Anda di halaman 1dari 46

Sosialisasi

Petunjuk Teknis
Penyusunan Program
Kerja TPAKD
Direktorat Pengembangan Inklusi Keuangan OJK
26 Agustus 2022
Pembahasan
LATAR BELAKANG Pentingnya Penyusunan Program Kerja TPKAD, Permasalahan dalam Penyusunan Program Kerja TPAKD

PENYUSUNAN
Penentuan Program Kerja, Penentuan Timeline dan Target, Penyusunan Laporan
PROGRAM KERJA

EKOSISTEM
Definisi Ekosistem, Bentuk Ekosistem Berdasarkan Sasaran Prioritas
PROGRAM KERJA

PROGRAM KERJA Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) – Simpanan Pelajar (SimPel), Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR), KUR,
TPAKD Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), Bank Wakaf Mikro (BWM), Asuransi Mikro, Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), Asuransi
Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K), Laku Pandai, Business Matching, Reksa Dana Mikro, Obligasi Retail, Sukuk
Retail, Obligasi Daerah,Tabungan Emas, Sistem Resi Gudang (SRG), Pemanfaatan Layanan Pinjam Meminjam Uang
Berbasis Teknologi Informasi, Yuk Nabung Saham,Galeri Investasi Mobile (GIM), Sosialisasi dan Edukasi Keuangan,
Pengembangan Sistem Informasi terkait TPAKD

PROGRAM KERJA Pengembangan Kawasan Inklusi Keuangan, Gerakan Menabung Sampah, Kartu Petani Berjaya,
INISIASI DAERAH One Pesantren dan One Product

02
Latar Belakang
Pentingnya Penyusunan Program Kerja TPKAD, Proses Penyusunan
Program Kerja TPAKD, Permasalahan dalam Penyusunan Program
Kerja TPAKD

03
Pentingnya
Penyusunan
Program Kerja
Penyusunan program kerja merupakan salah satu tindak
lanjut dari pelaksanaan pembentukan dan pengukuhan
TPAKD sesuai Surat Keputusan (SK) Pembentukan TPAKD

Keberhasilan TPAKD dapat ditunjukkan melalui


implementasi program kerja yang berjalan dengan baik
Pada kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TPAKD sehingga memberikan dampak positif terhadap peningkatan
Tahun 2020, Presiden Republik Indonesia menyampaikan arahan kesejahteraan masyarakat di daerah
terkait pembentukan TPAKD di seluruh provinsi dan
kabupaten/kota di Indonesia

04
Permasalahan dalam
Penyusunan Program
Kerja TPAKD
Terdapat 3 permasalahan umum dalam penyusunan
program kerja yang dialami oleh TPAKD
PEMILIHAN PROGRAM
• Menentukan program
kerja yang dibutuhkan
masyarakat
• Menyelaraskan PENENTUAN TARGET
program kerja Menentukan angka
pemerintah pusat dan capaian, populasi sasaran
daerah kelompok masyarakat, dan
periode pelaksanaan PENYUSUNAN TIMELINE
program kerja Memperkirakan waktu
persiapan dan pelaksanaan
setiap program kerja
05
Penyusunan Program Kerja
Penentuan Program Kerja, Penentuan Timeline dan Target, Penyusunan Laporan

06
Penyusunan Program Kerja

Alur penyusunan program kerja PROSES RAPAT PLENO PENETAPAN


terdiri dari 3 langkah utama PENYUSUNAN TPAKD PROGRAM KERJA
PROGRAM KERJA

Program kerja Rapat bertujuan Program kerja


disusun oleh untuk menetapkan ditetapkan oleh
pejabat teknis dan program kerja. Hasil gubernur/bupati/wa
dilaporkan kepada pembahasan likota selaku Kepala
pimpinan terkait meliputi program Daerah
kerja, timeline,
target, serta Person
in Charge (PIC)

07
Proses Penyusunan Program Kerja
Menentukan Program Kerja
Menentukan Target
berdasarkan:
Klasifikasi Program Kerja
a. Kategori
b. Sasaran

