Anda di halaman 1dari 24

BAB I

GAMBARAN UMUM

 PENDAHULUAN
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bengkulu adalah salah satu ULP yang dibentuk oleh
Pemerintah Kota Bengkulu berdasarkan Peratuan Daerah Kota Bengkulu Nomor 11 Tahun
2013 Tanggal 22 Oktober 2013. Rumah Sakit ini didirikan untuk memenuhi amanat Undang-
undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang mengamanatkan tanggung jawab
pemerintah atas ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan baik fisik maupun sosial
bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pelayanan Gizi di Rumah Sakit adalah suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi,
makanan, dietetik makanan, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, kesimpulan, anjuran,
implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status
kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit.

A. VISI
Terwujudnya Pelayanan Gizi yang Bermutu dan Profesional
B. MISI
1) Memberikan Pelayanan Gizi sesuai dengan standar
2) Memberikan pengetahuan diet untuk mengubah perilaku menjadi hidup sehat
3) Memberikan pelayanan gizi sesuai kebutuhan diet pasien
4) Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dalam Pelayanan Gizi

C. MOTTO
“KEPUASAN DAN KESEHATAN PASIEN ADALAH KEBAHAGIAAN KAMI”

D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terciptanya sistem pelayanan gizi yang bermutu dan profesional sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus, meningkatkan :
1) Menyelenggarakan Asuhan Gizi terstandar pada pelayanan gizi rawat jalan dan
rawat inap.
2) Menyelenggarakan Makanan sesuai standar kebutuhan gizi dan aman dikonsumsi.
3) Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling gizi pada klien/pasien dan
keluarganya.
4) Menyelenggarakan penelitian di bidang gizi dan dietetik sesuai perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
E. MEKANISME PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT
Pengorganisasian Pelayanan Gizi Rumah Sakit mengacu pada SK Menkes Nomor 983
Tahun 1998 tentang Organisasi Rumah Sakit dan Peraturan Menkes Nomor
1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di lingkungan
Departemen Kesehatan. Kegiatan Pelayanan Gizi Rumah Sakit, meliputi :
1. Asuhan Gizi Rawat Jalan
2. Asuhan Gizi Rawat Inap
3. Penyelenggaraan Makanan
4. Penelitian dan Pengembangan
Pelayanan gizi di Rumah Sakit diberikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien
berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien
sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit.
BAB II
KONSEP PELAYANAN GIZI

a. Sumber Daya Manusia (SDM)


Ada 18 orang tenaga di Instalasi Gizi dengan latar belakang pendidikan sebagai berikut :
Tabel 2.1
Data Tenaga Gizi RSUD Kota Bengkulu

Jumlah Keterangan
No Pendidikan
2014 2015 2016 2017 2018
1 DI GIZI 1 1 - - - -
2 DIII GIZI 5 4 6 6 4 3 Nutrisionis, 1 Pengolah
3 DIV GIZI - 1 1 1 2 1 Nutrisionis, 1 Pengolah
4 SKM - - - - 2 1 Nutrisionis, 1 Pengolah
5 SMK BOGA - - 4 7 8 Pengolah (Juru Masak)
6 SMA 3 3 4 3 2 Pengolah (Juru Masak)

Berdasarkan Tabel 1.1 diketahui jumlah tenaga gizi (nutrisionis) yaitu 5 orang dan
tenaga pengolah/juru masak 13 orang sehingga total Sumber Daya Manusia yang ada di
Instalasi Gizi untuk Tahun 2018 sebanyak 18 orang.
Profesionalisme tenaga gizi dalam memberikan pelayanan gizi diatur berdasarkan
Permenkes No 26 Tahun 2013, tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktek Tenaga
Gizi. Dalam melaksanakan pelayanan gizi di Rumah Sakit. Selain tenaga gizi, dibutuhkan
juga tenaga pendukung meliputi tenaga jasa boga, logistik, pranata komputer, tenaga
administrasi dan tenaga pendistribusi makanan.
Berdasarkan penelitian Badan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Tahun 2012 mengenai kebutuhan tenaga gizi dengan metode perhitungan WISN (Work
Load Indicator Staf Need), diperoleh jumlah optimal tenaga RD dan TRD menurut kelas
Rumah Sakit agar dapat melaksanakan pelayanan gizi yang baik dan berkualitas untuk
menjamin keamanan pasien.

Tabel 2.2
Kebutuhan Tenaga Gizi Berdasarkan Kelas Rumah Sakit

Rumah Registered Dietisien Teknikal Registered Dietisien Kebutuhan


No
Sakit (RD) (TRD) Tenaga Gizi
1 Kelas A 56 16 72
2 Kelas B 22 15 37
3 Kelas C 18 12 30
4 Kelas D 9 14 23

Berdasarkan Tabel 2.2 jumlah tenaga gizi yang ada di Instalasi Gizi RSHD Bengkulu
belum memenuhi jumlah standar tenaga gizi berdasarkan tipe Rumah Sakit, dikarenakan
Instalasi Gizi RSHD Bengkulu baru memiliki 4 orang tenaga RD.
b. Struktur Organisasi

Kepala Instalasi
Retno Anggini, SST

Litbang Penyelenggaraan Makanan Rawat Inap Rawat jalan


Nutrisionis Rina Hemelda Sari, AMG Leni Marsiana, AMG

HCU Kebidanan VIP Kelas I Kelas II Kelas III


Retno Anggini, SST Tenti Septiani, AMG Tenti Septiani, AMG Titi Enyliana, SKM Titi Enyliana, SKM Leni Marsiana, AMG

c. Uraian Tugas
1) Kepala Instalasi Gizi
a) Melaksanakan penilaian terhadap kinerja staf Instalasi Gizi
b) Melaporkan hasil kegiatan baik secara lisan maupun tulisan kepada atasan
c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
d) Mengkoordinir tersusunnya progra kegiatan di Instalasi Gizi
e) Memastikan tersedianya kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana di Instalasi Gizi
f) Memastikan tersosialisasinya visi dan misi Rumah Sakit
g) Membuat rencana kebutuhan bahan makanan di instalasi Gizi
2) Penanggung Jawab Litbang
a) Melakukan penelitian dan pengembangan
3) Penanggung Jawab Pelayanan Gizi Rawat Jalan
a) Memberikan penyuluhan
b) Memberikan konsultasi gizi
4) Penanggung Jawab Pelayanan Gizi Rawat Inap
a) Melakukan pencatatan jumlah pasien per bulan
b) Melakukan pencatatan jumlah hari rawat
c) Melakukan pencatatan diit pasien rawat inap
5) Penanggung Jawab Ruang VIP
a) Melakukan visite pasien ke ruang VIP
b) Mendata jumlah pasien di ruang VIP
c) Menentukan diit pasien di ruang VIP
d) Membuat bon permintaan makan pasien VIP
e) Membuat etiket makan pasien VIP
f) Melakukan ASUHAN GIZI (NCP)
g) Memberikan konsultasi gizi kepada pasien ranap ruang VIP
h) Melakukan pengawasan kegiatan penyajian dan distribusi makanan di ruang VIP
i) Melakukan monitoring asupan, perubahan diit dan perubahan bentuk makanan pasien
VIP
6) Penanggung Jawab Ruang Kelas I, Kelas II dan Kelas III
a) Melakukan visite pasien ke ruang kelas I, II dan III
b) Mendata jumlah pasien di ruang kelas I, II dan III
c) Menentukan diit pasien di ruang kelas I, II dan III
d) Membuat bon permintaan makan pasien kelas I, II dan III
e) Membuat etiket makan pasien kelas I, II dan III
f) Melakukan ASUHAN GIZI (NCP)
g) Memberikan konsultasi gizi kepada pasien ranap ruang kelas I, II dan III
h) Melakukan pengawasan kegiatan penyajian dan distribusi makanan di ruang kelas I,
II dan III
i) Melakukan monitoring asupan, perubahan diit dan perubahan bentuk makanan pasien
kelas I, II dan III
7) Penanggung Jawab Ruang Kebidanan
a) Melakukan visite pasien ke ruang kebidanan
b) Mendata jumlah pasien di ruang kebidanan
c) Menentukan diit pasien di ruang kebidanan
d) Membuat bon permintaan makan pasien kebidanan
e) Membuat etiket makan pasien kebidanan
f) Melakukan ASUHAN GIZI (NCP)
g) Memberikan konsultasi gizi kepada pasien ranap ruang kebidanan
h) Melakukan pengawasan kegiatan penyajian dan distribusi makanan di ruang
kebidanan
i) Melakukan monitoring asupan, perubahan diit dan perubahan bentuk makanan pasien
kebidanan
8) Penanggung Jawab HCU
a) Melakukan visite pasien ke ruang HCU
b) Mendata jumlah pasien di ruang HCU
c) Menentukan diit pasien di ruang HCU
d) Membuat bon permintaan makan pasien HCU
e) Membuat etiket makan pasien HCU
f) Melakukan ASUHAN GIZI (NCP)
g) Memberikan konsultasi gizi kepada pasien ranap ruang HCU
h) Melakukan pengawasan kegiatan penyajian dan distribusi makanan di ruang HCU
i) Melakukan monitoring asupan, perubahan diit dan perubahan bentuk makanan pasien
HCU
9) Penanggung Jawab Penyelenggaraan Makanan
a) Melakukan pengawasan pada kegiatan peneriaan bahan makanan
b) Melakukan pengecekan terhadap jumlah dan mutu bahan makanan yang dipesan
c) Melakukan pengawasan pada kegiatan persiapan bahan makanan
d) Melakukan pengawasan pada kegiatan pengolahan bahan makanan
e) Melakukan pengawasan pada kegiatan penyajian makanan
f) Melakukan pengawasan pada kegiatan distribusi makanan
g) Melakukan pengawasan pada kegiatan produksi makanan cair
h) Melakukan pengawasan pada kegiatan distribusi snack pasien
i) Melakukan pengawasan pada kegiatan distribusi buah untuk pasien
j) Mencatat dan merekap jumlah makanan cair
k) Membuat standar porsi makan pasien
l) Membuat standar porsi bahan makanan
m) Mencatat dan melaporkan hasil jumlah sisa makan pasien setiap bulannya
n) Melakukan pengawasan hygiene dan sanitasi penjamah makanan
o) Mencatat dan merekap porsi makan pasien
10) Penanggung Jawab Logistik
a) Mencatat barang (bahan makanan) yang masuk ke Instalasi Gizi
b) Mencatat barang yang ada (bahan makanan) di Instalasi Gizi
c) Mengecek keadaan barang yang ada di Instalasi Gizi
d) Membuat daftar pengajuan barang yang dibutuhkan
e) Mencatat jumlah bahan makanan basah yang akan dibeli
f) Mencatat jumlah bahan makanan kering yang akan dibeli
g) Mencatat jumlah bahan makanan basah yang digunakan
h) Mencatat jumlah bahan makanan kering yang digunakan
i) Mencatat jumlah sisa bahan makanan basah
j) Mencatat jumlah sisa bahan makanan kering
k) Membuat laporan bahan makanan basah dan kering setiap bulannya

d. Rencana Kerja di Instalasi Gizi


1) Rencana Kerja Harian
A. Pengadaan Penyediaan Makanan
 Pemesanan bahan makanan kering dan basah
 Penerimaan bahan makanan
 Penyimpanan dan penyaluran bahan makanan
 Persiapan bahan makanan
 Pengolahan bahan makanan (pemasakan)
 Penyajian dan distribusi makanan
 Pencatatan penerimaan bahan makanan kering dan basah
 Pencatatan penggunaan bahan makanan kering dan basah
 Pencatatan jumlah pasien rawat inap
 Pencatatan porsi makan pasien
 Pencatatan sisa makan pasien
B. Pelayanan Gizi Ruang Rawat Inap
 Skrining Gizi
 Asuhan Gizi
 Konseling Gizi
C. Pelayanan Gizi Rawat Jalan
 Konseling Gizi
 Penyuluhan Gizi
2) Rencana Kerja Bulanan
A. Membuat laporan porsi makan pasien
B. Membuat laporan penggunaan bahan makanan basah dan kering
C. Membuat laporan jumlah pasien rawat inap
D. Membuat laporan sisa makan pasien
E. Membuat laporan konsultasi pasien rawat inap dan rawat jalan
F. Membuat laporan pasien berdasarkan diet
G. Memuat laporan pasien berdasarkan penyakit
3) Rencana Kerja Tahunan
A. Pembuatan peraturan pemberian makan pasien
B. Pembuatan laporan tahunan
C. Revisi siklus menu pada bulan Juli 2018

