jam kerja efektif tiap perawat atau bidan 7 jam per hari
Contoh perhitungannya
N
o
A
1
2
3
4
5
Jenis kategori
Rata-rata
pasien/ hari
Rata-rata jam
perawatan
pasien / hari *
d
3,5
4
10
4,5
2,5
b
c
Pasien P. dalam
10
Pasien bedah
8
Pasien gawat
1
Pasien anak
3
Pasien kebidanan
1
Jumlah
23
Keterangan :
* berdasarkan penelitian dari luar negeri
Jumlah jam
perawatan/
hari (cx d)
e
35
32
10
13,5
2,5
93,0
a
1
2
3
4
Rata-rata jml
pasien/ hari
Jml jam
perawat/
hari**
B
Askep Minimal
Askep sedang
Askep agak berat
Askep maksimal
Jumlah
7
7
11
1
26
2,00
3,08
4,15
6,16
Jml jam
perawatan
ruangan/ hari
(c x d)
e
14,00
21,56
45,65
6,16
87,37
(Jumlah tenaga perawat + loss day) x 25% = (12,5 + 3,4) x 25% = 3,9
Jadi jumlah tenaga yang diperlukan= tenaga yang tersedia + factor koreksi
= 12,5 + 3,4 + 3,9 = 19,8 (dibulatkan menjadi 20 orang perawat/ bidan)
Jumlah tenaga untuk kamar operasi
286
e.
Critical Care
rata-rata jumlah pasien perhari = 10
jumlah jam perawatan perhari = 12
jadi jumlah kebutuhan tenaga perawat di Critical Care:
10 x 12 = 17,14 = 17 orang +loss day ( 78 x 17) = 17 + 5 orang = 22 orang
f.
Rawat Jalan
Jumlah pasien perhari = 100
Jumlah jam perawatan perhari = 15
Jadi kebutuhan tenaga perawat di rawat jalan:
100 x 15 = 4 orang + koreksi 15% ( 4 x 15%) = 4 orang + 0,6 = 5 orang
7 x 60
g. Kamar Bersalin
Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s.d. kala
IV = 4 jam/ pasien
Jam efektif kerja bidan 7 jam/ hari
Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 10 orang
Contoh: jumlah bidan yang diperlukan adalah:
10 x 4 jam = 40 = 5,7 = 6 orang + loss day ( 78 x 1,6 ) = 6 + 2 = 8 orang
7 jam/hr
7
286
Pembahasan ;
1. Jumlah SDM ( Tenaga kerja ) kesehatan di RSUD Dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar
belum memadai dan belum cukup sesuai dengan analisa beban kerja yang ada.
2. Penempatan SDM Kesehatan di RS Pemerintah adalah sistem Dropping dari Pemerintah
Kota ke Rumah Sakit.
3. Penempatan SDM Kesehatan belum sesuai dengan Kompetensi karena masih banyak
Perawat bekerja double job, hal ini mengakibatkan Pelayanan tidak maksimal
Penutup
Salah satu aspek yang sangat penting untuk mencapai pelayanan keperawatan yang bermutu adalah
tersedianya tenaga keperawatan yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan baik kuantitas maupun
kualitasnya. Untuk itu diperlukan perencanaan yang baik dalam menetukan pengembangan tenaga
perawat.
Perencanaan yang salah bisa mengabitkan kekurangan tenaga atau kelebihan tenaga, bila tenaga
berlebih akan mengakibatkan kerugian pada rumah sakit, dan apabila tenaga kurang bisa
mengakibatkan beban kerja yang tinggi sehingga kualitas pelayanan akan menurun. Bila kualitas
pelayanan menurun bisa berdampak pada kunjungan pasien akan menurun dan ini akan
mengakibatkan income rumah sakit menurun dan seterusnya bisa membuat kesejahteraan karyawan
juga menurun.
Manajer keperawatan dituntut untuk bisa merencanakan jumlah tenaga oerawat yang betul-betul
sesuai dengan kebutuhan yang real, sehuingga mutu pelayanan dapat terjamin. Disamping itu
manajer harus mempunyai visi dan misi sesuai dengan visi dan misi rumah sakit. Dalam setuiap
pengambilan keputusan harus betul-betul mempertimbangkan berbagai aspek, baik aspek mikro
maupun aspek makro rumah saikit.
Pendekatan perhitungan tenaga yang dibahas dalam makalah ini mudah-mudahan dapat membantu
para manajer keperawatan di rumah sakit dalam merencanakan penambahan tenaga keperawatan.