Menentukan Menentukan Klasifikasi


Tema Program Program Kerja

Penyusunan Timeline Pelaksanaan Program Kerja

Penyusunan Laporan Rencana Kerja TPAKD 08


Dilaporkan selambat-lambatnya tanggal 14 Januari melalui SiTPAKD
Penentuan Program Kerja
• Pemilihan Tema
⚬ Tema memuat satu atau lebih program kerja yang memiliki kesamaan
tujuan dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan di daerah Program Tematik Tahun 2021-2025
⚬ Tema berasal dari sektor keuangan yang sama atau lintas sektor seperti
2021: Akselerasi pembukaan rekening
Perbankan, Industri Keuangan Non-Bank, dan Pasar Modal
tabungan dan pembiayaan yang mudah, cepat,
dan berbiaya rendah, antara lain melalui
• Pemilihan Program Kerja digitalisasi produk/layanan keuangan
⚬ Kategori program kerja
■ Program kerja yang selaras dengan program pemerintah pusat dan 2022: Akselerasi pemanfaatan produk/layanan
pemerintah daerah keuangan digital
■ Program kerja yang mengembangkan potensi unggulan daerah
■ Program kerja menyesuaikan dengan program tematik 2023: Akselerasi pemanfaatan produk/layanan
■ Program kerja yang mendukung penguatan infrastruktur keuangan syariah
⚬ Sasaran sektor prioritas
■ Pertanian, peternakan, perikanan, kelautan, industri kreatif, 2024: Akselerasi pemanfaatan produk/layanan
pariwisata, perdagangan, pendidikan, dan industri pengolahan IKNB

• Penentuan Klasifikasi Program Kerja 2025: Akselerasi pemanfaatan produk/layanan


⚬ Penguatan Infrastruktur Akses Keuangan pasar modal
⚬ Peningkatan Literasi Keuangan 09
⚬ Asistensi dan Pendampingan
⚬ Optimalisasi Produk dan Layanan Keuangan
Penentuan Target Program Kerja
CAPAIAN KUANTITATIF ATAS PROGRAM
TARGET KELOMPOK MASYARAKAT
KERJA

• Masyarakat berpenghasilan rendah • Mengacu pada prinsip SMART (Specific,


• Pelaku usaha mikro dan kecil Measurable, Achievable, Realistic dan Timely)
• Masyarakat yang merupakan lintas • Contoh target kegiatan sesuai klasifikasi:
kelompok ⚬ Peningkatan literasi dan asistensi: jumlah
⚬ Pekerja migran Indonesia kegiatan yang akan dilaksanakan
⚬ Perempuan ⚬ Penguatan Infrastruktur: Jumlah
⚬ Kelompok Masyarakat Pemerlu kebijakan yang diterbitkan, jumlah
Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) website/mobile apps yang dikembangkan,
⚬ Masyarakat di daerah tertinggal, jumlah agen, jumlah LJK yang dibentuk
terdalam, dan pulau-pulau terluar ⚬ Optimalisasi produk dan layanan
⚬ Kelompok Pelajar/Santri, Mahasiswa, keuangan: jumlah pembukaan rekening
dan Pemuda produk dan layanan keuangan

TARGET PENYELESAIAN PROGRAM KERJA


10
Single year atau multi years
Penyusunan Penyusunan timeline dan strategi penting untuk dilakukan agar program kerja berjalan dengan baik
sesuai dengan target waktu dan capaian yang telah ditetapkan serta memudahkan para pihak
Timeline dalam melaksanakan dan melakukan monitoring implementasi program kerja.

Program CONTOH PENYUSUNAN TIMELINE PROGRAM KERJA

Kerja
TEMA PROGRAM KETAHANAN PANGAN
Periode Tahun 2021

RINCIAN KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
Pertemuan Koordinasi Awal

Penyusunan Ketentuan Kredit

Pengembangan Website KUR

Sosialisasi Kredit Pertanian

Asistensi Kredit Pertanian

Sosialisasi KUR

Sosialisasi AUTP

Monitoring dan Evaluasi


11
Penyusunan Laporan Program Kerja

1 PENYUSUNAN LAPORAN
Laporan rencana TPAKD disusun oleh Sekretaris TPAKD sejak triwulan IV tahun sebelumnya dan
dilaporkan pada awal tahun selambat-lambatnya tanggal 14 Januari melalui SiTPAKD

2 TANGGAPAN DAN REKOMENDASI ATAS LAPORAN


TPAKD Pusat menyampaikan tanggapan atas laporan rencana kerja dan memberikan rekomendasi
jika laporan belum sesuai dengan format

3 PENYESUAIAN
TPAKD dapat melakukan pengajuan penyesuaian atas laporan rencana yang telah disampaikan
sesuai dengan rekomendasi TPAKD pusat atau dengan persetujuan TPAKD pusat

12
Contoh Penyusunan Program Kerja

13
Ekosistem Program Kerja
Definisi Ekosistem, Bentuk Ekosistem Berdasarkan Sasaran Prioritas

14
Definisi Ekosistem
• Tema program terkait penghimpunan dana: ekosistem terdiri dari penyalur
dan penerima program
• Tema program kerja yang terkait dengan penyaluran dana: ekosistem
dalam bentuk rantai pasok (supply chain) atau rantai nilai (value chain)
⚬ Rantai pasok:
■ membangun jaringan antara perusahaan dan pemasoknya untuk
memproduksi dan mendistribusikan produk tertentu ke pembeli akhir
■ mencakup berbagai aktivitas, orang, entitas, informasi, dan sumber
Ekosistem terdiri atas satu atau
beberapa program kerja yang
daya
dilakukan oleh para pihak yang ⚬ Rantai nilai:
saling melengkapi satu dan ■ melihat rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang
lainnya bernilai bagi pelanggan
■ menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen terhadap suatu produk
Ada pihak yang berperan sebagai penyusun
ketentuan dan kebijakan, penyedia data dan
informasi, penyalur program, serta penerima 15
program yaitu masyarakat atau kelompok tertentu
Ekosistem Program Kerja

