Anda di halaman 1dari 18

KONSEP PENANGANAN

KUMUH
Tantangan Penanganan Kumuh

1 Komitmen politik jangka panjang terhadap penanganan kumuh

Reformasi kebijakan terhadap lahan dan pembangunan perumahan


2 yang pro-poor

3 Integrasi housing markets, housing production, dan land supply

4 Penguatan Kemitraan dengan berbagai stakeholders

Penguatan kapasitas stakeholders dalam perencanaan,


5
implementasi dan manajemen

6 Penguatan mekanisme koordinasi, perencanaan, dan manajemen.

Penyediaan dan pembiayaan layanan dasar secara bertahap namun


7 berkelanjutan

8 Penguatan mekanisme tabungan perumahan dan tabungan


komunitas untuk perumahan
Prinsip Dasar Penanganan Permukiman Kumuh
Pemerintah Daerah sebagai Nakhoda
Pemda bertanggung jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan
program penanganan permukiman kumuh
Pemerintah Pusat berperan sebagai pendamping Daerah dan
menciptakan
Partisipasi kondisi yang kondusif Terintegrasi dengan Sistem Kota
Masyarakat
Pelibatan masyarakat melalui Keterpaduan rencana
proses partisipatif mulai dari penanganan kumuh dengan
perencanaan, pelaksanaan, hingga rencana pembangunan kota
proses pengawasan Keterpaduan prasarana kota
dan kawasan permukiman
Kolaborasi dan Komprehensif Menjamin Keamanan Bermukim
Menyelesaikan berbagai persoalan Perumahan merupakan hak dasar
kumuh dari berbagai sektor, baik manusia, dan penduduk yang
fisik maupun non-fisik melalui tinggal dan menghuni rumah, baik
kolaborasi antar para pemangku legal maupun ilegal, memperoleh
kepentingan dalam perencanaan perlindungan dari penggusuran
yang terpadu. (Tidak bisa yang sewenang-wenang
diselesaikan sendirian oleh
satu pihak)
FOKUS PADA KESEHATAN PUBLIK BERHIMPITAN TAPI SEHAT,
(LAHIR DAN BATIN) AMAN DAN NYAMAN
Memberdayakan partisipasi multi-
stakeholder dalam penyediaan rumah
layak dan terjangkau bagi masyarakat
1
berpenghasilan rendah

Mengatasi kondisi eksisting seperti


penanganan permukiman kumuh eksisting
dan penguatan perencanaan yang dapat 2
LESSON merespon kebutuhan pembangunan
LEARNED
3
Mencegah permukiman kumuh dengan
Kunci memperkuat integrasi pembangunan
spasial dan sosial-ekonomi
Keberhasilan
Penanganan
Kumuh Mengidentifikasi dan menangani persoalan
(UN-HABITAT) lahan yang menjadi penghambat dalam
penyediaan rumah layak dan terjangkau 4
bagi masyarakat di perkotaan

Menguatkan institusi terkait penanganan


permukiman kumuh untuk menjamin
keberlanjutan penanganan 5
Konsep Penanganan Permukiman Kumuh
(UU No. 1/2011)
PENCEGAHAN
Pengawasan dan Pengendalian
Kesesuaian terhadap perizinan, standar teknis dan pemerikasaan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
POLA
PENANGANAN Pemberdayaan Masyarakat
KUMUH Pelaksanaan melalui pendampingan dan pelayanan informasi

PENINGKATAN
KUALITAS
Pemugaran
Perbaikan, pembangunan kembali menjadi permukiman layak huni

Peremajaan
Mewujudkan permukiman yang lebih baik guna melindungi
keselamatan dan keamanan masyarakat sekitar dengan terlebih
dahulu menyediakan tempat tinggal bagi masyarakat

Pemukiman kembali
Pemindahan masyarakat dari lokasi yang tidak mungkin dibangun
kembali/ tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan/ atau rawan
bencana serta menimbulkan bahaya bagi barang ataupun manusia
(co: penyediaan Rusunawa)
Pola Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

Pemugaran
Kegiatan
Kegiatan perbaikan
perbaikan bangunan
bangunan
untuk gedung,
gedung, prasarana, sarana, dan/atau
prasarana, sarana, dan/atau
untuk perbaikan
perbaikan dan/atau
dan/atau
pembangunan utilitas
utilitas umum
umum yang
yang dilakukan
dilakukan tanpa
tanpa
pembangunan kembali
kembali perumahan
perumahan dandan
permukiman menjadi perumahan dan perombakan mendasar dan bersifat
perombakan mendasar dan bersifat
permukiman menjadi perumahan dan
permukiman parsial
parsial
permukiman yang
yang layak
layak huni
huni
PENANGANAN

Peremajaan
POLA-POLA

untuk melalui
melalui pembongkaran
pembongkaran dandan penataan
penataan
untuk mewujudkan
mewujudkan kondisi
kondisi bangunan
bangunan
gedung, secara menyeluruh terhadap
secara menyeluruh terhadap
gedung, perumahan, permukiman dan
perumahan, permukiman dan
lingkungan bangunan
bangunan gedung,
gedung, prasarana,
prasarana, sarana,
sarana,
lingkungan hunian
hunian yang
yang lebih
lebih baik
baik guna
guna
melindungi dan/atau utilitas umum
dan/atau utilitas umum
melindungi keselamatan
keselamatan dan
dan keamanan
keamanan
penghuni
penghuni dan masyarakat sekitar
dan masyarakat sekitar