e. Pelatihan
Tabel 2.3
Pelatihan yang pernah diikuti Petugas Gizi

Tahu
Pelatihan
n
2014 - Penatalaksanaan Gizi Buruk di Rumah Sakit
2015 - Manajemen Instalasi Gizi Dalam Menunjang Akreditasi Rumah
Sakit
2016 - Sanitasi makanan dan minuman pada penyelenggaraan makanan
- Asuhan Gizi Terapan
- Food Service
2017 - Food Service (sponsor dari nutricia)
2018 - Manajemen Terapi Gizi pada Pasien Gagal Ginjal Pre-Post
Hemodialisa dan Penerapan Akreditasi SNARS dalam Pelayanan
Gizi
- PAGD (NCP) (sponsor dari Nestle)

f. Sarana dan Prasarana di Ruang Administrasi

Tabel 2.4
Sarana dan prasarana di Ruang Administrasi

No Nama Alat Jumlah Kondisi


1 Meja kerja 2 Baik
2 Kursi plastik 5 Baik
3 Lemari kayu 4 pintu 1 Pintu lemari rusak
4 Telephone 1 Baik
5 AC 1 Baik
6 Televisi 1 Baik
7 Papan tulis uk besar 1 Baik
8 Papan tulis uk sedang 1 Baik
9 Jam dinding 1 Baik
b. Asuhan Gizi Rawat Jalan

Pelayanan gizi rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang
berkesinambungan dimulai dari assesmen/pengkajian, pemberian diagnosis, intervensi gizi
dan monitoring evaluasi kepada klien/pasien di rawat jalan. Asuhan gizi rawat jalan pada
umumnya disebut kegiatan konseling gizi dan dietetik atau edukasi/penyuluhan gizi

1. Sarana dan Prasarana


Instalasi Gizi RSHD Bengkulu belum memiliki ruangan khusus untuk konsultasi
pasien rawat jalan (poliklinik gizi). Konsultasi gizi dilakukan d ruangan administrasi
gizi. Adapun sarana dan prasarana yang ada untuk kegiatan konsultasi gizi sebagai
berikut :
Tabel 2.5
Sarana dan Prasarana

No Nama Barang Jumlah Keterangan


1 Kursi 2 Belum ada kursi khusus untuk konsultasi
2 Meja 1 Belum ada meja khusus konsultasi
3 Food Model 1
4 Timbangan 1
5 Leaflet

2. Jumlah Kunjungan

Tabel 2.6
Jumlah Pasien Konsultasi Rawat Jalan Tahun 2017-2018

Jumlah Pasien
No Bulan
Tahun 2017 Tahun 2018
1 Januari 6 17
2 Februari 5 8
3 Maret 5 7
4 April 3 2
5 Mei 5 8
6 Juni - 6
7 Juli 2 11
8 Agustus 7 5
9 September 3 4
10 Oktober 6 6
11 November 3 13
12 Desember 6 9

Berdasarkan Tabel 2.6 angka kunjungan tertinggi untuk konsultasi gizi pasien rawat
jalan Tahun 2018 terdapat pada bulan Januari, yaitu sebanyak 17 orang.

3. Penyuluhan
Penyuluhan gizi pada pasien rawat jalan dilakukan guna mengembangkan
pengertian dan sikap yang positif terhadap gizi agar yang bersangkutan dapat memiliki
dan membentuk kebiasaan makan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan penyuluhan gizi adalah untuk meningkatkan status gizi masyarakat,
khususnya golongan rawan gizi dengan mengubah perilaku masyarakat kearah yang
baik sesuai dengan prinsip ilmu gizi.
Pada Tahun 2018 penyuluhan telah dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 26
Mei 2018 dan tanggal 07 September 2018.
1) Tanggal 26 Mei 2018
Materi Penyuluhan : CKD on HD
Sasaran : pasien rawat jalan RSHD Bengkulu
Media yang digunakan : LCD dan leaflet
Lokasi penyuluhan : ruang tunggu poliklinik RSHD Bengkulu
2) Tanggal 07 September 2018
Materi Penyuluhan : Diabetes Melitus dan Hipertensi
Sasaran : pasien DM dan hipertensi
Media yang digunakan : leaflet
Lokasi penyuluhan : mushola RSHD Bengkulu

c. Asuhan Gizi Rawat Inap

Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari proses
pengkajian gizi, diagnosis gizi,intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan makanan,
penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi, serta monitoring dan evaluasi gizi.

Tujuan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar pasien memperoleh asupan
makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya dalam upaya mempercepat proses
penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan status gizi. Adapun mekanisme kegiatan
gizi untuk pasien rawat inap yaitu NCP/PAGT

1. NCP/PAGT
 Skrining Gizi
 Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
a. Assesment atau pengkajian gizi
b. Diagnosis Gizi
c. Intervensi Gizi
d. Monitoring Gizi
e. Evaluasi Gizi
2. Jumlah Pasien Rawat Inap

Tabel 2.7
Jumlah Pasien Rawat Inap

Jumlah Pasien
No Bulan
Tahun 2017 Tahun 2018
1 Januari 267 481
2 Februari 274 462
3 Maret 430 526
4 April 382 501
5 Mei 369 578
6 Juni 249 531
7 Juli 400 634
8 Agustus 389 441
9 September 485 493
10 Oktober 648 582
11 November 755 715
12 Desember 623 746

Berdasarkan Tabel 2.5 jumlah pasien rawat inap tertinggi yaitu pada bulan Desember
sebanyak 746 pasien dan terendah yaitu pada bulan Agustus sebanyak 441 pasien.

