BEHAVIOURAL ASPECTS
OF THE FINANCIAL DECISION-MAKING
(Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Akuntansi Keperilakuan - SAP 2)
- Kajian Empiris
1. Nadanyiova, 2016
2. Kercheval, 2012; Olah et. al., 2018
3. Xu, 2014.
4. Richards, 2014.
5. Teichmann, 2015.
6. Stambaugh, et al., 2012.
7. Famma, 1998.
8. Koszegu dan Rabin, 20016; Smith, 1976.
9. Marakova dan Medvedova, 2016.
1
10. Rakovska and Svoboda, 2016.
11. Houdek dan Koblovsky, 2014.
12. Michalopoulos et al., 2004.
13. Munoz et al., 2013.
14. Muzzioli dan De Beats, 2017.
15. Barbera et al., 2008.
16. Schjaer-Jacobsen, 2004.
17. Pazzi dan Tohmé, 2004.
18. Kemaloglu et al., 2018.
19. Bolos et al., 2015.
20. Maciel et al., 2017.
21. Zgurovsky dan Zaychenko, 2016; Vella dan Ng, 2014.
2
Teknik Analisis Untuk memberikan perhitungan dan analisis, peneliti menggunakan
perangkat lunak ware fuzzyTECH 5.54 untuk Bisnis dan Keuangan.
Berikut adalah langkah-langkah teknik analisisnya:
1. Mencari tahu apakah sistem fuzzy adalah pilihan yang tepat untuk
masalahnya. Jika pengetahuan tentang sistem perilaku dijelaskan dalam
bentuk perkiraan atau oleh aturan heuristik, maka logika fuzzy sesuai.
2. Identifikasi input, output dan jangkauannya. Rentang pengukuran
biasanya sesuai dengan rentang variabel input dan rentang kontrol
langkah-langkah menyediakan berbagai variabel keluaran.
3. Definisi fungsi keanggotaan untuk setiap variabel input dan
output. Jumlah yang dibutuhkan fungsi keanggotaan dipertimbangkan
dan tergantung pada perilaku sistem. Toleransi risiko ditentukan pada
skala dari 0 hingga 100 dalam sen.
4. Pembuatan basis aturan (RB), bagaimanapun, harus ditentukan berapa
banyak aturan yang diperlukan. Jumlah aturan ditentukan oleh
perkalian atribut dari masing-masing variabel input. Jadi, dalam kasus
dua variabel input keduanya memiliki tiga atribut, yaitu jumlah aturan
adalah 3.3 = 32 = 9.
5. Verifikasi, jika aturan input menghasilkan output dalam rentang yang
diterima dan jika output ini sesuai dan benar menurut aturan set input.
Temuan 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa logika fuzzy berlaku ketika
dan/atau Hasil memecahkan masalah manajemen keuangan dan dalam pengambilan
Penelitian keputusan keuangan.
2. Dalam beberapa kasus seperti dalam kasus perilaku pembiayaan,
penggunaan logika fuzy jauh lebih cocok daripada menggunakan
metode lain (Peters, Aguiar dan Penjualan).
Kesimpulan Penelitian ini memperluas penerapan logika fuzzy di bidang pengambilan
keputusan keuangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun
faktanya logika fuzzy saat ini digunakan terutama dalam arah teknis, dalam
manajemen keuangan tetap perlu mempertimbangkan pengaruh manusia
dan adanya variable linguistik.
3
Keterbatasan - Kontribusi empiris dari penelitian ini tercermin dalam pengenalan dan
dan Penelitian memperdalam pengetahuan tentang penggunaan logika fuzzy dalam
Selanjutnya pengambilan keputusan finansial.
- Keterbatasan penelitian ini yaitu, keuangan keperilakuan bukan
merupakan satu-satunya faktor keuangan yang dapat menggunakan
logika fuzzy.
- Selain itu penelitian ini hanya berdasarkan 2 variabel input (pendapatan
tahunan dan total aset) dan penentu linguistik lainnya tidak
dipertimbangkan.
- Untuk penelitian selanjutnya dapat lebih banyak memasukkan variabel
kualitatif (linguistik) ke dalam proses logika fuzzy, yang dapat
meningkatkan perspeksi perilaku yang berfokus pada aspek risiko
dalam pengambilan keputusan.