Anda di halaman 1dari 26

OLEH : MARDINI

Modalitas berasal dari kata MODALYITY, yang


berarti modal, kekuatan, atau potensi. Sehingga
modalitas dalam konteks keperawatan dapat
dikatakan segala kekuatan atau potensi yang
masih dimiliki klien dan dapat digunakan untuk
berubah
Suatu proses pemulihan fungsi individu ( klien)
terhadap kebiasaan fisik,mental sosial menuju
suatu kemampuan sebelumnya atau ketingkat
yang memungkinkan dapat hidup wajar ditengah-
tengah keluarga dan masyarakat ( Dep-kes 1983).
Pemberian terapi modalitas pada azas
psikodinamika dan azas psikososial :
1. gangguan jiwa tidak merusak seluruh
kepribadian atau perilaku manusia : misal
masih mampu mengenali orang tua,
namanya, oleh karena itu terapis masih
mengidentifikasi kemampuan klien untuk
diperhatikan dan dikembangkan lebih lanjut
dan mempertahankan melalui terapi
modalitas.
2. Tingkah laku manusia selalu dapat diarahkan
dan dibina kearah kondisi yang mengandung
reaksi.: terapis dapat mmengarahkan dan
membina perilaku klien melalui rekayasa
situasi yang terapeutik maka klien dapat
dilatih untuk memberikan respon/ reaksi
positif kearah perilaku yang positif.
3 Terapis harus konsisten denganaturan main
yang ada dalam areal atau tatanan pelayanan
bagi klien . Pengkondisian atau pembiasaan
bagi tingkahlaku klien merupakan proses
belajar yang secara perlahan tapi pasti klien
akan terbiasa dengan aturan main atau pola
tingkah laku normatif.
4 Disinilah letak peranan kelompok sosial
dapat menghambat perilaku klien yang
cenderung negatif dan menunjang perilaku
kearah positif merangsang kebersamaan yang
pada akhirnya akan menumbuhkembangkan
azas-azas sosial yang berguna pengkondisian
perilaku normatif.
Penanganan harus multi disiplin dan multi sektoral
sehingga terapi psikofarmaka dankeperawatan tidak
cukup, tapi harus disusul dengan terapi modalitas
yang terpilih secara teratur dan kontinyu samapi
berfungsinya kembali perilaku normatif yang stabil
atau perilaku adaptif.
Krisis : 1. terapi lingkungan/lingkungan
terapeutik ( Isolasi lingkungan )
2. Psikoterapi, Behavior Terapi,
Psikoreligius.
3. K/P Terapi somatik : Psikofarmaka
AKUT : 1. Terapi somatik , Psikofarmaka, ECT
2. Bantuan ADL
3. Terapi lingkungan
4. Psikoterapi (intervensi otoritatif)
,konfrontatif
5. Terapi Keluarga
MAINTENANCE :
1. Terapi Somatik
2. Tindakan Psikoterapeutik
3. Bantuan ADL
4. Terapi lingkungan
5. Psiko terapi
6. Terapi kelompok/Tak, Terapi keluarga
lanjutan ( Terapi pisik : olah raga,
nonkompetitip
Health Promotion :
1. Terapi Somatik : Psikofarmaka dosis
menurun
2. Psiko terapi, Terapi lingkungan , behavior (
reward, funistment, meditasi) terapi kognitif,
Psikoreligius
3. Terapi Kelompok /TAK , terapi Keluarga
lanjutan, terapi kerja, terapi rekreasi, terapi
fisik ( olah raga )
Terapi kognitif perilaku mengganti pikiran
Terapi kognitif penangkapan pikiran
Terapi kognitif uji realitas
Pengertian : merupakan pembatasan aktivitas
fisik dengan melakukan pengikatan tubuh
klien pada tempat tidur
Tujuan :

1. membantu klien mengontrol emosi yang


mungkin membahayakan dirinya dan orang
lain.
2. Menurunkan kemungkinan gangguan
terhadap lingkungan fisik
1. Perilaku amuk yang membahayakan diri
sendiri atau orang lain
2. Perilaku agitasi yang tidak dapat dikendalikan
dengan pengobatan
3. Ancaman terhadap integritas fisik
berhubungan dengan penolakan klien untuk
beristirahat makan dan minum obat
4. Permintaan klien untuk mengendalikan
perilaku eksternal, pastikan tindakan ini telah
dikaji dan berindikasi terapeutik.
5. Periksa otot-otot klien dalam keadaan relaks.
6. Ambil nafas dari hidung hembuskan lewat
mulut pelan-pelan.
7. Minta klien untuk membayangkan hal-hal yang
menyenagkan atau keindahan, dan pastikan
klien mampu melakukan.
8. Meminta klien untuk melakukan imaginasi
sesuai dengan ilustrasi yang dicontohkan
9. Biarkan klien menikmati imaginasinya

10. Rentang waktu 15 30 menit klien membuka


mata.
11. Minta respon pasien
12. Berikan kesimpulan dan support
13. Memberikan follow up

14. terminasi mengakhiri pertemuan


Klien dengan gangguan harga diri, gangguan
interaksi sosial, gangguan persepsi sensori dan
gangguan proses pikir
Persiapan tempat :
1. menetapkan ruangan untuk pengekangan
2. Merapikan dan membersihkan tempat
tidur untuk pengekangan
1. Menentukan leader untuk pembagian tugas
dalam tim pengekangan
2. Menyiapkan personel minimal 2-3 orang atau
sesuai kondisi
3. Menyiapkan lembar observasi untuk
memantau perkembangan klien
1. MEMBERITAHUKAN KEPADA KLIEN
TENTANG TINDAKAN YANG AKAN
DILAKUKAN
2. MENJELASKAN TUJUAN PENGEKANGAN
3. MENJELASKAN KEPADA KLIEN TENTANG
KAPAN IKATAN ATAU PENGEKANGAN
DIBUKA ( BILA KLIEN DAPAT
MENGONTROL PERILAKUNYA ).
1. Menjelaskan kepada keluarga maksud dan
tujuan tindakan pengekangan
2. Informed concent

PERSIAPAN ALAT
1. PENSIL/ ALAT TULIS
2. Tali atau baju restrain
3. lembar observasi
1. PENGEKANGAN
a. perawat membentuk tim dengan tugas
sebagai leader, 2 orang memegang anga klien
dan 2 orang memegang kaki klien
b. Perawat mendampingi klien menuju ruangan
yang dipersiapkan
c. leader memberi aba-aba untuk membantu
klien berbaring di tempat tidur
d. Lakukan pengikatan pada kedua tangan sesuai
tingkat kenyamanan klien, usahakan pengikatan
aman dengan memperhatikan kelonggaran
pada pergelangan tangan.
e. lakukan pula pada pergelangan kaki sesuai
tingkat kenyamanan
f. Berikan penjelasan kembali maksud dan tujuan
pengikatan serta syarat-syarat pelepasan
g. Monitor perubahan kondisi klien ( fisik dan
mental ) setiap 2 jam.
h. Ubah posisi setiap 30 menit, lakukan mobilisasi
terbatas untuk memperlancar peredaran darah
i. Obsevasi VS, lokasi pengikatan dan perubahan
respon klien sepanjang pengikatan
a. Observasi perubahan status emosi dan
perilaku klien
b. Validasi tentang perubahan perilaku yang
dilakukan selama ini
c. Melepaskan ikatan secara bertahap secara
menyilang. Lepaskan ikatan pada tangan yang
dominan, lalu kaki kaki yang berlawanan
d. Obsevasi VS / bantu klien lakukan aktivitas
sederhana, bantu keruang lain sesuai dengan
yang diinginkan
Dokumentasikan hasil monitoring pada lembar
observasi perawatan.
Catat keadaan umum pasien dengan observasi
vtal sign meliputi : tensi, nadi, respirasi rate,
makan dengan disuap berapa sendok? minum
pasien : minum berapa sendok ( cc) .
Alih posisi fiksasi pada tangan : apakah ada
kemerahan, lepuh, lecet,.
Apakah pasien pada kondisi ngompol ? Harus
segera diganti alas kasur ( cegah dikubitus.

Anda mungkin juga menyukai