Anda di halaman 1dari 47

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

RUANG KEBIDANAN DI RUMAH SAKIT

DESSY LUTFIASARI, SST, M.Kes


 Suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif
dalam menjalankan suatu kegiatan di
organisasi
 Mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi
terhadap staf, sarana dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi
(Grant & Massey, 1999)
 Suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain (Gillies, 1980)
 adalah ukuran pencapaian pelayanan
kebidanan, termasuk tata cara dan metode
yang disusun berdasarkan konsensus semua
pihak terkait dengan memperhatikan syarat-
syarat keselamatan, keamanan, kesehatan,
lingkungan hidup, perkembangan ilmu dan
teknologi, pengalaman, perkembangan masa
kini dan masa yang akan datang untuk
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya
 adalah ukuran pencapaian pelayanan
kebidanan optimal di ruang kebidanan yang
telah disepakati bersama, untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal dengan
memperhatikan keselamatan, keamanan,
kesehatan, lingkungan hidup dan
perkembangan IPTEK
 Ruang lingkup dari standar pelayanan kebidanan
di ruang kebidanan di rumah sakit ini, meliputi:
 Standar falsafah, visi, misi dan tujuan.
 Standar administrasi dan pengelolaan.
 Standar Sumber Daya Manusia (SDM) : Staf dan
Pimpinan.
 Standar fasilitas dan peralatan.
 Standar kebijakan dan prosedur.
 Standar pengembangan staf.
 Standar evaluasi dan pengendalian mutu
 Falsafah, visi, misi dan tujuan pelayanan
kebidanan di ruang kebidanan memberikan
arah yang hendak dicapai dengan
cara/metode yang dipilih untuk menghasilkan
pelayanan kebidanan yang profesional,
cepat, tepat, aman, nyaman dan memenuhi
kebutuhan pelanggan
 Adanya dokumen falsafah, visi, misi dan
tujuan yang tertulis dan dapat dilihat oleh
semua pihak, khususnya di ruang kebidanan.
 Adanya budaya kerja yang mengacu kepada
falsafah, visi, misi dan tujuan yang tertulis di
ruang kebidanan.
 Manajemen pelayanan kebidanan di ruang
kebidanan harus mampu mengatur dan
mengintegrasikan pelayanan kebidanan
dengan unit kerja terkait guna memenuhi
kebutuhan pasien dalam mewujudkan
pelayanan kebidanan yang bermutu
 Adanya struktur organisasi & tata hubungan
kerja struktural & fungsional pelayanan kebidanan
di ruang kebidanan.
 Adanya uraian tugas, tanggung jawab dan
wewenang tenaga pelayanan kebidanan.
 Adanya uraian tugas, tanggung jawab dan
wewenang tenaga dalam jabatan struktural.
 Adanya dokumen kualifikasi/persyaratan
pimpinan.
 Adanya dokumen kualifikasi SDM di ruang
kebidanan
 Tersedianya informasi pelayanan kebidanan :
 Jumlah pasien dengan identitasnya.
 Rencana tindakan.
 Distribusi kasus yang ada.
 Jumlah persalinan (normal & tindakan, kondisi bayi)
 Jumlah tindakan.
 Jumlah kematian ibu dan bayi.
 Jumlah pasien rujukan.
 Jumlah pasien darurat.
 Ketenagaan dokter, bidan dan tenaga lain yang jaga
 Terpampang mekanisme dan alur pelayanan
(emergensi / PONEK dan biasa / normal)
 Tersedianya format pendokumentasian, dan
digunakan sebagai pencatatan & pelaporan
pelayanan kebidanan).
 Terbentuknya Tim PONEK yang disyahkan oleh
Direktur RS.
 Terbentuknya tim kerja ruang kebidanan emergensi
(PONEK).
 Adanya rencana kerja tahunan berdasarkan
kebutuhan dari bawah (bottom up / costumer
oriented)
PENYELIA/PENGAWAS

