a. Arahan Umum
b. Inisiatif Strategis dan Roadmap BUMN
c. Bidang Prioritas Pembangunan tahun 2021 dan Asumsi
Struktur APS Makro
d. Klaster Masterplan tahun 2020-2024,
e. Aspirasi Pemegang Saham Fungsional bidang Keuangan,
Manajemen Risiko, SDM, Hukum dan Teknologi
f. Inisiatif Strategis,dan Key Performance Indicators (KPI)
Klaster/ Sub-klaster.
A. Arahan Umum
Aspirasi Pemegang Saham/Pemilik Modal (APS) adalah pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2021. yang berdasar dan berpedoman pada :
1 •Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 22
Asumsi Makro
Indikator Outlook 2020 APBN 2021
Lifting Gas (ribu barel setara minyak per hari) 992 1.007
tahun 2020-2024
5 Klaster Pertahanan dan Manufaktur 12 Klaster Pariwisata dan Pendukung
12
13
c. Subklaster Pupuk
Menjadi Perusahaan solusi agrikultur dan nutrisi tanaman nasional yang
berkelanjutan, berkelas dunia dan memberikan dampak sosial dan
ekonomi secara nasional melalui customer centric model, R&D
innovation driven, excellence dalam operasional dan supply chain,
feedstock security and optimalization, serta sustainability dan circular
economy.
14
c. Subklaster Danareksa-PPA
Menjadi perusahaan dengan spesialisasi turn around terbesar di
Indonesia yang senantiasa mengedepankan fokus kegiatan usaha
dalam pelaksanaan turn around dan membangun kinerja perusahaan
dengan menitikberatkan pada terciptanya suatu solusi atas Non-
Performing Loan (NPL), restrukturisasi, transformasi perusahaan dan
pengelolaan aset dan saham minoritas
19
c. Subklaster Perhotelan
Menjadi grup hotel flagship dari Indonesia dan memiliki suatu portofolio
bisnis hotel dan real estate yang terdiversifikasi sehingga mendukung
pengembangan aset publik maupun swasta di Indonesia.
1. BUMN diharapkan dapat menyiapkan infrastruktur dan suprastruktur untuk dapat menyusun laporan keuangan segmentasi
Keuangan berdasarkan segmen: a) komersial, dan b) segmen Public Service Obligation dan diharapkan laporan segmentasi menjadi bagian
dari Catatan Atas Laporan Keuangan yang di audit untuk tahun 2021;
2. BUMN diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas pelaporan keuangan dengan ketentuan minimum opini auditor terhadap
laporan keuangan audited BUMN pada level Wajar Tanpa Pengecualian;
3. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 BUMN yang menjalankan penugasan dari pemerintah, dalam bentuk antara lain
Public Service Obligation, subsidi, pembangunan infrastruktur, dan penugasan lainnya, agar mengikutsertakan Kementerian BUMN
dalam pembahasan perencanaan penugasan dan mengusulkan penetapan penugasan dalam RUPS RKAP.
4. BUMN yang telah mencantumkan sahamnya di bursa efek atau perseroan terbuka (Tbk), diminta kepada Dewan Komisaris agar
menyampaikan RKAP kepada pemegang saham Seri A Dwiwarna selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah disetujui/disahkan.
5. BUMN yang masih memiliki Rekening Dana Investasi (RDI), Sub-Loan Agreement (SLA), Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan
Statusnya (BPYBDS), dan Dana PMN yang belum dimanfaatkan, dalam RKAP harus menuangkan posisi/nilai, skema rencana
penyelesaian, serta informasi yang relevan lainnya.
6. BUMN yang tidak dapat memenuhi target APS 2021 karena sedang dalam proses restrukturisasi/tingkat kesehatan tidak sehat,
target/sasaran kinerja BUMN dapat dikecualikan setelah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Wakil Menteri BUMN yang
menangani. Untuk BUMN yang sudah tidak beroperasi, target dan KPI ditentukan secara tersendiri oleh Wakil Menteri BUMN yang
menangani.
1. BUMN diminta menyusun Profil Manajemen Risiko pada RKAP 2021 yang sekurang-kurangnya memuat: (1) Selera dan toleransi risiko
Manajemen Risiko (Risk Appetite & Tolerance); (2) Identifikasi risiko untuk masing-masing peristiwa risiko yang ditampilkan dalam risk register; (3) Peta
risiko yang menggambarkan kemungkinan dan dampak risiko inheren maupun residual.
2. Profil Manajemen Risiko pada RKAP 2021 merupakan bagian dari RKAP yang akan disahkan oleh pemegang saham atau oleh
Dewan Komisaris pada perusahaan terbuka dan melaporkan pelaksanaan penanganannya pada laporan berkala semesteran.
Catatan: Perusahaan yang mengalami restrukturisasi dapat menggunakan KPI keuangan yang berbeda
22
Target-Target Keuangan
Fungsi Keuangan dan Manajemen Risiko
Economic value creation (nilai tambah ekonomi) dihitung berdasarkan ekstra kembalian investasi (Return on Invested Capital atau
ROIC) di atas biaya modal yang digunakan untuk mendapatkan kembalian investasi tersebut (Weigthed Average Cost of Capital atau
WACC).
Effective Cost of Debt = Weighted Average Cost of Debt x (1 - Effective Tax Rate); merupakan rata-rata tertimbang biaya bunga masing-
masing BUMN dan komponen ini menunjukkan borrowing capacity masing-masing BUMN.
Cost of Equity di tetapkan oleh kementrian BUMN dengan catatan Cost of Equity untuk BUMN PSO akan lebih rendah dibandkingkan
BUMN non-PSO.
Sustainable Financial Mempertahankan Posisi Keuangan yang Berkesinambungan (Sustainable Financial Position) dimana masing-masing BUMN diharapkan
Position secara bertahap dan dalam jangka panjang dapat mempertahankan rasio-rasio hutang pendanaan pada level rasio yang dimiliki oleh
perusahaan dengan peringkat investment grade sebagai berikut:
1. Financing debt to Invested Capital pada kisaran 15% sampai dengan 45%, dan
2. Financing debt to EBITDA pada kisaran 1 sampai dengan 3 kali.
Catatan: Perusahaan yang mengalami restrukturisasi dapat menggunakan KPI keuangan yang berbeda
23
Fungsi Lainnya
a. BUMN agar mengalokasikan anggaran untuk Program/Kegiatan di bidang pembelajaran dan pengembangan, riset, dan inovasi (learning &
Fungsi Sumber Daya development, research, & innovation), minimal 5% dari total biaya human capital dalam 1 tahun. Pada konteks klaster, pelaksanaan
Manusia Program/Kegiatan tersebut agar mengutamakan kolaborasi dengan Corporate University Institusi Pembelajaran BUMN yang relevan
b. BUMN diminta untuk menyiapkan blue print pemenuhan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 terutama terkait kewajiban
mempekerjakan paling sedikit 2% (dua persen) Penyandang Disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja BUMN, termasuk melaksanakan
program dan kegiatan turunannya.
c. Indikator Pengembangan Talenta:
BUMN diminta mengelompokkan dan menyelaraskan program TJSL dengan prioritas Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan menuangkan
Fungsi Tanggung target capaiannya sebagai berikut:
Jawab Sosial dan
Lingkungan (TJSL) No Indikator Target Minimal
Penyusunan program TJSL dalam RKA TJSL yang sejalan dengan program
1 prioritas untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2 program prioritas
(Sustainable Development Goals).
Program TJSL yang berkomitmen mendukung bisnis inti dan menciptakan
2 1 program
Creating Share Value (CSV) bagi perusahaan.
Jumlah mitra binaan yang naik kelas melalui peningkatan kapasitas usaha
3 5% dari jumlah mitra binaan
(membaik secara ekonomi dan mandiri).
24
Fungsi Lainnya
Fungsi Hukum a. BUMN wajib menjalankan kebijakan Menteri BUMN dan peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan BUMN.
b. BUMN melakukan indentifikasi berbagai peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan BUMN, khususnya yang menghambat proses bisnis
BUMN.
c. BUMN wajib memprioritaskan penyelesaian permasalahan hukum antar/terkait BUMN/anak perusahaan BUMN/perusahaan yang terafiliasi, dalam
rangka sinergi sebagai keluarga besar BUMN serta melaporkan progress-nya secara periodik
Kebijakan Taktis- a. BUMN wajib menyusun Master Plan Teknologi Informasi (MPTI) dengan tahapan sesuai dengan pasal 3, Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-
Teknologi dan 02/MBU/2013;
Teknologi Informasi b. BUMN wajib melaksanakan asesmen “IT Maturity Level” oleh Pihak Independen minimal setiap 2 tahun sekali terhitung tahun 2021 (diantaranya
dapat melakukan self-assessment), dengan target minimal level 3 pada tahun 2021; dan
c. BUMN wajib melakukan asesmen Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) untuk mengukur kesiapan industri dalam bertransformasi menuju
industri 4.0.
F. Inisiatif
Strategis,dan Key
Performance
Indicators (KPI)
Klaster/ Sub-klaster
26
KMR
Masterplan/
RJPP
a. Pemimpin pembiayaan mikro dengan inklusi keuangan dan model ultra mikro
Inovasi Model yang inovatif
1 2 Bisnis b. Bank Retail Digital yang modern
Nilai Ekonomi
c. Pemimpin platform digital untuk SME
& Sosial
5 untuk Indonesia 4
Pengemban Peningkatan Kepemimpinan a. Pemimpin platform blockchain
gan Talenta Investasi 3 Teknologi b. Pemimpin di bidang IT Banking
1A) Menciptakan economic value creation dengan realisasi Mengurangi negative gap RAROC
• RAROC (Risk Adjusted Return On Capital) ≥ WACC
RAROC sama dengan atau di atas WACC di bawah WACC
Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia
1D) Pemberian bantuan sosial kepada Masyarakat atas • Loan to support development agenda for subsidized housing loan and bantuan sosial
Ketercapaian target Penugasan Pemerintah
Program Penugasan Pemerintah program
29
1. Penyusunan RKAP harus tetap memperhatikan Ketentuan Regulator dan Aturan yang terkait
dengan industry masing-masing BUMN (BUMN Tbk, Perbankan, Asuransi, dll)
2. Khusus untuk BUMN yang sedang restrukturisasi, penekanan RKAP & KPI berfokus kepada
proses restrukturisasi.