3. Jumlah Porsi Makan Pasien


Pemberian makan pasien rawat inap RSHD Bengkulu yaitu 3 kali makan utama dan
2 kali makanan selingan untuk pasien VIP, 3 kali makan utama tanpa makanan selingan
untuk pasien kelas. Untuk 1 porsi makan pasien terdiri dari karbohidrat, protein hewani,
protein nabati, sayur dan buah. Perhitungan jumlah porsi yang dimasak untuk bulan
Januari-Agustus 2018 yaitu sebanyak jumlah pasien ditambah 10% dari jumlah pasien
(untuk porsi cadangan) sedangkan pada bulan September-Desember perhitungan jumlah
porsi yang dimasak yaitu sebagai berikut :
 Fajar : jumlah pasien + sampel (1porsi) + jumlah pengolah + 5 porsi (cadangan)
 Siang : jumlah pasien + sampel (1 porsi) + jumlah pengolah
 Sore : jumlah pasien + sampel (1 porsi) + jumlah pengolah
Perhitungan jumlah porsi yang dimasak mengalami perubahan pada bulan September
diakibatkan karena masih banyak ditemukan porsi yang tidak terdistribusikan pada bulan
Januari s/d Agustus sehinggan dibuat perhitungan yang baru, dimana untuk porsi
cadangan hanya diberlakukan pada menu fajar.

Tabel 2.8
Porsi Makan Pasien Tahun 2018

Jumlah Porsi yang Porsi yang Total Porsi


No Porsi Dibatalkan Tidak Didistribusi Yang Didistribusi
2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018
1 38.503 52.721 435 - 485 1284 37.486 50.697

4. Jumlah Pasien Berdasarkan Diet


Pemberian makan pasien (diet) berdasarkan penyakit yang diderita pasien. Adapun
jumlah pasien terbanyak berdasarkan diet yang diberikan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.9
Jumlah Pasien Berdasarkan Diet

Tahun 2017 Tahun 2018


1 TKTP 5747 1 TKTP 7213
2 Diit Lambung 1881 2 Diit Lambung 2511
3 Diit DM 635 3 Diit DM 742
4 Diit Rendah Sisa 551 4 Diit Rendah Sisa 621
5 Diit Rendah Garam 532 5 Diit Rendah Garam 735
5. Asupan Makan Pasien
Asupan makan adalah segala jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi tubuh
setiap hari. Malnutrisi berhubungan dengan gangguan gizi, yang dapat diakibatkan oleh
pemasukan makanan yang tidak adekuat, gangguan pencernaan atau absorbsi, atau
kelebihan makanan.
Keberhasilan suatu pelayanan gizi di ruang rawat inap di evaluasi dengan
pengamatan sisa makanan yang tidak dikonsumsi setelah makanan disajikan. Banyaknya
sisa makanan dalam piring pasien mengakibatkan masukan gizi kurang selama pasien
dirawat. Pasien yang menjalani rawat inap dalam waktu yang cukup lama, makanan yang
disajikan dari Rumah Sakit seringkali tidak habis. Hal ini dimungkinkan akan berakibat
terjadinya kekurangan zat gizi pada pasien. Kekurangan zat gizi tersebut sangat
memudahkan terjadinya infeksi dan mendorong terjadinya malnutrisi.
Menurut PGRS Tahun 2013, skor maksimal asupan makanan pasien adalah 80%,
dengan kata lain sisa makan pasien harus kurang dari 20%.

Tabel 2.10
Total Sisa Makan Pasien Tahun 2018

Karbohidra Prot.hewani Prot.nabati Sayuran Buah


Sisa Makanan
t (gram) (gram) (gram) (gram) (gram)
Tahun 2017 106.856 25.714 35.697 80.702 2.825
Tahun 2018 406.535 22.306 22.375 50.400 4.205

Dari Tabel 2.10 dapat dilihat untuk sisa makan pasien golongan karbohidrat tahun
2018 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2017 dan buah juga lebih tinggi angka
sisanya dibandigkan dengan tahun 2017. Angka sisa makan protein hewani, protein
nabati dan sayuran angka sisa makan lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2017.

d. Penyelenggaraan Makanan

Penyelenggaraan makanan RS merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan


menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja, pengadaan
bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan makanan, distribusi dan
pencatatan, pelaporan serta evaluasi.

1. Gudang Bahan Makanan Kering


Bahan makanan kering di Instalasi Gizi RSHD Bengkulu disimpan didalam gudang
bahan makanan kering. Adapun sarana dan prasarana yang ada didalam gudang bahan
makanan kering dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 2.11
Sarana dan Prasarana Gudang Bahan Makanan Kering

No Nama Alat Jumlah Kondisi


1 Rak kayu 3 Baik
2 Lemari kaca 1 Baik
3 Rice box 1 Baik
4 Timbangan besar 1 Baik
5 Timbangan kecil 1 Baik
6 Container 1 Baik
7 Baskom plastik warna abu-abu 7 Baik
8 Rantang merah kecil 2 Baik
9 Termometer 1 Baik
10 AC 1 Baik
11 Wadah bertututp 2 Baik
12 Toples plastik (tempat rempah-rempah) 7 Baik

Pemesanan bahan makanan kering tidak dilakukan setiap hari, akan tetapi
pemesanan dilakukan berdasarkan kebutuhan. Sistem pengeluaran bahan makanan
kering dengan menggunakan sistem FIFO. Tersedianya kartu stock dan buku catatan
keluar masuk barang di gudang bahan makanan kering. Adapun jumlah penggunaan
bahan makanan kering pada Tahun 2018, dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 2.12
Penggunaan Bahan Makanan Kering Tahun 2018

