IT SERVICE MANAGEMENT
MCI GROUP
12 Oktober 2021
Daftar Isi
1. Pemahaman Terhadap Latar Belakang Masalah 3
2. Ruang Lingkup 5
4. Contoh Deliverables 55
5. Tentang RSM 78
Collaboration.
Understanding.
Mitra Cakrawala International (MCI Group) adalah perusahaan swasta nasional yang merupakan induk dari beberapa
perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, dealer alat berat, oil & gas, otomotif, serta property dan pembiayaan.
Berikut adalah ruang lingkup pekerjaan IT Service Management yang akan kami lakukan:
Ruang Lingkup
Catatan
Dengan adanya penerapan IT Service Management dan IT Governance Implementation dapat memberikan praktik tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
PENDEKATAN DAN
METODOLOGI
Pendekatan Kerja RSM Indonesia
Pendekatan kerja RSM terdiri dari 4 (empat) tahapan untuk setiap proyek, meliputi inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, dan
penutupan pekerjaan. Tim kami akan melakukan diskusi berkala dengan rekanan untuk memastikan bahwa jika ada masalah
akan dikonfirmasi sebagaimana mestinya, dan kemajuan pekerjaan dapat dipantau dengan baik. Kegiatan ini digabungkan
dengan pendekatan kerja kami untuk memastikan keberhasilan proyek.
INITIATING 04 CLOSING
01
• Menetapkan visi proyek dengan • Memberikan Draft Deliverables
parameter tingkat tinggi dan mendiskusikannya dengan tim
• Mengidentifikasi semua pemangku 02 PLANNING 03 EXECUTING counterpart mengenai hasilnya
kepentingan utama yang terkait • Memastikan semua parameter • Melakukan dan menyelesaikan • Penyajian Laporan Akhir
dengan proyek high level yang ditetapkan dalam pekerjaan seperti yang • Presentasi Laporan Akhir
• Memastikan semua proyek atau Project Charter dielaborasi ditentukan dalam Project Plan • Menutup proyek secara formal
program sejalan dengan tujuan • Menetapkan ruang lingkup proyek • Memastikan dan memantau dengan klien dengan
strategis • Menetapkan untuk Master Project semua sumber daya proyek mengarsipkan catatan proyek,
• Melakukan Kick-Off Meeting dan Management telah dialokasikan memperbarui repositori proyek,
Join Planning Session • Mempersiapkan dan mengatur • Memberikan komunikasi memperbarui pelajaran yang
• Membuat Project Charter dan dokumentasi untuk semua tentang kemajuan proyek dan didapat, dan melepaskan tim
daftar pemangku kepentingan baseline proyek termasuk ruang kinerja kepada pemangku proyek.
lingkup, biaya, jadwal beserta kepentingan
daftar risiko
Catatan
Monitoring dan Controling dilakukan untuk mengawasi proses Planning dan Executing. Tim kami akan melakukan diskusi secara berkala dengan tim
counterpart agar jika terdapat masalah dapat segera dikonfirmasi, dan kemajuan pekerjaan dapat dipantau dengan baik. Dalam proses Planning dan
Executing, Monitoring dan Controling dilakukan untuk meminimalkan risiko jika ditemukan perbedaan dengan project charter.
Pendekatan Kerja RSM Indonesia (lanjutan)
Memastikan
Menetapkan visi Identifikasi Memastikan Penutupan
parameter project Assessment
proyek stakeholder ruang lingkup Pekerjaan
charter
Menetapkan Menyusun
Menyusun project Menyusun project IT Master Plan
Tim proyek communication
charter plan
plan
Sebelum melakukan penyusunan master plan TI dan implementasi IT Service Management dan IT Governance, kami perlu
melakukan penilaian terkait kondisi MCI saat ini, yang mencakup:
IT Organization Structure
Catatan
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan telah menerapkan master plan TI, IT Service Management dan Tata
Kelola Perusahaan.
Menentukan Tingkat Kapabilitas
Dalam melakukan penilaian kondisi perusahaan, dapat dilakukan pengukuran capability level dengan menggunakan Process
Capability Level berdasarkan COBIT 2019.
Proses sudah mencapai tujuannya melalui implementasi aktivitas yang dilakukan secara terus menerus
2
sebagai suatu kebiasaan di dalam Tata Kelola TI
Proses hampir mencapai tujuannya melalui implementasi aktivitas yang dilakukan secara intuitif namun belum
1
terorganisasi dan terdokumentasi dengan baik
6. Developing IT
1.Understanding 2. Defining 3. Determining 4. Assessing Strategic
5. Conducting 7.Communicating
Enterprise Business IT Target Existing IT Initiatives and
Gap Analysis IT Projects Portfolio
Environment Requirements Capabilities Performance Implementation
Roadmap
Business Architecture
Technology Architecture
Migration Plan
MCIPeriode Sebelumnya
Project Plan Hasil Analisis Kesenjangan Arsitektur TI MCI
Laporan Akhir
Portofolio dan Estimasi Biaya Program TI MCI 1. Hasil
Hasil Identifikasi visi, misi, dan Penyusunan
arah kebijakan TIK Rekomendasi Implementasi Sistem IT Master
Laporan Plan
Pendahuluan Analisis Prioritas dan Penyusunan Peta Rencana Kerja 2. Road Map
1. Understanding Enterprise Environment
Tahap pertama pada proses pengerjaan kami adalah “Understanding Enterprise Environment” . Untuk memahami lingkungan
perusahaan secara akurat, kami akan menggali berbagai aspek dari perusahaan seperti vision, product, supplier list dan
sebagainya.
6. Developing IT
1.Understanding 2. Defining 3. Determining 4. Assessing Strategic 7.Communicating
5. Conducting
Enterprise Business IT Target Existing IT Initiatives and and Governing IT
Gap Analysis
Environment Requirements Capabilities Performance Implementation Projects Portfolio
Roadmap
Vision,
Mengetahui dan memahami visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Dengan demikian kami akan mengerti alasan dari keberadaan
Mission,
perusahaan serta tujuan bisnis yang ingin dicapai.
Values
Products & Produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk pasar (market) guna memuaskan kebutuhan atau keinginan umum atau
Services pihak-pihak tertentu lainnya.
Market Segmentasi pasar merupakan proses membagi pasar (market) konsumen yang berpotential menjadi grup atau segmentasi
Segmentation dengan kriteria-kriteria / ciri-ciri yang serupa.
Jenis konsumen yang ditargetkan oleh perusahaan. Hal ini sangatlah penting karena perusahaan akan mampu menyesuaikan
Customer Type
produk dan jasa yang diberikan sesuai dengan jenis konsumen yang ditargetkan.
Competitor Membuat profil dari kompetitor-kompetitor perusahaan berguna untuk memahami informasi-informasi penting yang bersifat
Profile kompetitf seperti harga, segmentasi pasar, penetrasi pasar, teknik pemasaran, dll.
1. Understanding Enterprise Environment (lanjutan)
Tahap pertama pada proses pengerjaan kami adalah “Understanding Enterprise Environment”. Untuk memahami lingkungan
perusahaan secara akurat, kami akan menggali berbagai aspek dari perusahaan seperti vision, product, supplier list, dan
sebagainya.