Pelaksana Lainnya

16
Bentuk Ekosistem Berdasarkan Sasaran Prioritas
PERTANIAN
• Dinas pertanian, kelompok tani atau petani individu, lembaga keuangan penyalur pembiayaan, supplier, offtaker, ahli pertanian,
perusahaan asuransi, perusahaan penjaminan, market , dinas pariwisata
• Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster untuk pertanian, Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR), Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP),
Asuransi Kredit, Penjaminan Kredit, Market Place yang dihubungkan dengan rekening petani, Digital Payment untuk kawasan agro wisata,
tabungan pelajar bagi anak para petani, produk dana pensiun untuk petani

PETERNAKAN
Kredit/pembiayaan untuk peternakan serta Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K)

PERIKANAN DAN KELAUTAN


• Dinas perikanan dan kelautan, supplier dan offtaker
• Asuransi Nelayan (AsNel)

PARIWISATA
• Dinas pariwisata, kelompok UMKM, koperasi
• Kredit/pembiayaan untuk modal usaha, asuransi bagi wisatawan, e-retribusi (misalnya untuk parkir), digital payment yang terhubung
dengan agen laku pandai

INDUSTRI KREATIF
17
• Kreasi unggulan daerah seperti batik, start up bisnis, kuliner, konten kreator
• Kredit/pembiayaan untuk pemenuhan permodalan, agen Laku Pandai, digital payment, asuransi, dana pensiun
Program Kerja TPAKD
Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) – Simpanan Pelajar (SimPel),
Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR), KUR, Pembiayaan Ultra Mikro
(UMi), Bank Wakaf Mikro (BWM), Asuransi Mikro, Asuransi Usaha Tani Padi
(AUTP), Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K), Laku Pandai, Business
Matching, Reksa Dana Mikro, Obligasi Retail, Sukuk Retail, Obligasi
Daerah,Tabungan Emas, Sistem Resi Gudang (SRG), Pemanfaatan Layanan
Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, Yuk Nabung Saham,
Galeri Investasi Mobile (GIM), Sosialisasi dan Edukasi Keuangan,
Pengembangan Sistem Informasi terkait TPAKD

, 18
Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) –
Simpanan Pelajar (SimPel)
Salah satu bentuk Aksi Pelajar Indonesia Menabung dalam rangka implementasi Keputusan Presiden (Keppres)
Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung

DEFINISI
Tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia dengan persyaratan mudah dan sederhana
serta fitur yang menarik untuk mendorong budaya menabung sejak dini, dalam rangka peningkatan literasi dan inklusi keuangan

TUJUAN
• Meningkatkan literasi keuangan
• Meningkatkan inklusi keuangan
• Meningkatkan budaya menabung
• Mengembangkan aset

TARGET MANFAAT
• Bagi siswa
• Bagi orang tua
• Bagi sekolah
• Bagi perbankan

FITUR 08
19
• Fitur Standard (Mandatory): seragam oleh seluruh bank yang meluncurkan produk SimPel/SimPel iB
• Fitur Optional (Customized): tambahan oleh bank yang meluncurkan produk SimPel/SimPel iB
Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR)
DEFINISI FITUR UMUM
Kredit/pembiayaan yang diberikan oleh lembaga jasa keuangan formal • LJK Penyalur: LJK yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas
kepada pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dengan proses cepat, Jasa Keuangan (OJK)
mudah, dan berbiaya rendah, untuk mengurangi • Tujuan Penggunaan: modal kerja dan investasi
ketergantungan/pengaruh entitas kredit informal/ilegal • Pola Penyaluran Kredit/Pembiayaan: pembiayaan langsung,
executing, channeling
TUJUAN • Kategori Debitur: individu, badan usaha, kelompok
• Mengurangi kecenderungan masyarakat khususnya UMK untuk • Sektor Usaha: Perdagangan, Pertanian, Perkebunan,
meminjam dari entitas kredit informal/illegal Peternakan, Pariwisata, Konstruksi, Kelautan, Jasa, Industri
• Mendorong peran dan fungsi TPAKD dalam pengembangan sektor Pengolahan dan sektor lainnya
UMK di daerah • Asistensi Teknis TPAKD oleh Anggota TPAKD
• Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman UMK terkait produk provinsi/kabupaten/kota, LJK penyalur program, pihak lain
dan layanan keuangan, khususnya produk kredit/pembiayaan yang dilibatkan, termasuk akademisi
• Struktur Biaya dan Agunan: dapat dikenakan biaya provisi,
TARGET MANFAAT administrasi, dan asuransi serta dapat dimintakan agunan
• Bagi UMK sesuai dengan kebijakan LJK penyalur
• Bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) • Sumber Data UMK: anggota TPAKD provinsi/kabupaten/kota
• Bagi Pemerintah Daerah (Pemda) atau sumber lainnya