3. Untuk BUMN yang rencananya akan dibentuk holding pada tahun 2021:
a. BUMN yang rencananya akan menjadi anak holding tetap menyusun RKAP sebagai
stand alone dengan tetap mengacu kepada inisitiatif strategis yang ada termasuk
tahapan pembentukan holding dalam penyusunan rencana kerjanya;
b. BUMN yang rencananya akan menjadi induk holding menyusun RKAP dengan
menampilkan proforma keuangan sebagai sebagai induk holding;.
4. Usulan RKAP dilengkapi dengan KPI yang disusun berdasar Permen tentang KPI;
31
Q&A APS untuk RKAP 2021 (1/2)
No. Pertanyaan Jawaban
1. Periodisasi RJPP BUMN : 2020-2024 atau 2021-2025? Agar inline dengan Renstra Kementerian BUMN dan RPJMN Pemerintah maka periode
RJPP sebaiknya 2020-2024
2. Pada Matriks Perhitungan Nilai Tambah Ekonomi (Economic BUMN Non penugasan:
Value Creation) dituliskan bahwa “Cost of Equity di tetapkan 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝑑𝑒𝑏𝑡 + 3%
oleh kementrian BUMN.” Apakah Kementerian BUMN sudah
menetapkan nilai tersebut? BUMN Penugasan:
𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝑑𝑒𝑏𝑡
3. Apakah program pengembangan Teknologi Informasi yang a. Berdasarkan Permen BUMN No PER-02/MBU/2013 setiap BUMN wajib memiliki Master
terdiri dari: Plan TI BUMN dan memasukkan rencana investasi teknologi informasi sesuai dengan
a. Penyusunan Master Plan TI (MPTI) MPTI BUMN kedalam RKAP 2021. Sedangkan bagi BUMN yang belum memiliki MPTI
b. Pelaksanaan asesmen IT Maturity Level wajib segera menyusun MPTI yang berlandaskan business plan perusahaan (RJPP).
c. asesmen Indonesia Industry 4.0 Readiness Index b. Sebagaimana tercantum dalam APS 2021 dan Permen BUMN No PER-02/MBU/2013
bahwa setiap BUMN wajib melaksanakan asesmen “IT Maturity Level” oleh Pihak
masuk seluruhnya ke dalam RKAP 2021? Jika iya, apakah sudah Independen minimal setiap 2 tahun sekali terhitung tahun 2021 dan rencana
memasukkan hasil atau hanya rencana asesmen dan master assessment IT Maturity Level wajib masuk dalam RKAP 2021.
plan tersebut di 2021? c. Sebagaimana tercantum dalam APS 2021 dan tertuang dalam Renstra Kementerian
BUMN tahun 2020-2024, di tahun 2024 BUMN wajib memiliki skor INDI minimal 3,5 dari
skala 4. Untuk itu BUMN wajib melakukan asesmen INDI 4.0 (Indonesia Industry 4.0
Readiness Index) untuk mengukur kesiapan industri dalam bertransformasi menuju
industri 4.0 dan rencana INDI 4.0 wajib masuk kedalam RKAP 2021.
4 BUMN diminta untuk menyiapkan blue print pemenuhan amanat BUMN diminta untuk menyusun Blue Print Pemenuhan Amanat UU No.8 Tahun 2016
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 terutama terkait dalam bentuk rencana jangka panjang (5 tahun) yang berbasis pada riset/kajian, dan
kewajiban mempekerjakan paling sedikit 2% Penyandang menuangkannya ke dalam Program dan Kegiatan.
Disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja BUMN, termasuk
melaksanakan program dan kegiatan turunannya
Apakah dalam RKAP 2021 ini sudah hasil kajian atau rencana
garis besar saja?
32
Q&A APS untuk RKAP 2021 (2/2)
No. Pertanyaan Jawaban
5 Terkait equity untuk menghitung ROIC & WACC, mohon informasi apakah hanya atas Equity yang dimaksud adalah seluruh ekuitas
modal di setor atau atas seluruh ekuitas.?
6 Findings Mengikuti Permen KPI yang saat ini sudah di setujui Menteri BUMN
1. KPI subkluster Danareksa terkait kepemimpinan teknologi belum memenuhi dan dalam proses pengundangan di Kementerian Hukum dan HAM
pedoman KPI karena hanya ada 1 KPI
2. KPI subkluster Danareksa belum mencantumkan bobot setiap variable
STRICTLY C O N F I D E N T I A L
36
a. Leadership and culture change – 30, 300, 3000: Mengembangkan 30 pemimpin senior,
Pengembangan
5 mempercepat 300 rising star, membawa perubahan melalui 3000 duta perubahan
Talenta
b. Agile organization: desain ulang holding dan model operasi yang optimal
40
5A) Leadership and culture change – (30,300, 3000: Develop 30 senior leaders, • % perempuan dalam nominated talent
5% lebih baik dari
accelerate 300 rising stars, cascade change through 3000 change ambassadors • % milenial (<40 tahun) dalam top talent
Pengembangan performa tahun lalu,
5-20%
Talenta atau sesuai
• Penyelesaian Roadmap Pembentukan Legal Subholding (%) (transisi human capital,
5B) Agile organization: Holding co redesign and optimal operating model RKAP/RJPP
alignment job grading & career path, dll)
2 Industri Mineral dan Batubara
STRICTLY C O N F I D E N T I A L
43
a. Kemitraan dan aliansi strategis untuk teknologi dan pabrik bisnis hilirisasi utama
Peningkatan b. Konsolidasi kebutuhan listrik dan mendorong adanya kolaborasi strategis
4
Investasi c. Meningkatkan proses lintas perusahaan anggota MIND ID untuk memfasilitasi
investasi dan kolaborasi dengan klaster lainnya.
Menciptakan economic value creation dengan realisasi ROIC sama dengan atau Interest Bearing Debt to Equity dalam rentang kisran rasio investment grade rated
negative gap ROIC
Finansial di atas WACC companies
untuk Indonesia
STRICTLY C O N F I D E N T I A L
47
1
Nilai Ekonomi
& Sosial Kepemimpinan a. Memperbaharui MIS & Automasi dan digitalisasi
3
5 untuk Indonesia 4 Teknologi b. Meningkatkan R&D fokus komoditas
Pengemban Peningkatan
gan Talenta Investasi
a. Mengembangkan perkebunan yang belum termasuk dalam portofolio melalui
kemitraan agrobisnis
Peningkatan
4 b. Menghentikan investasi portofolio dengan kinerja buruk, menutup non-core
Investasi
business yang kecil, mengoptimalkan asset yang tidak termasuk core business
c. Perbaikan tata kelola holding dan anak Perusahaan
• EBITDA
• Ekspansi EBITDA
• Interest Bearing Debt to Equity dalam rentang kisaran rasio investment grade rated
• Menjaga kondisi keuangan BUMN dengan mempertahankan rasio-rasio gearing Lebih baik dari performa
companies
Finansial setara dengan investment grade company tahun lalu atau lebih baik
• Interest Bearing Debt to EBITDA dalam rentang kisaran rasio investment grade rated
1A) Restrukturisasi utang dari rata-rata industri
Nilai Ekonomi dan Sosial
companies.
1B) Realokasi penghematan kas untuk investasi
• CFO (Cashflow From Operation)
untuk Indonesia
20-50%
• Produktivitas (yield) per HA
• Total Productive Ha (planted area)
Lebih baik dari performa
1C) Peningkatan fokus pada enam komoditas dan lima entitas prioritas • PIL (Pupuk, Infra, Losses)
Operasional tahun lalu atau lebih baik
1D) Mengimplementasikan operational excellence a. Pupuk : Total pupuk yang dipupukkan (ton)
dari rata rata industri
b. Infra : Nilai investasi infrastruktur pendukung
c. Loss : % Loss CPO di pabrik terhadap CPO diolah
PTPN III (Persero) saat ini sudah memiliki RJPP 2019-2023 dan masih dalam pembahasan dengan Wamen BUMN I untuk RJPP 2020-2024
49
4C) Perbaikan tata kelola holding dan anak Perusahaan • Good Corporate Governance (GCG) score
• % perempuan dalam nominated talent
5A) Meningkatkan human capital • % milenial (<40 tahun) dalam top talent Lebih baik dari
Pengembangan • Persentase Talent Source BOD -1 PTPN Group Dalam ITMS KBUMN 5-50% performa tahun lalu
Talenta
• Employee engagement index atau sesuai proyeksi
5B) Meningkatkan organizational capital
• HC maturity level
PTPN III (Persero) saat ini sudah memiliki RJPP 2019-2023 dan masih dalam pembahasan dengan Wamen BUMN I untuk RJPP 2020-2024
50
4A) Penguatan investasi dan proses hulu dari penanaman, perawatan hingga • % Kesesuaian eksekusi dengan rencana
penebangan • Realisasi Capex (IDR miliar)
• Volume Produksi MKP (Ton) Lebih baik dari performa
Peningkatan
4B) Revitalisasi mesin pabrik minyak kayu putih (MKP) • Realisasi Capex Kayu Putih (IDR miliar) 5-50% tahun lalu atau sesuai
Investasi
(Revitalisasi PMKP Sukun tahap II) proyeksi
• Realisasi Capex Wisata Alam (IDR Miliar)
4D) Meningkatkan kualitas serta optimasi peluang pendapatan wisata alam
• Pendapatan Wisata Alam (IDR Miliar)
• % perempuan dalam nominated talent
• % milenial (<40 tahun) dalam top talent
• Compentency Level Index
5A) Meningkatkan kapabilitas dan pengembangan talenta SDM • Implementasi program strategic workface planning (telent pool, mobility succession
plan) Lebih baik dari performa
Pengembangan
• Progress pengembangan ITMS 5-50% tahun lalu atau sesuai
Talenta
• Menjalin kerjasama dengan Universitas, KLHK, APHI proyeksi
• Target Customer Acquisition
5B) Memperkuat Pemasaran dan market intelligence • Market Intelligence report untuk produk unggulan
• Identifikasi peluang pasar baru
4 Kesehatan
STRICTLY C O N F I D E N T I A L
54
Pengembangan a. Mengembangkan skema triple helix dalam litbang dan penjaringan talenta
5
Talenta b. Internalisasi Budaya Unggul dan tata kelola (GCG)
55
1B) Akselerasi penguasaan teknologi dan pengembangan produk baru • Jumlah komersialisasi produk baru melalui transfer teknologi dengan pihak ketiga
20-50%
Lebih baik dari performa
• Pendapatan yang diterima dari Lab BA/BE, Stemcell, Beauty Clinic, FMCG, dan produk
Operasional 1C) Mengembangkan bisnis kosmetika dan healthy food tahun lalu atau lebih baik
baru
dari rata-rata industri
Mengembangkan jasa NDT ke Industri Farmasi • Jumlah jasa NDT ke industri farmasi
2E) Orientasi bisnis dan alat kesehatan • Proporsi revenue Alkes terhadap keseluruhan pendapatan
2F) Mengembangkan Ekosistem Industri Kesehatan • Jumlah pusat layanan kesehatan yang terintegrasi dengan IHC
56
4A) Pengembangan produk sektor farma dan alat kesehatan • Jumlah produk baru yang diluncurkan
5B) Internalisasi Budaya Unggul dan Tata Kelola (GCG) • Good Corp. Governance (GCG) score GCG score lebih baik
dari performa
tahun lalu
57
• Menciptakan economic value creation dengan realisasi ROIC sama dengan atau di
• Interest Bearing Debt to Equity dalam rentang kisaran rasio investment grade rated ROIC di bawah
atas WACC
companies WACC
1A) Menjaga kondisi keuangan BUMN dengan mempertahankan rasio-rasio gearing
• Interest Bearing Debt to EBITDA dalam rentang kisaran rasio investment grade rated
Nilai Ekonomi dan Sosial
• Average Length of Stay (AvLOS) untuk rawat inap* 20-50% Lebih tinggi dari
1B) Penyediaan layanan kesehatan berkualitas dan standarisasi kualitas layanan • Rata-rata pendapatan (Revenue per bed)
pencapaian tahun
kesehatan • Bed Occupancy Rate (BOR)*
sebelumnya atau lebih
• Number of beds
tinggi dari rata-rata
• Rata-rata inventory days
industri
Lebih tinggi dari
Sosial
1C) Peningkatan skala dampak Rumah Sakit BUMN sehingga pelayanan terjangkau dan
• % pasien BPJS dibanding non-BPJS pencapaian tahun
menjangkau
Sebelumnya
2A) Sentralisasi branding dan marketing di seluruh IHC • Jumlah rumah sakit yang terafiliasi/dalam pengelolaan bersama Lebih tinggi dari
Inovasi Model pencapaian tahun
5-20%
Bisnis • Jumlah rumah sakit yang terkelola Bersama sebelumnya atau lebih
2B) Integrated rantai pasokan obat dan alat kesehatan tinggi dari rata-rata industri
BUMN farmasi untuk persediaan obat dan alat kesehatan
Kesesuaian
Kepemimpinan implementasi
3) Penerapan digitalisasi sistem dalam system rumah sakit • Jumlah RS yang mengimplementasikan One System 5-20%
Teknologi rencana dengan
timeline
• Jumlah RS baru
Peningkatan Jumlah kontrak
4) Peningkatan jaringan dan skala • Jumlah CoE pada Ilmu Penyakit Jantung, 5-20%
Investasi kerjasama
Pernapasan, dan Oncology
5A) Peningkatan skala serta kapasitas profesional kesehatan se-Indonesia • Rasio dokter dan pasien yang dilayani di RS BUMN
Pengembangan • Jumlah para tenaga yang tersertifikasi profesi Realisasi sesuai
5B) Transfer knowledge dan pengembangan best practices untuk SDM Sektor 5-20%
Talenta • % perempuan dalam nominated talent target
Kesehatan, peningkatan mutu dan standardisasi proses • % milenial (<40 tahun) dalam top talent
5 Pupuk dan Pangan
STRICTLY C O N F I D E N T I A L
60
Peningkatan
4 a. Optimalisasi pabrik yang kurang efisien
Investasi
b. Memperkuat circular economy
Pengembangan a. Strategi talent yang lebih baik dan sistem rotasi pegawai
5
Talenta b. Memperkuat talent sourcing, diversity, engagement dan afiliasi karyawan
c. Menciptakan kultur perusahaan yang kolaboratif dan high performing
d. Pendirian Indonesia Fertilizer Institute dan kolaborasi dengan institusi lain
e. Memperkuat R&D operating model dan organisasi
61
1C) Pengembangan produk adjacent chemical • Revenue from circular economy / adjacent chemicals Lebih baik dari rata-rata
untuk Indonesia
• Penyelesaian proyek pabrik NPK Chemical PIM kapasitas Lebih baik dari performa
Peningkatan 4A) Optimalisasi pabrik yang kurang efisien pabrik 500.000 Ton tahun lalu; Kesesuaian
• Penyelesaian kajian lokasi dan FS Pabrik Amurea dan Methanol 5-50%
Investasi implementasi inisiatif
dengan timeline
4B) Memperkuat circular economy
5A) Strategi talent yang lebih baik dan sistem rotasi pegawai
gearing setara dengan investment grade company Standar Lebih baik dari performa
untuk Indonesia
5A) Pengembangan Food & Agri Institute & Kolaborasi dengan Lembaga Ketercapaian milestone
Penelitian
• Project milestone completion atas implementasi Food & Agri Institute
Pengembangan Kesesuaian implementasi rencana
5-50%
Talenta dengan timeline; terpenuhinya target
5B) Pengembangan Talenta untuk Milenial • % top talent di bawah umur 40 tahun;
minimal; Lebih baik dari performa
dan BOD-1 • % perempuan dalam nominated talent
tahun lalu
66
Operasional 1B) Peningkatan produksi/produktivitas, penjualan dan efisiensi • Peningkatan penjualan komersial Standar Lebih baik dari Performata
untuk Indonesia
1D) Menjaga Kecukupan Stock Pangan (Beras) • Ketahanan stok beras (stok sepanjang tahun)
Ketahanan stok sesuai
Sosial dengan rekomendasi Rakortas;
• Penyaluran beras dalam rangka PSO;
lebih baik dari tahun sebelumnya
1E) Memastikan Aspek Keterjangkauan Pangan • Penyerapan gabah/beras dari
petani
2D) Transformasi Bulog menjadi Badan Pangan Nasional • Usulan Pembentukan Badan Pangan Nasional Kepada Kementerian BUMN
Kesesuaian implementasi rencana
Inovasi Model Bisnis 5-50% dengan timeline, terpenuhinya
2B) Pengembangan bisnis yang terintegrasi hulu ke hilir industri
perberasan
• Sinergy Product Management, Brand Management, Retail Supply Chain target minimal
67
5A) Pengembangan Bulog University & Kolaborasi dengan Lembaga Ketercapaian milestone;
Penelitian
• Project milestone completion atas implementasi Bulog University
Pengembangan Kesesuaian implementasi rencana
5-50%
Talenta dengan timeline; terpenuhinya target
5B) Pengembangan Talenta untuk Milenial dan BOD-1
• % top talent di bawah umur 40 tahun
minimal
• % perempuan dalam nominated talent
6 Manufaktur
STRICTLY C O N F I D E N T I A L
69
Pengemban Peningkatan
gan Talenta Investasi a. Membangun kapabilitas industri pertahanan inche yang selaras dengan KKIP/Kemenhan
b. Memperluas kapabilitas domestik (berdasarkan kelayakan ekonomi) dalam penguasaan
teknologi kunci dan manufaktur komponen utama untuk mengurangi ketergantungan impor
Kepemimpinan
3 c. Merancang dan mengimplementasikan program penelitian untuk pengembangan klaster
Teknologi jangka panjang (R&D) sejalan dengan KKIP
d. Digitalisasi proses bisnis dalam rantai nilai (value chain) dan fungsi pendukung (support
function)
Pengembangan
5 Meningkatkan modal insani sejalan dengan tujuan bisnis jangka panjang
Talenta
70
1A) Memperkuat ekosistem rantai pasok untuk memastikan keunggulan strategis, kualitas, • Rasio efisiensi Biaya Usaha 20-50% Lebih baik dari performa tahun
lalu atau lebih baik dari rata-
biaya dan on-time delivery • On time delivery Indeks
rata industri
Operasional
• Market Share Atas Belanja Alpalhankam Lebih baik dari performa tahun
1B) Mendorong keunggulan/daya saing BUMN Industri Pertahanan (produk jadi,
• Pendapatan dari bisnis services (MRO)/ Supply Komponen lalu atau lebih baik dari rata-
komponen, dan MRO) termasuk optimisasi portfolio produk non-pertahanan
• Pendapatan produk ekspor (Pertahanan dan atau non pertahanan) rata industri
Memperluas kapabilitas domestic (berdasarkan kelayakan ekonomi) dalam penguasaan Lebih baik dari performa tahun
Sosial • Persentase TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) produk utama
teknologi kunci dan manufaktur komponen utama untuk mengurangi ketergantungan impor lalu atau sesuai proyeksi
2A) Mengembangkan dan mengusulkan mekanisme tata kelola untuk meningkatkan
keterlibatan BUMN dan melengkapi peraturan dalam proses perencanaan dan pengadaan • Perolehan kontrak tahun jamak dari Kementerian Pertahanan
Alpalhankam (termasuk penyelarasan dengan Renstra TNI)
2B) Mengembangkan strategi advokasi untuk menjamin Perpres untuk mengunci • Jumlah Perpres untuk mengunci permintaan jangka panjang produk unggulan
permintaan/spesifkasi jangka panjang agar dapat dipenuhi oleh BUMN/Industri Lokal Alpalhankam
Kesesuaian implementasi
Inovasi Model
2C) Mengusulkan mekanisme pengawasan peningkatan presentase sinergi antar BUMN, 5-50% rencana dengan timeline dan
Bisnis
dan menyelaraskan pelaksanaan untuk memastikan kepatuhan pada pedoman pengadaan • Jumlah kontrak pengadaan dengan sinergi antar BUMN proyeksi
dan syarat/ketentuan kontrak
• Implementasi program pasca holding (pembentukan shared services)
2D) Mengembangkan model operasi optimal untuk memastikan peningkatan sinergi dan
• Implementasi rencana pengembangan ekosistem rantai pasok tier 2, 3, dan/atau 4
keselarasan antar BUMN dan fokus pada pengembangan kompetensi inti (core
produk unggulan (program value chain value creation)
competency).