6. Developing IT
1.Understanding 2. Defining 3. Determining 4. Assessing Strategic 7.Communicating
5. Conducting
Enterprise Business IT Target Existing IT Initiatives and and Governing IT
Gap Analysis
Environment Requirements Capabilities Performance Implementation Projects Portfolio
Roadmap
Keuntungan dari memiliki daftar supplier secara formal adalah terlindungnya perusahaan dari upaya kerjasama dengan pihak
Supplier List
penyedia tanpa sepengetahuan manajemen terlebhih dahulu.
Industry Memiliki pengetahuan akan Iandscape industri perusahaan berguna untuk memahami arah perkembangan perusahaan tersebut.
Landscape Hal ini tidak hanya memberi insight terhadap konsumen perusahaan, tapi juga terhadap competitor-competitor lainnya.
Faktor-faktor internal di dalam sebuah perusahaan umumnya terdiri dari aspek positif (strength) dan negatif (weakness).
Internal Forces
Mengetahui faktor-faktor ini penting bagi perusahaan guna menyusun strategi untuk mencapai objektifnya.
External Dimana Internal Forces adalah aspek-aspek yang ada di dalam sebuah perusahaan, External Forces mengarah ke faktor-faktor
Forces di luar perusahaan seperti sosial, legal, perubahan teknologi, ekonomik, dan politik.
Merupakan sumber pendapatan sebuah perusahaan. Pada umumnya, pendapatan sebuah bisnis dapat bersifat: berulang
Revenue
(recurring), per transaksi, per proyek, atau berdasarkan jasa yang diberikan. Di dalam pemerintahan, sumber pendapatan
Streams
berasal dari sistem perpajakan.
2. Defining Business Requirements
Tahap kedua pada proses pengerjaan kami adalah “Defining Business Requirement”. Untuk memastikan bahwa IT Master Plan
dapat memenuhi kebutuhan yang ada, hal-hal yang menjadi faktor pertimbangan kami dalam menentukan kebutuhan bisnis
perusahaan adalah opportunities, benchmarking, dan lain-lain.
6. Developing IT
1.Understanding 2. Defining 3. Determining 4. Assessing Strategic 7.Communicating
5. Conducting
Enterprise Business IT Target Existing IT Initiatives and and Governing IT
Gap Analysis
Environment Requirements Capabilities Performance Implementation Projects Portfolio
Roadmap
Tren industri dirancang untuk melakukan prediksi tentang prilaku konsumen (consumer behaviour), lapangan kerja,
Industry Trend perkembangan teknologi, inovasi produk baru, kompetisi pasar, peraturan pemerintah, dan faktor-faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi kinerja bisnis perusahaan.
Prinsip-prinsip perusahaan yang menjadi pedoman dalam berbisnis dan dijadikan salah satu dasar dalam pengambilan
Core Principles
keputusan.
Process Merupakan serangkaian proses yang melatarbelakangi sebuah peristiwa. Beberapa dari proses-proses ini memicu peristiwa
Chains lainnya yang juga terdiri dari serangkai proses.
Merupakan hasil yang ingin dicapai perusahaan. Seringkali juga perusahaan menyebutkan strategi yang digunakan untuk
Objectives
mencapai tujuan tersebut.
Issues / Isu-isu merupakan rintangan / kendala yang dihadapi dan berupaya diatasi oleh perusahaan. Isu-isu dianggap menjadi masalah
Problems (problem) jika berkelanjutan dalam jangka Panjang tanpa ada solusi definitif.
2. Defining Business Requirements (lanjutan)
Tahap kedua pada proses pengerjaan kami adalah “Defining Business Requirement”. Untuk memastikan bahwa IT Master Plan
dapat memenuhi kebutuhan yang ada, hal-hal yang menjadi faktor pertimbangan kami dalam menentukan kebutuhan bisnis
perusahaan adalah opportunities, benchmarking, dan lain-lain.
6. Developing IT
1.Understanding 2. Defining 3. Determining 4. Assessing Strategic 7.Communicating
5. Conducting
Enterprise Business IT Target Existing IT Initiatives and and Governing IT
Gap Analysis
Environment Requirements Capabilities Performance Implementation Projects Portfolio
Roadmap
Merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat menawarkan atau menjual produk atau jasa mereka kepada pembeli
Opportunities
sehingga memulai sebuah proses bisnis.
Merupakan sebuah praktek yang membandingkan proses dan kinerja perusahaan dengan perusahaan lainnya di dalam industri
Benchmarking
yang sama. Tolok ukur yang digunakan pada umumnya adalah quality, time, dan cost.
Best Practices Merupakan proses perusahaan dalam mencari dan/atau menggunakan cara terbaik bisnis untuk mencapai tujuan.
Cost-Benefit Merupakan sebuah pendekatan secara sistematis untuk estimasi pro dan kontra opsi-opsi yang ada untuk mencapai
Analysis keuntungan.
Value
Merupakan proposisi / janji yang diberikan perusahaan kepada pembeli apabila jasa/produk mereka berhasil dibeli.
Propositions
3. Determining IT Target Capabilities
Tahap ketiga pada proses kami adalah “Determining IT Target Capabilities”. Setelah mengetahui dengan pasti lingkungan
perusahaan dan kebutuhan bisnis, kami menganalisa target kemampuan IT yang kami rekomendasikan untuk dicapai dengan
memperhatikan faktor seperti global technology trend, standards and principle, dan sebagainya.
6. Developing IT
1.Understanding 2. Defining 3. Determining 4. Assessing Strategic 7.Communicating
5. Conducting
Enterprise Business IT Target Existing IT Initiatives and and Governing IT
Gap Analysis
Environment Requirements Capabilities Performance Implementation Projects Portfolio
Roadmap
Requirement
Capabilities Merupakan kompilasi / mapping yang memaparkan keperluan-keperluan perusahan guna mencapai tujuan bisnis.
Map
Global
Merupakan tren perkembangan teknologi secara global yang perlu diemban oleh perusahaan sehingga dapat menyesuaikan
Technology
dengan persaingan di pasar.
Trend
Standard & Merupakan landasan-landasan dan prinsip-prinsi dasar perusahaan yang dijadikan pedoman untuk mengidentifikasi seberapa
Principles butuhnya teknologi informasi untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
System Merupakan kumpulan sistem yang digunakan oleh perusahaan, beserta dengan investasi teknologi informasi, proyek, dan
Portfolio kegiatan penting TI lainnya.
Strategic
Business Memaparkan bagaimana sebuah perusahaan berbisnis dan tata kelola yang dilakukan dalam berbisnis.
Architecture
3. Determining IT Target Capabilities (lanjutan)
Tahap ketiga pada proses kami adalah “Determining IT Target Capabilities”. Setelah mengetahui dengan pasti lingkungan
perusahaan dan kebutuhan bisnis, kami menganalisa target kemampuan IT yang kami rekomendasikan untuk dicapai dengan
memperhatikan faktor seperti global technology trend, standards and principle, dan sebagainya.
