Anda di halaman 1dari 2

Reakreditasi Puskesmas

1. Penilaian akreditasi paling lambat 1 bulan sebelum masa berlaku sertifikat abis
2. Rekomendasi surveyor sebelumnya sudah di tindak lanjuti seluruhnya
3. Semua dokumen regulasi yang disusun sudah memenuhi persyaratan tata naskah
4. Semua dokumen regulasi minimal sudah direview satu kali jika diperlukan lakukan revisi
sesuai dengan kebutuhan dan perubahan peraturan perundangan (jika ada).
Mereview dokumen disini sebeanrnya bisa dilakukan dengan melakukan pertemuan
kemudian membahas dokumen internal yang ada di Puskesmas apakah sekiranya masih
relevan baik terkait perundangan maupun tata laksana nya / mekanisme nya. Seandainya
sudah tidak relevan bisa direvisi. Akan tetapi seandainya masih relevan tidak perlu direvisi,
yang terpenting proses tahapan mereview itu dilaksanakan. yang dilakukan dalam review
dokumen adalah mengkaji dokumen internal puskesmas tersebut yaitu meliputi semua sk,
kak,sop yang ada di puskesmas tersebut. perubahan dokumen jika ada perubahan regulasi
eksternal, perubahan langkah-langkah. selama langkah-langkah sama dan referensi
dokumen eksternal sama sementara pimpinan puskesmas berubah tidak perlu mengganti
dokumen internal kalo memang masih bisa digunakan.
5. Telusur akan difokuskan pada implementasi setahun terakhir (tidak menutup kemungkinan
meluas telusur tahun-tahun sebelumnya).
6. Tim Mutu mempersiapkan semua dokumen mutu :
 Dokumen PMKP
 Dokumen Audit Internal
 Dokumen Rapat Tinjauan Manajemen

Catatan :

1. Sinergikan pokja di Puskesmas (jadi tidak boleh terpaku pada pokja sendiri2) buat sistem
pelaporan yang sederhana. Dokumen internal jangan dibuat sendiri2, kalaupun dibuat sendiri
selalu lapor dan sinergikan antar pokja sehingga tidak over lapping dokumen.
2. Jalankan PDCA sesuai jadwal yang telah dibuat
3. Lakukan penerapan budaya mutu keselamatan pasien dan budaya perbaikan terus menerus.
Langkah2 :
 Lengkapi dan perbaiki serta review dokumen internal puskesmas
 Dalam kegiatan tersebut tidak hanya semata-mata hanya melengkapi dokumen seperti
yang dimaksud di instrumen, tapi juga menjelaskan maksud,tujuan dan alasan
pertanyaan di elemen penilaian serta kaitannya (cross reference) dengan bab yang
lainnya. Hal ini agar akreditasi tidak sekedar menjadi siklus gebyar rutin tiap tiga
tahunan tapi agar puskesmas juga memliki budaya perbaikan terus menerus dan budaya
keselamatan pasien seperti yang diajarkan di instrumen akreditasi FKTP
PPI

Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No 46 tahun 2015 dan No 27 tahun 2017, mengharuskan
pelaksanaan program PPI di semua Fasilitas Pelayanan kesehatan (Fasyankes) baik
Puskesmas,Klinik,Praktek Mandiri maupun Rumah Sakit. Ini dilakukan sebagai bagian dari upaya
menekan potensi penularan rantai infeksi di FKTP.

Ruang lingkup program PPI bagi FKTP menurut PMK 46/2015 dan PMK 27/2017 meliputi

 kewaspadaan standar
 kewaspadaan berdasarkan transimisi isolasi
 melakukan monitoring
 evaluasi berkala
 pendidikan dan pelatihan terkait PPI.

Mutu

Monitoring dan penilaian kinerja dilakukan sebagai wujud akuntabilitas dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.

Mekanisme monitoring dan penilaian kinerja dilakukan melalui :

 Supervisi
 Laporan capaian kinerja
 Audit
Audit internal merupakan salah satu mekanisme untuk menilai kinerja puskesmas yang
dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas berdasarkan
standar/kriteria/ target yang ditetapkan. Sebagai upaya untuk menjaga mutu kinerja puskesmas
maka perlu dibentuk tim audit internal puskesmas dan pelaksanaan audit internal secara
kontinyu yang laporannya akan disampaikan pada saat rapat tinjauan manajemen puskesmas
 Lokakarya mini bulanan
 Lokakarya mini triwulan
 Penilaian kinerja semester dan penilaian kinerja tahunan
.

Anda mungkin juga menyukai