Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HAKIKAT MATEMATIKA EKONOMI

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Matemaka Ekonomi
Dosen Pengampu: Dr. Ahmad Zaki, S.Si., M.Si. dan Asmaun Azis

KELOMPOK 5 :

AHMAD ZAKI RAHMAN (210101501031)

AINUN QADRIMA (210101501011)

LEDIAN PURNAMA (210101501005)

KELAS A1

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak
lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Semoga syafaatnya mengalir pada
kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul “HAKIKAT EKONOMI
MATEMATIKA” bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika
Ekonomi. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ahmad Zaki, S.Si.,
M.Si. dan Bapak Asmaun Azis selaku dosen mata kuliah Matematika Ekonomi
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 9 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1. Matematika Ekonomi dan Non-Matematika Ekonomi................................. 3
2.2. Matematika Ekonomi dan Ekonometrika ..................................................... 6
2.3. Contoh Penerapan ......................................................................................... 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12
3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 12
3.2. Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Ekonomi matematika bukanlah cabang ilmu ekonomi yang berbeda seperti
halnya keuangan publik atau perdagangan internasional. Sebaliknya, ini adalah
suatu pendekatan terhadap analisis ekonomi, di mana ekonomi memanfaatkan
simbol-simbol matematika dalam rumusan masalah dan juga memanfaatkan
teorema matematika yang diketahui untuk membantu dalam penalaran. Sejauh
pokok bahasan analisisnya, dapat berupa teori ekonomi mikro atau makro,
keuangan publik, ekonomi perkotaan, atau apa tidak.
Jika kita menggunakan istilah ekonomi matematis dalam arti yang seluas-
luasnya, kita mungkin akan berpikir demikian dapat dikatakan bahwa setiap
buku pelajaran ekonomi dasar saat ini memberikan contoh ekonomimatematika
sejauh metode geometris sering digunakan untuk memperoleh hasil teoretis.
Namun, yang lebih umum, ilmu ekonomi matematika digunakan untuk
menggambarkan kasus-kasus yang menggunakan teknik matematika di luar
geometri sederhana, seperti aljabar matriks, aljabar diferensial, dan aljabar
matriks. dan kalkulus integral, persamaan diferensial, persamaan selisih, dll.
Ini adalah tujuannya. Makalah ini akan membahas tentang hakikat matematika
ekonomi diantaranya perbedaan matematika ekonomi dnegan non-matematika
ekonomi dan perbedaan antara matematika ekonomi dengan ekonometrika.

1.2. Rumusan Masalah


Dari pernyataan dalam latar belakang di atas, maka akan timbul berbagai
pernyataan yang dapat dijadikan acuan untuk rumusan masalah diantaranya
sebagai berikut :
1) Apa itu matematika ekonomi dan non-matematika ekonomi?
2) Bagaimanakah perbedaan antara matematika ekonomi dan ekonometrika?

1
1.3. Tujuan
Berdasarkan paparan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah

1) Mengetahui tentang matematika ekonomi dan non-matematika ekonomi.


2) Mengetahui tentang matematika ekonomi dan ekonometrika serta
perbedaan keduanya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Matematika Ekonomi dan Non-Matematika Ekonomi