6. Developing IT
1.Understanding 2. Defining 3. Determining 4. Assessing Strategic 7.Communicating
5. Conducting
Enterprise Business IT Target Existing IT Initiatives and and Governing IT
Gap Analysis
Environment Requirements Capabilities Performance Implementation Projects Portfolio
Roadmap
Core
Merupakan mapping dari aplikasi inti yang dipakai perusahaan. Mapping tersebut pada umumnya menggambarkan bagaimana
Application
aplikasi inti tersebut berperan dalam proses bisnis perusahaan.
Architecture
Information &
Merupakan sebuah hasil proses dari identifikasi dan mengorganisir informasi-informasi yang terpisah-terpisah menjadi satu
Knowledge
pengetahuan yang bermanfaat bagi perusahaan.
Architecture
Infrastructure Merupakan sebuah pendekatan yang berstruktur dan terkini dalam mendukung dan memudahkan inovasi teknologi di sebuah
Architecture perusahaan. Hal ini berfokus pada hardware di sebuah perusahaan dan mapping relasi para hardware tersebut.
People &
Merupakan struktur perorangan di dalam perusahaan yang mendeskiripsikan dan kategorisasi personalia dalam proses harian
Structure
bisnis perusahaan.
Architecture
Governance
Merupakan sebuah mekanisme yang digunakan oleh manajemen untuk menafsirkan elemen-elemen di sebuah governance
Model
framework dan kebijakan ke dalam bentuk praktik, prosedur, dan tanggung jawab pekerjaan.
Architecture
4. Assessing Existing IT Performance
Tahap keempat dari proses pengerjaan kami adalah “Assessing Existing IT Performance”. Setelah kondisi target IT yang ingin
dicapai telah ditentukan, kami akan menilai kemampuan IT saat ini pada perusahaan. Penilaian kemampuan IT saat ini
memperhatikan hal-hal seperti system architecture, application portfolio, dan sebagainya.
6. Developing IT
1.Understanding 2. Defining 3. Determining 4. Assessing Strategic 7.Communicating
5. Conducting
Enterprise Business IT Target Existing IT Initiatives and and Governing IT
Gap Analysis
Environment Requirements Capabilities Performance Implementation Projects Portfolio
Roadmap
System Arsitektur sistem menggambarkan stuktur, perilaku, dan pandangan dari suatu sistem. Gambaran arsitektur sistem sekarang
architecture memberikan pengetahuan atas situasi sistem secara akurat.
Application Kumpulan aplikasi milik perusahaan pada keadaan saat ini yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Asesmen
portfolio dilakukan untuk memahami masalah pada aplikasi di portfolio yang ada.
Network Infrastruktur jaringan berupa perangkat keras, perangkat lunak serta topologinya yang digunakan perusahaan untuk
infrastructure menghubungkan aktivitas perusahaan dengan lokasi berbeda-beda.
Data and
Arsitektur data dan informasi sistem saat ini menggambarkan cara suatu data disimpan, mengalir serta diproses. Desain secara
information
komprehensif diperlukan untuk memahami efektivitas suatu sistem informasi.
architecture
Development Status akhir dari pengembangan sistem per waktu analisis. Informasi ini penting untuk memastikan agar gambaran arsitektur
status perusahaan saat ini dapat disesuaikan
4. Assessing Existing IT Performance (lanjutan)
Tahap keempat dari proses pengerjaan kami adalah “Assessing Existing IT Performance”. Setelah kondisi target IT yang ingin
dicapai telah ditentukan, kami akan menilai kemampuan IT saat ini pada perusahaan. Penilaian kemampuan IT saat ini
memperhatikan hal-hal seperti system architecture, application portfolio, dan sebagainya.
6. Developing IT
1.Understanding 2. Defining 3. Determining 4. Assessing Strategic 7.Communicating
5. Conducting
Enterprise Business IT Target Existing IT Initiatives and and Governing IT
Gap Analysis
Environment Requirements Capabilities Performance Implementation Projects Portfolio
Roadmap
Vendor Pengelolaan rekanan yang menyediakan aplikasi serta barang dan jasa terkait hal tersebut kepada perusahaan. Pengelolaan
management vendor yang baik mempermudah komunikasi perusahaan kepada vendor.
People and Sumber daya yang menjadi dasar perusahaan untuk menjalankan sistemnya. Sumber daya yang memadai dibutuhkan agar
structure sistem terus berjalan terus menerus secara lancar.
Governance Governance model mencakup aturan-aturan, kebijakan, maupun struktur organisasi yang menjamin fungsi IT tetap sejalan
model sesuai visi dan misi perusahaan.
Performance Penilaian atas kemampuan yang dapat dicapai oleh infrastruktur IT yang sudah ada. Kemampuan ini berdasarkan tujuan
analysis masing-masing sub sistem yang ada pada organisasi.
Effectiveness Efektivitas pada sistem yang telah ada akan dinilai dengan berbagai faktor. Sistem yang ada diharapkan tidak memiliki fungsi
review duplikat sehingga memiliki tingkat efektifitas yang baik.
Assessing Existing IT Performance (lanjutan)
RSM Indonesia akan membantu melakukan Review Existing IT Performance pada MCI.
Tujuan Manfaat
1. Mengetahui tingkat kemampuan IT saat ini 1. Melakukan upgrade pada versi sistem yang
dimiliki saat ini.
2. Hasil existing IT performance akan menjadi 2. Melakukan peningkatan rekayasa ulang (re-
rekomendasi untuk melakukan pergantian atau engineering) sistem saat ini dengan fitur-fitur atau
peningkatan sistem persyaratan baru.
01
Catatan
Keputusan untuk meneruskan, upgrade, outsource, maupun mengganti sistem merupakan hal yang kompleks. Diperlukan analisis lebih lanjut
tentang infrastruktur saat ini, dinamika pasar, kebutuhan pelanggan, dan kemampuan sumber daya perusahaan.
5. Conducting Gap Analysis
Tahap kelima pada proses pengerjaan kami adalah “Conducting Gap Analysis”. Gap yang tercipta karena perbedaan antara
sistem target dan sistem yang ada pada saat ini akan kami teliti secara holistik. Untuk mehami gap tersebut secara holistik,
kami mendalami business system gap, system resources map, dan sebagainya.
6. Developing IT
1.Understanding 2. Defining 3. Determining 4. Assessing Strategic 7.Communicating
5. Conducting
Enterprise Business IT Target Existing IT Initiatives and and Governing IT
Gap Analysis
Environment Requirements Capabilities Performance Implementation Projects Portfolio
Roadmap
Business Kesenjangan yang terjadi antara rancangan proses bisnis pada desain sistem target dengan proses bisnis yang telah ada
system(s) gap sekarang.
System System resources map memetakan berbagai sub sistem dengan sumber daya yang digunakan sub sistem tersebut. Dengan
resources map adanya resources map dapat mempermudah analisis kesenjangan.