OUTCOME YANG DIHARAPKAN


20
Penambahan debitur, nominal penyaluran, dan Non Performing Loan
(NPL)
Skema Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR)

21
KUR PENERIMA
• Usaha mikro, kecil, dan menengah
DEFINISI • Calon tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di luar negeri
• Calon pekerja magang di luar negeri
Kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada debitur
• Anggota keluarga dari karyawan/karyawati yang
individu/perseorangan, badan usaha dan/atau kelompok usaha yang produktif dan
berpenghasilan tetap atau bekerja sebagai tenaga kerja
layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup
Indonesia
• Tenaga kerja Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri
TUJUAN
• Pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja
• Meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif • Usaha mikro, kecil, dan menengah di wilayah perbatasan
• Meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah dengan negara lain
• Mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja • Kelompok Usaha seperti Kelompok Usaha Bersama (KUBE),
Gabungan Kelompok Tani dan Nelayan (Gapoktan), dan
PENDANAAN Kelompok Usaha lainnya
Bersumber dari 100% dana Lembaga keuangan penyalur KUR
JANGKA WAKTU
LEMBAGA PENYALUR • KUR Mikro
• Bank (BUMN, BPD, Bank Umum Swasta) ⚬ Paling lama 3 (tiga) tahun untuk kredit/pembiayaan modal kerja
• Lembaga Pembiayaan ⚬ Paling lama 5 (lima) tahun untuk kredit/pembiayaan investasi
• Koperasi • KUR Ritel
⚬ Paling lama 4 (empat) tahun untuk kredit/pembiayaan modal
kerja
SEKTOR YANG DIBIAYAI
⚬ Paling lama 5 (lima) tahun untuk kredit/pembiayaan investasi
• Pertanian, Perikanan, Industri pengolahan
• Perdagangan dan Jasa-jasa
• Pembiayaan calon TKI di luar negeri 22
• Pembiayaan calon pekerja magang di luar negeri
Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)

Program ini merupakan program tahap lanjutan dari program bantuan sosial
menjadi kemandirian usaha yang menyasar usaha mikro pada lapisan
terbawah yang belum bisa difasilitasi perbankan melalui program Kredit Usaha
Rakyat (KUR)

Tujuan:
• Memberikan fasilitas pembiayaan yang mudah dan cepat
• Menambah jumlah wirausaha
• Meningkatkan nilai perekonomian debitur

Pembiayaan disalurkan oleh Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB):


PT Pegadaian (Persero), PT Bahana Artha Ventura, serta PT Permodalan Nasional
Madani (Persero)

Sumber pendanaan berasal dari APBN, kontribusi pemerintah daerah, dan


lembaga-lembaga keuangan baik domestik maupun global

23
Bank Wakaf Mikro (BWM)

MODEL BISNIS
DEFINISI
Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang terdaftar dan
diawasi OJK dengan tujuan menyediakan akses permodalan
bagi masyarakat kecil yang belum memiliki akses pada lembaga
keuangan formal, serta berperan untuk memberdayakan
komunitas di sekitar pesantren dengan pola pendampingan

KARAKTERISTIK
• Badan hukum: koperasi jasa
• Izin usaha: Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS)
• Pembiayaan berprinsip Syariah
• Tidak menghimpun dana (non deposit taking)
• Berbasis kelompok/tanggung renteng
• Imbal hasil rendah 3% per tahun
• Tanpa agunan
• Diberikan pelatihan dan pendampingan
24
Asuransi Mikro

DEFINISI
Produk asuransi yang sederhana fitur dan administrasinya,
mudah didapat, dan ekonomis harganya, serta segera dalam
penyelesaian pemberian santunannya yang diperuntukkan bagi
masyarakat berpenghasilan rendah

KARAKTERISTIK
• Sederhana
• Mudah
• Ekonomis
• Segera

TARGET
Masyarakat berpenghasilan rendah

25
Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)
TUJUAN MEKANISME PELAKSANAAN
• Memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi kerusakan
tanaman padi yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh
banjir, kekeringan, dan/atau serangan Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT)
• Mengalihkan kerugian akibat risiko banjir, kekeringan, dan
serangan OPT kepada pihak lain melalui pertanggungan