• Pelaksanaan program riset & inovasi bersama
71
3D) Digitalisasi proses bisnis dalam rantai nilai (value chain) dan fungsi pendukung
• Implementasi program otomatisasi proses produksi dan integrasi ERP
(support function).
Kesesuaian implementasi
4A) Mengimplementasikan program operational excellence dalam area-area utama • Implementasi pembangunan fasilitas produksi prioritas
5-50% rencana dengan timeline
untuk mengoptimalkan biaya, delivery time dan kualitas Alpalhankam • Pelaksanaan program optimalisasi aset untuk mendukung operational excellence
dan proyeksi
Peningkatan
Investasi • EBITDA
4B) Merancang dan mengusulkan mekanisme kontrak pengadaan Alpalhankam yang
• CFO Kesesuaian implementasi
tepat bagi produk capital intensive untuk kelancaran arus kas dan pendanaan 5-50%
• Debt to Ebitda rencana dengan timeline
operasional proyek.
(Sudah masuk dalam prioritas Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia)
• % perempuan dalam nominated talent Lebih baik dari performa
Pengembangan 5) Meningkatkan modal insani (human capital) sejalan dengan tujuan bisnis jangka
• % milenial (<40 tahun) dalam top talent 5-50% tahun lalu atau sesuai
Talenta Panjang
• Implementasi program pasca pembentukan Indonesia Defence Institute proyeksi
72
Peningkatan Core Steel Strategy dengan melakukan partnership untuk membangun klaster 10
4
Investasi mtpa Cilegon
• Menjaga kondisi keuangan BUMN dengan mempertahankan rasio-rasio gearing • Interest Bearing Debt to EBITDA dalam rentan kisaranan rasio investment grade di bawah WACC
untuk Indonesia
2A) Restrukturisasi utang dan divestasi asset • Persetujuan Kementerian BUMN terhadap In-Kind Asset HSM#2 Kedalam KS
Timeline Penyelesaian
Posco
2B) Mengembangkan sumber-sumber alternatif melalui subsidiary
• Pengembangan fasilitas Iron & Steel Making dengan Mitra dengan target kapasitas
3 juta ton per Tahun FEED 100%
Inovasi Model
5-50%
Bisnis Menjalankan program hilirisasi baja melalui
kerjasama dengan Mitra
3 Produk Baru
Restrukturisasi hutang Tranch B
Divestasi Aset
74
Peningkatan 2021
4) Partnership untuk membangun klaster 10 mtpa Cilegon 5-50%
Investasi
• Joint Venture Agreement atas pengoperasian seluruh fasilitas hulu ISM dengan
Timeline Implementasi
teknologi BOF
• % perempuan dalam nominated talent ……%
5A) Peningkatan fokus pada performance manajemen. Pembentukan transformation • % milenial (<40 tahun) dalam top talent ……%
Pengembangan • Talent Development BOD-1 dan BOD-2 ……%
office sebagai change leader. 5-50%
Talenta
5B) Peningkatan kapabilitas SDM • Membangun research and development untuk aplikasi steel solution dan produk
Timeline Penyelesaian
bernilai tambah (high value added)
75
Nilai Ekonomi & a. Integrasi Bisnis TIC pada Kawasan Industri/Kawasan Ekonomi Khusus/Kawasan
1 Sosial untuk Pengembangan Ekonomi Terpadu
2 3 Indonesia b. Membangun kolaborasi dengan pemerintah dan BUMN
Inovasi Kepemimpinan
Model Bisnis Teknologi
Peningkatan
4 Pengembangan bisnis pada sektor sekunder dan tersier melalui kemitraan strategis
Investasi
tahun lalu
setara dengan investment grade company companies.
• CFO (Cash From Operation) 30%
• Pendapatan yang berasal dari kemitraan dengan BUMN
Minimum
• Sertifikasi Halal untuk Vaksin
Operasional 1B) Membangun kolaborasi dengan pemerintah dan BUMN sama dengantahun
• Pengembangan jasa/produk dalam mendukung ketahanan data nasional di sektor
sebelumnya
tertentu
• Jumlah proyek di KI/KEK/KAPET Minimum sama dengan
Sosial 1A) Integrasi bisnis TIC di KI / KEK / KAPET
• Peningkatan jumlah UMKM untuk menjadi vendor/supplier kebutuhan perusahaan tahun sebelumnya
2A) Meningkatkan kepemimpinan biaya melalui operasi yang lean • Implementasi manajemen bersama laboratorium Manajemen bersama
laboratorium dapat
2B) Posisi nilai pasar merk • Market share diimplementasi-kan
Inovasi Model Bisnis 2C) Meningkatkan level servis dan retensi pelanggan • Produk per service selling 20%
Lebih baik dari performa
2D) Memperdalam penawaran TIC melalui servis E2E • Revenue from new product tahun lalu
2E) Memperkuat tata kelola perusahaan • Skor GCG
77
STRICTLY C O N F I D E N T I A L
79
a. Pemimpin pembiayaan mikro dengan inklusi keuangan dan model ultra mikro
Inovasi Model yang inovatif
1 2 Bisnis b. Bank Retail Digital yang modern
Nilai Ekonomi
c. Pemimpin platform digital untuk SME
& Sosial
5 untuk Indonesia 4
Pengemban Peningkatan Kepemimpinan a. Pemimpin platform blockchain
gan Talenta Investasi 3 Teknologi b. Pemimpin di bidang IT Banking
1A) Menciptakan economic value creation dengan realisasi Mengurangi negative gap RAROC
• RAROC (Risk Adjusted Return On Capital) ≥ WACC
RAROC sama dengan atau di atas WACC di bawah WACC
Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia
1D) Pemberian bantuan sosial kepada Masyarakat atas • Loan to support development agenda for subsidized housing loan and bantuan sosial
Ketercapaian target Penugasan Pemerintah
Program Penugasan Pemerintah program
81
Kepemimpinan
3 Teknologi
Peningkatan Kompetisi Bisnis Digital
Finansial 1B) Menciptakan economic value creation dengan realisasi ROIC sama dengan atau di Lebih baik dari performa tahun
• Interest Bearing Debt to Equity dalam rentang kisaran
atas WACC lalu atau lebih baik dari rata-
rasio investment grade rated companies
1B) Menjaga kondisi keuangan BUMN dengan mempertahankan rasio-rasio gearing rata industri
• Interest Bearing Debt to EBITDA dalam rentang kisaran
setara dengan investment grade company
rasio investment grade rated companies
20-50%
Ketercapaian target sesuai
• Produksi uang rupiah sesuai target jumlah dan waktu
1C) Implementasi Model Finished Banknotes melalui desain uang Tahun Emisi 2022 dengan proyeksi
yang ditetapkan oleh BI
Operasional Kesesuaian implementasi
1D) Penguatan keunggulan operasional dan pelayanan pencetakan non-uang • Produksi non uang rupiah sesuai target jumlah dan rencana dengan timeline dan
waktu yang ditetapkan instansi terkait proyeksi
Kesesuaian implementasiinisia
• Implementasi pembangunan pengelolaan limbah yang
Sosial 1E) Penerapan circular economy tif dengan timeline
ramah lingkungan
dan proyeksi
1
Nilai Ekonomi Inovasi Model a. Penguatan dan perluasan ekosistem digital
& Sosial 2 Bisnis b. Transformasi proses bisnis (Holding UltraMikro)
5 untuk Indonesia 4
Pengemban Peningkatan
gan Talenta Investasi
Kepemimpinan
3 Teknologi
Digitalisasi layanan pembiayaan
WACC
di bawah WACC
• Non-performing loan Mekaar
• Non-performing loan Non-Mekaar Lebih baik dari performa tahun
1C) Pertumbuhan kredit yang berkualitas
• Pencapaian outstanding loan lalu atau lebih baik dari rata-
Operasional • GCG Score rata industri
1D) Optimalisasi cost of fund dan operating cost • Cost of credit 20-50%
• Produktivitas pegawai
Kepemimpinan • Pembangunan & persiapan infrastruktur IT dan penguatan Kesesuaian implementasi inisiatif
3) Digitalisasi layanan pembiayaan 5-50%
Teknologi bisnis data untuk implementasi Big Data teknologi dengan timeline
STRICTLY C O N F I D E N T I A L
89
1
a. Perbaikan model bisnis Non-KUR, berbasis pada customer centricity
Nilai Ekonomi
& Sosial Inovasi Model b. Penciptaan key account model untuk klien-klien yang utama.