Applications
Kesenjangan antara aplikasi yang dibutuhkan pada arsitektur target dengan arsitektur sekarang. Perbedaan tersebut bisa
requirement
berupa fungsionalitas, kuantitas maupun kualitas aplikasi.
gap
Database
system Kesenjangan antara database yang dibutuhkan pada arsitektur target dengan arsitektur sekarang. Perbedaan tersebut bisa
requirements berupa fungsionalitas, kuantitas maupun kualitas database.
gap
Network
Kesenjangan antara jaringan yang dibutuhkan pada arsitektur target dengan arsitektur sekarang. Perbedaan tersebut bisa
requirement
berupa fungsionalitas, kuantitas maupun kualitas jaringan.
gap
5. Conducting Gap Analysis (lanjutan)
Tahap kelima pada proses pengerjaan kami adalah “Conducting Gap Analysis”. Gap yang tercipta karena perbedaan antara
sistem target dan sistem yang ada pada saat ini akan kami teliti secara holistik. Untuk mendalami gap tersebut, kami
mendalami business system gap, system resources map, dan sebagainya.
6. Developing IT
1.Understanding 2. Defining 3. Determining 4. Assessing Strategic 7.Communicating
5. Conducting
Enterprise Business IT Target Existing IT Initiatives and and Governing IT
Gap Analysis
Environment Requirements Capabilities Performance Implementation Projects Portfolio
Roadmap
People and Kesenjangan antara jaringan yang dibutuhkan pada arsitektur target dengan arsitektur sekarang. Perbedaan tersebut bisa
structure gap berupa fungsionalitas, kuantitas maupun kualitas jaringan.
Policy and
Kesenjangan antara kebijakan dan tata kelola yang dibutuhkan pada arsitektur target dengan arsitektur sekarang. Perbedaan
governance
tersebut bisa berupa fungsionalitas, kuantitas maupun kualitas kebijakan serta tata kelola tersebut.
gap
Gap analysis Matriks kesenjangan berusaha memetakan karakteristik kesenjangan yang ada dengan dampaknya terhadap pencapaian tujuan
matrices perusahaan. Hal ini bertujuan untuk menentukan prioritas dalam menanggulangi kesenjangan.
Procurement
and Memastikan strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk menutup gap tersebut. Strategi tersebut dapat berupa menyewa
development sumber daya, mengembangkan sendiri suatu komponen, dan sebagainya.
strategy
Strategic
Matriks ini menghubungkan antara GAP dan penanggung jawab. Hal ini memastikan terdapat pihak yang bertanggung jawab
assignment
dalam menyelesaikan suatu GAP.
matrix
6. Developing IT Strategic Initiatives and Implementation
Roadmap
Pada tahap keenam dalam pengerjaan kami adalah “Developing IT Strategic Initiatives and Implementation Roadmap”. Kami
menyusun rancangan tahapan roadmap untuk menutup gap antara lain seperti business system and resource map,
application development initiatives, dan lain-lain.
6. Developing IT
1.Understanding 2. Defining 3. Determining 4. Assessing Strategic 7.Communicating
5. Conducting
Enterprise Business IT Target Existing IT Initiatives and and Governing IT
Gap Analysis
Environment Requirements Capabilities Performance Implementation Projects Portfolio
Roadmap
Business
system and Menjelaskan keseluruhan business system yang ada dan dihubungkan dengan resource map yang mendukung.
resource map
Application
Merupakan timeline rencana pengerjaan pengembangan aplikasi untuk mengejar target yang ingin dicapai oleh perusahaan ke
development
depannya.
initiatives
Database
Merupakan timeline rencana pengembangan dan penyempurnaan basis data yang digunakan untuk mencapai target yang
enhancement
diinginkan oleh perusahaan.
initiatives
Network
installation Merupakan timeline rencana pemasangan jaringan yang digunakan untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan.
initiatives
People
Merupakan timeline rencana pengembangan manajemen sumber daya manusia untuk mencapai target yang diinginkan oleh
management
perusahaan.
initiatives
6. Developing IT Strategic Initiatives and Implementation
Roadmap (lanjutan)
Pada tahap keenam dalam pengerjaan kami adalah “Developing IT Strategic Initiatives and Implementation Roadmap”. Kami
menyusun rancangan tahapan roadmap untuk menutup gap antara lain seperti business system and resource map,
application development initiatives, dan lain-lain.
6. Developing IT
1.Understanding 2. Defining 3. Determining 4. Assessing Strategic 7.Communicating
5. Conducting
Enterprise Business IT Target Existing IT Initiatives and and Governing IT
Gap Analysis
Environment Requirements Capabilities Performance Implementation Projects Portfolio
Roadmap
Governance
Merupakan timeline rencana pengembangan dan perbaikan tata kelola yang digunakan untuk mencapai target yang diinginkan
improvement
oleh perusahaan.
initiatives
Program and Merupakan sebuah bentuk pemetaan untuk menggambarkan inisiatif serta program strategis yang ingin dicapai melalui proyek
project group yang dicanangkan.
Project Menjelaskan kerangka waktu pengerjaan proyek yang dilakukan agar keseluruhan proyek dapat ditangani oleh manajemen
charters dengan baik.
Project Berisi penjelasan dari keseluruhan proyek yang direncakan. Terdiri dari beberapa penjelasan yang dapat digunakan untuk
definition menyusun TOR dan RFP.
IT
Merupakan gambaran target pengembangan teknologi informasi yang ingin dicapai perusahaan dalam 3 kategori jangka waktu
development
yaitu: pendek, menengah, dan jangka panjang.
roadmap
7. Communicating and Governing IT Projects Portfolio
Tahap terakhir adalah “Communicating and Governing IT Project Portfolio”. Pada tahap ini kami mengkomunikasikan hasil IT
Master Plan yang telah dirancang. Selain itu, kami merancang IT Governance agar memastikan strategi berjalan sesuai
rencana. Hal-hal yang kami perhatikan antara lain adalah task force structure, role and responsibilities, dan sebagainya.
6. Developing IT
1.Understanding 2. Defining 3. Determining 4. Assessing Strategic 7.Communicating
5. Conducting
Enterprise Business IT Target Existing IT Initiatives and and Governing IT
Gap Analysis
Environment Requirements Capabilities Performance Implementation Projects Portfolio
Roadmap
Task force Struktur atau bagan organisasi yang menggambarkan hierarki serta hubungan antar jabatan dari task force yang bertugas untuk
structure mengkomunikasikan serta melakukan tata kelola IT Projects Portfolio.
Roles and Penjabaran peran dan tanggungjawab dari setiap jabatan yang telah tercantum dalam struktur sehingga orang-orang yang
responsibilities terlibat dapat memahami hal-hal yang perlu mereka lakukan.
Target Pendefinisian target audiences beserta strategi komunikasi dan pendekatan yang dilakukan agar target dapat memahami apa
audiences yang disampaikan dengan baik.
Core Merupakan pesan inti yang ingin disampaikan kepada target audiences menggunakan pilihan media sesuai dengan strategi
messages komunikasi yang digunakan.
Marketing Merupakan sekumpulan tujuan/hasil akhir yang ingin dicapai oleh bisnis/perusahaan dalam mempromosikan barang atau jasa
objectives yang dimiliki kepada target audiences.
7. Communicating and Governing IT Projects Portfolio
(lanjutan)
Tahap terakhir adalah “Communicating and Governing IT Project Portfolio”. Pada tahap ini kami mengkomunikasikan hasil IT
Master Plan yang telah dirancang. Selain itu, kami merancang IT Governance agar memastikan strategi berjalan sesuai
rencana. Hal-hal yang kami perhatikan antara lain adalah task force structure, role and responsibilities, dan sebagainya.