KEPALA RUANGAN

WAKIL KEPALA RUANGAN

CI

LOGISTIK DOKUMENTASI
KA TIM SHIFT I PJ INVENTARIS
OBAT ASKEB
KA TIM SHIFT II ALAT
BAHAN MEDIS REGISTRASI
KA TIM SHIF III KESEHATAN
HABIS PAKAI ADMINISTRASI
 Adanya dokumen kebijakan tentang pola ketenagaan
dan pendayagunaan dalam pelayanan kebidanan di ruang
kebidanan.
 Adanya dokumen perencanaan ketenagaan di ruang
kebidanan.
 Adanya dokumen penempatan tenaga yang sesuai dengan
standar kualifikasi & kompetensi.
 Adanya dokumen mekanisme, rekruitmen dan seleksi
tenaga kebidanan.
 Adanya dokumen tanda registrasi bagi tenaga pelayanan
kebidanan di ruang kebidanan (STR bagi dokter dan STRB
bagi bidan).
 Adanya dokumen hasil program orientasi bagi tenaga
bidan baru dan mahasiswa.
 Adanya dokumen pembinaan:
 Undangan rapat internal (dalam rangka pertemuan rutin /
berkala)
 Daftar hadir
 Pertemuan AMP
 Seminar, loka karya dan workshop.
 Pertemuan DRK (Diskusi Refleksi Kasus)
 Monitoring dan evaluasi pembinaan teknis
 Hasil uji kompetensi.
 Daftar yang mendapat penghargaan dan sanksi
 Daftar urutan kepangkatan (DUK) tenaga pelayanan di
ruang kebidanan.
 Penetapan kebutuhan fasilitas dan alat
pelayanan kebidanan di ruang kebidanan,
dari segi jumlah, jenis dan spesifikasi yang
menjamin tersedianya fasilitas dan alat
pelayanan di ruang kebidanan yang memadai
untuk mencapai tujuan pelayanan kebidanan
 Adanya dokumen kebijakan dan mekanisme
perencanaan, pengadaan, pengelolaan
(penyimpanan & distribusi), pemeliharaan dan
penghapusan fasilitas dan alat pelayanan di
ruang kebidanan.
 Adanya dokumen SOP dan standar
pemeliharaan serta kalibrasi fasilitas dan alat
kesehatan.
 Adanya dokumen standar fasilitas dan alat
kesehatan pabrikan.
 Tersedianya fasilitas dan alat pelayanan
kebidanan sesuai dengan standar.
 Adanya dokumen meliputi: frekuensi
penggunaan fasilitas dan alat dengan kondisi
tertentu.
 Adanya daftar inventaris fasilitas dan alat secara
teratur dan berkala.
 Adanya dokumen pemeliharaan dan perbaikan
fasilitas dan peralatan.
 Adanya dokumen kalibrasi alat.
 Adanya fasilitas dan peralatan dalam kondisi
baik, yang siap pakai dan aman.
 Adanya tenaga terlatih untuk pemeliharaan alat.
 Adanya tempat penyimpanan alat dan obat
 R. Loker/ganti  R. Diskusi
 R. isolasi  R. Linen
 R. Sterilisasi  Toilet
 Gudang penyimpanan  Spoelhoek
alat  R. parkir trolley
 Lorong/koridor  R. petugas kebersihan
 Delivery Table  Resuscitation for Adult
 Examination Lamp  Resuscitation for Infant
 Dopller/foetal Monitor  USG (Convec Probe)
 Cardiotocagraph/EKG  Sterilisator
 Stetoscope  Delivery Instrument Set
 Sphygmomanometer  Minor Surgery
 Infusion Stand Instrument Set
 Infant Weighting Scale  Forcep Naegele, iellan
 Suction Infant Electric  Vacuum Extractor
 Oxygen Set + Flowmeter  Infus Set
 Emergency Light
RUANG BAYI RUANG PEMULIHAN

 Neonatal Resuscitator  Bed Hospital


 Baby weighing scale  Examination lamp
 Baby incubator  Oxygen Set
 Examination table  Spygmomanometer
 Oxygen baby set  Stetoscope
 Infusion Stand
 Bed Hospital
 Stetoscope
RUANG PERSIAPAN  Sphymomanometer
 Infusion pump
 Infusion set