Jlh yang Jlh yang Sisa


Stock Dibeli dipakai stock Ket
No Nama Barang Satuan
awal 2018
2017 2018 2017 2018
1 Ebi Gram 150 1050 250 1150 250 0
2 Makaroni Gram 0 0 0 0 0 0
3 Susu SKM cokelat Kaleng 0 70 0 70 0 0
4 Gula Pasir Gram 12000 120000 164500 108000 170500 6000
5 Gula Jagung Bungkus 234 2200 2100 2035 2156 178
6 Gula Merah Gram 5000 79000 121100 75000 120700 5400
7 Garam Halus Bungkus 15 360 404 345 404 15
8 Garam Kasar Bungkus 0 0 0 0 0 0
9 Ketumbar Bubuk Bungkus 6 492 1036 486 618 424
10 Merica Bubuk Bungkus 72 1128 1080 1056 1102 50
11 Tepung Beras Gram 500 21000 44000 20500 40500 4000
12 Tepung Terigu Gram 10000 260000 230000 250000 236000 4000
13 Susu SKM putih Kaleng 0 85 0 85 0 0
14 Tepung Maizena Kotak 0 4 0 4 0 0
15 Teh Kotak 2 35 63 33 59 6
16 Soun Bungkus 21 190 150 169 159 12
17 Bihun Bungkus 0 220 0 220 0 0
18 Kecap manis Botol 17 230 210 213 217 10
19 Minyak Goreng Liter 40 1016 1160 976 1168 32
20 Beras Gram 120000 1850000 3420000 1730000 3464460 75540
21 kacang Hijau Gram 5200 38000 100000 32800 97150 8050
22 Selai (STOWBERI) Botol/Bks 0 1 0 1 0 0
23 Selai (DM) Bungkus 0 0 0 0 0 0
24 Kayu manis Gram 350 1000 1500 650 1850 0
25 Buah Pala Buah 28 300 639 272 609 58
26 Pasta Botol 0 2 0 2 0 0
27 Asam Jawa Bungkus 29 225 184 196 206 7
28 Kemiri Gram 0 0 0 0 0 0
29 Jamur Kuping Gram 800 13500 11000 12700 11050 750
30 Mesis Gram 0 0 0 0 0 0
31 Tepung Panir Gram 0 7000 0 7000 0 0
32 Susu Bubuk Zee Bungkus 98 3243 1500 3145 1598 0
33 Saos Tomat Botol 7 15 10 8 17 0
34 Saos cabe Botol 15 40 35 25 50 0
35 Agar-agar Swallo Bungkus 0 156 216 156 175 41
36 Agar-agar Nutrijell Bungkus 11 100 0 89 11 0
37 Kembang Tahu Gram 0 9750 0 9750 0 0
38 Susu Diabetasol Kotak 1 39 115 38 114 2
39 Jintan Gram 400 0 0 0 200 200
40 Bunga lawang Gram 150 250 250 100 350 50
41 Kapulaga Gram 150 500 500 350 620 30
42 Mentega (200 gr) Bungkus 12 50 21 38 27 6
43 Mie Telor Bungkus 0 460 0 460 0 0
44 Madu Botol 4 12 0 8 4 0
45 Sagu Tani Gram 5500 32500 26500 27000 28000 4000
46 Wijen Gram 0 1000 0 450 0 0 550 rusak
47 Susu Panenteral Bungkus 36 466 0 430 36 0
48 Vanili Botol 0 1 0 1 0 0
49 Susu UHT/indomilk cair Liter 0 1 0 1 0 0
50 SP Gram 0 250 0 250 0 0
51 Mentega putih Gram 0 1250 0 1250 0 0
52 Gula Halus Bungkus 0 5 0 5 0 0
53 Keju Kraft Kotak 0 3 0 3 0 0
54 Backing Powder Botol 0 1 0 1 0 0
55 Cokelat batangan Gram 0 1000 0 1000 0 0
56 Cabe jawa Gram 10 100 200 90 150 60
57 SGM ananda PH pro(400) Kotak 0 4 0 4 0 0
58 SGM LLM (400GR) Kotak 0 6 0 6 0 0
59 Susu ensure Kaleng 3 4 61 1 64 0
60 Susu Dancow Fortigo Bungkus 0 1300 480 1300 480 0
61 Ensure sachet Bungkus 0 188 720 188 720 0
62 Puding Promina Kotak 114 328 408 214 455 67
63 Susu pediasure Kaleng 0 12 14 12 14 0
64 Susu dancow 1-5 thn Kotak 0 2 0 2 0 0
65 Nutridrink Kaleng 2 6 24 4 26 0
66 Susu Lactona Kotak 2 3 22 1 22 2
67 Susu proten Sachet 174 147 0 3 64 110 expired
68 Fitbar DM Kotak 0 0 138 0 138 0
69 Cengkeh Gram 0 0 450 0 360 90
70 Susu Frissian Flag Kotak 0 0 2 0 2 0
71 Susu Lactogen Kotak 0 0 2 0 2 0
72 Susu Pregestimil Kaleng 0 0 3 0 2 1
73 Susu Danstar Kotak 0 0 10 0 10 0
74 Susu Lactogen Prematur Kotak 0 0 3 0 2 1
75 Kecap Inggris Botol 0 0 1 0 1 0
76 Susu Neprisol Kotak 0 0 16 0 16 0
77 Susu Neprisol-D Kotak 0 0 20 0 20 0
78 Tauco Bungkus 0 0 50 0 40 10
79 Susu Kental Manis Kaleng 0 0 45 0 29 16
80 SGM Ananda Kotak 2 0 0 0 2 0
81 Susu Hepatosol Kotak 0 0 14 0 12 2
82 Minyak Zaitun Botol 0 0 1 0 1 0

2. Gudang Bahan Makanan Basah


Gudang bahan makanan basah di Instalasi gizi belum memiliki ruangan khusus.
Adapun sarana dan prasarana yang ada dalam penyimpanan bahan makanan basah
sebagai berikut :
Tabel 2.13
Sarana dan Prasarana Gudang Bahan Makanan Basah

No Nama Alat Jumlah Kondisi


1 Freezer 1 Baik
2 Refrigerator 1 pintu 2 Rusak
Untuk bahan makanan basah hewani (daging, ayam dan ikan) penyimpanan
dilakukan didalam freezer. Sayur-sayuran dan buah-buahan disimpann didalam
refrigerator. Pemesanan bahan makanan basah (daging, ikan, tahu, tempe, sayur dan
buah) dilakukan setiap hari. Adapun ketentuan untuk pemesanan bahan makanan
sebagai berikut :
1. Protein hewani : jumlah pasien + 10 + 3 + 1 = .......... potong
2. Protein nabati : jumlah pasien + 10 = ............ potong/buah
3. Sayuran : jumlah pasien x berat kotor = .............. gr
4. Buah : jumlah pasien x berat kotor = ............. gr
5. Buah VIP (apel, pier) : jumlah pasien vip x 1 = ............. buah

Keterangan : pada pemesanan protein hewani ditambah 10 (untuk cadangan), 3 (untuk


pengolah) dan 1 (untuk sampel). Untuk protein nabati ditambah 10 (untuk cadangan).