6. Developing IT
1.Understanding 2. Defining 3. Determining 4. Assessing Strategic 7.Communicating
5. Conducting
Enterprise Business IT Target Existing IT Initiatives and and Governing IT
Gap Analysis
Environment Requirements Capabilities Performance Implementation Projects Portfolio
Roadmap
Materials and Merupakan bahan serta isi dan format konten yang akan digunakan untuk mengkomunikasikan serta melakukan tata kelola IT
content Projects Portfolio.
Tool and Berisi daftar alat dan teknik yang akan digunakan dalam proses komunikasi menyesuaikan dengan target audiences yang
techniques disasar.
Campaign
Terdiri dari serangkaian jadwal kegiatan, frekuensi, hingga hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengkomunikasikan serta
schedule and
melakukan tata kelola IT Projects Portfolio.
tasks
Project
balanced Menjabarkan indikator performa yang dijadikan acuan penilaian utama dalam mengukur kesuksesan kegiatan.
scorecard
Integration project
management Merupakan sekumpulan proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa keseluruhan elemen proyek telah berhasil
execution dikoordinasi dengan baik.
framework
IS/IT Strategy
Business Strategy Hubungan antara strategi bisnis, IS, dan IT sangat erat dengan fokus
masing-masing sebagai berikut:
• Business Decisions
• Objectives & Direction
• Change
Business Strategy menentukan arah perusahaan.
Supports Direction for
Business Business
IS Strategy
• Business Based
• Demand Orientated IS Strategy menentukan seberapa pentingnya sistem
• Application Focused informasi bagi perusahaan.
IT Strategy
IT Strategy memetakan jalan untuk mencapai kebutuhan
• Activity Based perusahaan di segi sistem informasi melalui teknologi.
• Supply Orientated
• Technology Focused
Strategic Alignment Model
Dalam rangka menyelaraskan Tujuan Organisasi dan TI, kami memanfaatkan kerangka OGTM ( Objective, Goal, Tactic,
Measure). OGTM sendiri merupakan proses berkesinambungan yang membantu organisasi dalam mengembangkan dan
menerapkan rencana strategis di seluruh organisasi, mendefinisikan aksi-aksi spesifik yang diperlukan untuk memperoleh
keunggulan kompetitif di setiap level pada organisasi.
Risiko TI akan selalu berubah. Insiden risiko TI dapat merugikan konstituen di dalam dan di luar perusahaan. Mereka merusak
reputasi perusahaan dan mengungkap kelemahan dalam tim manajemen perusahaan. Yang paling penting, risiko TI mengurangi
kemampuan organisasi untuk bersaing.
Risiko
Perusahaan
Risiko Internal
Masyarakat
Catatan
Bagian ini membahas bagaimana organisasi menangani dan mengatasi peningkatan risiko berbasis TI. Pertama kali kita melihat
tantangan yang dihadapi manajer TI di arena manajemen risiko dan mengusulkan pandangan risiko yang holistik. Selain itu, membahas
karakteristik dan komponen yang diperlukan untuk mengembangkan kerangka kerja manajemen risiko yang efektif dan menyajikan
kerangka umum untuk mengintegrasikan semakin banyak elemen yang terlibat di dalamnya. Terakhir, ini menjelaskan beberapa praktik
sukses yang dapat digunakan organisasi untuk meningkatkan kemampuan manajemen risiko mereka.
Roadmap Teknologi
Roadmap teknologi adalah tampilan, dokumen, atau diagram yang menggambarkan rencana adopsi teknologi di organisasi
tertentu. Peta jalan teknologi dibuat untuk membantu para pemimpin bisnis merencanakan dan menyusun strategi yang,
kapan, dan mengapa teknologi tertentu akan diterapkan sambil menghindari kesalahan yang mahal dan bahkan
merencanakan teknologi menjadi usang.
Keadaan masa
depan menjadi
keadaan saat ini
Overtime
1. Prinsip-Prinsip Panduan
2. Teknologi Saat Ini
3. Analisis Kesenjangan
Roadmap 4. Teknologi Landscape
Teknology 5. Teknologi Masa Depan
6. Strategi Migrasi
7. Tata Kelola
IMPLEMENTASI ITSM DAN IT GOVERNANCE
IT Service Management (ITSM) & IT Governance Implementation
Implementasi ITSM dan IT Governance terdiri dari 5 komponen utama yang harus diselesaikan yaitu IT Service Management
Implementation, IT Governance Implementation, Information Security and Business Continuity Implementation, KPI
Development dan Training & Socialization.
IT Governace Implementation
Dilaksanakan pengumpulan data Prosedur diperbaharui Untuk memastikan Dalam rangka memastikan kualitas
terkait untuk melaksanakan atau dibuat sesuai kualitas pelaksanaan, pelaksanaan, KPI didiskusikan dan
implementasi, diantaranya: Interview, dengan hasil KPI didiskusikan dan ditetapkan untuk prosedur yang telah
dokumen kebijakan dan prosedur, pengumpulan data yang ditetapkan untuk dibuat.
ITSP, hasil asesmen, serta dokumen telah dilaksanakan. prosedur yang telah
lainnya. dibuat.
Catatan
Untuk memasatikan bahwa implementasi sesuai dengan best practice industri, maka prosedur yang dibuat akan mengacu
pada ITIL 4, ISO-20000, COBIT 2019, ISO 27001 dan ISO 22301.
IT Service Management (ITSM)
Dalam menerapkan, merancang, dan mengelola layanan TI, maka MCI perlu adanya proses manajemen layanan TI yang efisien
(ITSM). Terdapat 4 dimensi ITSM yang harus diperhatikan dalam melakukan implementasi tersebut.
Dimensi ketiga dari manajemen layanan Rantai nilai layanan adalah model
adalah mitra dan pemasok. Dimensi operasi yang mencakup semua
mitra dan pemasok mencakup kegiatan utama yang diperlukan untuk
hubungan organisasi dengan organisasi mengelola produk dan layanan secara
lain yang terlibat dalam desain, efektif. Value stream adalah
pengembangan, penyebaran, serangkaian langkah yang digunakan
pengiriman, dukungan, dan peningkatan organisasi untuk membuat dan
layanan yang berkelanjutan. memberikan produk dan layanan
kepada konsumen layanan.
Catatan
Pengumpulan data untuk keperluan ITSM akan didasari pada 4 dimensi tersebut. Hal ini memungkinkan manajemen layanan TI yang
efektif dan efesien pada MCI.
Komponen ITSM
Selain 4 dimensi yang harus diperhatikan, dalam penyusunan dokumen terkait ITSM harus memperhatikan standar best
practice yaitu ISO 20000. Adapun komponennya adalah sebagai berikut:
Service Management System (SMS) The organization shall determine external and internal issues
that are relevant to its purpose and that affect its ability to
achieve the intended outcome(s) of its SMS.
Service Requirement • Ensuring that the SMS achieves its intended outcome(s)
Planning
Service Requirement
• Service design, build, and transition
Planning • Resolution and fulfilment
• Service assurance
Operation of the SMS To adapt to changes that may occur, the SMS need to be
improve reactively and proactively.
