Disusun Oleh :
Rizkiyan Hadi
8216172007
1. Identitas Tesis
Tahun : 2014
2. Latar Belakang Masalah
Kreativitas dapat ditumbuh kembangkan melalui pembelajaran matematika. Melalui pembelajaran matematika diharapkan
tersedia lingkungan yang memungkinkan peserta didik mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal. Peranan itu
dimungkinkan oleh adanya guru yang kreatif, antara lain adalah guru yang secara kreatif mampu menggunakan berbagai pendekatan
dalam proses belajar-mengajar dan membimbing siswa. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa kreativitas siswa pada
umumnya rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional (UN) tahun 2013 pada mata pelajaran matematika. Dimana nilai
rata-rata nilai UN murni siswa hanya 5,78 sedangkan nilai rata-rata paling rendah untuk kelulusan adalah 5,5
(http://www.kemdikbud.go.id). Hal ini menunjukan bahwa siswa memiliki kreativitas yang masih rendah dalam menyelesaikan soal
ujian nasional tersebut. Ternyata masih banyak siswa Indonesia yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal.
Ulasan Penyaji
Dari latar belakang yang peneliti paparkan dalam tesisnya. peneliti belum ada memaparkan penelitian - penelitian terdahuhulu
yang membahas tentang peningkatan berpikir kreatif dan self effecacy. Namun peneliti hanya memaparkan data berupa hasil ujian
nasional. Kemudian dalam latar belakang juga tidak adanya keterurutan pembahasan.
3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas diidentifikasikan masalah yang dapat menyebabkan rendahnya kemampuan
2.Kurangnya peranan siswa dalam pembelajaran menyebabkan siswa tidak berminat terhadap pelajaran matematika
4.Tes kemampuan awal siswa kelas VII masih sangat kurang memuaskan dan jauh dari kriteria ketuntasan minimum
6.Siswa dengan self efficacy rendah mungkin menghindari pelajaran yang banyak tugasnya dan tidak menyelesaikan masalah
7. Perasaan negatif tentang self efficacy dapat menyebabkan siswa menghindari tantangaan yang diberikan
Ulasan Penyaji
Ya memang secara umum banyak siswa yang menghindari belajar matematika, dikarenakan kurangnya kepercayaan diri siswa
dan motivasi untuk belajar matematika. Selain itu masih rendahnya tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa mengakibatkan siswa
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas maka perlu adanya batasan masalah demi tercapai tujuan yang
1.Peningkatan kemampuan berfikir kreatif siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model PBL
3.Proses jawaban yang dibuat siswa dalam menyelesaikan masalah pada model PBL
4.Interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal matematis terhadap pengingkatan kemampuan berpikir kreatif dan self
Ulasan Penyaji :
Peneliti memberikan batasan masalah yang jelas sehingga dalam merumuskan masalah dan menentukan tujuan penelitian lebih
terarah.
5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai hal berikut ini.
1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang memperoleh pembelajaran matematika
2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan self efficacy antara siswa yang memperoleh pembelajaran matematika melalui model PBL
3. Untuk mendeskripsikan interaksi antara penerapan model PBL terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai hal berikut ini.
1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang memperoleh pembelajaran matematika
2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan self efficacy antara siswa yang memperoleh pembelajaran matematika melalui model PBL
3. Untuk mendeskripsikan interaksi antara penerapan model PBL terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.
Jenis Penelitian pada penelitian ini adalah Penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan menggunakan desain kelompok
kontrol pretes-postes. Tujuannya untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan self Efficacy siswa antara kelompok
siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open – ended dengan kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran biasa
dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan model PBL yang dilaksanakan.
Ulasan Penyaji :
Jenis Penelitian merupakan penelitian eksperimen semu . yang dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol
8. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis instrumen, yaitu jenis tes dan non tes yang digunakan untuk mengumpulkan data relevan.
Instrumen jenis tes adalah kemampuan berpikir kreatif matematika dan kemampuan self efficacy matematis siswa. Sedangkan
instrumen non tes adalah lembar observasi untuk model PBL dan pembelajaran biasa melalui aktivitas-aktivitas guru dan siswa yang
tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta untuk mengukur proses jawaban siswa dengan pendekatan open-ended
dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan self efficacy matematis siswa.
7. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Dengan pertimbangan inilah maka dipilih populasi pada penelitian ini adalah siswa SMP yang meliputi seluruh siswa SMP Negeri
b. Sampel
Terpilih dua kelas yaitu kelas VII(C) dan VII(D) dari 4 kelas paralel untuk SMPN 23 Terbuka Medan. Kemudian dilakukan undian
dari dua kelas tersebut untuk memilih kelompok model PBL, sehingga terpilih kelas VII(D) sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 31
orang siswa sedangkan kelas VII(C) sebagai kelas kontrol dengan jumlah 34 orang siswa. Kelas yang dipilih bukanlah kelas unggulan
karena dengan demikian tingkat pemahaman siswa akan berada pada tahapan menengah dan heterogen dengan pengertian tingkat
Analisis data yang digunakan adalah analisis kulitatif dan analisis kuantitatf. Analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis
hasil setiap butir jawaban siswa. Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengalisis kemampuan siswa dalam pemecahan masalah
1. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model PBL lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa. Rata-rata N-gain pada kelas eksperimen adalah sebesar 0,434243 sementara
2. Peningkatan Self Efficacy matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model PBL lebih baik
dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa. Hal ini sesuai dengan N-gain di kelas kontrol adalah 0,388
3. Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal matematika siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa
4. Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal matematika siswa terhadap Self Efficacy matematis siswa.
Ulasan Terkait Tesis
Dilihat dari judul “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Self Efficacy Matematis Siswa Dengan
Model PBL di SMP Negeri 23 Terbuka Medan”. Variabel bebas dan variabel terikat dari tesisi ini sudah jelas.
Sedangkankan tempat peneltian juga sudah jelas dipaparkan. Merujuk ke latar belakang pada bab pendahuluan tidak
adanya penelitian terdahulu serta data-data yang diperoleh masih di anggap kurang dalam menunjukkan permasalahan
yang dibicarakan serta tidak adanya keterurutan pembahasan. Kemudian pada bagian kesimpulan untuk poin 3 dan 4,
belum diberikan secara jelas penjelasannya di BAB IV mengenai tidak ada interaksi antara pembelajaran dengan
kemampuan awal matematika siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dan tidak terdapat interaksi antara
pembelajaran dengan kemampuan awal matematika siswa terhadap Self Efficacy matematis siswa.