2 Bisnis
5 untuk Indonesia 4 c. Peningkatan penetrasi pada segmen market retail (B2C) melalui inovasi produk
d. Peningkatan dan perbaikan fokus bisnis menjadi lini usaha yang profitable
Pengemban Peningkatan
gan Talenta Investasi
a. Penerapan risk-based pricing dalam penentuan premi sesuai masing-masing risk
Kepemimpinan
3 Teknologi
profile
b. Integrasi infrastruktur dan aplikasi teknologi informasi
a. Penguataan tata kelola investasi (implementasi strategic asset allocation dan asset
Peningkatan
4 Investasi
liability matching) serta penguatan manajemen risiko
b. Peningkatan hasil investasi
1C) Peningkatan tingkat collection piutang premi, reasuransi, dan • Pertumbuhan premi / IJP netto
koasuransi • Combined ratio
untuk Indonesia
5A) Perubahan struktur organisasi & transformasi budaya • Employee engagement index
perusahaan, termasuk budaya manajemen risiko • % perempuan dalam nominated talent
Pengembangan 5B) Peningkatan ketersediaan talent dalam rangka suksesi • % milenial (<40 tahun) dalam top talent Lebih baik dari performa tahun lalu
5-50%
Talenta jabatan • Min. 10% start talent dengan usia <40 tahun atau sesuai proyeksi
94
a. Peningkatan dan Inovasi Layanan berbasis IT (Aplikasi Jrku, Verifikasi Klaim RS)
Kepemimpinan b. Integrasi Back Office Management System, Risk & Investment Management
3 Teknologi System
c. Optimasi penyediaan layanan digital bagi peserta
1D) Pertumbuhan Premi dan Peningkatan Service Excellence • Customer satisfaction index
untuk Indonesia
4A) Penguatan tata kelola investasi melalui implementasi • Penerapan/Peningkatan Kualitas GCG
Strategic Asset Allocation dan Asset Liability Management • Yield on Investment
(SAA-ALMA) dan penguatan manajemen risiko • Komposisi AUM yang sehat
4B) Hasil investasi yang lebih baik • Pertumbuhan AUM
Lebih baik dari performa tahun lalu
Peningkatan Investasi Sinergi pengelolaan investasi dengan anggota holding 5-50%
atau sesuai proyeksi
5A) Perubahan struktur organisasi & transformasi budaya • Employee engagement index
perusahaan, termasuk budaya manajemen risiko • % perempuan dalam nominated talent
5B) Peningkatan ketersediaan talent dalam rangka suksesi • % milenial (<40 tahun) dalam top talent
jabatan • Min. 10% start talent dengan usia <40 tahun
Pengembangan Lebih baik dari performa tahun lalu
• Perbaikan corporate culture 5-50%
Talenta atau sesuai proyeksi
97
1 Inovasi Model
Nilai Ekonomi 2 Bisnis
Restrukturisasi Portofolio
& Sosial
5 untuk Indonesia 4
Kepemimpinan Inovasi dan pengembangan TI (Mobile Apps, penyempurnaan SPAJ Online, E-
Pengemban Peningkatan 3 Teknologi klaim, HCIS)
gan Talenta Investasi
a. Peningkatan status Aset properti dan optimalisasi Aset tanah dan bangunan
Peningkatan
4 Investasi
untuk mendukung likuiditas
a. Peningkatan hasil investasi
• 2) Restrukturisasi Portofolio (konversi produk skema PPMP ke • Jumlah kontrak/polis yang berhasil di restrukturisasi dibagi total kontrak/polis yang Mengacu pada target
Inovasi Model
skema PPIP) potensi di restrukturisasi 5-50% yang telah ditetapkan
Bisnis
dalam RPK Jiwasraya
• 3) Inovasi dan pengembangan TI (Mobile Apps, penyempurnaan • Prosentase implementasi program Pengembangan Pelayanan dan inovasi TI
Kesesuaian implementasi
Kepemimpinan Teknologi SPAJ Online, E-klaim, HCIS) • IT Maturity index 5-50%
rencana dengan proyeksi
• Integrasi IT
• 4A) Optimalisasi Aset property • Nominal optimalisasi asset property dan peningkatan status Aset property unclear
Kesesuaian implementasi
Peningkatan Investasi and unclean menjadi clear and clean 5-50%
rencana dengan proyeksi
• 5A) Implementasi Human Capital Management System (HCMS) • Culture Assessment Index
• 5B) Implementasi Culture Transformation • % perempuan dalam nominated talent Lebih baik dari performa tahun
Pengembangan Talenta 5-50%
• 5C) Implementasi integrated Governance, Risk and Compliance • % milenial (<40 tahun) dalam top talent lalu atau sesuai proyeksi
• Employee Engagement Index and GRC Index
99
Peningkatan a. Penguataan tata kelola investasi (implementasi strategic asset allocation dan
4 Investasi asset liability matching) serta penguatan manajemen risiko
b. Peningkatan hasil investasi
1B) Efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan • Combined ratio (Loss Ratio + Expense Ratio)
Nilai Ekonomi dan Sosial
untuk Indonesia
1F) Dukungan reasuransi untuk produk asuransi nelayan, pertanian, • Reinsurance Program for Fisheries & Farming Sector
perikanan, dan peternakan • Net Promoter Score (NPS)
Kesesuaian implementasi
Sosial
rencana dengan proyeksi
2A) Transformasi bisnis untuk meningkatkan profitabilitas • Kajian dan inisiasi peningkatan komposisi portofolio treaty Non proporsional
2B) Business sustainability • Perbaikan portofolio di Class of Business yang tidak sehat
2C) Tahapan awal PRN • Tahapan Awal PRN Kesesuaian implementasi
Inovasi Model
2D) Penyelesaian OWK • Penyelesaian OWK 5-50% rencana dengan timeline dan
Bisnis
proyeksi
101
Peningkatan Kualitas Managerial dan Leadership Top Talent • Employee Competent Index
Management Indonesia Re Group • Perbaikan corporate culture
• % perempuan dalam nominated talent
Pengembangan Lebih baik dari performa tahun lalu
• % milenial (<40 tahun) dalam top talent 5-50%
Talenta atau sesuai proyeksi
• Min. 10% start talent dengan usia <40 tahun
9 Infrastruktur
STRICTLY C O N F I D E N T I A L
103
Pengembangan Mengikuti proyek yang lebih kompleks dan kerjasama dengan perusahaan konstruksi
5
Talenta asing untuk pengembangan kapabilitas
104
1B) Menciptakan economic value creation dengan realisasi • ROIC dengan tingkat jangka panjang ROIC ≥ WACC Mengurangi negative gap ROIC
Finansial ROIC sama dengan atau di atas WACC
Nilai Ekonomi dan Sosial
di bawah WACC
untuk Indonesia
1C) Menjaga kondisi keuangan BUMN dengan • Interest Bearing Debt to Equity dalam rentang kisaran rasio investment grade rated companies
mempertahankan rasio-rasio gearing setara dengan • Interest Bearing Debt to EBITDA dalam rentang kisaran rasio investment grade rated companies 20-50%
investment grade company
1D) Membentuk BUMN Karya juara di sektor-sektor kunci • % Turnkey project as % of total project
untuk mendukung perkembangan ekonomi • Operasional: on time on budget Lebih baik dari performa tahun lalu
Operasional • Kualitas: total claim as % of total contract value atau lebih baik dari rata-rata
• Produktivitas: revenue per project-mandays industri
1E) Menjaga ~90% market share pada proyek-proyek • Market share in nat. dev. Projects
pembangunan nasional • Panjang ruas tol terbangun (HK) Ketercapaian target Penugasan
Sosial
Pemerintah
2A) Menjadi market leader dan mengembangkan kapabilitas • % revenue from focus & champion segment
di segmen focus dan segmen juara • Form partnerships to develop capability for specialization
2B) Mengevaluasi dan melaksanakan konsolidasi anak
Inovasi Model perusahaan
5-50% Lebih baik dari performa tahun lalu
Bisnis
2C) Sinergi BUMN Karya untuk servis/material kunci • Customer satisfaction index
105
1 a. Pengembangan lini bisnis konsesi jalan tol: proyek konstruksi tol, penambahan ruas,
penyesuaian tarif & standar pelayanan minimal
Nilai Ekonomi Inovasi Model
2 b. Pengembangan lini bisnis pengoperasian & pemeliharaan jalan tol
& Sosial Bisnis
c. Pengembangan lini bisnis prospektif, e.g. kontrak utilitas dan iklan, wilayah
5 untuk Indonesia 4 terintegrasi
Pengemban Peningkatan
gan Talenta Investasi a. lmplementasi teknologi SLFF berbasis RFID
Kepemimpinan
3 b. lmplementasi automatic vehicle classification di ruas Jakarta-Cikampek
Teknologi
c. Mengembangkan digital roadmap
Peningkatan
4 Melakukan alternative & creative financing
Investasi
1B) Menciptakan economic value creation dengan realisasi • ROIC dengan tingkat jangka panjang ROIC ≥ WACC
ROIC sama dengan atau di atas WACC