Performance
Improvement
Evaluation
ITIL Starter Pack
Untuk mengimplementasikan pelaksanaan tersebut secara rinci, AXELOS telah menerbitkan ITIL 4 Practice Guides sebagai
referensi. Terdapat 3 management practices yang terbagi menjadi 34 proses manajemen layanan berdasarkan panduan
tersebut.
Deployment Management Infrastructure & Platform Software Development & Service Catalogue
Management Management Management
Untuk memindahkan komponen
hardware dan software baru atau yang Untuk mengawasi dan mengelola
Untuk memastikan bahwa aplikasi
telah dimodifikasi, barang yang sedang platform dan elemen infrastruktur Untuk menyediakan satu sumber
memenuhi kebutuhan para
dalam proses produksi, dokumentasi yang digunakan oleh organisasi. informasi yang konsisten pada
stakeholders(internal maupun
atas barang tersebut, atau item Idealnya, praktik ini juga semua layanan dan penawaran
eksternal) dalam hal Utilitas dan
konfigurasi lainnya ke dalam live memungkinkan organisasi untuk layanan, serta untuk memastikan
Garansi, yaitu fungsionalitas,
environments(mis. PROD). Selanjutnya, menggunakan solusi teknis yang bahwa hal tersebut tersedia untuk
keandalan, ketersediaan,
Deployment Management Practice juga efisien baik menggunakan solusi dari masing-masing pengguna sesuai
pemeliharaan, kepatuhan, dan
terlibat dalam deployment suatu pihak internal maupun solusi dari kebutuhan.
kemampuan untuk diaudit.
komponen ke environments selanjutnya konsultan luar perusahaan.
(misalnya Staging atau Testing).
Service Configuration Service Design Service Level Management Service Validation & Testing
Management
Untuk memastikan bahwa produk dan
Untuk merancang produk dan layanan yang baru atau yang mengalami
Untuk memastikan bahwa informasi layanan yang sesuai untuk tujuan, perubahan telah memenuhi persyaratan
yang akurat dan dapat diandalkan serta hal tersebut dapat disampaikan yang ditentukan. Definisi nilai layanan
tentang konfigurasi layanan dan item Untuk menetapkan target berbasis didasarkan pada masukan dari
oleh organisasi dan ekosistemnya.
konfigurasi yang mendukung mereka bisnis yang jelas untuk tingkat pelanggan, tujuan bisnis dan
Hal ini termasuk dalam perencanaan
ketika kapan dibutuhkan dan di mana layanan, dan untuk memastikan persyaratan peraturan, dan
dan pengorganisasian orang, mitra
saat mereka membutuhkan. Hal ini bahwa pengiriman layanan dinilai, didokumentasikan sebagai bagian dari
dan pemasok, informasi, komunikasi, Design and Transition Service Value
termasuk informasi tentang dipantau, dan dikelola dengan benar
teknologi dan praktik produk dan Chain activity. Hal ini digunakan untuk
bagaimana item konfigurasi terhadap target ini.
layanan baru atau yang mengalami menetapkan indikator kualitas dan
dikonfigurasi dan hubungan di perubah serta interaksi antara kinerja terukur yang mendukung definisi
dalamnya. organisasi dan juga pelanggannya. kriteria jaminan dan persyaratan
pengujian.
Penilaian tata kelola TI berdasarkan framework COBIT 2019 yang terdiri dari 5 (lima) domain, antara lain Evaluate, Direct, &
Monitor (EDM), Align, Plan, & Organize (APO), Build, Acquire, & Implement (BAI), Deliver, Service, & Support (DSS), dan
Monitoring, Evaluate, & Assess (MEA).
Domain ini mencakup penilaian terkait penerapan Tata Kelola TI, proses delivery, proses optimisasi
Evaluate, Direct,
risiko, optimalisasi resource, serta proses pengelolaan hubungan maupun engagement dengan
& Monitor (EDM)
stakeholder perusahaan.
Align, Plan & Domain ini mencakup penilaian terkait pembentukan strategi TI, maupun tidak lanjut dalam
Organize merealisasikan strategi TI dari sisi pengelolaan Enterprise Architecture, portfolio, inovasi, budget, SDM,
(APO) vendor, SLA , risiko, keamanan, dan data.
Domain ini mencakup penilaian terkait penerapan solusi TI yang terdiri dari identifikasi kebutuhan,
Build, Acquire, &
implementasi solusi, pengelolaan program dan proyek IT, serta pengelolaan perubahan, availability,
Implement (BAI)
capacity, aset, pengetahuan, dan konfigurasi IT.
Deliver, Service, Domain ini mencakup penilaian terkait pengelolaan operasional TI yang meliputi pengelolaan service
& Support (DSS) request, insiden TI, permasalahan TI, kontinuitas TI, keamanan TI, dan juga business process control.
Monitoring,
Domain ini mencakup penilaian terkait pengawasan manajemen atas proses pengendalian dalam
Evaluate, &
organisasi seperti performance, conformance, internal control, compliance, dan juga assurance TI.
Assess (MEA)
IT Governance (COBIT 2019) (lanjutan)
Untuk mendapatkan pemetaan proses-proses tata kelola TI dari COBIT 2019 yang selaras dengan tujuan bisnis MCI,
(enterprise goals) perlu diterjemahkan menjadi aligment goals . Untuk selanjutnya, alignment goals ini akan dipetakan kembali
terhadap proses-proses tata kelola TI dari COBIT 2019. Dengan ilustrasi proses pemetaan tersebut sebagai berikut:
Dengan masing-masing domain terdiri dari beberapa proses terkait dengan penerapan tata kelola TI.
Evaluate, Direct, & Monitor Build, Acquire, & Implement Deliver, Service, & Support Monitoring, Evaluate & Assess
Align, Plan & Organize (APO)
(EDM) (BAI) (DSS) (MEA)
EDM01: Ensure Governance APO01: Managed I&T BAI01: Manage Programs DSS01: Managed Operations MEA01: Managed
Framework Setting and Management Framework BAI02: Manage Requirements DSS02: Managed Service Performance & Conformance
Maintenance APO02: Managed Strategy Definition Requests & Incidents Monitoring
EDM02: Ensure Benefits APO03: Managed Enterprise BAI03: Manage Solution DSS03: Managed Problems MEA02: Managed System
Delivery Architecture Identification & Build DSS04: Managed Continuity Control of Internal Control
EDM03: Ensure Risk APO04: Managed Innovation BAI04: Manage Availability & DSS05: Managed Security MEA03: Managed Compliance
Optimization APO05: Managed Portfolio Capability Services With External Requirements
EDM04: Ensured Resource APO06: Manage Budget & BAI05: Managed DSS06: Managed Business MEA04: Managed Assurance
Optimization Costs Organizational Change Process Controls
EDM05: Ensured Stakeholder APO07: Managed Human BAI06: Managed IT Changes
Engagement Resources BAI07: Managed IT Changes
APO08: Managed Acceptance & Transitioning
Relationships BAI08: Manage Knowledge
APO09: Managed Service BAI09: Manage Assets
Agreements BAI10: Manage Configuration
APO10: Managed Vendors BAI11: Manage Projects
APO11: Managed Quality
APO12: Managed Risk
APO13: Manage Security
APO14: Managed Data
5 14 11 6 4
Catatan
Tidak semua proses perlu diadopsi dalam rangka penerapan IT Governance. Terdapat proses sistematis untuk menentukan prosses untuk
diimplementasikan pada MCI.