Jumlah pemesanan dan penggunaan bahan makanan basah untuk Tahun 2018 dapat
dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 2.14
Penggunaan Bahan Makanan Basah Tahun 2018

Jlh yang Jlh yang Sisa


Stock Dibeli dipakai stock Ket
No Nama Barang Satuan
awal 2018
2017 2018 2017 2018
1 Ayam Kg 0 1976,9 2477,13 1976,9 2475,88 1,25
2 Telur Ayam Butir 0 25455 24120 25455 24041 75
3 Daging Sapi Kg 0 318,5 481,75 318,5 481,20 0,55
4 Ikan Nila Kg 0 1784,5 2053,50 1784,5 2051,50 2
5 Ikan Kakap Kg 0 - 76,50 - 76,05 0,45
6 Ikan Gebur Kg 0 - 1,75 - 1,75 0
7 Bakso Sapi Buah 0 7270 0 7270 0 0
8 Ikan Giling Kg 0 0 0 0 0 0
9 Tempe Batang 0 8457 8954 8457 8951 3
10 Tahu Buah 0 13639 16173 13639 16167 6
11 Buncis Kg 0 540,87 632,35 540,87 632,35 0
12 Kacang Panjang Ikat besar 0 6096 121 6096 121 0
13 Kapri Muda Kg 0 99,8 131,05 99,8 131,05 0
14 Kentang Kg 0 501 718,25 501 718,25 0
15 Kembang Kol Kg 0 59 271,05 59 271,05 0
16 Brokoli kg 0 21,75 157,05 21,75 157,05 0
17 Kangkung Ikat 0 0 0 0 0 0
18 Katuk Ikat 0 0 0 0 0 0
19 Bayam Ikat 0 147 710 147 710 0
20 Tauge Kg 0 337,03 344,85 337,03 344,85 0
21 Oyong Kg 0 46 290,45 46 290,45 0
22 Wortel Kg 0 1116,35 1578,70 1116,35 1578,70 0
23 Labu Siam Kg 0 265,75 225,45 265,75 225,45 0
24 Jagung Manis Kg 0 305,9 321,10 305,9 321,10 0
25 Jagung Mini Kg 0 408,85 424,45 408,85 424,45 0
26 Tomat Apel Gram 0 321750 335250 321750 335250 0
27 Daun Bawang Kg 0 245,3 311,90 245,3 311,20 0
28 Daun Seledri Gram 0 86775 42550 86775 42550 0
29 Jeruk Manis Gram 0 4000 0 4000 0 0
30 Jeruk Nipis Kg 0 27,3 41,05 27,3 41,05 0
31 Pepaya Kg 0 2800 1539,50 2800 1539,50 0
32 Pisang ambon Sisir 0 747 1016 747 1016 0
33 Semangka Kg 0 2468 2917 2468 2912,50 4,50
34 Bawang Bombay Gram 0 54021 56500 54021 56200 300
35 Bawang Goreng Gram 0 116750 0 116750 0 0
36 Bawang Merah Gram 0 27200 50600 27200 50400 200
37 Bawang Putih Gram 0 25200 49750 25200 49500 500
38 Bawang Merah Giling Gram 0 62250 44750 62250 44450 300
39 Bawang Putih Giling Gram 0 121600 105600 121600 105600 0
40 Jamur Putih Gram 0 34750 0 34750 0 0
41 Bumbu Lengkap Bungkus 0 301 650 301 650 0
42 Daun serai Ikat 0 77 58 77 57 1
43 Daun Jeruk Ikat 0 27 23 27 22,75 0,25
44 Daun Kunyit Ikat 0 3 0 3 0 0
45 Daun Salam Ikat 0 69 32 69 31,25 0,75
46 Laos Bulat Gram 0 8254 13200 8254 13100 100
47 Kencur Bulat Gram 0 1100 3100 1100 2830 270
48 Kunyit Bulat Gram 0 6000 8587,50 6000 8512,50 75
49 Kencur Giling Gram 0 250 250 250 250
50 Jahe Bulat Gram 0 6450,75 9487,50 6450,75 9287,50 200
51 Jahe Giling Gram 0 4600,5 3000 4600,5 2850 150
52 Laos Giling Gram 0 7262,75 14500 7262,75 14350 150
53 Kunyit Giling Gram 0 9850 8850 9850 8700 150
54 Santan Bungkus 0 605 1103 605 1103 0
55 Cabe merah Bulat Gram 0 45403 28700 45403 28700 0
56 Roti Tawar Bungkus 0 1850 0 1850 0 0
57 Bumbu Ikan Goreng Bungkus 0 26 0 26 0 0
58 Bumbu ayam goreng Bungkus 0 278 431 278 431 0
59 Bumbu Kalio Bungkus 0 0 0 0 0 0
60 Bumbu Ikan Bakar Bungkus 0 174 194 174 193 1
61 Bumbu Ayam bakar Bungkus 0 103 91 103 91 0
62 Bumbu Opor Bungkus 0 20 102 20 102 0
63 Ikan Giling Gram 0 0 0 0 0 0
64 Letuce Gram 0 65050 125850 65050 125850 0
65 Buah Pier Kg 0 181 162,80 181 162,55 0
66 Buah Apel Kg 0 160 134,48 160 134,23 0,25
67 Anggur Gram 0 16308 0 16308 0 0
68 Melon Kg 0 328 358,85 328 357,45 1,40
69 Naga Kg 0 203,5 254 203,5 254 0
70 Jeruk Brastagi Buah 0 700 0 700 0 0
71 Cabe merah giling Gram 0 17455 9150 17455 9150 0
72 Cabe Hijau bulat Gram 0 0 18225 0 18225 0
73 Kemiri giling Gram 0 700 0 700 250 250
74 Bumbu soto Bungkus 0 472 230 472 230 0
77 Kemangi Ikat 0 43 13 43 13 0
78 Daun pisang Ikat 0 38 12 38 12 0
79 Tauco Bungkus 0 27 27
80 Bayam Ikat 0 148 710 148 710 0
83 Tahu goreng Buah 0 135 2973 135 2966 7
84 Ikan kakap / gebur Gram 0 73006 - 73006 - 0