RISIKO YANG DIJAMIN


Kerusakan/kerugian pada tanaman padi yang diasuransikan yang
disebabkan oleh banjir, kekeringan, dan serangan OPT

JANGKA WAKTU PERTANGGUNGAN


Setiap musim tanam dimulai pada tanggal perkiraan tanam dan
berakhir pada tanggal perkiraan panen

PREMI ASURANSI DAN NILAI PERTANGGUNGAN


• Premi Asuransi senilai Rp180.000,-/hektar/musim tanam.
• Nilai Pertanggungan sebesar Rp6.000.000,-/hektar/musim tanam
• Khusus untuk AUTP yang merupakan bagian dari program
pemerintah, terdapat bantuan premi dari pemerintah sebesar 80% OUTCOME YANG DIHARAPKAN
atau senilai Rp144.000,-/hektar/musim tanam dan petani Penambahan tertanggung, penambahan polis, nominal polis, 26
tertanggung sebesar 20% atau senilai Rp36.000,-/hektar/musim dan persentase klaim
tanam
Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K)
TUJUAN MEKANISME PELAKSANAAN
Memberikan perlindungan kepada usaha peternak jika terjadi kematian
dan/atau kehilangan melalui skema pertanggungan asuransi

RISIKO YANG DIJAMIN


• Sapi/kerbau mati karena beranak
• Sapi/kerbau mati karena penyakit
• Sapi/kerbau mati karena kecelakaan
• Sapi/kerbau hilang karena kecurian

JANGKA WAKTU PERTANGGUNGAN


Selama 1 (satu) tahun dimulai sejak melakukan pembayaran premi
asuransi

PREMI ASURANSI DAN NILAI PERTANGGUNGAN


• Besar premi asuransi adalah sebesar Rp200.000,- /ekor sapi/tahun
• Khusus untuk AUTS/K yang merupakan bagian dari program
pemerintah, terdapat bantuan premi dari pemerintah sebesar 80%
atau senilai Rp160.000,-/ekor sapi/tahun dan petani tertanggung
sebesar 20% atau senilai Rp40.000,-/ekor sapi/tahun
OUTCOME YANG DIHARAPKAN
• Harga pertanggungan sebesar Rp10.000.000,- per ekor per tahun Penambahan tertanggung, penambahan polis, nominal polis,
menjadi dasar perhitungan premi dan batas maksimum ganti rugi dan persentase klaim
27
Laku Pandai
DEFINISI
Program penyediaan layanan perbankan dan/atau layanan PRODUK
keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen • Tabungan dengan karakteristik Basic Saving Account
bank) dan didukung dengan penggunaan sarana teknologi (BSA): batas maksimum saldo rekening adalah
informasi Rp20.000.000,00
• Kredit atau pembiayaan untuk nasabah mikro
TUJUAN • Asuransi Mikro
Menyediakan akses bagi masyarakat kecil untuk dapat melakukan • Produk keuangan lainnya berdasarkan persetujuan
transaksi keuangan khususnya perbankan dimanapun masyarakat Otoritas Jasa Keuangan
berada, serta menyediakan produk-produk keuangan yang
CAKUPAN LAYANAN
mudah dipahami dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang
belum dapat menjangkau layanan keuangan saat ini • Transaksi terkait tabungan dengan karakteristik BSA
• Transaksi terkait kredit atau pembiayaan kepada nasabah
AGEN • Transaksi terkait tabungan selain tabungan dengan karakteristik BSA
• Transaksi jasa keuangan lain sesuai ketentuan yang berlaku
• Perorangan
• Badan hukum

28
Business Matching

Bentuk fasilitasi dan intermediasi penyaluran kredit bagi Usaha


Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bertujuan
mengakomodasi percepatan akses pembiayaan/penyaluran kredit
bagi UMKM/masyarakat melalui lembaga jasa keuangan formal

Business matching berfokus pada komoditi unggulan/sektor


prioritas di daerah dan dilaksanakan secara nasional bekerja sama
dengan Kementerian/Lembaga terkait serta LJK di daerah

Kegiatan inti berupa pembekalan dan/atau konsultasi dalam


bentuk fasilitasi/intermediasi yang mempertemukan UMKM
dengan LJK. Contoh kegiatan antara lain Bazar Intermediasi UMKM
dengan Industri Jasa Keuangan, Ekspo Industri Jasa Keuangan, dan
Bulan Inklusi Keuangan

29
Reksa Dana Mikro

Reksa dana mikro merupakan produk reksa dana dengan nilai investasi
cukup kecil, yaitu sebesar Rp100.000,00

Produk ini bertujuan agar investasi di pasar modal dalam bentuk reksa
dana dapat dijangkau oleh masyarakat menengah ke bawah