Menentukan Proses Domain yang Relevan
Setiap perusahaan menggunakan TI untuk mengaktifkan inisiatif bisnis, dan ini dapat direpresentasikan sebagai tujuan bisnis
untuk TI. Berikut gambar yang mengilustrasikan bagaimana strategi perusahaan harus dijelaskan ke dalam tujuan yang terkait
dengan inisiatif yang mendukung TI (tujuan bisnis untuk TI).
Enterprise Enterprise
Business
IT Goals Architecture for IT Scorecard
Strategy Goals for IT
IT
Require Influence
Information Run
IT Processes Applications
Service
Imply
Information Infrastructure and
Criteria People
Need
Catatan
Tujuan ini harus mengarah pada definisi yang jelas tentang tujuan TI itu sendiri (tujuan TI), dengan menentukan sumber daya dan kapabilitas TI
(arsitektur perusahaan untuk TI) yang diperlukan agar berhasil menjalankan bagian TI dari strategi perusahaan.
Menentukan Proses Domain yang Relevan (lanjutan)
Untuk mendapatkan pemetaan proses-proses tata kelola TI dari COBIT 2019 yang selaras dengan tujuan bisnis MCI, (enterprise
goals) perlu diterjemahkan menjadi alignment goal. Untuk selanjutnya, alignment goal ini akan dipetakan kembali terhadap
proses-proses tata kelola TI dari COBIT 2019.
Catatan
Tujuan TI harus memberikan definisi yang jelas karena akan menentukan sumber daya dan kapabilitas TI (arsitektur perusahaan untuk TI). Sumber
daya dan kapabilitas TI diperlukan untuk berhasil melaksanakan bagian dari strategi TI perusahaan
Information Security &
Business Continuity Implementation
Sistem manajemen keamanan informasi yang efektif menyediakan kerangka kerja manajemen atas kebijakan dan prosedur
yang akan menjaga informasi perusahaan tetap aman, apa pun formatnya. Setelah serangkaian kasus besar, telah terbukti
sangat merusak organisasi jika informasi masuk ke tangan yang salah atau ke domain publik. Dengan membangun dan
memelihara sistem pengendalian dan manajemen yang terdokumentasi, risiko dapat diidentifikasi dan dikurangi.
Dalam implementasi Business Continuity, kami berfokus pada Disaster Recovery Plan (DRP) atas aktivitas recovery
infrastruktur TI yang ada di MCI. Berikut adalah tahapan yang akan kami lakukan dalam implementasi DRP:
1. Pemahaman terhadap
Organisasi
3. Menyusun prosedur
DRP yang memuat
rencana pemulihan
Highlight
Prosedur DRP adalah proses terdokumentasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan prosedur dan tata cara pemulihan sumber daya dan layanan
IT saat terjadi gangguan atau bencana. Dokumen ini dapat digunakan sebagai kelanjutan dari BCP yang saling terintegrasi namun dapat digunakan
sendiri-sendiri jika gangguan hanya berdampak pada sumber daya IT.
Tahapan Implementasi DRP – Tahap 1
1. Internal audit;
Review DRP bertujuan untuk memastikan
2. External audit; bahwa DRP yang ada telah memenuhi
Review persyaratan dan juga sesuai dengan
3. Self-assessment. kebutuhan
Tahapan Implementasi DRP – Tahap 5
• Tahap
Fase iniini bertujuanbahwa
memastikan untukseluruh
mengidentifikasi sedetil
organisasi telah
mungkinhal-hal
memahami setiapdan
halteknis
yangyang
perlu dilakukan
harus dilakukandan
jikasumber
dayabencana.
terjadi yang dibutuhkan untuk memastikan organisasi
dapat tetap berjalan ketika terjadi gangguan atau
bencana.
Sehingga untuk bisa mengubah “behaviours” dalam Memastikan setiap bagian telah memiliki
menunjang DRP perlu mempengaruhi “attitudes”.
Untuk mempengaruhi “attitudes” maka perlu Attitudes kompetensi dan skill yang tepat dan dibutuhkan
membangun dan mengembangkan “belief” atau
kepercayaan yang tepat terkait pentingnya DRP
dalam menjaga keberlangsungan layanan IT.
Pendidikan, pelatihan, dan kesadaran sangat Memastikan bahwa ada latihan dan pembelajaran
diperlukan untuk mencapai ketiga level tersebut Beliefs yang cukup untuk memahami hal-hal yang perlu
dalam jangka panjang.
dilakukan saat terjadi bencana
KPI Development
Dalam menyusun KPI terkait proses yang akan diimplementasi, terdapat 5 faktor yang menjadi pertimbangan. 5 faktor tersebut
adalah SMART, yaitu : Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time.
S A T
dapat diukur
Specific: Penentuan
M Achievable: target
KPI yang ditentukan
R Time: ada batas
waktu atau
KPI karyawan harus
mendetil, spesifik, dan harus merupakan hal deadline yang telah
terfokus pada tujuan yang realistis atau ditentukan untuk
apa yang akan menjadi mungkin untuk mencapai target
indicator dalam KPI. dicapai serta ada nilai tersebut.
atau hasil yang dapat
dicapai dan diukur.
Catatan
Sebuah KPI (Key Performance Indicator) harus disusun menurut indicator kinerja yang spesifik, jelas, dan juga dapat diukur.
Training & Socialization
Tahap akhir implementasi adalah pelaksanaan training & socialization. Hal ini dilaksanakan agar dokumen-dokumen ITSM, IT
Governance, Information Security & Business Continuity diketahui pihak terkait.
Sosialisasi Training
Contoh 1
Simulasi Business Continuity
• Kebijakan • Kebijakan • Kebijakan
• Prosedur • Prosedur • Prosedur
y
inuit
• Form • Form Cont
s • Form
nes
Busi
&
urity
nce Sec
Contoh 2
erna on
M Gov mati
ITS IT Infor
Pelatihan walktrough prosesur
Sosialisasi dilaksanakan dengan menyampaikan materi-materi yang ada pada dokumen tersebut sedangkan training bersifat ad-hoc.
Training dilaksanakan apabila terdapat suatu proses/tahapan yang perlu pemahaman mendalam untuk menjalankannya. Salah satu
faktor adalah pemahaman pihak terkait terhadap proses yang telah disosialisasikan.
Catatan
Rencana pelaksanaan training dibuat setelah diskusi lanjutan antara RSM Indonesia dengan MCI.