Ayam, telur, ikan nila, tahu dan tempe digunakan setiap hari sehingga terlihat angka
penggunaan ayam, telur, ikan nila, tahu dan tempe sangat tinggi dibandingkan dengan bahan
makanan yang lain. Telur ayam, selain digunakan sebagai menu utama untuk pasien, juga
digunakan sebagai menu untuk diit TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein). Dimana, standar porsi
telur untuk 1 orang pasien yaitu 1 butir telur (60gr). Untuk ayam standar porsi untuk 1 orang
pasien yaitu 125 gr, ikan nila 62,5 gr, tempe 50 gr dan tahu 100 gr.
Tabel 2.15
Sarana dan Prasarana Instalasi Gizi Tahun 2018

Jumlah Jumlah Jumlah Tahun 2018


No Nama Barang Hilang Keterangan
Tahun 2017 Masuk Baik Rusak
1 Baskom corodo (40) - 5 - 5 -
2 Baskom corodo (50) - 5 - 5 -
3 Baskom plastik besar 5 - - 5 -
4 Baskom plastik kecil 6 - - 5 1 Pecah
5 Baskom stainless besar 8 - - 8 -
6 Baskom stainless kecil 3 - - 3 -
7 Blender philips 2 - - 2 -
8 Cangkir coklat 4 - 0 4 Pecah
9 Cangkir hijau 3 - 1 0 2 Pecah
10 Cangkir putih 1 - - 1 -
11 Centong kayu panjang 4 - - 4 -
12 Centong kayu pendek 1 - - 1 -
13 Centong nasi putih besar 3 - - 3 -
14 Centong nasi putih kecil 2 - - 2 -
15 Cetakan nasi bintang 11 - 9 2 -
16 Container besar uk. 50 L 4 - - 4 -
17 Container besar uk. 82 L 1 - - 1 -
18 Cup soup 31 24 12 14 29 Pecah
19 Dandang halco ukr sedang 2 - - 2 -
20 Dandang halco ukr besar (40 L) 1 3 - 4 -
21 Dispenser 1 - - 1 -
22 Frezeer RSA 1 - - 1 -
23 Garpu makan - 48 - 48 -
24 Gelas jus 46 - - 46 -
25 Jepitan gorengan 3 - - 0 3 Baut tidak berfungsi
26 Keranjang merah 5 - - 5 -
27 Kompor Gas Quantum 1 - - 1 -
28 Kompor rinnai tungku 1 2 1 - 1 2 Alat untuk menghidupkan tidak berfungsi
29 Kompor Gas Rinnai - 1 - 1 -
30 Kuali besar 4 - - 4 -
31 Kuali halco 2 - - 2 -
32 Kuali 28 garpu - 3 - 3 -
33 Kulkas 2 - - - 2 Suhu tidak begitu dingin, pintu freezer rusak
34 Kuali teflon ukr. Besar 1 - - 1 -
35 Kotak plastik 6 - - 6 -
36 Magicom besar yong ma 1 2 - - 3 Tombol “ON” tidak berfungsi
37 Magicom kecil yong ma - 1 - 1 -
38 Nampan kayu kecil 1 - - 1 -
39 Nampan kayu besar 11 - - 11 -
40 Nampan Plastik 16 - - 16 -
41 Oven listrik kecil 1 - - - 1
42 Panci steinless 5 - - 5 -
43 Pemanggang roti 1 - - - 1
44 Pemotong wortel 1 - 1 - -
45 Pemotong/pengiris bawang 1 - - - 1 Karatan
46 Pengupas wortel 1 - - - 1 Patah
47 Piring bulat kecil 20 - - 13 7 Pecah
48 Piring coper oval 3 24 6 14 4 Pecah
49 Piring melamin 2 - - 1 1 Pecah
50 Piring sango 13 48 - 61 -
51 Plato biru plastik 6 - 2 4 -
52 Plato merah melamin 52 - 1 27 26 Pecah
53 Plato plastik biru dan pink 10 24 4 30 -
54 Pisau besar 3 2 - 2 3 Tidak ada gagang
55 Pisau stainless 1 12 4 4 5 Tidak ada gagang
56 Pisau stainless besar 0 - - - -
57 Presto maxim 4 L 1 - - - 1
58 Rak piring besar 1 - - - 1 Pintu rak rusak
59 Rak piring kecil 1 - - - 1 Pintu rak rusak
60 Rice box 1 - - 1 -
61 Rice cooker kirin 2 - - - 2
62 Saringan ALMA 1 - - 1 -
63 Saringan penggorengan 2 4 - 2 4 Gagang lepas, saringan jebol
64 Saringan stainless 1 - - 1 -
65 Selang Gas - 2 - - 2
66 Sendok makan 12 48 42 18 -
67 Sendok sayur besar 5 3 1 5 2 Gagang tidak ada
68 Sendok sayur kecil 2 - - 2 -
69 Sendok sayur panjang stainless 2 - - 2 -
70 Sendok sayur panjang plastik 3 - - 3 -
71 Spatula 2 - - 2 -
72 Tabung gas 4 4 - 8 -
73 Talenan besar 3 - - 2 1 Pecah
74 Talenan kayu 1 2 - 3 -
75 Talenan plastik - 8 - 4 4 Pecah
76 Tatakan cangkir cokelat 1 - - 1 -
77 Tatakan cangkir hijau 4 - - 2 2 Pecah
78 Tatakan cangkir putih 1 - - 1 -
79 Teflon 7 - - - 7 Teflon lengket, gagang teflon lepas
80 Tempat bumbu 2 - 2 - -
81 Tempat gula 2 - 2 - -
82 Tempat roti plastik - 20 - 20 -
83 Termos nasi 2 - - 2 -
84 Timbangan 10 kg 1 - - 1 -
85 Toples plastik bertutup 10 - 8 2 -
86 Tudung besar 10 - - 10 -
87 Tudung kecil 1 - - 1 -
4. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan gizi terapan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan


guna menghadapi tantangan dan masalah gizi terapan yang kompleks. Adapun penelitian
dan pengembangan yang dilakukan di Tahun 2018 berjudul “SISA MAKANAN DAN
STANDAR PORSI MAKANAN DI RSUD KOTA BENGKULU” dan “MANAJEMEN
PENERIMAAN BAHAN MAKANAN”