Matematika ekonomi merupakan salah satu terapan dari matematika
murni. Oleh sebab itu, matematika murni dipelajari sebagai dasar untuk
memahami matematika ekonomi. Namun, tidak semua topik dalam
matematika murni yang dipelajari untuk memahami matematika ekonomi dan
bisnis. Topik-topik matematika murni yang bersangkutan antara lain: fungsi,
program linier, matriks, deret, dan kalkulus (limit, turunan, integral).
Metematika terapan berbeda sekali dengan matematika murni
perbedaannyaadalah di dalam matematika murni simbol mewakili konsep
yang abstrak di mana sifat-sifat yang dimilikinya ditentukan dengan definisi
sedangkan dalam matematika terapan kebanyakan simbol yang digunakan
mewakili variabel yang dapat dilihat.
Perbedaan utama antara “ekonomi matematika” dan “Matematika Murni”
ada dua: Pertama, dalam ekonomi matematika, asumsi dan kesimpulan
dinyatakan dalam simbol matematika daripada kata-kata dan dalam
persamaan daripada kalimat. Kedua,sebagai pengganti logika sastra,
digunakan teorema matematika yang di dalamnya terdapat teorema
matematika kelimpahan untuk dimanfaatkandalam proses penalaran. Sejauh
simbol dan kata-kata benar-benar setara (menyaksikan fakta bahwa simbol-
simbol biasanya didefinisikan dalam kata-kata), tidakmenjadi masalah mana
yang dipilih dibandingkan yang lain.
Namun mungkin tidak dapat disangkal lagi bahwa simbol le nyaman
digunakan dalam penalaran deduktif, dan tentunya lebih kondusif untuk
keringkasan dan ketepatan pernyataan. Pilihan antara logika sastra dan logika
matematika, sekali lagi, tidak terlalu penting, namun matematika memiliki
keuntungan karena memaksa para analis untuk membuat asumsi-asumsi
mereka secara eksplisit pada setiap tahap penalaran. Hal ini karena teorema
matematika biasanya dinyatakan dalam bentuk “jika-maka”, sehingga untuk

3
memanfaatkan bagian “maka” (hasil) dari teorema tersebut digunakan,
pertama-tama mereka harus memastikan bahwa bagian “jika” (kondisi) sesuai
dengan yang tersu asumsi yang diadopsi.
Namun, jika kita mengakui poin-poin ini, kita mungkin masih bertanya
mengapa kita perlu melampaui metode geometrik. Jawabannya adalah
meskipun analisis geometri mempunyai keuntungan penting karena bersifat
visual, ia juga mempunyai keterbatasan dimensi yang serius. Dalam grafik
biasa pembahasan kurva indiferen, misalnya asumsi standarnya hanya dua
komoditas tersedia bagi konsumen. Penyederhanaan asumsi seperti itu tidak
diinginkan diadopsi tetapi terpaksa dilakukan karena tugas menggambar
grafik tiga dimensi sangat sulit, dan pembuata grafik empat dimensi (atau
lebih tinggi) sebenarnya sulit.suatu ketidakmungkinan secara fisik.
Untuk menangani kasus yang lebih umum yaitu 3, 4, atau n barang, kita
alih-alih menggunakan alat persamaan yang lebih fleksibel. Alasan ini saja
seharusnya memberikan motivasi yang cukup untuk mempelajari metode
matematika di luar geometri.
Singkatnya, kita melihat bahwa pendekatan matematika mempunyai
keuntungan sebagai berikut:
1) “Bahasa” yang digunakan lebih ringkas dan tepat;
2) Terdapat banyak teorema matematika yang dapat membantu kita
3) Dalam memaksa kita untuk menyatakan secara eksplisit semua asumsi
kita sebagai prasyarat untuk penggunaan teorema matematika, hal ini
menjauhkan kita dari jebakan asumsi implisit yang tidak disengaja
4) Memungkinkan kita untuk mengobatikasus n-variabel umum.
Terhadap kelebihan-kelebihan ini, kadang-kadang kita mendengar kritik
bahwa teori yang diturunkan secara matematis pasti tidak realistis. Namun
kritik ini tidak valid. Faktanya, julukan itu Kata “tidak realistis” bahkan tidak
dapat digunakan untuk mengkritik teori ekonomi secara umum, baik atau
tidak pendekatannya adalah matematis. Teori pada dasarnya merupakan
abstraksi dari kenyataan dunia. Ini adalah alat untuk memilih faktor dan
hubungan yang paling penting saja kita dapat mempelajari inti masalah yang
ada, bebas dari banyak komplikasi yang ditimbulkannya ada di dunia nyata.

4
Jadi pernyataan “teori kurang realisme” hanyalah sebuah kebenaran belaka
tidak dapat diterima sebagai kritik yang valid terhadap teori. Dengan cara
yang sama, itu tidak ada artinya untuk memilih salah satu pendekatan terhadap
teori sebagai “tidak realistis.” Misalnya teori perusahaan dalam persaingan
murni tidak realistis, seperti halnya teori perusahaan dalam persaingan tidak
sempurna, tetapi apakah teori-teori ini diturunkan secara matematis atau tidak,
itu tidak relevan dan tidak penting.
Dengan demikian, variabel-variabel juga diberlakukan dalam matematika
ekonomi dan bisnis. Variabel-variabel yang digunakan dalam matematika
murni adalah x, y, atau z. Dalam matematika ekonomi dan bisnis, variabel-
variabel yang digunakan melambangkan suatu istilah ekonomi. Sebagai
contoh simbol yang digunakan P (price) = harga, C (cost) = biaya, Q
(quantity) = jumlah yang diminta/ditawarkan, R (revenue) = penerimaan, I
(investment) = investasi, dan simbol i (interest) = tingkat suku bunga.
Matematika ekonomi pada dasarnya adalah suatu analisa ekonomi yang
menggunakan simbol dan memanfaatkan teori matematika dalam perumusan
dan pemecahan masalah. Matematika ekonomi dapat diterapkan pada
berbagai ilmu seperti mikro, makro, metode kuantitatif, keuangan, sertailmu-
ilmu lain yang membutuhkan alat analisis dalam penyelesaiannya. Penerapan
matematika ekonomi dan bisnis akan memberikan manfaat besar dalam
penyelesaian masalah ekonomi baik untuk ruang mikro dan makro.
Matematika ekonomi akan membantu menunjang pertumbuhan
perekonomian suatu negara melalui pemecahan masalah ekonomi dan bisnis
melalui model matematika, terutama penerapan atau penggunaan fungsi
linear.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa matematika murni adalah
disiplin ilmu yang digunakan pada seluruh elemen matematika. Sementara
matematika ekonomi adalah ilmu matematika terapan yang hanyaditerapkan
pada dunia ekonomi.

5
2.2. Matematika Ekonomi dan Ekonometrika
Secara harfiah kata ekonometrika (econometrics) berarti ”pengukuran
ekonomi” (economic measurement). Namun, meskipun pengukuran
merupakan bagian penting dari ekonometrika, ruang lingkup dari
ekonometrika lebih luas (Gujarati, 2003). Lebih lanjut, Gujarati (2003)
mengatakan bahwa ekonometrika merupakan kombinasi dari teori ekonomi,
matematika ekonomi, statistika ekonomi, dan statistika matematika. Teori
ekonomi membuat pernyataan atau hipotesis yang biasanya kualitatif. Sebagai
contoh, teori mikroekonomi menyatakan bahwa, hal-hal lain tetaplah sama,
reduksi harga suatu komoditas diharapkan meningkatkan kuantitas
permintaan untuk komoditas tersebut.
Dengan demikian teori ekonomi mempostulatkan hubungan negatif atau
terbalik antara harga dan jumlah permintaan dari suatu komoditas. Tetapi,
teori itu sendiri tidaklah memberikan ukuran numerik tentang hubungan
keduanya; artinya, teori ini tidaklah memberitahu berapa banyak kuantitas
akan naik atau turun sebagai akibat dari perubahan harga komoditas. Itu
merupakan tugas seorang ekonometrikawan untuk mengestimasi atau
memberikan nilai angka numerik.
Ekonometrika merupakan perpaduan dari teori ekonomi, matematika dan
statistika, yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan ekonomi yang
bersifat kuantitatif, secara empiris. Ekonometrika adalah ilmu ekonomi dan
matematika ekonomi yang membahas fenomena ekonomi yang bersifat
kualitatif dalam bentuk angka. Analisis ekenometrika menggabungkan antara
teori ekonomi, matematika, dan statistika pada satu sistem analisis yang
lengkap. Ekonometrika umumnya menganalisis fenomena ekonomi dengan
statistika inferensi sehingga pengujian empiris dapat dilakukan terhadap teori
ekonomi yang telah dianalisis.
Kajian ekonometrika secara umum terbagi menjadi empat. Pertama, kajian
mengenai hubungan antara variabel-variabel ekonomi. Kedua, penggunaan
data empiris untuk menguji teori ekonomi. Ketiga, pengujian hipotesis
melalui perilaku ekonomi. Keempat, perkiraan perilaku ekonomi dari variabel

6
ekonomi. Teorema-teorema yang bersifat apriori pada ilmu ekonomi
dinyatakan terlebih dahulu dalam bentuk matematis sehingga dapatdilakukan
pengujian terhadap teorema-teorema itu. Bentuk matematik teorema ekonomi
ini disebut model. Pembuatan model ekonometri merupakan salah satu
sumbangan ekonometrika di samping pembuatan prediksi (peramalan atau
forecasting) dan pembuatan berbagai keputusan alternatif yang bersifat
kuantitatif sehingga dapat mempermudah para pengambil keputusan untuk
menentukan pilihan.
Salah satu bagian paling penting dari ekonometri adalah analisis regresi.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kaitan antarasatu variabel dengan
variabel yang lain. Berdasarkan data yang digunakan, ekonometri dibagi
menjadi tiga analisis, yaitu analisis runtun waktu (time series), antar- wilayah
(cross section), dan analisis data panel. Analisis runtun waktu menjelaskan
mengenai perilaku suatu variabel sepanjang beberapa waktu berturut-turut,
berbeda dengan analisis antar-wilayah yang menjelaskan antara beberapa
daerah dalam satu waktu tertentu (snapshot). Sementara itu analisis data panel
menggabungkan antara data runtun waktu dengan data antar-wilayah.
Teori ekonomi berfungsi untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang
terlibat dalam suatu gejala ekonomi dan atau teori ekonomi yang akan
dianalisis, beserta banyaknya hubungan antarvariabel. Matematika berfungsi
untuk merumuskan hubungan antarvariabel tersebut dalam bentuk persamaan
matematis, agar dapat diuji keberlakuannya secara empiris. Sedangkan
statistika berfungsi untuk menentukan nilai koefisien daripada variabel-
variabel ekonomi beserta tingkat keeratan hubungan dan pengaruh
antarvariabelnya.
Sebagai perpaduan dari teori ekonomi, matematika dan statistika,
ekonometrika dapat diartikan sebagai bidang studi yang mempelajari gejala
ekonomi dan atau teori ekonomi yang bersifat kuantitatif, secara empiris,
berdasarkan rumusan matematis dan analisis statistika. Sehingga sangat
berguna dalam merumuskan model, menganalisis data empiris untuk menguji
keberlakuan suatu teori ekonomi dan atau memecahkan persoalan yang

terdapat dalam suatu gejala ekonomi, serta untuk menarik kesimpulan yang sangat
bermanfaat dalam penentuan kebijakan, dan meramalkan gerak perubahan nilai variabel.

7
2.3. Contoh Penerapan
a. Model Input-Output Leontif
Secara singkat,analisis input-output bukan merupakan bentuk analisis ekuilibrum
umum. Meskipun saling ketergantungan dari berbagai industri ditekankan, tingkat
output yang benar yang dipertimbangkan adalah tingkat yang memenuhi hubungan
input-outputsecara teknis ketimbang syarat ekuilibrum pasar. Meskipun demikian,
permasalahan yang dihadapi analisis input-output juga berarti penyelesaian atas
suatu sistem persamaan simultan,dan kembali aljabar matriks dapat dipergunakan.

Contoh:

Misalkan perekonomian terdiri atas 3 industri: pertanian, pertambangan, dan


manufaktur.

• Untuk memproduksi satu unit output pertanian dibutuhkan Rp0,3 outputnya


sendiri,Rp0,2 output pertambangan, dan Rp0,4 output manufaktur.

• Untuk memproduksi satu unit output pertambangan dibutuhkan Rp0,2


outputnyasendiri, Rp0,5 output pertanian, dan Rp0,2 output manufaktur.
• Untuk memproduksi satu unit output manufaktur dibutuhkan Rp0,3 outputnya
sendiri,Rp0,3 output pertanian, dan Rp0,3 output pertambangan.
• Permintaan akhir konsumen untuk pertanian adalah Rp20.000, Rp10.000
untukpertambangan, dan Rp40.000 untuk manufaktur.

Hitunglah kuantitas keseimbangan output untuk ketiga sektor industri!

Penyelesaian:

Dalam bentuk matriks diperoleh:

0,3 0,5 0,3 20.000


𝐴 = [0,2 0,2 0,3] , 𝑑 = [30.000]
0,4 0,2 0,3 40.000

𝑋 = (𝐼 − 𝐴)−1𝑑

8
Jadi, industri pertanian sebaiknya memproduksi output sebesar
Rp265.117, pertambangan Rp175.892 dan manufaktur sebesar Rp258.927.

b. Biaya

Dalam pembahasan ekonomi, teknik-teknik matematika/kalkulus dipergunakan


pula dalam analisis biaya. Adapun yang dimaksud dengan biaya adalah pengorbanan
atau pengeluaran yang tidak dapat dihindarkan untuk menghasilkan/memproduksi
suatu barang atau memasarkannya.

Jika 𝑥 merupakan jumlah barang yang dihasilkan atau dipasarkan, dan 𝑄 merupakan
biaya total, maka pola hubungan fungsional antara variabel biaya total dan jumlah
barang adalah: 𝑄 = 𝑓 (𝑥) . Jadi dalam hal ini besar kecilnya biaya total ditentukan
oleh besar kecilnya jumlah barang yang dihasilkan. Sehingga dengan diketahuinya
biaya total untuk menghasilkan sejumlah barang tertentu (𝑥) , maka dapat
diperhitungkan besarnya biaya rata-rata. Biaya rata-rata dapat diperoleh dari hasil
bagi biaya total dengan jumlah barang yang dihasilkan. Bila 𝑞 adalah biaya rata-
rata, maka:

Di samping biaya rata-rata, maka dengan mengetahui biaya total pada


berbagai tingkat produksi dapat pula diketahui besarnya biaya marginal. Yang
dimaksud biaya marginal adalah besarnya pertambahan biaya total yang dibutuhkan
akibat pertambahan hasil produksi satu unit pada suatu tingkat produksi tertentu.

Jadi besarnya biaya marginal dapat


9 diperoleh dari hasil bagi pertambahan biaya total
dengan pertambahan jumlah barang yang diproduksi. Bila 𝑄′ adalah biaya marginal,
dan 𝑑𝑄 merupakan pertambahan biaya total serta 𝑑𝑥 merupakan pertambahan
jumlah barang yang diproduksi, maka:

Jadi biaya marginal merupakan derivative dari fungsi biaya total.

Contoh :

Bila diketahui fungsi biaya total suatu barang adalah 𝑄 = 2𝑥 + 3 dimana 𝑄


merupakan variabel biaya total, dan 𝑥 merupakan variabel kuantitas. Carilah fungsi
biaya rata-rata dan biaya marginalnya.
Penyelsaian :
Fungsi biaya rata-rata (𝑞):

Biaya marginal (𝑄’)


𝑄 = 2𝑥 + 3
𝑄′ = 2
c. Hasil Penjualan
Untuk memperhatikan keuntungan (laba) yang diperoleh suatu
perusahaan, kita perlu menghitung besarnya hasil penerimaan penjualandari
produk yang diproduksi. Dalam hal ini kita perlu melihat hasil penerimaan
penjualan total, hasil penerimaan penjualan rata-rata dan hasil penjualan
marginal.
Adapun yang dimaksud hasil penerimaan penjualan total
adalah:besarnya hasil penerimaan total yang diterima oleh
perusahaan/produsendari penjualan sejumlah produk yang diproduksinya.
Besarnya hasil penerimaan total ini merupakan hasil perkalian antara kuantitas
produk dengan harga yang terjadi karena adanya permintaan (demand). Bila 𝑥
merupakan jumlah/kuantitas dari produk dan 𝑝 merupakan harga permintaan
(demand) sedangkan 𝑅 merupakan hasil penerimaan dari penjualan produk
dalam jumlah tersebut, maka bentuk fungsi hasil penerimaan total adalah:
𝑅 = 𝑥. 𝑝
Adapun fungsi penerimaan
10 rata-rata diperoleh dri penerimaan total
dibagi jumlah/kuantitas yang dijual.

Di samping hasil penerimaan rata-rata perlu pula diketahui hasil


penerimaan marginal (marginal revenue). Yang dimaksud dengan hasil
penerimaan marginal adalah besarnya pertambahan hasil penerimaan yang
diperoleh akibat pertambahan penjualan suatu barang/jasa satu unit pada suatu
tingkat jumlah/kuantitas tertentu.
Besarnya hasil penerimaan marginal kemungkinan berbeda-beda pada
berbagai tingkat kuantitas, tergantung bentuk fungsi atau Curve hasil
penerimaan total, dengan pertambahan jumlah/kuantitas yang dijual, maka:

Contoh :

1
Bila fungsi permintaan suatu barang adalah 𝑝 = 8 − 𝑥, dimana 𝑝
adalah harga permintaan dari barang tersebut dan 𝑥 adalah jumlah/kuantitas
barang itu. Penyeleseaian :
Dari fungsi permintaan ini dapat diperoleh fungsi total penerimaan
penjualan yaitu 𝑅 = 𝑥. 𝑝

Penerimaan rata-rata :

1
Penerimaan marginal :
1

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Matematika murni adalah disiplin ilmu yang digunakan pada seluruh


elemen matematika. Sementara matematika ekonomi adalah ilmu matematika
terapan yang hanyaditerapkan pada dunia ekonomi.

Ekonometrika dapat diartikan sebagai bidang studi yang mempelajari


gejala ekonomi dan atau teori ekonomi yang bersifat kuantitatif, secara
empiris, berdasarkan rumusan matematis dan analisis statistika. Sehingga
sangat berguna dalam merumuskan model, menganalisis data empiris untuk
menguji keberlakuan suatu teori ekonomi dan atau memecahkan persoalan
yang terdapat dalam suatu gejala ekonomi, serta untuk menarik kesimpulan
yang sangat bermanfaat dalam penentuan kebijakan, dan meramalkan gerak
perubahan nilai variabel.

3.2. Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi


pembaca. Dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih
baik lagi untuk kedepannya.

Apabila ada kesalahan mohon dapat mema’afkan dan memakluminya,


Karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah, khilaf, dan lupa.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz, M. (2007). BUKU AJAR EKONOMETRIKA TERORI DAN


ANALISIS MATEMATIS. Malang: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MALANG.
Agustan S, R. R. (2022). BUKU AJAR MATEMATIKA EKONOMI. Makassar: Cv.
Confident.
Alpha C. Chiang, K. W. (1927). FUNDAMENTAL METHODS OF
MATHEMATICAL ECONOMICS FAOURTH EDITION . New York: Gary
Burke.

13

Anda mungkin juga menyukai