 Ultrasonografi (USG)
 Electro Cardiography
RUANG OBSERVASI  Gynnecological Exam Table
 Sphygmomanometer
PERNYATAAN RASIONAL
 Sumber pedoman yang
memuat tentang peraturan,
petunjuk dan langkah–
langkah bagi tenaga
pelayanan kebidanan yang  Kebijakan dan prosedur
meliputi:
 kebijakan dan prosedur yang dibuat menjadi acuan
tentang pelayanan dalam memberikan
kebidanan,
pelayanan kebidanan yang
 pengelolaan lingkungan
pelayanan kebidanan, / bermutu
 hubungan antar tenaga
kesehatan dan unit terkait.
 Adanya kebijakan dan prosedur tentang
pelayanan di ruang kebidanan, yang
meliputi:
 Rumah Sakit Sayang Ibu & Bayi :
▪ Pendampingan keluarga pada persalinan
▪ Penerapan ASI Ekslusif diruang kebidanan &
Perinatologi.
▪ Rawat gabung (rooming in)
▪ Pojok ASI (tempat konseling ASI)
 PONEK
 Asuhan Persalinan  Penanganan Partus Kasep
Normal  Penanganan
 Asuhan bayi baru lahir Haemorrhagic Ante
normal Partum (HAP)
 Asuhan pasien pre &  Penanganan
post operasi di ruang Haemorrhagic Post
kebidanan Partum (HPP)
 Penggunaan Partograf  Penanganan Solutio
 Penanganan persalinan Placenta
letak sungsang  Penanganan Kehamilan
 Tindakan Ekstraksi Ektopik (KE) & KET
Vakum
 Penanganan Ketuban  Penanganan Mola
Pecah Dini (KPD) Hidatidosa
 Penggunaan “Oxytocin  Penanganan Post Mature
Drip” untuk Akselerasi  Pemberian transfusi
Persalinan darah di ruang
 Penanganan Pre- kebidanan
Eklampsia Ringan
 Penanganan Pre-
Eklampsia Berat
 Penanganan Eklampsia
 Pencegahan Infeksi di ruang bersalin (Universal
Precaution)
 Pemeriksaan Hemoglobin.
 Mengukur tanda-tanda vital.
 Melakukan pengisapan lendir pada ibu
 Mengukur cairan yang masuk dan keluar
 Memberikan Cairan Infus
 Pemberian transfusi darah
 Memberikan Oksigen
 Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur dan pasien
diatasnya
 Asuhan ibu nifas  Merawat tali pusat Bayi
normal  Menimbang berat
 Asuhan paska abortus badan bayi
 Asuhan Kehamilan  Mengganti pakaian
yang tidak diinginkan bayi
 Manajemen Laktasi  Konseling keluarga
 Senam Nifas berencana post partum
 Mengganti Balutan  Konseling pasien yang
Luka operasi akan pulang / discharge
 Memandikan bayi planning
 Asuhan kehamilan normal (Antenatal Care)
 Asuhan ibu hamil dengan risiko tinggi
 Senam hamil
 Konseling
 Pemberian alat kontrasepsi
 Penatalaksanaan kasus kekerasan terhadap
perempuan
 Menyiapkan Bahan untuk Pemeriksaan Patologi –
Anatomi
 Klinik Laktasi
 Adanya kebijakan dan prosedur tentang
pengelolaan lingkungan pelayanan
kebidanan, yang meliputi:
 Program Pengendalian Infeksi (PI) di rumah sakit.
 Tata letak dan tata ruang pelayanan kebidanan.
 Pemeliharaan, kebersihan, keamanan, ketertiban
dan keindahan di ruang kebidanan.
 Adanya kebijakan dan prosedur tentang
hubungan antara unit pelayanan kebidanan
dengan unit terkait, yang meliputi:
 Sistem pencatatan dan pelaporan yang
berkesinambungan
 Pelayanan masuk rawat inap ruang pelayanan
kebidanan
 Pelayanan jaga 24 jam di ruang operasi
 Program bimbingan mahasiswa di ruang
kebidanan
 Pengelolaan obat atau alat emergensi di ruang
kebidanan
 Penyimpanan obat-obat daftar G
 Permintaan & pengambilan darah di bank darah
 Penggunaan kendaraan ambulance dan
kendaraan jenazah
 Konsultasi Gizi
 Pelayanan rujukan
 Pelayanan Askes, Jamsostek dan Askeskin
PERNYATAAN RASIONAL

 Pengembangan staf  Kejelasan sistem


merupakan bagian integral pengembangan staf
dari pengembangan SDM melalui program
rumah sakit dalam rangka pendidikan dan pelatihan
peningkatan kinerja dan diperlukan untuk
mutu pelayanan kebidanan peningkatan motivasi kerja
di ruang kebidanan dan profesionalitas tenaga
kebidanan sehingga dapat
dicapai produktivitas yang
optimal.
 Adanya dokumen hasil analisis penilaian kinerja
tenaga pelayanan di ruang kebidanan sebagai
bahan penentuan pengembangan staf.
 Adanya dokumen penetapan jenjang karir sesuai
dengan hasil analisis kinerja tenaga pelayanan di
ruang kebidanan.
 Adanya dokumen pelaksanaan pengembangan
staf tenaga pelayanan di ruang kebidanan baik
formal maupun informal.
 Adanya dokumen evaluasi peningkatan
kemampuan dan ketrampilan tenaga di ruang
kebidanan.
 Adanya dokumen upaya tindak lanjut hasil
pelaksanaan pembinaan dan penilaian kinerja SDM
dengan pemberian penghargaan atau sanksi.
 Adanya dokumen tahunan mengenai jumlah bidan
yang mengikuti pelatihan / pendidikan sesuai
kompetensi profesi bidan
 Evaluasi dilakukan secara Objektif sebagai
upaya perbaikan untuk mencapai tujuan dan
menjamin kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan di ruang kebidanan
 Upaya pemantauan dan pengendalian mutu
secara teratur, berkala dan
berkesinambungan diperlukan untuk menilai
mutu pelayanan di ruang kebidanan
Pengendalian
mutu
evaluasi

Perubahan
perkembangan
sistem
 Adanya dokumen kebijakan rumah sakit
tentang evaluasi dan pengendalian mutu
pelayanan di ruang kebidanan.
 Adanya tim evaluasi dan pengendalian mutu
pelayanan kebidanan yang disyahkan oleh
Direktur RS.
 Adanya dokumen pelaksanaan evaluasi dan
pengendalian mutu pelayanan kebidanan.
 Adanya dokumen hasil evaluasi terhadap
tingkat kepuasan pasien, keluarga dan
petugas.
 Adanya dokumen hasil evaluasi penerapan standar
yang mengacu pada standar pelayanan kebidanan
yang ada.
 Adanya dokumen umpan balik terhadap hasil
evaluasi.
 Adanya dokumen upaya tindak lanjut perbaikan
pelayanan di ruang kebidanan.
 Adanya dokumen angka kejadian komplikasi sebagai
akibat pemberian asuhan dan pelayanan kebidanan.
 Adanya dokumen kegiatan tahunan tentang
pencapaian tujuan pelayanan di ruang kebidanan.
 Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai