GAMBARAN UMUM
PENDAHULUAN
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bengkulu adalah salah satu ULP yang dibentuk oleh
Pemerintah Kota Bengkulu berdasarkan Peratuan Daerah Kota Bengkulu Nomor 11 Tahun
2013 Tanggal 22 Oktober 2013. Rumah Sakit ini didirikan untuk memenuhi amanat Undang-
undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang mengamanatkan tanggung jawab
pemerintah atas ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan baik fisik maupun sosial
bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pelayanan Gizi di Rumah Sakit adalah suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi,
makanan, dietetik makanan, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, kesimpulan, anjuran,
implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status
kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit.
A. VISI
Terwujudnya Pelayanan Gizi yang Bermutu dan Profesional
B. MISI
1) Memberikan Pelayanan Gizi sesuai dengan standar
2) Memberikan pengetahuan diet untuk mengubah perilaku menjadi hidup sehat
3) Memberikan pelayanan gizi sesuai kebutuhan diet pasien
4) Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dalam Pelayanan Gizi
C. MOTTO
“KEPUASAN DAN KESEHATAN PASIEN ADALAH KEBAHAGIAAN KAMI”
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terciptanya sistem pelayanan gizi yang bermutu dan profesional sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus, meningkatkan :
1) Menyelenggarakan Asuhan Gizi terstandar pada pelayanan gizi rawat jalan dan
rawat inap.
2) Menyelenggarakan Makanan sesuai standar kebutuhan gizi dan aman dikonsumsi.
3) Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling gizi pada klien/pasien dan
keluarganya.
4) Menyelenggarakan penelitian di bidang gizi dan dietetik sesuai perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
E. MEKANISME PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT
Pengorganisasian Pelayanan Gizi Rumah Sakit mengacu pada SK Menkes Nomor 983
Tahun 1998 tentang Organisasi Rumah Sakit dan Peraturan Menkes Nomor
1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di lingkungan
Departemen Kesehatan. Kegiatan Pelayanan Gizi Rumah Sakit, meliputi :
1. Asuhan Gizi Rawat Jalan
2. Asuhan Gizi Rawat Inap
3. Penyelenggaraan Makanan
4. Penelitian dan Pengembangan
Pelayanan gizi di Rumah Sakit diberikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien
berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien
sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit.
BAB II
KONSEP PELAYANAN GIZI
Jumlah Keterangan
No Pendidikan
2014 2015 2016 2017 2018
1 DI GIZI 1 1 - - - -
2 DIII GIZI 5 4 6 6 4 3 Nutrisionis, 1 Pengolah
3 DIV GIZI - 1 1 1 2 1 Nutrisionis, 1 Pengolah
4 SKM - - - - 2 1 Nutrisionis, 1 Pengolah
5 SMK BOGA - - 4 7 8 Pengolah (Juru Masak)
6 SMA 3 3 4 3 2 Pengolah (Juru Masak)
Berdasarkan Tabel 1.1 diketahui jumlah tenaga gizi (nutrisionis) yaitu 5 orang dan
tenaga pengolah/juru masak 13 orang sehingga total Sumber Daya Manusia yang ada di
Instalasi Gizi untuk Tahun 2018 sebanyak 18 orang.
Profesionalisme tenaga gizi dalam memberikan pelayanan gizi diatur berdasarkan
Permenkes No 26 Tahun 2013, tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktek Tenaga
Gizi. Dalam melaksanakan pelayanan gizi di Rumah Sakit. Selain tenaga gizi, dibutuhkan
juga tenaga pendukung meliputi tenaga jasa boga, logistik, pranata komputer, tenaga
administrasi dan tenaga pendistribusi makanan.
Berdasarkan penelitian Badan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Tahun 2012 mengenai kebutuhan tenaga gizi dengan metode perhitungan WISN (Work
Load Indicator Staf Need), diperoleh jumlah optimal tenaga RD dan TRD menurut kelas
Rumah Sakit agar dapat melaksanakan pelayanan gizi yang baik dan berkualitas untuk
menjamin keamanan pasien.
Tabel 2.2
Kebutuhan Tenaga Gizi Berdasarkan Kelas Rumah Sakit
Berdasarkan Tabel 2.2 jumlah tenaga gizi yang ada di Instalasi Gizi RSHD Bengkulu
belum memenuhi jumlah standar tenaga gizi berdasarkan tipe Rumah Sakit, dikarenakan
Instalasi Gizi RSHD Bengkulu baru memiliki 4 orang tenaga RD.
b. Struktur Organisasi
Kepala Instalasi
Retno Anggini, SST
c. Uraian Tugas
1) Kepala Instalasi Gizi
a) Melaksanakan penilaian terhadap kinerja staf Instalasi Gizi
b) Melaporkan hasil kegiatan baik secara lisan maupun tulisan kepada atasan
c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
d) Mengkoordinir tersusunnya progra kegiatan di Instalasi Gizi
e) Memastikan tersedianya kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana di Instalasi Gizi
f) Memastikan tersosialisasinya visi dan misi Rumah Sakit
g) Membuat rencana kebutuhan bahan makanan di instalasi Gizi
2) Penanggung Jawab Litbang
a) Melakukan penelitian dan pengembangan
3) Penanggung Jawab Pelayanan Gizi Rawat Jalan
a) Memberikan penyuluhan
b) Memberikan konsultasi gizi
4) Penanggung Jawab Pelayanan Gizi Rawat Inap
a) Melakukan pencatatan jumlah pasien per bulan
b) Melakukan pencatatan jumlah hari rawat
c) Melakukan pencatatan diit pasien rawat inap
5) Penanggung Jawab Ruang VIP
a) Melakukan visite pasien ke ruang VIP
b) Mendata jumlah pasien di ruang VIP
c) Menentukan diit pasien di ruang VIP
d) Membuat bon permintaan makan pasien VIP
e) Membuat etiket makan pasien VIP
f) Melakukan ASUHAN GIZI (NCP)
g) Memberikan konsultasi gizi kepada pasien ranap ruang VIP
h) Melakukan pengawasan kegiatan penyajian dan distribusi makanan di ruang VIP
i) Melakukan monitoring asupan, perubahan diit dan perubahan bentuk makanan pasien
VIP
6) Penanggung Jawab Ruang Kelas I, Kelas II dan Kelas III
a) Melakukan visite pasien ke ruang kelas I, II dan III
b) Mendata jumlah pasien di ruang kelas I, II dan III
c) Menentukan diit pasien di ruang kelas I, II dan III
d) Membuat bon permintaan makan pasien kelas I, II dan III
e) Membuat etiket makan pasien kelas I, II dan III
f) Melakukan ASUHAN GIZI (NCP)
g) Memberikan konsultasi gizi kepada pasien ranap ruang kelas I, II dan III
h) Melakukan pengawasan kegiatan penyajian dan distribusi makanan di ruang kelas I,
II dan III
i) Melakukan monitoring asupan, perubahan diit dan perubahan bentuk makanan pasien
kelas I, II dan III
7) Penanggung Jawab Ruang Kebidanan
a) Melakukan visite pasien ke ruang kebidanan
b) Mendata jumlah pasien di ruang kebidanan
c) Menentukan diit pasien di ruang kebidanan
d) Membuat bon permintaan makan pasien kebidanan
e) Membuat etiket makan pasien kebidanan
f) Melakukan ASUHAN GIZI (NCP)
g) Memberikan konsultasi gizi kepada pasien ranap ruang kebidanan
h) Melakukan pengawasan kegiatan penyajian dan distribusi makanan di ruang
kebidanan
i) Melakukan monitoring asupan, perubahan diit dan perubahan bentuk makanan pasien
kebidanan
8) Penanggung Jawab HCU
a) Melakukan visite pasien ke ruang HCU
b) Mendata jumlah pasien di ruang HCU
c) Menentukan diit pasien di ruang HCU
d) Membuat bon permintaan makan pasien HCU
e) Membuat etiket makan pasien HCU
f) Melakukan ASUHAN GIZI (NCP)
g) Memberikan konsultasi gizi kepada pasien ranap ruang HCU
h) Melakukan pengawasan kegiatan penyajian dan distribusi makanan di ruang HCU
i) Melakukan monitoring asupan, perubahan diit dan perubahan bentuk makanan pasien
HCU
9) Penanggung Jawab Penyelenggaraan Makanan
a) Melakukan pengawasan pada kegiatan peneriaan bahan makanan
b) Melakukan pengecekan terhadap jumlah dan mutu bahan makanan yang dipesan
c) Melakukan pengawasan pada kegiatan persiapan bahan makanan
d) Melakukan pengawasan pada kegiatan pengolahan bahan makanan
e) Melakukan pengawasan pada kegiatan penyajian makanan
f) Melakukan pengawasan pada kegiatan distribusi makanan
g) Melakukan pengawasan pada kegiatan produksi makanan cair
h) Melakukan pengawasan pada kegiatan distribusi snack pasien
i) Melakukan pengawasan pada kegiatan distribusi buah untuk pasien
j) Mencatat dan merekap jumlah makanan cair
k) Membuat standar porsi makan pasien
l) Membuat standar porsi bahan makanan
m) Mencatat dan melaporkan hasil jumlah sisa makan pasien setiap bulannya
n) Melakukan pengawasan hygiene dan sanitasi penjamah makanan
o) Mencatat dan merekap porsi makan pasien
10) Penanggung Jawab Logistik
a) Mencatat barang (bahan makanan) yang masuk ke Instalasi Gizi
b) Mencatat barang yang ada (bahan makanan) di Instalasi Gizi
c) Mengecek keadaan barang yang ada di Instalasi Gizi
d) Membuat daftar pengajuan barang yang dibutuhkan
e) Mencatat jumlah bahan makanan basah yang akan dibeli
f) Mencatat jumlah bahan makanan kering yang akan dibeli
g) Mencatat jumlah bahan makanan basah yang digunakan
h) Mencatat jumlah bahan makanan kering yang digunakan
i) Mencatat jumlah sisa bahan makanan basah
j) Mencatat jumlah sisa bahan makanan kering
k) Membuat laporan bahan makanan basah dan kering setiap bulannya
e. Pelatihan
Tabel 2.3
Pelatihan yang pernah diikuti Petugas Gizi
Tahu
Pelatihan
n
2014 - Penatalaksanaan Gizi Buruk di Rumah Sakit
2015 - Manajemen Instalasi Gizi Dalam Menunjang Akreditasi Rumah
Sakit
2016 - Sanitasi makanan dan minuman pada penyelenggaraan makanan
- Asuhan Gizi Terapan
- Food Service
2017 - Food Service (sponsor dari nutricia)
2018 - Manajemen Terapi Gizi pada Pasien Gagal Ginjal Pre-Post
Hemodialisa dan Penerapan Akreditasi SNARS dalam Pelayanan
Gizi
- PAGD (NCP) (sponsor dari Nestle)
Tabel 2.4
Sarana dan prasarana di Ruang Administrasi
Pelayanan gizi rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang
berkesinambungan dimulai dari assesmen/pengkajian, pemberian diagnosis, intervensi gizi
dan monitoring evaluasi kepada klien/pasien di rawat jalan. Asuhan gizi rawat jalan pada
umumnya disebut kegiatan konseling gizi dan dietetik atau edukasi/penyuluhan gizi
2. Jumlah Kunjungan
Tabel 2.6
Jumlah Pasien Konsultasi Rawat Jalan Tahun 2017-2018
Jumlah Pasien
No Bulan
Tahun 2017 Tahun 2018
1 Januari 6 17
2 Februari 5 8
3 Maret 5 7
4 April 3 2
5 Mei 5 8
6 Juni - 6
7 Juli 2 11
8 Agustus 7 5
9 September 3 4
10 Oktober 6 6
11 November 3 13
12 Desember 6 9
Berdasarkan Tabel 2.6 angka kunjungan tertinggi untuk konsultasi gizi pasien rawat
jalan Tahun 2018 terdapat pada bulan Januari, yaitu sebanyak 17 orang.
3. Penyuluhan
Penyuluhan gizi pada pasien rawat jalan dilakukan guna mengembangkan
pengertian dan sikap yang positif terhadap gizi agar yang bersangkutan dapat memiliki
dan membentuk kebiasaan makan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan penyuluhan gizi adalah untuk meningkatkan status gizi masyarakat,
khususnya golongan rawan gizi dengan mengubah perilaku masyarakat kearah yang
baik sesuai dengan prinsip ilmu gizi.
Pada Tahun 2018 penyuluhan telah dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 26
Mei 2018 dan tanggal 07 September 2018.
1) Tanggal 26 Mei 2018
Materi Penyuluhan : CKD on HD
Sasaran : pasien rawat jalan RSHD Bengkulu
Media yang digunakan : LCD dan leaflet
Lokasi penyuluhan : ruang tunggu poliklinik RSHD Bengkulu
2) Tanggal 07 September 2018
Materi Penyuluhan : Diabetes Melitus dan Hipertensi
Sasaran : pasien DM dan hipertensi
Media yang digunakan : leaflet
Lokasi penyuluhan : mushola RSHD Bengkulu
Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari proses
pengkajian gizi, diagnosis gizi,intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan makanan,
penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi, serta monitoring dan evaluasi gizi.
Tujuan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar pasien memperoleh asupan
makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya dalam upaya mempercepat proses
penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan status gizi. Adapun mekanisme kegiatan
gizi untuk pasien rawat inap yaitu NCP/PAGT
1. NCP/PAGT
Skrining Gizi
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
a. Assesment atau pengkajian gizi
b. Diagnosis Gizi
c. Intervensi Gizi
d. Monitoring Gizi
e. Evaluasi Gizi
2. Jumlah Pasien Rawat Inap
Tabel 2.7
Jumlah Pasien Rawat Inap
Jumlah Pasien
No Bulan
Tahun 2017 Tahun 2018
1 Januari 267 481
2 Februari 274 462
3 Maret 430 526
4 April 382 501
5 Mei 369 578
6 Juni 249 531
7 Juli 400 634
8 Agustus 389 441
9 September 485 493
10 Oktober 648 582
11 November 755 715
12 Desember 623 746
Berdasarkan Tabel 2.5 jumlah pasien rawat inap tertinggi yaitu pada bulan Desember
sebanyak 746 pasien dan terendah yaitu pada bulan Agustus sebanyak 441 pasien.
Tabel 2.8
Porsi Makan Pasien Tahun 2018
Tabel 2.9
Jumlah Pasien Berdasarkan Diet
Tabel 2.10
Total Sisa Makan Pasien Tahun 2018
Dari Tabel 2.10 dapat dilihat untuk sisa makan pasien golongan karbohidrat tahun
2018 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2017 dan buah juga lebih tinggi angka
sisanya dibandigkan dengan tahun 2017. Angka sisa makan protein hewani, protein
nabati dan sayuran angka sisa makan lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2017.
d. Penyelenggaraan Makanan
Tabel 2.11
Sarana dan Prasarana Gudang Bahan Makanan Kering
Pemesanan bahan makanan kering tidak dilakukan setiap hari, akan tetapi
pemesanan dilakukan berdasarkan kebutuhan. Sistem pengeluaran bahan makanan
kering dengan menggunakan sistem FIFO. Tersedianya kartu stock dan buku catatan
keluar masuk barang di gudang bahan makanan kering. Adapun jumlah penggunaan
bahan makanan kering pada Tahun 2018, dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :
Tabel 2.12
Penggunaan Bahan Makanan Kering Tahun 2018
Jumlah pemesanan dan penggunaan bahan makanan basah untuk Tahun 2018 dapat
dilihat pada Tabel dibawah ini :
Tabel 2.14
Penggunaan Bahan Makanan Basah Tahun 2018
Ayam, telur, ikan nila, tahu dan tempe digunakan setiap hari sehingga terlihat angka
penggunaan ayam, telur, ikan nila, tahu dan tempe sangat tinggi dibandingkan dengan bahan
makanan yang lain. Telur ayam, selain digunakan sebagai menu utama untuk pasien, juga
digunakan sebagai menu untuk diit TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein). Dimana, standar porsi
telur untuk 1 orang pasien yaitu 1 butir telur (60gr). Untuk ayam standar porsi untuk 1 orang
pasien yaitu 125 gr, ikan nila 62,5 gr, tempe 50 gr dan tahu 100 gr.
Tabel 2.15
Sarana dan Prasarana Instalasi Gizi Tahun 2018
Tabel 3.1
Indikator Pelayanan Gizi RSUD Kota Bengkulu