Nilai investasi yang didapatkan masyarakat dengan berinvestasi di


reksadana rata-rata adalah sebesar 12,6% per tahun

Investasi dapat dilakukan dengan membeli produk reksa dana di bank


umum sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dan langsung pada
Manajer Investasi

Investor tidak perlu menyediakan waktu khusus untuk mengurusi


investasi dan dapat menjual reksa dananya sewaktu-waktu

30
Obligasi Retail
Obligasi retail merupakan surat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah dengan denominasi rupiah minimal Rp5.000.000
dengan jangka waktu 3 sampai 4 tahun

Produk ini bertujuan untuk membiayai anggaran negara, diversifikasi


sumber pembiayaan, mengelola portofolio utang negara, dan
memperluas basis investor

Dengan membeli obligasi ini, investor mendapat nilai kupon lebih


tinggi dari suku bunga bank (di pasar perdana) dan adanya potensi
capital gain di pasar sekunder, investor dapat berpartisipasi langsung
dalam pembangunan nasional

Pembayaran kupon dan pokok dilakukan tepat waktu dan secara


daring setiap bulan dan dikenakan pajak final sebesar 20%

Pembelian melalui agen penjual yang telah ditunjuk pemerintah


antara lain bank pemerintah, bank swasta, dan perusahaan sekuritas

31
Sukuk Retail
Sukuk retail merupakan Surat Berharga Syariah yang diterbitkan dan
penjualannya diatur oleh Negara, dalam hal ini adalah Kementerian
Keuangan RI

Surat pernyataan kepemilikan terhadap Aset Surat Berharga Syariah


Negara (SBSN) yang diterbitkan sesuai fatwa Ijarah Asset to be Leased
dan telah mendapat opini syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis
Ulama Indonesia (DSN-MUI)

Sukuk retail dijamin oleh pemerintah dan memiliki tingkat imbalan yang
lebih tinggi daripada rata-rata tingkat bunga deposito bank umum
nasional

Sukuk retail dijual melalui agen penjual Sukuk Retail (Bank umum
syariah dan konvensional, serta perusahaan efek) yang memiliki
komitmen terhadap pengembangan pasar sukuk dan berpengalaman
dalam menjual produk keuangan syariah

Nilai minimum pembelian sukuk retail sebesar Rp5.000.000,00


32
Obligasi Daerah
Ketentuan terkait Obligasi Daerah antara lain POJK Nomor 61/POJK.04/2017 tentang Dokumen Penyertaan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah dan /atau Sukuk Daerah serta POJK Nomor 62/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi
Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah dan/atau Sukuk Daerah

Langkah persiapan penerbitan obligasi daerah:


Menentukan proyek yang akan dibiayai dengan Obligasi Daerah, membuat kerangka acuan kegiatan, menyiapkan studi
1
kelayakan proyek, membuat perhitungan batas kumulatif pinjaman, dan membuat perhitungan rasio kemampuan keuangan
daerah untuk mengembalikan pinjaman atau Debt Service Coverage Ratio (DSCR)

2 Mengajukan permohonan persetujuan prinsip kepada DPRD

Mengajukan persetujuan dari Kementerian Keuangan dengan syarat seusai PMK Nomor 111/PMK.07/2012 yang telah dirubah oleh
3
PMK Nomor 180/PMK.07/2015 tentang Tata Cara Penerbitan dan Pertanggungjawaban Obligasi Daerah

Memperoleh surat pertimbangan dari Menteri Dalam Negeri sesuai ketentuan Pasal 300 ayat (2)
4
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
33
5 Menyampaikan surat pernyataan pendaftaran kepada
OJK
Tabungan Emas
Program ini diinisiasi oleh PT Pegadaian melalui layanan pembelian
emas dengan fasilitas titipan untuk memberikan kemudahan kepada
masyarakat untuk berinvestasi emas dengan harga yang terjangkau

Pembukaan tabungan emas dapat dilakukan dengan datang ke


outlet/agen Pegadaian atau secara daring melalui Aplikasi Pegadaian
Digital yang dapat diunduh pada Playstore atau Appstore

Dalam proses pembukaan tabungan emas, masyarakat cukup mengisi


formulir pembukaan dengan melampirkan kartu identitas diri
(KTP/Paspor)

Selama proses menabung, emas tetap dalam penguasaan pihak PT


Pegadaian hingga mencapai berat tertentu. Fisik emas dapat dicetak
ketika berat sudah mencapai minimal 1 gram

34
Sistem Resi Gudang (SRG)
Sistem resi gudang merupakan surat berharga berupa dokumen bukti
kepemilikan atas barang yang disimpan di Gudang yang diterbitkan oleh
Pengelola Gudang yang telah memperoleh persetujuan dari Badan Pengawas. Ini
merupakan instrumen penting, efektif dan negotiable (dapat diperdagangkan) serta
dapat dipertukarkan dalam sistem pembiayaan perdagangan suatu negara

SRG didefinisikan sebagai seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan


pengalihan, penjaminan, dan penyelesaian transaksi Resi Gudang

SRG dapat dipergunakan sebagai jaminan (collateral) atau diterima sebagai bukti
penyerahan barang dalam rangka pemenuhan kontrak derivatif yang jatuh tempo,
sebagaimana dalam suatu Kontrak Berjangka. SRG dapat memfasilitasi pemberian
kredit bagi dunia usaha dengan agunan inventori atau barang yang disimpan di
gudang.