CONTOH DELIVERABLES
Contoh Hasil Pekerjaan
SA
SA
M
M
PL
PL
E
E
Grafik Tingkat Kepentingan TI
SA
M
PL
E
Contoh Hasil Pekerjaan (lanjutan)
SA
M
PL
E
SA
M
PL
E
Contoh Hasil Pekerjaan (lanjutan)
H O H
TO NT
CO
N CO
Contoh Hasil Pekerjaan (lanjutan)
P LE
AM
EX
P LE
AM
EX
E
MPL
A
EX
66
Contoh Hasil Pekerjaan (lanjutan)
P LE P LE
P LE AM AM
AM EX EX
EX
67
Contoh Hasil Pekerjaan (lanjutan)
LE E
LE P MPL
MP X AM X A
A E E
EX
68
JADWAL PEKERJAAN DAN
ORGANISASI PROYEK
Jadwal Pekerjaan
Kami berkomitmen untuk menyediakan hasil pekerjaan yang berkualitas tinggi dan tepat waktu berdasarkan ruang lingkup yang disepakati.
Pekerjaan Penerapan IT Service Management yang akan dilakukan dalam 3 fase utama, yaitu Assessment, IT Master Plan, dan IT Service
Management & Governance Implementation dengan batas waktu maksimal 6 bulan (183 hari). Namun, jadwal yang diusulkan tentu saja dapat
diubah berdasarkan diharapkan akan selesai dalam waktu kebutuhan dan / atau kondisi selama didalam pekerjaan.
BULAN
No Aktivitas
1 2 3 4 5 6
Assesment
c. IT Organization Structure
IT Master Plan
Kami berkomitmen untuk menyediakan hasil pekerjaan yang berkualitas tinggi dan tepat waktu berdasarkan ruang lingkup yang disepakati.
Pekerjaan Penerapan IT Service Management yang akan dilakukan dalam 3 fase utama, yaitu Assessment, IT Master Plan, dan IT Service
Management & Governance Implementation dengan batas waktu maksimal 6 bulan (183 hari). Namun, jadwal yang diusulkan tentu saja dapat
diubah berdasarkan diharapkan akan selesai dalam waktu kebutuhan dan / atau kondisi selama didalam pekerjaan.
BULAN
No Aktivitas
1 2 3 4 5 6
b. IT Governance Implementation
3
c. Information Security and Business Continuity Implementation
d. KPI Development
Jadwal berikut disiapkan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan MCI Group dan juga target pekerjaan yang dapat dilakukan, dengan catatan bahwa semua data dan informasi dapat diberikan tepat waktu, sesi
wawancara dan pekerjaan dapat dilakukan sesuai jadwal, dan respons yang dibutuhkan dapat diberikan tepat waktu. Keterlambatan dalam proses pengumpulan data / informasi dapat memengaruhi waktu penyelesaian.
Tim Implementasi
MCI Group
Resdy Benyamin
Project Director
Engagement Partner Counterpart
Team Member
Counterpart
85
Globally Indonesia
COUNTRIES
56 2 35
820 OFFICES YEARS
YEARS
OFFICES
$ 6.3 3rd
IN # LISTED ENTITIES
BILLION REVENUE AUDITED
Saat bekerja dengan RSM, Anda memiliki akses ke keahlian global kami, serta profesional yang memiliki pemahaman mendalam tentang tantangan
lokal dan regional yang mungkin dihadapi bisnis Anda. Kami tahu bahwa satu ukuran tidak cocok untuk semua, sehingga para ahli kami akan memberi
Anda keterampilan, wawasan, dan sumber daya yang sesuai dengan bisnis Anda tergantung pada yurisdiksi tempat Anda beroperasi.
LATIN NORTH
ASIA PACIFIC AFRICA EUROPE MIDDLE EAST
AMERICA AMERICA
20 countries 25 countries 44 countries 20 countries 2 countries 9 countries
116 offices 38 offices 195 offices 72 offices 375 offices 15 offices
10,000+ people 1,300+ people 8,700+ people 3,200+ people 18,900+ people 660+ people
86
Jasa Kami di Indonesia
Audit
Agreed Upon Procedures | Financial Information Review | General Audit |
Tax
Business Tax | International Tax | Tax Merger & Acquisition | Transfer Pricing |
Consulting
Accounting Advisory | Finance & Accounting Outsourcing|
Governance Risk Control Consulting Services | Management Consulting|
Technology Consulting | Transaction Support Services & Corporate Finance |
Other Consulting |
Jasa Tax dan Consulting Kami di Indonesia
TAX CONSULTING
Business Tax Accounting Advisory Governance Risk Control Consulting Services
Complex Accounting & Financial Reporting Anti Money Laundering
Tax Advisory
New Accounting Standards & Implementation Fraud Prevention, Forensic, Investigation
Tax Audit & Dispute
Process, Risk & Controls
Tax Compliance
Corporate Finance & Transaction Advisory Security & Privacy Risk Consulting
International Tax Services Technology Risk Consulting
Corporate Finance
Merger & Acquisition Corporate Recovery & Insolvency
Tax Due Diligence Restructuring Management Consulting
Tax Structuring Valuation Business Consulting
Operations & Supply Chain
Transfer Pricing Finance & Accounting Outsourcing People & Organization
Accounting Services Technology & Digital
Financial Outsourcing Services
Payroll Technology Consulting
Secretarial Application Development & Integration
Data Analytics
Technology Infrastructure
Other Consulting
ASIA TAX AWARDS 2020:
RSM IS SHORTLISTED AS INDONESIA Business Establishment & Legal
TAX FIRM OF THE YEAR Executive Search
Personil Kunci Perusahaan Kami
Amir Abadi Jusuf Aryanto Agus Mulyo Mawar Napitupulu Irwan Afiff
Chief Executive Partner & Deputy Chairman Senior Managing Partner Senior Managing Partner
Chairman
Dedy Sukrisnadi M. Ichwan Sukardi Angela Simatupang Saptoto Agustomo Nick Graham
Head of Audit Practice Head of Tax Practice Head of Consulting Senior Partner Consulting Senior Partner Business
Practice Services
Ponda Suwaka Hidajat Harry Halilintar Santoso Chaerul Djakman Resdy Benyamin Budi Martokusumo
Partner IT Assurance Partner Corporate Finance Partner Management Partner Technology Partner Corporate Finance
& Transaction Consulting Consuting & Transaction
Klien Kami
RSM is represented in Indonesia by the following member firms: Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, PT RSM Indonesia Konsultan, PT RSM Indonesia
Mitradaya, PT RSM Indonesia Mitradana. RSM’s Indonesian member firms work closely together within Indonesia. Each firm is a separate and independent legal
entity and a member of the RSM network and trades as RSM. RSM is the trading name used by the members of the RSM network.
Each member of the RSM network is an independent accounting and advisory firm each of which practices in its own right. The RSM network is not itself a separate
legal entity of any description in any jurisdiction. The RSM network is administered by RSM International Limited, a company registered in England and Wales
(company number 4040598) whose registered office is at 50 Cannon Street, London, EC4N 6JJ.
The brand and trademark RSM and other intellectual property rights used by members of the network are owned by RSM International Association, an association
governed by article 60 et seq of the Civil Code of Switzerland whose seat is in Zug. Any articles or publications contained within this website are not intended to
provide specific business or investment advice. No responsibility for any errors or omissions nor loss occasioned to any person or organisation acting or refraining
from acting as a result of any material in this website can, however, be accepted by the author(s) or RSM International. You should take specific independent advice
before making any business or investment decision.