Pemukiman Kembali
untuk
untuk mewujudkan
mewujudkan kondisi
kondisi bangunan
bangunan dilakukan
dilakukan dengan
dengan memindahkan
memindahkan
gedung, perumahan, dan permukiman
gedung, perumahan, dan permukiman masyarakat
masyarakat terdampak
terdampak ke ke lokasi
lokasi
yang
yang lebih
lebih baik
baik guna
guna melindungi
melindungi dengan
dengan klasifikasi
klasifikasi status
status lahan
lahan legal
legal
keselamatan
keselamatan dandan keamanan
keamanan penghuni
penghuni
dan masyarakat
dan masyarakat
Pencegahan (Pasal 95)

Dilakukan untuk mencegah terjadinya:


ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang
tinggi;
ketidaklengkapan prasarana, sarana, dan utilitas
umum;
penurunan kualitas rumah, perumahan, dan
permukiman, serta prasarana, sarana dan utilitas
umum; dan
pembangunan rumah, perumahan, dan permukiman
yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah
Pelaksanaan Pencegahan

ngawasan dan Pengendalian


Dilakukan atas kesesuaian terhadap:
Perizinan;
Standar Teknis; dan
Kelaikan fungsi melalui pemeriksaan secara
berkala sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
mberdayaan Masyarakat
Dilakukan melalui:
Pendampingan; dan
Pelayanan informasi.
Peningkatan Kualitas (Pasal 96-104)

Lingkup Peningkatan Kualitas:


Penetapan Lokasi (Pasal 98);
dilakukan melalui pendataan oleh pemda
dengan melibatkan peran masyarakat.
Pola-pola penanganan (Pasal 97);
Terdiri dari Pemugaran, Peremajaan, dan
Pemukiman Kembali
Pengelolaan (Pasal 103)
Dilakukan untuk mempertahankan dan
menjaga kualitas perumahan dan
permukiman secara berkelanjutan.
Tugas Pemerintah Dalam Peningkatan Kualitas

Pemerintah Pusat:
memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman
kumuh

Pemerintah Provinsi:
memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh
tingkat provinsi
Memfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan
kawasan permukiman pada tingkat provinsi

Pemerintah Kabupaten/Kota:
memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh
tingkat kabupaten/kota;
memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh
pada tingkat kabupaten/kota
Memfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
Wewenang Pemerintah Dalam Peningakatan Kualitas

Pemerintah Pusat:
Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan kawasan
permukiman.

Pemerintah Provinsi:
Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi pada tingkat provinsi di bidang perumahan dan
kawasan permukiman.

Pemerintah Kabupaten/Kota:
memenetapkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan kumuh dan
permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota; dan
mfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh
pada tingkat kabupaten/kota

11
Permukiman Kembali

bagian dari
kota
Lokasi
Permukim
an
Baru
kawasan
terkena
dampak

Ilustrasi Skema Pemukiman Kembali


umber: Pedoman NUSSP, 2008
Permukiman Kembali - Stakeholder

Interpretasi UU Nomor 1 Tahun


2011
Pasal 102

MASYARAKAT
PEMERINTAH DAN
Pemerintah dan
DAERAH PEMANGKU Pemerintah Daerah harus
KEPENTINGAN memfasilitasi masyarakat
LAINNYA yang terkena dampak
pemukiman kembali, untuk
tetap mendapatkan tempat
tinggal.
Lokasi yang akan ditentukan sebaai
PEMERINTA tempat pemukiman kembali
ditetapkan pemerintah daerah
H PUSAT dengan melibatkan peran
masyarakat.
Ketentuan Dalam Pemukiman Kembali
Sumber: Masukan Teknis Permukiman Kembali, 2013

Sosialisasi
1. Proses sosialisasi secara terbuka.
Kejelasan informasi

Pelibatan Masyarakat
2. Menumbuhkan sense of belonging
Meminimalkan resiko konflik sosial
Pembentukan kelompok diskusi/kelompok kerja dalam proses
pelaksanaan

3.Koordinasi
Pembagian peran dan tanggung jawab masing-masing pemangku
kepentingan,
Lanjutan - 1

4.Pemilihan Lahan
Kriteria pemilihan lahan lokasi pembangunan permukiman baru :
Lokasi lahan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan
legalitas yang jelas
Kondisi fisik lahan dapat direkayasa untuk kebutuhan fungsi
permukiman (memungkinkan dilakukannya land clearing/cut and fill)
Luasan lahan sesuai dengan kebutuhan pembangunan, serta
memenuhi proporsi standar peruntukan kawasan permukiman, yaitu
70% untuk bangunan rumah dan 30% untuk prasarana dan
sarananya.
Dekat dengan sumber mata pencaharian terdahulu, misal
masyarakat nelayan yang akan dimukim kembali harus berlokasi
kembali pada lokasi dekat dengan laut

Kriteria kepemilikan lahan lokasi pembangunan permukiman baru :


Tanah milik Pemerintah/Pemerintah Daerah;
Tanah kas desa ;
Tanah milik masyarakat (pribadi / kelompok masyarakat / swasta).
Tanah milik kesultanan (contoh : Yogyakarta); dan
Tanah adat yang telah disepakati penggunaannya.
Lanjutan - 2

5. Penilaian
Penilaian minimum dalam kaitannya dengan kegiatan pemukiman kembali,
antara lain:
Rencana kerja pelaksanaan kegiatan
Lokasi serta batas lahan
Harga lahan serta mekanisme ganti rugi
Skema pembiayaan
Profil penduduk
Tahapan pemindahan penduduk
Penyediaan hunian baru beserta kebutuhan prasarana dan sarananya

6.Monitoring dan supervisi


7.Akuntabilitas
Pertanggung jawaban terhadap komitmen yang telah diambil baik oleh
masyarakat maupun pemerintah serta swasta
Paradigma Penanganan
Permukiman Kumuh Berbasis
Masyarakat

Perubahan perilaku masyarakat

Membangun ownership

Meningkatkan networking
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai