model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai
dengan kebutuhan.
Bentuk profesionalisme keperawatan salah satunya
ditunjukkan dalam pemberian asuhan keperawatan. Asuhan
keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional
dalam menyelesaikan masalah keperawatan yang ada,
dengan pendekatan proses keperawatan yang meliputi kelima
tahapan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Penerapan teori keperawatan yang diperkenalkan oleh
para ahli dibidang keperawatan perlu terus dikembangkan
penerapannya di lapangan atau pada praktik keperawatan.
Banyak teori yang telah diperkenalkan oleh para ahli
keperawatan. Salah satunya adalah model konsep
keperawatan yang dikembangkan oleh Afaf Ibrahim Meleis.
Teori yang diperkenalkannya adalah Teori Transisi. Model
konsep yang diperkenalkan oleh Meleis tersebut menekankan
bahwa seseorang akan mengalami masa transisi dalam
hidupnya. Peran perawat dalam hal ini membantu individu
tersebut dalam masa transisi agar mampu memenuhi
kebutuhan self-care pada saat kondisi sakit atau tidak mampu
memenuhi kebutuhannya.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Aplikasi Teori Keperawatan Afaf Ibrahim Meleis
dalam Asuhan Keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Teori Keperawatan Afaf Ibrahim Meleis yang
didapat pada berbagai literature pustaka.
b. Melakukan kajian dari Teori Keperawatan Afaf Ibrahim Meleis
yang didapat pada berbagai literature pustaka tersebut
c. Menganalisis permasalahan yang ada di klinik atau
pendidikan yang dapat dipecahkan dengan menggunakan
Teori Keperawatan Afaf Ibrahim Meleis
d. Membuat rancangan penerapan Teori Keperawatan Afaf
Ibrahim Meleis dalam Asuhan Keperawatan
5
BAB II
TEORI TRANSITION AFAF IBRAHIM MELEIS
A. Sejarah Teori
Afaf Ibrahim Meleis lahir di Alexandria, Yunani. Dia orang
pertama dari Yunani yang mendapat gelar BSN dari
Universitas Syracus dan perawat pertama di Yunani yang
mendapatkan gelar MPH dan PhD dari Universitas Egyptian.
Meleis menyelesaikan program keperawatan di Universitas
Alexandria, Yunani. Dari universitas California Los Angles dia
mendapat gelar MS dari keperawatan pada tahun 1964, MA
dari pendidikan sosial pada tahun 1966 dan PhD dipendidikan
kedokteran dan sosial fisiologi pada tahun 1968.
Karirnya kombinasi antara akademisi dan administrasi,
setelah selesai Doktor dia bekerja sebagai instruktur praktek
di Universitas California dan asisten Profesor dari tahun 1968 –
1971, setelah itu dia mengabdikan diri di Universitas California
San Fransisco selama 34 tahun dan disana pula dia
menemukan Toeri Transition. Pada tahun 2002 dia menjadi
Dekan di Universitas Pennsylvania.
Perkembangan Teori Transition berkembang pada
pertengahan tahun 1960-an ketika dia bekerja sebagai PhD
dan dia menjalani penelitian bersama teman – temannya. Dia
mempelajari Teori Transition berdasarkan fenomena
perbedaan antara seorang ibu yang kehamilannya direncakan
dengan yang tidak direncanakan. Meleis mengawali
pekerjaannya dengan menjelaskan perubahan sehat menjadi
sakit atau perubahan yang tidak efektif dalam hubungannya
ketidakcukupan memenuhi fungsi (role insufficiency). Dia
menjelaskan role insufficiency sebagai ketidakmampuan
dalam pengetahuan dan daya guna yang berkaitan dengan
perasaan dan berhubungan dengan perilaku sendiri atau
lingkungan. Konsep ini membuar Meleis membagi Perubahan
Kesehatan berdasarkan perilaku, perasaan, dan isyarat dan
simbol yang berhubungan dengan fungsi, identitas dan proses
non problematik.
5. Keperawatan Terapeutik
Konsep askep ada 3 ukuran yang dapat diaplikasikan
dalam perubahan intervensi teraupeutik. Pertama dapat
mengusulkan diagnosa untuk asuhan keperawatannya.
Diagnosa dapat berasal dari berbagai pemahaman yang
kompereherensif dari klien. Kedua, persiapan klien dalam
menghadapi perubahan dapat menjadi asuhan keperawatan.
Ketiga, pemberian saran atau kritik terhadap klien dapat
diajukan dalam asuhan keperawatan.
BAB 3
ANALISIS FILOSOFI HUMAN CARING JEAN WATSON
DAN TEORI TRANSISI AFAF IBRAHIM MELEIS
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Filosofi Jean Watson
Watson menyusun ten carative factors sebagai kerangka kerja praktek
keperawatan yang didasari oleh caring. Watson memandang
keperawatan bagai human science dan caring sebagai focus dari
keperawatan. Filosofi Watson: Human Caring yang dituangkan dalam
ten carative factors dan clinical caritass process masih bersifat umum
dan abstrak untuk diaplikasikan dalam praktek keperawatan.
4.1.2 Teori Transisi Afaf Ibrahim Meleis
Meleis menyusun Teori Transisi berdasarkan studi panjang tentang
berbagai macam kondisi transisi. Dia mengemukakan lima konsep
utama tentang Teori Transisi. Teori Transisi ini dapat diaplikasikan di
berbagai tipe transisi, dan praktek pada system pelayanan kesehatan.
6
DAFTAR PUSTAKA
Aligood, M. R. (2014). Nursing Theorists: and Their Work (8th Ed). Missouri:
Elsevier.