Kebijakan umum di bidang SRG ditetapkan oleh Menteri yang melaksanakan urusan
pemerintahan di bidang perdagangan. Implementasi SRG mengacu pada Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2006 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2011
35
Pemanfaatan Layanan Pinjam Meminjam Uang
Berbasis Teknologi Informasi
Penyelenggaraan layanan jasa keuangan ini bertujuan untuk
mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dalam
rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam dalam mata uang
rupiah secara langsung melalui sistem elektronik dengan
menggunakan jaringan internet

Dasar hukum layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi


informasi/peer to peer lending (P2P) mengacu pada Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 Tahun 2016 tentang Layanan
Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi

Pembiayaan P2P dapat memangkas proses panjang dalam mengajukan


kredit sebagai alternatif pilihan pendanaan yang berasal dari lembaga
keuangan tradisional, terutama bagi UKM dan usaha kecil

P2P dapat digunakan untuk modal usaha, pinjaman pendidikan, hingga


pinjaman kesehatan

36
Yuk Nabung Saham

Yuk Nabung Saham merupakan kampanye yang diselenggarakan oleh


PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengajak masyarakat sebagai
calon investor untuk berinvestasi di pasar modal dengan membeli
saham secara rutin dan berkala

Kampanye ini bertujuan untuk menanamkan kebutuhan berinvestasi


di pasar modal, yang secara tidak langsung akan meningkatkan jumlah
investor aktif di pasar modal Indonesia

Dengan kampanye ini diharapkan dapat kebiasaan masyarakat


Indonesia dapat berubah dari kebiasaan menabung menjadi
berinvestasi, sehingga masyarakat Indonesia mulai bergerak dari
saving society menjadi investing society

37
Galeri Investasi Mobile (GIM)

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Perguruan Tinggi


dan Perusahaan Sekuritas untuk menempatkan Galeri Investasi di
berbagai kampus Perguruan Tinggi, sebagai sarana untuk
memperkenalkan Pasar Modal sejak dini kepada dunia akademisi

GIM memberikan pengunjung pemahaman pasar modal secara


teori, kesempatan untuk melakukan simulasi, dan kesempatan
bertransaksi secara langsung dan real time. GIM menawarkan
pembukaan rekening efek dan langsung memulai aktivitas investasi
mulai dengan nominal Rp100.000

GIM dibuka bagi mahasiswa dan masyarakat umum di sekitar


kampus

38
Sosialisasi dan Edukasi Keuangan

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan


(literasi) masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan awareness


masyarakat terhadap berbagai program perluasan akses keuangan yang
diinisiasi oleh masing-masing TPAKD

Kegiatan berdasarkan segmen masyarakat untuk menyesuaikan tema


edukasi sehingga manfaatnya dapat menjadi lebih optimal

Pelaksanaan kegiatan bersinergi dengan pihak-pihak terkait yang


berkepentingan, misalnya K/L, regulator, lembaga jasa keuangan, serta
praktisi/akademisi

39
Pengembangan Sistem Informasi terkait TPAKD
Pada tingkat pusat sedang dikembangkan dashboard pelaporan TPAKD yang bertujuan
untuk memudahkan proses penyampaian laporan rencana dan laporan realisasi dari
pelaksanaan program kerja TPAKD

Secara paralel sedang dikembangkan website TPAKD yang bertujuan untuk memberikan
informasi bagi masyarakat terkait implementasi program kerja TPAKD

Pada tingkat daerah, masing-masing TPAKD didorong untuk mengembangkan website


TPAKD yang dapat disinergikan dengan website TPAKD Pusat

TPAKD daerah dapat melakukan pengembangan sistem informasi lainnya guna


mendukung akselerasi pelaksanaan program TPAKD. Misal:
⚬ KURBali.com yang diinisiasi TPAKD Provinsi Bali
⚬ program Banua Menabung yang diinisiasi TPAKD Provinsi Kalimantan Selatan
⚬ program SRIKANDI yang diinisiasi TPAKD Provinsi Jawa Tengah
⚬ program Sikanda Prabu yang diinisiasi TPAKD Kota Batu
⚬ program ANDALAN yang diinisiasi oleh TPAKD Provinsi NTB