1. Indikator Pelayanan Gizi


Indikator pelayanan gizi RSUD Kota Bengkulu tahun 2016 secara umum dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.1
Indikator Pelayanan Gizi RSUD Kota Bengkulu

Perspektif Indikator Pencapaian Target


Pasien yang mendapat makanan sesuai 100% 100%
kebutuhan gizi
Faktor resiko gizi teridentifikasi dengan 100% >90%
memadai
Pergantian menu dalam waktu 1 bulan 0% <5%
Sisa makanan KH=15,4% <20%
Hewani=0,4%
Nabati=0,4%
Sayur=17,9%
Pelayanan Buah=0,03%
Kerusakan makanan 0% 100%
Ketepatan waktu pemberian makanan 100% 100%
Ketepatan diet 100% 100%
Skrining pasien baru dalam waktu 2 x 24 100% 100%
jam
Pencatatan asuhan gizi dalam rekam medik 100% 100%
Kunjungan ulang pasien ke poli gizi 0% 50%
Pasien berdiet yang mendapat konseling 100% 100%
Pegawai yang absen sebulan 0% <5%
Pegawai naik pangkat tepat waktu 100% >95%
SDM Pegawai yang mengikuti diklat gizi dalam 40% >10%
1 tahun
Jumlah dietisien dengan kebutuhan 80% 100%
Tabel 3.1 diatas menggambarkan bahwa :
a. Pasien yang mendapatkan makanan sesuai kebutuhan gizi = 100%. Indikator ini
menunjukkan bahwa pasien sudah terpenuhi gizinya dengan baik dimana makanan yang
diberikan kepada pasien sudah sesuai dengan diit dan kebutuhan gizinya.
b. Faktor resiko gizi teridentifikasi dengan memadai = 100%. Indikator ini sudah
menunjukkan parameter yang memuaskan, artinya pasien yang beresiko malnutrisi atau
pasien dengan kondisi malnutrisi sudah dengan cepat dan tepat diberikan terapi gizi.
c. Pergantian menu dalam waktu 1 bulan = 0%. Indikator ini menunjukkan bahwa
pergantian menu belum terlaksana pergantiannya dalam waktu 1 bulan. Pergantian
menu di Instalasi Gizi dilakukan dalam waktu 1 tahun. Petugas gizi masih
menggunakan menu yang sama dalam 1 tahun. Sebelum dilakukan pergantian menu ahli
gizi melakukan penelitian tentang daya terima pasien pada menu yang disajikan.
d. Sisa makanan = KH=15,4%. HEWANI=0,4%,NABATI=0,4%, SAYUR=17,9%,
BUAH=0,03%. Indikator ini menunjukkan bahwa daya terima pasien dan asupan makan
pasien terhadap menu yang disajikan sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari sisa makan
pasien utk Karbohidrat, Protein Hewani, Protein Nabati, Sayur dan Buah dibawah 2%.
e. Kerusakan makanan = 0%. Indikator ini menunjukkan bahwa tidak ada kerusakan
makanan. Makanan yang telah dimasak langsung didistribusikan ke pasien, sehingga
tidak mengalami penyimpanan atau pemasakan ulang yang dapat memicu terjadinya
kerusakan makanan.
f. Ketetapan waktu pemberian makanan = 90%. Indikator ini menunjukkan pemberian
makanan masih ada yang mengalami keterlambatan (belum sesuai dengan jam makan
pasien) dikarenakan kadang-kadang rekanan terlambat mengantar bahan makanan,
hujan, tidak ada pemberitahuan pasien baru dari ruang rawat inap dan belum adanya
tenaga khusus untuk mendistribusikan makanan ke pasien.
g. Ketepatan diet = 100%. Indikator ini menunjukkan bahwa diet yang diberikan kepada
pasien sudah tepat. Nutrisionis membuat etiket makan yang akan digunakan saat
pendistribusian makanan ke pasien. Hal ini dilakukan dengan tujuan diet yang diberikan
sesuai dengan nama pasien, umur pasien, no RM pasien, ruang / kamar pasien dan jenis
penyakit pasien.
h. Skrining pasien baru dalam waktu 2 x 24 jam sudah dilakukan dengan baik (100%).
Semua pasien baru dilakukan skrining oleh perawat, untuk pasien dengan hasil skrining
≥ 2 akan dilakukan asuhan gizi oleh nutrisionis, sedangkan untuk pasien dengan hasil
skrining < 2 hanya akan dibuatkan bon permintaan makan saja.
i. Pencatatan asuhan gizi dalam rekam medik = 100%. Indikator ini menunjukkan bahwa
pencatatan asuhan gizi sudah dilaksanakan dengan baik oleh nutrisionis / ahli gizi
ruangan. Setiap pasien baru akan dilakukan assesment gizi, pasien juga langsung akan
diberikan edukasi dan konseling gizi oleh nutrisionis. Hasil assesment akan dicatat
kedalam rekam medik dengan format A, D, I, M, E.
j. Kunjungan ulang pasien ke Poli Gizi =0%. Indikator ini menunjukkan pasien konseling
rawat jalan belum ada yang melakukan kunjungan ulang ke Poli Gizi.
k. Pasien berdiet yang mendapat konseling = 100%. Indikator ini menunjukkan bahwa
semua pasien yang berdiet mendapatkan konseling gizi dari nutrisionis / ahli gizi
ruangan. Permintaan makan pasien sesuai dengan diet pasien dan hasil konseling
dengan pasien.
l. Pegawai yang absen sebulan = 0%. Tidak pernah ada petugas gizi maupun petugas
pengolah makanan yang tidak masuk selama 1 bulan berturut-turut.
m. Petugas naik pangkat tepat waktu = 100%. Indikator ini menunjukkan bahwa semua
pegawai yang ada di Instalasi Gizi naik pangkat tepat pada waktunya.
n. Pegawai yang mengikuti diklat gizi dalam 1 tahun = 40%. Ada 2 orang ahli gizi yang
mengikuti pelatihan pada Tahun 2018.
o. Jumlah dietisien dengan kebutuhan = 80%. Indikator ini menunjukkan bahwa jumlah
dietisien masih membutuhkan penambahan sehingga semua ruang rawat inap memiliki
1 dietisien.

Anda mungkin juga menyukai