Finansial Mengurangi negative gap ROIC
di bawah WACC
1C) Menjaga kondisi keuangan BUMN dengan • Interest Bearing Debt to Equity dalam rentang kisaran rasio investment grade rated companies
Nilai Ekonomi dan Sosial
mempertahankan rasio-rasio gearing setara dengan • Interest Bearing Debt to EBITDA dalam rentang kisaran rasio investment grade rated companies
untuk Indonesia
20-50%
1D) Melakukan optimalisasi pengelolaan jalan tol • Cost/km operated
1F) Pembangunan jalan tol yang Proyek Strategis Nasional • Operation of PSN (Proyek Strategis Nasional)
Sosial Ketercapaian target PSN
2A) Pengembangan lini bisnis konsesi jalan tol: proyek • % revenue or revenue growth from new business lines
konstruksi tol, penambahan ruas, penyesuaian tarif & standar
pelayanan minimal
Inovasi Model
2B) Pengembangan lini bisnis pengoperasian & pemeliharaan 5-50% Lebih baik dari performa tahun lalu
Bisnis
jalan tol
2C) Pengembangan lini bisnis prospektif, e.g., kontrak utilitas
dan iklan, wilayah terintegrasi
108
4) Melakukan alternative & creative financing • Project milestone completion for corporate actions or alternative & creative financing planned, e.g.,
DINRA/RDPT, SBK Kesesuaian implementasi rencana
Peningkatan Investasi 5-50%
dengan timeline
1B) Menciptakan economic value creation dengan realisasi • ROIC dengan tingkat jangka panjang ROIC ≥ WACC
Mengurangi negative gap ROIC
Finansial ROIC sama dengan atau di atas WACC
di bawah WACC
1C) Menjaga kondisi keuangan BUMN dengan • Interest Bearing Debt to Equity dalam rentang kisaran rasio investment grade rated companies
Nilai Ekonomi dan Sosial
mempertahankan rasio-rasio gearing setara dengan • Interest Bearing Debt to EBITDA dalam rentang kisaran rasio investment grade rated companies
untuk Indonesia
4A) Pembebasan tanah dan pembulatan tanah kantong yang • % clean & clear land bank
difokuskan pada lahan-lahan strategis
5A) Implementasi training need analysis (TNA) • % implementasi TNA, KPI & CMS
5B) Implementasi KPI berbasis kompetensi • % milenial (<40 tahun) dalam top talent
Pengembangan 5C) Implementasi career management systems (CMS) • % Perempuan dalam nominated talent Lebih baik dari performa tahun lalu
5-50%
Talenta atau sesuai proyeksi
112
a. Menyelaraskan kembali portofolio anak perusahaan dengan arahan strategis klaster semen
Peningkatan
4 b. Ekstrak nilai dari aset berwujud tetap non-produktif
Investasi
c. Memperkuat ketahanan finansial
1E) Memanfaatkan best practice di ops lintas pabrik • Overall Equipment Effectiveness (OEE)
untuk mendorong kepemimpinan biaya – Availability
20-50% Lebih baik dari performa tahun lalu
– Quality
Operasional atau lebih baik dari rata-rata
– Performance
industri
1F) Memaksimalkan lebih lanjut pemanfaatan kapasitas melalui ekspor atau peningkatan • Production cost per ton (COGS/ton)
market share di wilayah pasar Semen Baturaja
1G) Mengoptimalkan penciptaan nilai klaster melalui optimasi jaringan & end-to-end • Capacity utilization rate
supply chain
1H) Sinergi dengan BUMN lainnya untuk mendorong circular economy • Thermal substitution rate
1I) Membentuk industri semen & BM melalui
Ketercapaian target Penugasan
Sosial pembentukan lembaga penelitian dan advokasi
Pemerintah
pasar & kebijakan
1J) Memanfaatkan praktik Sustainability yang baik di seluruh grup • Hazardous Waste Material Reuse (Gross Added Value)
2A) Mengubah model penjualan & distribusi tradisional (bagged & bulk cement) • Pertumbuhan Pendapatan Transaksi Digital Platform
2B) Menjelajahi & mengadopsi inovasi digital
Inovasi Model Kesesuaian implementasi rencana
dalam ritel 5-50%
Bisnis dengan proyeksi
2C) Memperluas bisnis turunan semen: mortar, AAC, semen fiber • Downstream business contribution to total revenue
2D) Mendorong modernisasi ritel melalui model bisnis 'ekosistem pengecer'baru
114
STRICTLY C O N F I D E N T I A L
116
1A) Memaksimalkan operasional dan capital efficiency sejalan • Consumer : Home served/home passed, #Indihome Subscriber
dengan utilisasi spektrum • Mobile data revenue share Lebih baik dari performa tahun lalu
Operasional • New Corporate structure (incl : InfraCo,PlatformCo,DigiCo) 20-50% atau lebih baik dari rata-rata
industri; Approve by BOC
1B) Digital platform mendukung recovery pandemi COVID-19 • Pengembangan digital platform penanganan pandemi COVID-19
2A) Menghasilkan proposition terintegrasi bagi pelanggan • Penetration of bundling product fixed & mobile Telkom Group
IndiHome
2B) Menjadi pemimpin B2B IT/layanan digital melalui • B2B IT/digital: Ketercapaian target sesuai
5-50%
kemitraan strategis – External revenue dengan proyeksi
Inovasi Model
– EBITDA margin Nett Intra before CA
Bisnis
2C) Pembentukan ekosistem B2C digital dengan • B2C digital services (non-connectivity) revenue
memanfaatkan keunggulan Telkom dan kapital eksternal – External revenue Ketercapaian target sesuai
untnuk meningkatkan skala perusahaan Unicorn yang – EBITDA margin Nett Intra before CA 5-50%
dengan proyeksi
didukung oleh BUMN
118
STRICTLY C O N F I D E N T I A L
120
1B) Peningkatan utilisasi public transport yang tersedia • Load factor (commercial routes)
untuk Indonesia
2A) Pengoperasian stasiun intermoda dengan pendekatan lifestyle di • Project milestone completion for planned business model initiative
area & jaringan prioritas
Inovasi Model 2B) Integrasi solusi transportasi antar-kota first mile dan last mile Kesesuaian implementasi
2G) Integrasi shared services termasuk HR, IT, procurement, finance 5-50%
Bisnis rencana dengan timeline
dan accounting
122
5A) Integrated Talent Management & Performance System • % Perempuan dalam nominated talent
• % milenial (<40 tahun) dalam top talent
Pengembangan • Employee engagement and organization health (e.g., OrgVantage score) Kesesuaian implementasi rencana
5-50%
Talenta dengan timeline
123
1B) Pelayanan kebutuhan transportasi logistik BUMN lain • Segment market share
1C) Sharing jaringan outlet Pos dengan bisnis lain • Distribusi pupuk
untuk Indonesia
2F) Integrasi shipment dan payment offering untuk small enterprise • Project milestone completion for planned business model initiative
dan C2C package
Inovasi Model 2G) Integrasi shared services termasuk HR, IT, procurement, finance Kesesuaian implementasi
dan accounting 5-50%
Bisnis rencana dengan timeline
2H) Sinergi line haul di dalam kluster untuk layanan package delivery
yang lebih baik dan memiliki utilisasi tinggi (termasuk first/last mile)
124
4A) Mengkonsolidasi layanan logistik BUMN • Project milestone completion for planned investment initiative
4B) Memenuhi kebutuhan logistik dari BUMN lainnya
4B) Investasi untuk mendukung operational excellence &
Kesesuaian implementasi rencana
Peningkatan Investasi optimalisasi asset 5-50%
dengan timeline
(5A) Integrated Talent Management & Performance System • % Perempuan dalam nominated talent
Pengembangan (5B) Transformasi SDM • % milenial (<40 tahun) dalam top talent
5-50% Lebih baik dari performa tahun lalu
Talenta • Employee engagement and organization health (e.g., OrgVantage score)
125
Nilai Ekonomi & a. Mengintegrasikan pelabuhan dengan logistik lain untuk mengurangi biaya
1 Sosial untuk logistik nasional
Indonesia b. Memperkuat jaringan maritim nasional dan pariwisata
2 3
Inovasi Kepemimpinan
Model Bisnis Teknologi
a. Sinergi dan integrasi pelabuhan
Inovasi Model
2 b. Menumbuhkan pangsa pasar, revenue creativity, kemitraan, dan
Bisnis
pengoperasian zona ekonomi local
1
Nilai Ekonomi
& Sosial Kepemimpinan a. Digitalisasi Pelabuhan dan konsep smart terminal
3
5 untuk Indonesia 4 Teknologi b. Digitalisasi proses bisnis
Pengemban Peningkatan
gan Talenta Investasi
Pengembangan
5 Integrated Talent Management & Performance System
Talenta
126
Finansial
dengan atau di atas WACC companies
untuk Indonesia
1A) Menjaga kondisi keuangan BUMN dengan mempertahankan rasio- • Interest Bearing Debt to EBITDA dalam rentang kisaran rasio investment grade
rasio gearing setara dengan investment grade company rated companies
20-50% Delta dari performa tahun lalu
1A) Peningkatan pelayanan kapal dan barang di Pelabuhan • Container throughput
• Non-container throughput atau lebih baik dari rata-rata
Operasional industri
• B/S/H (Gross)
• Turn Round Time (Kapal)
1A) Pengembangan pelabuhan untuk mendukung peningkatan • Manfaat kesejahteraan masyarakat di sekitar pelabuhan Kesesuaian implementasi
Sosial
kesejahteraan masyarakat rencana dengan target program
2A) Sinergi dan integrasi pelabuhan untuk pengelolaan bisnis • Standarisasi performansi pelabuhan Kesesuaian implementasi
Inovasi Model kepelabuhanan yang lebih efektif & efisien guna penciptaan nilai (value • Unified key account management rencana dengan target program
5-50%
Bisnis creation) yang lebih optimal
Kepemimpinan 3A) Digitalisasi proses bisnis perusahaan • Digitalisasi pelayaran pelabuhan Kesesuaian implementasi
3B) Inisiasi penggunaan teknologi ramah lingkungan • Implementasi Green Technology di pelabuhan 5-50% rencana dengan target program
Teknologi
Peningkatan Investasi 4A) Pengembangan infrastruktur pelabuhan • Milestone pengembangan infrastruktur pelabuhan Kesesuaian implementasi
5-50%
4B) optimalisasi pendayagunaan asset • Optimalisasi asset (lahan & alat B/M) rencana dengan target program
5) Integrated Talent Management & Performance System • % Perempuan dalam nominated talent Kesesuaian implementasi
• % milenial (<40 tahun) dalam top talent rencana dengan target program
Pengembangan
• Program Standar Keahlian Teknis 5-50%
Talenta
• Pengembangan talent internal perusahaan
• Penyiapan suksesor milenial
127
Peningkatan
4 Penguatan kapasitas sarana dan prasarana
Investasi
Pengembangan
5 Integrated Talent Management & Performance System
Talenta
128
1) Menjaga kondisi keuangan BUMN dengan mempertahankan rasio- • Interest Bearing Debt to EBITDA dalam rentang kisaran rasio investment grade di bawah WACC
untuk Indonesia
1) Penugasan pemerintah (Government Assignment) • Pemenuhan pelaksanaan penugasan pemerintah sesuai kontrak (Tol laut Kesesuaian implementasi
Sosial dan/atau jalur perintis) rencana dengan target program
2A) Diferensiasi bisnis agar sesuai dengan preferensi pelanggan • Project milestone completion for planned initiative
Inovasi Model 2B) Peningkatan produktivitas dan tingkat layanan untuk menjaga Kesesuaian implementasi
5-50%
Bisnis kepuasan dan kepercayaan pelanggan rencana dengan timeline
3) Pengembangan sistem IT untuk mendukung implementasi bisnis • Project milestone completion for planned tech initiative Kesesuaian implementasi
Kepemimpinan Teknologi dan strategi perusahaan 5-50%
rencana dengan timeline
4) Penguatan kapasitas sarana dan prasarana • Project milestone completion for planned investment initiative, e.g., consolidation Kesesuaian implementasi
Peningkatan Investasi 5-50%
rencana dengan target program
5) Integrated Talent Management & Performance System • % Perempuan dalam nominated talent
• % milenial (<40 tahun) dalam top talent Lebih baik dari performa tahun
Pengembangan Talenta 5-50%
• Employee engagement and organization health (e.g., OrgVantage score) lalu
12 Pariwisata dan Pendukung
STRICTLY C O N F I D E N T I A L
130
Pengembangan
5 Peningkatan kemampuan teknis dan leadership
Talenta
131
di bawah WACC
untuk Indonesia
1E) Memaksimalkan peran sebagai travel • Jumlah paket wisata di wilayah DPSP
management dalam mendukung pengembangan
Ketercapaian target sesuai
Sosial sektor pariwisata prioritas
proyeksi atau timeline
4A) Revitalisasi aset dan pembangunan fasilitas • Project milestone completion for planned initiative, e.g. GIBB, Dibya Puri, Inna Tunjungan
penunjang • % kontribusi pendapatan anak terhadap total pendapatan
4B) Akselerasi peningkatan value anak perusahaan Ketercapaian target sesuai
Peningkatan Investasi 5-50%
proyeksi atau timeline
1
a. Pengembangan ekosistem pariwisata di Indonesia
Nilai Ekonomi Inovasi Model
2 b. Pengembangan operating model melalui kerjasama strategis untuk
& Sosial Bisnis
menciptakan revenue stream baru
5 untuk Indonesia 4
Pengemban Peningkatan
gan Talenta Investasi
Kepemimpinan Pembangunan platform untuk menunjang digital marketing dan digitalisasi proses
3
Teknologi bisnis
2A) Pengembangan ekosistem pariwisata di • Penyelesaian penataan model /skema bisnis anak perusahaan (anggota holding)
Indonesia • Pengoperasian destinasi/wahana baru atau % pendapatan dari destinasi/wahana baru.
Inovasi Model Ketercapaian target sesuai
2B) Pengembangan operating model melalui • Nilai pendapatan dari sponsorships 5-50%
Bisnis dengan proyeksi dan timeline
kerjasama strategis untuk menciptakan revenue • % revenue growth or %new revenue stream
stream baru • Project milestone completion for planned initiative
135
5A) Peningkatan kemampuan teknis dan leadership • % Perempuan dalam nominated talent
Ketercapaian target sesuai
Pengembangan Talenta 5B) Transformasi struktur korporat sesuai dengan • % Milenial (<40 tahun) dalam top talent 5-50%
dengan timeline
pengembangan bisnis perusahaan • Project milestone completion
136
a. Ekspansi operasi dilihat dari ekspansi EBIDA, CFO dan laba bersih
b. Menciptakan economic value creation dengan realisasi ROIC sama dengan
atau di atas WACC
2 3 Nilai Ekonomi &
c. Menjaga kondisi keuangan BUMN dengan mempertahankan rasio-rasio gearing
Inovasi Kepemimpinan 1 Sosial untuk
setara dengan investment grade company
Model Bisnis Teknologi Indonesia
d. Memaksimalkan operasional excellence dan cost efficiency sejalan dengan
transformasi Sarinah
e. Mendukung pertumbuhan sektor UMKM dan ekonomi kreatif
1
Nilai Ekonomi Inovasi Model a. Transformasi bisnis Sarinah
2 b. Pembangunan ekosistem pariwisata melalui kerja sama pemasaran
& Sosial Bisnis
5 untuk Indonesia 4
Pengemban Peningkatan
gan Talenta Investasi a. Peningkatan pemasaran secara digital
Kepemimpinan
3 b. Pembangunan platform untuk menunjang digital marketing dan digitalisasi
Teknologi
proses bisnis
1D) Memaksimalkan operasional excellence dan cost • Jumlah pengunjung Lebih baik dari rata-rata industri
untuk Indonesia
efficiency sejalan dengan transformasi Sarinah • % of export growth atau 5% lebih baik dari performa
• Quality Product & Value Perception tahun lalu
20-50%
Operasional
1E) Mendukung pertumbuhan sektor UMKM dan • % Revenue from SME (inc local product)
ekonomi kreatif • % of export transaction growth of SME
5% lebih baik dari performa tahun
Sosial
lalu
4A) Revitalisasi dan optimalisasi aset aset eksisting • Project milestone completion for planned corporate action and investment initiative
4B) Akselerasi revitalisasi anak perusahaan • % revenue from new streams business
• Subsidiary with ROIC > WACC Induk Ketercapaian sesuai dengan
Peningkatan Investasi 5-50% proyeksi atau timeline
5A) Peningkatan kemampuan teknis dan leadership • % Perempuan dalam nominated talent
5B) Transformasi struktur korporat sesuai dengan • % Milenial (<40 tahun) dalam top talent
pengembangan bisnis perusahaan • Project milestone completion
Ketercapaian sesuai dengan
Pengembangan Talenta 5-50%
proyeksi atau timeline
139
Nilai Ekonomi & a. Memastikan going concern dan meningkatkan kesehatan perusahaan
1 Sosial untuk b. Peningkatan operating excellence
Indonesia c. Mendorong perkembangan sektor pariwisata dan ekspor
2 3
Inovasi Kepemimpinan
Model Bisnis Teknologi
Inovasi Model a. Perubahan operating model dalam peningkatan revenue
2
Bisnis b. Perubahan operating model untuk menciptakan efisiensi biaya
1
Nilai Ekonomi
& Sosial Kepemimpinan
5 untuk Indonesia 4 3 Membangun kapabilitas fungsi inti (demand, network plan, pricing, fleet ops, etc.)
Teknologi
Pengemban Peningkatan
gan Talenta Investasi
Pengembangan
5 Pengembangan talent, culture, dan organisasi
Talenta
140
Finansial
Nilai Ekonomi dan Sosial
1C) Mendorong perkembangan sektor pariwisata dan – Memenuhi milestone yang di rencanakan
ekspor
Kesesuaian implementasi
Sosial
rencana dengan timeline
2A) Perubahan operating model dalam peningkatan • Implementasi inisiatif peningkatan revenue:
revenue – Cargo
2B) Perubahan operating model untuk menciptakan – Charter
Inovasi Model efisiensi biaya – Passenger Kesesuaian implementasi
– Ancillary dll 5-50%
Bisnis rencana dengan proyeksi
• Implementasi inisiatif memperbaiki cost structure (co: Zero Based Scaling)
• Implementasi inisiatif renegosiasi leasing
1. Angka % compliance diukur dengan membandingkan antara ketentuan penggunaan dana dan aktualisasi. Angka aktual penggunaan dana akan disampaikan
oleh Garuda di laporan bulanan 2. Termasuk rental building, rental vehicle, utilities expenses, supplies consumption
141
• E1) Pengembangan talent, culture, dan • % milenial (<40 tahun) dalam top talent
organisasi • % perempuan dalam nominated talent
• Memenuhi milestone pengembangan talenta yang di rencanakan
Kesesuaian implementasi
Pengembangan Talenta 5-50%
rencana dengan timeline
142
1 a. Pengembangan adjacent business dan identifikasi bisnis baru, e.g. retail &
Nilai Ekonomi advertising master concessionaire, optimalisasi aset produktif
Inovasi Model
& Sosial 2 b. Pembangunan ekosistem pariwisata melalui kerja sama pemasaran dan
Bisnis
5 untuk Indonesia 4 orkestrasi fasilitas penunjang
c. Akselerasi restrukturisasi non-core dan anak perusahaan
Pengemban Peningkatan
gan Talenta Investasi
Kepemimpinan
3 Pembangunan platform untuk menunjang digitalisasi proses bisnis
Teknologi
Peningkatan a. Kemitraan strategis untuk dapat mengakses teknologi dan modal / financing
4
Investasi b. Pengembangan investasi, e.g. infrastruktur bandara, safety infrastructure
• Pemenuhan Acceptable Level of Safety atau Departure & Arrival Punctuality or Safety rate 20-50%
• Implementasi Performance Based Navigation (PBN)
1D) Memaksimalkan operasional excellence dan • Peningkatan Airport Service Quality (ASQ) score
Operasional Ketercapaian target sesuai
cost efficiency • Pertumbuhan jumlah penumpang
dengan proyeksi dan timeline
• Pengendalian Biaya Overhead
• Penyelesaian kontrak dengan airlines
1E) Meningkatkan peran dalam konektivitas udara • Pengembangan bandara di wisata prioritas (DPSP)
Sosial Ketercapaian target sesuai
untuk mendukung pertumbuhan ekonomi • Jumlah dukungan navigasi udara pada bandara non-komersial
dengan timeline
2A) Pengembangan adjacent business dan • Project milestone completion for planned initiative
identifikasi bisnis baru, e.g. retail & advertising • %revenue or revenue growth from non-aero/nonPJNP or new revenue streams
master concessionaire, optimalisasi aset produktif
Inovasi Model 2B) Pembangunan ekosistem pariwisata melalui Ketercapaian target sesuai
5-50%
Bisnis kerja sama pemasaran dan orkestrasi fasilitas • Penyelesaian penataan airport hub/superhub (bisnis dan wisata), slot dan rute dengan proyeksi dan timeline
penunjang
2C) Akselerasi restrukturisasi non-core dan anak • Penyelesaian penataan model/skema bisnis untuk non-core business dan anak perusahaan
perusahaan • % Kontribusi Pendapatan Anak terhadap Total Pendapatan
144
3) Pembangunan platform untuk menunjang • Project milestone completion for planned tech initiative Kesesuaian implementasi
Kepemimpinan Teknologi 5-50%
digitalisasi proses bisnis • % Cost Reduction rencana dengan timeline
4A) Kemitraan strategis untuk dapat mengakses • Penyelesaian kerja sama pengoperasioan bandara dengan mitra
teknologi dan modal / financing
Kesesuaian implementasi
4B) Pengembangan investasi, e.g. infrastruktur
Peningkatan Investasi 5-50% rencana dengan proyeksi dan
bandara, safety infrastructure • Penyelesaian pengembangan bandara baru/existing
timeline
• Pemenuhan infrastruktur mandatory
• Implementasi Restrukturisasi hutang
5A) Peningkatan kemampuan teknis dan leadership • % Perempuan dalam nominated talent
5B) Transformasi struktur korporat sesuai dengan • % Milenial (<40 tahun) dalam top talent Kesesuaian implementasi
Pengembangan Talenta pengembangan bisnis perusahaan • Project milestone completion for unleashing talent initiative 5-50% rencana dengan proyeksi dan
timeline
13 Danareksa dan PPA
STRICTLY C O N F I D E N T I A L
146
Inovasi Model
2 Fokus dalam peningkatan dan perluasan pasar (economies of scope)
Bisnis
1
Nilai Ekonomi
& Sosial Kepemimpinan
5 untuk Indonesia 4 3 Teknologi
Peningkatan dan evaluasi operasional dan bisnis berbasis IT
Pengemban Peningkatan
gan Talenta Investasi
a. Pengembangan portofolio yang selektif di holding melalui strategic investment
dan aliansi
Peningkatan b. Memperkuat struktur permodalan induk perusahaan melalui penerbitan
4 Investasi alternative pendanaa, e.g. MTN
c. Memperkuat konsep three lines of defense dan pelaksanaan Good Corporate
Governance
sebelumnya
1A) Membentuk corporate center yang streamlined • AUM 20-50% Lebih baik dari performa tahun
dan dinamis untuk mendukung pengembangan bisnis • Yield on investment lalu atau lebih baik dari rata-rata
Operasional 1B) Penyelesaian asser non-performing dan • Debt to EBITDA industri
peningkatan pengelolaan konsep manajemen risiko
- • Menyediakan layanan dasar bagi masyarakat dan mempercepat industrialisasi dengan menjaga Ketercapaian target penugasan
Sosial kebudayaan bangsa pemerintah
2) Fokus dalam peningkatan dan perluasan pasar • Pelaksanaan rencana inbreng 22 BUMN ke Danareksa (penerbitan PP, akta, dan penyesuaian
Inovasi Model (economies of scope) Anggaran Dasar) Kesesuaian implementasi
• Konsolidasi bisnis (penyesuaian struktur organisasi, governance & operating model, etc) dan anak 5-50%
Bisnis rencana dengan timeline sasaran
usaha eksisting Danareksa dan PPA
148
4A) Pengembangan portofolio yang selektif di holding • Memperoleh alternative sumber pendanaan untuk Danareksa Group
melalui strategic investment dan aliansi • Implementasi Enterprise Risk Management & Governance sebagai holding
4B) Memperkuat struktur permodalan induk
perusahaan melalui penerbitan alternative pendanaa, Kesesuaian implementasi
Peningkatan Investasi 5-50%
e.g., MTN rencana dengan timeline sasaran
4C) Memperkuat konsep three lines of defense dan
pelaksanaan Good Corporate Governance
5A) Talent development yang inovatif untuk • % perempuan dalam manajemen (BOD-1 dan Direksi Anak Perusahaan
mengembangkan pimpinan berkualitas • % milenial (<40 tahun) dalam top talent
5B) Pengembangan SDM berbasis kompetensi • Employee engagement and organization health (e.g., OrgVantage score) Lebih baik dari performa tahun
Pengembangan Talenta secara berkesinambungan 5-50%
lalu
149
1 a. Konsolidasi bisnis (penyesuaian struktur oragnisasi,governance & operating model, etc) dan
Nilai Ekonomi anak usaha existing Danareksa dan PPA
Inovasi Model
& Sosial 2 Bisnis
b. Pembuatan dan persetujuan bisnis plan atas penyelesaian BUMN RR
5 untuk Indonesia 4 c. Perjanjian Restrukturisasi/Investasi/Merger
d. Penyelesaian BUMN RR
Pengemban Peningkatan
gan Talenta Investasi e. Pembuatan skema NPL transaksi yang dapat diterapkan dengan perbankan
f. Pilot project untuk NPL transaksi dengan Perbankan
g. Pencarian investor untuk asset NPL Perbankan
Pengembangan a. Penguatan SDM dan organisasi melalui internalisasi budaya perusahaan, pengembangan
5 Talenta talent pool, dan pengembangan leadership
150
1C) Meningkatkan kualitas aset produktif untuk memperkuat fundamental perusahaan • Pembiayaan tidak produktif <20%
untuk Indonesia
1D) Mengimplementasikan exit strategy yang efektif & efisien • Pelaksanaan program asset swap minimal Rp200 milyar
• Porsi pendapatan dari NPL recovery sebesar 5% Lebih baik dari performa tahun
Operasional 1E) Memperluas pasar terutama dalam bidang pengelolaan aset, restrukturisasi dan lalu atau lebih baik dari rata-rata
• Mendapatkan 2 (dua) mandat advisory 20-50%
advisory industri
1F) Menjaga stabilisasi keuangan dan perbankan di Indonesia khususnya Bank • Jumlah NPL
Himbara melalui transaksi NPL Perbankan
Ketercapaian target penugasan
Sosial 1G) Penyelamatan lapangan kerja baik dari perusahaan tidak operasi ke perusahaan • Penyelamatan lapangan kerja karyawan BUMN RR
pemerintah
going corcern maupun dari perusahaan tidak pasti ke perusahaan dengan kepastian
bisnis lebih baik
2A) Konsolidasi bisnis (penyesuaian struktur oragnisasi,governance & operating • Kesesuaian implementasi rencana dengan timeline sasaran
model, etc) dan anak usaha existing Danareksa dan PPA
2B) Pembuatan dan persetujuan bisnis plan atas penyelesaian BUMN RR • 13 (tiga belas) Business Plan BUMN RR
Inovasi Model 2C) Perjanjian Restrukturisasi/Investasi/Merger • 3 (tiga) Perjanjian Restrukturisasi/Investasi/Kerjasama Operasi Kesesuaian implementasi
2D) Penyelesaian BUMN RR 5-50%
Bisnis • 1 (satu) Penyelesaian BUMN RR rencana dengan timeline
2E) Pembuatan skema NPL transaksi yang dapat diterapkan dengan perbankan • 1 (satu) Skema pengambilan NPL yang dapat dijalankan
2F) Pilot project untuk NPL transaksi dengan Perbankan • 1 (satu) Pilot project untuk NPL Perbankan
2G) Pencarian investor untuk asset NPL Perbankan • MOU dengan calon investor
151
4A) Peningkatan kapasitas pendanaan (bank dan non-bank) • Penyelesaian reprofiling kewajiban PPA
4B) Penerapan strategi pertumbuhan unorganik maupun organik, baik di induk maupun • Mendapatkan alternatif pendanaan untuk investasi
di perusahaan anak Kesesuaian implementasi
Peningkatan Investasi 5-50%
rencana dengan timeline
5) Penguatan SDM dan organisasi melalui internalisasi budaya perusahaan, • Roadmap pengembangan SDM PPA Group
pengembangan talent pool, dan pengembangan leadership • Training SDM pengembangan kompetensi
• % perempuan dalam manajemen (BOD-1 dan direksi Anak Lebih baik dari performa tahun
Pengembangan Talenta Perusahaan) 5-50%
lalu atau sesuai proyeksi
• % milenial (<40 tahun) dalam top talent