40
Program Kerja
Inisiasi Daerah
Pengembangan Kawasan Inklusi Keuangan, Gerakan Menabung Sampah, Kartu
Petani Berjaya, One Pesantren dan One Product

41
Pengembangan kawasan inklusi keuangan
Program ini merupakan upaya pengembangan ekosistem masyarakat yang financially inclusive dalam bentuk pilot project

Program dilakukan secara bertahap ataupun simultan dalam berbagai bentuk, antara lain pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan edukasi
keuangan, pendampingan bagi para UMKM di kawasan tersebut, penyediaan agen Laku Pandai, pengembangan potensi daerah
dengan didukung penyediaan pembiayaan yang sesuai kebutuhan masyarakat, serta pengembangan cashless society

TPAKD PROVINSI TPAKD PROVINSI TPAKD PROVINSI TPAKD PROVINSI


SUMATERA LAMPUNG KEPULAUAN RIAU JAWA BARAT
BARAT

Mengembangkan Menginisiasi program Mengembangkan Mengembangkan


kawasan inklusi Desa Lampung Berjaya program One Island – program “One Village
keuangan terpadu yang agar masyarakat dan One Micro Financial One Company” (OVOC)
bersinergi dengan perangkat desa dapat Product (OmFin) dan yang bertujuan
Nagari Mandiri Pangan memahami potensi desa menjadikan 12 desa di menggerakkan pemuda
(NMP). Program ini melalui pengembangan wilayah Riau sebagai desa untuk membangun
bertujuan untuk BUMDes Center serta Desa Inklusi Keuangan usaha melalui
memastikan pengembangan Desa pengelolaan BUMDes di
keberlangsungan Inklusi Keuangan dalam setiap desa
penyaluran KUR kepada Pilot Project Smart
42
70 NMP yang telah Village.
ditetapkan
Gerakan Menabung Sampah

Gerakan ini diinisiasi oleh TPAKD Provinsi DKI Jakarta sejak tahun
2018 sebagai salah satu upaya mengurangi permasalahan
sampah di Ibukota sekaligus memberikan nilai tambah atas
konversi sampah ke dalam bentuk nominal tabungan

Tujuan dari gerakan ini adalah untuk meningkatkan inklusi


keuangan melalui pembukaan rekening tabungan, pengelolaan
sampah, dan pelestarian lingkungan

Pada awalnya, gerakan ini fokus pada pelajar tetapi sekarang


diperluas kepada kelompok atau komunitas di masyarakat

43
Kartu Petani Berjaya
Kartu Petani Berjaya merupakan salah satu program kerja yang
diinisiasi oleh TPAKD Provinsi Lampung

Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh kegiatan


sektor pertanian dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi

Melalui program ini dibentuk database dalam pengembangan


sektor pertanian yang di dalamnya memuat terkait pengaturan
masa tanam, masa panen dan pengembangan jenis tanaman, dan
lain sebagainya

Diharapkan para petani dapat menuai hasil panen yang optimal


sehingga meningkatkan nilai jual dari hasil produksi sebagai hasil
dari program ini

44
One Pesantren dan One Product (OPOP)
OPOP merupakan salah satu program kerja yang diinisiasi oleh TPAKD Provinsi Jawa Barat dan
diimplementasikan oleh TPAKD Provinsi Jawa Timur

TPAKD Jawa Barat TPAKD Jawa Timur


• Bertujuan menciptakan kemandirian umat melalui para santri, • Mengusung 3 (tiga) pilar utama yaitu Santripreneur,
masyarakat, dan Pondok Pesantren agar mampu mandiri secara Pesantrenpreneur, dan Sosiopreneur
ekonomi dan sosial • Santripreneur: program pemberdayaan santri yang bertujuan
• TPAKD akan memastikan seluruh Pondok Pesantren di Jawa Barat menumbuhkan pemahaman dan ketrampilan santri dalam
memperoleh akses ke program pemerintah dalam sektor menghasilkan produk unik sesuai syariah
pemberdayaan ekonomi, serta teknologi dan produksi yang • Pesantrenpreneur: program pemberdayaan ekonomi pesantren
efisien, tepat, dan modern melalui Koperasi Pondok Pesantren yang bertujuan menghasilkan
• Seluruh pesantren yang terpilih melalui seleksi diberikan program produk halal unggulan yang mampu diterima pasar lokal,
pembinaan terpadu, ditingkatkan kemampuan daya saing nasional, dan internasional
ekonominya, serta didampingi untuk proses pengembangan • Sosiopreneur: program pemberdayaan alumni pesantren yang
usahanya disinergikan dengan masyarakat

45
THANK YOU
Direktorat Pengembangan Inklusi Keuangan OJK

Anda mungkin juga menyukai